2. 1. Laju endap darah (LED), erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau blood
sedimentation rate (BSR) digunakan untuk menentukan kecepatan eritrosit
mengendap dalam darah. Dimana pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan
non-spesifik, peningkatan LED menandakan adanya inflamasi akut.
2. LED pertama kali diperkenalkan pada tahun 1921 oleh Dr. R. Fahraeus dan Dr. A.
Westergren. Metode Westergren merupakan pemeriksaan baku emas (gold
standard) untuk LED. Pemeriksaan ini menggunakan pipet Westergren yang
memiliki panjang 300 mm dengan diameter bagian dalam tabung 2,6 mm dan
memiliki skala 0 – 200 mm. Tabung tersebut dipasang pada rak tabung secara
vertikal.
3. Proses pengendapan eritrosit terdiri dalam tiga tahap. Tahap pertama
berlangsung dalam waktu 10 menit yang merupakan fase pengendapan lambat
akibat pembentukan rouleaux, proses kedua berlangsung selama 40 menit
yang merupakan fase pengendapan cepat karena terjadi proses sedimentasi
akibat terbentuknya rouleaux, dan tahap ketiga berlangsung dalam 10 menit
yang merupakan fase pengendapan lambat akibat proses pengisian celah-
celah kosong tumpukan eritrosit atau pemadatan.
APA LED ITU ??????
4. —SOMEONE FAMOUS
“tiga faktor, yaitu eritrosit, plasma dan teknis. LED yang
dipegaruhi oleh faktor eritrosit dan plasma pada umumnya
disebabkan karena kondisi patologis, sedangkan faktor teknis
merupakan penyumbang kesalahan dalam pemeriksaan LED
5. Proses Sedimentasi, erytrosit
mengalami pengendapan yg lebih
cepat dan konstan berlangsung
selama 40 menit.
Proses Pengendapan Erytrosit dan Komponen Lainnya :
Tahap 2
Pembentukan Rouleaux, dimana
erytrosit mengalami agregrasi dan
membentuk tumpukan dgn
kecepatan pengendapan lambat yg
berlangsung sekitar 10 menit.
Tahap 1
6. Kecepatan sedimentasi tergantung dengan tahap
agregrasi, karena semakin besar pembentukan
rouleaux semakin cepat proses sedimentasinya.
Tahap 3
Tahap pemadatan dimana
dimana erytrosit mengendap
dan mengisi pada celah-celah
kosong , berlangsung selama
10 menit dengan kecepatan
lambat
7. Faktor Erytrosit
Massa luas dan
permukaan erytrosit
Semakin besar luas dan
massa erytrosit,
kecepatan pengendapan
semakin meninggkat
Gaya tarik permukaan
erytrosit
Muatan erytrosit itu
negafif (potentian zeta),
sehingga menimbulkan
gaya tolak menolak.
Komposisi plasma
Berpengaruh terhadap
daya vikositas darah
(kekentalan) sehingga
pengendapan darah
dapat terpengaruh.
8. Gaya tarik permukaan erytrosit
04.
Pada kasus anemia, ukuran erytrosit
makrosit yg memiliki massa lebih besar
daripada mikrosit akan mengendap
lebih cepat, sedangkan bentuk
erytrosit seperti sel sabit tidak akan
dapat membentuk Rouleaux
02.
Penurunan muatan negative
erytrosit, mengakibatkan
erytrosit dapat membentuk
agregrat atau rouleaux.
03.
Rouleaux yang terbentuk
dapat meningkatkan
kecepatan pengendapan.
01.
Jika erytrosit abnormal atau
kelainan komposisi plasma,
muatan negative erytrosit
akan menurun
9. Komposisi plasma
Kecepatan pengendapan rendah,
karena dipengaruhi oleh gravitasi sel2
erytrosit dan daya Tarik ketas yg
ditimbulkan oleh daya viskositas plasma
Darah Normal Plasma Mengental Kasus Tertentu
Peningkatan daya viskositas,
sehingga nilai LED menurun karena
adanya peningkatan kadar albumin
darah.
Terjadi peningkatan protein yang bermuatan positif
seperti ἀ-1 globulin, sehingga menetralkan muatan
erytrosit. Peningkatan protein ini dapat meningkatkan
daya viskositas namun massa jenis erytrosit
berpengaruh dimana nilai LED akan ttp meningkat. Dan
konsentrasi makromolekul darah akan mengurangi
muatan negative erytrosit sehingga terjadi peningkatan
pembentukan rouleaux
10. Penambahan antikoagulan Na-Sitrat 3,8% dalam darah atau NaCl
0,85% dalam darah EDTA dengan perbandingan tertentu akan
mengencerkan darah dan dimasukan dalam pipet Westergren yang
diletakan tegak lurus dalam waktu tertentu, maka sel-sel darah akan
mengendap karena perbedaan berat jenis. Jumlah milimeter darah
merah yang mengendap selama 1 jam dinyatakan sebagai nilai LED
dalam satuan mm/ jam.
1. Menentukan seberapa cepat eritrosit
mengendap selama satu jam.
2. Membandingkan hasil pemeriksaan
laboratorium lain guna mendiagnosis kondisi
inflamasi, penyaring, follow up suatu penyakit.
Tujuan
Prinsip
Bayi Baru Lahir : 0 – 2 mm/jam
Anak : 0 – 10 mm/jam
Pria Dewasa 50 tahun : 0 – 20 mm/jam
Wanita Dewasa >50 tahun : 0 – 30
mm/jam
Nilai Rujukan
14. Teknis yang mempengaruhi
keakuratan pemeriksaan LED :
1. konsentrasi AKG yang
berlebih (dapat mengubah
muatan erytrosit)
2. Kemiringan tabung (beda 3
derajat dapat meningkatkan
nilai LED)
3. Suhu (baik suhu 20-30 c)
4. Guncangan (mempengaruhi
pembentukan agregarsi)
16. REINFORCE THE CONCEPT USING INFOGRAPHICS!
Hematokrit (Ht atau Hct) disebut
juga packed cell volume (PCV)
adalah pemeriksaan volume
eritrosit dalam mililiter yang
ditemukan dalam 100 ml darah
dan dihitung dalam persen (%).
Pengertian Gambaran Faktor yg mempengaruhi
Komposisi erytrosit
dalam darah
faktor seluler dan plasma, seperti
peningkatan atau penurunan produksi
eritrosit, ukuran eritrosit dan kehilangan
atau asupan cairan.
17. 1. Pemusingan/ sentrifugasi (Pemakaian sentrifus mikrohematokrit
dalam waktu lama dapat mengakibatkan alat menjadi panas sehingga
hemolisis serta nilai hematokrit menjadi rendah palsu)
2. Antikoagulan
3. Suhu dan waktu penyimpanan sampel
4. Bahan pemeriksaan tidak tercampur hingga homogen sebelum
pemeriksaan dilakukan.
5. Tabung hematokrit yang digunakan tidak bersih dan kering.
6. Pembacaan yang tidak tepat.
7. Memakai darah kapiler, tetesan darah pertama harus dibuang karena
mengandung cairan interstitial.
Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan
Hematokrit
Faktor In Vitro
1. Eritrosit (faktor yang sangat penting pada pemeriksaan
karena sel tersebut yang diukur dalam pemeriksaan
hematokrit)
2. Viskositas darah (makin besar prosentase sel darah
maka makin tinggi hematokritnya dan makin banyak
pergeseran diantara lapisan – lapisan darah, dimana
pergeseran tersebut yang menentukan viskositas)
3. Plasma (mempengaruhi pada keadaan fisiologis atau
patofisiologis)
Faktor In vivo
18. berasal dari alat dan teknik. Kesalahan
alat misalnya alat kotor, tidak dikalibrasi
dan metode yang digunakan, sedangkan
kesalahan teknik misalnya yaitu volume
darah tidak tepat, terdapat gelembung
udara pada tabung pemeriksaan.
Tahapan Kesalahan Pemeriksaan
Hematokrit
Analitik
persiapan sampel responden,
sampel darah pemeriksaan yang
ditunda lebih dari 6 jam akan
meningkatkan hematokrit
Pra Analitik
20. Penurunan
Kadar
1. Masalah Klinis
Kehilangan darah akut, anemia (aplastik,
hemolitik, defisiensi asam folat, pernisiosa,
sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik,
mielositik, monositik), penyakit Hodgkin,
limfosarkoma, malignasi organ, mieloma
multipel, sirosis hati, malnutrisi protein,
defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula
lambung atau duodenum, ulkus peptikum,
gagal ginjal kronis, kehamilan, SLE, AR
(terutama anak-anak).
2. Obat
Anti neoplastik, antibiotik (kloramfenikol,
penisilin), obat radioaktif.
21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any
questions?