Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri kimia, termasuk tata nama senyawa sederhana, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac, hipotesis Avogadro, dan konsep mol."
Dokumen ini membahas tata nama senyawa kimia, termasuk senyawa anorganik biner, ion, dan terner seperti asam, basa, dan garam. Jenis senyawa organik juga dibahas, meskipun tata namanya lebih kompleks karena melibatkan struktur molekul dan gugus fungsional.
Dokumen membahas tentang unsur, lambang unsur, rumus kimia, dan tata nama senyawa sederhana. Topik utama meliputi definisi unsur dan lambang unsur, perbedaan logam dan nonlogam, rumus kimia unsur dan senyawa, persamaan reaksi kimia, serta tata nama senyawa anorganik dan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Terdapat penjelasan mengenai tatanama senyawa biner ionik, kovalen, poliatomik, asam, basa, alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya. Juga dijelaskan cara penulisan dan penyetarakan persamaan reaksi kimia.
Dokumen ini membahas tentang tata nama dan persamaan reaksi senyawa kimia, meliputi senyawa biner, ion, terner, dan organik. Juga menjelaskan cara menulis persamaan reaksi kimia dan menyetarakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri kimia, termasuk tata nama senyawa sederhana, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac, hipotesis Avogadro, dan konsep mol."
Dokumen ini membahas tata nama senyawa kimia, termasuk senyawa anorganik biner, ion, dan terner seperti asam, basa, dan garam. Jenis senyawa organik juga dibahas, meskipun tata namanya lebih kompleks karena melibatkan struktur molekul dan gugus fungsional.
Dokumen membahas tentang unsur, lambang unsur, rumus kimia, dan tata nama senyawa sederhana. Topik utama meliputi definisi unsur dan lambang unsur, perbedaan logam dan nonlogam, rumus kimia unsur dan senyawa, persamaan reaksi kimia, serta tata nama senyawa anorganik dan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Terdapat penjelasan mengenai tatanama senyawa biner ionik, kovalen, poliatomik, asam, basa, alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya. Juga dijelaskan cara penulisan dan penyetarakan persamaan reaksi kimia.
Dokumen ini membahas tentang tata nama dan persamaan reaksi senyawa kimia, meliputi senyawa biner, ion, terner, dan organik. Juga menjelaskan cara menulis persamaan reaksi kimia dan menyetarakannya.
Ion kompleks terbentuk dari kation logam transisi yang terikat dengan beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks dapat berperan sebagai kation maupun anion pada senyawa kompleks. Penamaan senyawa dan ion kompleks mengikuti sistem IUPAC dengan mempertimbangkan jumlah dan jenis ligan serta muatan ion kompleks.
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan penamaan senyawa kimia. Secara singkat, stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif unsur dalam senyawa atau reaksi kimia, sedangkan penamaan senyawa mengikuti aturan IUPAC untuk mencegah kesalahan penamaan.
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama senyawa kimia dan beberapa contoh senyawa serta persamaan reaksi kimia sederhana. Informasi kunci yang disampaikan adalah aturan penamaan berbagai jenis senyawa seperti senyawa biner, poliatom, asam, basa, oksida, dan hidrat serta contoh senyawa seperti silikon dioksida, bromat, dan kalsium sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari beberapa unsur. Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap."
Dokumen tersebut membahas tentang atom, molekul, dan ion. Menguraikan teori atom Dalton dan hukum-hukum kimia yang dijelaskannya, serta eksperimen yang dilakukan untuk menentukan struktur atom. Juga membahas tabel periodik unsur kimia dan jenis senyawa kimia seperti molekul dan ion, beserta tata cara penamaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur, senyawa, dan campuran. Ia menjelaskan bahwa unsur adalah zat tunggal murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tetap. Dokumen tersebut juga menjelaskan aturan penamaan dan lambang unsur serta beberapa jenis senyawa seperti senyawa oksida, asam
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan hidrokarbon yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Irma Lawai. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika, kelarutan, dan densitas beberapa senyawa hidrokarbon serta mempelajari dan membandingkan reaksi kimia pada alkana, alkena, dan senyawa aromatik. Teori yang mendasari percobaan ini adalah tentang jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alken
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mengajarkan tentang persamaan reaksi kimia dan setaranya. Terdapat latihan soal penamaan senyawa dan penulisan persamaan reaksi.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan melatih siswa mensetarakan persamaan reaksi yang belum sempurna.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTK KALIAN. KUNJUNGI SAYA PADA :http://aguspurnomosite.blogspot.com"
Ion kompleks terbentuk dari kation logam transisi yang terikat dengan beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks dapat berperan sebagai kation maupun anion pada senyawa kompleks. Penamaan senyawa dan ion kompleks mengikuti sistem IUPAC dengan mempertimbangkan jumlah dan jenis ligan serta muatan ion kompleks.
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan penamaan senyawa kimia. Secara singkat, stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif unsur dalam senyawa atau reaksi kimia, sedangkan penamaan senyawa mengikuti aturan IUPAC untuk mencegah kesalahan penamaan.
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama senyawa kimia dan beberapa contoh senyawa serta persamaan reaksi kimia sederhana. Informasi kunci yang disampaikan adalah aturan penamaan berbagai jenis senyawa seperti senyawa biner, poliatom, asam, basa, oksida, dan hidrat serta contoh senyawa seperti silikon dioksida, bromat, dan kalsium sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari beberapa unsur. Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap."
Dokumen tersebut membahas tentang atom, molekul, dan ion. Menguraikan teori atom Dalton dan hukum-hukum kimia yang dijelaskannya, serta eksperimen yang dilakukan untuk menentukan struktur atom. Juga membahas tabel periodik unsur kimia dan jenis senyawa kimia seperti molekul dan ion, beserta tata cara penamaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur, senyawa, dan campuran. Ia menjelaskan bahwa unsur adalah zat tunggal murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tetap. Dokumen tersebut juga menjelaskan aturan penamaan dan lambang unsur serta beberapa jenis senyawa seperti senyawa oksida, asam
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan hidrokarbon yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Irma Lawai. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika, kelarutan, dan densitas beberapa senyawa hidrokarbon serta mempelajari dan membandingkan reaksi kimia pada alkana, alkena, dan senyawa aromatik. Teori yang mendasari percobaan ini adalah tentang jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alken
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mengajarkan tentang persamaan reaksi kimia dan setaranya. Terdapat latihan soal penamaan senyawa dan penulisan persamaan reaksi.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan melatih siswa mensetarakan persamaan reaksi yang belum sempurna.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTK KALIAN. KUNJUNGI SAYA PADA :http://aguspurnomosite.blogspot.com"
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxVitaYuningsih1
Bab 9 membahas konsep mol dan perhitungan kimia, termasuk massa atom relatif, massa molekul relatif, satuan mol, stoikiometri reaksi kimia, dan konsentrasi larutan. Konsep-konsep tersebut digunakan untuk menyelesaikan perhitungan jumlah zat dalam reaksi kimia dan konsentrasi larutan.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana
4. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian rumus dan nama kimia
2. Memberi nama dan rumus senyawa ionik, kovalen biner,
hidrokarbon
3. Memberi nama IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi
4. Menjelaskan persamaan reaksi kimia
5. B. Nama dan Rumus Senyawa
Ionik
C. Nama dan Rumus Senyawa
Biner
D. Tata Nama Senyawa
Hidrokarbon
A. Rumus dan Nama Kimia
E. Tata Nama IUPAC berdasarkan
Bilangan Oksidasi
F. Persamaan Reaksi Kimia
BACK NEXT
6. Rumus kimia ada 3, yaitu :
1. Rumus Empiris (RE) menyatakan perbandingan paling
sederhana atom-atom dalam satu molekul.
2. Rumus Molekul (RM) menunjukkan jumlah sebenarnya
atom-atom setiap unsur dalam satu molekul senyawa.
HOME
BACK NEXT
7. 3. Rumus Struktur (RS) menunjukkan jumlah atom-
atom dan ikatan antar atom.
Rumus Struktur Butana Rumus Struktur IsoButana
HOME
BACK NEXT
8. 1. Penamaan Senyawa Ionik Biner
Senyawa Ionik Biner adalah senyawa-senyawa ionik
yang hanya tersusun dari dua jenis unsur.
Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian
diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan
akhiran –ida.
Contoh :
NaCl = Natrium klorida MgBr2=Magnesium bromida
Na adalah unsur logam Mg adalah unsur logam
Cl adalah unsur non logam Br adalah unsur non logam
HOME
BACK NEXT
10. 2. Penamaan Senyawa Ionik dari Logam Transisi
Logam transisi (golongan B) dapat membentuk ion-ion
dengan muatan lebih dari satu jenis. Misalnya besi, Fe2+
dan Fe3+
a) Penamaan Sistematik
Penulisan nama senyawa dengan menyisipkan angka
romawi dalam tanda kurung setelah nama ion Logam.
Contohnya, ion Fe2+ dan Fe3+ dalam senyawa dituliskan
sebagai besi (II) dan besi (III).
FeCl2 diberi nama besi (II) klorida
FeCl3 besi (III) klorida.
HOME
BACK NEXT
11.
12. b) Penamaan Penamaan Trivialal
Dalam penamaan Lazim, nama Latin logam
diikuti dengan :
1) akhiran “o” untuk ion logam yang bermuatan
lebih rendah.
2) Akhiran “I” untuk muatan lebih tinggi.
Jadi, besi (II) klorida = ferro klorida dan besi (III)
klorida = ferri klorida.
HOME
BACK NEXT
13. 3. Senyawa-senyawa dari Ion-ion Poliatomik
Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun
dari gabungan 2 atom unsur atau lebih.
14. 4. Penamaan Kelompok Anion Okso (Terner)
Kebanyakan anion poliatomik adalah anion okso, yaitu
anion poliatomik yang mengandung atom oksigen.
Anion okso dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Kelompok dua anion okso
– Anion dengan jumlah atom O lebih banyak diberi
akhiran –at pada nama non logamnya.
– Anion dengan jumlah atom O lebih sedikit diberi akhiran
–it pada nama non logamnya.
HOME
BACK NEXT
15. b. Kelompok empat anion okso
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anion
oksihalogen (anion yang mengandung oksigen halogen).
Tabel Penamaan kelompok anion oksihalogen
HOME
BACK NEXT
16. 5. Senyawa Ionik Berhidrat
• Disebut juga sebagai senyawa hidrat, yaitu senyawa yang
mengandung molekul air dengan jumlah tertentu yang
terikat dalam setiap satuan rumus.
• Rumus air ditulis berpasangan dengan rumus senyawa
ionik di belakang titik.
• Jumlah air yang terikat pada rumus senyawa ditulis di
depan rumus air setelah titik.
Contoh :
MgSO4.7H2O
memiliki nama sistematik magnesium sulfat heptahidrat.
CaSO4.2H2O
memiliki nama kalsium sulfat dihidrat.
HOME
BACK NEXT
17. 6. Penamaan Senyawa Asam
Asam adalah senyawa kovalen polaryang
mengandung ion H+.
Dalam senyawa asam, muatan anion diseimbangkan
dengan ion hydrogen (H+) yang diperlukan untuk
penetralan muatan. Senyawa asam ada dua macam,
yaitu asam biner dan asam okso.
HOME
BACK NEXT
18. a. Asam Biner (HX)
Larutan asam biner terbentuk jika suatu senyawa gas
larut dalam air.
Nama senyawa asam (HX) terdiri atas bagian-bagian :
1) asam + hidro-nonlogam-at
H = asam; X = hidro-nonlogam-at.
Jadi, HCl = asam hidroklorat
2) asam + anion
H = asam; X = anion. Jadi, HCl = asam klorida
b. Asam Okso
Nama asam okso sama dengan dengan nama anion okso yang
diawali dengan kata asam.
Contoh: H2SO4 = asam sulfat, HClO4 = asam perklorat.
HOME
BACK NEXT
19. 7. Penamaan Senyawa Basa
Senyawa Basa merupakan senyawa ionik yang terdiri
atas kation dan anion OH-. Kation basa umumnya adalah ion-
ion logam, kecuali ion ammonium (NH4
+). Basa sebagai zat
yang dapat melepaskan ion hidroksida OH- dalam air.
Nama basa dinyatakan dengan menyebutkan nama kation +
hidroksida.
Contoh,
NaOH : natrium hidroksida NH4OH: ammonium hidroksida
Ba(OH)2 : barium hidroksida Al(OH)3 : aluminium hidroksida
HOME
BACK NEXT
20. Senyawa Kovalen Biner adalah senyawa yang terbentuk dari
penggambungan dua jenis unsur, umumnya unsur nonlogam, melalui
pembentukan ikatan kovalen. Contohnya adalah air (H2O), ammonia
(NH3), dan metana (CH4). Penamaan sistematik senyawa-senyawa
kovalen biner mengikuti aturan sebagai berikut :
1. Unsur dengan nomor golongan yang lebih rendah dalam tabel
periodik sebagai kata pertama dan yang nomor golongan lebih
tinggi sebagai kata kedua.
2. Halogen sebagai kata pertama untuk senyawa biner dari halogen
dan oksigen.
3. Jika kedua unsur terletak pada golongan yang sama, unsur yang
terletak pada periode yang lebih tinggi ditulis sebagai kata
pertama.
4. Unsur yang kedua ditulis sesuai dengan nama unsur dengan
akhiran –ida.
HOME
BACK NEXT
21. • Hidrokarbon adalah kelompok senyawa organik yang hanya
tersusun dari unsur hydrogen dan karbon.
• Berdasarkan komposisi atom C dan H yang menyusun
senyawa, hidrokarbon dibagi menjadi tiga kelompok , yaitu
alkana, alkena, alkuna.
HOME
BACK NEXT
22. 1. Penamaan Senyawa Ionik Biner
• Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas
dua unsur yang berbeda, baik ionik maupun
molekuler.
• Senyawa ionik biner tersusun atas kation logam dan
anion nonlogam.
• Penyebutan dan penulisan kation mendahului
penyebutan dan penulisan anion.
HOME
BACK NEXT
23. Untuk senyawa ionik biner yang tersusun dari logam dengan
bilangan oksidasi tunggal, penamaan senyawa tidak perlu
mencantumkan bilangan oksidasi logam. Contoh, AgCl adalah
perak klorida, bukan perak(I) klorida, karena Ag dalam
persenyawaan hanya memiliki bilangan oksidasi +1.
HOME
BACK NEXT
24. a. Penamaan Senyawa Biner dengan Anion Poliatomik
• Beberapa senyawa biner mengandung anion poliatomik.
Senyawa yang demikian disebut senyawa biner semu
(pseudobinary coumpounds).
• Untuk senyawa biner semu yang mengandung kation logam
dengan bilangan oksidasi lebih dari satu, bilangan oksidasi
logam disebutkan dalam tanda kurung mengikuti nama
logam.
• Contoh anion-anion poliatomik adalah ion sianida (CN -),
hidroksida (OH -), dan nitrat (NO3
-).
HOME
BACK NEXT
26. b. Penamaan Senyawa Biner Semu dengan Sistem Stock
• Untuk senyawa biner semu dengan anion okso, bilangan
oksidasi halogen atau logam dari anion disebutkan dalam
tanda kurung mengikuti nama singkatan halogen (hal)
atau nama logam dengan akhiran -at. Sistem penamaan
ini disebut juga sebagai sistem Stock, mengacu pada
kimiawan Jerman, Alfred Stock.
• Contoh: klor menjadi klorat → ClO3
- = ion klorat(V), karena
BO Cl = +5
• mangan menjadi manganat → MnO4
- = ion manganat(VII),
karena BO Mn = +7
• krom menjadi kromat → (CrO4
2-) = ion kromat(VI), karena
BO Cr = +6
HOME
BACK NEXT
27. Beberapa rumus dan nama senyawa semu biner dengan anion
poliatomik
HOME
BACK NEXT
28. Rumus dan nama asam halat menurut IUPAC
c. Penamaan Asam Halat
• Asam halat adalah asam okso dari unsur halogen. Senyawa
ini disebut juga sebagai asam oksi halogen. Dalam
penamaan asam halat, bilangan oksidasi atom halogen
disebutkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung
yang menyatu dengan nama halat.
HOME
BACK NEXT
29. 2. Penamaan Senyawa Molekuler Biner Menurut Sistem
Stock
• Senyawa molekuler biner tersusun dari dua nonlogam
yang berbeda. Bila nonlogam yang disebutkan pertama
memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, dalam
penamaan senyawa ini, bilangan oksidasi nonlogam yang
disebutkan pertama ditunjukkan dengan huruf Romawi.
• Contoh: NO disebut sebagai nitrogen(II) oksida,
NO2 disebut sebagai nitrogen(IV) oksida.
• Dalam contoh ini, N sebagai nonlogam yang disebutkan
pertama.
HOME
BACK NEXT
30. Rumus dan nama senyawa molekuler biner menurut IUPAC
HOME
BACK NEXT
31. Reaksi redoks juga terjadi pada senyawa-senyawa organik
(senyawa karbon). Dalam reaksi organik, reaksi oksidasi
menghasilkan penambahan jumlah ikatan C-O atau
pengurangan jumlah ikatan C-H. Sebaliknya, reaksi reduksi
menurunkan jumlah ikatan C-O dan menambah jumlah
ikatan C-H. Garis besar reaksi redoks ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
HOME
BACK NEXT
32. Kadang-kadang, dua atom karbon terlibat dalam satu persamaan
reaksi redoks. Contoh, perubahan alkuna menjadi alkena atau
alkena menjadi alkana terjadi penambahan dua ikatan C-H pada
molekul awal. (Alkuna, alkena, dan alkana berturut-turut
adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung satu ikatan
C≡C, satu ikatan C=C, dan ikatan C−C).
HOME
BACK NEXT
33. • Persamaan reaksi kimia adalah penulisan rumus
molekul dan wujud dari zat-zat yang terlibat dalam
reaksi kimia.
HOME
BACK NEXT
34. Penyetaraan Reaksi
a. Pertama, tulis rumus kimia
b. Kedua, menyamakan jumlah atom-atom pada
kedua sisi dengan menuliskan angka
penyeimbang pada ruang kosong yang tersedia.
HOME
BACK NEXT
35. c. Ketiga, pengaturan koefisien. Pada kenyataannya,
setengah molekul O2 tidak ada, yang ada adalah
satu molekul O2. Oleh karena itu, setiap koefisien
harus dikalikan dengan 2. Persamaan reaksinya
menjadi:
Koefisien 1 tidak perlu dituliskan dalam
persamaan reaksi, sehingga penulisannya
menjadi:
HOME
BACK NEXT
36. d. Keempat, penulisan wujud zat. Wujud zat ditulis
dengan singkatan kata sebagai huruf kecil dalam
tanda kurung, setelah dan serangkai dengan
rumus senyawa. Zat padat: (s); zat cair: (l);
larutan aqueous: (aq); dan gas: (g).
HOME
BACK NEXT