SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
LAJU ENDAP DARAH
(LED)
By Purna_D @2022
1. Laju endap darah (LED), erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau blood
sedimentation rate (BSR) digunakan untuk menentukan kecepatan eritrosit
mengendap dalam darah. Dimana pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan
non-spesifik, peningkatan LED menandakan adanya inflamasi akut.
2. LED pertama kali diperkenalkan pada tahun 1921 oleh Dr. R. Fahraeus dan Dr. A.
Westergren. Metode Westergren merupakan pemeriksaan baku emas (gold
standard) untuk LED. Pemeriksaan ini menggunakan pipet Westergren yang
memiliki panjang 300 mm dengan diameter bagian dalam tabung 2,6 mm dan
memiliki skala 0 – 200 mm. Tabung tersebut dipasang pada rak tabung secara
vertikal.
3. Proses pengendapan eritrosit terdiri dalam tiga tahap. Tahap pertama
berlangsung dalam waktu 10 menit yang merupakan fase pengendapan lambat
akibat pembentukan rouleaux, proses kedua berlangsung selama 40 menit
yang merupakan fase pengendapan cepat karena terjadi proses sedimentasi
akibat terbentuknya rouleaux, dan tahap ketiga berlangsung dalam 10 menit
yang merupakan fase pengendapan lambat akibat proses pengisian celah-
celah kosong tumpukan eritrosit atau pemadatan.
APA LED ITU ??????
Pada Laju Endap Darah
FAKTOR APA YANG
BERPENGARUH ???
—SOMEONE FAMOUS
“tiga faktor, yaitu eritrosit, plasma dan teknis. LED yang
dipegaruhi oleh faktor eritrosit dan plasma pada umumnya
disebabkan karena kondisi patologis, sedangkan faktor teknis
merupakan penyumbang kesalahan dalam pemeriksaan LED
Proses Sedimentasi, erytrosit
mengalami pengendapan yg lebih
cepat dan konstan berlangsung
selama 40 menit.
Proses Pengendapan Erytrosit dan Komponen Lainnya :
Tahap 2
Pembentukan Rouleaux, dimana
erytrosit mengalami agregrasi dan
membentuk tumpukan dgn
kecepatan pengendapan lambat yg
berlangsung sekitar 10 menit.
Tahap 1
Kecepatan sedimentasi tergantung dengan tahap
agregrasi, karena semakin besar pembentukan
rouleaux semakin cepat proses sedimentasinya.
Tahap 3
Tahap pemadatan dimana
dimana erytrosit mengendap
dan mengisi pada celah-celah
kosong , berlangsung selama
10 menit dengan kecepatan
lambat
Faktor Erytrosit
Massa luas dan
permukaan erytrosit
Semakin besar luas dan
massa erytrosit,
kecepatan pengendapan
semakin meninggkat
Gaya tarik permukaan
erytrosit
Muatan erytrosit itu
negafif (potentian zeta),
sehingga menimbulkan
gaya tolak menolak.
Komposisi plasma
Berpengaruh terhadap
daya vikositas darah
(kekentalan) sehingga
pengendapan darah
dapat terpengaruh.
Gaya tarik permukaan erytrosit
04.
Pada kasus anemia, ukuran erytrosit
makrosit yg memiliki massa lebih besar
daripada mikrosit akan mengendap
lebih cepat, sedangkan bentuk
erytrosit seperti sel sabit tidak akan
dapat membentuk Rouleaux
02.
Penurunan muatan negative
erytrosit, mengakibatkan
erytrosit dapat membentuk
agregrat atau rouleaux.
03.
Rouleaux yang terbentuk
dapat meningkatkan
kecepatan pengendapan.
01.
Jika erytrosit abnormal atau
kelainan komposisi plasma,
muatan negative erytrosit
akan menurun
Komposisi plasma
Kecepatan pengendapan rendah,
karena dipengaruhi oleh gravitasi sel2
erytrosit dan daya Tarik ketas yg
ditimbulkan oleh daya viskositas plasma
Darah Normal Plasma Mengental Kasus Tertentu
Peningkatan daya viskositas,
sehingga nilai LED menurun karena
adanya peningkatan kadar albumin
darah.
Terjadi peningkatan protein yang bermuatan positif
seperti ἀ-1 globulin, sehingga menetralkan muatan
erytrosit. Peningkatan protein ini dapat meningkatkan
daya viskositas namun massa jenis erytrosit
berpengaruh dimana nilai LED akan ttp meningkat. Dan
konsentrasi makromolekul darah akan mengurangi
muatan negative erytrosit sehingga terjadi peningkatan
pembentukan rouleaux
Penambahan antikoagulan Na-Sitrat 3,8% dalam darah atau NaCl
0,85% dalam darah EDTA dengan perbandingan tertentu akan
mengencerkan darah dan dimasukan dalam pipet Westergren yang
diletakan tegak lurus dalam waktu tertentu, maka sel-sel darah akan
mengendap karena perbedaan berat jenis. Jumlah milimeter darah
merah yang mengendap selama 1 jam dinyatakan sebagai nilai LED
dalam satuan mm/ jam.
1. Menentukan seberapa cepat eritrosit
mengendap selama satu jam.
2. Membandingkan hasil pemeriksaan
laboratorium lain guna mendiagnosis kondisi
inflamasi, penyaring, follow up suatu penyakit.
Tujuan
Prinsip
Bayi Baru Lahir : 0 – 2 mm/jam
Anak : 0 – 10 mm/jam
Pria Dewasa 50 tahun : 0 – 20 mm/jam
Wanita Dewasa >50 tahun : 0 – 30
mm/jam
Nilai Rujukan
Peningkatan
Kadar dan
Penurunan Kadar
Laju Endap Darah
1. Masalah Klinis :
AR, demam rematik, MCI akut, kanker (lambung, kolon, payudara, hati,
ginjal), penyakit Hodgkin, mieloma multipel, limfosarkoma, endokarditis
bakterial, gout, hepatistis, sirosis hati, penyakit inflamasi panggul akut,
sifilis, tuberkulosis, glomerulonefritis, SLE, penyakit hemolitik pada bayi
baru lahir (eritroblastosis fetalis), kehamilan, trimester kedua dan ketiga).
2. Obat :
Dextran, metildopa (aldomet), metilsergid (sansert), penisilamin
(cuprimine), prokainamid (proestyl), teofilin, kontasepsi oral, vitamin A.
Peningkatan Kadar
`1. Masalah Klinis :
Polisitemia vera, CHF, anemia sel sabit, mononukleosis infeksius, defisiensi
faktor V, artritis degeneratif, angina pektoris.
2. Obat :
Etambutol (myambutol), kinin, salisilat (aspirin), kortison, prednison.
Penurunan Kadar
Teknis yang mempengaruhi
keakuratan pemeriksaan LED :
1. konsentrasi AKG yang
berlebih (dapat mengubah
muatan erytrosit)
2. Kemiringan tabung (beda 3
derajat dapat meningkatkan
nilai LED)
3. Suhu (baik suhu 20-30 c)
4. Guncangan (mempengaruhi
pembentukan agregarsi)
HEMATOCRIT
(HCT)
REINFORCE THE CONCEPT USING INFOGRAPHICS!
Hematokrit (Ht atau Hct) disebut
juga packed cell volume (PCV)
adalah pemeriksaan volume
eritrosit dalam mililiter yang
ditemukan dalam 100 ml darah
dan dihitung dalam persen (%).
Pengertian Gambaran Faktor yg mempengaruhi
Komposisi erytrosit
dalam darah
faktor seluler dan plasma, seperti
peningkatan atau penurunan produksi
eritrosit, ukuran eritrosit dan kehilangan
atau asupan cairan.
1. Pemusingan/ sentrifugasi (Pemakaian sentrifus mikrohematokrit
dalam waktu lama dapat mengakibatkan alat menjadi panas sehingga
hemolisis serta nilai hematokrit menjadi rendah palsu)
2. Antikoagulan
3. Suhu dan waktu penyimpanan sampel
4. Bahan pemeriksaan tidak tercampur hingga homogen sebelum
pemeriksaan dilakukan.
5. Tabung hematokrit yang digunakan tidak bersih dan kering.
6. Pembacaan yang tidak tepat.
7. Memakai darah kapiler, tetesan darah pertama harus dibuang karena
mengandung cairan interstitial.
Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan
Hematokrit
Faktor In Vitro
1. Eritrosit (faktor yang sangat penting pada pemeriksaan
karena sel tersebut yang diukur dalam pemeriksaan
hematokrit)
2. Viskositas darah (makin besar prosentase sel darah
maka makin tinggi hematokritnya dan makin banyak
pergeseran diantara lapisan – lapisan darah, dimana
pergeseran tersebut yang menentukan viskositas)
3. Plasma (mempengaruhi pada keadaan fisiologis atau
patofisiologis)
Faktor In vivo
berasal dari alat dan teknik. Kesalahan
alat misalnya alat kotor, tidak dikalibrasi
dan metode yang digunakan, sedangkan
kesalahan teknik misalnya yaitu volume
darah tidak tepat, terdapat gelembung
udara pada tabung pemeriksaan.
Tahapan Kesalahan Pemeriksaan
Hematokrit
Analitik
persiapan sampel responden,
sampel darah pemeriksaan yang
ditunda lebih dari 6 jam akan
meningkatkan hematokrit
Pra Analitik
Peningkatan
Kadar
• Masalah Klinis
Dehidrasi/hipovolemia,
diare berat, polisitemia
vera, eritrositosis, diabetes
asidosis, emfisema
pulmonar (dalam tahap
akhir), iskemia serebrum
sementara, eklampsia,
pembedahan, luka bakar.
Penurunan
Kadar
1. Masalah Klinis
Kehilangan darah akut, anemia (aplastik,
hemolitik, defisiensi asam folat, pernisiosa,
sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik,
mielositik, monositik), penyakit Hodgkin,
limfosarkoma, malignasi organ, mieloma
multipel, sirosis hati, malnutrisi protein,
defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula
lambung atau duodenum, ulkus peptikum,
gagal ginjal kronis, kehamilan, SLE, AR
(terutama anak-anak).
2. Obat
Anti neoplastik, antibiotik (kloramfenikol,
penisilin), obat radioaktif.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any
questions?

More Related Content

Similar to PPT LED dan HCT TEORI_20.11.22.pptx

Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAnalisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaVeghaNedya1
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipAsfar Syafar
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiWelly Indriani
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxbuatvideointan
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Agam Ferry Erwana
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...dodyprasetia2
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...dodyprasetia2
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...dodyprasetia2
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfNurihsani011
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahRyan Pangeran
 
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxT4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxMuhammadNazifRisfi1
 

Similar to PPT LED dan HCT TEORI_20.11.22.pptx (20)

Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAnalisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natip
 
Pengolahan darah
Pengolahan darahPengolahan darah
Pengolahan darah
 
L aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desiL aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desi
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
 
Hematologi.pptx
Hematologi.pptxHematologi.pptx
Hematologi.pptx
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
 
toksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docxtoksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docx
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
 
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
DBD, leptospirosis, chikungunya, zika, filariasis, trypanosomiasis, Lyme dise...
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxT4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
 
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

PPT LED dan HCT TEORI_20.11.22.pptx

  • 2. 1. Laju endap darah (LED), erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau blood sedimentation rate (BSR) digunakan untuk menentukan kecepatan eritrosit mengendap dalam darah. Dimana pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan non-spesifik, peningkatan LED menandakan adanya inflamasi akut. 2. LED pertama kali diperkenalkan pada tahun 1921 oleh Dr. R. Fahraeus dan Dr. A. Westergren. Metode Westergren merupakan pemeriksaan baku emas (gold standard) untuk LED. Pemeriksaan ini menggunakan pipet Westergren yang memiliki panjang 300 mm dengan diameter bagian dalam tabung 2,6 mm dan memiliki skala 0 – 200 mm. Tabung tersebut dipasang pada rak tabung secara vertikal. 3. Proses pengendapan eritrosit terdiri dalam tiga tahap. Tahap pertama berlangsung dalam waktu 10 menit yang merupakan fase pengendapan lambat akibat pembentukan rouleaux, proses kedua berlangsung selama 40 menit yang merupakan fase pengendapan cepat karena terjadi proses sedimentasi akibat terbentuknya rouleaux, dan tahap ketiga berlangsung dalam 10 menit yang merupakan fase pengendapan lambat akibat proses pengisian celah- celah kosong tumpukan eritrosit atau pemadatan. APA LED ITU ??????
  • 3. Pada Laju Endap Darah FAKTOR APA YANG BERPENGARUH ???
  • 4. —SOMEONE FAMOUS “tiga faktor, yaitu eritrosit, plasma dan teknis. LED yang dipegaruhi oleh faktor eritrosit dan plasma pada umumnya disebabkan karena kondisi patologis, sedangkan faktor teknis merupakan penyumbang kesalahan dalam pemeriksaan LED
  • 5. Proses Sedimentasi, erytrosit mengalami pengendapan yg lebih cepat dan konstan berlangsung selama 40 menit. Proses Pengendapan Erytrosit dan Komponen Lainnya : Tahap 2 Pembentukan Rouleaux, dimana erytrosit mengalami agregrasi dan membentuk tumpukan dgn kecepatan pengendapan lambat yg berlangsung sekitar 10 menit. Tahap 1
  • 6. Kecepatan sedimentasi tergantung dengan tahap agregrasi, karena semakin besar pembentukan rouleaux semakin cepat proses sedimentasinya. Tahap 3 Tahap pemadatan dimana dimana erytrosit mengendap dan mengisi pada celah-celah kosong , berlangsung selama 10 menit dengan kecepatan lambat
  • 7. Faktor Erytrosit Massa luas dan permukaan erytrosit Semakin besar luas dan massa erytrosit, kecepatan pengendapan semakin meninggkat Gaya tarik permukaan erytrosit Muatan erytrosit itu negafif (potentian zeta), sehingga menimbulkan gaya tolak menolak. Komposisi plasma Berpengaruh terhadap daya vikositas darah (kekentalan) sehingga pengendapan darah dapat terpengaruh.
  • 8. Gaya tarik permukaan erytrosit 04. Pada kasus anemia, ukuran erytrosit makrosit yg memiliki massa lebih besar daripada mikrosit akan mengendap lebih cepat, sedangkan bentuk erytrosit seperti sel sabit tidak akan dapat membentuk Rouleaux 02. Penurunan muatan negative erytrosit, mengakibatkan erytrosit dapat membentuk agregrat atau rouleaux. 03. Rouleaux yang terbentuk dapat meningkatkan kecepatan pengendapan. 01. Jika erytrosit abnormal atau kelainan komposisi plasma, muatan negative erytrosit akan menurun
  • 9. Komposisi plasma Kecepatan pengendapan rendah, karena dipengaruhi oleh gravitasi sel2 erytrosit dan daya Tarik ketas yg ditimbulkan oleh daya viskositas plasma Darah Normal Plasma Mengental Kasus Tertentu Peningkatan daya viskositas, sehingga nilai LED menurun karena adanya peningkatan kadar albumin darah. Terjadi peningkatan protein yang bermuatan positif seperti ἀ-1 globulin, sehingga menetralkan muatan erytrosit. Peningkatan protein ini dapat meningkatkan daya viskositas namun massa jenis erytrosit berpengaruh dimana nilai LED akan ttp meningkat. Dan konsentrasi makromolekul darah akan mengurangi muatan negative erytrosit sehingga terjadi peningkatan pembentukan rouleaux
  • 10. Penambahan antikoagulan Na-Sitrat 3,8% dalam darah atau NaCl 0,85% dalam darah EDTA dengan perbandingan tertentu akan mengencerkan darah dan dimasukan dalam pipet Westergren yang diletakan tegak lurus dalam waktu tertentu, maka sel-sel darah akan mengendap karena perbedaan berat jenis. Jumlah milimeter darah merah yang mengendap selama 1 jam dinyatakan sebagai nilai LED dalam satuan mm/ jam. 1. Menentukan seberapa cepat eritrosit mengendap selama satu jam. 2. Membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium lain guna mendiagnosis kondisi inflamasi, penyaring, follow up suatu penyakit. Tujuan Prinsip Bayi Baru Lahir : 0 – 2 mm/jam Anak : 0 – 10 mm/jam Pria Dewasa 50 tahun : 0 – 20 mm/jam Wanita Dewasa >50 tahun : 0 – 30 mm/jam Nilai Rujukan
  • 12. 1. Masalah Klinis : AR, demam rematik, MCI akut, kanker (lambung, kolon, payudara, hati, ginjal), penyakit Hodgkin, mieloma multipel, limfosarkoma, endokarditis bakterial, gout, hepatistis, sirosis hati, penyakit inflamasi panggul akut, sifilis, tuberkulosis, glomerulonefritis, SLE, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (eritroblastosis fetalis), kehamilan, trimester kedua dan ketiga). 2. Obat : Dextran, metildopa (aldomet), metilsergid (sansert), penisilamin (cuprimine), prokainamid (proestyl), teofilin, kontasepsi oral, vitamin A. Peningkatan Kadar
  • 13. `1. Masalah Klinis : Polisitemia vera, CHF, anemia sel sabit, mononukleosis infeksius, defisiensi faktor V, artritis degeneratif, angina pektoris. 2. Obat : Etambutol (myambutol), kinin, salisilat (aspirin), kortison, prednison. Penurunan Kadar
  • 14. Teknis yang mempengaruhi keakuratan pemeriksaan LED : 1. konsentrasi AKG yang berlebih (dapat mengubah muatan erytrosit) 2. Kemiringan tabung (beda 3 derajat dapat meningkatkan nilai LED) 3. Suhu (baik suhu 20-30 c) 4. Guncangan (mempengaruhi pembentukan agregarsi)
  • 16. REINFORCE THE CONCEPT USING INFOGRAPHICS! Hematokrit (Ht atau Hct) disebut juga packed cell volume (PCV) adalah pemeriksaan volume eritrosit dalam mililiter yang ditemukan dalam 100 ml darah dan dihitung dalam persen (%). Pengertian Gambaran Faktor yg mempengaruhi Komposisi erytrosit dalam darah faktor seluler dan plasma, seperti peningkatan atau penurunan produksi eritrosit, ukuran eritrosit dan kehilangan atau asupan cairan.
  • 17. 1. Pemusingan/ sentrifugasi (Pemakaian sentrifus mikrohematokrit dalam waktu lama dapat mengakibatkan alat menjadi panas sehingga hemolisis serta nilai hematokrit menjadi rendah palsu) 2. Antikoagulan 3. Suhu dan waktu penyimpanan sampel 4. Bahan pemeriksaan tidak tercampur hingga homogen sebelum pemeriksaan dilakukan. 5. Tabung hematokrit yang digunakan tidak bersih dan kering. 6. Pembacaan yang tidak tepat. 7. Memakai darah kapiler, tetesan darah pertama harus dibuang karena mengandung cairan interstitial. Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Hematokrit Faktor In Vitro 1. Eritrosit (faktor yang sangat penting pada pemeriksaan karena sel tersebut yang diukur dalam pemeriksaan hematokrit) 2. Viskositas darah (makin besar prosentase sel darah maka makin tinggi hematokritnya dan makin banyak pergeseran diantara lapisan – lapisan darah, dimana pergeseran tersebut yang menentukan viskositas) 3. Plasma (mempengaruhi pada keadaan fisiologis atau patofisiologis) Faktor In vivo
  • 18. berasal dari alat dan teknik. Kesalahan alat misalnya alat kotor, tidak dikalibrasi dan metode yang digunakan, sedangkan kesalahan teknik misalnya yaitu volume darah tidak tepat, terdapat gelembung udara pada tabung pemeriksaan. Tahapan Kesalahan Pemeriksaan Hematokrit Analitik persiapan sampel responden, sampel darah pemeriksaan yang ditunda lebih dari 6 jam akan meningkatkan hematokrit Pra Analitik
  • 19. Peningkatan Kadar • Masalah Klinis Dehidrasi/hipovolemia, diare berat, polisitemia vera, eritrositosis, diabetes asidosis, emfisema pulmonar (dalam tahap akhir), iskemia serebrum sementara, eklampsia, pembedahan, luka bakar.
  • 20. Penurunan Kadar 1. Masalah Klinis Kehilangan darah akut, anemia (aplastik, hemolitik, defisiensi asam folat, pernisiosa, sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), penyakit Hodgkin, limfosarkoma, malignasi organ, mieloma multipel, sirosis hati, malnutrisi protein, defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula lambung atau duodenum, ulkus peptikum, gagal ginjal kronis, kehamilan, SLE, AR (terutama anak-anak). 2. Obat Anti neoplastik, antibiotik (kloramfenikol, penisilin), obat radioaktif.
  • 21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANKS! Do you have any questions?