SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
TINJAUAN TENTANG MUTU TERPADU
A. Makna Mutu Terpadu
1. Konsep Mutu Terpada
Analisis konseptual tentang Mutu terpadu ( Total Quality ) melibatkan klarifikasi terhadap arti dari “
mutu “ ,“ terpadu “, dan akhirnya perlakuan terhadap dimensi kombinasi dari “ mutu terpadu “.
American National Standards Institute ( ANSI ) dan American Society for Quality Control ( ASQC )
mendefinisikan mutu sebagai “ totalitas corak dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang
berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu (given
needs).” Kebanyakan organisasi-organisasi yang maju mendefenisikan mutu sebagai memenuhi atau
melebihi harapan-harapan pelanggan.
Manajemen Mutu terpadu ( TQM ) adalah sistem Manajemen berfokus pada sekelompok orang yang
bertujuan pada peningkatan dalam memuaskan para pelanggan dengan biaya yang lebih rendah
secara terus menerus. Mutu Terpadu adalah sebuah pendekatan sistem terpadu ( bukan area atau
program terpisah), dan suatu bagian yang integral dari strategi tingkat tinggi. Ia bekerja secara
Horizontal diantara fungsi-fungsi dan departemen-departemen , melibatkan semua karyawan dari
atas sampai ke bawah, dari belakang yang meliputi rantai penyuplai dan rantai pelanggan.
Mutu dalam produk manufaktur meliputi dimensi-dimensi berikut :
a. Kinerja (perdormance), karakteristik operasi pokok dari satu produk,
b. Corak (features), bel dan siulan satu produk,
c. 3. Kendalan (reliability), kemungkinan satu produk untuk bertahan dalam periode tertentu di
bawah kondisi pengunaan tertentu,
d. Konformitas (conformance), tingkat kesesuaian karakteristik fisik dan kinerja suatu produk
dengan standar yang telah ditentukan terdahulu,
e. Daya Tahan (durability), sejumlah pengunaan yang didapatkan dari suatu produk sebelum ia
memburuk secar fisik,
f. Kemampuan Pelayanan (servicebility), kemampuan memperbaiki suatu produk dengan cepat
dan mudah,
g. Esetika (aesthetics), bagaimana suatu produk dilihat, dirasakan, didengar, dan di cium,
h. Mutu yang dipersediakan (perceived quality), dugaan subjektif sebagai hasil citra dari, iklan,
atau reputasi (brand name)
Mutu dalam penyediaan jasa meliputi dimensi sebagai berikut:
a. Waktu (time), seberapa lama seorang pelangaran harus menunggu?
b. Ketepatan Waktu (timeliness), akankah suatu jasa akan dilaksanakan jika dijanjikan?
c. Kelengkapan (completeness), apakah semua item yang dipesan sudah termasuk?
d. Sopan-santun (courtesy), apakah karayawan garis depan meyambut pelanggan dengan
gembira dan sopan?
e. Konsistensi (consintency), apakah jasa diberikan dalam model yang sama bagi setiap
pelanggan, dan setiap waktu untuk pelangan yang sama?
f. Kemampuan akses dan kenyamanan (accessibilitty and convenience), apakah jasa itu mudah
diperoleh?
g. Ketepatan (accuracy), apakah jasa dilaksanakan dengan benar sejak pertama?
h. Ketangapan (responsivensess), bisakah personil jasa bereaksi dengan cepat dan
memecahkan problem yang tidak diharapkan?
“Terpadu” dalam mutu terpadu adalah terpadu dalam tiga hal yang mencakup setiap proses, setiap
setiap kerja, dan setiap orang. Pertama, mencakup setiap proses, lebih dari sekedar paribakasi atau
produk. Rancangan, konstruksi, R&D, akunting, pemasaran,perbaika, dan setiap fungsi lainnya harus
juga dilibatkan dalam peningkatan mutu. Kedua, mutu terpadu adalah terpadu dalam bahwa ia
mencakup seiap kerja, tidak hanya mereka yang terlibat dalam pembuatan produk. Seketaris
diharapkan tidak membuat kesalahan ketik, akunntan tidak membuat kesalahan penempatan, dan
presiden tidak membuat kesalahan strategis. Ketiga, mutu terpadu mengenalkan bahwa masing-
masing orang bertanggung jawab terhadap mutu kerjanya dan terhadap mutu krja kelompok.
Konsep intergal “mutu terpadau” mengkombinasikan corak esensial dari konsep-konsep terdahulu.
Defenisi dari mutu terpadu adalah sebagai berikut. Mutu terpadu adalah seperangkat filosofi dan
konsep yang dengannya sistem menajemen bisa diserahkan untuk mencapai tujuantujuan organisasi
yang efesien untuk meyakinkan keberlanjutan, kepuasan pelanggan yang kompershensif dan nilai
stakeholder (pihak yang berkepentingan) yang maksimum. Ini dipenuhi melalui peningkatan yang
berkeseimbangan dari sistem mutu, yang mencakup sistem sosial, sistem teknis, sistem menajemen,
dan sistem pendidikan. Lantas ia menjadi hidup (way if life) untuk melakukan bisnis untuk seluruh
organisasi.
2. Konsep Kontrol
Gagasan Jepang tentang kontrol berbeda secara radikal dengan Amerika; bahwa perbedaan arti
berbuat banyak untuk menjelaskan kegagalan menajemen Amerika Serikat untuk menajemen
terpadu. Di Amerka Serikat, kontrol mengandung arti sesesorang atau sesuatuyang membatasi
operasi, proses, atau personil. Ia memiliki nada tambahan suatu “kekuatan polisi” dalam
penyusunan rekayasa indrustrial. Dr. Kano menyatakan bahwa kntrol berarti “semua aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang secara efesien dan ekonomis.” Kontrol,
maka dari itu, melakukan apapun yang dibutuhkan untuk memenuhi apa yang ingin kita lakukan
sebagai sebuah organisasi.
William Ouchi memberikan tiga pendekatan yang berbeda terhadap kontrol menajerial dan sosial:
birokrasi, pasar, dan kontrol kelompok (clan control). Kontrol birokrasi (buereauratic control) adalah
paling lazim dalam bisnis Amerika Serikat hingga sekarang ini. Kontrol ini berdasarkan pada aturan-
aturan, regulasi dan “thou shalts” (kamu boleh) atau “thou shalts nots” (kamu tidak boleh). Tipe
kontrol baik untuk organisasi-organisasi yang berbeda dalam lingkungan yang statis dimna tidak
beberapa tahun di pemerintahan atau inovasi. Kontrol ini berkerja tidak berkerja lama dengan baik
di tempat lain, sebab lingkungan berubah begitu cepat
Kontrol pasar (market control) adalah suatu kontrol di mana kekuatan pasar menentukan
standardan kinerja orang dievaluasi berdasarkan pada hasil penjualan atau tujuan-tujuan profit. Tipe
kontrol ini berkerja dengan baik secara rasional di mana ada suatu tujuan profit untuk organisasi
yang dipahami oleh siapapun dan di mana pembagian profit adalah suatu strategi hadiah yang
dekembangkan dengan baik. Namun sayangnya, banyak organisasi di pemerintahan dan sektor
nonprofit tidak bisa menghubungkan tujuan mereka dengan motif profit. Bahkan organisasi-
organisasi yang memilki fokus profit kadang-kadang mempunyai kesulitan menerjemahkan itu
kepada sebagai bagian organisasi. Sebagai contoh, bgaimna suatu departemen pelatihan dan
pengembagan organisasi (Organization Development, OD) berkontribusi terhadap tujuan-tujuan
profit organisasi induk?
Kontrol kaum (clan control) adalah konsep menejemen Jepang yang bisa diterjemahkan kepada
perusahaan kepada perusahaan Amerika sebagai “komitmen”. Di Jepang, keluarga atau organisasi
adalah unit masyrakat yang terendah. Di Amerika Serikat, individu adalah fokus, bahkan ketika orang
berkerja dalam kelompok-kelompok atau oranisasi-organisasi.
Seiring dengan meningkatnya kompetisi, para menejer telah mulai menyadari bahwa tidak bisa
mengontrol orang atau prose-proses dengan cara birokrasi tua yang sama
Sebagai penggantinya adalah pemikiran bahwa:
1. Orang adalah bagian dari proses
2. Proses butuh dikontrol
3. Paramnenejer harus mengontrol dengan hati-hati aktivitas-aktivitas orang sebagai bagian
dati proses, kebijaksanaan konvesional sedang berubah.
Pendekatan saat ini yang kelihatan berkembang adalah:
1. Orang harus merancang, merancang kembali, dan mengontrol proses
2. Proses harus dikontrol oleh orang agar produktif
3. Para menejer harus memperoleh komitmen dari orang untuk merancang, merancang
kembali, mengontrol proses sehingga mereka akan tetap produktif.
3. Siklus Kontrol Mutu Terpadu
Kontrol yang baik dimulai dengan perencanaan (planning), apa yang direncanakan, cek (mengecek)
hasil, dan kemudian mengplikasikan beberapa tindakan korektif yang diperlukan. Siklus
mempresentasikan keempat tahap ini: Plan (merencanakan)-Do (melakukan)-study (mempelajari)
(Dr. Deming terakhir menggantikan “cek” dengan “mempelajari” )-Act (bertindak)-disusun dalam
model lingkaran untuk menunjukkan siklus yang terus menerus. Oleh karena kami kadang-kadang
mengadopsi atau menggunakan model-model dari sumber-sumber lain dalam bab berikutnya, Anda
hendaknya menyamankan PDSA (Plan-DoStudy-Act) = PDCA (Plan-DO-Check-Act)
Mutu terpadu meliputi prinsip kontrol sebagai bagian dari seperangkat filosofi yang diarahkan
terhadap pencpaian tujuan-tujuan yang efesien dari organisasi. Banyak komponen individual dari
mutu terpadu dipraktekkan oleh perushaan-perushaan Amerika, tetapi sedikit praktek mutu terpadu
sebagai sebuah keseluruhan
B. Urgensi Menajemen Pendidikan
Dalam proses peningkatan mutu sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan yang sangat
penting (azizy, 2004:ix). Mengingat strategisnya peranan pendidikan dalam peningkatan sumber
daya manusia tersebut, maka pendidikan harus dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan
menajemen pendidikan.
Menajemen pendidikan adalah suatu proses kerja sama yang sistematik, sistematik dan
komprehenshif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan (Gaffar, dalam mulyasa, 2002: 19-20).3
Menajemen pendidikan merupakan komponen integral dari proses pendidikan dapat diwujudkan
dengan optimal, efektif, dan efesien (Mulyasa, 2002:20). Dari kerangka inilah tumbuh kesadaran
untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas menakemen pendidikan itu adalah
dengan mengadopsi suatu konsep yang digunakan dalam lembaga bisnis, yaitu konsep mutu terpadu
(total quality)
C. Penerapan Mutu Terpadu dalam Pendidikan
1. Dimensi Mutu dalam Prosuksi Jasa
Kotler (1994) mendefenisikan jasa sebagai aktivitas atau manfaat yang di tawarkan oleh satu pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya
mungkin terikat atau tidak pada produksi fisik.4 Menurut Edwar Sallis, pendidikan adalah jasa yang
berupa proses pembudayaan (Syafarudin, 2002:46). Di sisi lain, lembaga pendidikan sendiri memiliki
pelanggan-pelnggan yang dapat dikategorikan menjadi pelnggan internal (guru, dosen dan anggota
staf lainnya) dan pelanggan–pelanggan eksternal perlu mendapat kepuasan terhadap mutu jasa
pendidikan yang diperolehnya6 (Sagala, 2004:44-45). Jika konsep dimensi mutu dalam layanan jasa
yang di kemukakan Voehl dan Lindsay diterapkan dalam lembaga pendidikan (perguruan tinggi
misalnya), maka penilaian kualitasa jasanya bisa digambarkan sebgai berikut:
Pertama, waktu (time): perguruan tinggi memberikan pelayanan dengan cepat. Kedua, ketepatan
waktu (timeliness): perguruan tinggi memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal. Ketiga,
kelengkapan (completeness): perguruan tinggi memberikan pelayanan dengan lengkap sesuai
dengan pesanan. Keempat, sopan-santun (courtesty): karyawan terdepan perguruan tinggi (satpam,
pegawai sekretariat, resepsionis kalau adala dan lain-lain) memberikan penyambutan dan pelayanan
dengan sopan, ramah, respek dan penuh perhatian kepada pelanggan. Kelima, konsistensi
(consistency): pelayanan yang diberikan perguruan tinggi sama tidak pandang bulu. Keenam,
kemampuan akses dan kenyamanan (accessibilty and consintency): pelayanan mudah diakses seperti
mudah enemukan dosen, kampus mudah dijangkau dari segi jarak dan kemudahan kendaraan,
tersedianya telepon dan faks. Ketujuh, akurasi (accuracy): perguruan tinggi memberikan pelayanan
secara tepat sejak pertama. Kedelapan, ketanggapan (responsiveness): karayawan menanggapi,
melayani dan memecahkan problem yang dihadapi para pelanggannya (mahasiswa misalnya)
dilakukan dengan cepat, tidak menunda-nunda
Dalam konteks penerapan penerapan mutu terpadau dalam pendidikan, hal terpenting yang perlu
diperhatikan adalah adanya komitmen dan kesungguhan tiga pihak penyelenggara yang saling
terkait satu sama lain, yaitu pemerintahan atau departemen pendidikna pusat, pemerintahan atau
departemen pendidikan daerah, dan pihak sekolah atau masyarakat yang berhubungan langsung
dengan masyarakat (Syafi’ie, 2001:53). Ketiga pihak ini, bertanggung jawab terhadap berhasil
tidaknya suatu proses pendidikan. Semua pihak terkait harus dilibatkan dalam peningkatan mutu
pendidikan Masing-masing pihak bertanggung jawab terhadap kerja dalam peningkatan mutu
pendidikan sesuai dengan kapasitas dan fungsinya masing-masing.
2. Kontrol Mutu Terpadu dalam Pendidikan
Konsep kontrol mutu yang dipergunkan dalam lembaga pendidikan adalah mendeteksi dan
mengeliminasi apakah komponen-komponen layanan belajar sudah memenuhi standar atau belum.
Setiap peristiwa dalam proses maupun produk layanan belajar. Dalam penerapannya, kontrol mutu
adalah perkerjaan inspeksi atau pengawasan yang hanya dapt dilakukan oleh orang yang mengerti
secara profesional.
Dalam dunia pendidikan Indonesia, sebelum otonomi daerah, seperti dinytakan Tilaar manjemen
yang ada masih terlalu centrelinstis dan birokratis. Dalam suatu sistem yang sentralistis dan
birokkratis ruang gerak yang untuk melakukan invoasi untuk peningkatan mutu yang sangat
terbatas. Dengan demikian, pola menajemen yang sentarlistis dan birokratis dinilai tidak kondusif
bagi peningkatan mutu pendidikan8 . Ini mengisyratkan bahwa model kontrol mutu secara sentrlistis
dan birokratis kurang menguntungkan bagi dunia pendidikan. Oleh karna itu, konsep kontrol mutu
yang dipakai Amerka Serikat seperti dikemukakan Voehl dan Lindsay tampaknya kurang tepat jika
diterapkan dalam dunia pendidikan. Konsep tersebut cendurung mengekang aktifitas yang terjadi
dalam proses pendidikan yang bersifat dinamis.
Kontrol pasar terhadap dunia pendidikan adalah tantangan bagi dunia pendidikan itu sendiri. Sisi
baiknya adalah bahwa setiap lembaga pendidikan akan berusaha seoptimal mungkin untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Konsekuensinya adalah, hanya produk jasa yang di butuhkan pasar saja
yang “dijual” oleh lembaga pendidikan. Akan tetapi permasalhannya adalah bahwa jika pendidikan
berorientasi hanya pada bagaimana memenuhi kebutuhan pasar, sedangkan disisi lain bahwa pasar
tidak selamnya “rasional”, maka bisa dikatakan bahwa tidak selamanya pula bahwa kontrol pasar
sepenuhnya terhadap pendidikan adalah baik
Kontrol mutu pendidikan yang diserahkan kepada suatu kaum atau klan (yang kemudian
diterjemahkan sebagai “komitmen”), patut dipertimbangkan untuk diterapkan dalam dunia
pendididkan. Komitmen bersama untuk memajukan mutu pendidikan harus dimiliki ioleh semua
pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik pemerintahan pusat, daerah, sekolah bahkan oleh
masyarakat dan siswa sendiri sebagai pelanggan eksternal pendidikan. Masing-pihak mengontrol
mutu sesuai kapasitas dan posisi masing-masing.
Dalam perspektif mutu terpadu, para manajer pendidikan hendaknya berpandangan bahwa:
1. Semua orang yang terlibat dalam dunia pendidikan adalah bagian dari proses pendidikan
2. Segala proses pendidikan harus diawasi, oleh karna itu diperlukan keberadaan pengawas
3. Para manajer pendidikan harus juga mengfungsikan diri sebagain pengontrol setiap proses
pendidikan. Proses tersebut melibatkan perancangan pendidikan, pengontrolan proses oleh
penyelenggara pendidikan, dan para manajer pendidikan harus melibatkan semua pihak
untuk mendapatkan komitmen mereka dalam perancangan, perancangan kembali dan
mengontrol proses pendidikan agar tetap produkti.
3. Siklus Kontrol Mutu dalam Pendidikan
Berkaitan dengan manjemen pendidkan, jika model siklus kontrol mutu tepadu PDSA atau PDCA
yang dikemukakan oleh Voehl dan Lindsay digunakan, ia akan dapat memenuhi tuntunaan
kebutuhanpelanggan, yaitu kebutuhan para siswa atau mahasiswa dan masyarkat akan utu lulusan
dan budaya perusahaan, yaitu budaya organisasi satuan pendidikan dan organisasi vertikal yang
melayani, serta kebutuhan lingkungan tempat pelanggan berada sebagai bagian dari kemampuannya
menghadapi persaingan9 (Sagala, 2004:37).
Dengan demikian majemen pendidikan dalam perspektif mutu terpadu adalah melakukan perbaikan
pelayanan belajar secara kontinyu. Perbaikan ini akan menilai hasil dan perbaikannya sehingga
produk dan jasanya selalu memenuhi perkembangan tuntunan kebutuhan yang dapat diterima
pelanggan
D. Kesimpulan
1. Mutu terpadu dalam pendidiakan adalah totalitas corak dan karakteristik dari suatu jasa
yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
tertentu dari pelanggannya, atau seperangkat filosofi dan konsep yang dengannya
sistem manajemen pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga
pendidikan yang efisien untuk meyakinkan keberlanjutan, kepuasan pelanggan yang
komprehensif dan pihak yang berkepentingan terhadap lembaga pendidikan secar
maksimal. Majemen pendidikan dalam perspektif mutu terpadu, seharusnya selalu
berusaha secara terus menerus untuk memenuhi atau melebihi harapan-harapan
pelanggan dan stakeholder pendidikan
2. Dalam menerapkan menerapkan mutu terpadu dalam pendidikan, masingmasing pihak
atau fungsi yang bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan harus dilibatkan dalam
setiap proses pendidikan dan masingmasing bertanggung jawab terhadap mutu
kerjanya dan mutu pendidikan sebagai hasil dari kerja kelompok.
3. Setiap proses dalam penyelenggaraan pendidikan dalam perspektif mutu terpadu harus
diawasi agar tetap produktif. Proses-proses itu itu harus diperhatikan kinerja prosuksi
jasa yang melibatkan dimensi-dimensi mutu jasa yang sangat menentukan bermutu
atau tidaknya suatu lembaga pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan.
Lihat Makalah Pendidikan

More Related Content

What's hot

71668245 5 a-hubungan-integriti
71668245 5 a-hubungan-integriti71668245 5 a-hubungan-integriti
71668245 5 a-hubungan-integritimat Ki
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemenadam212
 
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen PerubahanEKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen PerubahanAncilla Kustedjo
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanAncilla Kustedjo
 
Pengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiPengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiMohd Shukri Suib
 
Manajemenumum
ManajemenumumManajemenumum
ManajemenumumSi Rihenz
 
Microsoft word mengurus perubahan
Microsoft word   mengurus perubahanMicrosoft word   mengurus perubahan
Microsoft word mengurus perubahanFaizzah Izam
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanAncilla Kustedjo
 
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah ManajemenEKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah ManajemenAncilla Kustedjo
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahanrifkidita24
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiAncilla Kustedjo
 
Manajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatManajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatAde Muslimat
 
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika Manajemen
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika ManajemenEKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika Manajemen
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika ManajemenAncilla Kustedjo
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...Azahfadilah
 
Konsep manajemen masa depan
Konsep manajemen masa depanKonsep manajemen masa depan
Konsep manajemen masa depanBobokmarky
 
Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)padlah1984
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Nadiatur Rakhma
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 

What's hot (20)

71668245 5 a-hubungan-integriti
71668245 5 a-hubungan-integriti71668245 5 a-hubungan-integriti
71668245 5 a-hubungan-integriti
 
Manajemen Perubahan
Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemen
 
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen PerubahanEKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
 
Pengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiPengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & Organisasi
 
Manajemenumum
ManajemenumumManajemenumum
Manajemenumum
 
Microsoft word mengurus perubahan
Microsoft word   mengurus perubahanMicrosoft word   mengurus perubahan
Microsoft word mengurus perubahan
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
 
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah ManajemenEKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
 
Manajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatManajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimat
 
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika Manajemen
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika ManajemenEKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika Manajemen
EKMA 4116 - Modul 10 Pemahaman Dasar Etika Manajemen
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
 
Konsep manajemen masa depan
Konsep manajemen masa depanKonsep manajemen masa depan
Konsep manajemen masa depan
 
Tugas makalah pengantar manajemen
Tugas makalah pengantar manajemenTugas makalah pengantar manajemen
Tugas makalah pengantar manajemen
 
Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 

Similar to Tinjauan tentang mutu terpadu

Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesionalmulyawann
 
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...jonijontor1
 
tugas manajemen TQM MPI STAIMA
tugas manajemen TQM MPI STAIMAtugas manajemen TQM MPI STAIMA
tugas manajemen TQM MPI STAIMAAhmad Luel
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Erisa Kurniati
 
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )SalmaNurAzizah5
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...Muhammad Frayogi
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Chenk Alie Patrician
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Elsa_lee
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...A'aron Dicky Taruna Putra
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfbeezhi
 
Administrasi Berasal Dari Bahasa Latin
Administrasi Berasal Dari Bahasa LatinAdministrasi Berasal Dari Bahasa Latin
Administrasi Berasal Dari Bahasa Latinamaen
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxWulanSriRahayu1
 
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...nelda pratiwi
 

Similar to Tinjauan tentang mutu terpadu (20)

Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesional
 
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Managemen umum @SharaRachman
Managemen umum @SharaRachmanManagemen umum @SharaRachman
Managemen umum @SharaRachman
 
tugas manajemen TQM MPI STAIMA
tugas manajemen TQM MPI STAIMAtugas manajemen TQM MPI STAIMA
tugas manajemen TQM MPI STAIMA
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan
 
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )
Makalah kelompok 7 ( realisasi anggaran publik )
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,vision and company mission, longterm ob...
 
Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Administrasi Berasal Dari Bahasa Latin
Administrasi Berasal Dari Bahasa LatinAdministrasi Berasal Dari Bahasa Latin
Administrasi Berasal Dari Bahasa Latin
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
 
Resume manajemen
Resume manajemenResume manajemen
Resume manajemen
 

More from cekkembali dotcom

Daftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zDaftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zcekkembali dotcom
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalcekkembali dotcom
 
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...cekkembali dotcom
 
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupanManfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupancekkembali dotcom
 
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasiKebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasicekkembali dotcom
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham Pada Industri Per...
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham  Pada Industri Per...Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham  Pada Industri Per...
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham Pada Industri Per...cekkembali dotcom
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertocekkembali dotcom
 
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak cekkembali dotcom
 
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomianPeranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomiancekkembali dotcom
 
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lainSurat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak laincekkembali dotcom
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomiancekkembali dotcom
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitascekkembali dotcom
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingcekkembali dotcom
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumcekkembali dotcom
 
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...cekkembali dotcom
 
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankanPeran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankancekkembali dotcom
 

More from cekkembali dotcom (18)

Daftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zDaftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai z
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
 
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
 
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupanManfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
 
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasiKebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham Pada Industri Per...
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham  Pada Industri Per...Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham  Pada Industri Per...
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Terhadap Harga Saham Pada Industri Per...
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
 
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
 
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomianPeranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
 
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lainSurat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
 
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
 
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankanPeran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 

Recently uploaded

PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxPPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxfradillachorysofa14
 
Fungsi Manajemen Public Relations dan Terapannya
Fungsi Manajemen Public Relations dan TerapannyaFungsi Manajemen Public Relations dan Terapannya
Fungsi Manajemen Public Relations dan TerapannyaAdePutraTunggali
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHPANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHNurul Nuha MS
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxMOHDNAZRIEBINMOHDNOR
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfIndri117648
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024DedeHendra8
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekamateri geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekaAstriDiniaAgustina1
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersucietiernawati20
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 

Recently uploaded (20)

PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxPPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
 
Fungsi Manajemen Public Relations dan Terapannya
Fungsi Manajemen Public Relations dan TerapannyaFungsi Manajemen Public Relations dan Terapannya
Fungsi Manajemen Public Relations dan Terapannya
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHPANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekamateri geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 

Tinjauan tentang mutu terpadu

  • 1. TINJAUAN TENTANG MUTU TERPADU A. Makna Mutu Terpadu 1. Konsep Mutu Terpada Analisis konseptual tentang Mutu terpadu ( Total Quality ) melibatkan klarifikasi terhadap arti dari “ mutu “ ,“ terpadu “, dan akhirnya perlakuan terhadap dimensi kombinasi dari “ mutu terpadu “. American National Standards Institute ( ANSI ) dan American Society for Quality Control ( ASQC ) mendefinisikan mutu sebagai “ totalitas corak dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu (given needs).” Kebanyakan organisasi-organisasi yang maju mendefenisikan mutu sebagai memenuhi atau melebihi harapan-harapan pelanggan. Manajemen Mutu terpadu ( TQM ) adalah sistem Manajemen berfokus pada sekelompok orang yang bertujuan pada peningkatan dalam memuaskan para pelanggan dengan biaya yang lebih rendah secara terus menerus. Mutu Terpadu adalah sebuah pendekatan sistem terpadu ( bukan area atau program terpisah), dan suatu bagian yang integral dari strategi tingkat tinggi. Ia bekerja secara Horizontal diantara fungsi-fungsi dan departemen-departemen , melibatkan semua karyawan dari atas sampai ke bawah, dari belakang yang meliputi rantai penyuplai dan rantai pelanggan. Mutu dalam produk manufaktur meliputi dimensi-dimensi berikut : a. Kinerja (perdormance), karakteristik operasi pokok dari satu produk, b. Corak (features), bel dan siulan satu produk, c. 3. Kendalan (reliability), kemungkinan satu produk untuk bertahan dalam periode tertentu di bawah kondisi pengunaan tertentu, d. Konformitas (conformance), tingkat kesesuaian karakteristik fisik dan kinerja suatu produk dengan standar yang telah ditentukan terdahulu, e. Daya Tahan (durability), sejumlah pengunaan yang didapatkan dari suatu produk sebelum ia memburuk secar fisik, f. Kemampuan Pelayanan (servicebility), kemampuan memperbaiki suatu produk dengan cepat dan mudah, g. Esetika (aesthetics), bagaimana suatu produk dilihat, dirasakan, didengar, dan di cium, h. Mutu yang dipersediakan (perceived quality), dugaan subjektif sebagai hasil citra dari, iklan, atau reputasi (brand name) Mutu dalam penyediaan jasa meliputi dimensi sebagai berikut: a. Waktu (time), seberapa lama seorang pelangaran harus menunggu? b. Ketepatan Waktu (timeliness), akankah suatu jasa akan dilaksanakan jika dijanjikan? c. Kelengkapan (completeness), apakah semua item yang dipesan sudah termasuk? d. Sopan-santun (courtesy), apakah karayawan garis depan meyambut pelanggan dengan gembira dan sopan? e. Konsistensi (consintency), apakah jasa diberikan dalam model yang sama bagi setiap pelanggan, dan setiap waktu untuk pelangan yang sama? f. Kemampuan akses dan kenyamanan (accessibilitty and convenience), apakah jasa itu mudah diperoleh?
  • 2. g. Ketepatan (accuracy), apakah jasa dilaksanakan dengan benar sejak pertama? h. Ketangapan (responsivensess), bisakah personil jasa bereaksi dengan cepat dan memecahkan problem yang tidak diharapkan? “Terpadu” dalam mutu terpadu adalah terpadu dalam tiga hal yang mencakup setiap proses, setiap setiap kerja, dan setiap orang. Pertama, mencakup setiap proses, lebih dari sekedar paribakasi atau produk. Rancangan, konstruksi, R&D, akunting, pemasaran,perbaika, dan setiap fungsi lainnya harus juga dilibatkan dalam peningkatan mutu. Kedua, mutu terpadu adalah terpadu dalam bahwa ia mencakup seiap kerja, tidak hanya mereka yang terlibat dalam pembuatan produk. Seketaris diharapkan tidak membuat kesalahan ketik, akunntan tidak membuat kesalahan penempatan, dan presiden tidak membuat kesalahan strategis. Ketiga, mutu terpadu mengenalkan bahwa masing- masing orang bertanggung jawab terhadap mutu kerjanya dan terhadap mutu krja kelompok. Konsep intergal “mutu terpadau” mengkombinasikan corak esensial dari konsep-konsep terdahulu. Defenisi dari mutu terpadu adalah sebagai berikut. Mutu terpadu adalah seperangkat filosofi dan konsep yang dengannya sistem menajemen bisa diserahkan untuk mencapai tujuantujuan organisasi yang efesien untuk meyakinkan keberlanjutan, kepuasan pelanggan yang kompershensif dan nilai stakeholder (pihak yang berkepentingan) yang maksimum. Ini dipenuhi melalui peningkatan yang berkeseimbangan dari sistem mutu, yang mencakup sistem sosial, sistem teknis, sistem menajemen, dan sistem pendidikan. Lantas ia menjadi hidup (way if life) untuk melakukan bisnis untuk seluruh organisasi. 2. Konsep Kontrol Gagasan Jepang tentang kontrol berbeda secara radikal dengan Amerika; bahwa perbedaan arti berbuat banyak untuk menjelaskan kegagalan menajemen Amerika Serikat untuk menajemen terpadu. Di Amerka Serikat, kontrol mengandung arti sesesorang atau sesuatuyang membatasi operasi, proses, atau personil. Ia memiliki nada tambahan suatu “kekuatan polisi” dalam penyusunan rekayasa indrustrial. Dr. Kano menyatakan bahwa kntrol berarti “semua aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang secara efesien dan ekonomis.” Kontrol, maka dari itu, melakukan apapun yang dibutuhkan untuk memenuhi apa yang ingin kita lakukan sebagai sebuah organisasi. William Ouchi memberikan tiga pendekatan yang berbeda terhadap kontrol menajerial dan sosial: birokrasi, pasar, dan kontrol kelompok (clan control). Kontrol birokrasi (buereauratic control) adalah paling lazim dalam bisnis Amerika Serikat hingga sekarang ini. Kontrol ini berdasarkan pada aturan- aturan, regulasi dan “thou shalts” (kamu boleh) atau “thou shalts nots” (kamu tidak boleh). Tipe kontrol baik untuk organisasi-organisasi yang berbeda dalam lingkungan yang statis dimna tidak beberapa tahun di pemerintahan atau inovasi. Kontrol ini berkerja tidak berkerja lama dengan baik di tempat lain, sebab lingkungan berubah begitu cepat Kontrol pasar (market control) adalah suatu kontrol di mana kekuatan pasar menentukan standardan kinerja orang dievaluasi berdasarkan pada hasil penjualan atau tujuan-tujuan profit. Tipe kontrol ini berkerja dengan baik secara rasional di mana ada suatu tujuan profit untuk organisasi yang dipahami oleh siapapun dan di mana pembagian profit adalah suatu strategi hadiah yang
  • 3. dekembangkan dengan baik. Namun sayangnya, banyak organisasi di pemerintahan dan sektor nonprofit tidak bisa menghubungkan tujuan mereka dengan motif profit. Bahkan organisasi- organisasi yang memilki fokus profit kadang-kadang mempunyai kesulitan menerjemahkan itu kepada sebagai bagian organisasi. Sebagai contoh, bgaimna suatu departemen pelatihan dan pengembagan organisasi (Organization Development, OD) berkontribusi terhadap tujuan-tujuan profit organisasi induk? Kontrol kaum (clan control) adalah konsep menejemen Jepang yang bisa diterjemahkan kepada perusahaan kepada perusahaan Amerika sebagai “komitmen”. Di Jepang, keluarga atau organisasi adalah unit masyrakat yang terendah. Di Amerika Serikat, individu adalah fokus, bahkan ketika orang berkerja dalam kelompok-kelompok atau oranisasi-organisasi. Seiring dengan meningkatnya kompetisi, para menejer telah mulai menyadari bahwa tidak bisa mengontrol orang atau prose-proses dengan cara birokrasi tua yang sama Sebagai penggantinya adalah pemikiran bahwa: 1. Orang adalah bagian dari proses 2. Proses butuh dikontrol 3. Paramnenejer harus mengontrol dengan hati-hati aktivitas-aktivitas orang sebagai bagian dati proses, kebijaksanaan konvesional sedang berubah. Pendekatan saat ini yang kelihatan berkembang adalah: 1. Orang harus merancang, merancang kembali, dan mengontrol proses 2. Proses harus dikontrol oleh orang agar produktif 3. Para menejer harus memperoleh komitmen dari orang untuk merancang, merancang kembali, mengontrol proses sehingga mereka akan tetap produktif. 3. Siklus Kontrol Mutu Terpadu Kontrol yang baik dimulai dengan perencanaan (planning), apa yang direncanakan, cek (mengecek) hasil, dan kemudian mengplikasikan beberapa tindakan korektif yang diperlukan. Siklus mempresentasikan keempat tahap ini: Plan (merencanakan)-Do (melakukan)-study (mempelajari) (Dr. Deming terakhir menggantikan “cek” dengan “mempelajari” )-Act (bertindak)-disusun dalam model lingkaran untuk menunjukkan siklus yang terus menerus. Oleh karena kami kadang-kadang mengadopsi atau menggunakan model-model dari sumber-sumber lain dalam bab berikutnya, Anda hendaknya menyamankan PDSA (Plan-DoStudy-Act) = PDCA (Plan-DO-Check-Act) Mutu terpadu meliputi prinsip kontrol sebagai bagian dari seperangkat filosofi yang diarahkan terhadap pencpaian tujuan-tujuan yang efesien dari organisasi. Banyak komponen individual dari mutu terpadu dipraktekkan oleh perushaan-perushaan Amerika, tetapi sedikit praktek mutu terpadu sebagai sebuah keseluruhan B. Urgensi Menajemen Pendidikan
  • 4. Dalam proses peningkatan mutu sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan yang sangat penting (azizy, 2004:ix). Mengingat strategisnya peranan pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia tersebut, maka pendidikan harus dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan menajemen pendidikan. Menajemen pendidikan adalah suatu proses kerja sama yang sistematik, sistematik dan komprehenshif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan (Gaffar, dalam mulyasa, 2002: 19-20).3 Menajemen pendidikan merupakan komponen integral dari proses pendidikan dapat diwujudkan dengan optimal, efektif, dan efesien (Mulyasa, 2002:20). Dari kerangka inilah tumbuh kesadaran untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas menakemen pendidikan itu adalah dengan mengadopsi suatu konsep yang digunakan dalam lembaga bisnis, yaitu konsep mutu terpadu (total quality) C. Penerapan Mutu Terpadu dalam Pendidikan 1. Dimensi Mutu dalam Prosuksi Jasa Kotler (1994) mendefenisikan jasa sebagai aktivitas atau manfaat yang di tawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya mungkin terikat atau tidak pada produksi fisik.4 Menurut Edwar Sallis, pendidikan adalah jasa yang berupa proses pembudayaan (Syafarudin, 2002:46). Di sisi lain, lembaga pendidikan sendiri memiliki pelanggan-pelnggan yang dapat dikategorikan menjadi pelnggan internal (guru, dosen dan anggota staf lainnya) dan pelanggan–pelanggan eksternal perlu mendapat kepuasan terhadap mutu jasa pendidikan yang diperolehnya6 (Sagala, 2004:44-45). Jika konsep dimensi mutu dalam layanan jasa yang di kemukakan Voehl dan Lindsay diterapkan dalam lembaga pendidikan (perguruan tinggi misalnya), maka penilaian kualitasa jasanya bisa digambarkan sebgai berikut: Pertama, waktu (time): perguruan tinggi memberikan pelayanan dengan cepat. Kedua, ketepatan waktu (timeliness): perguruan tinggi memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal. Ketiga, kelengkapan (completeness): perguruan tinggi memberikan pelayanan dengan lengkap sesuai dengan pesanan. Keempat, sopan-santun (courtesty): karyawan terdepan perguruan tinggi (satpam, pegawai sekretariat, resepsionis kalau adala dan lain-lain) memberikan penyambutan dan pelayanan dengan sopan, ramah, respek dan penuh perhatian kepada pelanggan. Kelima, konsistensi (consistency): pelayanan yang diberikan perguruan tinggi sama tidak pandang bulu. Keenam, kemampuan akses dan kenyamanan (accessibilty and consintency): pelayanan mudah diakses seperti mudah enemukan dosen, kampus mudah dijangkau dari segi jarak dan kemudahan kendaraan, tersedianya telepon dan faks. Ketujuh, akurasi (accuracy): perguruan tinggi memberikan pelayanan secara tepat sejak pertama. Kedelapan, ketanggapan (responsiveness): karayawan menanggapi, melayani dan memecahkan problem yang dihadapi para pelanggannya (mahasiswa misalnya) dilakukan dengan cepat, tidak menunda-nunda Dalam konteks penerapan penerapan mutu terpadau dalam pendidikan, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah adanya komitmen dan kesungguhan tiga pihak penyelenggara yang saling terkait satu sama lain, yaitu pemerintahan atau departemen pendidikna pusat, pemerintahan atau departemen pendidikan daerah, dan pihak sekolah atau masyarakat yang berhubungan langsung dengan masyarakat (Syafi’ie, 2001:53). Ketiga pihak ini, bertanggung jawab terhadap berhasil
  • 5. tidaknya suatu proses pendidikan. Semua pihak terkait harus dilibatkan dalam peningkatan mutu pendidikan Masing-masing pihak bertanggung jawab terhadap kerja dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kapasitas dan fungsinya masing-masing. 2. Kontrol Mutu Terpadu dalam Pendidikan Konsep kontrol mutu yang dipergunkan dalam lembaga pendidikan adalah mendeteksi dan mengeliminasi apakah komponen-komponen layanan belajar sudah memenuhi standar atau belum. Setiap peristiwa dalam proses maupun produk layanan belajar. Dalam penerapannya, kontrol mutu adalah perkerjaan inspeksi atau pengawasan yang hanya dapt dilakukan oleh orang yang mengerti secara profesional. Dalam dunia pendidikan Indonesia, sebelum otonomi daerah, seperti dinytakan Tilaar manjemen yang ada masih terlalu centrelinstis dan birokratis. Dalam suatu sistem yang sentralistis dan birokkratis ruang gerak yang untuk melakukan invoasi untuk peningkatan mutu yang sangat terbatas. Dengan demikian, pola menajemen yang sentarlistis dan birokratis dinilai tidak kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan8 . Ini mengisyratkan bahwa model kontrol mutu secara sentrlistis dan birokratis kurang menguntungkan bagi dunia pendidikan. Oleh karna itu, konsep kontrol mutu yang dipakai Amerka Serikat seperti dikemukakan Voehl dan Lindsay tampaknya kurang tepat jika diterapkan dalam dunia pendidikan. Konsep tersebut cendurung mengekang aktifitas yang terjadi dalam proses pendidikan yang bersifat dinamis. Kontrol pasar terhadap dunia pendidikan adalah tantangan bagi dunia pendidikan itu sendiri. Sisi baiknya adalah bahwa setiap lembaga pendidikan akan berusaha seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasar. Konsekuensinya adalah, hanya produk jasa yang di butuhkan pasar saja yang “dijual” oleh lembaga pendidikan. Akan tetapi permasalhannya adalah bahwa jika pendidikan berorientasi hanya pada bagaimana memenuhi kebutuhan pasar, sedangkan disisi lain bahwa pasar tidak selamnya “rasional”, maka bisa dikatakan bahwa tidak selamanya pula bahwa kontrol pasar sepenuhnya terhadap pendidikan adalah baik Kontrol mutu pendidikan yang diserahkan kepada suatu kaum atau klan (yang kemudian diterjemahkan sebagai “komitmen”), patut dipertimbangkan untuk diterapkan dalam dunia pendididkan. Komitmen bersama untuk memajukan mutu pendidikan harus dimiliki ioleh semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik pemerintahan pusat, daerah, sekolah bahkan oleh masyarakat dan siswa sendiri sebagai pelanggan eksternal pendidikan. Masing-pihak mengontrol mutu sesuai kapasitas dan posisi masing-masing. Dalam perspektif mutu terpadu, para manajer pendidikan hendaknya berpandangan bahwa: 1. Semua orang yang terlibat dalam dunia pendidikan adalah bagian dari proses pendidikan 2. Segala proses pendidikan harus diawasi, oleh karna itu diperlukan keberadaan pengawas 3. Para manajer pendidikan harus juga mengfungsikan diri sebagain pengontrol setiap proses pendidikan. Proses tersebut melibatkan perancangan pendidikan, pengontrolan proses oleh penyelenggara pendidikan, dan para manajer pendidikan harus melibatkan semua pihak untuk mendapatkan komitmen mereka dalam perancangan, perancangan kembali dan mengontrol proses pendidikan agar tetap produkti.
  • 6. 3. Siklus Kontrol Mutu dalam Pendidikan Berkaitan dengan manjemen pendidkan, jika model siklus kontrol mutu tepadu PDSA atau PDCA yang dikemukakan oleh Voehl dan Lindsay digunakan, ia akan dapat memenuhi tuntunaan kebutuhanpelanggan, yaitu kebutuhan para siswa atau mahasiswa dan masyarkat akan utu lulusan dan budaya perusahaan, yaitu budaya organisasi satuan pendidikan dan organisasi vertikal yang melayani, serta kebutuhan lingkungan tempat pelanggan berada sebagai bagian dari kemampuannya menghadapi persaingan9 (Sagala, 2004:37). Dengan demikian majemen pendidikan dalam perspektif mutu terpadu adalah melakukan perbaikan pelayanan belajar secara kontinyu. Perbaikan ini akan menilai hasil dan perbaikannya sehingga produk dan jasanya selalu memenuhi perkembangan tuntunan kebutuhan yang dapat diterima pelanggan D. Kesimpulan 1. Mutu terpadu dalam pendidiakan adalah totalitas corak dan karakteristik dari suatu jasa yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pelanggannya, atau seperangkat filosofi dan konsep yang dengannya sistem manajemen pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga pendidikan yang efisien untuk meyakinkan keberlanjutan, kepuasan pelanggan yang komprehensif dan pihak yang berkepentingan terhadap lembaga pendidikan secar maksimal. Majemen pendidikan dalam perspektif mutu terpadu, seharusnya selalu berusaha secara terus menerus untuk memenuhi atau melebihi harapan-harapan pelanggan dan stakeholder pendidikan 2. Dalam menerapkan menerapkan mutu terpadu dalam pendidikan, masingmasing pihak atau fungsi yang bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan harus dilibatkan dalam setiap proses pendidikan dan masingmasing bertanggung jawab terhadap mutu kerjanya dan mutu pendidikan sebagai hasil dari kerja kelompok. 3. Setiap proses dalam penyelenggaraan pendidikan dalam perspektif mutu terpadu harus diawasi agar tetap produktif. Proses-proses itu itu harus diperhatikan kinerja prosuksi jasa yang melibatkan dimensi-dimensi mutu jasa yang sangat menentukan bermutu atau tidaknya suatu lembaga pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan. Lihat Makalah Pendidikan