Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota dengan nama dan NIM masing-masing. Dokumen ini membahas tentang pola kalimat dasar, majemuk setara, dan majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia.
1. Kelompok 3
Nama dan NIM
1. Syahru Ramadhan 201213017
2. Arum Irfanawati 201213047
3. Andreas Maydian P. 201213056
4. Fawwaz Amirullah 201213061
5. Miftahul Robert 201213062
6. Widya Sintari 201213072
2. Bahasa Indonesia
Pola Kalimat Dasar, Pola Kalimat
Majemuk Setara, dan Pola Kalimat
Majemuk Bertingkat
4. Kalimat
Dasar
Kalimat yang berisi
informasi pokok dalam
struktrur inti, belum
mengalami perubahan.
5. Ciri - Ciri
Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O,
satu Pel., satu K).
Sekurang-kurangnya terdiri dari satu objek dan
satu predikat.
Selalu diawali dengan subjek.
Berbentuk kalimat aktif.
6. Pola Kalimat Dasar
1. Kalimat Dasar Berpola S + P
2. Kalimat Dasar Berpola S + P + O
3. Kalimat Dasar Berpola S + P + Pel.
4. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + Pel.
5. Kalimat Dasar Berpola S + P + K
6. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + K
7. Kalimat Dasar Berpola S + P + Pel. + K
8. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + Pel. + K
7. 1. Pola S + P
a. Memiliki unsur subjek dan predikat.
b. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat,
atau kata bilangan.
Misalnya:
• Mereka sedang berenang.
S P (kata kerja)
• Ayahnya guru SMA.
S P (kata benda)
• Gambar itu bagus.
S P (kata sifat)
• Peserta penataran ini empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
8. 2. Pola S + P + O
a. Memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau
frasa nominal.
Misalnya:
Mereka sedang menyusun karangan ilmiah.
S P O
9. 3. Pola S + P + Pel.
a. Memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva.
Misalnya:
Anaknya beternak ayam.
S P Pel.
10. 4. Pola S + P + O + Pel.
a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau
frasa nominal.
Misalnya :
Dia mengirimi saya surat.
S P O Pel.
12. a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek,
dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :
Kami memasukkan pakaian ke dalam lemari.
S P O K
13. 7. Pola S + P + Pel. + K
a. Memiliki unsur subjek, predikat,
pelengkap, dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba
intransitif atau kata sifat, pelengkap
berupa nomina atau adjektiva, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :
Ungu bermain musik di atas
panggung.
S P Pel. K
14. a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap
berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :
Dia mengirimi ibunya uang setiap
bulan.
S P O Pel. K
16. Kalimat
Majemuk
Setara
Gabungan dua
kalimat tunggal atau
lebih yang
mempunya
hubungan antara
pola-pola kalimatnya.
17. Ciri - Ciri
Klausa pembentuknya dapat dipisahkan menjadi kalimat tunggal
tanpa adanya perubahan maksud kalimat.
Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
Menggunakan kata penghubung yangbersifat kesetaraan.
Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
18. 1. Kalimat Majemuk Penjumlahan
a. Kalimat majemuk setara yang
menyatakan hubungan penjumlahan.
b. Kalimat majemuk ini ditandai oleh
konjungsi dan, serta, dan lagi pula.
Contoh :
Ibu membersihkan meja dan adik menyapu lantai.
19. Menggunakan kata penghubung tetapi,
melainkan, dan sedangkan.
Contoh:
a. Kami sudah berusaha, tetapi hasilnya belum baik.
b. Ia bukan kakaknya, melainkan ibunya.
c. Ani giat belajar, sedangkan adiknya malas.
20. Menggunakan kalimat penghubung lalu dan kemudian.
Contoh :
a. Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat
remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ
tingkat dewasa.
b. Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai,
lalu Pak Indra membacakan doa selamat.
21. 4. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan
a. Ditandai dengan konjungsi atau.
b. Jika kalimat majemuk terdiri lebih dari dua
kalimat dasar, konjungsi atau ditempatkan pada
posisi sebelum kalimat dasar yang terakhir.
Kalimat dasar yang pertama dipisahkan dengan
tanda baca koma dari kalimat dasar yang lain.
Contoh :
• Eri boleh mengikuti ujian tulis atau ujian lisan.
• Eri dapat megikuti lomba pembuatan animasi,
pemasangan iklan melalui internet, atau
pembuatan desain website.
22. 5. Kalimat Majemuk Setara Penguatan
Menggunakan kata penghubung bahkan.
Contoh :
Anita tidak membalas SMS dariku bahkan saat aku
telepon ke HP-nya.
24. Kalimat
Majemuk
Bertingkat
Suatu kalimat tunggal yang salah satu
bagiannya diperluas untuk
memerpoleh pola baru atau gabungan
dua atau lebih kalimat tunggal yang
dimana kedudukan dari masing-
masing kalimat tidak setara.
25. Nama anak kalimat
Ada kesenyapan
sesuai dengan bagian
jabatan yang diperluas. antara intonasi.
Perluasan bagian
Bagian yang Ciri - kalimat tunggal
tetap menjadi membentuk pola
induk kalimat. Ciri baru.
Anak kalimat
Bagian pola kalimat
bergantung pada
baru menjadi anak
induk kalimat
kalimat.
(bertingkat).
27. 3. Kalimat majemuk bertingkat dengan
anak kalimat perluasan objek (O)
Contoh :
Kami telah menduga hal itu.
Kami telah menduga bahwa ia terlibat
perkelahian itu.
4. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak
kalimat perluasan keterangan (K)
a. Paman datang sore hari.
Paman datang saat matahari tenggelam.
(keterangan waktu)
b. Walaupun hujan turun, ia tetap pergi.
(keterangan perlawanan)