SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

       Secara umum, peranan orang tua dalam pendidikan memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Jika dipersentase, maka
peran orang tua akan mencapai 60%, sedangkan pengaruh lingkungan bergaul (bermain)
20%, dan lingkungan sekolah (sekolah regular atau non pesantren, sekolah pergi pulang)
juga 20%. Apabila peran orang tua tidak diperankan secara baik dan benar maka
pengaruh pendidikan 60% tersebut akan ditelan habis oleh lingkungannya. Lingkungan
yang paling besar berpengaruh kepada anak adalah lingkungan bergaulnya, bukan
lingkungan sekolahnya.
       Sedangkan pengaruh pendidikan anak pada pondok pesantren sebagai tempat
mengenyam pendidikan dan tempat bergaul selama 24 jam adalah 80%, sedangkan
pengaruh bawaan dari lingkungan keluarga adalah 20%. Apabila pesantren mampu
mempersentasekan perannya dengan baik, maka keberhasilan pendidikan anak akan
lebih menjanjikan daripada sekolah regular.
       Oleh karena itu, hendaknya para orang tua memperhatikan dengan sungguh-
sungguh perannya dalam pendidikan anak, termasuk memilih lembaga pendidikan yang
tepat bagi anaknya. Penulis telah melakukan observasi di banyak tempat, terhadap
sejumlah alumni lembaga pendidikan, baik yang regular maupun pesantren, maka
tingkat kesuksesan yang hakiki, yakni ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala dan
kepatuhan kepada kedua orang tua, lebih besar diraih oleh sejumlah besar alumni
pondok pesantren daripada sekolah reguler walaupun berlabel Islam. Oleh karenanya,
apabila anak-anak sudah mencapai usia mandiri, yaitu 10 tahun ke atas atau paling tidak
telah tamat sekolah dasar, hendaklah orang tua tidak ragu-ragu untuk menyerahkan
pendidikan anaknya kepada pesantren, tentunya bermanhaj salaf, jika orang tua tidak
memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan pesantren.
       Anak merupakan karunia sekaligus ujian bagi manusia. Anak merupakan amanah
yang menjadi tanggung jawab orang tuanya. Ketika pertama kali dilahirkan ke dunia,
seorang anak dalam keadaan fitrah dan berhati suci lagi bersih. Lalu kedua orang
tuanyalah yang memegang peranan penting pada perkembangan berikutnya, apakah
keduanya akan mempertahankan fitrah dan kesucian hatinya, ataukah malah merusak
dan mengotorinya.
        Pendidikan terhadap anak merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
berumah tangga. Sebab salah satu tujuan utama pernikahan adalah lahirnya keturunan
yang nantinya akan menjadi generasi penerus. Generasi penerus yang tumbuh tanpa
didampingi pendidikan agama yang memadai justru akan menjadi mangsa dan korban
penjajahan peradaban lain. Namun ironisnya hal itu tidak disadari oleh kebanyakan
pasangan suami istri, sehingga pendidikan agama kurang mendapatkan perhatian dari
mereka.
        Dalam pandangan kebanyakan orang tua di masyarakat kita, pendidikan yang
layak dan baik adalah dengan menyekolahkan anak di sekolah “favorit”, dengan harapan
anak tersebut akan dapat berprestasi, sehingga nantinya memiliki masa depan yang
“sukses dan mapan”. Tidak peduli apakah sekolah tersebut mengajarkan nilai-nilai Islam
ataukah tidak. Bahkan lebih dari itu, mereka tidak peduli meskipun sekolah tersebut
dikelola oleh pendidikan sekuler atau non Islam. Malah mereka berpandangan bahwa
jika   ingin   mendapatkan   kualitas   “pendidikan   yang    berkelas”,   maka   harus
menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga-lembaga pendidikan non Islam. Arena
lembaga-lembaga tersebut mengelola dan menyelenggarakan pendidikan secara
“profesional”, sementara sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga
Islam “dikelola dengan apa adanya dan jauh dari profesionalisme.” Itulah anggapan
mereka secara umum.
        Ukuran kesuksesan dalam pandangan mereka adalah ketika seseorang sukses
secara materi, atau sukses meraih kedudukan tinggi. Mereka akan sangat bangga dan
merasa berhasil mendidik dan membesarkan anak-anak mereka, manakala anak-anak
tersebut sukses menduduki suatu jabatan tinggi, atau berprofesi dengan profesi bergengsi
atau menjadi pebisnis besar. Mereka tidak peduli apakah anak-anak mereka mengerti
dan mematuhi tuntunan agamanya, ataukah malah menjauh dari itu semua dan tidak
mempedulikannya. Mereka hanya mengenal Islam pada momen-momen tertentu saja,
setelah itu mereka kembali melupakan dan tidak mempedulikannya.
Seseorang tidak mustahil akan digugat oleh anak yang dikasihinya kelak di
hadapan Allah. Anak yang selama hidup di dunia sangat dia kasihi dan dia banggakan,
dia sekolahkan di sekolah terbaik, dia sediakan baginya segala fasilitas dan dia penuhi
segala kebutuhan materinya, berubah menjadi musuh yang menggugatnya. Segala
kebutuhannya secara materi memang telah dia penuhi, namun pendidikan agamanya
tidak pernah dia pedulikan, sehingga anak tersebut tumbuh dalam kebodohan dan jauh
dari agamanya. Dia tidak mengerti bagaimana seharusnya berakidah, dan tidak dapat
membedakan mana tauhid dan mana syirik. Dia tidak tahu tata cara dan kewajiban shalat
serta berbagai jenis ketaatan lainnya, sehingga dia meremehkannya. Dia tidak dapat
membedakan mana yang halal dan mana yang haram, sehingga semuanya diraup habis
tanpa memilih dan memilah, apakah ini sesuatu yang dibolehkan ataukah dilarang. Maka
hancurlah agamanya, rusaklah perilakunya, dan suramlah masa depannya di akhirat.
Karenanya, tidak heran jika anak tersebut nantinya akan menggugat orang tuanya,
karena kelalaian orang tuanyalah yang membuatnya terjerumus dalam kesengsaraan.
       Karenanya, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk
memberikan perhatian lebih pada pendidikan agama anak-anaknya, melebihi
perhatiannya terhadap hal lain, bahkan terhadap makan, minum dan kesehatannya.
Karena kelalaian terhadap kebutuhan gizi dan kondisi kesehatan anak hanya akan
berdampak     pada    memburuknya      kesehatan       anak   tersebut,   atau   maksimal
mengantarkannya pada kematian. Namun kelalaian terhadap pendidikan agamanya akan
sangat fatal akibatnya, karena akan membuatnya sengsara selama-lamanya dalam
kehidupan akhirat. Sungguh sangat mengherankan sikap sebagian orang tua, yang hanya
bersedih dan menangis ketika tubuh anaknya sakit atau mati, namun tidak demikian
halnya ketika hati dan jiwanya yang sakit atau mati.
Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pendidikan

       Banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa di sekeliling kita masih
banyak orang yang mengalami tuna aksara. Mereka adalah orang-orang yang tidak
pernah mengenyam bangku pendidikan sama sekali atau pernah bersekolah di sekolah
dasar namun tidak dapat melanjutkan pendidikannya lagi, karena kondisi yang
memaksanya harus meninggalkan bangku pendidikan. Faktor ekonomi, privatisasi
pendidikan, budaya patriarki yang masih berakar dengan kuat dan pemerintah yang tidak
merasa berkewajiban untuk memenuhi hak dasar rakyat yaitu pendidikan, adalah faktor-
faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapatkan haknya, memperoleh
pendidikan yang layak.

       Sekalipun pemerintah sudah mencanangkan pendidikan dasar gratis untuk
sekolah dasar, namun pendidikan itu tetap terasa mahal bagi anak yang dilahirkan dari
keluarga yang tidak mampu secara finansial. Mengapa bisa terjadi? Karena untuk
sekolah, mereka membutuhkan buku tulis, sampul buku, alat tulis dan seragam sekolah
yang tidak gratis, yang seharusnya bisa mereka dapatkan dari dana bantuan operasional
sekolah yang banyak diselewengkan oleh pihak sekolah.

       Privatisasi pendidikan yang selama ini berlaku di negara kita dengan dalih aksi
bersama   masyarakat     itu,   sebenarnya   adalah     pengalihan   tanggung   jawab
pemerintah kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Pemerintah menyerahkan
tanggung jawab itu kepada publik sehingga pendidikan menjadi jasa yang
diperjualbelikan. Hanya mereka yang memiliki uang banyaklah yang mendapatkan
pendidikan bermutu dan berstandar internasional. Hal ini jelas bertentangan dengan
UUD 1945. Pemerintah adalah pihak yang berkewajiban untuk memenuhi hak konstitusi
bangsa yang telah diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan kembali
dalam Pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi demikian :

(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang.

Budaya patriarki yang meminggirkan perempuan dari kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan yang layak, menganggap perempuan hanya masuk dapur sehingga tidak
perlu bersekolah tinggi dan atau mengutamakan laki-laki untuk bersekolah karena
ketidaktersediaan dana adalah juga menjadi faktor yang menyebabkan timbulnya
kemiskinan.

Pendidikan keaksaraan menjadi sangat penting, karena dengan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung, setiap orang dapat mengakses informasi dan bernegosiasi.
Dengan membaca ia dapat terus mengembangkan diri sehingga skill of lifenya
meningkat, dengan demikian mereka dapat mengatasi tantangan hidup dan dapat
berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Namun sudahkah rakyat
mendapatkan haknya sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945? Belum. Masih
banyak anak usia sekolah yang terpaksa menggantungkan cita-citanya di atas langit,
karena orang tuanya tidak mampu membiayainya sekolah. Masih banyak rakyat yang
tuna aksara, sehingga tidak dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan kehilangan
banyak kesempatan untuk mengembangkan diri.

More Related Content

Viewers also liked

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaFirman Nugraha
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamYadhi Muqsith
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaBadrus Baedowi Majid
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
 
Peribahasa penting SPM
Peribahasa penting SPMPeribahasa penting SPM
Peribahasa penting SPMM D
 
Kenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPTKenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPTFirdika Arini
 
Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014filzahsyafiqah
 
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remaja
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remajaPengaruh teknologi digital terhadap anak dan remaja
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remajaAndri Priyatna
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebasheriawann
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaPergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaSasha_1912
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaTakere Mae
 
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMIL
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMILCONTOH KARANGAN BAHASA TAMIL
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMILlogaraja
 
Contoh karangan
Contoh karanganContoh karangan
Contoh karanganNur Afifa
 

Viewers also liked (15)

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
 
Peribahasa penting SPM
Peribahasa penting SPMPeribahasa penting SPM
Peribahasa penting SPM
 
Kenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPTKenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPT
 
Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014
 
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remaja
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remajaPengaruh teknologi digital terhadap anak dan remaja
Pengaruh teknologi digital terhadap anak dan remaja
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebas
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaPergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan Remaja
 
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMIL
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMILCONTOH KARANGAN BAHASA TAMIL
CONTOH KARANGAN BAHASA TAMIL
 
Contoh karangan
Contoh karanganContoh karangan
Contoh karangan
 

More from Mara Sutan Siregar

Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilMara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelMara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak

  • 1. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK Secara umum, peranan orang tua dalam pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Jika dipersentase, maka peran orang tua akan mencapai 60%, sedangkan pengaruh lingkungan bergaul (bermain) 20%, dan lingkungan sekolah (sekolah regular atau non pesantren, sekolah pergi pulang) juga 20%. Apabila peran orang tua tidak diperankan secara baik dan benar maka pengaruh pendidikan 60% tersebut akan ditelan habis oleh lingkungannya. Lingkungan yang paling besar berpengaruh kepada anak adalah lingkungan bergaulnya, bukan lingkungan sekolahnya. Sedangkan pengaruh pendidikan anak pada pondok pesantren sebagai tempat mengenyam pendidikan dan tempat bergaul selama 24 jam adalah 80%, sedangkan pengaruh bawaan dari lingkungan keluarga adalah 20%. Apabila pesantren mampu mempersentasekan perannya dengan baik, maka keberhasilan pendidikan anak akan lebih menjanjikan daripada sekolah regular. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua memperhatikan dengan sungguh- sungguh perannya dalam pendidikan anak, termasuk memilih lembaga pendidikan yang tepat bagi anaknya. Penulis telah melakukan observasi di banyak tempat, terhadap sejumlah alumni lembaga pendidikan, baik yang regular maupun pesantren, maka tingkat kesuksesan yang hakiki, yakni ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala dan kepatuhan kepada kedua orang tua, lebih besar diraih oleh sejumlah besar alumni pondok pesantren daripada sekolah reguler walaupun berlabel Islam. Oleh karenanya, apabila anak-anak sudah mencapai usia mandiri, yaitu 10 tahun ke atas atau paling tidak telah tamat sekolah dasar, hendaklah orang tua tidak ragu-ragu untuk menyerahkan pendidikan anaknya kepada pesantren, tentunya bermanhaj salaf, jika orang tua tidak memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan pesantren. Anak merupakan karunia sekaligus ujian bagi manusia. Anak merupakan amanah yang menjadi tanggung jawab orang tuanya. Ketika pertama kali dilahirkan ke dunia, seorang anak dalam keadaan fitrah dan berhati suci lagi bersih. Lalu kedua orang tuanyalah yang memegang peranan penting pada perkembangan berikutnya, apakah
  • 2. keduanya akan mempertahankan fitrah dan kesucian hatinya, ataukah malah merusak dan mengotorinya. Pendidikan terhadap anak merupakan bagian terpenting dalam kehidupan berumah tangga. Sebab salah satu tujuan utama pernikahan adalah lahirnya keturunan yang nantinya akan menjadi generasi penerus. Generasi penerus yang tumbuh tanpa didampingi pendidikan agama yang memadai justru akan menjadi mangsa dan korban penjajahan peradaban lain. Namun ironisnya hal itu tidak disadari oleh kebanyakan pasangan suami istri, sehingga pendidikan agama kurang mendapatkan perhatian dari mereka. Dalam pandangan kebanyakan orang tua di masyarakat kita, pendidikan yang layak dan baik adalah dengan menyekolahkan anak di sekolah “favorit”, dengan harapan anak tersebut akan dapat berprestasi, sehingga nantinya memiliki masa depan yang “sukses dan mapan”. Tidak peduli apakah sekolah tersebut mengajarkan nilai-nilai Islam ataukah tidak. Bahkan lebih dari itu, mereka tidak peduli meskipun sekolah tersebut dikelola oleh pendidikan sekuler atau non Islam. Malah mereka berpandangan bahwa jika ingin mendapatkan kualitas “pendidikan yang berkelas”, maka harus menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga-lembaga pendidikan non Islam. Arena lembaga-lembaga tersebut mengelola dan menyelenggarakan pendidikan secara “profesional”, sementara sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga Islam “dikelola dengan apa adanya dan jauh dari profesionalisme.” Itulah anggapan mereka secara umum. Ukuran kesuksesan dalam pandangan mereka adalah ketika seseorang sukses secara materi, atau sukses meraih kedudukan tinggi. Mereka akan sangat bangga dan merasa berhasil mendidik dan membesarkan anak-anak mereka, manakala anak-anak tersebut sukses menduduki suatu jabatan tinggi, atau berprofesi dengan profesi bergengsi atau menjadi pebisnis besar. Mereka tidak peduli apakah anak-anak mereka mengerti dan mematuhi tuntunan agamanya, ataukah malah menjauh dari itu semua dan tidak mempedulikannya. Mereka hanya mengenal Islam pada momen-momen tertentu saja, setelah itu mereka kembali melupakan dan tidak mempedulikannya.
  • 3. Seseorang tidak mustahil akan digugat oleh anak yang dikasihinya kelak di hadapan Allah. Anak yang selama hidup di dunia sangat dia kasihi dan dia banggakan, dia sekolahkan di sekolah terbaik, dia sediakan baginya segala fasilitas dan dia penuhi segala kebutuhan materinya, berubah menjadi musuh yang menggugatnya. Segala kebutuhannya secara materi memang telah dia penuhi, namun pendidikan agamanya tidak pernah dia pedulikan, sehingga anak tersebut tumbuh dalam kebodohan dan jauh dari agamanya. Dia tidak mengerti bagaimana seharusnya berakidah, dan tidak dapat membedakan mana tauhid dan mana syirik. Dia tidak tahu tata cara dan kewajiban shalat serta berbagai jenis ketaatan lainnya, sehingga dia meremehkannya. Dia tidak dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram, sehingga semuanya diraup habis tanpa memilih dan memilah, apakah ini sesuatu yang dibolehkan ataukah dilarang. Maka hancurlah agamanya, rusaklah perilakunya, dan suramlah masa depannya di akhirat. Karenanya, tidak heran jika anak tersebut nantinya akan menggugat orang tuanya, karena kelalaian orang tuanyalah yang membuatnya terjerumus dalam kesengsaraan. Karenanya, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk memberikan perhatian lebih pada pendidikan agama anak-anaknya, melebihi perhatiannya terhadap hal lain, bahkan terhadap makan, minum dan kesehatannya. Karena kelalaian terhadap kebutuhan gizi dan kondisi kesehatan anak hanya akan berdampak pada memburuknya kesehatan anak tersebut, atau maksimal mengantarkannya pada kematian. Namun kelalaian terhadap pendidikan agamanya akan sangat fatal akibatnya, karena akan membuatnya sengsara selama-lamanya dalam kehidupan akhirat. Sungguh sangat mengherankan sikap sebagian orang tua, yang hanya bersedih dan menangis ketika tubuh anaknya sakit atau mati, namun tidak demikian halnya ketika hati dan jiwanya yang sakit atau mati.
  • 4. Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pendidikan Banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa di sekeliling kita masih banyak orang yang mengalami tuna aksara. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah mengenyam bangku pendidikan sama sekali atau pernah bersekolah di sekolah dasar namun tidak dapat melanjutkan pendidikannya lagi, karena kondisi yang memaksanya harus meninggalkan bangku pendidikan. Faktor ekonomi, privatisasi pendidikan, budaya patriarki yang masih berakar dengan kuat dan pemerintah yang tidak merasa berkewajiban untuk memenuhi hak dasar rakyat yaitu pendidikan, adalah faktor- faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapatkan haknya, memperoleh pendidikan yang layak. Sekalipun pemerintah sudah mencanangkan pendidikan dasar gratis untuk sekolah dasar, namun pendidikan itu tetap terasa mahal bagi anak yang dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu secara finansial. Mengapa bisa terjadi? Karena untuk sekolah, mereka membutuhkan buku tulis, sampul buku, alat tulis dan seragam sekolah yang tidak gratis, yang seharusnya bisa mereka dapatkan dari dana bantuan operasional sekolah yang banyak diselewengkan oleh pihak sekolah. Privatisasi pendidikan yang selama ini berlaku di negara kita dengan dalih aksi bersama masyarakat itu, sebenarnya adalah pengalihan tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Pemerintah menyerahkan tanggung jawab itu kepada publik sehingga pendidikan menjadi jasa yang diperjualbelikan. Hanya mereka yang memiliki uang banyaklah yang mendapatkan pendidikan bermutu dan berstandar internasional. Hal ini jelas bertentangan dengan UUD 1945. Pemerintah adalah pihak yang berkewajiban untuk memenuhi hak konstitusi bangsa yang telah diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan kembali dalam Pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi demikian : (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
  • 5. (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Budaya patriarki yang meminggirkan perempuan dari kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, menganggap perempuan hanya masuk dapur sehingga tidak perlu bersekolah tinggi dan atau mengutamakan laki-laki untuk bersekolah karena ketidaktersediaan dana adalah juga menjadi faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan. Pendidikan keaksaraan menjadi sangat penting, karena dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung, setiap orang dapat mengakses informasi dan bernegosiasi. Dengan membaca ia dapat terus mengembangkan diri sehingga skill of lifenya meningkat, dengan demikian mereka dapat mengatasi tantangan hidup dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Namun sudahkah rakyat mendapatkan haknya sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945? Belum. Masih banyak anak usia sekolah yang terpaksa menggantungkan cita-citanya di atas langit, karena orang tuanya tidak mampu membiayainya sekolah. Masih banyak rakyat yang tuna aksara, sehingga tidak dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan kehilangan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri.