Etika adalah kebiasaan yang baik yang ada dalam masyarakat yang diturunkan dari generasi ke generasi, agak berbeda dengan estetika yang bercerita tentang indah dan kurang indah, logika yang bercerita tentang benar dan salah, etika bercerita tentang baik buruk. Etika menjadi sandaran budaya, budaya adalah cara bagaimana kita melakukan sesuatu, tentu saja cara itu adalah cara yang baik karena bersandar pada etika.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, Forum 6 (Budaya dan etika perusahaan), Universitas Mercu Buana, 2017
1. Nama :Febi Nofita Sari
NIM : 5117110128
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
FORUM 6 BE & GG
Etika adalah kebiasaan yang baik yang ada dalam masyarakat yang diturunkan dari generasi ke generasi,
agak berbeda dengan estetika yang bercerita tentang indah dan kurang indah, logika yang bercerita
tentang benar dan salah, etika bercerita tentang baik buruk. Etika menjadi sandaran budaya, budaya
adalah cara bagaimana kita melakukan sesuatu, tentu saja cara itu adalah cara yang baik karena
bersandar pada etika. Etika bisnis yaitu salah satu etika terapan yang merupakan standar moral yang
dijadikan pedoman dalam berperilaku dalam bisnis. Budaya perusahaan merupakan bagian dari etika
bisnis. Budaya perusahaan merupakan kebiasaan yang baik yang dilakukan oleh perusahaan, ini
merupakan pembeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lain.
Di BPR sudah ada budaya namun belum terhimpun dengan baik sebagai pedoman berperilaku
baik bagi manajemen maupun pegawai contohnya saja di BPR telah terpampang banner budaya malu
seperti malu untuk datang terlambat, malu untuk makan gaji buta, malu untuk menerima uang dari
nasabah, malu menyelesaikan tugas tidak tepat waktu, malu melakukan korupsi waktu dan uang, malu
menuntut hak tetapi tidak menyelesaikan kewajiban, malu sering tidak masuk kerja, malu tidak melayani
nasabah dengan baik. Ini bila diresapi dan dilaksanakan dengan baik oleh pemangku kepentingan
internal (manajemen dan pegawai) tentu saja akan menjadi awal yang sangat baik bagi kelangsungan
usaha BPR.
Prinsip etika perbankan sendiri ada 8 yaitu :
1. Prinsip kepatuhan
Pada prinsipnya semua orang dimanapun mempunyai peraturan yang harus mereka patuhi, begitu juga
para bankir yang diharuskan mematuhi peraturan perbankan, undang-undang, kebijakan pemerintah,
peraturan ketenaga kerjaan yang menyangkut masyarakat, nasabah, pemerintah, pemilik dan karyawan.
2. Prinsip Kerahasiaan
Para bankir dituntut agar dapat menjaga kerahasiaan terutama dengan nasabah serta kerahasiaan
kejabatannya.
3. Prinsip Kebenaran Pencatatan
Setiap petugas bank wajib memelihara arsip atau dokumen dan mencatat semua transaksi dengan benar
serta menjaga kerahasiaannya
4. Prinsip Kesehatan bersaing
Persaingan ini dapat bersifat intern yaitu, antar bagian dalam bank itu sendiri dan bersifat ekstern yaitu
persaingan antar sesama bank. Dalam hal lebih kepada untuk memberikan pelayanan serta promosi atas
jasa-jasa apa saja yang diberikan oleh bank tersebut, tapi setiap bank harus tetap menjaga agar tercipta
iklim persaingan yang sehat.
2. 5. Prinsip Kejujuran Wewenang
Kepercayaan dan wewenang yang telah diberikan oleh para pihak terkait dalam hal ini pemerintah,
nasabah, pemilik, masyarakat dam karyawan hendaknya tetap dinomor satukan dan tidak
disalahgunakan untuk kepentingan di luar etika yang telah disepakati bersama.
6. Prinsip Keterbatasan Keterangan
Meskipun petugas bank dan bankir diminta untuk bersikap informative terhadap pihak luar, namun
sifatnya terbatas.
7. Prinsip Kehormatan Profesi
Setiap petugas bank ataupun bankir diharuskan taat manjaga kehormatan profesi dengan cara
menghindarkan diri dari hal-hal semacam kolusi, pemberian hadiah, upeti, dan fasilitas dari pihak lain
yang menginginkan kemudahan dalam hal prosedur bank.
8. Prinsip Pertanggungjawaban Sosial
Pertanggungjawaban ini lebih di arahkan pada pemerintah, nasabah, pemilik ataupun masyarakat dalam
hal melaksanakan operasional perbankan.
Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati norma-norma
perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai pedoman dasar dalam menentukan sikap dan
tindakannya. Norma-norma perbankan yang diakui, diterima dan ditaati tersebut tertuang dalam Kode
Etik Bankir di Indonesia yang isinya sebagai berikut :
1. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku.
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan
banknya.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan
kepentingan.
6. Menjaga kerahasian nasabah dan banknya.
7. Dapat memperhitungkan dampak yang merugikandari setiap kebijakan yang ditetapkan banknya
terhadap ekonomi, social dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarga.
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
3. Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/56255904/Etika-Bisnis-Dalam-Perbankan (diakses pada 09 oktober 2017
pukul 14.32)
http://annamariabrigita.blogspot.co.id/2013/01/etika-dalam-perbankan.html (diakses pada 09 oktober
2017 pukul 14.32)
http://infobanknews.com/pentingnya-penerapan-gcg-dan-manajemen-risiko-bagi-bpr/ (diakses pada 10
oktober 2017 pukul 10:20)
http://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/POJK-tentang-Penerapan-Tata-Kelola-bagi-Bank-
Perkreditan-Rakyat/POJK%204.%20Penerapan%20Tata%20Kelola%20Bagi%20BPR.pdf (dikases pada 10
oktober 2017 pukul 10.20)
Zinsari,2016.https://zinsari.wordpress.com/2016/02/10/menuju-tat-kelola-bpr-yang-baik/ (dikases pada
10 oktober 2017 pukul 10.30)
Sumber: http://www.infobanknews.com/2011/12/way-of-life-dalam-bisnis-perbankan (diakses pada 10
oktober 2017 pukul 10:15)