PPT ini membahas tentang Teori Imam Al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih terkait psikologi. Kedua tokoh ini memiliki pandangan yang serupa dalam hal pentingnya merawat jiwa dengan baik untuk mencapai kesejahteraan mental dan spritual. Meskipun dengan pendekatan berbeda, Imam Al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih sama-sama menekankan pentingnya perbaikan diri baik secara fisik maupun jiwa sebagai kunci utama dalam mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan hidup.
5. MenurutImam Al-Ghazali manusiadiciptakanAllah sebagai
mahkluk yang terdiridarijiwa dan jasad. Jiwa yang menjadiinti
hakikat manusia adalah mahkluk spritualrabbaniayang sangat
halus (latifahrabbaniyah).
Al-Ghazalimembagi ilmujiwamenjadi duabagian
1. Ilmu jiwa yang mengkaji tentang daya hewan, daya jiwa
manusia, daya penggerak.
2. Daya jiwa sensorik, psikologi pemroresan jiwa, terapi, dan
psikologi peningkatan moral.
6. Diamembagi sifatmanusiamenjadiempatkategori
berdasarkan kekuatanemosidan hasratyang mendominasi
a. Sifat hewan liar (al-bahimiyah) akan menjelma jika manusia dikuasai oleh syahwat berupa tingkah laku
jahat, tamak, dan seksual.
b. Sifat hewan buas (as-san’iyyah) akan menjelma jika manusia dikuasai emosi berupa permusuhan,
kebencian, dan penyerangan terhadap manusia lain, baik melalui tingkah laku maupun perkataan.
c. Sifat setan (asy-syaithaniyah) akan menjelma dari perpaduan syahwat, emosi, serta kemampuan
diferensi yang terwujud dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan sebagai kebaikan.
d. Sifat ketuhanan (ar-rabbaniyyah) akan melahirkan tindakan seperti sifat tuhan: sangat cinta
kebesaran, kekhususan, meninggalkan ibadah, sombong, dan mengaku dirinya sangat berilmu.
7. ImamAl-Ghazali membagikekuatan ataufungsi jiwa menjadi duakelompok
Daya Motorik Daya Kognitif
Kadangkala hanya berfungsi memberikan
rangsangan untuk bergerak dan bahkan ada
yang secara langsung menggerakan diri.
Daya motorik yang hanya bertugas
memberikan rangsangan adalah kekuatan
emosional.
Daya kognitif dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Daya Imajinasi (Khayaliyyah)
b. Daya Fantasi (Wahmiyah)
c. Daya Intelektual (Fikriyah)
9. Ibnu Miskawaih menjelaskanbahwa dalam diri manusia
selain terdapattubuh,juga terdapatjiwa. MenurutIbnu
Miskawaih jiwa adalah substansiyang tidak terdiridari
unsur-unsur,sehinggatidakdapat dilihat melalui
pancaindra manusia.
Jiwa itu bersifatrohani. Jiwa tidakbersifatmaterial,
sekalipun bertempatpadamateri.Dalam pemikirannya,
jiwa adalah substansiruhaniyang kekal dan tidak
hancurdengankematianjasad.
10. Ibnu Miskawaih menuliskan bahwa jiwa manusia
mempunyaitiga kekuatanyang bertingkat-tingkat.
a. Daya Nafsu (al-Nafs al-Bahimiyyah) yang buruk. Jiwa ini menjadi dasar orang
bersyahwat, usaha mencari makan, keinginan untuk menikmati makanan, minuman,
seks, serta berbagai kenikmatan individu lainnya. Daya nafsu ini berpusat di dalam
hati.
b. Daya berani (al-Nafs al-Sabua’iyyah) yang sedang. Jiwa ini menjadi dasar adanya
kemarahan, tantatangan, dan keberanian atas hal yang menakutkan. Pusat daya
berani terdapat di hati.
c. Daya berfikir (al-Nafs al-Natiqah) yang baik. Jiwa ini merupakan dasar berfikir,
membedakan, dan menalarkan hakikatsegala sesuatu. Pusatnya ada pada otak.