Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan talenta melalui pendidikan vokasi di Politeknik Kedinasan dengan menekankan pada tiga poin utama: 1) tantangan dalam pengembangan talenta, 2) program pengasuhan untuk membentuk karakter talenta, dan 3) bidang-bidang pengasuhan yang ditekankan.
1. Seta A. Wicaksana
Founder and CEO www.humanikaconsulting.com
PENGEMBANGAN TALENTA MELALUI
POLTEK KEDINASAN
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia – Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital – hipotest.com
• Wakil Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia wilayah DKI
• Business Psychologist
• Certified of Assessor Talent Management
• Certified of Human Resources as a Business Partner
• Certified of Risk Professional
• Certified of HR Audit
• Certified of I/O Psychologist
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi kompetensi” Elexmedia
Gramedia 2016, Industri dan Organisasi: Pendekatan Integratif menghadapi perubahan,
DD Publishing, 2020. Human Factor Engineering: Manusia dan Lingkungan Kerja. DD
Publishing, 2021, Psikologi Industri dan Organisasi, DD Publishing, 2021
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasila Bidang MSDM Disertasi Peran Utama Budaya Organisasi dalam
Agilitas Organisasi di Lembaga Pemerintah Non Kementrian XYZ
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas Akademi Sandi Negara
5. Transformation
Analogi
X
Y Z
X
Y
Z
Sasaran
Strategi/Model
SDM
t
t Capaian Hasil
X
Y Z
T = 2
Model A
L = ½(a) X t
L = ½(4) X 2
L = 4 m2
L Luas/Usaha
a Alas/Jarak/Gap
a
a = 4
X’
Y’ Z’
T =4
a = 2
Model B
L = ½(a) X t
L = ½(2) X 4
L = 4 m2
Insight !
Dengan Mendekatkan jarak/Proses
(gap) antara Strategi/Model (Y) dan
Talent (Z) dan menggunakan usaha
yang sama (L) akan berdampak pada
capaian yang dihasilkan (model A dan
Model B)
Transformation
9. Digital Talent Management
• Training and Development
• Career Planning
• Leadership Development
• Program evaluation
• Performance Management
• Reward Management
• Workforce planning
• Succession Planning
• Job Analysis
• Talent Acquisition
• Employee selection
• On Boarding
• Work Design
• Employee Engagement
• Team effectiveness
• Change Management
Transformation Hire
Development
Performance
DATA
11. Organizational Culture
Budaya Organisasi sebagai sistem nilai dan kepercayaan
yang dianut bersama yang berinteraksi dengan orang-
orang suatu perusahaan, strukur organisasi dan sistem
pengawasan untuk menghasilkan norma-norma
perilaku.
OCAS – Organizational Culture Assessment Scale:
• Innovation
• Entrepreneurship
• Decisiveness
• Stability And Security (Emphasis On Stability)
• Supportiveness
• Emphasis On Performance (Performance Orientation)
• Team Spirit
• Preciseness
12. Budaya Organisasi Pelayanan Publik
Proses
Pengelolaan:
Budaya
Organisasi
Organizational
Agility
a
INDICATORS
Kategori
Tinggi > 72
Rendah < 71
FACT FINDING
Perlunya penyesuaian dengan
kebutuhan organizational Agility
dengan menguatkan budaya
organisasi terkait keberanian
dalam pengambilan keputusan
dengan memperhatikan risiko
yang ada dan adanya ketidak
kuatan organisasi dalam
menjamin rasa nyaman dan
aman khususnya dalam
kakesempatan berkarir
Y
(Wicaksana, 2021)
13. Perceived
Organizational
Support
Perceived organizational support penting dalam
mengevaluasi terpenuhinya kebutuhan sosio-
emosional dan kesejahteraan dari karyawan. Dengan
adanya perceived organizational support, organisasi
tidak hanya memfokuskan pada manfaat ekonomi
yang diperoleh oleh karyawan atas kontribusinya
namun juga kebutuhan sosio-ekonomi seperti rasa
hormat dan kepedulian.
14. Kuantitatif dan kualitatif
Perceived Organizational Support
Dimensi Quan Qual Penjelasan dan Analisis
POS 66,93 69,72 Hasil kuantitatif dan kualitatif tidak
memiliki perbedaan yang besar. Dapat
disimpulkan persepsi keterdukungan
yang saat ini dirasakan dapat
mempengaruhi pembentukkan budaya
organisasi. Perlu adanya perhatian bagi
organisasi untuk memberikan dukungan
yang lebih baik kepada talent digital.
(Wicaksana, 2021)
15. Problem Finding Perceived Organizational Support
Pengelolaan
Talenta:
Perceived
Organizational
Support
Proses
Pengelolaan
Z
INDICATORS FACT FINDING
POS merupakan variabel yang
paling rendah diantara semua (5)
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, Artinya:
1. Kejelasan antara strategi,
desain dan proses serta
evaluasi
2. Proses pelaksanaan aktifitas
yang masih beragam
3. Komunikasi perlu
dikembangkan lagi untuk
menciptakan kebutuhan dan
kebermaknaan
a
(Wicaksana, 2021)
17. Talent Development:
The Creation Organizational Agility
Organizational
Culture as Value
Propositioning
Talent Creation
Sustainability Business Process Excellence
Shared Leadership
19. Analisis SWOT
Kemampuan PS
(Scientific vision)
Tracer Study
Need Assessment
(Market signal)
RUMUSAN
KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN
A B C D E F G H I
1 Komp Utama
3
4
5 K. Pendukung
6
7 K.lainnya
Profil Lulusan STRUKTUR KURIKULUM
sem Mata kuliah sks
VIII 14
VII 18
VI 18
V 18
IV 19
III 19
II 19
I 19
KELOMPOK
KOMPETENSI
RUMUSAN
KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI
a b c d e
UTAMA
1 V V
2 V V
3 V V V
4 V V V V
PENDUKUNG
5 V V
6 V V V
LAINNYA 7 V V
PROFIL
PENCIRI
PROGRAM STUDI
PENCIRI
LEMBAGA/ INSTITUSI
KOMPETENSI
UTAMA
KOMPETENSI
PENDUKUNG
KOMPETENSI
LAINNYA
1
2
3
20. Menyusun Kurikulum PT
• Kurikulum disusun
dengan melibatkan
seluruh Peer
• Merujuk pada KKNI
untuk membuat CP
minimum
• Disesuaikan dengan
jenjang pendidikan
• Memasukkan
keunggulan daerah
• Memperhatikan
perkembangan di
masyarakat
D1
D2
D3
D4 S1
PROFESI
S2
S3
S2
TERAP
AN
S3
TERAP
AN
22. Telaah keilmuan dan Keahlian
Kajian kebutuhan masyarakat dan
stake holder
Tahap inventarisasi informasi dan pengumpulan
data melibatkan stake holder, forum/pengelola
prodi sejenis
1. PROFIL LULUSAN
Tahap penting :
peran lulusan disesuai-kan dengan jenjang
kualifikasi KKNI dan SN-Dikti
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
LULUSAN
(CPL)
Kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan peran lulusan sesuai profil
Pemilihan dan Bobot
3. BAHAN KAJIAN
Memperhatikan kedalaman dan cakupan
materi
4. PETA KURIKULUM
Proses pembentukan
4. MATA KULIAH
Hubungan antara Capaian Pembelajaran
Lulusan dengan Bahan Kajian sehingga
terbentuk Mata Kuliah
5. PEMBOBOTAN MATA KULIAH
Hubungan antara Mata kuliah dan bahan kajian
beserta bobotnya menghasilkan beban SKS mata
kuliah
6. RENCANA PEMBELAJARAN
SEMESTER
(RPS)
Dikembangkan dosen secara mandiri atau
bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang Ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam program studi.
23. Lulusan Poltek SSN dapat diangkat
menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) di lingkungan Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN) atau instansi
pemerintah lainnya baik di pusat
maupun di daerah sesuai dengan
formasi yang tersedia.
|Cryptographic Engineer| Information
Security Practitioner| Information
Security Analyst| Network Security
Engineer| Network & Web
Penetration Tester| Hardware
Security Engineer| Software Security
Engineer|
KOMPETENSI
Kemampuan menganalisis, merancang, dan
mengimplementasikan sistem kriptografi dan/atau
mengelola, mengevaluasi, mengembangkan keamanan
siber dan persandian negara seutuhnya sehingga dapat
mendukung pemerintah dalam aspek pertahanan dan
keamanan negara.
KARAKTER
Kemampuan menumbuhkembangkan kreativitas dan
pemikiran untuk mewujudkan keseimbangan kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan
kecerdasan spiritual sebagai kader pemerintahan di
bidang keamanan siber dan persandian.
24. |Cryptographic Engineer| Information
Security Practitioner| Information
Security Analyst| Network Security
Engineer| Network & Web Penetration
Tester| Hardware Security Engineer|
Software Security Engineer|
Description: Plan, implement, upgrade, or monitor
security measures for the protection of computer networks
and information. Assess system vulnerabilities for security
risks and propose and implement risk mitigation
strategies. May ensure appropriate security controls are in
place that will safeguard digital files and vital electronic
infrastructure. May respond to computer security breaches
and viruses.
Sample of reported job titles: Information Security
Officer, Information Security Specialist, Information
Systems Security Analyst, Information Systems Security
Officer (ISSO), Information Technology Security Analyst
(IT Security Analyst), Network Security Analyst, Security
Analyst, Systems Analyst
Interest code: CIR (Conventional,
Investigative, Realistic)
Work Style:
•Attention to Detail .
•Dependability
•Analytical Thinking
•Cooperation
Work Values:
•Working Conditions — Occupations that satisfy this work value
offer job security and good working conditions. Corresponding needs are Activity,
Compensation, Independence, Security, Variety and Working Conditions.
•Independence — Occupations that satisfy this work value allow
employees to work on their own and make decisions. Corresponding needs are
Creativity, Responsibility and Autonomy.
•Support — Occupations that satisfy this work value offer supportive
management that stands behind employees. Corresponding needs are Company
Policies, Supervision: Human Relations and Supervision: Technical.
25.
26. Menghitung Beban Belajar Mahasiswa (FTE)
• 1 SKS = 170 Menit
• 1 semester ada 16 kali pertemuan
• 8 semester berjumlah 144 SKS
• Sehingga beban belajar mahasiswa dalam 8
semester adalah:
• =170 Menit X 16 Kali X 144 SKS
• = 391.680 Menit
• Masa studi D4/S1 = 4 tahun
• 1 tahun 12 Bulan dengan Bulan efektif setiap
1 tahun adalah 10 Bulan
• 1 bulan terdiri dari 22 hari efektif
• 1 hari terdiri dari 8 Jam efektif
• 1 jam 60 menit
• Waktu efektif belajar dalam waktu 4 tahun
• =4 (tahun)X 10(bulan)X22(hari)X 8 (jam)X 60
Menit
• =422.400 Menit
FTE Mahasiswa= Jumlah waktu SKS
ditempuh/Jumlah waktu efektif
=391680/422400
= 0,93
27. Bidang Pengasuhan
Bagian Kedua
Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan
Pasal 6
• (1) Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a merupakan pendidikan vokasi.
• (2) Kegiatan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi bidang akademik dan bidang pengasuhan.
• (3) Kegiatan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diselenggarakan secara seimbang, berkesinambungan dan saling
mendukung dengan berpedoman pada tujuan pendidikan.
30. Generasi milenial (Boston Consulting Group (BCG) University of Berkley tahun 2011 )
• Minat membaca secara konvensional kini sudah menurun karena
Generasi Y lebih memilih membaca lewat smartphone mereka
• Millennial wajib memiliki akun sosial media sebagai alat komunikasi
dan pusat informasi
• Millennial pasti lebih memilih ponsel daripada televisi. Menonton
sebuah acara televisi kini sudah tidak lagi menjadi sebuah hiburan
karena apapun bisa mereka temukan di telepon genggam
• Millennial menjadikan keluarga sebagai pusat pertimbangan dan
pengambil keputusan mereka
31. Dalam aspek bekerja, Gallup
(2016)
• Para milenials bekerja bukan hanya sekedar untuk menerima gaji, tetapi juga untuk
mengejar tujuan (sesuatu yang sudah dicitacitakan sebelumnya),
• Milennials tidak terlalu mengejar kepuasan kerja, namun yang lebih milenials
inginkan adalah kemungkinan berkembangnya diri mereka di dalam pekerjaan
tersebut (mempelajari hal baru, skill baru, sudut padang baru, mengenal lebih
banyak orang, mengambil kesempatan untuk berkembang, dan sebagainya)
• Milennials tidak menginginkan atasan yang suka memerintah dan mengontrol
• Milennials tidak menginginkan review tahunan, milenials menginginkan on going
conversation
• Milennials tidak terpikir untuk memperbaiki kekuranganya, milenials lebih berpikir
untuk mengembangkan kelebihannya.
• Bagi milennials, pekerjaan bukan hanya sekedar bekerja namun bekerja adalah
bagian dari hidup mereka.