SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
AGAMA DI INDONESIA:
 Indonesia, secara tipikal merupakan masyarakat
yang plural, terutama pluralitas yang bercorak
primordial, pluralitas yang disebabkan adanya
perbedaan karena unsur bawaan, termasuk agama.
 Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil
dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik
antar umat bergama memang sulit dibantah.
 Umat beragama seringkali bersikap memonopoli
kebenaran ajaran agamanya.
 Umat beragama seringkali bersikap konservatif,
merasa benar sendiri (dogmatis).
TOLERANSI BERAGAMA
 Di kalangan umat beragama senantiasa
berkembang pandangan yang bercorak
partikular, yaitu klaim kebenaran agama
(religious truth claim). klaim ini berarti
menegasikan (to exclude) agama lain.
adanya monopoli kebenaran yang eksklusif-
konservatif.
TOLERANSI BERAGAMA
 Berkembangnya faham
supersessionisme, yaitu faham dan
keyakinan doktrinal-teologis bahwa
agama yang datang belakangan
berfungsi mengabrogasi atau menggeser
agama yang datang sebelumnya.
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
PENGERTIAN:
 Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti
bertahan atau memikul.
 Toleran diartikan dengan saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat
kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak
tidak sependapat
 Padanan kata toleransi dalam bahasa adalah
tasamuh yang berarti saling mengizinkan dan saling
memudahkan
 Toleransi berarti sikap menenggang, membiarkan,
membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan,
dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang
lainnya.
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:
 Ketika Nabi Muhammad hijrah ke kota Madinah,
Nabi melihat kenyataan adanya pluralitas agama.
 Pasal 25 Piagam Madinah menyebutkan bahwa bagi
orang-orang Yahudi agama mereka dan bagi orang
Islam agama mereka.
 Pasal 20 Piagam Madinah mengisyaratkan bahwa
orang-orang musyrik atau kafir Madinah tidak
dinyatakan sebagai musuh kaum Muslimin.
 Kebebasan beragama pada masa Nabi Muhammad
s.a.w. juga ditunjukkan dengan adanya kebebasan
dalam melakukan propaganda keagamaan
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:

‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ً‫َة‬‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ٍّ‫ُل‬‫ك‬ِ‫ل‬
ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ل‬ ُ ‫ه‬
‫َّللا‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ج‬
ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ً‫ة‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬
َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬
ِ ‫ه‬
‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫م‬
‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬
َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬
(
‫المائدة‬
:
٤٨
)
 Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-
lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (QS al-
Maidah (5):48).
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:
 Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat baik
dan bertindak adil kepada siapapun yang tidak
memerangi umat Islam karena agama yang dianut.
 Islam mengutamakan terciptanya suasana
perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di
antara umat Islam dengan umat beragama lain
 Kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat
beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam
Islam
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
SEBAB KONFLIK KEAGAMAAN DI INDONESIA:
 Sifat agama yang mengandung tugas dakwah;
 Pengetahuan keagamaan yang rendah;
 Tidak mampu menahan diri;
 Kaburnya batas antara sikap memegang teguh
keyakinan agama dan toleransi
 Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak
lain;
 Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi
perbedaan
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA:
 Dialog agama diselenggarakan sebagai usaha untuk
mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan
kerukunan umat beragama.
 Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran
pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat
orang lain.
 Dialog antar umat beragama,adalah suatu percakapan bebas,
terus terang dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling
pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa,
baik materil maupun spiritual.
 Prinsip “agree in disagreement” (setuju dalam perbedaan
berarti setiap peserta dialog agama harus berlapang dada.
TOLERANSI BERAGAMA
 Hans Kung, seorang teolog kristen, mengatakan “no
peace among the nations without peace among
religions; no peace among religions without dialogue
between the religions; no dialo-gue between religions
without investigation the foundation of the religions”.
 Ungkapan lain mengatakan “apabila kamu hanya
mengetahui dirimu sendiri, berarti kamu tidak
mengenal dirimu”.
MODEL DIALOG AGAMA
 Dialog parlementer (parliementary
dialogue) yang melibatkan tokoh-tokoh
umat beragama se-dunia. misalnya
world’s parliement of reli-gions (1980-
1990-an) dan conference on reli-gions
and peace, dan the world congress of
faiths. tujuannya mengembangkan
kerjasama dan perdamaian di antara
umat beragama.
MODEL DIALOG AGAMA
 Dialog kelembagaan (institutional
dialogue) yang melibatkan organisasi-
organisasi keagamaan. tujuannya
mendiskusikan dan memecah-kan
persoalan keumatan dan
mengembangkan komunikasi di antara
organisasi keagamaan (pgi, walubi, kwi,
mui, parisadha hindu dharma, nu,
muhammadiyyah, dll).
MODEL DIALOG AGAMA
 Dialog teologi (theological dialogue).
tujuan-nya adalah membahas persoalan-
persoalan teologis-filosofis.
memberikan pemahaman mengenai
konsep teologis masing-masing agama.
membangun pemahaman sesuai yang
dikehendaki agama masing-masing, dan
menghindari pemahaman yang subyektif.
MODEL DIALOG AGAMA
 Dialog dalam masyarakat (dialogue in
community). tujuannya untuk menggarap
dan menyelesaikan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan bersama.
TOLERANSI BERAGAMA
 Mengembangkan model pemahaman
keagamaan yang tidak semata
menegaskan perbedaan, melainkan
mencari persamaan-persamaan di
antara agama.
 Mengarahkan paradigma ‘kesalehan
ritual’ dan ‘kesalehan individual’
menjadi ‘kesalehan sosial’.

More Related Content

Similar to toleransi beragama dalam konteks pendidikan

Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxsuwaibahkapa2
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfssuser09864a
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaLia Oktaviani
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakatnaufalando
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganFirman Nugraha
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaJimatul Arrobi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptJimatul Arrobi
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANdesaheuleut
 
IDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxIDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxMohd Lokman
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptxSolin123
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaAswanPrinting
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakatargiosalsanov26
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama Syamsuddin Arif
 
Makalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinMakalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinFelix Juanto
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 

Similar to toleransi beragama dalam konteks pendidikan (20)

Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
 
IDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxIDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docx
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
 
Agama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaianAgama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaian
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragama
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama
 
Makalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinMakalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddin
 
Manfaat pengislaman
Manfaat pengislamanManfaat pengislaman
Manfaat pengislaman
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
File
FileFile
File
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananriniaandayani
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNS
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNSPPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNS
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNSSobirin15
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNURULATIQAHBINTIABDG
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNS
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNSPPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNS
PPT - Mapel Wawasan Kebangsaan Latsar CPNS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 

toleransi beragama dalam konteks pendidikan

  • 1. TOLERANSI UMAT BERAGAMA AGAMA DI INDONESIA:  Indonesia, secara tipikal merupakan masyarakat yang plural, terutama pluralitas yang bercorak primordial, pluralitas yang disebabkan adanya perbedaan karena unsur bawaan, termasuk agama.  Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik antar umat bergama memang sulit dibantah.  Umat beragama seringkali bersikap memonopoli kebenaran ajaran agamanya.  Umat beragama seringkali bersikap konservatif, merasa benar sendiri (dogmatis).
  • 2. TOLERANSI BERAGAMA  Di kalangan umat beragama senantiasa berkembang pandangan yang bercorak partikular, yaitu klaim kebenaran agama (religious truth claim). klaim ini berarti menegasikan (to exclude) agama lain. adanya monopoli kebenaran yang eksklusif- konservatif.
  • 3. TOLERANSI BERAGAMA  Berkembangnya faham supersessionisme, yaitu faham dan keyakinan doktrinal-teologis bahwa agama yang datang belakangan berfungsi mengabrogasi atau menggeser agama yang datang sebelumnya.
  • 4. TOLERANSI UMAT BERAGAMA PENGERTIAN:  Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti bertahan atau memikul.  Toleran diartikan dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak sependapat  Padanan kata toleransi dalam bahasa adalah tasamuh yang berarti saling mengizinkan dan saling memudahkan  Toleransi berarti sikap menenggang, membiarkan, membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan, dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang lainnya.
  • 5. TOLERANSI UMAT BERAGAMA TOLERANSI DALAM ISLAM:  Ketika Nabi Muhammad hijrah ke kota Madinah, Nabi melihat kenyataan adanya pluralitas agama.  Pasal 25 Piagam Madinah menyebutkan bahwa bagi orang-orang Yahudi agama mereka dan bagi orang Islam agama mereka.  Pasal 20 Piagam Madinah mengisyaratkan bahwa orang-orang musyrik atau kafir Madinah tidak dinyatakan sebagai musuh kaum Muslimin.  Kebebasan beragama pada masa Nabi Muhammad s.a.w. juga ditunjukkan dengan adanya kebebasan dalam melakukan propaganda keagamaan
  • 6. TOLERANSI UMAT BERAGAMA TOLERANSI DALAM ISLAM:  ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ً‫َة‬‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ٍّ‫ُل‬‫ك‬ِ‫ل‬ ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ل‬ ُ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ج‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ً‫ة‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬ ( ‫المائدة‬ : ٤٨ )  Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah- lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (QS al- Maidah (5):48).
  • 7. TOLERANSI UMAT BERAGAMA TOLERANSI DALAM ISLAM:  Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat baik dan bertindak adil kepada siapapun yang tidak memerangi umat Islam karena agama yang dianut.  Islam mengutamakan terciptanya suasana perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di antara umat Islam dengan umat beragama lain  Kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam Islam
  • 8. TOLERANSI UMAT BERAGAMA SEBAB KONFLIK KEAGAMAAN DI INDONESIA:  Sifat agama yang mengandung tugas dakwah;  Pengetahuan keagamaan yang rendah;  Tidak mampu menahan diri;  Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi  Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain;  Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi perbedaan
  • 9. TOLERANSI UMAT BERAGAMA DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA:  Dialog agama diselenggarakan sebagai usaha untuk mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan kerukunan umat beragama.  Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat orang lain.  Dialog antar umat beragama,adalah suatu percakapan bebas, terus terang dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa, baik materil maupun spiritual.  Prinsip “agree in disagreement” (setuju dalam perbedaan berarti setiap peserta dialog agama harus berlapang dada.
  • 10. TOLERANSI BERAGAMA  Hans Kung, seorang teolog kristen, mengatakan “no peace among the nations without peace among religions; no peace among religions without dialogue between the religions; no dialo-gue between religions without investigation the foundation of the religions”.  Ungkapan lain mengatakan “apabila kamu hanya mengetahui dirimu sendiri, berarti kamu tidak mengenal dirimu”.
  • 11. MODEL DIALOG AGAMA  Dialog parlementer (parliementary dialogue) yang melibatkan tokoh-tokoh umat beragama se-dunia. misalnya world’s parliement of reli-gions (1980- 1990-an) dan conference on reli-gions and peace, dan the world congress of faiths. tujuannya mengembangkan kerjasama dan perdamaian di antara umat beragama.
  • 12. MODEL DIALOG AGAMA  Dialog kelembagaan (institutional dialogue) yang melibatkan organisasi- organisasi keagamaan. tujuannya mendiskusikan dan memecah-kan persoalan keumatan dan mengembangkan komunikasi di antara organisasi keagamaan (pgi, walubi, kwi, mui, parisadha hindu dharma, nu, muhammadiyyah, dll).
  • 13. MODEL DIALOG AGAMA  Dialog teologi (theological dialogue). tujuan-nya adalah membahas persoalan- persoalan teologis-filosofis. memberikan pemahaman mengenai konsep teologis masing-masing agama. membangun pemahaman sesuai yang dikehendaki agama masing-masing, dan menghindari pemahaman yang subyektif.
  • 14. MODEL DIALOG AGAMA  Dialog dalam masyarakat (dialogue in community). tujuannya untuk menggarap dan menyelesaikan masalah-masalah praktis dalam kehidupan bersama.
  • 15. TOLERANSI BERAGAMA  Mengembangkan model pemahaman keagamaan yang tidak semata menegaskan perbedaan, melainkan mencari persamaan-persamaan di antara agama.  Mengarahkan paradigma ‘kesalehan ritual’ dan ‘kesalehan individual’ menjadi ‘kesalehan sosial’.