SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Semantik
Sejarah, Pengertian, Jenis Semantik, Penamaan dan Pendefinisian
Iga Noor Khayati
2101415036
Pendidikan Bahasa Indonesia
Rombel 2
Penamaan dan
Pendefinisian
Jenis
Pengertian
Sejarah
Sejarah Semantik
Sejarah Semantik
Aristoteles (322SM) adalah pemikir pertama yg menggunakan istilah
“makna”. Kemudian Plato (347M) juga mengungkapkan bahwa bunyi bahasa
memiliki makna implisit.
Kemudian studi semantik berkembang, namun lebih banyak berkaitan dengan
unsur-unsur di luar bahasa.
Gustaf Stam menandai pertumbuhan ketiga semantik dengan melakukan
studi makna secara empiris pada bahasa Inggris.
Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1961, Ferdinand De Saussure
dengan aliran linguistik modern mengemukakan bahwa studi mengenai
makna meliputi (1) sinkronik, diakronik (2) bahasa merupakan suatu gestalt
yang kemudian menjadi akar linguistik struktural
Triers kemudian mengadaptasi pendapat Ferdinand
De Saussure dengan melakukan kajian deskriptif dan
melakukan kongkres di Oslo (1957) mengenai
“semantik struktural”.
Hockett (1954) mengemukakan bahwa bahasa
merupakan satuan kompleks yang bersifat sentral dan
periferal.
Chomsky (1957) : semantik dalam linguistik sangat
penting.
Sejak itulah semantik semakin marak dan menjadi
objek sentral.
Pengertian Semantik
Pengertian Semantik
Semantik
Sema (nomina)
Tanda atau
lambang
Signifian
(mengartikan)
Signifie
(diartikan)
Semaino (verba)
Menandai atau
melambangkan
Bahasa Yunani
Tanda / lambang
Signifie
Konsep/pengertian yg
diartikan
Misal : daging yang dipotong
kecil-kecil lalu ditusuk dan
dibakar, biasanya disajikan
dengan lontong dan sambal
kacang ataupun kecap.
Signifian Bunyi bahasa Misal : /s/, /a/, /t/. /e/
Segitiga Makna atau Segitiga richard dan Ogdent
(a)Tanda Linguistik
<s-e-p-a-t-u>
(b) Konsep
Suatu jenis alas kaki yang
biasanya terbuat dari kanvas
atau kulit yang menutupi semua
bagian kaki
(c) Referen
Signifian (bunyi bahasa)
Definisi/pengertian (signifie)
Benda nyata
Hubungan wajib Hubungan wajib
Hub. Arbiter (tdk
ada hubungan
wajib antara
penanda dan
petanda)
Simpulan
• Semantik berasal dari bahas Yunani yaitu Sema (nomina)
yang artinya lambang/tanda dan semaino (verba) yang
artinya melambangkan atau menandai yang kemudian
dalam linguistik merupakan studi yang mempelajari makna
atau arti.
Jenis Semantik
Semantik
Bahasa
Tata Bahasa (gramatikal)
Sintaksis
Fungsi (tak ada semantik,
kosong dari arti)
Kategori
Peran
Morfologi
Fonologi (tdk ada semantik,
tapi tiap fonem berfungsi
sebagai pembeda makna)
Fonetik (tdk punya makna,
memiliki makna blm
membedakan makna)
Leksikon (ada arti, semantik
leksikal)
Semantik
Gramatikal
• Tata bahasa (gramatikal) : ilmu yg mempelajari
kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan
makna.
• Leksikon adalah kumpulan leksem dari suatu
bahasa.
Lalu, apa saja jenis
semantik dari penjelasan
bagan tersebut?
Jenis
Semantik
Semantik
Gramatikal
Semantik
Leksikal
Semantik Gramatikal
Sintaksis Morfologi
Semantik
Gramatikal
Bidang semantik yg memperlajari tata bahasa dengan objek kajian yg berupa
sintaksis dan morfologi
Sintaksis Morfologi
• Bagian linguistik mengenai
studi pembentukan kalimat.
• Tataran sintaksis meliputi :
fungsi, kategori, peran.
• Fungsi sintaksis tidak ada
semantik, kosong dari arti.
• Cabang linguistik yang
mempelajari mengenai
pembentukan kata.
• Bidang kajianya yaitu
morfem.
Jenis Morfem
Morfem
Bebas
Terikat
Morfem bebas : morfem yang dapat berdiri sendiri. Contoh : sepatu, topi, pensil,
penghapus.
Morfem terikat : morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, akan memiliki makna
apabila bergabung dengan morfem bebas. Misal : ber- meng- ke-.
Cara Menentukan Morfem
Men dikte kan
3 Morfem yaitu :
• 2 morfem bebas
• Meng
• Kan
• 1 morfem terikat
• Dikte
Ke adil an
2 Morfem, yaitu :
• 1 morfem bebas
• Adil
• 1 morfem terikat
• Ke-an
Ciri makna gramatikal dapat dibuat paradigma
• Paradigma : fungsi/peran yang sama, deret kata yang
mempunyai ciri bentuk, ciri makna, dan atau memiliki ciri
valensi yang sama. Valensi dapat digolongkan ke dalam kelas
kata.
• Relasi sintagmatik : hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan yang tersusun secara berurutan dan bersifat
linear dan presensial (tidak dapat digantikan).
• Relasi paradigmatik : hubungan antara unsur-unsur yang
terdapat dalam sebuah tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang
tidak terdapat dalam tuturan yang dimaksud/bersangkutan,
bersifat inabsensia (dapat digantikan), vertikal.
• Contoh Relasi Paradigmatik
D uka
S uka
L uka
B uka
M ata
D ata
K ata
B ata
R ata
Contoh Relasi Sintagmatik
• Iga tidur di dalam mobil tadi pagi.
• Di dalam mobil Iga tidur tadi pagi.
• Tadi pagi Iga tidur di dalam mobil.
• Iga tidur tadi pagi di dalam mobil.
1. Unsur (S-P-
O-K) ada.
2. Ditempatkan
sesuai kaidah.
Lalu, relasi
manakah yang
termasuk
paradigma dan
mengapa ?
Relasi Paradigmatik karena mengalami
proses gramatikal : afiksasi, komposisi, dan
reduplikasi.
Proses Gramatikal
1. Afiksasi
(imbuhan)
Berternak = prefiks
(awalan) ber-
Damaikan = sufiks
(akhiran) –kan
Kebanjiran = konfiks
(awalan dan akhiran)
ke-an
Gemetar = infiks
(sisipan) –em-
Contoh dalam Relaksi Paradigmatik :
Sepatu : [Suatu jenis alas kaki yang biasanya terbuat dari
kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian kaki]
Ber + sepatu -> bersepatu ‘memakai sepatu’
Ber D
Bersepatu
Berbaju
Berkerudung
Berdasi
Berjaket
2. Reduplikasi (perulangan)
Baju : [kain yang dijahit tepiannya iasanya digunakan untuk
menutup tubuh dan ukuranya sesuai dengan tubuh].
Baju-baju -> banyak dan beragam ‘baju’.
Rumus : R + D ‘banyak dan beragam’.
baju-baju
celana-celana
topi-topi
kerudung-kerudung
dasi-dasi
3. Komposisi (Penggabungan)
a. Komposisi Frasa
Gudeg : [masakan nangka
muda yang direbus dan
diberi kecap dan gula
sehingga rasanya manis]
Jogja : [nama salah satu
daerah di Jawa Tengah]
Gudeg Jogja
Rumus : D + D ‘tempat asal’
Gudeg Jogja
Serabi Ngampin
Soto Betawi
Lumpia Semarang
Apel Malang
b. Komposisi bentuk kalimat
Iga menulis puisi.
Pelaku tindakan sasaran
Puri membaca novel.
Pelaku tindakan sasaran
Peran sama, ciri makna sama, ciri valensi
sama
Iga makan di dapur.
Pelaku tindakan tempat
Puri pinsan tadi pagi.
Pengalam yang dialami waktu
Tidak dapat dikatakan paradigma
karena bentuk dan makna tidak sama
Slot adalah ruang kosong dalam tata bahasa
yang merupakan kaidah baku dalam suatu
kalimat.
Fungsi S, P, O, K
Kategori (verba,
nomina, ajektiva,
adverbia,
numeralia)
Peran (pelaku,
tindakan,
sasaran)
Semantik Leksikal
• Semantik leksikal menyelidiki makna yang ada pada leksem
bahasa. Leksem biasanya berupa kata, namun sebagai satuan
semantik leksem dapat berupa gabungan kata.
• Dalam bahasa Indonesia, leksem TULIS mengalami proses
afiksasi menjadi menulis, tulisan, tulisi, penulis, menulisi.
Penamaan
dan
Pendefinisian
Penamaan
Peniruan
Bunyi
Penyebutan
Bagian
Penyebutan
Sifat Khas
Penemu
atau
Pembuat
Tempat
Asal
Bahan
Keserupaan
Pemendekan
Penamaan
Baru
Faktor
Penamaan
Peniruan Bunyi
Benda atau perbuatan dinamai
sesuai dengan bunyi yang dihasilkan.
Peniruan bunyi = onomatope.
Misal :
• Hewan yang suaranya krik..
Krik.. maka hewan tersebut
diberi nama JANGKRIK.
• Disebut BEDUG karena
suaranya dug.. dug.. dug..
• Gemericik air.
Penyebutan Bagian
• Menyebutkan nama dari suatu bagian benda atau hal yang menonjol, namun yg
dimaksud adalah keseluruhannya (pars pro toto). Kebalikan dari pars pro toto
adalah totem pro parte.
• Contoh pars pro toto :
• Ku kirim sepucuk surat cinta ini untuk kekasihku di pulau sebrang.
Ungkapan tersebut bukan berarti bahwa surat cintanya hanya sepucuk, tetapi
seluruh surat sebagai satu kesatuan.
Contoh totem pro parte :
Jawa Tengah berhasil memenangkan juara paduan suara anak-anak tingkat
Internasional.
Ungkapan tersebut bukan Jawa Tengah yang memenangkan lomba paduan
suara, namun hanya perwakilan anak-anak Jawa Tengah, bukan
keseluruhannya.
Penyebutan Sifat Khas
• Memberi nama benda
berdasarkan sifat khas dari
kata sifat menjadi kata benda.
• Misal :
• Orang yang badannya gemuk
disebut si gemuk.
• Laki-laki yang memiliki rambut
gondrong disebut si gondrong.
• Orang yang badannya kerdil
disebut si bantet.
Penemu atau Pembuat
• Nama yang diberikan kepada suatu
benda berdasarkan nama
penemunya, nama pabrik
pembuatnya, atau nama dalam
peristiwa bersejarah.
• Misal :
• Nama mesin diesel diturunkan
dari nama penciptanya, yakni
Rudolf Diesel.
• Nama Djarum diturunkan
berdasarkan nama pabrik
(rokok).
• Levis diturunkan berdasarkan
nama pabrik celana jeans.
Tempat Asal
Nama yang diberikan kepada benda berdasarkan nama tempat
asal benda tersebut.
Misal :
• Perjanjian Renville dilakukan di kapal USS Renville.
• Prasasti Mura Cianten ditemukan di Cianten, Jawa Barat.
Bahan
Nama yang diberikan kepada benda berdasarkan nama benda
bahan pokok.
Misal :
• Cincin perak dibuat dari logam perak.
• Cobek kayu dibuat dari kayu.
• Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun.
Keserupaan
Nama benda berdasarkan makna kata yang digunakan dalam suatu
tuturan sama dengan makna kata leksikal kata tersebut (metaforis).
Misal :
Kata kepala pada kepala sekolah, kepala surat, atau kepala manusia.
Dalam hal tersebut, kepala memiliki kesamaan makna dengan salah
satu ciri makna kepala, yaitu ‘bagian tubuh yang penting dan
terletak padabagian paling atas.
Pemendekan
• Pemberian nama berdasarkan unsur huruf awal atau suku kata
yang kemudian digabungkan atau dipendekkan.
• Misal :
• PON (Pekan Olahraga Nasional)
• FBS (Fakultas Bahasa dan Seni)
• KMB (Konvensi Meja Bundar)
• DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
• Binus (Bina Nusantara)
Penamaan Baru
• Muncul istilah baru dari
bahasa asing atau bahasa
serapan yang masuk ke
bahasa Indonesia supaya
tepat, rasional, halus, dan
ilmiah.
• Misal :
Orang buta diganti dengan
tuna netra.
Orang bisu diganti dengan
tuna rungu.
Pendefinisian
• Usaha mengungkapkan
suatu benda, konsep, proses,
aktivitas, peristiwa, dan
sebagainya dengan kata-
kata yang dilakukan secara
sengaja.
Berdasarkan taraf kejelasannya,
definisi diklasifikasikan menjadi 5
yaitu:
1. Definisi Sinonimis
2. Definisi formal
3. Definisi Logis
4. Definisi Ensiklopedis
5. Definisi Batasan/ Definisi Operasional
Berdasarkan taraf kejelasannya, definisi diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:
1. Definisi Sinonimis
Suatu kata didefinisikan dengan sinonim kata tersebut. Misal : sekar didefinisikan dengan bunga.
2. Definisi formal
Suatu kata didefinisikan dengan memberi ciri umum konsep/ide yang didefinisikan kemudian memberi ciri khusus.
3. Definisi Logis
Mengidentifikasikan objek, ide atau konsep secara tegas sehingga objek yg didefinisikan berbeda secara nyata dengan
objek lain.
4. Definisi Ensiklopedis
menerangkan secara lengkap dan jelas serta cermat akan segala sesuatu yang berkenaan dengan kata atau konsep yang
didefinisikan.
5. Definisi Batasan/ Definisi Operasional
Sifat dan konsep yang didefinisikan dibatasi.
Misal : baju adalah sandang, digunakan untuk menutup tubuh, melindungi tubuh, mengahangatkan tubuh.
Konsep/ide Ciri Umum Ciri Khusus
Telepon genggam Alat Komunikasi Dapat dibawa kemana saja
Sumber
• Handout Semantik karya Hari Bakti Mardikantoro.
• Semantik Pengantar studi tentang Makna karya Drs.
Aminuddin, M.Pd.
• Pengantar Semantik Bahasa Indonesia karya Abdul Chaer.
• Semantik karya Geoffrey Leech.
• Catatan kuliah Semantik
T
E
R I M A
K A S I H

More Related Content

What's hot

Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkunganguestcb0db
 
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkunganAgus Candra
 
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikDhea Yulia Ningsih
 
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAnalisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAstianaNatu
 
Kerusakan lapisan ozon njnkln
Kerusakan lapisan ozon njnklnKerusakan lapisan ozon njnkln
Kerusakan lapisan ozon njnklnajengRG
 
RPP HK ARCHIMEDES
RPP HK ARCHIMEDESRPP HK ARCHIMEDES
RPP HK ARCHIMEDESMAFIA '11
 
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018Lestari Moerdijat
 
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Seftia Haryani
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 sma
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 smaRpp revisi 2017 fisika kelas 12 sma
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 smaDiva Pendidikan
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
Rps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiRps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiOisNurcahyanti1
 
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materi
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materiRPP mikro teaching kimia klasifikasi materi
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materiAisha Zayn
 
LKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan KalorLKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan KalorAmphie Yuurisman
 

What's hot (20)

Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkungan
 
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkungan
 
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
 
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAnalisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
 
Kerusakan lapisan ozon njnkln
Kerusakan lapisan ozon njnklnKerusakan lapisan ozon njnkln
Kerusakan lapisan ozon njnkln
 
RPP HK ARCHIMEDES
RPP HK ARCHIMEDESRPP HK ARCHIMEDES
RPP HK ARCHIMEDES
 
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2018
 
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 sma
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 smaRpp revisi 2017 fisika kelas 12 sma
Rpp revisi 2017 fisika kelas 12 sma
 
Rpp inkuiri
Rpp inkuiriRpp inkuiri
Rpp inkuiri
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Hukum Boyle dan Charles rpp
Hukum Boyle dan Charles rppHukum Boyle dan Charles rpp
Hukum Boyle dan Charles rpp
 
Rps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisiRps laboratorium lingkungan revisi
Rps laboratorium lingkungan revisi
 
bahan-bahan kimia
bahan-bahan kimiabahan-bahan kimia
bahan-bahan kimia
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materi
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materiRPP mikro teaching kimia klasifikasi materi
RPP mikro teaching kimia klasifikasi materi
 
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osis
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osisDemokrasi dalam pemilihan pengurus osis
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osis
 
LKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan KalorLKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan Kalor
 

Similar to Semantik

KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...marliandarendi
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikYudha Fadillah
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikRicky Subagya
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
Sintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadiSintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadirizuki_jung
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATsyoretta
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdfbioeka1
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikPPGHybrid1
 

Similar to Semantik (20)

Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Wacana.pptx
Wacana.pptxWacana.pptx
Wacana.pptx
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
SEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptxSEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptx
 
Sintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadiSintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadi
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
sesi 2.pptx
sesi 2.pptxsesi 2.pptx
sesi 2.pptx
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdf
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
 

More from INDAHWATIHUTABARAT17 (19)

KALIMAT_MAJEMUK.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KALIMAT_MAJEMUK.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxKALIMAT_MAJEMUK.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KALIMAT_MAJEMUK.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
 
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptxMenganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
 
jeniskataketerangandalambahasaindonesia-151103045547-lva1-app6891(1).pdf
jeniskataketerangandalambahasaindonesia-151103045547-lva1-app6891(1).pdfjeniskataketerangandalambahasaindonesia-151103045547-lva1-app6891(1).pdf
jeniskataketerangandalambahasaindonesia-151103045547-lva1-app6891(1).pdf
 
jenis kalimat.ppt
jenis kalimat.pptjenis kalimat.ppt
jenis kalimat.ppt
 
KARYA ILMIAH.pptx
KARYA ILMIAH.pptxKARYA ILMIAH.pptx
KARYA ILMIAH.pptx
 
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdfpresentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
 
preposisi.pptx
preposisi.pptxpreposisi.pptx
preposisi.pptx
 
KARYA ILMIAH.pptx
KARYA ILMIAH.pptxKARYA ILMIAH.pptx
KARYA ILMIAH.pptx
 
KRITIK dan ESAI.pptx
KRITIK dan ESAI.pptxKRITIK dan ESAI.pptx
KRITIK dan ESAI.pptx
 
BIOGRAFI KELAS 10.pptx
BIOGRAFI KELAS 10.pptxBIOGRAFI KELAS 10.pptx
BIOGRAFI KELAS 10.pptx
 
KALIMAT_MAJEMUK.pptx
KALIMAT_MAJEMUK.pptxKALIMAT_MAJEMUK.pptx
KALIMAT_MAJEMUK.pptx
 
IDE POKOK DALAM TEKS DESKRIPSI.pptx
IDE POKOK DALAM TEKS DESKRIPSI.pptxIDE POKOK DALAM TEKS DESKRIPSI.pptx
IDE POKOK DALAM TEKS DESKRIPSI.pptx
 
Kalimat.ppt
Kalimat.pptKalimat.ppt
Kalimat.ppt
 
ARTIKEL.pptx
ARTIKEL.pptxARTIKEL.pptx
ARTIKEL.pptx
 
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
 
NARATIF.pptx
NARATIF.pptxNARATIF.pptx
NARATIF.pptx
 
TEKS CERAMAH UNTUK KELAS 11.pptx
TEKS CERAMAH UNTUK KELAS 11.pptxTEKS CERAMAH UNTUK KELAS 11.pptx
TEKS CERAMAH UNTUK KELAS 11.pptx
 
teks berita.pdf
teks berita.pdfteks berita.pdf
teks berita.pdf
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Semantik

  • 1. Semantik Sejarah, Pengertian, Jenis Semantik, Penamaan dan Pendefinisian
  • 2. Iga Noor Khayati 2101415036 Pendidikan Bahasa Indonesia Rombel 2
  • 5. Sejarah Semantik Aristoteles (322SM) adalah pemikir pertama yg menggunakan istilah “makna”. Kemudian Plato (347M) juga mengungkapkan bahwa bunyi bahasa memiliki makna implisit. Kemudian studi semantik berkembang, namun lebih banyak berkaitan dengan unsur-unsur di luar bahasa. Gustaf Stam menandai pertumbuhan ketiga semantik dengan melakukan studi makna secara empiris pada bahasa Inggris. Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1961, Ferdinand De Saussure dengan aliran linguistik modern mengemukakan bahwa studi mengenai makna meliputi (1) sinkronik, diakronik (2) bahasa merupakan suatu gestalt yang kemudian menjadi akar linguistik struktural
  • 6. Triers kemudian mengadaptasi pendapat Ferdinand De Saussure dengan melakukan kajian deskriptif dan melakukan kongkres di Oslo (1957) mengenai “semantik struktural”. Hockett (1954) mengemukakan bahwa bahasa merupakan satuan kompleks yang bersifat sentral dan periferal. Chomsky (1957) : semantik dalam linguistik sangat penting. Sejak itulah semantik semakin marak dan menjadi objek sentral.
  • 8. Pengertian Semantik Semantik Sema (nomina) Tanda atau lambang Signifian (mengartikan) Signifie (diartikan) Semaino (verba) Menandai atau melambangkan Bahasa Yunani
  • 9. Tanda / lambang Signifie Konsep/pengertian yg diartikan Misal : daging yang dipotong kecil-kecil lalu ditusuk dan dibakar, biasanya disajikan dengan lontong dan sambal kacang ataupun kecap. Signifian Bunyi bahasa Misal : /s/, /a/, /t/. /e/
  • 10. Segitiga Makna atau Segitiga richard dan Ogdent (a)Tanda Linguistik <s-e-p-a-t-u> (b) Konsep Suatu jenis alas kaki yang biasanya terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian kaki (c) Referen Signifian (bunyi bahasa) Definisi/pengertian (signifie) Benda nyata Hubungan wajib Hubungan wajib Hub. Arbiter (tdk ada hubungan wajib antara penanda dan petanda)
  • 11. Simpulan • Semantik berasal dari bahas Yunani yaitu Sema (nomina) yang artinya lambang/tanda dan semaino (verba) yang artinya melambangkan atau menandai yang kemudian dalam linguistik merupakan studi yang mempelajari makna atau arti.
  • 13. Semantik Bahasa Tata Bahasa (gramatikal) Sintaksis Fungsi (tak ada semantik, kosong dari arti) Kategori Peran Morfologi Fonologi (tdk ada semantik, tapi tiap fonem berfungsi sebagai pembeda makna) Fonetik (tdk punya makna, memiliki makna blm membedakan makna) Leksikon (ada arti, semantik leksikal) Semantik Gramatikal • Tata bahasa (gramatikal) : ilmu yg mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan makna. • Leksikon adalah kumpulan leksem dari suatu bahasa.
  • 14. Lalu, apa saja jenis semantik dari penjelasan bagan tersebut?
  • 16. Semantik Gramatikal Sintaksis Morfologi Semantik Gramatikal Bidang semantik yg memperlajari tata bahasa dengan objek kajian yg berupa sintaksis dan morfologi
  • 17. Sintaksis Morfologi • Bagian linguistik mengenai studi pembentukan kalimat. • Tataran sintaksis meliputi : fungsi, kategori, peran. • Fungsi sintaksis tidak ada semantik, kosong dari arti. • Cabang linguistik yang mempelajari mengenai pembentukan kata. • Bidang kajianya yaitu morfem.
  • 18. Jenis Morfem Morfem Bebas Terikat Morfem bebas : morfem yang dapat berdiri sendiri. Contoh : sepatu, topi, pensil, penghapus. Morfem terikat : morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, akan memiliki makna apabila bergabung dengan morfem bebas. Misal : ber- meng- ke-.
  • 19. Cara Menentukan Morfem Men dikte kan 3 Morfem yaitu : • 2 morfem bebas • Meng • Kan • 1 morfem terikat • Dikte Ke adil an 2 Morfem, yaitu : • 1 morfem bebas • Adil • 1 morfem terikat • Ke-an
  • 20. Ciri makna gramatikal dapat dibuat paradigma • Paradigma : fungsi/peran yang sama, deret kata yang mempunyai ciri bentuk, ciri makna, dan atau memiliki ciri valensi yang sama. Valensi dapat digolongkan ke dalam kelas kata. • Relasi sintagmatik : hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan yang tersusun secara berurutan dan bersifat linear dan presensial (tidak dapat digantikan). • Relasi paradigmatik : hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang dimaksud/bersangkutan, bersifat inabsensia (dapat digantikan), vertikal.
  • 21. • Contoh Relasi Paradigmatik D uka S uka L uka B uka M ata D ata K ata B ata R ata
  • 22. Contoh Relasi Sintagmatik • Iga tidur di dalam mobil tadi pagi. • Di dalam mobil Iga tidur tadi pagi. • Tadi pagi Iga tidur di dalam mobil. • Iga tidur tadi pagi di dalam mobil. 1. Unsur (S-P- O-K) ada. 2. Ditempatkan sesuai kaidah.
  • 23. Lalu, relasi manakah yang termasuk paradigma dan mengapa ? Relasi Paradigmatik karena mengalami proses gramatikal : afiksasi, komposisi, dan reduplikasi.
  • 24. Proses Gramatikal 1. Afiksasi (imbuhan) Berternak = prefiks (awalan) ber- Damaikan = sufiks (akhiran) –kan Kebanjiran = konfiks (awalan dan akhiran) ke-an Gemetar = infiks (sisipan) –em- Contoh dalam Relaksi Paradigmatik : Sepatu : [Suatu jenis alas kaki yang biasanya terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian kaki] Ber + sepatu -> bersepatu ‘memakai sepatu’ Ber D Bersepatu Berbaju Berkerudung Berdasi Berjaket
  • 25. 2. Reduplikasi (perulangan) Baju : [kain yang dijahit tepiannya iasanya digunakan untuk menutup tubuh dan ukuranya sesuai dengan tubuh]. Baju-baju -> banyak dan beragam ‘baju’. Rumus : R + D ‘banyak dan beragam’. baju-baju celana-celana topi-topi kerudung-kerudung dasi-dasi
  • 26. 3. Komposisi (Penggabungan) a. Komposisi Frasa Gudeg : [masakan nangka muda yang direbus dan diberi kecap dan gula sehingga rasanya manis] Jogja : [nama salah satu daerah di Jawa Tengah] Gudeg Jogja Rumus : D + D ‘tempat asal’ Gudeg Jogja Serabi Ngampin Soto Betawi Lumpia Semarang Apel Malang
  • 27. b. Komposisi bentuk kalimat Iga menulis puisi. Pelaku tindakan sasaran Puri membaca novel. Pelaku tindakan sasaran Peran sama, ciri makna sama, ciri valensi sama
  • 28. Iga makan di dapur. Pelaku tindakan tempat Puri pinsan tadi pagi. Pengalam yang dialami waktu Tidak dapat dikatakan paradigma karena bentuk dan makna tidak sama
  • 29. Slot adalah ruang kosong dalam tata bahasa yang merupakan kaidah baku dalam suatu kalimat. Fungsi S, P, O, K Kategori (verba, nomina, ajektiva, adverbia, numeralia) Peran (pelaku, tindakan, sasaran)
  • 30. Semantik Leksikal • Semantik leksikal menyelidiki makna yang ada pada leksem bahasa. Leksem biasanya berupa kata, namun sebagai satuan semantik leksem dapat berupa gabungan kata. • Dalam bahasa Indonesia, leksem TULIS mengalami proses afiksasi menjadi menulis, tulisan, tulisi, penulis, menulisi.
  • 33. Peniruan Bunyi Benda atau perbuatan dinamai sesuai dengan bunyi yang dihasilkan. Peniruan bunyi = onomatope. Misal : • Hewan yang suaranya krik.. Krik.. maka hewan tersebut diberi nama JANGKRIK. • Disebut BEDUG karena suaranya dug.. dug.. dug.. • Gemericik air.
  • 34. Penyebutan Bagian • Menyebutkan nama dari suatu bagian benda atau hal yang menonjol, namun yg dimaksud adalah keseluruhannya (pars pro toto). Kebalikan dari pars pro toto adalah totem pro parte. • Contoh pars pro toto : • Ku kirim sepucuk surat cinta ini untuk kekasihku di pulau sebrang. Ungkapan tersebut bukan berarti bahwa surat cintanya hanya sepucuk, tetapi seluruh surat sebagai satu kesatuan. Contoh totem pro parte : Jawa Tengah berhasil memenangkan juara paduan suara anak-anak tingkat Internasional. Ungkapan tersebut bukan Jawa Tengah yang memenangkan lomba paduan suara, namun hanya perwakilan anak-anak Jawa Tengah, bukan keseluruhannya.
  • 35. Penyebutan Sifat Khas • Memberi nama benda berdasarkan sifat khas dari kata sifat menjadi kata benda. • Misal : • Orang yang badannya gemuk disebut si gemuk. • Laki-laki yang memiliki rambut gondrong disebut si gondrong. • Orang yang badannya kerdil disebut si bantet.
  • 36. Penemu atau Pembuat • Nama yang diberikan kepada suatu benda berdasarkan nama penemunya, nama pabrik pembuatnya, atau nama dalam peristiwa bersejarah. • Misal : • Nama mesin diesel diturunkan dari nama penciptanya, yakni Rudolf Diesel. • Nama Djarum diturunkan berdasarkan nama pabrik (rokok). • Levis diturunkan berdasarkan nama pabrik celana jeans.
  • 37. Tempat Asal Nama yang diberikan kepada benda berdasarkan nama tempat asal benda tersebut. Misal : • Perjanjian Renville dilakukan di kapal USS Renville. • Prasasti Mura Cianten ditemukan di Cianten, Jawa Barat.
  • 38. Bahan Nama yang diberikan kepada benda berdasarkan nama benda bahan pokok. Misal : • Cincin perak dibuat dari logam perak. • Cobek kayu dibuat dari kayu. • Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun.
  • 39. Keserupaan Nama benda berdasarkan makna kata yang digunakan dalam suatu tuturan sama dengan makna kata leksikal kata tersebut (metaforis). Misal : Kata kepala pada kepala sekolah, kepala surat, atau kepala manusia. Dalam hal tersebut, kepala memiliki kesamaan makna dengan salah satu ciri makna kepala, yaitu ‘bagian tubuh yang penting dan terletak padabagian paling atas.
  • 40. Pemendekan • Pemberian nama berdasarkan unsur huruf awal atau suku kata yang kemudian digabungkan atau dipendekkan. • Misal : • PON (Pekan Olahraga Nasional) • FBS (Fakultas Bahasa dan Seni) • KMB (Konvensi Meja Bundar) • DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) • Binus (Bina Nusantara)
  • 41. Penamaan Baru • Muncul istilah baru dari bahasa asing atau bahasa serapan yang masuk ke bahasa Indonesia supaya tepat, rasional, halus, dan ilmiah. • Misal : Orang buta diganti dengan tuna netra. Orang bisu diganti dengan tuna rungu.
  • 42. Pendefinisian • Usaha mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya dengan kata- kata yang dilakukan secara sengaja. Berdasarkan taraf kejelasannya, definisi diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: 1. Definisi Sinonimis 2. Definisi formal 3. Definisi Logis 4. Definisi Ensiklopedis 5. Definisi Batasan/ Definisi Operasional
  • 43. Berdasarkan taraf kejelasannya, definisi diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: 1. Definisi Sinonimis Suatu kata didefinisikan dengan sinonim kata tersebut. Misal : sekar didefinisikan dengan bunga. 2. Definisi formal Suatu kata didefinisikan dengan memberi ciri umum konsep/ide yang didefinisikan kemudian memberi ciri khusus. 3. Definisi Logis Mengidentifikasikan objek, ide atau konsep secara tegas sehingga objek yg didefinisikan berbeda secara nyata dengan objek lain. 4. Definisi Ensiklopedis menerangkan secara lengkap dan jelas serta cermat akan segala sesuatu yang berkenaan dengan kata atau konsep yang didefinisikan. 5. Definisi Batasan/ Definisi Operasional Sifat dan konsep yang didefinisikan dibatasi. Misal : baju adalah sandang, digunakan untuk menutup tubuh, melindungi tubuh, mengahangatkan tubuh. Konsep/ide Ciri Umum Ciri Khusus Telepon genggam Alat Komunikasi Dapat dibawa kemana saja
  • 44. Sumber • Handout Semantik karya Hari Bakti Mardikantoro. • Semantik Pengantar studi tentang Makna karya Drs. Aminuddin, M.Pd. • Pengantar Semantik Bahasa Indonesia karya Abdul Chaer. • Semantik karya Geoffrey Leech. • Catatan kuliah Semantik
  • 45. T E R I M A K A S I H