3. Kedudukan Aqidah dalam Islam
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan
yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan,
aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran
Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq,
adalah sesuatu yang dibangun di atasnya.
Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah
suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak
usah ada gempa bumi atau badai, bahkan
untuk sekedar menahan atau menanggung
beban atap saja, bangunan tersebut akan
runtuh dan hancur berantakan.
4. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan
(asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya
suatu amal. Allah SAW,
َحوُي ْمُكُلْثِم ٌرَشَب َ۠انَأ ٓاَمَّنِإ ْلُقِإ ْمُكُهََٰلِإ ٓاَمَّنَأ َّىَلِإ َٰٓىۖ ٌد ِح ََٰو ٌهََٰلْنَمَفَانَك
َمَع ْلَمْعَيْلَف ِهِبَر َءآَقِل واُج ْرَيِعِب ُك ِرْشُيَال َو اًحِلاَص ًالِهِب َر ِةَداَب
ًادَحَأ.
Artinya: Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang Esa". “Maka barangsiapa
mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan
tidak menyekutukan seorang pun dalam
beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
5. Mengingat pentingnya kedudukan aqidah tadi,
maka para Nabi dan Rasul mendahulukan
dakwah dan pengajaran Islam dari aspek
aqidah, sebelum aspek yang lainnya.
Rasulullah salallahu `alaihi wasalam
berdakwah dan mengajarkan Islam pertama
kali di kota Makkah dengan menanamkan
nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam
rentang waktu yang cukup panjang, yaitu
selama kurang lebih tiga belas tahun.
6. Sumber-Sumber Aqidah Islam
Aqidah Islam adalah sesuatu yang
bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang
hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil
dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, sumber ajaran
aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran
dan Sunnah saja. Karena, tidak ada yang lebih
tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri,
dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah,
setelah Allah sendiri, kecuali Rasulullah
salallahu `alaihi wasalam.
8. Hubungan Aqidah dengan Akhlaq,
Ibadah dan Muamalah
Sebelum kami membahas tentang hubungan
Aqidah dengan akhlak, ibadah, dan
muamalah, baiknya kita harus mengetahui
definisi masing-masing.
9. Aqidah menurut bahasa adalah ikatan,
sementara secara istilah bermakna iman yang
teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan
sedikitpun bagi orang yang meyakininya.
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut
pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”
berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk
mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat
diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. pemahaman akhlak adalah
seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam
pergaulan semata – mata taat kepada Allah
dan tunduk kepada-Nya.
10. Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup
segala sesuatu yang dicintai dan di ridhai Allah
dari perkataan, perbuatan baik yang nyata
atau yang tersembunyi.
Muamalah dalam ruang lingkup Islam adalah
hubungan antara manusia dengan manusia
yang lainnya. Muamalah bisa bermakna
hubungan sosial antara sesama manusia.
11. Hubungan Aqidah dengan Akhlaq
“ Aqidah sebagai dasar pendidikan akhlak
“Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim
adalah aqidah yang benar terhadap alam dan
kehidupan, Karena akhlak tersarikan dari
aqidah dan pancaran dirinya. Oleh karena itu
jika seorang beraqidah dengan benar, niscahya
akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus.
Begitu pula sebaliknya, jika aqidah salah maka
akhlaknya pun akan salah.Ilmu yang
menjelaskan baik dan buruk, menjelaskan
yang seharusnya dilakukan manusia kepada
yang lainya, yang disebut dengan akhlak.
12. Hubungan Aqidah dengan Ibadah
Akidah dalam Islam, Akidah seseorang merupakan
pondasi utama yang menopang bangunan keislaman
pada diri orang tersebut.
Ibadah yang merupakan bentuk realisasi keimanan
seseorang, tidak akan dinilai benar apabila dilakukan
atas dasar akidah yang salah. Hal ini tidak lain karena
tingkat keimanan seseorang adalah sangat bergantung
pada kuat tidaknya serta benar salahnya akidah yang
diyakini orang tersebut.
Muslim apabila akidahnya telah kokoh maka
keimanannya akan semakin kuat, sehingga dalam
pelaksanaan praktek ibadah tidak akan terjerumus
pada praktek ibadah yang salah. Sebaliknya apabila
akidah seseorang telah melenceng maka dalam praktek
ibadahnya pun akan salah kaprah, yang demikian inilah
akan mengakibatkan lemahnya keimanan.
13. Hubungan Aqidah dengan Muamalah
Aqidah yang kuat akan mengantarkan ibadah yang
benar, akhlaq yang terpuji dan muamalat yang
membawa maslahat. Aqidah bisa juga bersifat
resiprokal dan simbiosis. Artinya, ketaatan
menuanaikan ibadah, berakhlaq karimah, dan
bermuamalah yang baik akan memelihara aqidah.
Dengan kata lain, ibadah adalah pelembagaan
aqidah dalam konteks hubungan antara makhkluq
dengan Khaliq; akhlaq merupakan buah dari
aqidah dalam kehidupan yang etis dan egaliter;
dan muamalah sebagai implementasi aqidah
dalam masyarakat yang bermartabahat dan
menebar maslahat.
15. Hikmah Aqidah dan Hubungannya
dengan Akhlak, Ibadah, dan Muamalah
Hikmah aqidah dan hubungannya terhadap
akhlak, ibadah dan muamalah sangat baik bagi
kehidupan manusia secara menyeluruh.
Dengan aqidah yang baik akan berdampak
baik pula terhadap akhlak insan, ibadah pun
semakin taat dan mumalah serta hubungan
antar sesama semakin erat.
16. Memiliki ketakwaan. Ketakwaan yang dilandasi
cinta timbul karena ibadah yang dilakukan
manusia setelah merasakan kemurahan dan
keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat
kemurahan dan keindahan Nya munculah
dorongan untuk beribadah kepada Nya.
Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa
takut timbul karena manusia menjalankan
ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban
bukan sebagai kebutuhan.
17. Berjiwa sosial, ibadah menjadikan seorang
hamba menjadi lebih peka dengan keadaan
lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat
pengalaman langsung dari ibadah yang
dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan
ibadah puasa, ia merasakan rasanya lapar
yang biasa dirasakan orang-orang yang
kekurangan. Sehingga mendorong hamba
tersebut lebih memperhatikan orang lain.
18. Kesimpulan
• Aqidah adalah pondasi keber-Islaman yang tak
terpisahkan dari ajaran Islam yang lain: akhlak,
ibadah dan Muamalat. Aqidah yang kuat akan
mengantarkan ibadah yang benar, akhlaq yang
terpuji dan muamalat yang membawa maslahat.
Selain sebagai pondasi, hubungan antara aqidah
dengan pokok-pokok ajaran Islam yang lain bisa
juga bersifat resiprokal dan simbiosis.
• Apabila aqidah telah dimiliki dan ibadah telah
dijalankan oleh manusia, maka kedua hal
tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,
oleh karena itu diperlukan adanya suatu
peraturan yang mengatur itu semua.Aturan itu
disebut Muamalah.