2. PENDAHULUAN
Elektrokardiografi :
adalah ilmu yang mempelajari
aktifitas listrik jantung
Elektrokardiogram :
adalah suatu grafik yang
menggambarkan rekaman listrik
jantung
EKG hanyalah satu pemeriksaan penunjang
yang merupakan alat bantu dalam
menegakan diagnosis penyakit jantung.
3. KERTAS EKG / ECG PAPER
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang
terdiri dari Garis Horizontal dan Vertikal yang
berjarak 1 mm.
Garis Horizontal = Waktu.
1 mm = 0,04 detik
5 mm = 0,20 detik
Garis Vertikal = Voltase.
1 mm = 0,1 miliVolt
10 mm = 1 miliVolt
4. Pola Membaca EKG
• Irama
• Rate QRS
• Aksis QRS
• Morfologi Gelombang P
• Interval PR
• Durasi QRS
• Morfologi QRS
• Deviasi Segmen ST
• Morfologi Gelombang T
• Morfologi Gelombang U
• Lain-lain (LVH,LV
Strain,BBB, QT interval)
• Kesimpulan EKG
Nilai Normal :
Interval PR 0,12’’ s/d 0,20’’
Durasi QRS 0,04’’ s/d 0,12’’
Aksis Normal - 300 s/d + 1100
5. Analisa gambar EKG Strip
• Irama : Teratur /tidak ( reguler atau
Ireguler )
• Frek ( HR ) : Normal, cepat atau lambat.
• Gelombang P : ada atau tidak, normal atau
tidak dan bagaimana
perbandingan P dengan
QRS ( P : QRS )
• Interval : Normal, Memanjang atau
memendek
• Gel QRS : Lebar atau sempit .
6. • Gelombang P
• PR Interval
• Segmen PR
• Kompleks QRS
• Segmen ST
• Gelombang T
• QT Interval
• Aksis I & AVF
KOMPONEN EKG
9. Cara menentukan Irama
• Mengukur jarak antara gelombang
QRS dengan QRS ( R – R interval.
• Gelombang P dengan yan lain ( P – P
interval ),
• Jika jarak interval itu sama berarti
irama tsb adalah teratur/ reguler,
dan jika tidak sama maka disebut
ireguler.
10. Cara menghitung HR
• 300 / jumlah kotak besar antara R – R.
• 1500 / Jumlah kotak kecil antara R – R
• Jika irama tidak teratur : ambil EKG strip
sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan
kalikan 10. atau 12 detik dikalikan 5.
11. Gelombang P
• Merupakan gambaran proses
depolarisasi Atrium.
• Lebar kurang dari 0,12 detik.
• Tinggi kurang dari o,3 mili Volt
• Selalu positif di lead II
• Selalu negatif di lead AVR.
12. Gelombang QRS
• Merupakan gambaran proses
depolarisasi ventrikel.
• Lebar tidak melebihi 0,12 detik.
• Tinggi tergantung lead
13. Gelombang Q
• Defleksi negatif pertama pada
gelombang QRS
• Lebar kurang dari 0,04 detik.
• Tinggi dan dalamnya kurang dari 1/3
tinggi R
• Gelombang Q abnormal disebut
dengan Q patologis.
14. Gelombang R
• Defleksi positif pertama pada
gelombang QRS
• Umumnya positif di lead I, II, V5 dan
V6. dan di lead AVR, V1 dan V2
biasanya hanya kecil atau tidak ada
sama sekali.
15. Gelombang S
• Defleksi negatif sesudah gelombang
R
• Di lead AVR dan V1 gelombang S
terlihat dalam,
• Dari V2 ke V6 akan terlihat makin
lama makin menghilang atau
berkurang dalamnya.
16. Gelombang T
• Merupakan gambaran proses
repolarisasi ventrikel.
• Umumnya gel T positif di lead I, II,
V3 – V6 dan terbalik di AVR.
17. Gelombang U
• Gelombang yang timbul setelah gel T
dan sebelum gel P berikutnya.
• Penyebab timbulnya gel U belum
diketahui namun di duga akibat
repolarisasi lambat sistem konduksi
intervertikel.
18. Interval PR
• Diukur dari permukaan gel P sampai
permulaan gel QRS.
• Nilai normal antar 0,12 - 0,20 detik.
• Merupakan wakru yang dibutuhkan
untuk depolarisasi atrium dan
jalannya impuls melalui berkas His
sampai permulaan depolarisasi
ventrikel.
19. Segmen ST
• Diukur dari akhir gel S sampai awal
gel T
• Segmen ini normalnya isoelektris,
tetapi pada lead prekordial dapat
bervariasi dari – 0,5 sampai + 2 mm
• Segmen ST yang naik disebut ST
elevasi dan yang turun disebut ST
depresi.
20. Irama Sinus Normal
• Irama : teratur
• Frek ( HR ) : 60 – 100 kali / menit
• Gel P : normal ( + di lead II dan –
di AVR, P : QRS = 1 : 1
• Interval PR : N ( 0,12 – 0,20 detik )
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
• Gambaran EKG yang tidak mempunyai
kriteria diatas disebut aritmia atau
disritmia.
21. Sinus Bradikardi ( SB )
• Irama : teratur
• Frek ( HR ) : kurang dari 60 kali/menit
• Gel P : Normal
• Interval PR : normal ( 0,12 – 0,20 detik )
• Lebar QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
22. Sinus Takikardi ( ST )
• Irama : teratur
• Frek ( HR ) : 100 – 150 kali / menit
• Gel P : normal ( + di lead II dan – di
AVR, P
• QRS = 1 : 1
• Interval PR : N ( 0,12 – 0,20 detik )
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
23. Sinus Aretmia
• Irama : tidak teratur
• Frek ( HR ) : umumnya 60 – 100 kali /
menit dpt juga <dari 60
atau > dari 100
kali/menit
• Gel P : normal ( + di lead II dan –
di AVR, P : QRS = 1 : 1
• Interval PR : N ( 0,12 – 0,20 detik )
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
24. Sinus Arrest
• Irama : teratur kecuali pada yang hilang
• Frek ( HR ) : kurang dari 60 kali / menit
• Gel P : normal,kecuali pada yg hilang
• Interval PR :normal, kecuali pada yg hilang
• Lbr gel QRS : tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
25. Atrial Ekstrasistol ( AES )
• Irama : tidak teratur karena ada irama
ekstrasistol.
• Frek ( HR ) : tergantung irama
dasarnya
• Gel P : timbulnya lebih awal dan
bentuknya berbeda dengan
bentuk gel irama dasar.
• Interval PR : bervariasi antara 0,12
– 0,20 detik, atau < dari
0,12 detik jika sumber
ekstrasistolnya di atrium bawah
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
26. Supraventrikular takikardi
(SVT )
• Irama : teratur
• Frek ( HR ) : lebih dari 150 kali / menit
• Gel P : terlihat kecil, kadang tidak ada
• Interval PR : memendek atau tidak ada
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
27. Atrial Flutter ( Af )
• Irama : umumnya teratur dapat juga
tidak teratur
• Frek ( HR ) : Frek atrium 250 - 350 kali /
menit
• Gel P : terlihat banyak seperti gigi
gergaji.
• Interval PR : tidak dapat dihitung
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
28. Atrial fibrilasi ( AF )
• Irama : tidak teratur
• Frek ( HR ) : Frek atrium > 350 kali / menit
• Gel P : tidak dapat diidentifikasi,
bahkan kadang seperti garis lurus.
• Interval PR : tidak dapat dihitung
• Lbr gel QRS : Tidak lebih dari 0,12 detik
(sempit)
29. Ventrikel Ekstrasistole
• Irama : tidak teratur
• Frek ( HR ) : tergantung irama dasarnya
• Gel P : tidak ada
• Interval PR : tidak ada
• Lbr gel QRS : lebih dari 0,12 detik (lebar)
30. Ventrikular Takikardi ( VT )
• Irama : teratur
• Frek ( HR ) : lebih dari 100 kali / menit
• Gel P : tidak ada
• Interval PR : tidak ada
• Lbr gel QRS : lebih dari 0,12 detik (lebar)
31. Ventrikel Fibrilasi ( VF )
• Irama : tidak teratur
• Frek ( HR ) : lebih dari 350 kali / menit
• Gel P : tidak ada
• Interval PR : tidak ada
• Lbr gel QRS : lebih dari 0,12 detik (lebar)
32. SANDAPAN EKG
Terdapat 2 jenis sandapan (“LEAD”) pada
EKG.
1. Sandapan Bipolar
Sandapan ini
merekam
perbedaan
pontensial 2
elektroda
menghasilkan
rekaman Lead I, II,
III
33. 2. Sandapan Unipolar
Sandapan Unipolar Terbagi 2 :
A. Extermitas
B. Precordial
V1 - Ruang Interkostal IV garis
Sternal Kanan
V2 - Ruang Interkostal IV garis
Sternal Kiri
V3 - Pertengahan antara V2 &
V4
V4 - Ruang Interkostal V garis
Midklavikula Kiri
V5 - Sejajar V4 garis Aksila
Depan
V6 - Sejajar V5 garis Aksila
Tengah
SANDAPAN EKG