Makalah ini membahas hipersensitivitas atau alergi, yang terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap bahan-bahan yang biasanya tidak berbahaya. Mekanisme utamanya melibatkan produksi berlebihan antibodi IgE yang mengaktifkan sel mast dan basofil untuk melepaskan mediator seperti histamin, menyebabkan gejala alergi. Alergi dapat diklasifikasikan menjadi 4 tipe utama berdasarkan mekanisme patofisiologis
Makalah ini membahas tentang hipersensitivitas yang merupakan reaksi imun berlebihan yang merusak jaringan tubuh. Terdapat empat tipe hipersensitivitas yaitu tipe I (anafilaksis), II (sitotoksik), III (imun kompleks), dan IV (lambat). Gejala hipersensitivitas meliputi asma, mual, gatal, dan pembengkakan. Pemeriksaan fisik dan penunjang seperti uji kulit dan pemeriksaan darah dap
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxSiskaRahmawati10
Sistem imun tubuh melindungi tubuh dari berbagai bahan asing. Alergi terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat non-berbahaya seperti makanan. Gejala alergi dapat muncul di kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan akibat pelepasan histamin. Diagnosis didasarkan pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan tes kulit atau darah.
Reaksi alergi disebabkan oleh alergen yang menimbulkan respon imun berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Reaksi alergi dibagi menjadi empat tipe berdasarkan mekanisme dan lamanya reaksi, yaitu tipe I (reaksi cepat), tipe II (sitotoksik), tipe III (kompleks imun), dan tipe IV (lambat). Setiap tipe memiliki mekanisme dan penyakit yang berbeda-beda. Diagnosis reaksi alergi bertujuan
Makalah ini membahas tentang alergi yang disebabkan oleh faktor anorganik seperti suhu, makanan, dan debu. Dijelaskan mekanisme terjadinya reaksi alergi melalui tahap sensitisasi dan elisitasi yang melibatkan antibodi IgE. Terdapat berbagai gejala alergi mulai dari ringan hingga berat seperti anafilaksis."
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi alergi dan hipersensitivitas. Ia menjelaskan definisi umum reaksi alergi, contoh alergen penyebabnya, gejala umum, dan jenis-jenis hipersensitivitas yang terbagi atas 4 tipe yang diperantarai oleh antibodi atau sel.
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptxLelyAmedia
Dokumen ini membahas tentang respon imun normal dan penyakit sistem imun, mencakup komponen sel sistem imun seperti limfosit, sel natural killer, sel penyaji antigen, dan jaringan limfoid. Dibahas pula jenis-jenis reaksi hipersensitivitas dan penyakit yang terkait.
Makalah ini membahas hipersensitivitas atau alergi, yang terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap bahan-bahan yang biasanya tidak berbahaya. Mekanisme utamanya melibatkan produksi berlebihan antibodi IgE yang mengaktifkan sel mast dan basofil untuk melepaskan mediator seperti histamin, menyebabkan gejala alergi. Alergi dapat diklasifikasikan menjadi 4 tipe utama berdasarkan mekanisme patofisiologis
Makalah ini membahas tentang hipersensitivitas yang merupakan reaksi imun berlebihan yang merusak jaringan tubuh. Terdapat empat tipe hipersensitivitas yaitu tipe I (anafilaksis), II (sitotoksik), III (imun kompleks), dan IV (lambat). Gejala hipersensitivitas meliputi asma, mual, gatal, dan pembengkakan. Pemeriksaan fisik dan penunjang seperti uji kulit dan pemeriksaan darah dap
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxSiskaRahmawati10
Sistem imun tubuh melindungi tubuh dari berbagai bahan asing. Alergi terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat non-berbahaya seperti makanan. Gejala alergi dapat muncul di kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan akibat pelepasan histamin. Diagnosis didasarkan pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan tes kulit atau darah.
Reaksi alergi disebabkan oleh alergen yang menimbulkan respon imun berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Reaksi alergi dibagi menjadi empat tipe berdasarkan mekanisme dan lamanya reaksi, yaitu tipe I (reaksi cepat), tipe II (sitotoksik), tipe III (kompleks imun), dan tipe IV (lambat). Setiap tipe memiliki mekanisme dan penyakit yang berbeda-beda. Diagnosis reaksi alergi bertujuan
Makalah ini membahas tentang alergi yang disebabkan oleh faktor anorganik seperti suhu, makanan, dan debu. Dijelaskan mekanisme terjadinya reaksi alergi melalui tahap sensitisasi dan elisitasi yang melibatkan antibodi IgE. Terdapat berbagai gejala alergi mulai dari ringan hingga berat seperti anafilaksis."
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi alergi dan hipersensitivitas. Ia menjelaskan definisi umum reaksi alergi, contoh alergen penyebabnya, gejala umum, dan jenis-jenis hipersensitivitas yang terbagi atas 4 tipe yang diperantarai oleh antibodi atau sel.
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptxLelyAmedia
Dokumen ini membahas tentang respon imun normal dan penyakit sistem imun, mencakup komponen sel sistem imun seperti limfosit, sel natural killer, sel penyaji antigen, dan jaringan limfoid. Dibahas pula jenis-jenis reaksi hipersensitivitas dan penyakit yang terkait.
Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 5 tipe. Tipe I merupakan reaksi alergi yang disebabkan IgE. Tipe II disebabkan IgG/IgM terhadap antigen sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tipe III disebut kompleks imun yang mengaktifkan komplemen. Tipe IV adalah reaksi lambat sel T yang mengeluarkan limfokin untuk merusak sel target. Tipe V antibodi mengenali reseptor sel untuk mencegah atau meniru efek l
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang terdiri atas komponen seluler dan nonseluler yang berperan melindungi tubuh dari berbagai zat asing dan patogen. Sistem ini terdiri atas sistem imun alami yang bersifat nonspesifik dan sistem imun didapat yang bersifat spesifik. Pemeriksaan Widal test digunakan untuk mendiagnosis infeksi Salmonella Typhi dengan memanfaatkan reaksi antara antigen bakteri dan antibodi yang di
Dokumen tersebut membahas tentang hipersensitivitas atau alergi, termasuk definisi, jenis, mekanisme, gejala, diagnosis dan penanganannya. Hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang biasanya tidak berbahaya. Terdapat empat jenis hipersensitivitas yang berbeda mekanismenya, dan gejala umum meliputi urtikaria, sesak napas, dan gangguan saluran cerna. Diagnosis
Infeksi adalah kehadiran agen infeksi dan respon imun tanpa gejala klinis. Rantai infeksi terdiri dari agen, reservoir, pintu keluar, transmisi, pintu masuk, dan pejamu. Pertahanan tubuh terdiri dari flora normal, peradangan, dan sistem imun. Diagnosa keperawatan untuk pasien rentan infeksi mencakup risiko infeksi dan cidera karena gangguan imunitas.
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksiyemima wau
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi antara lain agen penyakit (virus, bakteri), sifat agen penyakit, dan interaksi antara tuan rumah dan agen. Reservoir sebagai sumber penularan meliputi manusia, hewan, dan benda mati yang menjadi tempat berkembang biaknya agen penyakit. Kontrol penyakit meliputi tindakan terhadap reservoir, pemutusan penularan, dan menurunkan kerentanan t
Alergi merupakan suatu reaksi hipersensitivitas akibat induksi oleh
imunoglobulin E (IgE) yang spesifik terhadap alergen tertentu yang berikatan
dengan sel mast atau sel basofil. Ketika antigen terikat, terjadi silang molekul IgE,
sel mast manusia dirangsang untuk berdegranulasi dan melepaskan histamin,
leukotrein, kinin, Plateletes Activating Factor (PAF), dan mediator lain dari
hipersensitivitas, dimana histamin merupakan penyebab utama berbagai macam
alergi.4,18 Reaksi hipersensitivitas terjadi akibat aktivitas berlebihan oleh antigen
atau gangguan mekanisme yang akan menimbulkan suatu keadaan
imunopatologik.19 Reaksi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan. Menurut
Gell dan Coombs, reaksi hipersensitivitas dibagi dalam 4 tipe, yaitu tipe I, II, III,
dan IV, dimana hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi hipersensitivitas
anafilaktik atau reaksi alergi.4, 18-20
10
2.1.2 Etiologi
Eiologi alergi multifaktorial. Diantaranya dapat berasal dari agen, host,
dan lingkungan. Host dapat berupa daya tahan tubuh dan usia dimana usia dini
semakin rentan terhadap alergi. Lingkungan dapat berupa suhu, musim. Agen
dapat berupa alergen. Reaksi alergi yang timbul akibat paparan alergen pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan dan sangat
beragam.4 Diantaranya adalah antibiotik, ekstrak alergen, serum kuda, zat
diagnostik, bisa (venom), produk darah, anestetikum lokal, makanan, enzim,
hormon, dan lain-lain. Antibiotik dapat berupa penisilin dan derivatnya, basitrasin,
neomisin, tetrasiklin, sterptomisin, sulfonamid. Ekstrak alergen dapat berupa
rumput-rumputan atau jamur, serum ATS, ADS, dan anti bisa ular. Produk darah
seperti gamaglobulin dan kriopresipitat dapat menyebabkan alergi. Makanan yang
dapat menjadi penyebab alergi diantaranya susu sapi, kerang, kacang-kacangan,
ikan, telur, dan udang.19
2.1.3 Epidemiologi Alergi
Prevalensi alergi di dunia meningkat secara dramatis di negara maju dan
negara berkembang. Peningkatan alergi terutama terjadi pada anak dari
meningkatnya tren yang telah terjadi selama dua dekade terakhir. Meskipun
begitu, pelayanan untuk pasien dengan penyakit alergi jauh dari ideal.
1 Prevalensi
alergi telah meningkat, maka alergi harus dianggap sebagai masalah kesehatan
utama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Diperkirakan 300 juta
11
orang memiliki asma, sekitar 50% diantaranya tinggal di negara-negara
berkembang dengan akses terbatas terhadap obat esensial. Oleh karena itu, asma
sering tidak terkontrol di daerah-daerah. Empat ratus juta orang di seluruh dunia
memiliki rhinitis,
1,2,3 serta 5-15% populasi anak di seluruh dunia menderita
alergi.
4
Dua studi internasional besar mengenai alergi, International Study of
Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) dan European Community
Respiratory Health Survey (ECRHS), telah mempelajari prevalensi asma dan Reaksi abnormal dari dalam tubuh
manusia, dimana tubuh itu menjadi
sensitif terhadap
Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 5 tipe. Tipe I merupakan reaksi alergi yang disebabkan IgE. Tipe II disebabkan IgG/IgM terhadap antigen sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tipe III disebut kompleks imun yang mengaktifkan komplemen. Tipe IV adalah reaksi lambat sel T yang mengeluarkan limfokin untuk merusak sel target. Tipe V antibodi mengenali reseptor sel untuk mencegah atau meniru efek l
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang terdiri atas komponen seluler dan nonseluler yang berperan melindungi tubuh dari berbagai zat asing dan patogen. Sistem ini terdiri atas sistem imun alami yang bersifat nonspesifik dan sistem imun didapat yang bersifat spesifik. Pemeriksaan Widal test digunakan untuk mendiagnosis infeksi Salmonella Typhi dengan memanfaatkan reaksi antara antigen bakteri dan antibodi yang di
Dokumen tersebut membahas tentang hipersensitivitas atau alergi, termasuk definisi, jenis, mekanisme, gejala, diagnosis dan penanganannya. Hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang biasanya tidak berbahaya. Terdapat empat jenis hipersensitivitas yang berbeda mekanismenya, dan gejala umum meliputi urtikaria, sesak napas, dan gangguan saluran cerna. Diagnosis
Infeksi adalah kehadiran agen infeksi dan respon imun tanpa gejala klinis. Rantai infeksi terdiri dari agen, reservoir, pintu keluar, transmisi, pintu masuk, dan pejamu. Pertahanan tubuh terdiri dari flora normal, peradangan, dan sistem imun. Diagnosa keperawatan untuk pasien rentan infeksi mencakup risiko infeksi dan cidera karena gangguan imunitas.
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksiyemima wau
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi antara lain agen penyakit (virus, bakteri), sifat agen penyakit, dan interaksi antara tuan rumah dan agen. Reservoir sebagai sumber penularan meliputi manusia, hewan, dan benda mati yang menjadi tempat berkembang biaknya agen penyakit. Kontrol penyakit meliputi tindakan terhadap reservoir, pemutusan penularan, dan menurunkan kerentanan t
Alergi merupakan suatu reaksi hipersensitivitas akibat induksi oleh
imunoglobulin E (IgE) yang spesifik terhadap alergen tertentu yang berikatan
dengan sel mast atau sel basofil. Ketika antigen terikat, terjadi silang molekul IgE,
sel mast manusia dirangsang untuk berdegranulasi dan melepaskan histamin,
leukotrein, kinin, Plateletes Activating Factor (PAF), dan mediator lain dari
hipersensitivitas, dimana histamin merupakan penyebab utama berbagai macam
alergi.4,18 Reaksi hipersensitivitas terjadi akibat aktivitas berlebihan oleh antigen
atau gangguan mekanisme yang akan menimbulkan suatu keadaan
imunopatologik.19 Reaksi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan. Menurut
Gell dan Coombs, reaksi hipersensitivitas dibagi dalam 4 tipe, yaitu tipe I, II, III,
dan IV, dimana hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi hipersensitivitas
anafilaktik atau reaksi alergi.4, 18-20
10
2.1.2 Etiologi
Eiologi alergi multifaktorial. Diantaranya dapat berasal dari agen, host,
dan lingkungan. Host dapat berupa daya tahan tubuh dan usia dimana usia dini
semakin rentan terhadap alergi. Lingkungan dapat berupa suhu, musim. Agen
dapat berupa alergen. Reaksi alergi yang timbul akibat paparan alergen pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan dan sangat
beragam.4 Diantaranya adalah antibiotik, ekstrak alergen, serum kuda, zat
diagnostik, bisa (venom), produk darah, anestetikum lokal, makanan, enzim,
hormon, dan lain-lain. Antibiotik dapat berupa penisilin dan derivatnya, basitrasin,
neomisin, tetrasiklin, sterptomisin, sulfonamid. Ekstrak alergen dapat berupa
rumput-rumputan atau jamur, serum ATS, ADS, dan anti bisa ular. Produk darah
seperti gamaglobulin dan kriopresipitat dapat menyebabkan alergi. Makanan yang
dapat menjadi penyebab alergi diantaranya susu sapi, kerang, kacang-kacangan,
ikan, telur, dan udang.19
2.1.3 Epidemiologi Alergi
Prevalensi alergi di dunia meningkat secara dramatis di negara maju dan
negara berkembang. Peningkatan alergi terutama terjadi pada anak dari
meningkatnya tren yang telah terjadi selama dua dekade terakhir. Meskipun
begitu, pelayanan untuk pasien dengan penyakit alergi jauh dari ideal.
1 Prevalensi
alergi telah meningkat, maka alergi harus dianggap sebagai masalah kesehatan
utama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Diperkirakan 300 juta
11
orang memiliki asma, sekitar 50% diantaranya tinggal di negara-negara
berkembang dengan akses terbatas terhadap obat esensial. Oleh karena itu, asma
sering tidak terkontrol di daerah-daerah. Empat ratus juta orang di seluruh dunia
memiliki rhinitis,
1,2,3 serta 5-15% populasi anak di seluruh dunia menderita
alergi.
4
Dua studi internasional besar mengenai alergi, International Study of
Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) dan European Community
Respiratory Health Survey (ECRHS), telah mempelajari prevalensi asma dan Reaksi abnormal dari dalam tubuh
manusia, dimana tubuh itu menjadi
sensitif terhadap
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfsyifafarma
Jual Soloco Asli Di Samarinda, Agen Permen Soloco Di Samarinda, Obat Kuat Soloco Samarinda, Jual Soloco Samarinda, Apotik Jual Soloco Di Samarinda, Soloco Asli Aus Di Samarinda, Agen Permen Soloco Samarinda
Pemesanan WA: 0813 9857 7786 Untuk Wilayah Kota Samarinda Antar Gratis/COD
jual soloco asli di samarinda
Jual Soloco Asli Di Samarinda
Jual Permen Soloco Asli Di Samarinda, Adalah Produk Yang Sangat Membantu Problem Anda Yang kurang Keras Dan Letoy? Kurang Stamina, Loyo Di Tengah Permainan?
Kembalikan Kepercayaan Diri Anda Dan Buat Pasangan Anda Tersenyum Kembali. Mau Tau RAHASIA-Nya?
SOLOCO Adalah Permen Rasa Coklat Yang Bermanfaat Meningkatkan Stamina Dan Vitalitas Seksual Kaum Pria. Dengan Mengkonsumsi 1 Butir PERMEN SOLOCO Maka Tubuh Dan Penis Anda Akan Lebih Tahan Lama Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan.
SOLOCO Menjadi Permen Fenomenal Saat Ini, Dan Sangat Laris Di Internet!!! Dengan 1 Butir Permen SOLOCO Maka Manfaatnya Dapat Anda Rasakan Hingga 3-4 Hari, Jadi Dalam 1 Minggu Cukup Mengonsumsi 2 Permen SOLOCO Agar Kejantanan Anda Akan Selalu Terjaga Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan. SOLOCO Juga Di Kenal Dengan Sebutan Permen SOLOCO, Coklat SOLOCO, Permen Coklat SOLOCO, Dark Chocolate Dan Solomon SOLOCO.
jual soloco asli di samarinda
Komposisi Permen Soloco :
GINSENG TANAMAN HERBAL : Dari Negara Korea Yang Terbukti Ampuh Menambah Kejantanan Pria.
2. 2
review
• Sistem Imun
Semua mekanisme untuk pertahanan tubuh
• Sel-sel yang berperan dalam sistem imun
Sel B
Sel T
alergil_Ns.Wits_imun
3. 3
Limfosit B
terdapat pada darah perifer (10 – 20%),
sumsum tulang
Membentuk antibodi
Ig ( imunoglobulin) : G, M, A, D, E
Limfosit T
Terdapat pada darah perifer (60 – 70 %),
tymus
alergil_Ns.Wits_imun
4. 4
Alergi/hipersensitifitas
• reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat
(umumnya protein) atau suatu keadaan (dingin,
panas, berdebu dll) yang sebenarnya tidak
berbahaya.
• bersifat spesifik / atopik
• Bahan yang menyebabkan elergi allergen
• Alergi disebabkan produksi IgE
alergil_Ns.Wits_imun
5. 5
Alergi / hipersensitifitas
Reaksi alergi dibagi dalam 2 golongan besar
berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi, yaitu :
Tipe Cepat (Tipe I, II, III)perantara AB
Tipe Lambat (Tipe IV) perantara sel
alergil_Ns.Wits_imun
6. alergil_Ns.Wits_kep dewasa 6
Tipe I (Rx hipersensitivitas tipe cepat)
Ig yang berperan : Ig E.
mis : asma, rinitis, dermatitis atopi, urtikaria,elergi
makanan,anafilaksis.
Ig E terikat dg sel tertentu ( antigen ) pelepasan
mediator vasodilatasi/peningkatan
permeabilitasmuncul manifestasi klinik
(sistemik dan lokal
6
7. Ket:
Mediator kimiawi adalah Histamin
menyebbk vasodilatasi
peningkatan permeabilitas kapiler
ex:(bengkak lokal di kulit)
iritasi ujung saraf sensoris
gejala bervariasi
tergantung tempat, alergen dan mediator
7
alergil_Ns.Wits_imun
9. alergil_Ns.Wits_kep dewasa 9
Tipe II (Reaksi Tipe Sitotoksik/sitolitik)
• Ig G,Ig M berikatan dengan antigen
mengaktifkan komplemen(fagositosis)
sitolisis / kerusakan jaringan
• Kekebalan tubuh salah mengenali bagian
tubuh yang lain sbg benda asing
• Mis: gangguan sistemik (trombositopeni)
9
alergil_Ns.Wits_imun
10. Tipe III – Hipersensitifitas Kompleks Imun
antigen + Ig M,Ig G + komplemen
infiltrasi ke leukosit
mengeluarkan enzim lisosom
merusak sel disekitarnya inflamasi
Mis: gangguan sistemik ( RA )
10
11. Tipe IV – Hipersensitifitas Lambat: > 24 jam
Limfosit (bukan AB)
Mengeluarkan limfokin
Stimulasi makrofag
Rusak jaringan
Mis: dermatitis kontak, tuberkulin
Kontak I :sel mengenal (tersensitisasi)
Kontak II :alergi
11
alergil_Ns.Wits_imun
12. 12
Etiologi dan manifestasi klinik
ETIOLOGI
• Debu, makanan,obat-obatan dll
Genetik
salah satu orang tua alergi kemungkinan diturunkan 25%-30%.
kedua orang tuarisiko 60%-70%.
MANIFESTASI KLINIK
• gatal, bersin-bersin, mengeluarkan ingus, batuk, gejala nafas sesak
• Sering pula muncul keluhan mual, muntah dan diare,pusing,
bengkak
12
13. 13
Manifestasi penyakit alergi
Asma bronkial
peningkatan kepekaan saluran napasmenyebabkan
penyempitan saluran napas
Rinitis Alergika
gejala alergi yang terjadi pada hidung.
Gejalanya bersin2 + gatal pada hidung
Urtikaria
bidur
alergi makanan
susu sapi (pada bayi),telur,ikan,kacang-kacangan
Penyebab pada anak:ketidakmatangan usus,keturunanuse ASI
dermatitis kontak dll
13
14. 14
Pencegahan alergi:
- Jagalah kebersihan lingkungan sarang debu
- Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah
- Kebersihan diri mandi air hangat, jangan malam,
sabun hipoalergik
- Jangan menggunakan pewangi ruangan/parfum/anti
nyamuk.
- Gunakan kasur/bantal bahan busa, bukan kapuk.
15. Lanjutan pencegahan
- Hindari pemicu alergi hal paling penting
- pada anak: Jika alergi makanan kenalkan jenis
makanan baru dalam porsi kecil
- Gunakan sprei dari bahan katun, cuci min.seminggu
- Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool
- Pendingin udara (AC) dapat digunakan, jgn terlalu dingin
- Selalu bawa obat anti alergi sesuai rekomendasi
(antihistamin)
15
16. 16
pengobatan Alergi
Pengobatan alergi simtomatik
Tujuan pengobatan bukan menyembuhkan
hanya mengurangi gejala
Obat bukan Penanganan paling tepat
menghindari allergen
mis: anti histamin, steroid
Secara teori, alergi tidak bisa dihilangkan, tetapi
dapat dikurangi frekuensi dan berat
serangannyafaktor kekebalan tubuh
Untuk gejala yang berat dan lamadilakukan
imunoterapi
17. 17
Ket..imunoterapi
serangkaian seri suntikan vaksinasi alergi (mengandung
alergen). Dosis awal rendah yang kemudian secara
bertahap dosis dinaikkan sehingga mencapai dosis optimal
dan dilanjutkan dengan dosis penunjang dengan interval
waktu yang dijarangkan.
Tujuan: mengurangi jumlah Ig E di dalam darahmenurunkan
kepekaan thd alergen
Keberhasilan tergantung dari kualitas ekstrak alergen yang digunakan
dan kepatuhan pasien dalam menjalani imunoterapi ( waktu dan
biaya>>)
mis: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah
18. 18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes IgE spesifik dengan RAST (radio
immunosorbent test)
uji intrakutan
Uji tusuk (prick test)
uji provokasi hidung/ uji inhalasi
uji provokasi untuk alergi makanan
18
20. 20
- Ket..
- kulit di lengan bawah ditoreh dengan jarum
dan ditandaidibubuhkan alergen yang
dipilihtunggu beberapa waktutimbul
indurasi yang dikelilingi bercak merah.
- Hasil: - /tidak pasti/lemah/ + /+ kuat
(- / + / ++ / +++ / ++++)
20
21. skin test
uji menyuntikkan di bawah kulit lengan
bawah tunggu respon positif ?
21
22. 22
Tes provokatif ( inhalasi)
• tes inhalatif dengan alergen tidak
dianjurkanberbahaya reaksi sesak nafas
berat
• dilaksanakan dengan persiapan yang teliti
persiapan kedaan gawat darurat (obat, oksigen)
• pasien tidak diijinkan pulang selama 1 - 2 jam
untuk menjaga timbulnya reaksi lambat
24. 24
Tes provokasi makanan
• Hindari makanan yang dicurigai (selama 2-3
minggu)bila keluhan menghilang provokasi
makanan yang dicurigai (1 minggu) bila timbul
gejala dicatat.
• Disebut sebagai penyebab alergi bila dalam 3 kali
provokasi menimbulkan gejala
• Disebut: Provokasi makanan secara buta (Double
blind placebo control food chalenge = DBPCFC)
24