SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
154
PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM
PADA INDUSTRI PERBANKAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga Deposito
dan Kurs terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta Selama tahun 2001-2007.
Metode penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Untuk
menguji seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen serta untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan menggunakan uji
F. Dan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel-variabel
ekonomi makro yang terdiri dari suku bunga deposito dan kurs rupiah secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai F hitung dari hasil pengujian adalah sebesar 13,125 dengan sig. F
sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari taraf signifikan 5%. Sedangkan hasil
uji t variabel suku bunga deposito (X1) dan kurs rupiah (X2) secara parsial
juga secara signifikan terhadap harga saham. Hal dibuktikan dengan nilai t
hitung masing-masing variabel adalah - 4,936 dan 2,413.
Nilai koefisien deteminasi (R2
) sebesar 0,335 yang artinya bahwa
pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham
adalah sebesar 33,5% sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.
Kata kunci: Suku bunga deposito, Kurs rupiah, harga saham.
A. Pendahuluan
Sejak pertengahan tahun 1997 kawasan Asia dilanda krisis moneter yang
menghantam hampir seluruh sektor perekonomian. Pengaruh krisis ini pertama kali
menghantam sektor keuangan, sektor jasa, dan akhirnya mempengaruhi secara
signifikan sektor riil (Iswardono, 1997 : 56).
Krisis yang berkepanjangan menyebabkan terjadinya capital out flow di beberapa
Negara, termasuk Indonesia, sehingga membuat nilai tukar mata uang serta indeks
harga saham di negara-negara Asia tersebut merosot, terpuruknya indeks harga saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
155
tersebut merupakan cermin dari jatuhnya harga saham perusahaan public yang listed
di bursa saham. Akibat krisis ekonomi perusahaan yang go public di bursa efek Jakarta
diduga akan merosot efisiensinya
Buruknya kondisi perekonomian, akan berpengaruh terhadap perkembangan pasar
modal dan cenderung akan membuat kegiatan transaksi pasar modal menjadi kurang
bergairah. Pada saat kondisi tingkat inflasi tinggi akan memungkinkan naiknya harga
barang secara keseluruhan yang selanjutnya akan menaikkan tingginya tingkat suku
bunga tabungan terutama deposito. Hal ini dapat menghambat perkembangan pasar
modal karena masyarakat cenderung menginvestasikan dananya di pasar modal.
Terlepas dari hal tersebut kuat maupun melemahnya kurs mata uang rupiah terhadap
mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat merupakan sinyal bagi perekonomian
yang mengalami inflasi karena akan meningkatkan biaya import bahan baku dan juga
akan memberatkan bagi perusahaan yang mempunyai hutang luar negeri dengan kurs
dollar, hal ini akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Untuk mengatasi masalah
rendahnya nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dollar Amerika dan beberapa mata uang
asing lain mulai tahun 1997 sampai awal tahun 1998, Bank Sentral Indonesia (BI)
melakukan penanggulangan yang antara lain dengan cara menaikkan suku bunga Bank
Indonesia melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kebijakan yang diambil Bank Sentral
ini mengakibatkan naiknya suku bunga deposito bank-bank komersial di Indonesia.
Naiknya suku bunga ini juga berdampak pada naiknya suku bunga pinjaman. Bagi
perusahaan (Go Public) yang tingkat perbandingan antara hutang dan modal sendiri
tinggi, akan mengakibatkan biaya pinjaman dan biaya modal semakin tinggi.
Analisis fundamental dalam keuangan yang memberikan pedoman kepada investor
sebelum melakukan keputusan investasi. Investor biasanya menghitung lebih dulu nilai
intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (misalnya laba,
deviden yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya) untuk kemudian berusaha
menemukan mispriced assed yaitu selisih harga saham yang aktual dengan nilai
intrinsiknya. Dari sini diperoleh keputusan membeli atau menjual saham. Secara analisis
fundamental, investor akan membeli saham bila nilai intrinsiknya lebih besar dari harga
pasarnya, karena nilai intrinsiknya adalah nilai yang menurut investor merupakan nilai
riil dari saham perusahaan dan analisis teknis yang berfungsi untuk mengamati
kecenderungan dan pola harga saham dan pasar modal, merupakan salah satu
pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tertentu dan
sekaligus alat ini dianggap mampu meramalkan perubahan harga saham dan masa
mendatang yang didasarkan atas kegiatan perusahaan.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
156
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam
menunjang perekonomian setiap negara. Aktivitas perbankan yang utama adalah
menghimpun dana dari masyarakat luas, dalam dunia perbankan disebut funding dan
mencairkan dana dalam bentuk pinjaman (lending). Pada dasarnya bank merupakan
lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
membutuhkan dana (Kasmir, 2001: 23-24). Sebagai sebuah lembaga yang mempunyai
aktivitas langsung secara finansial, akan mempunyai dampak langsung terhadap nilai
tukar kurs dan suku bunga deposito.
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Apakah Suku Bunga Deposito dan Kurs mempunyai pengaruh secara parsial maupun
simultan terhadap harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta
selama tahun 2001-2007?.
b. Seberapa besar sumbangan variabel suku bunga deposito dan kurs dalam
mempengaruhi harga saham industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Selama tahun 2001-2007?
B. Landasan Teori 1. Pasar Modal
Menurut Keppres No. 60 tahun 1998, pasar modal adalah bursa yang merupakan
sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam
bentuk efek. Sementara itu pengertian bursa berdasarkan Undang-Undang No.15 tahun
1952 adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan
uang dan efek, termasuk semua pelelang efek (Husnan, 1994: 256).
Menurut Martono dan Harjito (2001 : 359) “pasar modal (capital market) adalah
pasar di mana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri
diperdagangkan”. Dana jangka panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan
dalam surat-surat berharga. Jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal
memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo.
Dana jangka panjang berupa hutang yang diperdagangkan biasanya obligasi (bond),
sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock).
2. Bursa Efek
Pengertian bursa efek menurut UU No. 8 Tahun 1995 adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di
antara mereka”.
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
157
Fungsi dari bursa efek antara lain : (1) Menciptakan pasar secara terus-menerus
bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.(2) Menciptakan harga yang wajar
bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar. (3) Membantu pembelanjaan
(penentuan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat.dan (4)
Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham
perusahaan.
Menurut Tandelilin (2001:18) “saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan
atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham”. Dengan memiliki saham suatu
perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
Saham juga menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut)
untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut, atau berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya (Husnan, 1994: 34). Jenis-jenis saham terdiri dari:
a. Saham preferen (Preferred stock)
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa.
b. Saham Biasa (common stock)
Jika perusahaan mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam
bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari
perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi
perusahaan.
c. Saham treasuri (treasuri stock)
Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan
beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai
treasuri yang nantinya dijual kembali (Jogiyanto, 2000: 67).
Harga saham dapat mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga
saham dapat berupa kenaikan maupun penurunan dari nilai saham. Fluktuasi harga
saham dikarenakan oleh faktor dari dalam perusahaan (faktor internal) maupun faktor
dari luar perusahaan (faktor eksternal). Menurut Brigham (1994) dalam Kartika (2003:
10), faktor-faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah
antara lain:
a. Proyeksi laba per saham
Perlu dibedakan antara laba total perusahaan dengan laba per lembar saham. Laba
total perusahaan adalah jumlah keseluruhan keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Sedangkan laba per lembar saham (EPS: Earning Per Share)
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
158
merupakan laba bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah lembar saham biasa
yang beredar.
Saat diperolehnya laba tersebut (timing of the earning) perlu dipertimbangkan.
Misalnya suatu proyek menghasilkan total laba dalam lima tahun terakhir sebesar
$1.0, kemudian proyek kedua selama empat tahun tidak akan menghasilkan laba,
tetapi pada tahun kelima diperoleh laba sebesar $1,25. Proyek manakah yang baik
akan sangat tergantung pada proyek yang memberikan nilai tambah terbesar
kepada nilai saham.
b. Tingkat risiko dari proyeksi laba
Apabila pada proyek pertama tidak begitu memiliki risiko, tetapi akan menaikkan
laba perusahaan, dan proyek kedua memiliki tingkat risiko yang lebih besar
dibandingkan dengan proyek pertama. Proyek kedua memang memberikan laba
yang tinggi tetapi ada kemungkinan laba-laba tersebut tidak akan naik sama sekali
atau bahkan akan merugi.
c. Proporsi utang terhadap ekuitas
Ini sangat berhubungan dengan pola pembiayaan perusahaan. Banyak perusahaan
yang terancam bangkrut karena memiliki utang yang besar. Karena itulah meskipun
pembiayaan dengan menggunakan utang akan menaikkan laba per lembar saham
yang diproyeksikan, namun utang juga akan memperbesar risiko atas laba masa
mendatang. Untuk itulah perlu adanya proporsi utang dengan ekuitas yang
seimbang.
d. Kebijakan pembagian deviden
Yaitu menyangkut pembayaran deviden terhadap pemegang saham dan ini
bertentangan dengan penahanan laba dan penginvestasiannya kembali dalam
perusahaan guna meningkatkan pertumbuhan laba. Pemegang saham
menginginkan deviden tunai tetapi mereka menghendaki pertumbuhan laba per
lembar saham yang dihasilkan dari laba yang diinvestasikan kembali dalam
perusahaan. Ini berkaitan dengan keputusan tentang pembagian deviden (dividend
policy decision) yaitu keputusan yang menetapkan seberapa besar laba periode
berjalan yang akan dibagikan sebagai deviden.
e. Tingkat suku bunga
Suku bunga akan mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi dan karena itu dapat
mempengaruhi laba perusahaan. Apabila suku bunga naik, investor akan mendapat
hasil besar dari obligasi sehingga mereka akan menjual sahamnya. Akibatnya
saham akan turun.
Faktor-faktor dari luar antara lain kondisi perekonomian saat ini. Kondisi yang akan
datang selalu dipengaruhi oleh kondisi saat ini. Apabila saat ini lebih menunjukkan
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
159
kondisi ekonomi yang stabil dan mantap, maka investor optimis terhadap masa
yang akan datang. Sehingga harga-harga saham cenderung stabil dan naik,
sebaliknya apabila kondisi saat ini telah menunjukkan kelesuan, maka investor
akan pesimis terhadap masa yang akan datang, akhirnya harga saham cenderung
akan turun.
Investasi dalam bentuk saham tentu mengandung berbagai macam risiko. Menurut
Tandelilin (2001 : 48-50) ada beberapa faktor risiko yang bisa mempengaruhi besarnya
suatu investasi antara lain : a. Risiko Finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan,
semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan. b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas
return suatu investasi. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya
indeks harga saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.
c. Risiko Suku Bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas suatu return investasi.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris
paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun,
demikian sebaliknya.
d. Risiko Inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya beli.
Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium
inflasi untuk mengkompensasikan penurunan daya beli yang dialaminya. e. Risiko Bisnis
Risiko bisnis adalah risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri.
Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil, akan sangat
dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.
f. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan
bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas, semakin
likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya.
g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara
perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal
sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
160
rate risk).
h. Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri,
stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan
untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
3. Suku Bunga
Menurut Kasmir (2001: 101) Suku bunga adalah sebagai balas jasa yang diberikan
oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau
menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harta yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah
(nasabah yang memperoleh pinjaman).
Kenaikan tingkat suku bunga akan menaikkan nilai uang di masa yang mendatang,
maka hal ini akan menjadikan nilai return saham menjadi kurang berharga maka
semakin lama harga saham akan semakin jatuh. Tingkat suku bunga mempengaruhi
penentuan pemberian kebijakan kredit secara mikro dan kebijakan moneter secara
makro, yang realitanya berkembang menjadi salah satu unsur yang penting dalam
pertimbangan layak tidaknya setiap keputusan investasi sebagai pembanding dari
investasi bebas risiko atau lebih dikenal dengan pertimbangan
opportunity risk.
4. Kurs
Menurut Martono dan Harjito (2001: 384) kurs valuta asing adalah banyaknya unit
mata uang yang dapat dibeli atau ditukar dengan satu satuan mata uang asing atau
harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain. Hal ini ditentukan
dalam bursa valas tempat mata uang diperjualbelikan. Permintaan akan valas timbul
dari kebutuhan untuk membayar barang dan jasa serta asset yang berasal dari luar
negeri.
Menurut Kartika (2003:14) Sistem kurs ada dua macam, yaitu:
a. Sistem kurs tetap
Sistem kurs tetap bercirikan kurs stabil yang diperkenankan berfluktuasi dalam
batas-batas sempit mengelilingi nilai pasar, dimana kedua batas tersebut tetap
tetapi tidak kekal. Keunggulan utama sistem kurs tetap adalah bahwa kurs tetap
memberikan tindakan stabilitas kurs dan dengan demikian menghilangkan sumber
ketidakpastian dan ketidakstabilan harga yang lebih jauh. Kelemahan utama sistem
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
161
ini adalah bahwa kurs tetap mengemudikan/mengsubordinari sasaransasaran
ekonomi internal terhadap sasaran-sasaran ekonomi eksternal.
b. Sistem Kurs Mengambang
Sistem kurs mengambang bebas bercirikan kurs yang bebas bereaksi terhadap
perubahan permintaan dan penawaran valuta asing. Keunggulan utama kurs
mengambang adalah bahwa kurs menyesuaikan secara otomatis untuk
mengamankan keseimbangan neraca pembayaran. Kelemahan utamanya adalah
bahwa kurs menjangkitnya ketidakstabilan harga yang meredam perdagangan dan
mengurangi kesejahteraan ekonomi.
5. Model Penelitian
Dari kerangka pemikiran sebagaimana pemikiran Keynesian, dapat dijelaskan
bahwa kondisi perekonomian yang selalu mengalami perubahan terutama pada saat
inflasi mengalami fluktuasi (tinggi), hal tersebut akan menyebabkan harga
barangbarang mengalami kenaikan. Dengan kenaikan tersebut akan menyebabkan
peningkatan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat selanjutnya akan
mendorong meningkatnya pinjaman masyarakat pada bank. Dari peningkatan pinjaman
tersebut sebagaimana hukum penawaran dan permintaan, suku bunga akan mengalami
kenaikan dan kemudian akan terus mengalami penyesuai. Dari kondisi tersebut, maka
akan berakibat pada kinerja bank itu sendiri sebagai lembaga intermediary. Dari kinerja
tersebut akan berdampak nilai saham perusahaan, sehingga harga saham pun akan
mengalami perubahan.
Di lain pihak dalam kondisi kurs mata uang mengambang, nilai kurs akan selalu
mengalami penyesuaian harga terutama dengan kurs dolar Amerika. Perubahan citra
masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk tertentu, perubahan harga
barangbarang ekspor, inflasi, perubahan suku bunga maupun perkembangan ekonomi,
akan dapat mempengaruhi nilai kurs suatu daerah atau Negara. Ketika kondisi di mana
keempat faktor tersebut mengalami perubahan yang secara otomatis diikuti pula
perubahan nilai tukar rupiah, selanjutnya akan merubah iklim produksi di suatu Negara
Suku Bunga
Deposito
Harga Saham
industri bank
Kurs
Rupiah
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
162
dengan meningkatnya iklim kinerja produksi, maka juga akan meningkatkan iklim
investasi. Bank sebagai lembaga intermediary akan banyak menjalani transaksi.
Dengan banyaknya transaksi tersebut kemudian akan meningkatkan nilai bank itu
sendiri dan selanjutnya akan merubah nilai saham bank itu sendiri, sehingga dapat
ditarik benang merah apabila kurs rupiah mengalami perubahan akan berdampak pada
perubahan harga saham.
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah (1) Ada pengaruh secara simultan suku bunga deposito dan kurs terhadap
harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta. (2) Ada pengaruh antara
suku bunga deposito terhadap harga saham pada industri Perbankan di Bursa Efek
Jakarta, dan (3) Ada pengaruh antara kurs terhadap harga saham pada industri
perbankan di Bursa Efek Jakarta.
C. Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk dalam industri
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2001-2007. adapun
jumlah populasi secara keseluruhan adalah sebanyak 24 perusahaan. Sampel dalam
penelitian ini diambil dari perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta dari periode
tahun 2001-2007 dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Purposive
sampling merupakan pengambilan sampel berdasarkan syarat tertentu. Adapun
syarat-syarat perusahaan yang akan dijadikan sampel adalah perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001-2007 dan Perusahaan yang
memberikan data keuangan untuk periode 2001-2007 serta perusahaan yang
melaporkan keuangannya selama tahun 2001-2007. Adapun jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 perusahaan.
Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan
oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data
(Kuncoro, 2003:127), yaitu:
1. Nilai harga saham bulanan masing-masing perusahaan selama periode 20012007.
2. Data tingkat suku bunga deposito bulanan periode 2001 sampai dengan 2007.
3. Data tingkat nilai rupiah terhadap Dollar AS bulanan periode 2001- 2007.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari data dokumen yang ada pada Indonesian
Capital Market Directory, Fact book, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan
Jakarta Stock Exchange yang terdapat di pojok BEJ UII.
Variabel yang diuji dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel dependent
(tergantung) dan variabel independent (bebas).
1. Variabel dependent (tergantung)
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
163
Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah harga saham yang merupakan
harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham terdiri dari
harga tertinggi (high price), harga terendah (low price) dan harga penutupan
(close price). Yang dimaksud dengan harga tertinggi (high price) adalah harga
paling tinggi yang terjadi pada hari bursa. Sedangkan harga terendah (low price)
adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa. Namun dalam penelitian ini,
penulis menggunakan harga penutupan (close price) yaitu harga yang diminta oleh
penjual atau pembeli pada saat akhir hari bursa.
2. Variabel independent (bebas)
Variabel independent dalam penelitian ini meliputi:
a. Suku Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh
nasabah kepada bank (Kasmir, 2001:121).
b. Kurs
Kurs didefinisikan sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan harga
mata uang domestik (Salvator, 1997:10). Nilai tukar dalam penelitian ini
merupakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS.
Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Menurut
Gujarati dalam Bawono (2003: 80) analisis regresi berkenaan dengan studi
ketergantungan satu variabel tak bebas pada satu atau lebih variabel yang menjelaskan
(Explanatory variabel). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan
program computer SPSS For Windows.
Model regresi linear berganda untuk populasi secara umum ditunjukkan dengan
perumusan:
Yi =b0 +b1.Xi1 +b2.Xi2 +e
Di mana:
Yi : Harga saham
Xi1 : Suku bunga deposito Xi2
: Kurs rupiah
b0 : Konstanta
b1 & b2 : Koefisien regresi (Ghozali, 2001:85)
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
164
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik
Uji ini berkaitan dengan normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan
heterokedastisitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan
asumsi klasik tersebut.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Harga saham
Gambar 1. Scatter Plot Uji Normalitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode untuk menditeksi kenormalan
suatu data adalah dengan melihat diagram (chart) yang mengikuti arah garis
diagonal. Dapat terlihat bahwa sebaran data pada chart di lampiran bisa dikatakan
data tersebar di sekeliling garis lurus diagonal, maka dapat dikatakan bahwa
sebaran data bersifat normal.
b. Uji Autokorelasi
Untuk menguji adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan
melalui pengujian terhadap nilai statistic Durbin Watson test dengan ketentuan
sebagai berikut :
(4-dL) – 4 : terdapat autokorelasi negatif (4-dU) –
(4-dL) : Tidak ada hasil yang pasti dU – (4-dU)
: Tidak terdapat autokorelasi dU – dL : Tidak
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
1.00
.75
.50
.25
0.00
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
165
ada hasil yang pasti 0 – dL : Terdapat autokorelasi
positif
Dengan n = 55 dan k = 2, maka diperoleh nilai dL = 1,32 dan dU = 1,47, hasil
pengujian diperoleh nilai DW = 2,449 sehingga nilai tersebut (2,449) lebih besar
dari batas atas (1,47) yang berarti tidak terdapat autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Adanya penyimpangan multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada
nilai Varian Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan jika VIF > 4 maka terjadi
multikolinearitas dan sebaliknya jika VIF < 4 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 1. Uji Multikolinearitas
Regresi Antar Variabel
Bebas VIF Keterangan
X1 1,909 Tidak ada multikolinearitas
X2 1,909 Tidak ada multikolinearitas
Sumber : Data diolah (2008)
Berdasarkan hasil korelasi parsial masing-masing variabel seperti dalam tabel
di atas, diketahui bahwa nilai VIF dari variabel X1 dan X2 lebih kecil dari 10. Jadi
dapat disimpulkan semua variabel bebas model ini tidak terdapat masalah
multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Berikut ini adalah grafik plot hasil pengujian heteroskedastisitas.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
166
Gambar 2. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik yang tidak
membentuk pola yang jelas atau tersebar, yang berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda tercantum dalam
tabel berikut :
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel
Koefisien
Regresi
Standar
Error
t hitung Sig. t
X1 -0,140 0,028 -4,936 0,000
X2 0,019 3,494 2,413 0,019
Konstanta = -29,296
R = 0,579
R Square = 0,335
F = 13,125
Sig. F = 0,000
DW = 2,449
Sumber : Data diolah (2008)
Scatterplot
Dependent Variable: Harga saham
Regression Studentized Residual
3210-1-2-3
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
167
Berdasarkan tabel tersebut di atas maka dapat dituliskan dalam bentuk persamaan
matematis sebagai berikut :
Y = -29,296 – 0,140 X1 + 8,430 X2
Pengujian secara simultan diperoleh F hitung sebesar 13,125 dengan signifikansi
kurang dari 5% sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen
yaitu suku bunga deposito dan kurs rupiah secara bersama-sama mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependent yaitu harga saham.
Besarnya koefisien determinasi ini ditunjukkan dengan besarnya nilai R Squared
seperti yang terlihat pada hasil pengolahan data. Dari hasil perhitungan regresi didapat
nilai R Squared adalah sebesar 0,335 yang artinya bahwa pengaruh suku bunga
deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham adalah sebesar 33,5% sedangkan
sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
persamaan regresi.
Pengujian secara parsial pengaruh suku bunga terhadap harga saham diperoleh nilai
t hitung sebesar -4,936 dengan signifikansi kurang dari 5% sehingga hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian suku bunga deposito
secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Pengujian secara parsial pengaruh kurs rupiah terhadap harga saham diperoleh nilai
t hitung sebesar 2,413 dengan signifikansi kurang dari 5% sehingga hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian suku bunga deposito
secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel-variabel ekonomi makro
yang terdiri dari suku bunga deposito dan kurs rupiah secara simultan berpengaruh
terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung dari hasil pengujian
adalah sebesar 13,125 dengan sig. F sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari taraf
signifikan 5%.
Hasil pengujian variabel makro secara parsial, dapat diketahui variabel independen
dalam penelitian ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu variabel
suku bunga deposito dan kurs rupiah. Hal ini ditunjukkan dengan sig. t hitung pada
kedua variabel tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%.
Demikian halnya dengan variabel makro suku bunga deposito. Suku bunga deposito
dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan hasil berpengaruh signifikan
secara parsial. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai kurs yang tinggi dan besarnya suku
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
168
bunga deposito secara parsial berpengaruh secara signifikan mengingat secara teori
faktor tersebut berpengaruh terhadap harga saham. Suku bunga deposito merupakan
salah satu variabel makro yang menjadi penentu bagi para investor dalam memutuskan
investasinya, adanya suku bunga yang tinggi diharapkan dapat mendorong investor
untuk menyimpan dananya ke deposito perbankan daripada investasi di pasar modal.
Berdasarkan hasil pengujian secara bersama-sama dari variabel suku bunga
deposito dan kurs rupiah, diperoleh hasil bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Ditinjau dari besarnya kontribusi pengaruh yang
diberikan dari faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suku bunga
deposito dan kurs rupiah secara bersama-sama terhadap variabel dependen (harga
saham) adalah sebesar 33,5%. Hal ini berarti bahwa suku bunga deposito dan kurs
rupiah bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga saham industri
perbankan di Bursa Efek Jakarta dan masih ada faktor-faktor lain (yang tidak diteliti)
yang berpengaruh terhadap harga saham.
Secara keseluruhan, faktor-faktor lain tersebut mempunyai tingkat pengaruh yang
besar daripada faktor suku bunga deposito dan kurs rupiah, yaitu sebesar 66,5%.
Meskipun demikian, secara parsial tingkat pengaruh masing-masing faktor di luar model
yang digunakan dalam penelitian ini, belum tentu lebih besar daripada pengaruh suku
bunga deposito dan kurs rupiah. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut merupakan
salah satu faktor yang layak untuk dipertimbangkan dalam perkembangan harga saham
di BEJ. Sehingga investor harus lebih jeli lagi mempertimbangkan faktor-faktor lain
misalnya perubahan harga saham di masa yang lalu, kinerja manajemen perusahaan
yang bersangkutan.
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka secara umum hasil dari penelitian ini
konsisten dan mendukung hasil-hasil penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya
di pasar modal Indonesia maupun di pasar modal negara lain yang berarti bahwa konsep
teoretik dan temuan empirik yang berlaku di pasar modal negara-negara lain khususnya
negara maju juga berlaku di pasar Indonesia, meskipun dengan intensitas yang berbeda.
Selain itu faktor lingkungan makro merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang
mempengaruhi harga saham dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
E. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh suku bunga deposito
dan kurs rupiah terhadap harga saham pada industri perbankan yang go public di Bursa
Efek Jakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham
pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid
169
1. Hasil pengujian statistika secara serempak (uji F) dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (suku bunga deposito dan kurs rupiah) berpengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (harga saham)
2. Hasil pengujian statistika secara parsial (uji t) dapat disimpulkan kedua variabel
independen (suku bunga deposito dan kurs rupiah) berpengaruh secara parsial
terhadap harga saham.
3. Nilai koefisien deteminasi (R2
) sebesar 0,335 yang artinya bahwa pengaruh suku
bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham adalah sebesar 33,5%
sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam persamaan regresi.
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh di atas, maka saran-saran yang dapat
diberikan adalah:
1. Bagi para investor yang akan melakukan investasi di pasar modal, agar tetap
mempertimbangkan ketiga faktor perekonomian makro (suku bunga deposito dan
kurs rupiah) mengingat hasil pengujian secara bersama-sama terdapat pengaruh
dari ketiga variabel tersebut terhadap harga saham. Bagi pemerintah melalui Bank
Indonesia diharapkan dapat menetapkan kebijakan yang tepat guna mengontrol
tingkat suku bunga, karena tingginya SBI berdampak terhadap tinggi rendahnya
harga saham perusahaan.
2. Bagi peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang serupa diharapkan
dapat mengembangkan lagi, misalnya dengan rentang data yang lebih luas dan
menambah jumlah variabel sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dengan lebih
baik.
Daftar Pustaka
Bawono, Anton,, (2006). Multivariate Analisis Dengan SPSS, Salatiga :STAIN Salatiga
Press.
Catur Sugiyanto, (1995), Ekonometrika Terapan, Yogykarta : BPFE UGM..
Ghozali, Imam, (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang:.BP. Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar, (1997), Ekonometrika Dasar (Alih bahasa: Sumarno Zain), Penerbit
Jakarta : Erlangga.
Iswardono, (1997). Uang dan Bank, Yogyakarta.: BPFE UGM,
Jamli, Ahmad, (2001). Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta : Edisi pertama, BPFE UGM.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008
170
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Kartika, Dewi, (2003), :Analisis Pengaruh Kurs, Suku Bunga dan inflasi terhadap harga
saham di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kasmir, (2001). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Penerbit Rajawali.
Martono dan Harjito, Agus, (2001). Manajemen Keuangan, Ekonesia, Yogyakarta.
Marzuki, (1997). Metodologi Riset, Yogyakarta : BPFE UGM.
Mudrajad, Kuncoro, (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta:
Erlangga.
SK Dereksi Bank Indonesia. Tanggal 19 maret 1998.
Suad Husnan, (1994). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Suharyani & Rianto, Imam, (2001), Modul Pengolahan Data Elektronik, Fakultas
Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Supranto. 1997. “Metode Riset, Aplikasi dalam Pemasaran” Edisi Keenam, Rineka Cipta,
Jakarta.
Tendelilin, Eduardus, (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi
pertama, Yogyakarta : BPFE UGM.

More Related Content

What's hot

EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalEKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalAncilla Kustedjo
 
2. pasar finansial dan suku bunga
2.  pasar finansial dan suku bunga2.  pasar finansial dan suku bunga
2. pasar finansial dan suku bungaRatih Aryati
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Futurum2
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber danagustiratna
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Ronaldo Roberto
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalzaenuri123
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaDesy Diyastuti
 

What's hot (20)

Ekma4213 m1
Ekma4213 m1Ekma4213 m1
Ekma4213 m1
 
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalEKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
2. pasar finansial dan suku bunga
2.  pasar finansial dan suku bunga2.  pasar finansial dan suku bunga
2. pasar finansial dan suku bunga
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber dana
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Pembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka PanjangPembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka Panjang
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjangMakalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modal
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 

Similar to Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah

118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitledRatzman III
 
Bab 1. pasar modal indonesia
Bab 1. pasar modal indonesiaBab 1. pasar modal indonesia
Bab 1. pasar modal indonesiaLinda Lita
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxSaifAdam1
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganRuspriono sunaryo
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Megitta Ignacia
 
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJNur Kholisah
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Yoyo Sudaryo
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)Aminullah Assagaf
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)AminullahAssagaf3
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxRevaYuliani2
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148NUROH NUROH
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxSaifAdam1
 

Similar to Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah (20)

118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitled
 
Bab 1. pasar modal indonesia
Bab 1. pasar modal indonesiaBab 1. pasar modal indonesia
Bab 1. pasar modal indonesia
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
 
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Materi 06
Materi 06Materi 06
Materi 06
 

More from cekkembali dotcom

Daftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zDaftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zcekkembali dotcom
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalcekkembali dotcom
 
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...cekkembali dotcom
 
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupanManfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupancekkembali dotcom
 
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasiKebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasicekkembali dotcom
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertocekkembali dotcom
 
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak cekkembali dotcom
 
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomianPeranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomiancekkembali dotcom
 
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lainSurat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak laincekkembali dotcom
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomiancekkembali dotcom
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitascekkembali dotcom
 
Tinjauan tentang mutu terpadu
Tinjauan tentang mutu terpaduTinjauan tentang mutu terpadu
Tinjauan tentang mutu terpaducekkembali dotcom
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingcekkembali dotcom
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumcekkembali dotcom
 
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...cekkembali dotcom
 
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankanPeran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankancekkembali dotcom
 

More from cekkembali dotcom (18)

Daftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai zDaftar istilah akuntansi a sampai z
Daftar istilah akuntansi a sampai z
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
 
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
Keterkaitan instrumen kebijakan moneter dengan neraca pembayaran di indonesia...
 
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupanManfaat Buah Pisang untuk kehidupan
Manfaat Buah Pisang untuk kehidupan
 
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasiKebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
Kebijakan pengelolaan dana pensiun sektor korporasi
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
 
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
Faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
 
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomianPeranan perdagangan internasional dalam  Produktifitas dan perekonomian
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomian
 
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lainSurat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak lain
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
Tinjauan tentang mutu terpadu
Tinjauan tentang mutu terpaduTinjauan tentang mutu terpadu
Tinjauan tentang mutu terpadu
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
 
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
Perlindungan hukum bagi penerbit kartu kredit ditinjau dari prudential princi...
 
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankanPeran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
Peran bank indonesia dalam penanggulangan tindak pidana perbankan
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah

  • 1. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 154 PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Selama tahun 2001-2007. Metode penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Untuk menguji seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen serta untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan menggunakan uji F. Dan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel-variabel ekonomi makro yang terdiri dari suku bunga deposito dan kurs rupiah secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung dari hasil pengujian adalah sebesar 13,125 dengan sig. F sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari taraf signifikan 5%. Sedangkan hasil uji t variabel suku bunga deposito (X1) dan kurs rupiah (X2) secara parsial juga secara signifikan terhadap harga saham. Hal dibuktikan dengan nilai t hitung masing-masing variabel adalah - 4,936 dan 2,413. Nilai koefisien deteminasi (R2 ) sebesar 0,335 yang artinya bahwa pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham adalah sebesar 33,5% sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi. Kata kunci: Suku bunga deposito, Kurs rupiah, harga saham. A. Pendahuluan Sejak pertengahan tahun 1997 kawasan Asia dilanda krisis moneter yang menghantam hampir seluruh sektor perekonomian. Pengaruh krisis ini pertama kali menghantam sektor keuangan, sektor jasa, dan akhirnya mempengaruhi secara signifikan sektor riil (Iswardono, 1997 : 56). Krisis yang berkepanjangan menyebabkan terjadinya capital out flow di beberapa Negara, termasuk Indonesia, sehingga membuat nilai tukar mata uang serta indeks harga saham di negara-negara Asia tersebut merosot, terpuruknya indeks harga saham
  • 2. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 155 tersebut merupakan cermin dari jatuhnya harga saham perusahaan public yang listed di bursa saham. Akibat krisis ekonomi perusahaan yang go public di bursa efek Jakarta diduga akan merosot efisiensinya Buruknya kondisi perekonomian, akan berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal dan cenderung akan membuat kegiatan transaksi pasar modal menjadi kurang bergairah. Pada saat kondisi tingkat inflasi tinggi akan memungkinkan naiknya harga barang secara keseluruhan yang selanjutnya akan menaikkan tingginya tingkat suku bunga tabungan terutama deposito. Hal ini dapat menghambat perkembangan pasar modal karena masyarakat cenderung menginvestasikan dananya di pasar modal. Terlepas dari hal tersebut kuat maupun melemahnya kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat merupakan sinyal bagi perekonomian yang mengalami inflasi karena akan meningkatkan biaya import bahan baku dan juga akan memberatkan bagi perusahaan yang mempunyai hutang luar negeri dengan kurs dollar, hal ini akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Untuk mengatasi masalah rendahnya nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dollar Amerika dan beberapa mata uang asing lain mulai tahun 1997 sampai awal tahun 1998, Bank Sentral Indonesia (BI) melakukan penanggulangan yang antara lain dengan cara menaikkan suku bunga Bank Indonesia melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kebijakan yang diambil Bank Sentral ini mengakibatkan naiknya suku bunga deposito bank-bank komersial di Indonesia. Naiknya suku bunga ini juga berdampak pada naiknya suku bunga pinjaman. Bagi perusahaan (Go Public) yang tingkat perbandingan antara hutang dan modal sendiri tinggi, akan mengakibatkan biaya pinjaman dan biaya modal semakin tinggi. Analisis fundamental dalam keuangan yang memberikan pedoman kepada investor sebelum melakukan keputusan investasi. Investor biasanya menghitung lebih dulu nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (misalnya laba, deviden yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya) untuk kemudian berusaha menemukan mispriced assed yaitu selisih harga saham yang aktual dengan nilai intrinsiknya. Dari sini diperoleh keputusan membeli atau menjual saham. Secara analisis fundamental, investor akan membeli saham bila nilai intrinsiknya lebih besar dari harga pasarnya, karena nilai intrinsiknya adalah nilai yang menurut investor merupakan nilai riil dari saham perusahaan dan analisis teknis yang berfungsi untuk mengamati kecenderungan dan pola harga saham dan pasar modal, merupakan salah satu pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tertentu dan sekaligus alat ini dianggap mampu meramalkan perubahan harga saham dan masa mendatang yang didasarkan atas kegiatan perusahaan.
  • 3. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 156 Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam menunjang perekonomian setiap negara. Aktivitas perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas, dalam dunia perbankan disebut funding dan mencairkan dana dalam bentuk pinjaman (lending). Pada dasarnya bank merupakan lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang membutuhkan dana (Kasmir, 2001: 23-24). Sebagai sebuah lembaga yang mempunyai aktivitas langsung secara finansial, akan mempunyai dampak langsung terhadap nilai tukar kurs dan suku bunga deposito. Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: a. Apakah Suku Bunga Deposito dan Kurs mempunyai pengaruh secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001-2007?. b. Seberapa besar sumbangan variabel suku bunga deposito dan kurs dalam mempengaruhi harga saham industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Selama tahun 2001-2007? B. Landasan Teori 1. Pasar Modal Menurut Keppres No. 60 tahun 1998, pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek. Sementara itu pengertian bursa berdasarkan Undang-Undang No.15 tahun 1952 adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek, termasuk semua pelelang efek (Husnan, 1994: 256). Menurut Martono dan Harjito (2001 : 359) “pasar modal (capital market) adalah pasar di mana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan”. Dana jangka panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Dana jangka panjang berupa hutang yang diperdagangkan biasanya obligasi (bond), sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). 2. Bursa Efek Pengertian bursa efek menurut UU No. 8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka”.
  • 4. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 157 Fungsi dari bursa efek antara lain : (1) Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.(2) Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar. (3) Membantu pembelanjaan (penentuan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat.dan (4) Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan. Menurut Tandelilin (2001:18) “saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham”. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham juga menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, atau berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya (Husnan, 1994: 34). Jenis-jenis saham terdiri dari: a. Saham preferen (Preferred stock) Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. b. Saham Biasa (common stock) Jika perusahaan mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. c. Saham treasuri (treasuri stock) Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dijual kembali (Jogiyanto, 2000: 67). Harga saham dapat mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham dapat berupa kenaikan maupun penurunan dari nilai saham. Fluktuasi harga saham dikarenakan oleh faktor dari dalam perusahaan (faktor internal) maupun faktor dari luar perusahaan (faktor eksternal). Menurut Brigham (1994) dalam Kartika (2003: 10), faktor-faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah antara lain: a. Proyeksi laba per saham Perlu dibedakan antara laba total perusahaan dengan laba per lembar saham. Laba total perusahaan adalah jumlah keseluruhan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Sedangkan laba per lembar saham (EPS: Earning Per Share)
  • 5. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 158 merupakan laba bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Saat diperolehnya laba tersebut (timing of the earning) perlu dipertimbangkan. Misalnya suatu proyek menghasilkan total laba dalam lima tahun terakhir sebesar $1.0, kemudian proyek kedua selama empat tahun tidak akan menghasilkan laba, tetapi pada tahun kelima diperoleh laba sebesar $1,25. Proyek manakah yang baik akan sangat tergantung pada proyek yang memberikan nilai tambah terbesar kepada nilai saham. b. Tingkat risiko dari proyeksi laba Apabila pada proyek pertama tidak begitu memiliki risiko, tetapi akan menaikkan laba perusahaan, dan proyek kedua memiliki tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan proyek pertama. Proyek kedua memang memberikan laba yang tinggi tetapi ada kemungkinan laba-laba tersebut tidak akan naik sama sekali atau bahkan akan merugi. c. Proporsi utang terhadap ekuitas Ini sangat berhubungan dengan pola pembiayaan perusahaan. Banyak perusahaan yang terancam bangkrut karena memiliki utang yang besar. Karena itulah meskipun pembiayaan dengan menggunakan utang akan menaikkan laba per lembar saham yang diproyeksikan, namun utang juga akan memperbesar risiko atas laba masa mendatang. Untuk itulah perlu adanya proporsi utang dengan ekuitas yang seimbang. d. Kebijakan pembagian deviden Yaitu menyangkut pembayaran deviden terhadap pemegang saham dan ini bertentangan dengan penahanan laba dan penginvestasiannya kembali dalam perusahaan guna meningkatkan pertumbuhan laba. Pemegang saham menginginkan deviden tunai tetapi mereka menghendaki pertumbuhan laba per lembar saham yang dihasilkan dari laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Ini berkaitan dengan keputusan tentang pembagian deviden (dividend policy decision) yaitu keputusan yang menetapkan seberapa besar laba periode berjalan yang akan dibagikan sebagai deviden. e. Tingkat suku bunga Suku bunga akan mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi dan karena itu dapat mempengaruhi laba perusahaan. Apabila suku bunga naik, investor akan mendapat hasil besar dari obligasi sehingga mereka akan menjual sahamnya. Akibatnya saham akan turun. Faktor-faktor dari luar antara lain kondisi perekonomian saat ini. Kondisi yang akan datang selalu dipengaruhi oleh kondisi saat ini. Apabila saat ini lebih menunjukkan
  • 6. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 159 kondisi ekonomi yang stabil dan mantap, maka investor optimis terhadap masa yang akan datang. Sehingga harga-harga saham cenderung stabil dan naik, sebaliknya apabila kondisi saat ini telah menunjukkan kelesuan, maka investor akan pesimis terhadap masa yang akan datang, akhirnya harga saham cenderung akan turun. Investasi dalam bentuk saham tentu mengandung berbagai macam risiko. Menurut Tandelilin (2001 : 48-50) ada beberapa faktor risiko yang bisa mempengaruhi besarnya suatu investasi antara lain : a. Risiko Finansial Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan. b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks harga saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik. c. Risiko Suku Bunga Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas suatu return investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, demikian sebaliknya. d. Risiko Inflasi Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasikan penurunan daya beli yang dialaminya. e. Risiko Bisnis Risiko bisnis adalah risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri. Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri. f. Risiko Likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas, semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange
  • 7. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 160 rate risk). h. Risiko Negara (Country Risk) Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi. 3. Suku Bunga Menurut Kasmir (2001: 101) Suku bunga adalah sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harta yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah (nasabah yang memperoleh pinjaman). Kenaikan tingkat suku bunga akan menaikkan nilai uang di masa yang mendatang, maka hal ini akan menjadikan nilai return saham menjadi kurang berharga maka semakin lama harga saham akan semakin jatuh. Tingkat suku bunga mempengaruhi penentuan pemberian kebijakan kredit secara mikro dan kebijakan moneter secara makro, yang realitanya berkembang menjadi salah satu unsur yang penting dalam pertimbangan layak tidaknya setiap keputusan investasi sebagai pembanding dari investasi bebas risiko atau lebih dikenal dengan pertimbangan opportunity risk. 4. Kurs Menurut Martono dan Harjito (2001: 384) kurs valuta asing adalah banyaknya unit mata uang yang dapat dibeli atau ditukar dengan satu satuan mata uang asing atau harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain. Hal ini ditentukan dalam bursa valas tempat mata uang diperjualbelikan. Permintaan akan valas timbul dari kebutuhan untuk membayar barang dan jasa serta asset yang berasal dari luar negeri. Menurut Kartika (2003:14) Sistem kurs ada dua macam, yaitu: a. Sistem kurs tetap Sistem kurs tetap bercirikan kurs stabil yang diperkenankan berfluktuasi dalam batas-batas sempit mengelilingi nilai pasar, dimana kedua batas tersebut tetap tetapi tidak kekal. Keunggulan utama sistem kurs tetap adalah bahwa kurs tetap memberikan tindakan stabilitas kurs dan dengan demikian menghilangkan sumber ketidakpastian dan ketidakstabilan harga yang lebih jauh. Kelemahan utama sistem
  • 8. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 161 ini adalah bahwa kurs tetap mengemudikan/mengsubordinari sasaransasaran ekonomi internal terhadap sasaran-sasaran ekonomi eksternal. b. Sistem Kurs Mengambang Sistem kurs mengambang bebas bercirikan kurs yang bebas bereaksi terhadap perubahan permintaan dan penawaran valuta asing. Keunggulan utama kurs mengambang adalah bahwa kurs menyesuaikan secara otomatis untuk mengamankan keseimbangan neraca pembayaran. Kelemahan utamanya adalah bahwa kurs menjangkitnya ketidakstabilan harga yang meredam perdagangan dan mengurangi kesejahteraan ekonomi. 5. Model Penelitian Dari kerangka pemikiran sebagaimana pemikiran Keynesian, dapat dijelaskan bahwa kondisi perekonomian yang selalu mengalami perubahan terutama pada saat inflasi mengalami fluktuasi (tinggi), hal tersebut akan menyebabkan harga barangbarang mengalami kenaikan. Dengan kenaikan tersebut akan menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat selanjutnya akan mendorong meningkatnya pinjaman masyarakat pada bank. Dari peningkatan pinjaman tersebut sebagaimana hukum penawaran dan permintaan, suku bunga akan mengalami kenaikan dan kemudian akan terus mengalami penyesuai. Dari kondisi tersebut, maka akan berakibat pada kinerja bank itu sendiri sebagai lembaga intermediary. Dari kinerja tersebut akan berdampak nilai saham perusahaan, sehingga harga saham pun akan mengalami perubahan. Di lain pihak dalam kondisi kurs mata uang mengambang, nilai kurs akan selalu mengalami penyesuaian harga terutama dengan kurs dolar Amerika. Perubahan citra masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk tertentu, perubahan harga barangbarang ekspor, inflasi, perubahan suku bunga maupun perkembangan ekonomi, akan dapat mempengaruhi nilai kurs suatu daerah atau Negara. Ketika kondisi di mana keempat faktor tersebut mengalami perubahan yang secara otomatis diikuti pula perubahan nilai tukar rupiah, selanjutnya akan merubah iklim produksi di suatu Negara Suku Bunga Deposito Harga Saham industri bank Kurs Rupiah
  • 9. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 162 dengan meningkatnya iklim kinerja produksi, maka juga akan meningkatkan iklim investasi. Bank sebagai lembaga intermediary akan banyak menjalani transaksi. Dengan banyaknya transaksi tersebut kemudian akan meningkatkan nilai bank itu sendiri dan selanjutnya akan merubah nilai saham bank itu sendiri, sehingga dapat ditarik benang merah apabila kurs rupiah mengalami perubahan akan berdampak pada perubahan harga saham. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Ada pengaruh secara simultan suku bunga deposito dan kurs terhadap harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta. (2) Ada pengaruh antara suku bunga deposito terhadap harga saham pada industri Perbankan di Bursa Efek Jakarta, dan (3) Ada pengaruh antara kurs terhadap harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta. C. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk dalam industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2001-2007. adapun jumlah populasi secara keseluruhan adalah sebanyak 24 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta dari periode tahun 2001-2007 dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan sampel berdasarkan syarat tertentu. Adapun syarat-syarat perusahaan yang akan dijadikan sampel adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001-2007 dan Perusahaan yang memberikan data keuangan untuk periode 2001-2007 serta perusahaan yang melaporkan keuangannya selama tahun 2001-2007. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 perusahaan. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003:127), yaitu: 1. Nilai harga saham bulanan masing-masing perusahaan selama periode 20012007. 2. Data tingkat suku bunga deposito bulanan periode 2001 sampai dengan 2007. 3. Data tingkat nilai rupiah terhadap Dollar AS bulanan periode 2001- 2007. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data dokumen yang ada pada Indonesian Capital Market Directory, Fact book, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan Jakarta Stock Exchange yang terdapat di pojok BEJ UII. Variabel yang diuji dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel dependent (tergantung) dan variabel independent (bebas). 1. Variabel dependent (tergantung)
  • 10. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 163 Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah harga saham yang merupakan harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham terdiri dari harga tertinggi (high price), harga terendah (low price) dan harga penutupan (close price). Yang dimaksud dengan harga tertinggi (high price) adalah harga paling tinggi yang terjadi pada hari bursa. Sedangkan harga terendah (low price) adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa. Namun dalam penelitian ini, penulis menggunakan harga penutupan (close price) yaitu harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir hari bursa. 2. Variabel independent (bebas) Variabel independent dalam penelitian ini meliputi: a. Suku Bunga Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (Kasmir, 2001:121). b. Kurs Kurs didefinisikan sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan harga mata uang domestik (Salvator, 1997:10). Nilai tukar dalam penelitian ini merupakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Menurut Gujarati dalam Bawono (2003: 80) analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel tak bebas pada satu atau lebih variabel yang menjelaskan (Explanatory variabel). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program computer SPSS For Windows. Model regresi linear berganda untuk populasi secara umum ditunjukkan dengan perumusan: Yi =b0 +b1.Xi1 +b2.Xi2 +e Di mana: Yi : Harga saham Xi1 : Suku bunga deposito Xi2 : Kurs rupiah b0 : Konstanta b1 & b2 : Koefisien regresi (Ghozali, 2001:85)
  • 11. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 164 D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik Uji ini berkaitan dengan normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik tersebut. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Harga saham Gambar 1. Scatter Plot Uji Normalitas a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode untuk menditeksi kenormalan suatu data adalah dengan melihat diagram (chart) yang mengikuti arah garis diagonal. Dapat terlihat bahwa sebaran data pada chart di lampiran bisa dikatakan data tersebar di sekeliling garis lurus diagonal, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data bersifat normal. b. Uji Autokorelasi Untuk menguji adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai statistic Durbin Watson test dengan ketentuan sebagai berikut : (4-dL) – 4 : terdapat autokorelasi negatif (4-dU) – (4-dL) : Tidak ada hasil yang pasti dU – (4-dU) : Tidak terdapat autokorelasi dU – dL : Tidak Observed Cum Prob 1.00.75.50.250.00 1.00 .75 .50 .25 0.00
  • 12. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 165 ada hasil yang pasti 0 – dL : Terdapat autokorelasi positif Dengan n = 55 dan k = 2, maka diperoleh nilai dL = 1,32 dan dU = 1,47, hasil pengujian diperoleh nilai DW = 2,449 sehingga nilai tersebut (2,449) lebih besar dari batas atas (1,47) yang berarti tidak terdapat autokorelasi. c. Uji Multikolinearitas Adanya penyimpangan multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada nilai Varian Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan jika VIF > 4 maka terjadi multikolinearitas dan sebaliknya jika VIF < 4 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 1. Uji Multikolinearitas Regresi Antar Variabel Bebas VIF Keterangan X1 1,909 Tidak ada multikolinearitas X2 1,909 Tidak ada multikolinearitas Sumber : Data diolah (2008) Berdasarkan hasil korelasi parsial masing-masing variabel seperti dalam tabel di atas, diketahui bahwa nilai VIF dari variabel X1 dan X2 lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan semua variabel bebas model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas. d. Uji Heteroskedastisitas Berikut ini adalah grafik plot hasil pengujian heteroskedastisitas.
  • 13. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 166 Gambar 2. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik yang tidak membentuk pola yang jelas atau tersebar, yang berarti tidak terdapat heteroskedastisitas 2. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda tercantum dalam tabel berikut : Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig. t X1 -0,140 0,028 -4,936 0,000 X2 0,019 3,494 2,413 0,019 Konstanta = -29,296 R = 0,579 R Square = 0,335 F = 13,125 Sig. F = 0,000 DW = 2,449 Sumber : Data diolah (2008) Scatterplot Dependent Variable: Harga saham Regression Studentized Residual 3210-1-2-3 1.5 1.0 .5 0.0 -.5 -1.0 -1.5
  • 14. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 167 Berdasarkan tabel tersebut di atas maka dapat dituliskan dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut : Y = -29,296 – 0,140 X1 + 8,430 X2 Pengujian secara simultan diperoleh F hitung sebesar 13,125 dengan signifikansi kurang dari 5% sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen yaitu suku bunga deposito dan kurs rupiah secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent yaitu harga saham. Besarnya koefisien determinasi ini ditunjukkan dengan besarnya nilai R Squared seperti yang terlihat pada hasil pengolahan data. Dari hasil perhitungan regresi didapat nilai R Squared adalah sebesar 0,335 yang artinya bahwa pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham adalah sebesar 33,5% sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi. Pengujian secara parsial pengaruh suku bunga terhadap harga saham diperoleh nilai t hitung sebesar -4,936 dengan signifikansi kurang dari 5% sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian suku bunga deposito secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham. Pengujian secara parsial pengaruh kurs rupiah terhadap harga saham diperoleh nilai t hitung sebesar 2,413 dengan signifikansi kurang dari 5% sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian suku bunga deposito secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel-variabel ekonomi makro yang terdiri dari suku bunga deposito dan kurs rupiah secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung dari hasil pengujian adalah sebesar 13,125 dengan sig. F sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari taraf signifikan 5%. Hasil pengujian variabel makro secara parsial, dapat diketahui variabel independen dalam penelitian ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu variabel suku bunga deposito dan kurs rupiah. Hal ini ditunjukkan dengan sig. t hitung pada kedua variabel tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%. Demikian halnya dengan variabel makro suku bunga deposito. Suku bunga deposito dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan hasil berpengaruh signifikan secara parsial. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai kurs yang tinggi dan besarnya suku
  • 15. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 168 bunga deposito secara parsial berpengaruh secara signifikan mengingat secara teori faktor tersebut berpengaruh terhadap harga saham. Suku bunga deposito merupakan salah satu variabel makro yang menjadi penentu bagi para investor dalam memutuskan investasinya, adanya suku bunga yang tinggi diharapkan dapat mendorong investor untuk menyimpan dananya ke deposito perbankan daripada investasi di pasar modal. Berdasarkan hasil pengujian secara bersama-sama dari variabel suku bunga deposito dan kurs rupiah, diperoleh hasil bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Ditinjau dari besarnya kontribusi pengaruh yang diberikan dari faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suku bunga deposito dan kurs rupiah secara bersama-sama terhadap variabel dependen (harga saham) adalah sebesar 33,5%. Hal ini berarti bahwa suku bunga deposito dan kurs rupiah bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga saham industri perbankan di Bursa Efek Jakarta dan masih ada faktor-faktor lain (yang tidak diteliti) yang berpengaruh terhadap harga saham. Secara keseluruhan, faktor-faktor lain tersebut mempunyai tingkat pengaruh yang besar daripada faktor suku bunga deposito dan kurs rupiah, yaitu sebesar 66,5%. Meskipun demikian, secara parsial tingkat pengaruh masing-masing faktor di luar model yang digunakan dalam penelitian ini, belum tentu lebih besar daripada pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang layak untuk dipertimbangkan dalam perkembangan harga saham di BEJ. Sehingga investor harus lebih jeli lagi mempertimbangkan faktor-faktor lain misalnya perubahan harga saham di masa yang lalu, kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka secara umum hasil dari penelitian ini konsisten dan mendukung hasil-hasil penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya di pasar modal Indonesia maupun di pasar modal negara lain yang berarti bahwa konsep teoretik dan temuan empirik yang berlaku di pasar modal negara-negara lain khususnya negara maju juga berlaku di pasar Indonesia, meskipun dengan intensitas yang berbeda. Selain itu faktor lingkungan makro merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang mempengaruhi harga saham dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. E. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham pada industri perbankan yang go public di Bursa Efek Jakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
  • 16. Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Kurs Rupiah Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan— Mudasetia Hamid 169 1. Hasil pengujian statistika secara serempak (uji F) dapat disimpulkan bahwa variabel independen (suku bunga deposito dan kurs rupiah) berpengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen (harga saham) 2. Hasil pengujian statistika secara parsial (uji t) dapat disimpulkan kedua variabel independen (suku bunga deposito dan kurs rupiah) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. 3. Nilai koefisien deteminasi (R2 ) sebesar 0,335 yang artinya bahwa pengaruh suku bunga deposito dan kurs rupiah terhadap harga saham adalah sebesar 33,5% sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi. Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah: 1. Bagi para investor yang akan melakukan investasi di pasar modal, agar tetap mempertimbangkan ketiga faktor perekonomian makro (suku bunga deposito dan kurs rupiah) mengingat hasil pengujian secara bersama-sama terdapat pengaruh dari ketiga variabel tersebut terhadap harga saham. Bagi pemerintah melalui Bank Indonesia diharapkan dapat menetapkan kebijakan yang tepat guna mengontrol tingkat suku bunga, karena tingginya SBI berdampak terhadap tinggi rendahnya harga saham perusahaan. 2. Bagi peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang serupa diharapkan dapat mengembangkan lagi, misalnya dengan rentang data yang lebih luas dan menambah jumlah variabel sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dengan lebih baik. Daftar Pustaka Bawono, Anton,, (2006). Multivariate Analisis Dengan SPSS, Salatiga :STAIN Salatiga Press. Catur Sugiyanto, (1995), Ekonometrika Terapan, Yogykarta : BPFE UGM.. Ghozali, Imam, (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:.BP. Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar, (1997), Ekonometrika Dasar (Alih bahasa: Sumarno Zain), Penerbit Jakarta : Erlangga. Iswardono, (1997). Uang dan Bank, Yogyakarta.: BPFE UGM, Jamli, Ahmad, (2001). Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta : Edisi pertama, BPFE UGM.
  • 17. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, Desember 2008 170 Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kartika, Dewi, (2003), :Analisis Pengaruh Kurs, Suku Bunga dan inflasi terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kasmir, (2001). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Penerbit Rajawali. Martono dan Harjito, Agus, (2001). Manajemen Keuangan, Ekonesia, Yogyakarta. Marzuki, (1997). Metodologi Riset, Yogyakarta : BPFE UGM. Mudrajad, Kuncoro, (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta: Erlangga. SK Dereksi Bank Indonesia. Tanggal 19 maret 1998. Suad Husnan, (1994). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Suharyani & Rianto, Imam, (2001), Modul Pengolahan Data Elektronik, Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Supranto. 1997. “Metode Riset, Aplikasi dalam Pemasaran” Edisi Keenam, Rineka Cipta, Jakarta. Tendelilin, Eduardus, (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi pertama, Yogyakarta : BPFE UGM.