2. Kolera merupakan penyakit infeksi usus yang
bersifat akut atau dapat memburuk dengan
cepat.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae yang berkembang biak dan menyebar
melalui kotoran manusia.
3. Kolera menyebabkan muntah parah, diare,
dan jika yang bersangkutan tidak
mendapatkan pengganti cairan tubuh,
kolera dapat menyebabkan dehidrasi dan
kematian.
4. Disentri merupakan salah satu jenis diare akut,
umumnya banyak dialami pada anak usia
balita.
Penyebab disentri yakni infeksi kuman Shigella
(Disentri basiler) dan parasit Entamoeba
histolitiyca (disentri amoeba).
Gejala disentri pada anak biasanya didahului
demam, ada gejala sakit perut ketika BAB dan
Kondisi feses berlendir dan berdarah.
5. Diare pada anak adalah keadaan buang-buang
air yang merupakan gejala dari penyakit
tertentu atau gangguan lain yang terjadi pada
anak.
Dehidrasi akibat diare merupakan salah satu
penyebab kematian pada anak-anak.
6. Pneumonia adalah radang paru-paru yang
biasanya disebabkan oleh infeksi.
Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri,
virus dan fungi.
Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah
anak-anak di bawah 2 tahun dan manula.
Gejala pneumonia bervariasi, mulai dari
pernapasan yang cepat sampai kegagalan
pernapasan
Terkadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang
disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh.
7. Ruam popok adalah peradangan pada area kulit
bayi yang tertutup popok, seperti bokong.
Ruam ini biasanya terjadi karena reaksi kulit
terhadap urine dan tinja.
Awalnya ditandai dengan kemunculan kulit
kemerahan pada bokong bayi.
Bayi yang memakai popok, hampir semua pernah
mengalami ruam popok. Ruam ini umumnya tidak
berbahaya. Meski demikian, ruam popok dapat
mengganggu kenyamanan sehingga bayi
cenderung menjadi lebih rewel.
8. Flu Singapura atau juga disebut dengan HMFD
(Hand, Mouth, Foot Disease) ini sangat menular
dan sering terjadi saat musim kemarau. Biasanya
HMFD menyerang anak usia 1-4 tahun.
Diawali dengan demam sedang (di bawah 39
derajat C) selama 2-3 hari, yang diikuti rasa sakit
pada leher dan nafsu makan berkurang.
Selanjutnya, muncul sekitar 3 - 10 bintil kecil di
dalam mulut yang menyerupai sariawan dan
terasa nyeri. Di telapak tangan, telapak kaki, dan
terkadang di daerah bokong muncul ruam
kemerahan atau bintil kecil yang tidak gatal.
9. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculossis, penyakit ini biasanya menyerang
paru, namun dapat juga mengenai hampir
semua organ tubuh.
Penyakit ini bisa menulari anak lewat kontak
dahak dan juga akibat menghirup titik-titik air
dan juga bersin atau penularan lewat batuk
yang mengalami infeksi penyakit TBC.
Anak-anak biasanya tertular dari orang
dewasa, lingkungan dan kendaraan umum.
10. Anak-anak rentan terkena mimisan karena
pembuluh darahnya yang belum kuat.
Hal ini menyebabkan pembuluh darah akan pecah
sehingga darah keluar melalui hidung secara tiba-
tiba jika ia kelelahan atau memiliki alergi.
Biasanya mimisan hanya berlangsung selama 1
hingga 3 menit, darah yang dikeluarkan pun tidak
selalu banyak.
Faktor genetik juga bisa menjadi penyebabnya.
Jika mimisan berlangsung selama lebih dari 3
menit, maka dicurigai anak mempunyai kelainan
pembekuan darah atau dikenal sebagai hemofilia.
11. Anak-anak bisa terserang mag karena kadar asam
lambung yang tidak seimbang dan disebabkan
karena berbagai faktor.
Faktor tersebut antara lain infeksi, pola makan
agak lambat sehingga perut kosong dan asam
lambung pun meningkat (dispepsi).
Gejala mag pada anak pun tak berbeda jauh
dengan orang dewasa. Misalnya saja mual-mual,
sakit perut, kembung, bahkan sampai kolik.
12. Spesialis THT anak yang bertugas di Nemours
Children’s Hospital di Orlando, Florida bernama
dr Julie L. Wei, sudah bertahun-tahun menemui
kasus anak yang sehat, tapi mengalami kondisi
berupa hidung meler dan mampet, batuk, sakit
tenggorokan, sembelit dan kelelahan. Anak-anak
ini tak kunjung membaik kondisinya meski telah
diresepkan obat.
Dia menemukan bahwa dalam banyak kasus,
pasien anak makan banyak susu dan gula
sepanjang hari, juga ngemil tepat sebelum tidur
13. Radang amandel lebih sering menyerang anak-
anak usia sekolah dasar. Penyebabnya adalah
infeksi oleh virus atau bakteri yang
kebanyakan dari Group A Streptococcus.
Gejala sakit tenggorokan lebih dari 48 jam dan
biasanya disertai dengan kesulitan menelan.
Tenggorokan berwarna merah disertai dengan
amandel yang membesar atau bisa juga terlihat
titik-titik putih pada daerah amandel.
Demam, sakit kepala dan suara berubah serak
juga menjadi tanda radang amandel.
14. Jamur kurap biasanya membentuk lingkaran
besar di kulit yang berwarna merah dan sangat
gatal. Di area kulit yang hangat sekaligus
lembab seperti pada lipatan kulit.
Sayangnya, kurap ini dapat menyebar ke
berbagai bagian tubuh dengan menggaruknya.
Waspadai jika kulit anak terlihat merah,
bersisik, dan muncul ruam gatal
Pastikan untuk rajin mencuci semua handuk,
seprai, pakaian renang, dan pakaian anak
lainnya.
15. Gejala kronis yang muncul akibat alergi
protein susu sapi antara lain bengkak dan gatal
pada bibir sampai lidah dan orofaring, nyeri
dan kejang perut, muntah, hingga diare berat
dengan tinja berdarah. Jika alergen sudah
'lolos' di saluran cerna, bisa muncul alergi di
kulit, hidung, mata, saluran napas, susunan
saraf pusat yaitu sakit kepala, bahkan sampai
yang fatal seperti syok anafilaksis.
16. Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat
menular yang terutama memengaruhi bayi dan
anak-anak. Impetigo biasanya berupa luka
merah di wajah, terutama di sekitar hidung
dan mulut anak. Hal ini disebabkan oleh
bakteri yang masuk ke kulit melalui luka atau
gigitan serangga.
Namun impetigo jarang menjadi masalah
serius, dan biasanya kering sendiri dalam dua
sampai tiga minggu.
17. Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk
Aedes aegypti. Demam berdarah tandanya
antara lain demam tinggi, yaitu antara 2-10 hari.
Demam berdarah terdiri atas 3 fase yakni fase
demam, fase kritis, dan fase membaik. Fase
demam rata-rata terjadi dalam 0-3 hari, fase
kritis 3-5 hari, dan fase membaik hari ke 6-7.
Salah satu tanda yang perlu dicermati adalah
ketika demam anak sudah turun, si anak malah
semakin loyo dan tidak mau makan, jangan
tunda untuk memeriksakan anak ke dokter.
18. Kebanyakan anak-anak menderita sakit
tenggorokan yang biasanya disebabkan oleh
virus flu.
Tanda-tanda radang tenggorokan adalah
termasuk sakit tenggorokan yang berlangsung
lebih dari seminggu, sakit atau sulit menelan,
air liur berlebihan, muncul ruam, bisa juga
muncul nanah di bagian belakang
tenggorokan.
19. Secara medis bintit disebut hordeolum, yaitu
benjolan yang terjadi karena adanya infeksi
pada kelopak mata.
Bintit disebabkan oleh bakteri staphylococcal
yang sebetulnya hidup secara normal dan tidak
berbahaya namun bisa terperangkap dalam
kantung air mata menyebabkan infeksi seperti
jerawat.
Lingkungan berdebu, kebiasaan mengucek
mata, bantal kotor meningkatkan risiko infeksi
karena bakteri bisa terperangkap oleh kotoran
20. Bisul merupakan infeksi pada kulit, sering
berhubungan dengan makanan yang allergen
terhadap anak.
Dimulai timbulnya gatal setelah mengonsumsi
makanan yang mengandung bahan allergen
seperti telur, ikan laut, susu sapi, dam
makanan berpengawet. Nah, kemudian
muncul gatal yang lantas akan timbul bisul.
21. Gondongan atau parotitis atau mumps
merupakan radang di kelenjar ludah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus
atau bakteri, maupun karena obat atau
sumbatan di saluran kelenjarnya. Gondongan
bisa disebabkan virus Paramyxovirus ataupun
bakteri Staphylococcus.
Demam biasanya menjadi salah satu pertanda
penyakit ini yang diikuti bengkak sekitar leher
dan pipi.
22. Anak-anak memang sangat menyukai air.
Namun saat banjir tiba, anak-anak kerap
bermain dengan air yang merupakan luapan
sungai.
Air banjir biasanya mengandung banyak
kuman bisa menjadi pemicu sakit kulit yaitu
gatal-gatal dan borok.
23. Serangan asma yang dialami oleh anak-anak
tidak selalu disertai dengan sesak napas dan
mengi seperti pada orang dewasa.
Tanda pertama yang sering muncul jika anak
memiliki asma adalah batuk yang sering
datang dan pergi atau berulang setiap
beberapa minggu dan kadang sesekali disertai
juga dengan mengi. Para ahli menuturkan hal
ini sering kali lebih buruk terjadi saat malam
hari dan bisa membuat anak sulit untuk
bernapas dan mengganggu waktu tidurnya.
24. Gigi berlubang adalah salah satu masalah yang
paling sering ditemukan pada anak. Kerap kali
penyebabnya sangat sepele, misalnya
kesalahan dalam proses pemberian makanan.
Misalnya anak tidur sambil terus mengisap
botol susu. Alhasil mulut anak selalu asam
sehingga bakteri berkembang dan berpotensi
merusak gigi.
25. Gangguan kulit yang biasanya muncul dengan
gejala kulit memerah dan adanya benjolan kecil di
kulit yang diduga akibat dari tekanan dan adanya
keringat secara intens. Namun hidradenitis juga
ditemukan pada anak yang gemar bermain game
komputer ataupun game konsol.
Bermain selama berjam-jam dalam sehari, tentu
membuatnya menggenggam controller, berulang-
ulang menekan tombol, dan mungkin berkeringat
karena ketegangan dalam permainan yang
dimainkannya. Para dokter pun kemudian
menamai kasus semacam ini sebagai kondisi
'PlayStation palmar hidradenitis'.
26. Ciri dari batuk kering adalah batuk yang
terdengar seperti suara menggonggong dan
dahak sulit sekali keluar. Penyebab batuk
adalah peradangan pada saluran bagian atas,
biasanya disebabkan oleh virus.
Namun, kebanyakan batuk akan sembuh
setelah satu minggu. Batuk ini biasanya terjadi
pada anak di bawah 5 tahun.
27. Infeksi telinga bisa menjadi otitis media supuratif
kronik (OMSK) dalam waktu dua sampai tiga
bulan. Ini merupakan infeksi yang menyebabkan
gendang telinga tak bisa menutup lantaran
munculnya jaringan yang menghambat penutupan
gendang telinga. Akibatnya, telinga akan
mengeluarkan cairan atau nanah yang seringkali
disebut 'congek' oleh masyarakat awam.
Pada beberapa kasus, cairan ini juga bisa mengeras
dan mengering di dalam telinga, sehingga
membuat anak mengalami gangguan
pendengaran.
28. Kudis disebabkan tungau kecil yang bersembunyi
di dalam kulit dan menyebabkan rasa gatal, yang
biasanya memburuk di malam hari. Pada kulit di
area tangan, kaki, dan pinggang, sehingga
menimbulkan lubang kecil.
Kudis sangat mudah menyebar melalui kontak
dengan orang yang terinfeksi, misalnya dengan
memeluk atau memegang tangan.
Penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan
handuk, pakaian, sprai, dan barang-barang lain
yang digunakan bergantian dengan orang yang
terinfeksi.
29. Rubella, disebut juga campak jerman,
disebabkan virus Rubella RNA. Penyakit ini
ditandai dengan demamnya ringan, di mana
kurang dari 38,5 derajat Celcius. Campak
jerman bisa berbahaya jika dialami ibu hamil
karena dapat menyebabkan kematian bayi
dalam kandungan atau keguguran.
Untuk mencegah campak jerman atu rubella
adalah dengan imunisasi Measles, Mumps and
Rubella (MMR). Selain itu, biasakan untuk
mencuci tangan secara rutin dengan sabun.
30. Gejala utama dari adanya kutu di kepala adalah kulit
kepala seringkali terasa gatal yang disebabkan oleh
gigitan kutu tersebut. Gigitan ini bisa menyebabkan
infeksi yang tampak merah, berkerak atau bisa juga
mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening
di leher jika sudah sangat parah. Selain gejala tersebut
anak-anak juga memiliki tanda merah kecokelatan di
sekitar kulit kepalanya.
Kebanyakan dokter menyetujui penggunaan sampo
pestisida untuk mengusir kutu dari kepala anak.
Pilihan lain yang lebih alami adalah dengan minyak
zaitun, minyak pohon teh, atau petroleum jelly, yang
membuat kutu mati lemas.
31. Gejalanya yaitu biasanya saat pagi hari
panasnya turun akan tetapi ketika malam
panasnya naik lagi. Selain itu biasanya yang
bersangkutan mengalami sakit kepala, sakit
perut, susah buang air besar atau bahkan diare,
dan sakit tenggorokan. Pada keadaan yang
berat pasien bisa mengalami kehilangan
kesadaran.
32. Penyakit yang banyak diderita anak-anak
adalah cacingan akibat sanitasi yang buruk,
juga kebiasaan makan dengan tangan yang
kotor, ataupun makan makanan yang kurang
direbus dengan baik.
Anak yang cacingan juga bisa terkena anemia
karena setiap cacing yang berhasil masuk ke
dalam tubuh mampu menghisap darah
manusia hingga 0,05 cc/hari. Untuk
mengatasinya dengan minum obat cacing.
Lakukan juga gaya hidup bersih.
33. Konjungtivitis adalah suatu peradangan atau
infeksi membran transparan (konjungtiva),
sehingga menyebabkan bagian putih pada
mata terlihat kemerahan.
Penyebab mata merah umumnya infeksi
bakteri atau virus, reaksi alergi atau
terbukanya sebuah saluran air mata yang tidak
sempurna pada bayi. Jika penyebabnya adalah
infeksi bakteri, anak mungkin memerlukan
tetes mata antibiotik.
34. Di musim panas anak-anak banyak yang
terkena batuk rejan atau pertusis. Batuk ini
berlangsung lama, tidak berhenti-henti, dan
sangat mengganggu. Kadang-kadang batuk ini
disertai demam.
Pertusis disebabkan oleh bakteri di paru-paru
dan kerongkongan yang radang dan mudah
menular.
35. Virus flu yang ganas mudah menyerang anak
kecil dan gejalanya antara lain berupa demam,
sakit perut, nyeri-nyeri pada badan.
Belakangan ini virus flu ada yang menjadi
mutan (berubah) sehingga menimbulkan
penyakit baru seperti flu burung.
36. Dunia seharusnya sudah bebas dari polio.
Namun belakangan ada anak-anak, terutama
di negara-negara berkembang, yang terkena
polio.
Gejalanya sama dengan selesma tetapi
virusnya menyerang otot kaki dan badan
sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan
serta kematian.
Penyakit ini dapat kembali di usia dewasa dan
menyebabkan kelemahan otot. Vaksin menjadi
upaya untuk pencegahan.
37. Penyakit campak menimbulkan gejala seperti
demam tinggi 3-5 hari, nyeri menelan, diare, dan
lemas.
Tanda yang lebih khusus lagi adalah munculnya
bintik merah (rash) dan gejala 3C yakni
conjungtivitis (mata merah, berair, gatal), coryza
(pilek,) dan cough (batuk).
Bintk-bintik muncul pertama pada daerah batas
rambut, dahi, belakang telinga lalu menjalar
sampai kaki. Bila dibiarkan, komplikasi dari
penyakit ini bisa berbahaya. Campak bisa dicegah
dengan vaksin.
38. Gejalanya berupa bintik-bintik merah yang
akhirnya berubah menjadi bisul-bisul kecil berair
pada tubuh dan wajah. Terasa gatal tetapi bila
digaruk dan dapat meninggalkan bekas seumur
hidup pada kulit penderitanya.
Demam juga menyertai penyakit ini dan virus
ditularkan melalui bersin atau pakaian yang
dipakai pasien. Penyakit ini dapat berlangsung
satu sampai dua minggu. Sekali terkena penyakit
ini si pasien umumnya akan kebal seumur hidup.
39. Selesma (common cold) merupakan penyakit
yang paling sering menyerang dan gampang
menulari anak kecil maupun dewasa.
Gejalanya berupa sedikit demam, pilek, batuk
dan sakit kepala. Ada sekitar 200 macam virus
penyebab selesma, antara lain rhinovirus (yang
paling sering), adenovirus, coronavirus, dan
lain-lain.