SlideShare a Scribd company logo
BAB 7
RUMUS KIMIA, TATA NAMA
SENYAWA, DAN
PERSAMAAN REAKSI
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana
INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian rumus dan nama kimia
2. Memberi nama dan rumus senyawa ionik, kovalen biner,
hidrokarbon
3. Memberi nama IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi
4. Menjelaskan persamaan reaksi kimia
B. Nama dan Rumus Senyawa
Ionik
C. Nama dan Rumus Senyawa
Biner
D. Tata Nama Senyawa
Hidrokarbon
A. Rumus dan Nama Kimia
E. Tata Nama IUPAC berdasarkan
Bilangan Oksidasi
F. Persamaan Reaksi Kimia
BACK NEXT
Rumus kimia ada 3, yaitu :
1. Rumus Empiris (RE) menyatakan perbandingan paling
sederhana atom-atom dalam satu molekul.
2. Rumus Molekul (RM) menunjukkan jumlah sebenarnya
atom-atom setiap unsur dalam satu molekul senyawa.
HOME
BACK NEXT
3. Rumus Struktur (RS) menunjukkan jumlah atom-
atom dan ikatan antar atom.
Rumus Struktur Butana Rumus Struktur IsoButana
HOME
BACK NEXT
1. Penamaan Senyawa Ionik Biner
Senyawa Ionik Biner adalah senyawa-senyawa ionik
yang hanya tersusun dari dua jenis unsur.
Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian
diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan
akhiran –ida.
Contoh :
NaCl = Natrium klorida MgBr2=Magnesium bromida
Na adalah unsur logam Mg adalah unsur logam
Cl adalah unsur non logam Br adalah unsur non logam
HOME
BACK NEXT
Contoh rumus dan nama senyawa ionik
HOME
BACK NEXT
2. Penamaan Senyawa Ionik dari Logam Transisi
Logam transisi (golongan B) dapat membentuk ion-ion
dengan muatan lebih dari satu jenis. Misalnya besi, Fe2+
dan Fe3+
a) Penamaan Sistematik
Penulisan nama senyawa dengan menyisipkan angka
romawi dalam tanda kurung setelah nama ion Logam.
Contohnya, ion Fe2+ dan Fe3+ dalam senyawa dituliskan
sebagai besi (II) dan besi (III).
FeCl2 diberi nama besi (II) klorida
FeCl3 besi (III) klorida.
HOME
BACK NEXT
b) Penamaan Penamaan Trivialal
Dalam penamaan Lazim, nama Latin logam
diikuti dengan :
1) akhiran “o” untuk ion logam yang bermuatan
lebih rendah.
2) Akhiran “I” untuk muatan lebih tinggi.
Jadi, besi (II) klorida = ferro klorida dan besi (III)
klorida = ferri klorida.
HOME
BACK NEXT
3. Senyawa-senyawa dari Ion-ion Poliatomik
Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun
dari gabungan 2 atom unsur atau lebih.
4. Penamaan Kelompok Anion Okso (Terner)
Kebanyakan anion poliatomik adalah anion okso, yaitu
anion poliatomik yang mengandung atom oksigen.
Anion okso dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Kelompok dua anion okso
– Anion dengan jumlah atom O lebih banyak diberi
akhiran –at pada nama non logamnya.
– Anion dengan jumlah atom O lebih sedikit diberi akhiran
–it pada nama non logamnya.
HOME
BACK NEXT
b. Kelompok empat anion okso
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anion
oksihalogen (anion yang mengandung oksigen halogen).
Tabel Penamaan kelompok anion oksihalogen
HOME
BACK NEXT
5. Senyawa Ionik Berhidrat
• Disebut juga sebagai senyawa hidrat, yaitu senyawa yang
mengandung molekul air dengan jumlah tertentu yang
terikat dalam setiap satuan rumus.
• Rumus air ditulis berpasangan dengan rumus senyawa
ionik di belakang titik.
• Jumlah air yang terikat pada rumus senyawa ditulis di
depan rumus air setelah titik.
Contoh :
MgSO4.7H2O
memiliki nama sistematik magnesium sulfat heptahidrat.
CaSO4.2H2O
memiliki nama kalsium sulfat dihidrat.
HOME
BACK NEXT
6. Penamaan Senyawa Asam
Asam adalah senyawa kovalen polaryang
mengandung ion H+.
Dalam senyawa asam, muatan anion diseimbangkan
dengan ion hydrogen (H+) yang diperlukan untuk
penetralan muatan. Senyawa asam ada dua macam,
yaitu asam biner dan asam okso.
HOME
BACK NEXT
a. Asam Biner (HX)
Larutan asam biner terbentuk jika suatu senyawa gas
larut dalam air.
Nama senyawa asam (HX) terdiri atas bagian-bagian :
1) asam + hidro-nonlogam-at
H = asam; X = hidro-nonlogam-at.
Jadi, HCl = asam hidroklorat
2) asam + anion
H = asam; X = anion. Jadi, HCl = asam klorida
b. Asam Okso
Nama asam okso sama dengan dengan nama anion okso yang
diawali dengan kata asam.
Contoh: H2SO4 = asam sulfat, HClO4 = asam perklorat.
HOME
BACK NEXT
7. Penamaan Senyawa Basa
Senyawa Basa merupakan senyawa ionik yang terdiri
atas kation dan anion OH-. Kation basa umumnya adalah ion-
ion logam, kecuali ion ammonium (NH4
+). Basa sebagai zat
yang dapat melepaskan ion hidroksida OH- dalam air.
Nama basa dinyatakan dengan menyebutkan nama kation +
hidroksida.
Contoh,
NaOH : natrium hidroksida NH4OH: ammonium hidroksida
Ba(OH)2 : barium hidroksida Al(OH)3 : aluminium hidroksida
HOME
BACK NEXT
Senyawa Kovalen Biner adalah senyawa yang terbentuk dari
penggambungan dua jenis unsur, umumnya unsur nonlogam, melalui
pembentukan ikatan kovalen. Contohnya adalah air (H2O), ammonia
(NH3), dan metana (CH4). Penamaan sistematik senyawa-senyawa
kovalen biner mengikuti aturan sebagai berikut :
1. Unsur dengan nomor golongan yang lebih rendah dalam tabel
periodik sebagai kata pertama dan yang nomor golongan lebih
tinggi sebagai kata kedua.
2. Halogen sebagai kata pertama untuk senyawa biner dari halogen
dan oksigen.
3. Jika kedua unsur terletak pada golongan yang sama, unsur yang
terletak pada periode yang lebih tinggi ditulis sebagai kata
pertama.
4. Unsur yang kedua ditulis sesuai dengan nama unsur dengan
akhiran –ida.
HOME
BACK NEXT
• Hidrokarbon adalah kelompok senyawa organik yang hanya
tersusun dari unsur hydrogen dan karbon.
• Berdasarkan komposisi atom C dan H yang menyusun
senyawa, hidrokarbon dibagi menjadi tiga kelompok , yaitu
alkana, alkena, alkuna.
HOME
BACK NEXT
1. Penamaan Senyawa Ionik Biner
• Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas
dua unsur yang berbeda, baik ionik maupun
molekuler.
• Senyawa ionik biner tersusun atas kation logam dan
anion nonlogam.
• Penyebutan dan penulisan kation mendahului
penyebutan dan penulisan anion.
HOME
BACK NEXT
Untuk senyawa ionik biner yang tersusun dari logam dengan
bilangan oksidasi tunggal, penamaan senyawa tidak perlu
mencantumkan bilangan oksidasi logam. Contoh, AgCl adalah
perak klorida, bukan perak(I) klorida, karena Ag dalam
persenyawaan hanya memiliki bilangan oksidasi +1.
HOME
BACK NEXT
a. Penamaan Senyawa Biner dengan Anion Poliatomik
• Beberapa senyawa biner mengandung anion poliatomik.
Senyawa yang demikian disebut senyawa biner semu
(pseudobinary coumpounds).
• Untuk senyawa biner semu yang mengandung kation logam
dengan bilangan oksidasi lebih dari satu, bilangan oksidasi
logam disebutkan dalam tanda kurung mengikuti nama
logam.
• Contoh anion-anion poliatomik adalah ion sianida (CN -),
hidroksida (OH -), dan nitrat (NO3
-).
HOME
BACK NEXT
HOME
BACK NEXT
b. Penamaan Senyawa Biner Semu dengan Sistem Stock
• Untuk senyawa biner semu dengan anion okso, bilangan
oksidasi halogen atau logam dari anion disebutkan dalam
tanda kurung mengikuti nama singkatan halogen (hal)
atau nama logam dengan akhiran -at. Sistem penamaan
ini disebut juga sebagai sistem Stock, mengacu pada
kimiawan Jerman, Alfred Stock.
• Contoh: klor menjadi klorat → ClO3
- = ion klorat(V), karena
BO Cl = +5
• mangan menjadi manganat → MnO4
- = ion manganat(VII),
karena BO Mn = +7
• krom menjadi kromat → (CrO4
2-) = ion kromat(VI), karena
BO Cr = +6
HOME
BACK NEXT
Beberapa rumus dan nama senyawa semu biner dengan anion
poliatomik
HOME
BACK NEXT
Rumus dan nama asam halat menurut IUPAC
c. Penamaan Asam Halat
• Asam halat adalah asam okso dari unsur halogen. Senyawa
ini disebut juga sebagai asam oksi halogen. Dalam
penamaan asam halat, bilangan oksidasi atom halogen
disebutkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung
yang menyatu dengan nama halat.
HOME
BACK NEXT
2. Penamaan Senyawa Molekuler Biner Menurut Sistem
Stock
• Senyawa molekuler biner tersusun dari dua nonlogam
yang berbeda. Bila nonlogam yang disebutkan pertama
memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, dalam
penamaan senyawa ini, bilangan oksidasi nonlogam yang
disebutkan pertama ditunjukkan dengan huruf Romawi.
• Contoh: NO disebut sebagai nitrogen(II) oksida,
NO2 disebut sebagai nitrogen(IV) oksida.
• Dalam contoh ini, N sebagai nonlogam yang disebutkan
pertama.
HOME
BACK NEXT
Rumus dan nama senyawa molekuler biner menurut IUPAC
HOME
BACK NEXT
Reaksi redoks juga terjadi pada senyawa-senyawa organik
(senyawa karbon). Dalam reaksi organik, reaksi oksidasi
menghasilkan penambahan jumlah ikatan C-O atau
pengurangan jumlah ikatan C-H. Sebaliknya, reaksi reduksi
menurunkan jumlah ikatan C-O dan menambah jumlah
ikatan C-H. Garis besar reaksi redoks ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
HOME
BACK NEXT
Kadang-kadang, dua atom karbon terlibat dalam satu persamaan
reaksi redoks. Contoh, perubahan alkuna menjadi alkena atau
alkena menjadi alkana terjadi penambahan dua ikatan C-H pada
molekul awal. (Alkuna, alkena, dan alkana berturut-turut
adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung satu ikatan
C≡C, satu ikatan C=C, dan ikatan C−C).
HOME
BACK NEXT
• Persamaan reaksi kimia adalah penulisan rumus
molekul dan wujud dari zat-zat yang terlibat dalam
reaksi kimia.
HOME
BACK NEXT
Penyetaraan Reaksi
a. Pertama, tulis rumus kimia
b. Kedua, menyamakan jumlah atom-atom pada
kedua sisi dengan menuliskan angka
penyeimbang pada ruang kosong yang tersedia.
HOME
BACK NEXT
c. Ketiga, pengaturan koefisien. Pada kenyataannya,
setengah molekul O2 tidak ada, yang ada adalah
satu molekul O2. Oleh karena itu, setiap koefisien
harus dikalikan dengan 2. Persamaan reaksinya
menjadi:
Koefisien 1 tidak perlu dituliskan dalam
persamaan reaksi, sehingga penulisannya
menjadi:
HOME
BACK NEXT
d. Keempat, penulisan wujud zat. Wujud zat ditulis
dengan singkatan kata sebagai huruf kecil dalam
tanda kurung, setelah dan serangkai dengan
rumus senyawa. Zat padat: (s); zat cair: (l);
larutan aqueous: (aq); dan gas: (g).
HOME
BACK NEXT
BAB 7 Rumus Kimia.pptx

More Related Content

Similar to BAB 7 Rumus Kimia.pptx

Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniTata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
 
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docxBAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
119LennyOctaviany
 
KIMIA KNTOTTT.pptx
KIMIA KNTOTTT.pptxKIMIA KNTOTTT.pptx
KIMIA KNTOTTT.pptx
36MadeIzzyPremaDharm
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
ZainulHasan13
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Hana Verdian
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
yuna Sutria
 
bab2atommolekuldanion.ppt
bab2atommolekuldanion.pptbab2atommolekuldanion.ppt
bab2atommolekuldanion.ppt
StellarHuman
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
Ni'matin Choiroh
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
irmalawai
 
PPT Tata Nama.pptx
PPT Tata Nama.pptxPPT Tata Nama.pptx
PPT Tata Nama.pptx
AnugrahOktandi1
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
adenurosita
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
LindaAgustin13
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
MuhammadSunariya1
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Soniania211
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
AnonymousLTf6hLII
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawa
Eko Supriyadi
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawa
EKO SUPRIYADI
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

Similar to BAB 7 Rumus Kimia.pptx (20)

Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniTata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
 
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docxBAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
 
KIMIA KNTOTTT.pptx
KIMIA KNTOTTT.pptxKIMIA KNTOTTT.pptx
KIMIA KNTOTTT.pptx
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
bab2atommolekuldanion.ppt
bab2atommolekuldanion.pptbab2atommolekuldanion.ppt
bab2atommolekuldanion.ppt
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
PPT Tata Nama.pptx
PPT Tata Nama.pptxPPT Tata Nama.pptx
PPT Tata Nama.pptx
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawa
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawa
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 

More from VitaYuningsih1

BAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptxBAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptxBAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptxBAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptxBAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptxBab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptxBAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
VitaYuningsih1
 

More from VitaYuningsih1 (8)

BAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptxBAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptx
 
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptxBAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
 
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptxBAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx
 
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptxBAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
 
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptxBab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
 
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptxBAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
 

Recently uploaded

Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdfPaparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
iputra102
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
adityanoor64
 
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptxPanduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
Mughits Rifai
 
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdfJUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
SeptianTriadi2
 
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdfTugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
MuhamadKurniawan16
 
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdfModul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
AdeSutisna19
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
ShintaKurniawatiSs
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIHKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
ninikwidarsih44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docxTP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
PUTRIUTAMA1
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptxRefleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
HidayatulMabrur1
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdfcontoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
RizkiaPWardani1
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 

Recently uploaded (20)

Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdfPaparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
Paparan-Juknis-PPDB-2024 SMK PROVINSI BALI 3.pdf
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
 
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptxPanduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
Panduan SKP PPPK GTK 2024 edit 31 Mei 2024 .pptx
 
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdfJUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
 
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdfTugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
Tugas Koneksi Antar Materi modul 2.1.pdf
 
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdfModul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIHKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1.pdf NINIK WIDARSIH
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docxTP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
TP dan ATP prakarya dan kewirausahaan (pengolahan) kelas xii.docx
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptxRefleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
Refleksi dan Berbagai Praktik Baik Komunitas Belajar.pptx
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdfcontoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 

BAB 7 Rumus Kimia.pptx

  • 1. BAB 7 RUMUS KIMIA, TATA NAMA SENYAWA, DAN PERSAMAAN REAKSI
  • 2. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
  • 3. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana 4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana
  • 4. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian rumus dan nama kimia 2. Memberi nama dan rumus senyawa ionik, kovalen biner, hidrokarbon 3. Memberi nama IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi 4. Menjelaskan persamaan reaksi kimia
  • 5. B. Nama dan Rumus Senyawa Ionik C. Nama dan Rumus Senyawa Biner D. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon A. Rumus dan Nama Kimia E. Tata Nama IUPAC berdasarkan Bilangan Oksidasi F. Persamaan Reaksi Kimia BACK NEXT
  • 6. Rumus kimia ada 3, yaitu : 1. Rumus Empiris (RE) menyatakan perbandingan paling sederhana atom-atom dalam satu molekul. 2. Rumus Molekul (RM) menunjukkan jumlah sebenarnya atom-atom setiap unsur dalam satu molekul senyawa. HOME BACK NEXT
  • 7. 3. Rumus Struktur (RS) menunjukkan jumlah atom- atom dan ikatan antar atom. Rumus Struktur Butana Rumus Struktur IsoButana HOME BACK NEXT
  • 8. 1. Penamaan Senyawa Ionik Biner Senyawa Ionik Biner adalah senyawa-senyawa ionik yang hanya tersusun dari dua jenis unsur. Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran –ida. Contoh : NaCl = Natrium klorida MgBr2=Magnesium bromida Na adalah unsur logam Mg adalah unsur logam Cl adalah unsur non logam Br adalah unsur non logam HOME BACK NEXT
  • 9. Contoh rumus dan nama senyawa ionik HOME BACK NEXT
  • 10. 2. Penamaan Senyawa Ionik dari Logam Transisi Logam transisi (golongan B) dapat membentuk ion-ion dengan muatan lebih dari satu jenis. Misalnya besi, Fe2+ dan Fe3+ a) Penamaan Sistematik Penulisan nama senyawa dengan menyisipkan angka romawi dalam tanda kurung setelah nama ion Logam. Contohnya, ion Fe2+ dan Fe3+ dalam senyawa dituliskan sebagai besi (II) dan besi (III). FeCl2 diberi nama besi (II) klorida FeCl3 besi (III) klorida. HOME BACK NEXT
  • 11.
  • 12. b) Penamaan Penamaan Trivialal Dalam penamaan Lazim, nama Latin logam diikuti dengan : 1) akhiran “o” untuk ion logam yang bermuatan lebih rendah. 2) Akhiran “I” untuk muatan lebih tinggi. Jadi, besi (II) klorida = ferro klorida dan besi (III) klorida = ferri klorida. HOME BACK NEXT
  • 13. 3. Senyawa-senyawa dari Ion-ion Poliatomik Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun dari gabungan 2 atom unsur atau lebih.
  • 14. 4. Penamaan Kelompok Anion Okso (Terner) Kebanyakan anion poliatomik adalah anion okso, yaitu anion poliatomik yang mengandung atom oksigen. Anion okso dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu : a. Kelompok dua anion okso – Anion dengan jumlah atom O lebih banyak diberi akhiran –at pada nama non logamnya. – Anion dengan jumlah atom O lebih sedikit diberi akhiran –it pada nama non logamnya. HOME BACK NEXT
  • 15. b. Kelompok empat anion okso Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anion oksihalogen (anion yang mengandung oksigen halogen). Tabel Penamaan kelompok anion oksihalogen HOME BACK NEXT
  • 16. 5. Senyawa Ionik Berhidrat • Disebut juga sebagai senyawa hidrat, yaitu senyawa yang mengandung molekul air dengan jumlah tertentu yang terikat dalam setiap satuan rumus. • Rumus air ditulis berpasangan dengan rumus senyawa ionik di belakang titik. • Jumlah air yang terikat pada rumus senyawa ditulis di depan rumus air setelah titik. Contoh : MgSO4.7H2O memiliki nama sistematik magnesium sulfat heptahidrat. CaSO4.2H2O memiliki nama kalsium sulfat dihidrat. HOME BACK NEXT
  • 17. 6. Penamaan Senyawa Asam Asam adalah senyawa kovalen polaryang mengandung ion H+. Dalam senyawa asam, muatan anion diseimbangkan dengan ion hydrogen (H+) yang diperlukan untuk penetralan muatan. Senyawa asam ada dua macam, yaitu asam biner dan asam okso. HOME BACK NEXT
  • 18. a. Asam Biner (HX) Larutan asam biner terbentuk jika suatu senyawa gas larut dalam air. Nama senyawa asam (HX) terdiri atas bagian-bagian : 1) asam + hidro-nonlogam-at H = asam; X = hidro-nonlogam-at. Jadi, HCl = asam hidroklorat 2) asam + anion H = asam; X = anion. Jadi, HCl = asam klorida b. Asam Okso Nama asam okso sama dengan dengan nama anion okso yang diawali dengan kata asam. Contoh: H2SO4 = asam sulfat, HClO4 = asam perklorat. HOME BACK NEXT
  • 19. 7. Penamaan Senyawa Basa Senyawa Basa merupakan senyawa ionik yang terdiri atas kation dan anion OH-. Kation basa umumnya adalah ion- ion logam, kecuali ion ammonium (NH4 +). Basa sebagai zat yang dapat melepaskan ion hidroksida OH- dalam air. Nama basa dinyatakan dengan menyebutkan nama kation + hidroksida. Contoh, NaOH : natrium hidroksida NH4OH: ammonium hidroksida Ba(OH)2 : barium hidroksida Al(OH)3 : aluminium hidroksida HOME BACK NEXT
  • 20. Senyawa Kovalen Biner adalah senyawa yang terbentuk dari penggambungan dua jenis unsur, umumnya unsur nonlogam, melalui pembentukan ikatan kovalen. Contohnya adalah air (H2O), ammonia (NH3), dan metana (CH4). Penamaan sistematik senyawa-senyawa kovalen biner mengikuti aturan sebagai berikut : 1. Unsur dengan nomor golongan yang lebih rendah dalam tabel periodik sebagai kata pertama dan yang nomor golongan lebih tinggi sebagai kata kedua. 2. Halogen sebagai kata pertama untuk senyawa biner dari halogen dan oksigen. 3. Jika kedua unsur terletak pada golongan yang sama, unsur yang terletak pada periode yang lebih tinggi ditulis sebagai kata pertama. 4. Unsur yang kedua ditulis sesuai dengan nama unsur dengan akhiran –ida. HOME BACK NEXT
  • 21. • Hidrokarbon adalah kelompok senyawa organik yang hanya tersusun dari unsur hydrogen dan karbon. • Berdasarkan komposisi atom C dan H yang menyusun senyawa, hidrokarbon dibagi menjadi tiga kelompok , yaitu alkana, alkena, alkuna. HOME BACK NEXT
  • 22. 1. Penamaan Senyawa Ionik Biner • Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua unsur yang berbeda, baik ionik maupun molekuler. • Senyawa ionik biner tersusun atas kation logam dan anion nonlogam. • Penyebutan dan penulisan kation mendahului penyebutan dan penulisan anion. HOME BACK NEXT
  • 23. Untuk senyawa ionik biner yang tersusun dari logam dengan bilangan oksidasi tunggal, penamaan senyawa tidak perlu mencantumkan bilangan oksidasi logam. Contoh, AgCl adalah perak klorida, bukan perak(I) klorida, karena Ag dalam persenyawaan hanya memiliki bilangan oksidasi +1. HOME BACK NEXT
  • 24. a. Penamaan Senyawa Biner dengan Anion Poliatomik • Beberapa senyawa biner mengandung anion poliatomik. Senyawa yang demikian disebut senyawa biner semu (pseudobinary coumpounds). • Untuk senyawa biner semu yang mengandung kation logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu, bilangan oksidasi logam disebutkan dalam tanda kurung mengikuti nama logam. • Contoh anion-anion poliatomik adalah ion sianida (CN -), hidroksida (OH -), dan nitrat (NO3 -). HOME BACK NEXT
  • 26. b. Penamaan Senyawa Biner Semu dengan Sistem Stock • Untuk senyawa biner semu dengan anion okso, bilangan oksidasi halogen atau logam dari anion disebutkan dalam tanda kurung mengikuti nama singkatan halogen (hal) atau nama logam dengan akhiran -at. Sistem penamaan ini disebut juga sebagai sistem Stock, mengacu pada kimiawan Jerman, Alfred Stock. • Contoh: klor menjadi klorat → ClO3 - = ion klorat(V), karena BO Cl = +5 • mangan menjadi manganat → MnO4 - = ion manganat(VII), karena BO Mn = +7 • krom menjadi kromat → (CrO4 2-) = ion kromat(VI), karena BO Cr = +6 HOME BACK NEXT
  • 27. Beberapa rumus dan nama senyawa semu biner dengan anion poliatomik HOME BACK NEXT
  • 28. Rumus dan nama asam halat menurut IUPAC c. Penamaan Asam Halat • Asam halat adalah asam okso dari unsur halogen. Senyawa ini disebut juga sebagai asam oksi halogen. Dalam penamaan asam halat, bilangan oksidasi atom halogen disebutkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung yang menyatu dengan nama halat. HOME BACK NEXT
  • 29. 2. Penamaan Senyawa Molekuler Biner Menurut Sistem Stock • Senyawa molekuler biner tersusun dari dua nonlogam yang berbeda. Bila nonlogam yang disebutkan pertama memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, dalam penamaan senyawa ini, bilangan oksidasi nonlogam yang disebutkan pertama ditunjukkan dengan huruf Romawi. • Contoh: NO disebut sebagai nitrogen(II) oksida, NO2 disebut sebagai nitrogen(IV) oksida. • Dalam contoh ini, N sebagai nonlogam yang disebutkan pertama. HOME BACK NEXT
  • 30. Rumus dan nama senyawa molekuler biner menurut IUPAC HOME BACK NEXT
  • 31. Reaksi redoks juga terjadi pada senyawa-senyawa organik (senyawa karbon). Dalam reaksi organik, reaksi oksidasi menghasilkan penambahan jumlah ikatan C-O atau pengurangan jumlah ikatan C-H. Sebaliknya, reaksi reduksi menurunkan jumlah ikatan C-O dan menambah jumlah ikatan C-H. Garis besar reaksi redoks ini dapat digambarkan sebagai berikut: HOME BACK NEXT
  • 32. Kadang-kadang, dua atom karbon terlibat dalam satu persamaan reaksi redoks. Contoh, perubahan alkuna menjadi alkena atau alkena menjadi alkana terjadi penambahan dua ikatan C-H pada molekul awal. (Alkuna, alkena, dan alkana berturut-turut adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung satu ikatan C≡C, satu ikatan C=C, dan ikatan C−C). HOME BACK NEXT
  • 33. • Persamaan reaksi kimia adalah penulisan rumus molekul dan wujud dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. HOME BACK NEXT
  • 34. Penyetaraan Reaksi a. Pertama, tulis rumus kimia b. Kedua, menyamakan jumlah atom-atom pada kedua sisi dengan menuliskan angka penyeimbang pada ruang kosong yang tersedia. HOME BACK NEXT
  • 35. c. Ketiga, pengaturan koefisien. Pada kenyataannya, setengah molekul O2 tidak ada, yang ada adalah satu molekul O2. Oleh karena itu, setiap koefisien harus dikalikan dengan 2. Persamaan reaksinya menjadi: Koefisien 1 tidak perlu dituliskan dalam persamaan reaksi, sehingga penulisannya menjadi: HOME BACK NEXT
  • 36. d. Keempat, penulisan wujud zat. Wujud zat ditulis dengan singkatan kata sebagai huruf kecil dalam tanda kurung, setelah dan serangkai dengan rumus senyawa. Zat padat: (s); zat cair: (l); larutan aqueous: (aq); dan gas: (g). HOME BACK NEXT