SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
BANK SYARIAH
1
BANK SYARIAH
2
Perbankan
Syariah di Indonesia
Perbankan Syariah di Indonesia
Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia
Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia
Oktober 2011
Perbankan Syariah di Indonesia
 Pangsa pasar perbankan syariah saat ini telah
mencapai 4,9% dari total aset perbankan di
Indonesia
 pertumbuhan rata-rata aset industri
perbankan syariah, telah mencapai rata-rata
37,4% dalam 5 tahun terakhir. Dengan total
aset sekitar 21 miliar dolar AS. Industri
perbankan syariah memiliki hampir 13 juta
rekening simpanan, dan kurang lebih
didukung dengan 3000 jaringan kantor di
seluruh Indonesia.
sumber: OJK -2014
PENGERTIAN BANK SYARIAH
BANK SYARIAH adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasar kan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
KONSEP & SISTEM
PERBANKAN SYARIAH
MASYARAKAT
PEMILIK DANA
MASYARAKAT
PENGGUNA DANA
PROSES
PENGHIMPUNAN
DANA
PROSES
PENYALURAN DANA
KONSEP PENGHIMPUNAN
DANA :
1. AL WADIAH
2. MUDHARABAH
KONSEP PENYALURAN DANA :
1. Kerjasama Bagi-Hasil
Mudharabah
Musyarakah
2. Jual-bali :
Murabahah
Salam & Salam Pararel
Istishna & istishna Pararel
2. Prinsip sewa
3. Prinsip Pinjam Meminjam
4. Prinsip kegiatan berbasis imbalan
Wakalah
Kafalah
Hiwaalah
5. Zakat
PRINSIP DASAR
OPERASIONAL
 PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT
A. TITIPAN (WADIAH DHAMANAH)
B. BAGI HASIL (MUDHARABAH)
 PENYALURAN DANA KEPADA MASYARAKAT
1. BAGI HASIL (MUDHARABAH, MUSYARAKAH)
2. JUAL-BELI (MURABAHAH, AL BAI BITHAMAN AJIL, ISTHISNA,
SALAM)
3. SEWA (IJARAH, AL BAI’UT TAKJIRI)
4. PINJAMAN KEBAJIKAN (AL QARDHUL HASAN)
5. JAMINAN/GADAI (RAHN)
 JASA LALU LINTAS KEUANGAN
1. PERWAKILAN (WAKALAH)
2. PENJAMIN (KAFALAH)
3. PEMINDAHAN UTANG (HIWALAH)
4. IMBALAN (JU’ALAH)
5. SHARF
SEJARAH PERBANKAN
SYARIAH
Sejarah singkat Lembaga Keuangan Islam
Internasional :
Mit Ghamr Bank (di Mesir) perintis pertama di
tahun 1960an sangat berarti bagi perkembangan
sistim finansial dan ekonomi islam ;
Islamic Development Bank didirikan pada tahun
1975
Mulai tahun 1970an berdiri Bank-bank Islam di
beberapa negara : Mesir, Sudan, Pakistan,
Bangladesh, Turki, Malaysia dan Indonesia
PERBANKAN SYARIAH di
BERBAGAI NEGARA
 Pendirian Lembaga Keuangan/Bank Syariah di
berbagai Negara :
 Uni Emirat Arab : th 1975 Dubai Islamic Bank ;
 Kuwait : th 1977 Kuwait Finance House
 Mesir : th 1978 Faisal Islamic Bank
 Pakistan : th 1979 sistim bunga dihapuskan
 Siprus : th 1983 Faisal Islamic Bank of Kibris (Cyprus)
 Malaysia : th 1983 Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB)
 Turki : th 1984 Daar al Maal Islam-Faisal Financial
Institution
 Indonesia : th 1992 Bank Muamalat Indonesia
PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA
Latar belakang Pendirian Perbankan Syariah di Indonesia
Ummat islam memandang perlunya layanan perbankan
yanglebih baik dan adil (Bank Islam = bebas riba)
19-22 Agustus 1990 Lokakarya tentang Bank Islam di
Cisarua, Bogor oleh MUI
22-25 Agustus 1990 dalam Munas IV MUI disepakati untuk
mendirikan Bank Islam
November 1991 didirikan PT BMI
Maret 1992 BMI mulai beroperasi
Oktober 1994 BMI menjadi Bank Devisa
Setelah beroperasinya BMI, mulai bertumbuhan BPRS di
berbagai wilayah Indonesia
Dengan UU No. 10 th 1998, maka pada tahun 1999 mulai
beroperasi Bank Syariah baik berbentuk Unit Usaha Syariah
(Bank IFI cabang Syariah) maupun Bank Umum (Bank
Syariah Mandiri)
Perbankan Syariah di Indonesia
 Tahun 1999 dibentuk Dewan Syariah
Nasional (DSN) oleh MUI
 Fungsi DSN untuk melaksanakan tugas
memajukan ekonomi ummat islam
 Tugas DSN : mengkaji, merumuskan nilai
dan prinsip hukum islam untuk menjadi
pedoman transaksi/implementasi di
lembaga keuangan syariah
PBI PERBANKAN SYARIAH
1. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
11/ 3 /PBI/2009 TENTANG BANK UMUM
SYARIAH
2. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
11/ 15 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN
KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL
MENJADI BANK SYARIAH
3. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
11/10/PBI/2009 TENTANG UNIT USAHA
SYARIAH
PENDIRIAN
BANK UMUM SYARIAH
Proses pendirian BUS kurang lebih = BUK
Modal Rp. 1 T
Bentuk Hukum harus PT
Harus ada DPS
Perbedaan Mendasar Antara Bank
Syariah dengan Bank Konvensional
Keterangan Bank Konvensional Bank Syariah
Sistem yang digunakan dalam produk Berbasis bunga
Non-bunga (bagi hasil,
marjin, sewa, fee)
Susunan Pengurus
Hanya Dewan Komisaris dan
Direksi
Dewan Komisaris, Direksi &
Dewan Pengawas Syariah
Jenis pengikatan / akad Hanya satu jenis pengikatan Beragam jenis akad
Hasil investasi setiap bulannya Tetap
Berfluktuasi, sesuai kinerja
bank
Penyaluran dana
Semua bisnis yang
menguntungkan
Hanya bisnis
menguntungkan yang
sesuai prinsip syariah
Fungsi sosial Tidak ada
Dapat berperan sebagai
Lembaga Amil Zakat (LAZ)
PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL
Perihal Sistem Bagi Hasil Sistem Bunga
Penentuan besarnya hasil. Sesudah berusaha, sesudah ada
untungnya.
Sebelumnya.
Yang ditentukan sebelumnya. Menyepakati proporsi
pembagian untuk untuk masing-
masing pihak, misalnya 50:50,
40:60, 35:65, dst.
Bunga, besarnya nilai Rupiah.
Jika terjadi kerugian. Ditanggung kedua pihak,
nasabah dan lembaga.
Ditanggung nasabah saja.
Dasar perhitungan. Dari untung yang bakal
diperoleh, belum tentu besarnya.
Dari dan yang dipinjamkan,
fixed, tetap.
Titik perhatian usaha. Keberhasilan usaha menjadi
perhatian bersama: nasabah dan
lembaga.
Besarnya bunga yang harus
dibayar nasabah atau pasti
diterima bank.
Besarnya prosentase. Proporsi: (%) kali jumlah untung
yang belum diketahui = belum
diketahui.
Pasti: (%) kali jumlah pinjaman
yang telah diketahui pasti.
16
PBI 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan PBI No. 9/19/PBI/2007
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan
Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah
PBI 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam
Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan
Jasa Bank Syariah
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
dalam penetapan fatwa di bidang syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain
yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai
dengan Prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
18
TUJUAN BANK SYARIAH
Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat
secara Islam.
Menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi
Meningkatkan kualitas hidup umat
Menanggulangi masalah kemiskinan
Menjaga stabilitas ekonomi dan moneter
Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap
bank non syariah
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana Jasa-jasa Perbankan
Wadiah Piutang Rahn
- Giro - Qardh Wakalah
- Tabungan - Murabahah Kafalah
Mudharabah - Salam Hawalah
- Tabungan - Istishna Sharf
- Deposito Investasi
- Mudharabah :
a. Mutlaqah
b. Muqayyadah
- Musyarakah
Sewa
- Ijarah
- Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
20
21
 Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat
diambil sewaktu-waktu.
 Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa
untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang
dititipkan.
 Ada 2 jenis wadiah :
 Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak
diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh
: safe deposit box).
 Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh
mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro &
tabungan)
PENGHIMPUNAN DANA
23
 Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal
(Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian
(Mudharib).
 Modal 100% berasal dari shahibul maal.
 Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak,
termasuk penentuan revenue atau profit sharing.
 Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati
 Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika
kerugian bukan karena kelalaian mudharib).
 Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara
berangsur-angsur.
 Ada 2 jenis mudharabah :
 Mudharabah Mutlaqah → Mudharib diberikan
kebebasan dalam mengelola dana shahibul maal
(sepanjang memenuhi syariah Islam).
 Mudharabah Muqayyadah → Mudharib wajib
mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya
kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut
dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima
fee).
26
PENYALURAN DANA
27
Qardh (Dana Talangan)
Hiwalah (anjak piutang)
Rahn (Gadai)
Use of Funds
 Prinsip Jual Beli
 (Bai,)
 Prinsip Sewa Beli
 (ijarah wa iqtina)
 Prinsip Bagi Hasil
 (Syirkah)
 Prinsip
pembiayaan
 lain
Murabahah
Salam
Istishna
Musyarakah
Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah Muqayyadah
 Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan
nasabah selaku pembeli.
 Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk
bank disepakati di muka.
 Bank dapat meminta uang muka dari nasabah
 Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam
praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan.
 Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta
untuk memberikan jaminan.
 Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat
diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.
 Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung
dari penjual pertama.
 Dalam perbankan syariah, umumnya aplikasinya
sebagai berikut :
 Bank melakukan pemesanan barang kepada supplier,
namun barang dikirim langsung kepada nasabah. Ini
dilakukan karena bank tidak memiliki gudang penyimpanan
barang.
 Nasabah membeli sendiri langsung dari supplier selaku
wakil bank. Dalam hal ini bank melakukan akad wakalah
dengan nasabah.Ilustrasi Murabahah.pptx
30
Skema Murabahah
BANK NASABAH
SUPPLIER
PENJUAL
1. Negosiasi
2. Akad Jual Beli
4. Kirim
6. Bayar
5. Terima
Barang dan
Dokumen
kredit investasi
 Akad jual beli tangguh/pesanan dimana pembayaran dilakukan
di muka dan barang diterima beberapa waktu kemudian.
 Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli
sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian
diberikan dimuka kepada nasabah.
 Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi dan jumlah
satuan yang jelas dan standar.
 Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian
(agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir.
 Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo
kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak
boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut
Salam Paralel.
 Salam Paralel dilarang dilakukan terhadap nasabah yang sama,
karena dikhawatirkan terkena hukum riba.
 Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan
barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak
berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan,
meskipun harus ditunda karena kegagalan.Ilustrasi Salam.pptx
33
NASABAH
PENJUAL
4. Kirim Pesanan PEMBELI
BANK
SYARIAH
1. Pemesanan
barang nasabah
bayar tunai
3. Kirim Dokumen 3. Bayar
2. Negosiasi
pesanan dengan
kriteria
Skema Bai Salam
 Akad sewa-menyewa, di mana bank sebagai pemberi sewa
(mu’jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta’jir).
 Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa
dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada
nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini
dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa
pertama dengan akad kedua.
 Sebagai mu’jir, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan
asset yang disewa.
35
Skema Ijarah wa Iqtina
3. Sewa
Beli
NASABAH
1. Butuh
obyek sewa
2. Beli
Objek
Sewa
BANK
SYARIAH
PENJUAL/
SUPPLIER
OBYEK
SEWA
A. Milik
B. Milik
36
Skema
Mudharabah Mutlaqah
PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN
MUDHARIB
PERJANJIAN
BAGI HASIL
BANK
MODAL
PROYEK/USAHA
MODAL
100%
KEAHLIAN/
KETRAMPILAN
Nisbah
Y%
Nisbah
X%
 Akad istishna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada
obyek yang dibiayai dan cara pembayaran.
 Pada Istishna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga
harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang
dibeli/dibiayai terstandarisasi.
 Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus,
sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/
bertahap.
 Umumnya diterapkan pada produk jasa konstruksi, seperti
pembiayaan pembangunan/renovasi rumah. Ilustrasi
Istishna’.pptx
38
Skema Istishna’
3. Jual
BANK
PENJUAL
NASABAH
KONSUMEN
(PEMBELI)
PRODUSEN
PEMBUAT
1. Pesan
2. Beli
3. Jual Beli
BANK
PENJUAL
NASABAH
KONSUMEN
(PEMBELI)
PRODUSEN
PEMBUAT
1. Pesan Beli
2. Pesan
& Beli
Produsen Pilihan Bank
Wakil dan Pesan
Produsen Pilihan Nasabah
 Akad join venture, di mana bank dan nasabah sama-sama
memberikan modal (patungan) dalam usaha yang akan
dijalankan.
 Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah
pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.
 Porsi nisbah boleh berbeda dengan porsi modal, asalkan
disepakati bersama.
 Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati.
 Kerugian ditanggung sesuai porsi modal masing-masing.
 Selaku partner bisnis, bank berhak ikut serta dalam
pengaturan manajemen.Pembiayaan Musyarakah.pptx
40
Skema Musyarakah
Nasabah Parsial:
Asset Value
PROYEK/
USAHA
Bank Syariah Parsial:
Pembiayaan
KEUNTUNGAN
Bagi Hasil Keuntungan
Sesuai porsi kontribusi modal
(Nisbah)
 Akad sewa-menyewa, di mana penyewa (musta’jir) diberikan
opsi untuk memiliki obyek yang disewanya (Financial Lease).
 Dimungkinkan apabila bank memiliki obyek yang disewakan.
 Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua
akad, yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan.
 Peralihan kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa
belum berakhir.
 Selama kepemilikan belum beralih, bank bertanggungjawab
atas pemeliharaan asset yang disewaIjarah Muntahia
Bittamlik
42
Skema Ijarah
3. Sewa
Beli
NASABAH
1. Butuh
obyek sewa
2. Beli
Objek
Sewa
BANK
SYARIAH
PENJUAL/
SUPPLIER
OBYEK
SEWA
A. Milik
B. Milik
 Rahn dalam syariah memiliki dua makna :
 Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya
dokumennya saja yang ditahan. Barang masih
digunakan oleh pemilik.
 Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga
pemilik tidak dapat menggunakannya lagi.
 Umumnya dipergunakan sebagai pengikatan
jaminan atas pinjaman yang diberikan.
 Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga.
 Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan
karyawan.
 Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial
bank syariah (dalam hal ini penerima qardh harus
merupakan mustahiq).
45
 Wakalah (Perwakilan)
 Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C
 Kafalah (Penjaminan)
 Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card
 Hawalah (Pengalihan Piutang)
 Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check
 Sharf (Pertukaran mata uang)
 Produk: Jual beli Valuta Asing.
Dalam penyediaan jasa-jasa di atas, bank memperoleh ujrah (fee based
income). Karena ujrah diperoleh dari pemanfaatan asset/teknologi milik
bank sendiri, maka tidak termasuk yang dibagihasilkan.
47
TERIMA KASIH
48

More Related Content

Similar to KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaImam Pamungkas
 
1 bank umum syariah 1
1 bank umum syariah 11 bank umum syariah 1
1 bank umum syariah 1Abdul Razak
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariahQiqi Aw
 
Perbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumPerbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumEka Rochaningrum
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahJERYANHARYOGI1
 
Keunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahKeunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahSugia Suganda
 
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...raihan shidqi
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Amelia Puspita Sari
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahAri Munandar
 
kajian bank di Medan
kajian bank di Medankajian bank di Medan
kajian bank di Medansuryaeluya
 
91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariahRandi Rahardja
 
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Julio Abram
 
Uang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixUang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixAdi Irawan
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxBagasHudan
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaAnita DianaS
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariahteguh zhee
 
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariah
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariahTinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariah
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariahAn Nisbah
 

Similar to KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (20)

Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
1 bank umum syariah 1
1 bank umum syariah 11 bank umum syariah 1
1 bank umum syariah 1
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Perbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumPerbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrum
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
 
Keunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahKeunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariah
 
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
 
kajian bank di Medan
kajian bank di Medankajian bank di Medan
kajian bank di Medan
 
91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah
 
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
 
Uang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixUang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fix
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptx
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariah
 
perbankan syariah_.pptx
perbankan syariah_.pptxperbankan syariah_.pptx
perbankan syariah_.pptx
 
Materi bprs
Materi bprsMateri bprs
Materi bprs
 
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariah
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariahTinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariah
Tinjauan syariah tentang pembiayaan bermasalah di perbankan syariah
 

More from AchmadHasanHafidzi

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptAchmadHasanHafidzi
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAchmadHasanHafidzi
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptStatistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptAchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.pptStatistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.pptAchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikAchmadHasanHafidzi
 

More from AchmadHasanHafidzi (13)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
Manajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.pptManajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
 
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptStatistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
 
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.pptStatistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

  • 4. Perbankan Syariah di Indonesia Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia Oktober 2011
  • 5. Perbankan Syariah di Indonesia  Pangsa pasar perbankan syariah saat ini telah mencapai 4,9% dari total aset perbankan di Indonesia  pertumbuhan rata-rata aset industri perbankan syariah, telah mencapai rata-rata 37,4% dalam 5 tahun terakhir. Dengan total aset sekitar 21 miliar dolar AS. Industri perbankan syariah memiliki hampir 13 juta rekening simpanan, dan kurang lebih didukung dengan 3000 jaringan kantor di seluruh Indonesia. sumber: OJK -2014
  • 6. PENGERTIAN BANK SYARIAH BANK SYARIAH adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasar kan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
  • 7. KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH MASYARAKAT PEMILIK DANA MASYARAKAT PENGGUNA DANA PROSES PENGHIMPUNAN DANA PROSES PENYALURAN DANA KONSEP PENGHIMPUNAN DANA : 1. AL WADIAH 2. MUDHARABAH KONSEP PENYALURAN DANA : 1. Kerjasama Bagi-Hasil Mudharabah Musyarakah 2. Jual-bali : Murabahah Salam & Salam Pararel Istishna & istishna Pararel 2. Prinsip sewa 3. Prinsip Pinjam Meminjam 4. Prinsip kegiatan berbasis imbalan Wakalah Kafalah Hiwaalah 5. Zakat
  • 8. PRINSIP DASAR OPERASIONAL  PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT A. TITIPAN (WADIAH DHAMANAH) B. BAGI HASIL (MUDHARABAH)  PENYALURAN DANA KEPADA MASYARAKAT 1. BAGI HASIL (MUDHARABAH, MUSYARAKAH) 2. JUAL-BELI (MURABAHAH, AL BAI BITHAMAN AJIL, ISTHISNA, SALAM) 3. SEWA (IJARAH, AL BAI’UT TAKJIRI) 4. PINJAMAN KEBAJIKAN (AL QARDHUL HASAN) 5. JAMINAN/GADAI (RAHN)  JASA LALU LINTAS KEUANGAN 1. PERWAKILAN (WAKALAH) 2. PENJAMIN (KAFALAH) 3. PEMINDAHAN UTANG (HIWALAH) 4. IMBALAN (JU’ALAH) 5. SHARF
  • 9. SEJARAH PERBANKAN SYARIAH Sejarah singkat Lembaga Keuangan Islam Internasional : Mit Ghamr Bank (di Mesir) perintis pertama di tahun 1960an sangat berarti bagi perkembangan sistim finansial dan ekonomi islam ; Islamic Development Bank didirikan pada tahun 1975 Mulai tahun 1970an berdiri Bank-bank Islam di beberapa negara : Mesir, Sudan, Pakistan, Bangladesh, Turki, Malaysia dan Indonesia
  • 10. PERBANKAN SYARIAH di BERBAGAI NEGARA  Pendirian Lembaga Keuangan/Bank Syariah di berbagai Negara :  Uni Emirat Arab : th 1975 Dubai Islamic Bank ;  Kuwait : th 1977 Kuwait Finance House  Mesir : th 1978 Faisal Islamic Bank  Pakistan : th 1979 sistim bunga dihapuskan  Siprus : th 1983 Faisal Islamic Bank of Kibris (Cyprus)  Malaysia : th 1983 Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB)  Turki : th 1984 Daar al Maal Islam-Faisal Financial Institution  Indonesia : th 1992 Bank Muamalat Indonesia
  • 11. PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Latar belakang Pendirian Perbankan Syariah di Indonesia Ummat islam memandang perlunya layanan perbankan yanglebih baik dan adil (Bank Islam = bebas riba) 19-22 Agustus 1990 Lokakarya tentang Bank Islam di Cisarua, Bogor oleh MUI 22-25 Agustus 1990 dalam Munas IV MUI disepakati untuk mendirikan Bank Islam November 1991 didirikan PT BMI Maret 1992 BMI mulai beroperasi Oktober 1994 BMI menjadi Bank Devisa Setelah beroperasinya BMI, mulai bertumbuhan BPRS di berbagai wilayah Indonesia Dengan UU No. 10 th 1998, maka pada tahun 1999 mulai beroperasi Bank Syariah baik berbentuk Unit Usaha Syariah (Bank IFI cabang Syariah) maupun Bank Umum (Bank Syariah Mandiri)
  • 12. Perbankan Syariah di Indonesia  Tahun 1999 dibentuk Dewan Syariah Nasional (DSN) oleh MUI  Fungsi DSN untuk melaksanakan tugas memajukan ekonomi ummat islam  Tugas DSN : mengkaji, merumuskan nilai dan prinsip hukum islam untuk menjadi pedoman transaksi/implementasi di lembaga keuangan syariah
  • 13. PBI PERBANKAN SYARIAH 1. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 3 /PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH 2. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 15 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH 3. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/10/PBI/2009 TENTANG UNIT USAHA SYARIAH
  • 14. PENDIRIAN BANK UMUM SYARIAH Proses pendirian BUS kurang lebih = BUK Modal Rp. 1 T Bentuk Hukum harus PT Harus ada DPS
  • 15. Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional Keterangan Bank Konvensional Bank Syariah Sistem yang digunakan dalam produk Berbasis bunga Non-bunga (bagi hasil, marjin, sewa, fee) Susunan Pengurus Hanya Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris, Direksi & Dewan Pengawas Syariah Jenis pengikatan / akad Hanya satu jenis pengikatan Beragam jenis akad Hasil investasi setiap bulannya Tetap Berfluktuasi, sesuai kinerja bank Penyaluran dana Semua bisnis yang menguntungkan Hanya bisnis menguntungkan yang sesuai prinsip syariah Fungsi sosial Tidak ada Dapat berperan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)
  • 16. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL Perihal Sistem Bagi Hasil Sistem Bunga Penentuan besarnya hasil. Sesudah berusaha, sesudah ada untungnya. Sebelumnya. Yang ditentukan sebelumnya. Menyepakati proporsi pembagian untuk untuk masing- masing pihak, misalnya 50:50, 40:60, 35:65, dst. Bunga, besarnya nilai Rupiah. Jika terjadi kerugian. Ditanggung kedua pihak, nasabah dan lembaga. Ditanggung nasabah saja. Dasar perhitungan. Dari untung yang bakal diperoleh, belum tentu besarnya. Dari dan yang dipinjamkan, fixed, tetap. Titik perhatian usaha. Keberhasilan usaha menjadi perhatian bersama: nasabah dan lembaga. Besarnya bunga yang harus dibayar nasabah atau pasti diterima bank. Besarnya prosentase. Proporsi: (%) kali jumlah untung yang belum diketahui = belum diketahui. Pasti: (%) kali jumlah pinjaman yang telah diketahui pasti. 16
  • 17. PBI 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan PBI No. 9/19/PBI/2007 Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah PBI 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
  • 18. 18 TUJUAN BANK SYARIAH Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam. Menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi Meningkatkan kualitas hidup umat Menanggulangi masalah kemiskinan Menjaga stabilitas ekonomi dan moneter Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non syariah
  • 19. Penghimpunan Dana Penyaluran Dana Jasa-jasa Perbankan Wadiah Piutang Rahn - Giro - Qardh Wakalah - Tabungan - Murabahah Kafalah Mudharabah - Salam Hawalah - Tabungan - Istishna Sharf - Deposito Investasi - Mudharabah : a. Mutlaqah b. Muqayyadah - Musyarakah Sewa - Ijarah - Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22.  Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu.  Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang dititipkan.  Ada 2 jenis wadiah :  Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box).  Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro & tabungan) PENGHIMPUNAN DANA
  • 23. 23
  • 24.  Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib).  Modal 100% berasal dari shahibul maal.  Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.  Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati  Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika kerugian bukan karena kelalaian mudharib).  Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara berangsur-angsur.
  • 25.  Ada 2 jenis mudharabah :  Mudharabah Mutlaqah → Mudharib diberikan kebebasan dalam mengelola dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam).  Mudharabah Muqayyadah → Mudharib wajib mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima fee).
  • 26. 26
  • 27. PENYALURAN DANA 27 Qardh (Dana Talangan) Hiwalah (anjak piutang) Rahn (Gadai) Use of Funds  Prinsip Jual Beli  (Bai,)  Prinsip Sewa Beli  (ijarah wa iqtina)  Prinsip Bagi Hasil  (Syirkah)  Prinsip pembiayaan  lain Murabahah Salam Istishna Musyarakah Mudharabah Mutlaqah Mudharabah Muqayyadah
  • 28.  Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli.  Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka.  Bank dapat meminta uang muka dari nasabah  Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan.  Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan.  Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.
  • 29.  Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama.  Dalam perbankan syariah, umumnya aplikasinya sebagai berikut :  Bank melakukan pemesanan barang kepada supplier, namun barang dikirim langsung kepada nasabah. Ini dilakukan karena bank tidak memiliki gudang penyimpanan barang.  Nasabah membeli sendiri langsung dari supplier selaku wakil bank. Dalam hal ini bank melakukan akad wakalah dengan nasabah.Ilustrasi Murabahah.pptx
  • 30. 30 Skema Murabahah BANK NASABAH SUPPLIER PENJUAL 1. Negosiasi 2. Akad Jual Beli 4. Kirim 6. Bayar 5. Terima Barang dan Dokumen kredit investasi
  • 31.  Akad jual beli tangguh/pesanan dimana pembayaran dilakukan di muka dan barang diterima beberapa waktu kemudian.  Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah.  Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi dan jumlah satuan yang jelas dan standar.  Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian (agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir.
  • 32.  Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel.  Salam Paralel dilarang dilakukan terhadap nasabah yang sama, karena dikhawatirkan terkena hukum riba.  Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.Ilustrasi Salam.pptx
  • 33. 33 NASABAH PENJUAL 4. Kirim Pesanan PEMBELI BANK SYARIAH 1. Pemesanan barang nasabah bayar tunai 3. Kirim Dokumen 3. Bayar 2. Negosiasi pesanan dengan kriteria Skema Bai Salam
  • 34.  Akad sewa-menyewa, di mana bank sebagai pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta’jir).  Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua.  Sebagai mu’jir, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa.
  • 35. 35 Skema Ijarah wa Iqtina 3. Sewa Beli NASABAH 1. Butuh obyek sewa 2. Beli Objek Sewa BANK SYARIAH PENJUAL/ SUPPLIER OBYEK SEWA A. Milik B. Milik
  • 37.  Akad istishna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran.  Pada Istishna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi.  Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap.  Umumnya diterapkan pada produk jasa konstruksi, seperti pembiayaan pembangunan/renovasi rumah. Ilustrasi Istishna’.pptx
  • 38. 38 Skema Istishna’ 3. Jual BANK PENJUAL NASABAH KONSUMEN (PEMBELI) PRODUSEN PEMBUAT 1. Pesan 2. Beli 3. Jual Beli BANK PENJUAL NASABAH KONSUMEN (PEMBELI) PRODUSEN PEMBUAT 1. Pesan Beli 2. Pesan & Beli Produsen Pilihan Bank Wakil dan Pesan Produsen Pilihan Nasabah
  • 39.  Akad join venture, di mana bank dan nasabah sama-sama memberikan modal (patungan) dalam usaha yang akan dijalankan.  Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.  Porsi nisbah boleh berbeda dengan porsi modal, asalkan disepakati bersama.  Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati.  Kerugian ditanggung sesuai porsi modal masing-masing.  Selaku partner bisnis, bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen.Pembiayaan Musyarakah.pptx
  • 40. 40 Skema Musyarakah Nasabah Parsial: Asset Value PROYEK/ USAHA Bank Syariah Parsial: Pembiayaan KEUNTUNGAN Bagi Hasil Keuntungan Sesuai porsi kontribusi modal (Nisbah)
  • 41.  Akad sewa-menyewa, di mana penyewa (musta’jir) diberikan opsi untuk memiliki obyek yang disewanya (Financial Lease).  Dimungkinkan apabila bank memiliki obyek yang disewakan.  Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua akad, yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan.  Peralihan kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum berakhir.  Selama kepemilikan belum beralih, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewaIjarah Muntahia Bittamlik
  • 42. 42 Skema Ijarah 3. Sewa Beli NASABAH 1. Butuh obyek sewa 2. Beli Objek Sewa BANK SYARIAH PENJUAL/ SUPPLIER OBYEK SEWA A. Milik B. Milik
  • 43.  Rahn dalam syariah memiliki dua makna :  Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya dokumennya saja yang ditahan. Barang masih digunakan oleh pemilik.  Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi.  Umumnya dipergunakan sebagai pengikatan jaminan atas pinjaman yang diberikan.
  • 44.  Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga.  Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan karyawan.  Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial bank syariah (dalam hal ini penerima qardh harus merupakan mustahiq).
  • 45. 45
  • 46.  Wakalah (Perwakilan)  Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C  Kafalah (Penjaminan)  Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card  Hawalah (Pengalihan Piutang)  Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check  Sharf (Pertukaran mata uang)  Produk: Jual beli Valuta Asing. Dalam penyediaan jasa-jasa di atas, bank memperoleh ujrah (fee based income). Karena ujrah diperoleh dari pemanfaatan asset/teknologi milik bank sendiri, maka tidak termasuk yang dibagihasilkan.
  • 47. 47