Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh corporate governance yang diwakili oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan dewan direksi terhadap manajemen laba dan kualitas laba perusahaan. Secara khusus dokumen tersebut menjelaskan tentang literatur review dan konsep kerangka berpikir mengenai variabel-variabel penelitian tersebut.
Mpa 1, sugeng riadi, hapzi ali, literature review, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
1. 1
Tugas MPA I
Literature Review dan Conceptual
Framework
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Sugeng Riadi (6711700010)
2017
2. 2
Tugas Metode Penelitian Analisis I
Literature Review dan Conceptual Framework
Nama : Sugeng Riadi
NIM : 6711700010
Dosen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Program Doktor Manajemen Angkatan 2 Universitas Mercubuana
Tema :
Corporate Governance: Earnings Management and Earnings Quality
Tujuan Penelitian :
1. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Institutional
Ownership (X1) terhadap Earnings Management (Y)
2. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Managerial Tenure
(X2) terhadap Earnings Management (Y)
3. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Board of Director
(X3) terhadap Earnings Management (Y)
4. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Institutional
Ownership (X1) terhadap Earnings Quality (Z)
5. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Managerial Tenure
(X2) terhadap Earnings Quality (Z)
6. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Board of Director
(X3) terhadap Earnings Quality (Y)
7. Mengetahui pengaruh Earnings Management (Y) terhadap Earnings Quality
(Z)
8. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Institutional
Ownership (X1) dan Earnings Management (Y) terhadap Earnings Quality (Z)
9. Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Managerial Tenure
(X2) dan Earnings Management (Y) terhadap Earnings Quality (Z)
10.Mengetahui pengaruh Corporate Governance dalam hal ini Board of Director
(X3) dan Earnings Management (Y) terhadap Earnings Quality (Z)
Literature Review :
X1 Institutional Ownership/Kepemilikan Institusional
1. Tarjo (2008) dalam Permanasari (2010) :
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, perusahaan investasi
dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting
3. 3
dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan
institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal.
Dimensi: Proporsi saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun (%)
2. Jensen dan Meckling (1976) dalam Susanti (2014) :
Menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat
penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer
dengan pemegang saham. Selain kepemilikan manajemen yang dapat
mengawasi secara efektif aktivitas perusahaan, keberadaan kepemilikan
institusional juga dianggap mampu menjadi mekanisme pengawasan terhadap
setiap keputusan yang diambil oleh manajemen. Hal ini dikarenakan para
investor institusional terlibat dalam pengambilan keputusan yang strategis
sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan memanipulasi laba
perusahaan.
Dimensi: Persentase kepemilikan saham perusahaan oleh institusional
3. Siregar dan Utama (2005) dalam Angri (2016) :
Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh
institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun dan
investment banking.
Dimensi: Jumlah saham yang dimiliki pihak institusional dari seluruh saham
perusahaan
4. Riswari (2011) :
Kepemilikan institusional dapat menekan kecenderungan manajemen untuk
memanfaatkan discretionary dalam laporan keuangan sehingga memberikan
kualitas laba yang dilaporkan. Persentase saham tertentu yang dipunyai oleh
institusi bisa mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak
menutup kemungkinan terdapat tindakan penyimpangan laporan keuangan
yang bertujuan untuk mengelabui pihak institusional.
Dimensi: Persentase saham tertentu yang dimiliki
5. Wening (2009) :
Kepemilikan institusional merupakan mekanisme corporate governance,
karena fungsi monitoring yang diberikan investor institusional dapat
memastikan bahwa manajer akan bertindak yang terbaik bagi kepentingan
stakeholders. Semakin besar kepemilikan institusional keuangan maka
semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan untuk mengoptimalkan nilai
perusahaan.
Dimensi: Seberapa besar persentase kepemilikan saham institusional
dibanding jumlah saham yang beredar
X2 Managerial Tenure/Kepemilikan Manajerial
1. Diyah dan Emran (2009) :
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan
(direktur dan komisaris)
Dimensi: Persentase jumlah saham manajerial dalam perusahaan
2. Bodie (2006) :
Kepemilikan manajerial adalah pemisahan kepemilikan antara pihak outsider
dengan pihak insider. Jika dalam suatu perusahaan memiliki banyak pemilik
saham, maka kelompok besar individu tersebut sudah jelas tidak dapat
berpartisipasi dengan aktif dalam manajemen perusahaan sehari hari.
4. 4
Dimensi: Proporsi kepemilikan saham manajer dalam perusahaan
3. Amri (2011) :
Kepemilikan manajerial diungkapkan melalui jumlah kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pihak direksi, komisaris dan manajer didalam perusahaan dibagi
dengan jumlah saham yang beredar.
Dimensi: Jumlah saham yang dimiliki dewan komisaris, dereksi atau manajer
4. Rustendi (2008) :
Kepemilikan manajerial merupakan presentase saham yang dimiliki manajer
dan direksi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh emiten kepemilikan saham dilaporkan dalam bentuk persentase.
Kepemilikan manajerial ini merupakan kompensasi yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya.
Dimensi: Jumlah saham (%) direksi atau manajer dalam satu perusahaan
5. Wahidahwati (2002) :
Kepemilikan manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen
yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan
komisaris). Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah persentase saham yang
dimiliki manajer.
Dimensi: jumlah saham yang dimiliki manajer/komisaris aktif dalam
perusahaan
X3 Board of Director / Dewan Direksi
1. Jensen dan Meckling (1976) dalam Siam (2014) :
Board of director memiliki peraturan untuk memonitor dan disiplin manajemen
perusahaan, sehingga memastikan manajer meningkatkan keuntungan bagi
shareholders. Dewan direksi memiliki peran penting dalam mengontrol
kualitas dan realibilitas laporan keuangan. Dewan direksi memastikan
pemgang saham dan pemangku kepentingannya mendapatkan
pengungkapan keuangan dengan kualitas yang baik.
Dimensi: dalam jurnal Siam (2014) dimensi yang digunakan adalah board of
director independen, size, CEO duality, Meetings dan financial expertise
2. Subhan (2011) :
Dewan direksi merupakan salah satu sistem manajemen yang memungkinkan
optimalisasi peran anggota direksi dalam good corporate governance. Dewan
direksi bertugas untuk menelaah kinerja manajemen untuk menyakinkan
bahwa perusahaan dijalankan secara baik dan melindungi kepentingan
pemegang saham.
Dimensi:Jumlah seluruh dewan direksi
3. Afnan (2014) :
Dewan direksi merupakan salah satu struktur mekanisme pengendalian
internal perusahaan. Pihak-pihak yang terlibat adalah agent dan principal yaitu
komposisi board of directors dan executive managers didalam perusahaan.
Dewan direksi memiliki kewenangan untuk memperkerjakan,
memberhentikan, mengawasi dan memberikan kompensasi kepada top level
decision managers
Dimensi: Jumlah dewan direksi
4. Famma dan Jensen (1983) dalam Amilin (2014) :
Dewan direksi merupakan kontrol internal dan juga dapat meminimalisasi cost
yang timbul akibat keterbatasan pemilik perusahaan untuk mengontrol
5. 5
perusahaan. Banyaknya dewan direksi berpengaruh terhadap efektif tidaknya
pengawasan kinerja manajer (CEO)
Dimensi: Jumlah dewan direksi
5. Undang-Undang No 10 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 1 :
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam
maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Dimensi: Jumlah direksi dalam satu perusahaan
Y Earnings Management/Manajemen Laba
1. Healy dan Wahlen (1998) dalam Ahmadpour (2016) :
Manajemen laba adalah proses dimana manajer memiliki kemampuan untuk
menggunakan deskresi yang mereka miliki untuk menyesatkan stakeholders
atau mempengaruhi hasil kontraktual mereka dengan owner.
2. Merchan (1989) dalam Merchan dan Rockness (1994) :
Manajemen laba adalah suatu tindakan manajemen perusahaan untuk
mempengaruhi laba yang dilaporkan agar terbentuk informasi mengenai
keuntungan ekonomis yang sebenarnya tidak dialami oleh perusahaan.
3. Sugiri (1998) :
Manajemen laba dapat diartikan sebagai perilaku manajer untuk bermain
dengan komponen discretionary accrual dalam bentuk besarnya laba (arti
sempit) dan tindakan manajer untuk meningkatkan maupun mengurangi laba
yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer
bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan maupun penurunan
profitabilitas ekonomi jangka panjang menurut unit tersebut.
4. Schipper dalam Ahmadpour (2016) :
Manajemen laba merupakan pengungkapan manajemen dengan cara
melakukan intervensi pada proses pelaporan kepada pihak eksternal
perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi
5. Jones (1991) dalam Sulistyanto (2008) :
Manajemen laba adalah upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi
atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan dengan
tujuan untuk mengelabui stakeholders yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan.
Dimensi:
1. Jones (1991) dengan proksi akrual diskresioner dan non akrual
diskresioner
2. Burgstahler dan Dichev (1997) dan Kim.,et.al (2003) menggunakan proksi
skala laba dan skala perubahan laba
Z Earnings Quality / Kualitas Laba
1. Knechel, Salterio dan Ballou (2007) :
Kualitas laba adalah penilaian sejauh mana laba sebuah perusahaan itu dapat
diperoleh berulang-ulang, dapat dikendalikan dan laik bank (memenuhi syarat
untuk mengajukan pinjaman di bank), diantara faktor-faktor lainnya.
2. Dechow, et.al (1995) dalam Nuryaman (2009) :
Kualitas laba merupakan bagian dari informasi laporan keuangan, sering
menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunistik manajemen untuk
6. 6
memaksimumkan kepuasannya, tetapi dapat merugikan pemegang saham
atau investor.
3. Bellovary.,et.al (2005) :
Kualitas laba dapat diartikan sebagai kemampuan informasi akan laba yang
menyampaikan fenomena yang sebenarnya terjadi, dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa kualitas laba adalah kemampuan perusahaan dalam
melaporkan laba yang tidak berbeda dengan laba yang sebenarnya.
4. Rahayu (2008) :
Kualitas laba yang dikatakan berkualitas adalah laba akuntansi yang
mempunyai sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsi (perceived
noises) dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang
sesungguhnya
5. Subramanyam dan Wild (2010) :
Kualitas laba merupakan sejauhmana perusahaan mengapilkasi
konservatisme perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi diharapkan
memiliki rasio harga terhadap laba (price earning ratio) yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba yang rendah.
Dimensi:
1. Teruel.,et.al (2008) menggunakan pendekatan akrual cash flow
2. Dechow.,et.al (1995) menggunakan total akrual (net income-cash flow
operation) dan akrual diskresioner
International Journal Review :
Institutional Ownership (X1) Terhadap Earnings Management
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbed
aan
1 Bao and Lewellyn
(2017),
“Ownership structure
and earnings
management in
emerging markets - an
institutionalized
agency perspective”
Kuantitatif
Regresi
dengan
OLS
(ordinary
least
squares
dan HLM
(hierarchic
al linier
modeling)
Bahwa kualitas
peraturan suatu
negara memperkuat
hubungan negatif
antara kepemilikan
institusional dengan
aktivitas manajemen
laba. Dengan kata
lain kepemilikan
institusional
berhubungan negatif
terhadap manajemen
laba (jika
peraturannya kuat)
2 Nia, dkk (2017)
“How efficient
ownership structure
monitors income
manipualtion?
Evidence of real
earnings management
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Bahwa tingkat
manajemen laba rill
tidak terkait dengan
kepemilikan oleh
manajemen maupun
investor institusional.
Sebaliknya, bukti
7. 7
among Malaysian
firms”
menunjukkan bahwa
pemegang saham
asing mampu untuk
membatasi
manajemen laba rill
(pendapatan) namun
tidak untuk siklus
operasional)
3 Ratnawati, Hamid and
Popoola (2016)
“The interaction effect
of institutional
ownership and firm
size on the relationship
between managerial
ownership and
earnings management”
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Kepemilikan
institusional dan
ukuran perusahaan
memoderasi
hubungan antara
kepemilikan
manajerial dan
manajemen laba.
Kepemilikan
institusional memiliki
kemungkinan
mereduksi praktek
manajemen laba
4 Sakaki, Jackson and
Jory (2016)
“Institutional ownership
stability and earnings
management”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Multiple
Regresi)
Temuan
menunjukkan bahwa
Kepemilikan
institusional yang
stabil akan
mengurangi praktek
manipulasi laba,
demikian sebaliknya
tidak stabilnya
kepemilikan
institusional, maka
praktek manajemen
laba akan lebih
nyata.
5 Lin (2012)
“ Institutional
ownership composition
and earnings
management”
Penelitian
Kuantitatif
dengan
Analisis
Regresi
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
adanya hubungan
positif signifikan
antara kepemilikan
oleh investor
institusional
sementara
(memegang portofolio
yang didiversifikasi
dengan omset yang
tinggi) dengan
diskresioner
akuntansi akrual,
namun tidak tidak
8. 8
ditemukan hubungan
yang signifikan antara
kepemilikaan oleh
investor institusional
yang berdedikasi
(memegang portofolio
dengan omset
rendah) dengan
diskresioner
akuntansi akrual.
Managerial Tenure (X2) Terhadap Earnings Management
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Hu (2014)
“ Managerial tenure
and earnings
management”
Kuantitatif
dengan
analisis
model
(multivariat
e
regression
analysis)
Penelitian
memprediksi bahwa
manajer akan
konservatif dalam
memanage laba
(pendapatan) pada
saat pertama menjadi
manajer dan
kemudian menjadi
agresif beberapa
tahun ke depan.
Begitu manajer
mencapai tingkat
maksimum laba
mereka akan lebih
konservatif lagi dan
melaporkan bahwa
pendapatan kurang
agresif. Hubungan
berbentuk U terbalik
antara penguasaan
dan manajemen laba
dikonfirmasi oleh data
dari bursa efek
China.
Kesimpulannya
bahwa kepemilikan
manajerial
berpengaruh
terhadap manajemen
laba
2 Ali and Zhang (2015)
“CEO tenure and
earnings management”
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa CEO
mengendalikan laba
9. 9
(big bath) pada awal
awal tahun saat CEO
baru diangkat,
sehingga dapat
disimpulkan bahwa
kepemilikan
manajerial
berpengaruh
terhadap pengelolaan
laba
3 Yang (2008)
“ Managerial
ownership structure
and earnings
management”
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa pertama
diskresionari akrual
akan meningkat dan
kemudian menurun
dengan kepemilikan
eksekutif, format
berdasarkan
hubungan berbentuk
U terbalik. Kemudian
diskresionari akrual
dipengaruhi secara
positif oleh
kepemilikan
manajerial dan
kepemilikan
pemegang saham
4 Kouaib and Jarboui
(2016)
“ Real earnings
management in
innovative firms: does
CEO profile make a
difference?”
Kuantitatif
(Multiple
Regresion
Analysis)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
karakteristik
psikologis dan
demografi manajerial
secara positif dan
sangat kuat terkait
dengan real earnings
management di
perusahaan yang
lebih inovatif.
5 Hutchinson and Leung
(2007)
“An investigation on
factors influencing the
association between
top management
ownership and
earnings management”
Kuantitatif
(OLS
Regresion
Analysis)
Bahwa hubungan
antara Kepemilikan
top management dan
manajemen laba
berpengaruh
signifikan
10. 10
Dewan Direksi (Board of Director) (X3) Terhadap Earnings Management
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Du, Jian and Lai
(2017)
“Do foreign directors
mitigate earnings
management ?
evidence from China”
Penelitian
Kuantitatif
(Multivariate
Regression
Analysis)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa dewan
direksi dari luar
negeri berhubungan
negatif dengan
manajemen laba
dan hasil lain
menunjukkan
bahwa dewan
direksi dari luar
negeri berpengaruh
negatif terhadap
manajemenlaba
pada perusahaan
negara dibanding
dengan perusahaan
Non-negara
2 Shu (2015)
“Board external
connectedness and
earnings management”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa keterkaitan
eksternal dari
dewan direktur
berkorelasi negatif
dengan tingkat
manajemen laba
dan korelasi negatif
tersebut karena
keterhubungan
dalam industri yang
sama. Akhirnya
direktur independen
yang memiliki
keterhubungan
dalam industri yang
sama akan
mengurangi tingkat
manajemen laba
ketika perusahaan
mempunyai rencana
keuangan eksternal
3 Siam, Laili and Khairi
(2014)
“Board of directors and
earnings management
among Jordanian
Penelitian
Kualitatif
(Conceptual
framework
purposes)
Bahwa dewan
direktur independen
berhubungan
negatif terhadap
manajemen laba,
11. 11
listed companies:
proposing conceptual
framework”
ukuran dewan
direktur juga
memiliki hubungan
negatif terhadap
manajemen laba,
dualitas CEO
berhubungan positif
dengan manajemen
laba, jumlah peserta
rapat dewan direktur
berhubungan
negatif terhadap
manajemen laba
4 Wu (2016)
“Independent directors
and earnings
management: the
moderating effects of
controlling
shareholders and
divergence of cash-
flow and control rights”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi dan
SEM)
Hasil menunjukkan
bahwa adanya
pengaruh yang
signifikan antara
direktur independen
terhadap
manajemen laba
dengan kondisi ada
kontrol pemegang
saham, divergensi
arus kas dan hak
kontrol
5 Epps and Ismail (2008)
“ Board of directors
governance challenges
and earnings
management”
Kuantitatif
Univariate
and
multivariate
analysis
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa perusahaan
dengan dewan yang
dipilih tahunan,
dewan dengan
ukuran kecil, 100%
independen,
memiliki komite
nominasi dan 100%
komite kompensasi
independen memiliki
lebih banyak hal
negatif terhadap
akrual diskresioner.
Namun perusahaan
dengan dewan
independen 75-90%
dan ukuran dewan
antara 9 dan 12
memiliki akrual
diskresioner positif
yang lebih tinggi
12. 12
Earnings Management (Y) Terhadap Earnings Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Lo (2008)
“Earnings
management and
earnings quality”
Penelitian
Kualitatif
(Perspektif
dari
Investigasi
Lapangan)
Penelitian ini
mendeteksi adanya
perspektif antara
manajemen laba
dengan kualitas laba.
Penelitian ini
mendeteksi adanya
manajemen laba
pada saat IPO,
diskusi mengenai
siapa yang
bertanggung jawab
dengan manajemen
laba, metode yang
digunakan,
motivasinya dan
kesempatan
melakukan.
Penelitian
menyimpulkan
semakin tinggi
manajemen laba
maka semakin
rendah kualitas laba
yang dihasilkan.
2 Ahmadpour and
Shahsavari (2016)
“ Earnings
Management and the
effect of earnings
quality in relation to
bankruptcy level (firm
listed at the tehran
stock exchange)”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Penelitian ini meneliti
mengenai hubungan
manajemen laba
dengan kualitas laba
dengan prediksi pada
perusahaan yang
mengalami
kebangkrutan dan
perusahaan yang
tidak mengalami
kebangkrutan. Hasil
menunjukkan
perusahaan
“bankruptcy”
cenderung
melakukan
manajemen laba
oportunistik dengan
atribut kualitas laba
(data akuntansi,
kualitas
13. 13
akrual,earnings
predictability dan
earnings smoothnes)
sedangkan
perusahaan non-
bankruptcy
cenderung
melakukan
manajemen laba
yang efisien.
Kesimpulannya
adalah kualitas laba
sangat berhubungan
positif dengan
manajemen laba.
3 Ewert and Wagenhofer
(2012)
“Earnings
management,
conservatisme and
earnings quality”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
manajemen laba dan
reaksi pasar modal
dan kualitas laba
dipengaruhi oleh
managerial tenure.
Konsep
konservatisme akan
menurunkan
manajemen laba dan
menurunkan kualitas
laba, begitu juga
sebaliknya.
Manajemen laba
berhubungan dengan
kualitas laba
4 Li (2011)
“Earnings
management and the
effect of earnings
quality in relation to
stress level and
bankruptcy level of
chinese listed firms”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Penelitian ini melihat
hubungan antara
manajemen laba
dengan kualitas laba.
Kualitas laba diukur
dengan empat item
yaitu kualitas akrual,
earnings persistence,
prediktibilitas laba
dan earnings
smoothnes. Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa
perusahaan yang
mengalami
stres/bankruptcy
melakukan
manajemen laba
14. 14
oportunistik,
sedangkan
perusahaan yang
tidak stres/non-
bankruptcy
melakukan
manajemen laba
yang efisien.
Penelitian
menemukan bahwa
manajemen laba
lebih baik dari pada
kualitas laba dalam
memprediksi
profitabilitas masa
depan
5 Hosseini (2016)
“A study on the
relationship between
earnings management
incentives and
earnings response
coefficient”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan
antara insentif
manajemen laba
dengan ERC (kualitas
laba) dan hasil
hipotesis kedua
menunjukkan
hubungan negatif
antara insentif
manajemen laba
dengan ERC (kualitas
laba)
Institutional Ownership (X1) terhadap Earnings Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Zhong (2017)
“On the association
between strategic
institutional ownership
and earnings quality:
does investor
protection strength
matter?”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi
multivariate)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kepemilikan
institusional
strategis
berhubungan positif
dengan kualitas
laba di level
internasional dan
kekuatan proteksi
investor juga
mempengaruhi
kepemilikan
institusional tersebut
15. 15
2 Velury and Jenkins
(2006)
“Institutional ownership
and the quality of
earnings”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan
adanya hubungan
positif antara
kepemilikan
institusional dengan
kualitas laba.
Sebagai tambahan
penelitian ini
mengindikasikan
bahwa konsentrasi
kepemilikan
institusional
mungkin
memberikan
dampak negatif
terhadap kualitas
laba
3 Kalgo (2016)
“Earnings quality of
Malaysian IPO firms:
the effect of share
moratorium provision
and institutional
ownership”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi
multivariate)
Hasil menunjukkan
bahwa pengawasan
yang efektif
terhadap
kepemilikan
institusional
pemegang saham
berpengaruh
terhadap kualitas
laba
4 Moradi (2011)
“Influence of
ownership structure on
earnings quality in the
listed firms Tehran
stock exchange”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi
multivariate)
Hasil menunjukkan
terdapat hubungan
positif antara
sentralisasi
kepemilikan
terhadap
pertumbuhan laba
dan konsistensi laba
serta kepemilikan
institusional dengan
rasio laba bersih
dan persistence
earnings. Namun
tidak ada hubungan
antara sentralisasi
kepemilikan dan
kepemilikan
institusional dengan
kriteria lain untuk
evaluasi kualitas
laba. Secara umum
terdapat hubungan
16. 16
positif antara
sentralisasi
kepemilikan dan
kepemilikan
institusional dengan
indeks kualitas laba
namun tidak
signifikan
5 Saousa and Galdi
(2016)
“The relationship
between equity
ownership
concentration and
earnings quality
:evidence in Brazil”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
regresi
multivariate)
Penelitian ini
menggunakan
proksi kualitas laba
dengan
konservatisme dan
earnings
persistence.
Hasilnya
menunjukkan
bahwa kualitas data
akuntansi
dipengaruhi oleh
konsentrasi
kepemilikan,
sehingga dapat
disimpulkan
terdapat hubungan
antara struktur
kepemilikan dengan
kualitas laba
6 Mehrani (2016)
“Institutional ownership
type and earnings
quality: evidence from
Iran”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Multivariate)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kepemilikan
institusional
berpengaruh positif
terhadap kualitas
laba. Sama dengan
total kepemilikan
institusional,
kepemilikan aktif
berpengaruh positif
terhadap proksi
kualitas laba dan
kepemilikan
institusional pasif
tidak memiliki
kekuatan untuk
mempengaruhi
kualitas laba.
17. 17
Managerial Tenure (X2) Terhadap Earnings Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Zhang (2010)
“Empirical research on
the relationship
between managerial
ownership and
earnings quality in
China”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi
multivariate)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kepemilikan
manajerial
berpengaruh
terhadap kualitas
laba. Secara empirik
menunjukkan
distribusi
kepemilikan
manajerial dan
kualitas laba
berbentuk U kurva
dan konsentrasi
kepemilikan
manajerial
membantu kualitas
laba
2 Gegenfurtner (2009)
“The impact of
managerial ownership,
monitoring and
accounting standard
choice on accrual
mispricing”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa adanya
anomali akrual
memiliki hubungan
dengan kepemilikan
manajerial.
Perusahaan dengan
kepemilikan
manajerial dan
perusahaan tanpa
kepemilikan
manajerial tidak
signifikan dengan
komponen laba
secara akrual atau
cash flow
3 Shuto (2010)
“Managerial ownership
and accounting
conservatisme in
Japan: a test
management
entrenchment effect”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Penelitian
menemukan bahwa
tingkat kepemilikan
manajerial secara
signifikan
berhubungan
negatif dengan
asimetri timeliness
pada laba. Selain itu
penelitian ini
menemukan adanya
18. 18
hubungan positif
signifikan antara
kepemilikan
manajerial dengan
asimetri timeliness
pada laba untuk
posisi atau level
intermediate dengan
efek entrenchment.
4 Demerjian (2010)
“Managerial ability and
earnings quality”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Bahwa kemampuan
manajerial
berpengaruh positif
terhadap kualitas
laba
5 Oskouei (2015)
“Impact of investment
opportunity and
managerial ownership
on earnings quality”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Bahwa kepemilikan
manajerial
berdampak negatif
terhadap kualitas
akrual dan
prediktibilitas laba.
Ada dua hubungan
kepemilikan
manajerial terhadap
kualitas laba yaitu
yang pertama
adanya kesempatan
untuk memanage
laporan keuangan
dan memanage
laba. Namun hasil
hipotesis
menunjukkan tidak
ada hubungan
antara kepemilikan
manajerial terhadap
earning persistence
dan earnings
smoothness
Board of Director (X3) Terhadap Earnings Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Hoang (2015)
“The effect of board
diversity on earnings
quality: an empirical
study of listed firms in
Vietnam”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil penelitian
menunjukkan
adanya hubungan
signifikan positif
antara
keberagaman
19. 19
dewan direksi
dengan kualitas
laba, dimana
hubungan tersebut
tidak linier (U
berbentuk kurva)
Ukuran kualitas laba
disini berupa
kualitas akrual,
earnings
persistence,
earnings
predictibility dan
earnings
smoothness
2 Ianniello (2013)
“The effects of board
and auditor
independence on
earnings quality :
evidence from Italy”
Penelitian
Kuantitatif
(OLS
Regresi)
Hasil penelitian
menemukan bahwa
tidak ada hubungan
signifikan antara
dewan direksi
independen dengan
indikator kualitas
laba.
3 Machuga and Teitel
(2009)
“Board of director
characteristics and
earnings quality
surrounding
implementation of a
corporate governance
code in Mexico”
Penelitian
Kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Bahwa tidak ada
perbedaan
perubahan kualitas
laba untuk
perusahaan yang
menyediakan atau
tidak
mengungkapkan
dewan direksi.
Namun, terdapat
hubungan negatif
antara perusahaan
yang berkonsentrasi
dengan dewan
direksi dari
kepemilikan
keluarga dan share
director terhadap
kualitas laba
4 Paz (2015)
“Impact of size of
board of directors on
earnings quality when
stock options are
expensed under SFAS
123 (R)”
Penelitian
Kuantitatif
(Multiple
Regression)
Penelitian
menunjukkan
bahwa ada
hubungan positif
antara penawaran
saham dan kualitas
laba ketika
perusahaan
20. 20
memiliki anggota
dewan direksi yang
besar. Penelitian ini
konsisten dengan
hipotesis yang
dibangun yang
membandingkan
antara kualitas laba
dengan dewan
direksi
5 Alves (2014)
“The effects of board
independence on the
earnings quality :
evidence from
portuguese listed
companies”
Penelitian
kuantitatif
(OLS and
2SLS)
Penelitian
menemukan adanya
pengaruh antara
dewan direksi
independen dengan
kualitas laba. Saran
penelitian adalah
memperkuat
independensi
dewan merupakan
langkah positif untuk
meningkatkan
kualitas laba
Institutional Ownership (X1) dan Earnings Management (Y) Terhadap
Earnings Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Ayadi (2014)
“ The relationship
between ownership
structure and earnings
quality in French
context”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Penelitian ini
menginvestigasi
antara struktur
kepemilikan
(kepemilikan
institusional,
manajerial dan
konsentrasi
kepemilikan)
terhadap kualitas
laba dengan proksi
manajemen laba dan
informativeness.
Hasil menunjukkan
kepemilikan
institusional
berpengaruh
terhadap manajemen
laba dengan
konsentrasi
21. 21
kepemilikan juga
berpengaruh
terhadap informasi
laba(kualitas laba)
2 Mehrani (2016)
“Institutional ownership
type and earnings
quality: evidence from
Iran”
Penelitian
kuantitatif
(univariate
analisis)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kepemilikan
institusional
berpengaruh positif
terhadap kualitas
laba. Termasuk
kepemilikan
institusional aktif
yang sangat
berpengaruh dengan
kualitas laba,
sedangkan
kepemilikan pasif
tidak memiliki
kekuatan dalam
memonitor kualitas
laba. Unsur-unsur
kualitas laba
dijelaskan juga
mengenai adanya
aktifitas manajemen
laba riil yang
dilakukan manajer.
3 Ogbonnaya (2016)
“Effect of corporate
governance and
ownership structure on
earnings management
of brewery industry”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
investor institusional,
kepemilikan
manajerial dan CEO
berpengaruh positif
terhadap manajemen
laba dan juga selaras
dengan rasio harga
laba (salah satu
unsur mengenai
kualitas laba). Asset
bersih per saham
juga berpengaruh
dengan manajemen
laba.
4 Jenkins and Velury
(2008)
“The effect of
institutional ownership
on the informativeness
of discretionary
accruals”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Adanya hubungan
antara laba
diskresioner dan laba
masa depan (unsur
kualitas laba) dan
berhubungan positif
dengan level
22. 22
kepemilikan
institusional.
Kesimpulannya
bahwa investor
institusional aktif
memonitor investasi
mereka dan
manajemen
memberikan
informasi akrual yang
wajar.
5 Hashim (2012)
“Institutional
Monitoring and
earnings quality in
Malaysia”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa monitoring
kepemilikan
institusional
berpengaruh
terhadap kualitas
laba, dimana dampak
monitoring terhadap
manajer, maka
mengurangi perilaku
diskresioner akrual
terhadap informasi
laba.
Managerial Tenure (X2) dan Earnings Management (Y) Terhadap Earnings
Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Habib (2012)
“Managerial
ownership-induced
income smoothing and
information
asymmetry”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa kepemilikan
manajerial (salah
satu mekanisme
corporate
governance) memiliki
pengaruh terhadap
praktek manajemen
laba, dimana manajer
mimiliki kekuatan
untuk melakukan
income smoothing
dengan tujuan akhir
laba perusahaan.
2 Mustapha (2011)
“Agency theory and
managerial ownership:
evidence from
Malaysia”
Penelitian
kuantitatif
(Multiple
regression)
Hasil menunjukkan
adanya hubungan
antara kepemilikan
manajerial dengan
monitoring biaya,
23. 23
kualitas laporan dan
pengaruh terhadap
hasil laba. Hal ini
sesuai dengan teori
agency yang
menekankan adanya
konflik antara
manajer dengan
pemilik.
3 Teshima (2008)
“Managerial ownership
and earnings
management: theory
and empirical evidence
from Japan”
Penelitian
kuantitatif
(OLS
regression)
Hasil menunjukkan
bahwa ada hubungan
yang signifikan antara
kepemilikan
manajerial terhadap
manajemen laba dan
dihubungan dengan
kinerja perusahaan.
4 Bos, Pendleton and
Toms (2011)
“Earnings
management in the
UK:managerial share
ownership, minority
shareholder protection
and discretionary
accruals”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
kepemilikan saham
dari manajerial
berhubungan
signifikan memiliki
dampak terhadap
discretionary
accruals. Kepemilikan
manajerial sangat
efektif dalam
memonitor
manajemen laba
5 Shuto (2010)
“Managerial ownership
and accounting
conservatisme in
Japan: a test
management
entrenchment effect”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa adanya
hubungan antara
kepemilikan
manajerial dengan
konservatisme
akuntansi.
Pemisahan
kepemilikan dan
kontrol merefleksikan
level kepemilikan
manajerial untuk
melakukan teori
agency antara
manajemen dengan
pemilik saham.
Manajer memiliki
kekuatan untuk
melakukan tindakan
manipulasi laba untuk
tujuan tertentu.
24. 24
Board of Directors (X2) dan Earnings Management (Y) Terhadap Earnings
Quality (Z)
No Peneliti, Tahun dan
Judul
Alat
Analisis
Hasil Persa
maan
Perbe
daan
1 Klein (2006)
“Audit committee,
board of directors
characteristic and
earnings management”
Penelitian
kuantitatif
(Analisis
Regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa karakteristik
corporate governance
berkorelasi dengan
manajemen laba.
Karakteristik dewan
direktur berhubungan
positif dengan
manajemen laba dan
berpengaruh
terhadap kualitas
keuangan
perusahaan.
2 Mindzak (2013)
“Interlocked boards of
director, voluntary
disclosures and
earnings quality”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa dewan direksi
yang berkaitan
berhubungan negatif
dengan voluntary
disclosure dan
berhubungan positif
dengan kualitas laba
3 Lara (2007)
“Boards of director
charactersitics and
conditional accounting
conservatisme :
Spanish evidence”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa perusahaan
yang komposisi
dewan direksinya
kuat akan
mempengaruhi
konservatisme
akuntansi. Hal ini
akan berdampak
pada kualitas laba,
manajemen laba dan
performa perusahaan
4 Hashim (2009)
“Board of director,
ownership structure,
ethnicity and earnings
quality: evidence in
Malaysia”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa secara
keseluruhan
corporate governance
di Malaysia sudah
lebih baik.
Mekanisme corporate
governance yaitu
dewan direksi,
kepemilikan
25. 25
berhubungan dengan
kualitas laba. Adanya
pengaruh signifikan
antara direksi
independen dengan
kualitas laba dan
manajer momonitor
laba.
5 Nguyen (2016)
“The impact of board
of directors and
ownership
characteristic on
earnings management
of publicly listed firms
in Vietnam”
Penelitian
kuantitatif
(analisis
regresi)
Hasil menunjukkan
bahwa ukuran dewan
direksi berpengaruh
terhadap manajemen
laba. Manajerial yang
lebih tinggi memiliki
kesempatan untuk
memanipulasi laba
dengan model
discretionary accrual
dan kualitas akrual.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
direksi dapat
memanipulasi laba.
Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Construct Analysis
1. Berdasarkan 5 teori variabel X1 (Kepemilikan Institusional), maka teori yang
tepat (kontruk) untuk penelitian ini adalah teori 1:
Menurut Tarjo (2008) dalam Permanasari (2010), Kepemilikan institusional
adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau
lembaga seperti perusahaan asuransi, perusahaan investasi dan
kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting
dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan
institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih
optimal.
Dimensi: Proporsi saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun (%)
2. Berdasarkan 5 teori variabel X2 (Kepemilikan Manajerial), maka teori yang
tepat (kontruk) untuk penelitian ini adalah teori 1:
Menurut Diyah dan Emran (2009), Kepemilikan manajerial adalah proporsi
pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris)
Dimensi: Persentase jumlah saham manajerial dalam perusahaan
3. Berdasarkan 5 teori variabel X3 (Dewan Direksi), maka teori yang tepat
(kontruk) untuk penelitian ini adalah teori 1:
Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Siam (2014), Board of director
merupakan hal yang memiliki peraturan untuk memonitor dan disiplin
26. 26
manajemen perusahaan, sehingga memastikan manajer meningkatkan
keuntungan bagi shareholders. Dewan direksi memiliki peran penting
dalam mengontrol kualitas dan realibilitas laporan keuangan. Dewan
direksi memastikan pemgang saham dan pemangku kepentingannya
mendapatkan pengungkapan keuangan dengan kualitas yang baik.
Dimensi: dalam jurnal Siam (2014) dimensi yang digunakan adalah board
of director independen, size, CEO duality, Meetings dan financial expertise
4. Berdasarkan 5 teori variabel X4 (Manajemen Laba), maka teori yang tepat
(kontruk) untuk penelitian ini adalah teori 5:
Menurut Jones (1991) dalam Sulistyanto (2008), Manajemen laba adalah
upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi
informasi-informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk
mengelabui stakeholders yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi
perusahaan.
Dimensi berdasarkan Jones (1991) dengan proksi akrual diskresioner
dan non akrual diskresioner
5. Berdasarkan 5 teori variabel X5 (Kualitas Laba), maka teori yang tepat
(kontruk) untuk penelitian ini adalah teori 2:
Menurut Dechow, et.al (1995) dalam Nuryaman (2009), Kualitas laba
merupakan bagian dari informasi laporan keuangan, sering menjadi target
rekayasa melalui tindakan oportunistik manajemen untuk memaksimumkan
kepuasannya, tetapi dapat merugikan pemegang saham atau investor.
Dimensi : Dechow.,et.al (1995) menggunakan total akrual (net income-
cash flow operation) dan akrual diskresioner
Premise Analysis
1. Variabel X1 (Institutional Ownership/Kepemilikan Institusional) terhadap
Manajemen Laba (Y). Menurut hasil penelitian Lin (2012) menunjukkan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba, maka
dapat diduga:
H1: Kepemilikan Institutional (X1) berpengaruh positif terhadap
Manajemen Laba (Y)
2. Variabel X2 (Managerial Tenure/Kepemilikan Manajerial) terhadap Manajemen
Laba (Y). Menurut hasil penelitian Hu (2014) menunjukkan bahwa Managerial
Ownership berpengaruh terhadap manajemen laba, maka dapat diduga:
H2: Kepemilikan Manajerial (X2) berpengaruh terhadap Manajemen
Laba (Y)
3. Variabel X3 (Boards of Director/Dewan Direksi) terhadap Manajemen Laba (Y).
Menurut hasil penelitian Siam, laili dan Khairi (2014) menunjukkan bahwa
Dewan Direksi berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba, maka dapat
diduga:
H3: Dewan Direksi (X3) berpengaruh negatif terhadap Manajemen
Laba (Y)
4. Variabel (Y) Manajemen Laba terhadap Kualitas Laba (Z). Menurut hasil
penelitian Ewert dan Wagenhofer (2012) dan Lo (2008) menunjukkan bahwa
Manajemen Laba berpengaruh terhadap Kualitas Laba, maka dapat diduga:
H4: Manajemen Laba (Y) berpengaruh terhadap Kualitas laba (Z)
27. 27
5. Variabel X1 (Kepemilikan Institusional) terhadap Kualitas Laba (Z). Menurut
hasil penelitian Mehrani (2016), Zhong (2017) dan Velury and Jenkins (2006)
menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
kualitas laba, maka dapat diduga:
H5: Kepemilikan Institusional (X1) berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laba (Z)
6. Variabel X2 (Kepemilikan Manajerial) terhadap Kualitas Laba (Z). Menurut
hasil penelitian Zhang (2010) menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial
berpengaruh terhadap kualitas laba, maka dapat diduga:
H6: Kepemilikan Manajerial (X2) berpengaruh terhadap Kualitas Laba
(Z)
7. Variabel X3 (Dewan Direksi) terhadap Kualitas Laba (Z). Menurut hasil
penelitian Alves (2014) dan Hoang (2015) menunjukkan bahwa Dewan Direksi
berpengaruh terhadap Kualitas Laba, maka dapat diduga:
H7: Dewan Direksi (X3) berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
8. Variabel X1 (Kepemilikan Institusional) dan Manajemen Laba (Y) terhadap
Kualitas Laba (Z). Menurut hasil penelitian Ayadi (2014) menunjukkan bahwa
Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Kualitas Laba dengan proxi
Manajemen Laba Rill, maka dapat diduga:
H8: Kepemilikan Institusional (X1) dan Manajemen Laba (Y)
berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
9. Variabel X2 (Kepemilikan Manajerial ) dan Manajemen Laba (Y) terhadap
Kualitas Laba (Z). Menurut hasil penelitian Habib (2012) menunjukkan bahwa
Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Manajemen Laba dengan hasil
akhir Laba perusahaan, maka dapat diduga:
H9: Kepemilikan Manajerial (X2) dan Manajemen Laba (Y)
berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
10.Variabel X3 (Dewan Direksi) dan Manajemen Laba (Y) terhadap Kualitas Laba
(Z). Menurut hasil penelitian Nguyen (2016) menunjukkan bahwa Dewan
Direksi berpengaruh terhadap Manajemen Laba dan Kualitas Diskresioner
Akrual, maka dapat diduga:
H10: Dewan Direksi (X3) dan Manajemen Laba (Y) berpengaruh
terhadap Kualitas Laba (Z)
Hipotesis
1. H1: Kepemilikan Institutional (X1) berpengaruh positif terhadap Manajemen
Laba (Y)
2. H2: Kepemilikan Manajerial (X2) berpengaruh terhadap Manajemen Laba (Y)
3. H3: Dewan Direksi (X3) berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba (Y)
4. H4: Manajemen Laba (Y) berpengaruh terhadap Kualitas laba (Z)
5. H5: Kepemilikan Institusional (X1) berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
6. H6: Kepemilikan Manajerial (X2) berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
7. H7: Dewan Direksi (X3) berpengaruh terhadap Kualitas Laba (Z)
8. H8: Kepemilikan Institusional (X1) dan Manajemen Laba (Y) berpengaruh
terhadap Kualitas Laba (Z)
9. H9: Kepemilikan Manajerial (X2) dan Manajemen Laba (Y) berpengaruh
terhadap Kualitas Laba (Z)
10.H10: Dewan Direksi (X3) dan Manajemen Laba (Y) berpengaruh terhadap
Kualitas Laba (Z)
28. 28
KERANGKA KONSEPTUAL
Mekanisme Corporate Governance
Sumber : Lin (2012), Hu (2014), Siam, laili dan Khairi (2014), Ewert dan Wagenhofer
(2012) dan Lo (2008), Mehrani (2016), Zhong (2017) dan Velury and Jenkins (2006),
Zhang (2010), Alves (2014) dan Hoang (2015), Ayadi (2014), Habib (2012) dan
Nguyen (2016)
Kepemilikan
Institusional
(X1)
Kepemilikan
Manajarial
(X2)
Dewan Direksi
(X3)
Manajemen
Laba
(Y)
Kualitas Laba
(Z)
H1
H2
H3
H4
H7
H5
H6
H10
H8
H9
29. 29
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadpou, Ahmad and Shahsavari, Masoumeh (2016). Earnings Management and
the effect of earnings quality in relation to bankruptcy level (firm listed at the
tehran stock exchange). Iranian Journal of Management Studies (IJMS) vol 9
No 1 pp 77-99. http://ijms.ut.ac.ir/
Ali, Ashiq and Weining, Zhang (2015). CEO tenure and earnings management.
Journal of Accounting and Economics (Elseiver). www.
Elseiver.com/locatee/jae
Alves, Sandra (2014). The effects of board independence on the earnings quality :
evidence from portuguese listed companies. Australian Accounting, Business,
Finance Journal Volume 8 Issue 3.(23-44). doi:10.14453/aabfj.v8i3.3.
http://ro.uow.edu.au/aabfj
Amri, Fauzi. “Analisa Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.”
Resume Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Angri, W Roes (2016). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, INDEPENDENSI DAN
RENTABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi
pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2010-2014). Journal of accounting volume 2 no 2.
Ayadi, Wafa Masmoudi (2014). The relationship between ownership structure and
earnings quality in French context. International Journal of Accounting and
Economics Studies 2 (2) (2014) 80-87. Doi: 10.14419/ijaes.v2i22532. www.
Sciencepubco.com/index.php/IJAES
Bao, Rosey Shuji (2017). Ownership structure and earnings management in
emerging market an institutionalized agency perspective. International
Business Review Journal 26 (2017) 828-838: www.elsevier.com/loca
te/ibusrev
Bodie, Alex Kane dan Alan J. Marcus. 2006. Investments.Buku 1 dan 2, Terjemahan
Zulaini Dalimunthe dan Budi Wibowo. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Bos, Pendleton and Toms (2011). Earnings management in the UK:managerial share
ownership, minority shareholder protection and discretionary accruals.
https://papers.ssrn.com/sol3/results.cfm
Demerjian (2010). Managerial ability and earnings quality. Journal of Emory
University.https://www.rhsmith.umd.edu/files/Documents/Departments/Finance
/Session5DemerjianManagerialAbility.
Du, Jian and Lai (2017). Do foreign directors mitigate earnings management ?
evidence from China. International of Accounting.
www.elseiver.com/locate/intacc
30. 30
Dyah, P dan W, Emran (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai
Perusahaan Keputusan Keuangan sebagai Varaibel Intervening. Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi ventura 2(1) 71-86
Epps, W Ruth and Ismail, Tariq (2008). Board of directors governance challenges
and earnings management. Journal of Accounting and Organizational Change.
www.emeraldinsight.com/1832-5912.htm DOI: 10.1108/18325910910986981
Ewert, Ralf and Wagenhofer, Alfred (2012). Earnings management, conservatisme
and earnings quality. Journal of Foundations and Trends of Accounting Vo 6
No 2 65-186 DOI: 10.1561/1400000025
Gegenfurtner, Bernhard (2009). The impact of managerial ownership, monitoring and
accounting standard choice on accrual mispricing. Journal of Center for
Enterpreneurial and Financial Stuides (CEFS) TUM Business School.
Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1335288
Habib, Ahsan (2012). Managerial ownership-induced income smoothing and
information asymmetry. Public Accounting Review Volume 24 No 2, pp 211-
232, emerald group published. DOI 10.1108/01140581211259839
Hashim, Hafiza Aishah (2012). Institutional Monitoring and earnings quality in
Malaysia. Procedia- Social Behavioral Sciences 65 (2012) 419-426. doi:
10.1016/j.sbspro.2012.11.143. www.sciencedirect.com
Hoang, Trang Cam (2015). The effect of board diversity on earnings quality: an
empirical study of listed firms in Vietnam. Australia Accounting Review No 00
Vol 00 Issue 0 2015 . doi: 10.1111/auar.12128
Hosseini, Mohsen., et .al (2016). A study on the relationship between earnings
management incentives and earnings response coefficient. Journal Procedia
of Economics and Finance 36 (2016) 232-243 (Elseiver).
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/) doi: 10.1016/S2212-
5671(16)30034-X
Hu (2014). Managerial tenure and earnings management. International Journal of
Accounting and Information Management Vol 23 Iss 1 pp 42-59. Emerald
Insight. http://dx.doi.org/10.1108/IJAIM-04-2014-0025
Hutchinson, Marion and Leung, Sidney (2007). An investigation on factors influencing
the association between top management ownership and earnings
management. Journal of Contemporary Accounting and Economics Vol 3 No 2
130-153. Queensland University of Technology, Hong-Kong.
Ianniello, Giuseppe (2013). The effects of board and auditor independence on
earnings quality : evidence from Italy. Journal Springer of Science and
Business Media New York 2013. DOI 10.1007/s10997-013-9285-2
Jenkins, David S and Velury, Uma (2008). The effect of institutional ownership on the
informativeness of discretionary accruals. Corporate ownership el control
journal volume 6, issu 1 2008.
31. 31
Kalgo, Hussaini Sani (2016). Earnings quality of Malaysian IPO firms: the effect of
share moratorium provision and institutional ownership. Procedia Economics
and Finance 35 (2016) 107-116, Elseiver. www. Elseiver.com/locate/procedia.
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). doi: 10.1016/S2212-
5671(16)00015-0
Klein, April (2006). Audit committee, board of directors characteristic and earnings
management. Law and economics research paper series working paper no
06-42. http://ssrn.com/abstract=246674
Kouaib, Amel and Jarboui, Anis (2016). Real earnings management in innovative
firms: does CEO profile make a difference?. Journal of Behavioral and
Experimental Finance http://dx.doi.org/10.1016/j.jbef.2016.09.002
Lara (2007). Boards of director charactersitics and conditional accounting
conservatisme : Spanish evidence. Electronic copy available at:
http://ssrn.com/abstract=999526
Li (2011). Earnings management and the effect of earnings quality in relation to
stress level and bankruptcy level of chinese listed firms. University of
Wollongong Research Online Faculty of Commerce.
http://ro.uow.edu.au/commpapers/955
Lin, Ling (2012). Institutional ownership composition and earnings management.
Review of Pacific Basin Financial Markets and Polcies Vol.15 No 4. DOI:
10.1142/S0219091512500221
Lo, Kin (2008). Earnings management and earnings quality. Journal of Accounting
and Economics 45 (2008) 350–357 www.elsevier.com/locate/jae
Machuga, Susan and Karen, Teitel (2009). Board of director characteristics and
earnings quality surrounding implementation of a corporate governance code
in Mexico. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation, Elseiver.
doi:10.1016/j.intaccaudtax.2008.12.002
Mehrani, Sasan (2016). Institutional ownership type and earnings quality: evidence
from Iran. Journal of Emergings Market Finance and Trade ISSN: 1540-496X
(Print) 1558-0938 (Online) Journal homepage:
http://www.tandfonline.com/loi/mree20.
http://dx.doi.org/10.1080/1540496X.2016.1145114
Mindzak (2013). Interlocked boards of director, voluntary disclosures and earnings
quality. Journal of Accounting and economics Wilfrid Laurier University.
Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=2238871
Moradi, Ali Mohamad (2011). Influence of ownership structure on earnings quality in
the listed firms Tehran stock exchange. International Journal of Business
Administration Vol 2 No 4, November 2011. doi:10.5430/ijba.v2n4p146:
http://dx.doi.org/10.5430/ ijba.v2n4p146
Mustapha (2011). Agency theory and managerial ownership: evidence from
Malaysia. Managerial auditing journal vol. 26 Iss 5, pp 419-436, Emerald
Insight. http://dx.doi.org/10.1108/02686901111129571
32. 32
Nguyen (2016). The impact of board of directors and ownership characteristic on
earnings management of publicly listed firms in Vietnam.
http://essay.utwente.nl/71082/1/Nguyen_MA_BMS.pdf
Nia., dkk. (2017). How efficient ownership structure monitors income manipulation?
Evidence of real earnings management among Malaysia Firms. Research in
International Business and Financial S0275-5319 (16) 303440-0.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ribaf.2017.04.013
Nuryaman (2009). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sukarela. Jurnal
Akuntansi dan Keuntunngan Indoneseia, vol 6 hal 89-116
Ogbonnaya, Amah Kalu (2016). Effect of corporate governance and ownership
structure on earnings management of brewery industry. Europan journal of
accounting, auditing and finance research Vol 4 No 7,pp 35-45. ISSN 2054-
6319 (Print), ISSN 2054-6327(online). www. eajournals.org
Oskouei, Alireza Aghli (2015). Impact of investment opportunity and managerial
ownership on earnings quality. Research Journal of Department of
Accounting,Marand Branch, Islamic Azad University,Marand, Iran Department
of Accounting,Tabriz Branch, Islamic Azad University, Tabriz, Iran.
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Paz, Veronica (2015). Impact of size of board of directors on earnings quality when
stock options are expensed under SFAS 123 (R). Dehli Business Review Vol
16 No 1 (January-June 2015).
http://www.delhibusinessreview.org/V16n1/dbr_v16n1b.pdf
Permanasari, Wien Ika (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusional dan CSR terhadap Nilai Perusahaan.
http://eprints.undip.ac.id/22816/1/WIEN_IKA_PERMANASARI.PDF
Popola, Oluwatoyin Muse Johnson (2016). The interaction effect of institutional
ownership and firm size on the relationship between managerial ownership
and earnings management. Munich Personal RePEc Archive No 75943.
http//mpra.ub.uni-muenchen.de/75943
Riswari, Dyah Ardana. 2011. “Pengaruh Corporate Social ResponsibilityTerhadap
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel
Moderating”. Skripsi Mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro
Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi, 2008. “Pengaruh Hutang dan Kepemilikan
Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur (Survey
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal
Akuntansi FE Unsil, Volume 3 Nomor 1 hal 411-422.
Sakiki, Hamid (2016). Institutional ownership stability and earnings management.
University of Texas Ria Grande Valley, Edinburg. Journal Springer Science
and Business Media New York 2016. DOI 10.1007/s11156-016-0588-7
33. 33
Saousa, Erivelto Fioresi de and Galdi, Fernando Caio (2016). The relationship
between equity ownership concentration and earnings quality :evidence in
Brazil. Journal of Accounting Revista de Administracao.
http://dx.doi.org/10.1016/j.rausp.2016.07.006. http://rausp.usp.br/
Shu, Pei-Gi (2015). Board external connectedness and earnings management. Asia
Pacific Management Review xxx (2015) 1-10. www.elsevier.com/locate/apmrv
Shuto, Akinobu and Tomomi, Takada (2010). Managerial ownership and accounting
conservatisme in Japan: a test management entrenchment effect. Journal of
Business Finance and Accounting 2010, 0306686X. doi: 10.1111/j.1468-
5957.2010.02196.x
Siam, Laili and Khairi (2014). Board of directors and earnings management among
Jordanian listed companies: proposing conceptual framework. International
Journal of Technical Research and Applications e-ISSN:2320-8163.
www.ijtra.com Volume-2, Special Issue 3 (July-Aug 2014), PP. 01-07
Sulistyanto, Sri (2008). Manajemen Laba-Teori dan Model Empiris. Jakarta. Grasindo
Susanti, Rina (2014). Pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional
dan CSR terhadap nilai perusahaan. Jurnal ilmu dan riset akuntansi Vol 3 No
1
Teshima, Nobuyuki (2008). Managerial ownership and earnings management: theory
and empirical evidence from Japan. Journal of International Financial
Management and Accounting Vol.19 No.2
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=737563.
Velury, Uma and Jenkins, David S (2006). Institutional ownership and the quality of
earnings. Journal of Business Research 59 (2006) 1043-1051, Elseiver.
doi:10.1016/j.jbusres.2006.05.001
Wahidawati. 2002. Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflicts: Analisis
Persamaan Simutan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan
Risiko, Kebijakan Utang Dan Kebijakan Dividen. Prosiding Simposium
Nasional Akuntansi V, Semarang, 5-6 September, hlm 601-623.
Wening, K (2009). Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan. Jakarta
Wijayanti, Deni Linda dan Sovi Ismawati Rahayu. 2008. Analisis perataan laba
(income smoothing) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi pada
sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.
5. No. 2. Agustus. hlm. 155-159
Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu.
Jakarta: Salemba Empat
Wu.,et all (2016). Independent directors and earnings management: the moderating
effects of controlling shareholders and divergence of cash-flow and control
34. 34
rights. North American Journal of Economics and Finance (2015).
http://dx.doi.org/10.1016/j.najef.2015.10.007
Yang, Chi-Yih (2008). Managerial ownership structure and earnings management.
Journal of Financial Reporting and Accounting. Mingshin University of Science
and Technology, Taiwan and Xi’an Jiaotong – Liverpool University China.
Zhang, Zhijun (2010). Empirical research on the relationship between managerial
ownership and earnings quality in China. Journal of Science and Management
Wuhan Institute of Technology Wuhan, China.
Zhong, Ligang (2017). On the association between strategic institutional ownership
and earnings quality: does investor protection strength matter?. Journal of
Accounting and Public Policy. www.elsevier.com/locate/jaccpubpol.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2017.09.002