17. Diskusi
Kelompok 1. Coba diskusikan variabel keberlanjutan apa saja yang
terdapat pada dimensi Ekologi sumberdaya perikanan
Kelompok 2. Coba diskusikan variabel keberlanjutan apa saja yang
terdapat pada dimensi Ekonomi sumberdaya perikanan
Kelompok 3. Coba diskusikan variabel keberlanjutan apa saja yang
terdapat pada dimensi Sosial sumberdaya perikanan
Semua mahasiswa upload tugas pada link:
http://my.unri.ac.id/TugasESDP
20. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
DEFINING SUSTAINABILITY
Perikanan berkelanjutan dapat
didefinisikan sebagai pengelolaan
sumber daya perikanan sehingga dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial
untuk saat ini sambil melestarikan basis
sumber daya terbarukan untuk generasi
mendatang (Canadian Department of
Fish and Oceans).
21. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
Kesalahpahaman keberlanjutan
• Banyak lembaga pemerintah percaya bahwa penangkapan
tahunan yang stabil atau meningkat dari perikanan tangkap
merupakan indikasi keberlanjutan. Ini tidak benar.
• Kesalahpahaman seperti itu pada tingkat kebijakan dan tata
kelola berkontribusi pada kesengsaraan karena lebih
banyak kapal yang melakukan penangkapan, lebih banyak
pelabuhan dibangun, lebih banyak hasil tangkapan yang
mendarat, lebih banyak produk dikembangkan dari hasil
tangkapan dan lebih banyak subsidi yang diberikan.
• Tanggung jawab untuk ketidakberlanjutan terletak pada
industri perikanan, kebijakan pemerintah dan agen
pendukung, peneliti, promosi industri dan ekspor
22. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
Penggunaan model MSY dan MEY
• Model MSY dan MEY tidak lagi berguna karena situasi yang berubah (Pauly, 2001)
• Model atau bentuk modifikasi ini masih digunakan
• Keyakinan bahwa menyesuaikan upaya penangkapan ikan ke tingkat yang optimal harus
menghasilkan hasil 'maksimum yang berkelanjutan', sebuah gagasan yang diadopsi oleh industri
perikanan dan lembaga pengawas, hanya konsep teoritis. Tidak ada relevansi hari ini.
• Dalam praktiknya, tingkat upaya optimal sangat jarang diterapkan
• Melainkan perikanan memperluas jangkauan mereka, baik di lepas pantai, dengan memancing di
perairan yang lebih dalam dan wilayah laut yang terpencil, dan dengan beralih ke sumber daya
yang belum dimanfaatkan
• Sayangnya peningkatan dalam tangkapan tahunan (karena meningkatnya upaya penangkapan
ikan, penggunaan jaring yang lebih kecil, penangkapan remaja, penangkapan ikan dengan cara
yang merusak) telah disukai oleh lembaga pengelolaan dan perencanaan perikanan yang terus
mendukung upaya peningkatan ketika sudah ada kelebihan kapasitas armada penangkap ikan.
27. Input terkontrol yang dilakukan oleh Jepang adalah :
1. Ijin penangkapan : tidak sembarang orang boleh menangkap ikan, hanya
nelayan yang telah memiliki ijin yang boleh melakukan penangkapan ikan
2. Registrasi kapal penangkap ikan : kapal yang digunakan untuk menangkap
ikan adalah kapal yang sudah teregistrasi dan memiliki ijin untuk menangkap
ikan di laut.
Sedangkan untuk output terkontrol, Jumlah tersebut dihitung berdasarkan :
1. Total Allowable Catch (TAC) : jumlah ikan yang diperbolehkan untuk
ditangkap,jumlahnya dihitung dan ditentukan oleh pemerintah
2. Allowable Biological Catch (ABC) : jumlah tangkapan yang diperbolehkan
berdasarkan kondisi biologi ikan yang ditangkap.
Lesson learning dari praktek pengelolaan usaha perikanan tangkap di Jepang,
antara lain adalah: (1) Sistem perijinan benar-benar dijadikan sebagai input
control bukan dikaitkan dengan besarnya penerimaan pajak atau non-pajak yang
akan diterima, (2) Sistem kelembagaan organisasi pengelola pelaku usaha
perikanan tangkap yang terstruktur dan sistematis, dimana tidak ada pelaku
usaha perikanan tangkap yang berdiri sendiri atau individual, tetapi setiap pelaku
usaha wajib menjadi bagian atau anggota koperasi atau asosiasi, tergantung pada
besarnya skala usaha.
30. Australia telah memplotkan setiap wilayah perairannya. Setiap wilayah perairan
memiliki fungsi sebagai lokasi penangkapan dari jenis ikan yang telah ditentukan
sehingga armada dan alat tangkap yang beroperasi juga terbatas sesuai dengan jenis
ikan yang menjadi tujuan tangkapan. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpang
tindih antar para nelayan serta mempermudah kontrol dari pemerintah.
Lesson learning dari praktek pengelolaan usaha perikanan tangkap di Australia,
antara lain adalah adanya: (1) Pemetaan setiap wilayah perairannya untuk lokasi
penangkapan dari jenis ikan yang telah ditentukan sehingga armada dan alat tangkap
yang beroperasi juga terbatas sesuai dengan jenis ikan yang menjadi tujuan
tangkapan. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih pemanfaatan wilayah
perairan antar para pelaku usaha penangkapan ikan atau para nelayan, sehingga
mempermudah Pemerintah untuk mengawasi dan mengendalikannya, (2) Pelibatan
lembaga riset untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan pada spesies
atau komoditas utama, mulai dari hulu hingga hilir.
Australia Fishery Management
31. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
Contoh Kebijakan negara lain (UK)
UK Fishery Management
Pengelolaan perikanan di United Kingdom dilakukan dengan melakukan kontrol
terhadap input, output dan technical measures. Pengaturan input terkontrol
dilakukan dengan cara kapal ikan harus berlisensi, dan dalam aktivitas
penangkapannya juga menggunakan output kontrol berupa sistem kuota
penangkapan yang diperbolehkan. Selain itu untuk konservasi, tindakan
teknisnya berdasarkan undang-undang Uni Eropa yang meliputi ukuran
minimum ikan, ukuran minimum mesh size, pembatasan area, dan
pembatasan pada beberapa jenis alat tangkap (technical measures)
32. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
Penentuan kuota dilakukan oleh Uni
Eropa. Kemudian kuota tersebut dibagi
berdasarkan besarnya laut kepada
negara-negara Eropa seperti New South
Wales, Irlandia Utara, Inggris dan
Scotlandia. Dari kuota yang ditentukan
Uni Eropa, Inggris memperoleh kuota
ikan pelagis 77,3%, ikan demersal 59%
dan kerang-kerangan 47,5%.
Pengaturan di Inggris dilakukan oleh
Fish Producer Organisation (FPOs).
FPOs bertanggung jawab dalam
mengelola kuota yang dialokasikan
kepada mereka oleh Pemerintah dan
lebih dari 70% dari spesies kuota harus
didaratkan oleh armada Inggris.
Anggota dari FPO yang memiliki armada
berlebih dapat menjual kuotanya
pada nelayan yang lain.
33. Ekonomi Sumberdaya
Perikanan
Sustainable Fisheries
UNIVERSITAS RIAU
Agrobisnis Perikanan
UK Fishery Management
Lesson learning dari praktek pengelolaan usaha perikanan tangkap di United
Kingdom, antara lain adalah adanya: (1) Sistem pengaturan input control yang
dikombinasikan dengan output control, yakni dengan cara kapal ikan harus
berlisensi dan diberi jatah kuota penangkapan yang diperbolehkan, (2) Sistem
pengaturan technical measures untuk kepentingan konservasi melalui regulasi
yang mengatur ukuran minimum ikan yang boleh dipasarkan, ukuran minimum
mesh size (mata jaring) yang digunakan, pembatasan area penangkapan, dan
pembatasan beberapa jenis alat tangkap yang diperbolehkan beroperasi di
wilayah perairan tertentu.