SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
FISIKA



                    KELOMPOK 1
1.   Rio Arika Putra             (31)
2.   Rizqi Firmansyah            (32)
3.   Rohmaindri Astrianingsih
       (33)
4.   Rovina Syabana              (34)
5.   Siti Fauziah                (35)
6.   Vivi Hermanti
PENGERTIAN ALAT OPTIK
Alat optik merupakan alat yang
 bekerja berdasarkan pembiasan
 dan pemantulan cahaya.

Alat optik dibedakan atas dua
  jenis, yaitu :
1. Alat optik alami, contoh : mata
2. Alat optik buatan, contoh :
   kamera, lup, mikroskop, teropong,
    dll.
• Bagian-bagian pada Mata
                              Lensa

                   iris                      retina

                                               Bintik kuning
                                             Bintik buta
               pupil



               kornea

                                      Syaraf mata
                          Otot akomodasi
Cara Kerja Mata
Pembentukan Bayangan
pada Mata
   • Cahaya yang masuk ke mata
     difokuskan oleh lensa mata ke
     bagian belakang mata yang
     disebut retina.
   • Untuk mengatur agar bayangan
     selalu jatuh pada retina, lensa
     dapat menebal dan menipis
     disesuaikan dengan jarak benda
     terhadap mata.
   • Bayangan yang terbentuk pada
     retina bersifat nyata, terbalik
     diperkecil
• Bentuk bayangan benda yang
  jatuh di retina seolah-olah
  direkam dan disampaikan ke
  otak melalui saraf optik.
  Bayangan inilah yang sampai ke
  otak dan memberikan kesan
  melihat benda kepada mata.
  Jadi, mata dapat melihat objek
  dengan jelas apabila bayangan
  benda terbentuk tepat di
  retina.
Perubahan Ukuran fokus lensa
     Melihat objek yang dekat




    Melihat objek yang jauh
Daya Akomodasi Mata
   Daya akomodasi mata adalah
    kemampuan lensa mata untuk
    menebal dan menipis.
       Saat mata melihat objek yang
    dekat, lensa mata akan
    berakomodasi menjadi lebih
    cembung agar bayangan yang
    terbentuk jatuh tepat di retina.
    Sebaliknya, saat melihat objek
    yang jauh, lensa mata akan menjadi
    lebih pipih untuk memfokuskan
    bayangan tepat di retina.
Rabun Jauh (Miopi)
      Rabun jauh adalah kelainan
   mata karena bayangan benda-
   benda yang jauh jatuh di depan
   retina. Hal ini terjadi karena
   lensa mata tidak dapat menipis
   dengan baik.
Pembentukan Bayangan Benda
 pada Mata Penderita Miopi
Rumus kacamata        lensa       cekung
(miopi) :




    • P = kekuatan atau daya
      lensa        (dioptri)
    • f = jarak fokus lensa (m)
    • PR= titik jauh (cm)
Rabun Dekat
    (Hipermetropi)
   Rabun dekat adalah kelainan
mata karena bayangan benda-
benda yang dekat jatuh di
belakang retina. Hal ini disebabkan
karena lensa mata tidak dapat
menebal dengan baik.
   Rabun dekat dapat dibantu
dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa positif.
Pembentukan Bayangan Benda
   pada Mata Penderita
      Hypermetropi
• S = jarak benda ke lensa (m)
• S’ = jarak bayangan ke benda (m)
• f = jarak fokus lensa (m)
Hubungan antara daya lensa dan
kekuatan lensa memenuhi persamaan
sebagai berikut :

            P=1
              f

   • P = kekuatan atau daya lensa
     (dioptri)
   • f = jarak fokus lensa (m)
Rumus kacamata lensa cembung
(hipermetropi) :
             P=1 =4-1
               f    PP

    • P = kekuatan atau daya
      lensa            (dioptri)
    • f = jarak fokus lensa (m)
    • PP = titik dekat (cm)
CONTOH SOAL

Tohir tidak dapat membaca pada jarak
normal (25 cm). Saat melihat benda, dia
bisa melihat dengan jelas jika jaraknya 1
m dan selebihnya. Tentukan daya
kacamata yang dibutuhkan Tohir agar
dapat melihat pada jarak baca normal.
Tentukan pula jarak fokus lensanya!
• Diketahui   :S     = 25 cm
               S’    = -PP
                     = -1 m
                     = -100 cm
• Ditanya     :P     =?
                f    =?
• Jawab       : * P = 100 + 100   * f = 100
                       S     S’          p
                    = 100 – 100       = 100
                       25 100            3
                    = 3 dioptri       = 33,3 cm
KAMERA
• Bagian-bagian pada Kamera
                                        apertur

                     Diafragma




                 lensa




                         Range finder
                                            film
Persamaan Mata dengan
        Kamera
  Mata dan kamera memiliki persamaan
  sebagai berikut:
• memiliki satu lensa
• memiliki pengatur cahaya, yaitu :
  pada mata        retina dan pupil
  pada kamera      diafragma dan apertur
• memiliki layar penangkap bayangan
  pada mata      retina
  pada kamera      film
Cara Kerja Kamera
KACA PEMBESAR (LUP)
Pembentukan Bayangan
pada Lup




      f    f
Rumus perbesaran sudut lup
 untuk mata tanpa akomodasi
 (Jika S=f) :
             M = Sn
                  f


Rumus perbesaran sudut lup
 untuk mata berakomodasi
         M = Sn + 1
 maksimum:
                 f


• M = perbesaran sudut lup
• Sn= titik dekat lup
• f = jarak fokus lup
Contoh soal
 Seseorang yang mempunyai titik dekat
 30 cm ingin melihat sebuah benda
 dengan lup. Apabila orang tersebut
 saat       berakomodasi     maksimum
 menginginkan perbesaran sebesar 5
 kali, maka jarak fokus lup yang harus
 digunakan adalah ...
• Diketahui :
  S = 30cm
  M = 5 kali menggunakan rumus mata berakomodasi
  maksimum
• Ditanya : f = ...?

• Jawab     : M = Sn + 1          f = 30
                   f                  4
              5 = 30 + 1           f = 7,5 cm
                  f
              30 = 5-1
               f
MIKROSKOP
Bagian-bagian Mikroskop



      Pengatur
      Jarak/ fokus



          Lensa
          obyektif


            Meja
            preparat

           Cermin
           cekung
Pembentukan Bayangan pada
          Mikroskop


                                Lensa Okuler




2Fob Fob
                 Fob 2Fob Fok




     Lensa Obyektif
KETERANGAN

• Benda ditempatkan di ruang 2 lensa
  obyektif
• Bayangan yang terbentuk akan berada
  dibelakang lensa obyektif di ruang tiga
• Bayangan ini bersifat nyata, terbalik,
  diperbesar
• Bayangan yang dibentuk oleh lensa
  obyektif dijadikan benda untuk lensa
  okuler, sehingga bayangan ini
  ditempatkan di ruang satunya lensa
  okuler. Bayangan kedua yang dibentuk
  oleh lensa okuler akan bersifat maya,
  tegak diperbesar, didepan lensa okuler.
CONTOH SOAL
Sebuah mikroskop disusun dari dua lensa
 positif. Lensa objektif dan lensa okuler
 masing-masing memiliki jarak fokus 3 cm
 dan 10 cm. Jika sebuah benda
 ditempatkan 3,5 cm di depan lensa
 objektif maka tentukan perbesaran dan
 panjang mikroskop untuk:

a. Mata berakomodasi maksimum
b. Mata berakomodasi minimum
• Jawab   :
              1        1        1
              Sob’    fob       Sob
                     1        1
                     3        3,5
                     7-6
                     21
                      1
                     21
                      Sob’ = 21
Sok’ =   -25 cm (mata normal).

 Jadi dapat di tentukan   Sok :




Sehingga dapat ditentukan panjang
 mikroskop sebesar
b. Mata berakomodasi minimum panjang
  mikroskop pada akomodasi minimum
   Sok = fok




Panjang mikroskop pada akomodasi minimum
(Sok = fok)
a. Mata berakomodasi maksimum
   M = Mob . Mok

    Sob’     Sn           1   21 25 1
   Sob       fok              3,5   10
   = 21 kali
   Sok’ = -25 cm (mata normal)
   Menentukan Sok :
   1 = 1           1
  Sok  fok         Sok’
• Diketahui :
   fob = 3 cm      Sob = 3,5 cm
    fok = 10 cm
• Ditanya       :
 a. Perbesaran dan panjang mikroskop
  untuk mata berakomodasi maksimum
 b. Perbesaran dan panjang mikroskop
  untuk mata berakomodasi minimum
TEROPONG
 Teropong disebut juga dengan teleskop
 Teropong merupakan alat optik yang
  digunakan sebagai alat untuk melihat
  benda yang letaknya jauh.
 Teropong dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Teropong bias ( tersusun atas
   beberapa lensa)
2. Teropong pantul ( tersusun atas
   beberapa cermin dan lensa)
Teropong Bintang
   Sesuai namanya, teropong ini
   digunakan untuk melihat benda-
   benda langit yang sangat jauh
   jaraknya.




                     Lensa okuler
Lensa objektif
Pembentukan bayangan pada
    teropong bintang
         +                         +

                        fob fok
fob                                    fok


         Ob                       Ok



              Sifat bayangan:
              - Maya
              -Terbalik
              - lebih dekat
•   Prinsip kerja teropong sama dengan
    prinsip kerja pada mikroskop

• Teropong    menggunakan    dua   buah
  lensa, yaitu lensa objektif dan lensa
  okuler.

• Oleh karena benda berada di tempat
  yang jauh, berarti jaraknya lebih dari 2f
  sehingga bayangan yang dibentuk oleh
  lensa            objektif          adalah
  nyata, terbalik, dan diperkecil.
•     Kemudian,      oleh   lensa    okuler
  bayangan tersebut diperbesar sehingga
  menghasilkan bayangan maya, tegak, dan
  diperbesar.
PERISKOP
Pembentukan bayangan pada periskop
Saat    melihat    dari   ujung
bawah, cahaya sejajar masuk
lewat ujung atas mengenai
cermin. Oleh cermin akan
dipantulkan membentuk sudut
45° ke cermin bawah yang juga
akan membentuk sudut 45°.
Sinar-sinar pantul sejajar tadi
dipantulkan kembali ke mata
yang melihat dari ujung bawah
sehingga kita dapat melihat
benda-benda yang berada di
ujung atas.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Nana Andriana
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptheriyanto249888
 
Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Fefi Puspitasari
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)GGM Spektafest
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaFKIP UHO
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulannooraisy22
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungKLOTILDAJENIRITA
 

What's hot (20)

Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Ppt cahaya
Ppt cahayaPpt cahaya
Ppt cahaya
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
 

Similar to ppt fisika alat optik SMA kelas X

Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Wenny Amoy
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaiissiska
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaaadesaputrakeren
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaMyzzukara
 
bab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.pptbab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.pptdesi178209
 
alat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptalat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptHawwaZuwanda1
 
ALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAFadila Rahayu
 
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "Ihzaya
 
optika geometris
optika geometrisoptika geometris
optika geometrisfikri1512
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaranenifolia
 
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptx
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptxALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptx
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptxHawwaZuwanda1
 

Similar to ppt fisika alat optik SMA kelas X (20)

Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efiza
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efiza
 
A 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efizaA 01 ade saputra dan mimi efiza
A 01 ade saputra dan mimi efiza
 
Bab alat-optik
Bab alat-optikBab alat-optik
Bab alat-optik
 
Alat Optik 1.pptx
Alat Optik 1.pptxAlat Optik 1.pptx
Alat Optik 1.pptx
 
bab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.pptbab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.ppt
 
alat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptalat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.ppt
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
ALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMA
 
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
 
optika geometris
optika geometrisoptika geometris
optika geometris
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optik
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Buku siswa
Buku siswaBuku siswa
Buku siswa
 
ALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIKALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIK
 
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptx
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptxALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptx
ALAT OPTIK_ Maditaningtyas B1J014137 henta ria A B1J014136.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

ppt fisika alat optik SMA kelas X

  • 1. FISIKA KELOMPOK 1 1. Rio Arika Putra (31) 2. Rizqi Firmansyah (32) 3. Rohmaindri Astrianingsih (33) 4. Rovina Syabana (34) 5. Siti Fauziah (35) 6. Vivi Hermanti
  • 2. PENGERTIAN ALAT OPTIK Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan pembiasan dan pemantulan cahaya. Alat optik dibedakan atas dua jenis, yaitu : 1. Alat optik alami, contoh : mata 2. Alat optik buatan, contoh : kamera, lup, mikroskop, teropong, dll.
  • 3. • Bagian-bagian pada Mata Lensa iris retina Bintik kuning Bintik buta pupil kornea Syaraf mata Otot akomodasi
  • 5. Pembentukan Bayangan pada Mata • Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. • Untuk mengatur agar bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan menipis disesuaikan dengan jarak benda terhadap mata. • Bayangan yang terbentuk pada retina bersifat nyata, terbalik diperkecil
  • 6. • Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda terbentuk tepat di retina.
  • 7. Perubahan Ukuran fokus lensa Melihat objek yang dekat Melihat objek yang jauh
  • 8. Daya Akomodasi Mata Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis. Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
  • 9. Rabun Jauh (Miopi) Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda- benda yang jauh jatuh di depan retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis dengan baik.
  • 10. Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Penderita Miopi
  • 11. Rumus kacamata lensa cekung (miopi) : • P = kekuatan atau daya lensa (dioptri) • f = jarak fokus lensa (m) • PR= titik jauh (cm)
  • 12. Rabun Dekat (Hipermetropi) Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda- benda yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik. Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa positif.
  • 13. Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Penderita Hypermetropi
  • 14. • S = jarak benda ke lensa (m) • S’ = jarak bayangan ke benda (m) • f = jarak fokus lensa (m)
  • 15. Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan sebagai berikut : P=1 f • P = kekuatan atau daya lensa (dioptri) • f = jarak fokus lensa (m)
  • 16. Rumus kacamata lensa cembung (hipermetropi) : P=1 =4-1 f PP • P = kekuatan atau daya lensa (dioptri) • f = jarak fokus lensa (m) • PP = titik dekat (cm)
  • 17. CONTOH SOAL Tohir tidak dapat membaca pada jarak normal (25 cm). Saat melihat benda, dia bisa melihat dengan jelas jika jaraknya 1 m dan selebihnya. Tentukan daya kacamata yang dibutuhkan Tohir agar dapat melihat pada jarak baca normal. Tentukan pula jarak fokus lensanya!
  • 18. • Diketahui :S = 25 cm S’ = -PP = -1 m = -100 cm • Ditanya :P =? f =? • Jawab : * P = 100 + 100 * f = 100 S S’ p = 100 – 100 = 100 25 100 3 = 3 dioptri = 33,3 cm
  • 19. KAMERA • Bagian-bagian pada Kamera apertur Diafragma lensa Range finder film
  • 20. Persamaan Mata dengan Kamera Mata dan kamera memiliki persamaan sebagai berikut: • memiliki satu lensa • memiliki pengatur cahaya, yaitu : pada mata retina dan pupil pada kamera diafragma dan apertur • memiliki layar penangkap bayangan pada mata retina pada kamera film
  • 24. Rumus perbesaran sudut lup untuk mata tanpa akomodasi (Jika S=f) : M = Sn f Rumus perbesaran sudut lup untuk mata berakomodasi M = Sn + 1 maksimum: f • M = perbesaran sudut lup • Sn= titik dekat lup • f = jarak fokus lup
  • 25. Contoh soal Seseorang yang mempunyai titik dekat 30 cm ingin melihat sebuah benda dengan lup. Apabila orang tersebut saat berakomodasi maksimum menginginkan perbesaran sebesar 5 kali, maka jarak fokus lup yang harus digunakan adalah ...
  • 26. • Diketahui : S = 30cm M = 5 kali menggunakan rumus mata berakomodasi maksimum • Ditanya : f = ...? • Jawab : M = Sn + 1 f = 30 f 4 5 = 30 + 1 f = 7,5 cm f 30 = 5-1 f
  • 28. Bagian-bagian Mikroskop Pengatur Jarak/ fokus Lensa obyektif Meja preparat Cermin cekung
  • 29. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop Lensa Okuler 2Fob Fob Fob 2Fob Fok Lensa Obyektif
  • 30. KETERANGAN • Benda ditempatkan di ruang 2 lensa obyektif • Bayangan yang terbentuk akan berada dibelakang lensa obyektif di ruang tiga • Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, diperbesar
  • 31. • Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif dijadikan benda untuk lensa okuler, sehingga bayangan ini ditempatkan di ruang satunya lensa okuler. Bayangan kedua yang dibentuk oleh lensa okuler akan bersifat maya, tegak diperbesar, didepan lensa okuler.
  • 32. CONTOH SOAL Sebuah mikroskop disusun dari dua lensa positif. Lensa objektif dan lensa okuler masing-masing memiliki jarak fokus 3 cm dan 10 cm. Jika sebuah benda ditempatkan 3,5 cm di depan lensa objektif maka tentukan perbesaran dan panjang mikroskop untuk: a. Mata berakomodasi maksimum b. Mata berakomodasi minimum
  • 33. • Jawab : 1 1 1 Sob’ fob Sob 1 1 3 3,5 7-6 21 1 21 Sob’ = 21
  • 34. Sok’ = -25 cm (mata normal). Jadi dapat di tentukan Sok : Sehingga dapat ditentukan panjang mikroskop sebesar
  • 35. b. Mata berakomodasi minimum panjang mikroskop pada akomodasi minimum Sok = fok Panjang mikroskop pada akomodasi minimum (Sok = fok)
  • 36. a. Mata berakomodasi maksimum M = Mob . Mok Sob’ Sn 1 21 25 1 Sob fok 3,5 10 = 21 kali Sok’ = -25 cm (mata normal) Menentukan Sok : 1 = 1 1 Sok fok Sok’
  • 37. • Diketahui : fob = 3 cm Sob = 3,5 cm fok = 10 cm • Ditanya : a. Perbesaran dan panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum b. Perbesaran dan panjang mikroskop untuk mata berakomodasi minimum
  • 38. TEROPONG  Teropong disebut juga dengan teleskop  Teropong merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat untuk melihat benda yang letaknya jauh.  Teropong dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Teropong bias ( tersusun atas beberapa lensa) 2. Teropong pantul ( tersusun atas beberapa cermin dan lensa)
  • 39. Teropong Bintang Sesuai namanya, teropong ini digunakan untuk melihat benda- benda langit yang sangat jauh jaraknya. Lensa okuler Lensa objektif
  • 40. Pembentukan bayangan pada teropong bintang + + fob fok fob fok Ob Ok Sifat bayangan: - Maya -Terbalik - lebih dekat
  • 41. Prinsip kerja teropong sama dengan prinsip kerja pada mikroskop • Teropong menggunakan dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. • Oleh karena benda berada di tempat yang jauh, berarti jaraknya lebih dari 2f sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. • Kemudian, oleh lensa okuler bayangan tersebut diperbesar sehingga menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperbesar.
  • 44. Saat melihat dari ujung bawah, cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin. Oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45° ke cermin bawah yang juga akan membentuk sudut 45°. Sinar-sinar pantul sejajar tadi dipantulkan kembali ke mata yang melihat dari ujung bawah sehingga kita dapat melihat benda-benda yang berada di ujung atas.