SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
GEMPA PALU
28 SEPTEMBER 2018
di susun oleh kelompok 3
dosen pengampu: rudianto surbakti, s.t., m.t.
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
 meiMAN BERKAT JAYA GIAWA (198110071)
 PRAMUDIA BAGASKARA (198110065)
 MARTIN LUTHER HURA (198110126)
 REYNALDI PARDOSI (198110061)
 Yosdani syahputra sihombing (198110091)
 Muhammad ikhsan priyanitama (198110074)
bab 1
pendahuluan
Indonesia merupakan jalur dari lempeng bumi, yaitu Lempeng Indo-
Australia di sisi selatan yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6-
7cm/tahun menumbuk Lempeng Eurasia yang stabil sepanjang Palung
Sunda. Dari sisi timur, Lempeng Pasifik menumbuk kawasan timur
Indonesia sepanjang Palung New Guinea-Pasifik dengan kecepatan sampai
11cm/tahun.
Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa
bumi berkekuatan 7,4 Magnitudo. Di ikuti dengan tsunami yang melanda
pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia bagian utara pada tanggal 28
September 2018, pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km
utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu, dengan kedalaman 10 km.
Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota
Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten
Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota
Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa
memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.
Kota Palu yang merupakan pusat pemerintahan dan jantung prekonomian
provinsi Sulawesi Tengah, yang ikut terkena dampak bencana gempa yang
mengakibatkan Tsunami pada tanggal 28 September 2018 lalu. tercatat 1.636
jiwa meninggal akibat pristiwa tersebut (Kompas.com, Ihsanuddin, 2018), dan
menurut data citra satelit yang di dapat dari International Disaster Charter
kerusakan bangunan yang terjadi di kota palu akibat gempa dan Tsunami
tersebut mencapai 2.403 bangunan. Ini menyebabkan kelumpuhan kota palu
dari berbagai aspek, tercata sekitar 70.000 jiwa di tampung di pengungsian.
Menurut peta gempa Indonesia tahun 2010, kota palu masuk ke jajaran kota
yang memiliki potensi gempa sangat tinggi (BNPB, Palu, 2018).
bab 2
pembahasan
1. Pengertian Gempa
Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang terasa dari permukaan bumi, cukup kuat
untuk menghancurkan bangunan utama dan membunuh ribuan orang. Tingkat kekuatan
getaran berkisar dari tidak dirasakan hingga cukup kuat untuk melemparkan orang di sekitar.
Gempa bumi merupakan hasil dari pelepasan tibatiba energi dalam kerak bumi yang
menciptakan gelombang seismik.
2. Jenis Patahan Gempa
• Normal,
Sesar normal terjadi terutama di daerah di mana kerak sedang diperluas
seperti batas divergen
• Reverse (Thrust)
Thrust patahan terjadi di daerah di mana kerak sedang dipersingkat seperti
di batas konvergen.
• Strike-slip
Patahan Strike-slip adalah struktur curam di mana kedua belah pihak dari
patahan menyelinap horizontal melewati satu sama lain
2.1 Penyebab Gempa Palu
Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar Kecamatan
Sirenja, Kabupaten Donggala.
Gempa Bumi yang terjadi di Palu merupakan gempa bumi dangkal
akibat aktivitas sesar Palu Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi
dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar mengiri
(strike-slip sinitral).
3. Bencana Pengiring
• Likuefaksi
Akibat guncangan gempa bumi, bebrapa saat setelah puncak terjadi muncul
gejala likuefaksi (pencairan tanah). Likuefaksi adalah perubahan material yanag padat
(solid), dalam hal ini berupa endapan sedimen atau tanah sedimen, menjadi seperti
cairan (liquid).
Dibagian Sesar Palu, tersusun endapan sedimen yang berumur muda, dan belum
lagi terkonsolidasi/mengalami pemadatan. Karenanya ia rentan mengalami likuefaksi
jika terjadi gempa besar
Likuefaksi terjadi di Kelurahan Petobo, Perumnas Balaroa dan Perbataasan
Kabupaten Sigi dengan Kota Palu
• Kerusakan akibat Likuefaksi
Sebagai akibat dari likuefaksi ini, sampai 3 Oktober,
1. tim SAR menemukan korban di Perumnas Balaroa 48 orang meninggal dunia, dan
di Petobo 36 orang, juga meninggal dunia.
2. Di Jono Oge, Kabupaten Sigi, mencapai 202 hektar, 36 bangunan rusak, dan 168
lain juga kemungkinan rusak.
3. Di Petobo, Palu, luasan mencapai 180 hektar, bangunan rusak 2.050, dan
bangunan mungkin rusak 168. Di wilayah Balaroa luasan mencapai 47,8 hektar,
menyebabkan 1.045 bangunan rusak, lima alat berat dikerahkan.
4. Di wilayah Balaroa luasan mencapai 47,8 hektar, menyebabkan 1.045
bangunan rusak, lima alat berat dikerahkan.
5. Di luar Petobo dan Balaroa, terjadi pula kerusakan parah di Desa
Tosale, Desa Towale, dan Desa Loli, Kabupaten Donggala.
6. Adapun dalam bidang infrastruktur, daerah Kecamatan Sigi
Biromaru, Sigi, ada Jalur Palu-Napu yang jadi akses untuk ke Poso,
terutama lembah Napu. Terlihat, jalan aspal terbuka menganga, didapati
kebun jagung dan kelapa terseret ke kampung itu. Tanah retak,
bergelombang. Aspal terperosok hingga kedalaman lebih dari 3 meter.
Lahan juga terlihat bergelombang.
• Tsunami
Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini tsunami
untuk wilayah pesisir pantai Kabupaten Donggala, Kota Palu dan sebagian pesisir
utara Kabupaten Mamuju. Tsunami diprediksi memiliki ketinggian 0,5 – 3 meter
dengan waktu tiba di Kota Palu pukul 18.22 WITA. Pukul 18.27 WITA terjadi
kenaikan air muka laut 6 cm di pesisir Kabupaten Mamuju. BNPB mengeluarkan
asbab daripada terjadinya tsunami ini. Menurut BNPB, tsunami ini sebabnya adalah
adanya kelongsoran sedimen dalam laut yang mencapai 200-300 meter. Sutopo Purwo
Nugroho, pihak Humas BNPB lebih lanjut menyatakan bahwa sendimen tersebut
belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga ketika diguncang gempa terjadi longsor. Di
lain tempat selain Donggala, adanya gempa lokal yang membuat tsunami tak sebesar
di Donggala.
Di Teluk Palu yang jaraknya lebih dekat dengan pusat gempa diperkirakan
terlebih dahulu mengalami tsunami setinggi 1,5 meter. Pukul 18.37 WITA,
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa ini. Fakta terbaru
menyebut bahwa titik tertinggi tsunami tercatat 11,3 meter, terjadi di Desa
Tondo, Palu Timur, Kota Palu. Sedangkan titik terendah tsunami tercatat 2,2
meter, terjadi di Desa Mapaga, Kabupaten Donggala. Baik di titik tertinggi
maupun titik terendah, tsunami menerjang pantai, menghantam permukiman,
hingga gedung-gedung dan fasilitas umum.
• Dampak dan korban
Akibat gempa pertama berkekuatan 6,0 Magnitudo, pada selasa 2 Oktober,
korban meninggal telah mencapai 1234 orang. Jumlah orang tertimbun
mencapai 152 orang. Korban yang tewas maupun yang terluka, merupakan
korban tertimpa bangunan yang roboh. BPBD Kabupaten Donggala juga
menyatakan bahwa puluhan rumah rusak karena adanya gempa ini.
Sementara akibat gempa 7,4 Mw yang disusul Tsunami di Kota Palu hingga
Sabtu, 29 September 2018, pukul 15.00 WITA korban tewas mencapai 844
jiwa, lebih dari 500 orang luka berat, 29 orang hilang dan sebanyak 65.733
rumah rusak menurut Kapendam Kodam XIII Merdeka Kolonel (Inf) M
Thohir. Dari antara orang-orang yang hilang itu, sebanyak satu keluarga
sebanyak 5 orang hilang di tengah tsunami di Pantai Talise. Dari antara 400
lebih orang yang meninggal itu, baru teridentifikasi sebanyak 97 orang.
2.3 Kerugian Ekonomi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis total kerugian dampak
bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Kepala Pusat
Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut total kerugian itu
mencapai Rp18,48 triliun per 27 Oktober 2018. Jumlah ini lebih besar daripada
sebelumnya yakni sebesar Rp 13,82 triliun per 21 Oktober lalu," kata Sutopo melalui
rilis yang diterima. Sutopo mengatakan dampak ekonomi berupa kerugian dan
kerusakan akibat bencana di Sulawesi Tengah ini kemungkinan masih akan terus
bertambah sebab kerusakan akibat bencana itu belum selesai dilakukan.
Sedangkan jika dirunut berdasarkan sebaran wilayah kerugian dan kerusakan
terbesar ada di Kota Palu yang mencapai angka Rp 8,3 triliun. Sedangkan
Kabupaten Sigi mencapai Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi
Moutong mencapai Rp 640 milyar. "Tim Hitung Cepat Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BNPB dan UNDP, terus menghitung dampak dan kebutuhan
untuk pemulihan nantinya.
2.4 Penanganan Kontruksi Pasca Bencana
Kerusakan pada sektor permukiman (rumah) dan sosial seperti bangunan
pendidikan, kesehatan, dan kantor layanan publik mengakibatkan penurunan
produktivitas masyarakat di lokasi terdampak. Untuk itu, kebutuhan pembangunan
kembali menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat terdampak. Saat ini, masyarakat
yang kehilangan rumah karena gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi disediakan
hunian sementara sampai hunian tetap dapat dibangun kembali. Begitu juga dengan
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar lainnya yang mengalami kerusakan
berat; aktivitas berlangsung di bangunan sementara hingga bangunan permanen selesai
dibangun kembali.
Pemerintah Indonesia membuat hampir 700 unit dalam 72 Huntara. Bukan hanya
pemerintah, tetapi lebih dari 30 NGO telah membuat sekitar 8.425 unit untuk para
korban akibat gempa, tsunami, dan likuefaksi Palu. Selain Huntara pemerintah juga
telah membangun Huntap. Tetapi dalam pembangunan Huntap, Pemerintah hanya
berfokus pada penyediaan perumahan yang aman dan cepat, meskipun tidak
sepenuhnya yakin akan keamanan jangka panjang
• Tahap I
Sebanyak 630 unit Huntap dibangun di Sulawesi Tengah. Pembangunan Huntap
dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe,
Kabupaten Sigi. Dikelurahan Duyu dibangun 230 unit Huntap dan di Desa Pombewe
sebanyak 400 unit Huntap
Huntap dibangun mengunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat
(RISHA), karena merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang
lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.
Selain pembangunan huntap, lingkup pekerja juga meliputi konstruksi
dinding penahan tanah, konstruksi jalan lingkungan, konstruksi drainase,
konstruksi reservoir dan jaringan SPAM, konstruksi TPL dan IPAL, konstruksi
RTH dan lansekap, serta konstruksi fasilitas umum dan sosial.
Untuk Air minum, air diambil melalui sungai Lewara kemudian dialirkan ke
Instalasi Pengolahan Air dan serevoir dan disalurkan ke Huntap Duyu sebesar
10 liter/detik dan Untuk daerah Pobewe diambil dari Intake sungai Paneki
kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Paneki kemudian ke ground
resevoir dan dialurkan ke Huntap Pobewe sebesar 28 liter/detik
bab 3
kesimpulan, saran dan daftar pustaka
1. Kesimpulan
a) Gempa bumi merupakan salah satu fenomena geologi ketika dua atau lebih lempeng
bumi saling bertemu dan mengalami tubrukan hingga melepaskan energi dalam jumlah
besar dan menciptakan getaran hingga terasa di permukaan bumi.
b) Kota Palu yang merupakan pusat pemerintahan dan jantung prekonomian provinsi
Sulawesi Tengah, yang ikut terkena dampak bencana gempa yang mengakibatkan
Tsunami pada tanggal 28 September 2018 lalu.
c) Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4
Magnitudo. Di ikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau
Sulawesi, Indonesia bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.
2. Saran
Penilaian dan saran pada makalah ini di khususkan untuk para pembaca maupun
pendengar makalah. Bagus tidaknya makalah ini tergantung penilaian para pembaca
maupun pendengar.
‫۝‬ SEKIAN Dan terima kasih ‫۝‬

More Related Content

Similar to GEMPA PALU 2018

Gempa bumi by hafizh arrasyid
Gempa bumi by hafizh arrasyidGempa bumi by hafizh arrasyid
Gempa bumi by hafizh arrasyidHafizhArrasyid1
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxRisdasyahruni1
 
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxPPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxvinny968862
 
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006Arief Budiman
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaNusantara Cimenyan
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeAgus Witono
 
Bencana terdahsyat di dunia
Bencana terdahsyat di duniaBencana terdahsyat di dunia
Bencana terdahsyat di duniaAulia safitri
 
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptx
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptxppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptx
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptxagness2130001
 
Bencana Alam Versi Nabila :D
Bencana Alam Versi Nabila :DBencana Alam Versi Nabila :D
Bencana Alam Versi Nabila :DNabila Ok
 
Inspiring talk unpar by prof paulus pramono
Inspiring talk unpar by prof paulus pramonoInspiring talk unpar by prof paulus pramono
Inspiring talk unpar by prof paulus pramonojohannispiliang
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfShintoRisma
 

Similar to GEMPA PALU 2018 (20)

Gempa bumi by hafizh arrasyid
Gempa bumi by hafizh arrasyidGempa bumi by hafizh arrasyid
Gempa bumi by hafizh arrasyid
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
 
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxPPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
 
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006
 
Makalah konstruksi jembatan
Makalah konstruksi jembatanMakalah konstruksi jembatan
Makalah konstruksi jembatan
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesia
 
-bab 2 gsi
-bab 2 gsi-bab 2 gsi
-bab 2 gsi
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bencana terdahsyat di dunia
Bencana terdahsyat di duniaBencana terdahsyat di dunia
Bencana terdahsyat di dunia
 
Sidak 2013
Sidak 2013Sidak 2013
Sidak 2013
 
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptx
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptxppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptx
ppt Fisika Bencana Alam kel.2.pptx
 
Bencana Alam Versi Nabila :D
Bencana Alam Versi Nabila :DBencana Alam Versi Nabila :D
Bencana Alam Versi Nabila :D
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Makala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa GempaMakala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa Gempa
 
Inspiring talk unpar by prof paulus pramono
Inspiring talk unpar by prof paulus pramonoInspiring talk unpar by prof paulus pramono
Inspiring talk unpar by prof paulus pramono
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

GEMPA PALU 2018

  • 1. GEMPA PALU 28 SEPTEMBER 2018 di susun oleh kelompok 3 dosen pengampu: rudianto surbakti, s.t., m.t.
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 3 :  meiMAN BERKAT JAYA GIAWA (198110071)  PRAMUDIA BAGASKARA (198110065)  MARTIN LUTHER HURA (198110126)  REYNALDI PARDOSI (198110061)  Yosdani syahputra sihombing (198110091)  Muhammad ikhsan priyanitama (198110074)
  • 3. bab 1 pendahuluan Indonesia merupakan jalur dari lempeng bumi, yaitu Lempeng Indo- Australia di sisi selatan yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6- 7cm/tahun menumbuk Lempeng Eurasia yang stabil sepanjang Palung Sunda. Dari sisi timur, Lempeng Pasifik menumbuk kawasan timur Indonesia sepanjang Palung New Guinea-Pasifik dengan kecepatan sampai 11cm/tahun.
  • 4. Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Magnitudo. Di ikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu, dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.
  • 5. Kota Palu yang merupakan pusat pemerintahan dan jantung prekonomian provinsi Sulawesi Tengah, yang ikut terkena dampak bencana gempa yang mengakibatkan Tsunami pada tanggal 28 September 2018 lalu. tercatat 1.636 jiwa meninggal akibat pristiwa tersebut (Kompas.com, Ihsanuddin, 2018), dan menurut data citra satelit yang di dapat dari International Disaster Charter kerusakan bangunan yang terjadi di kota palu akibat gempa dan Tsunami tersebut mencapai 2.403 bangunan. Ini menyebabkan kelumpuhan kota palu dari berbagai aspek, tercata sekitar 70.000 jiwa di tampung di pengungsian. Menurut peta gempa Indonesia tahun 2010, kota palu masuk ke jajaran kota yang memiliki potensi gempa sangat tinggi (BNPB, Palu, 2018).
  • 6. bab 2 pembahasan 1. Pengertian Gempa Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang terasa dari permukaan bumi, cukup kuat untuk menghancurkan bangunan utama dan membunuh ribuan orang. Tingkat kekuatan getaran berkisar dari tidak dirasakan hingga cukup kuat untuk melemparkan orang di sekitar. Gempa bumi merupakan hasil dari pelepasan tibatiba energi dalam kerak bumi yang menciptakan gelombang seismik.
  • 7. 2. Jenis Patahan Gempa • Normal, Sesar normal terjadi terutama di daerah di mana kerak sedang diperluas seperti batas divergen • Reverse (Thrust) Thrust patahan terjadi di daerah di mana kerak sedang dipersingkat seperti di batas konvergen. • Strike-slip Patahan Strike-slip adalah struktur curam di mana kedua belah pihak dari patahan menyelinap horizontal melewati satu sama lain
  • 8. 2.1 Penyebab Gempa Palu Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Gempa Bumi yang terjadi di Palu merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Palu Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar mengiri (strike-slip sinitral).
  • 9. 3. Bencana Pengiring • Likuefaksi Akibat guncangan gempa bumi, bebrapa saat setelah puncak terjadi muncul gejala likuefaksi (pencairan tanah). Likuefaksi adalah perubahan material yanag padat (solid), dalam hal ini berupa endapan sedimen atau tanah sedimen, menjadi seperti cairan (liquid). Dibagian Sesar Palu, tersusun endapan sedimen yang berumur muda, dan belum lagi terkonsolidasi/mengalami pemadatan. Karenanya ia rentan mengalami likuefaksi jika terjadi gempa besar Likuefaksi terjadi di Kelurahan Petobo, Perumnas Balaroa dan Perbataasan Kabupaten Sigi dengan Kota Palu
  • 10. • Kerusakan akibat Likuefaksi Sebagai akibat dari likuefaksi ini, sampai 3 Oktober, 1. tim SAR menemukan korban di Perumnas Balaroa 48 orang meninggal dunia, dan di Petobo 36 orang, juga meninggal dunia. 2. Di Jono Oge, Kabupaten Sigi, mencapai 202 hektar, 36 bangunan rusak, dan 168 lain juga kemungkinan rusak. 3. Di Petobo, Palu, luasan mencapai 180 hektar, bangunan rusak 2.050, dan bangunan mungkin rusak 168. Di wilayah Balaroa luasan mencapai 47,8 hektar, menyebabkan 1.045 bangunan rusak, lima alat berat dikerahkan.
  • 11. 4. Di wilayah Balaroa luasan mencapai 47,8 hektar, menyebabkan 1.045 bangunan rusak, lima alat berat dikerahkan. 5. Di luar Petobo dan Balaroa, terjadi pula kerusakan parah di Desa Tosale, Desa Towale, dan Desa Loli, Kabupaten Donggala. 6. Adapun dalam bidang infrastruktur, daerah Kecamatan Sigi Biromaru, Sigi, ada Jalur Palu-Napu yang jadi akses untuk ke Poso, terutama lembah Napu. Terlihat, jalan aspal terbuka menganga, didapati kebun jagung dan kelapa terseret ke kampung itu. Tanah retak, bergelombang. Aspal terperosok hingga kedalaman lebih dari 3 meter. Lahan juga terlihat bergelombang.
  • 12. • Tsunami Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir pantai Kabupaten Donggala, Kota Palu dan sebagian pesisir utara Kabupaten Mamuju. Tsunami diprediksi memiliki ketinggian 0,5 – 3 meter dengan waktu tiba di Kota Palu pukul 18.22 WITA. Pukul 18.27 WITA terjadi kenaikan air muka laut 6 cm di pesisir Kabupaten Mamuju. BNPB mengeluarkan asbab daripada terjadinya tsunami ini. Menurut BNPB, tsunami ini sebabnya adalah adanya kelongsoran sedimen dalam laut yang mencapai 200-300 meter. Sutopo Purwo Nugroho, pihak Humas BNPB lebih lanjut menyatakan bahwa sendimen tersebut belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga ketika diguncang gempa terjadi longsor. Di lain tempat selain Donggala, adanya gempa lokal yang membuat tsunami tak sebesar di Donggala.
  • 13. Di Teluk Palu yang jaraknya lebih dekat dengan pusat gempa diperkirakan terlebih dahulu mengalami tsunami setinggi 1,5 meter. Pukul 18.37 WITA, BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa ini. Fakta terbaru menyebut bahwa titik tertinggi tsunami tercatat 11,3 meter, terjadi di Desa Tondo, Palu Timur, Kota Palu. Sedangkan titik terendah tsunami tercatat 2,2 meter, terjadi di Desa Mapaga, Kabupaten Donggala. Baik di titik tertinggi maupun titik terendah, tsunami menerjang pantai, menghantam permukiman, hingga gedung-gedung dan fasilitas umum.
  • 14. • Dampak dan korban Akibat gempa pertama berkekuatan 6,0 Magnitudo, pada selasa 2 Oktober, korban meninggal telah mencapai 1234 orang. Jumlah orang tertimbun mencapai 152 orang. Korban yang tewas maupun yang terluka, merupakan korban tertimpa bangunan yang roboh. BPBD Kabupaten Donggala juga menyatakan bahwa puluhan rumah rusak karena adanya gempa ini. Sementara akibat gempa 7,4 Mw yang disusul Tsunami di Kota Palu hingga Sabtu, 29 September 2018, pukul 15.00 WITA korban tewas mencapai 844 jiwa, lebih dari 500 orang luka berat, 29 orang hilang dan sebanyak 65.733 rumah rusak menurut Kapendam Kodam XIII Merdeka Kolonel (Inf) M Thohir. Dari antara orang-orang yang hilang itu, sebanyak satu keluarga sebanyak 5 orang hilang di tengah tsunami di Pantai Talise. Dari antara 400 lebih orang yang meninggal itu, baru teridentifikasi sebanyak 97 orang.
  • 15. 2.3 Kerugian Ekonomi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis total kerugian dampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut total kerugian itu mencapai Rp18,48 triliun per 27 Oktober 2018. Jumlah ini lebih besar daripada sebelumnya yakni sebesar Rp 13,82 triliun per 21 Oktober lalu," kata Sutopo melalui rilis yang diterima. Sutopo mengatakan dampak ekonomi berupa kerugian dan kerusakan akibat bencana di Sulawesi Tengah ini kemungkinan masih akan terus bertambah sebab kerusakan akibat bencana itu belum selesai dilakukan.
  • 16. Sedangkan jika dirunut berdasarkan sebaran wilayah kerugian dan kerusakan terbesar ada di Kota Palu yang mencapai angka Rp 8,3 triliun. Sedangkan Kabupaten Sigi mencapai Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 640 milyar. "Tim Hitung Cepat Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB dan UNDP, terus menghitung dampak dan kebutuhan untuk pemulihan nantinya.
  • 17. 2.4 Penanganan Kontruksi Pasca Bencana Kerusakan pada sektor permukiman (rumah) dan sosial seperti bangunan pendidikan, kesehatan, dan kantor layanan publik mengakibatkan penurunan produktivitas masyarakat di lokasi terdampak. Untuk itu, kebutuhan pembangunan kembali menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat terdampak. Saat ini, masyarakat yang kehilangan rumah karena gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi disediakan hunian sementara sampai hunian tetap dapat dibangun kembali. Begitu juga dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar lainnya yang mengalami kerusakan berat; aktivitas berlangsung di bangunan sementara hingga bangunan permanen selesai dibangun kembali.
  • 18. Pemerintah Indonesia membuat hampir 700 unit dalam 72 Huntara. Bukan hanya pemerintah, tetapi lebih dari 30 NGO telah membuat sekitar 8.425 unit untuk para korban akibat gempa, tsunami, dan likuefaksi Palu. Selain Huntara pemerintah juga telah membangun Huntap. Tetapi dalam pembangunan Huntap, Pemerintah hanya berfokus pada penyediaan perumahan yang aman dan cepat, meskipun tidak sepenuhnya yakin akan keamanan jangka panjang
  • 19. • Tahap I Sebanyak 630 unit Huntap dibangun di Sulawesi Tengah. Pembangunan Huntap dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Dikelurahan Duyu dibangun 230 unit Huntap dan di Desa Pombewe sebanyak 400 unit Huntap Huntap dibangun mengunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), karena merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.
  • 20. Selain pembangunan huntap, lingkup pekerja juga meliputi konstruksi dinding penahan tanah, konstruksi jalan lingkungan, konstruksi drainase, konstruksi reservoir dan jaringan SPAM, konstruksi TPL dan IPAL, konstruksi RTH dan lansekap, serta konstruksi fasilitas umum dan sosial. Untuk Air minum, air diambil melalui sungai Lewara kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air dan serevoir dan disalurkan ke Huntap Duyu sebesar 10 liter/detik dan Untuk daerah Pobewe diambil dari Intake sungai Paneki kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Paneki kemudian ke ground resevoir dan dialurkan ke Huntap Pobewe sebesar 28 liter/detik
  • 21. bab 3 kesimpulan, saran dan daftar pustaka 1. Kesimpulan a) Gempa bumi merupakan salah satu fenomena geologi ketika dua atau lebih lempeng bumi saling bertemu dan mengalami tubrukan hingga melepaskan energi dalam jumlah besar dan menciptakan getaran hingga terasa di permukaan bumi. b) Kota Palu yang merupakan pusat pemerintahan dan jantung prekonomian provinsi Sulawesi Tengah, yang ikut terkena dampak bencana gempa yang mengakibatkan Tsunami pada tanggal 28 September 2018 lalu. c) Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Magnitudo. Di ikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.
  • 22. 2. Saran Penilaian dan saran pada makalah ini di khususkan untuk para pembaca maupun pendengar makalah. Bagus tidaknya makalah ini tergantung penilaian para pembaca maupun pendengar.
  • 23. ‫۝‬ SEKIAN Dan terima kasih ‫۝‬