Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
1. CRITICAL APPRAISAL JURNAL DIAGNOSTIC
Vici Muhammad Akbar H5C02320003
Dosen Pengampu :
dr. Ilsa Hunaifi, Sp.N (K)
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Kelautan
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Mataram
2024
2. Pendahuluan
EBM (evidence based medicine) adalah
pendekatan dalam praktik klinis yang
menggunakan bukti ilmiah terbaik yang
tersedia untuk membuat keputusan
tentang perawatan individu pasien.
Pendekatan ini menggabungkan bukti
dari penelitian klinis yang baik dengan
pengalaman klinis dan nilai-nilai pasien
untuk memandu proses pengambilan
keputusan klinis.
3. Critical Appraisal
Proses evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang
ditemukan dalam penelitian atau literatur. Tujuan dari
critical appraisal adalah untuk menentukan kekuatan dan
kelemahan dari sebuah penelitian, serta relevansinya
terhadap pertanyaan penelitian atau topik yang sedang
dipelajari. Dalam konteks evidence-based medicine,
critical appraisal membantu para profesional kesehatan
untuk memahami apakah bukti ilmiah yang ada dapat
diandalkan dan dapat diterapkan dalam praktek klinis
untuk memberikan perawatan yang optimal kepada
pasien.
4.
5. Pasien dengan kecurigaan klinis
terhadap penyakit Crohn Disease.
Pemeriksaan ileocolonoscopy (IC)
sebagai standar referensi.
Pemeriksaan dengan menggunakan
pan-enteric capsule endoscopy (CE)
dan magnetic resonancapsule
endoscopy enterocolonography
(MREC).
Sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi
diagnostic untuk penyakit Crohn
Disease.
Pasien / Populasi / Problem
Intervention
Control / Comparison
Outcome
Rumusan PICO
6. CASP Tools Diagnostic
Penelitian ini pertanyaan yang cukup jelas untuk mengenai populasi, setting,tes yang
dilakukan dan outcome. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemeriksaan
Magnetic resonancapsule endoscopy enterocolonography (MREC) and pan‐enteric capsule
endoscopy untuk mendiagnosis penyakit Crohn’s Disease. Outcome yang ingin dicari berupa
sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi diagnostic untuk penyakit Crohn Disease.
7. CASP Tools Diagnostic
Ileokolonoskopi (IC) merupakan prosedur diagnostik lini pertama pada pasien yang dicurigai
menderita Crohn Disease. Pemeriksaan tambahan pada usus halus tetap direkomendasikan,
sehingga peneliti melakukan pemeriksaan Magnetic resonancapsule endoscopy
enterocolonography (MREC) and pan‐enteric capsule endoscopy
9. CASP Tools Diagnostic
Penulis melakukan blinded pada pasien yang dilakukan tes MREC dan capsule endoscopy
pan-enterik dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh standar dari Ileokolonoskopi
11. CASP Tools Diagnostic
Semua pasien menjalani pemeriksaan klinis standar termasuk riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, ultrasonografi usus, sampel darah, IC dengan biopsi, capsule endoscopy,
dan MREC dalam jangka waktu 2 minggu, pasien yang gagal menjalani IC tidak disertakan
dalam penelitian ini. Semua pemeriksaan dilakukan oleh spesialis, dengan double blinded
terhadap hasil dan temuan dilaporkan dengan cara yang terstandardisasi, termasuk ada
tidaknya Crohn Disease
12. CASP Tools Diagnostic
Hasil dari penelitian ini, bahwa penulis menilai sensitivitas dan spesifisitas untuk
mendiagnosis crohn disease ileokolonik dengan MREC adalah 67,9% (CI 53,7-80,1)
dan76,3% (CI 65,2-85,3) (TI 76,9% dan 85,6%; usus besar 27% dan 93%) dibandingkan
dengan 87,5% (CI 73,2-95,8) dan 87,8% (CI 78,2-94,3) dengan capsule endoscopy (TI
96,6% dan 87,5%; usus besar 75,0% dan 93,0%). Sensitivitas capsule endoscopy lebih
unggul dibandingkan dengan MREC (p = 0,02).
7. What are the results?
13. CASP Tools Diagnostic
Peneliti menyertakan populasi pasien yang relevan secara klinis dengan dugaan crohn
disease untuk menghilangkan spectrum bias dan ekspektasi dari pembaca. Standar
referensi yang diterima telah diterapkan dalam penelitian. Oleh karena itu, hasil penellitian ini
valid untuk pemeriksaan diagnostik pertama yang dicurigai sebagai Crohn Disease
ileokolonik. Akurasi diagnostik mungkin tidak berlaku untuk usus halus proksimal. Namun
peneliti tidak menyebutkan apa konsekuensi dan biaya dari alternatif pemeriksaan diagnostic
tersebut.
8. How sure are we about the results? Consequence and cost of
alternatives performed?
14. CASP Tools Diagnostic
Demografi penelitian ini dapat diaplikasi dengan demografi masyarakat Indonesia.
Pemeriksaan MREC dan capsule endoscopy panenterik bisa dilakukan guna mendiagnosis
pasien Crohn Disease tanpa selalu dengan tindakan Ileokolonoskopi.
9. Can the results be applied to your patients/the population of
interest?
10. Can the test be applied to your patient or population of interest?
Standar rujukan endoskopi mungkin lebih memilih capsule endoscopy daripada MREC
karena IC dan capsule endoscopy mengevaluasi mukosa, sedangkan MREC terutama
mengevaluasi peradangan pada dinding usus. Namun demikian, pedoman saat ini
merekomendasikan IC sebagai pemeriksaan lini pertama, dan lesi paling awal dari crohn
disease diyakini muncul di mukosa usus. Dengan pemikiran ini, peneliti menganggap IC
sebagai standar referensi yang tepat untuk diagnosis awal crohn disease ileokolonik.
15. CASP Tools Diagnostic
Penegakan diagnostik yang tepat dapat mencapsule endoscopygah terjadinya perburukan
penyakit Crohn Disease mengurangi komplikasi lebih lanjut. Sehingga jika hasil diagnostic
menunjukan positif, dokter dapat segera melakukan tatalaksana yang tepat.
11. Were all outcomes important to the individual or population
considered?
16. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dengan PICO dan tools CASP jurnal ini valid, dan dapat digunakan sebagai
acuan bagi praktik klinis begitupun bagi penelitian – penelitian yang akan datang.
Capsule endoscopy dapat menjadi alternatif dari Ileocolonoscopy sebagai modalitas lini pertama pada
pasien yang dicurigai menderita crohn disease.
17. Daftar Pustaka
1. Masic I, Miokovic M, Muhamedagic B. Evidencapsule endoscopy Based Medicine - New Approaches and Challenges. Acta
Inform Medica. 2008;16(4):219.
2. Niessen LW, Grijseels EWM, Rutten FFH. The evidencapsule endoscopy-based approach in health policy and health care
delivery. Soc Sci Med. 2000;51(6):859–69.
3. Claridge JA, Fabian TC. History and development of evidencapsule endoscopy-based medicine. In: World Journal of Surgery.
2005.
4. UEG Journal - 2022 - Brodersen - Diagnostic accuracy of pan‐enteric capsule endoscopy and magnetic resonancapsule
endoscopy.pdf.
5. Goodday SM, Travis S, Walsh A, Friend SH. Stress-related consequencapsule endoscopys of the coronavirus disease 2019
pandemic on symptoms of Crohn’s disease. Eur J Gastroenterol Hepatol. 2021;33(12).
6. Sigall-Boneh R, Pfeffer-Gik T, Segal I, Zangen T, Boaz M, Levine A. Partial enteral nutrition with a Crohn’s disease exclusion
diet is effective for induction of remission in children and young adults with Crohn’s disease. Inflamm Bowel Dis. 2014;20(8).
7. Clough JN, Omer OS, Tasker S, Lord GM, Irving PM. Regulatory T-capsule endoscopyll therapy in Crohn’s disease: Challenges
and advancapsule endoscopys. Vol. 69, Gut. 2020.
8. Gajendran M, Loganathan P, Catinella AP, Hashash JG. A comprehensive review and update on Crohn’s disease. Disease-a-
Month. 2018;64(2).
9. Ashton JJ, Seaby EG, Beattie RM, Ennis S. NOD2 in Crohn’s Disease—Unfinished Business. Vol. 17, Journal of Crohn’s and
Colitis. 2023.
10. Goneppanavar Umesh, John George Karippacheril1 RM. Critical appraisal of published literature. 2016;(62):62–5.
11. Greenhalgh T, Howick J, Maskrey N, Brassey J, Burch D, Burton M, et al. Evidencapsule endoscopy based medicine: A
movement in crisis? BMJ [Internet]. 2014;348(June):1–7. Available from: http://dx.doi.org/doi:10.1136/bmj.g3725
12. Chan K, Bhandari M. Three-minute critical appraisal of a case series article. Indian J Orthop. 2011;45(2).
13. Szczubełek M, Pomorska K, Korólczyk-Kowalczyk M, Lewandowski K, Kaniewska M, Rydzewska G. Effectiveness of crohn’s
disease exclusion diet for induction of remission in crohn’s disease adult patients. Nutrients. 2021;13(11).