3. Kultur jaringan merupakan teknik
perbanyakan tanaman secara vegetatif
buatan yang didasarkan pada sifat
totipotensi tumbuhan, yaitu kemampuan
setiap sel tanaman untuk tumbuh dan
menjadi tanaman sempurna apabila
berada di lingkungan sesuai.
Prinsipnya adalah menumbuhkan
jaringan maupun sel tumbuhan
dalam kondisi aseptik di dalam botol
kultur dengan medium atau kondisi
tertentu. Oleh karena itu, teknik ini
sering disebut sebagai kultur in vitro.
4. Tujuan
•Memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik
•Membuat tanaman baru yang bebas dari penyakit karena
dilakukan dalam kondisi aseptik
•Memperbanyak tanaman untuk keperluan ekonomi
Manfaat
•Mendapat tanaman baru dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif cepat
•Tanaman yang dihasilkan memiliki kesamaan fisiologis dan morfologis dengan induknya
•Penghematan area tanam, waktu, tenaga, dan biaya
•Pengadaan bibit dari teknik ini tidak bergantung pada musim tertentu
•Tanaman baru tahan penyakit
Kekurangan
•Tidak ada keragaman pada tanaman yang dihasilkan
•Tidak dapat menghasilkan varietas baru
•Akar tanaman yang dihasilkan lebih lemah
5. Mediakulturjaringan
Terdapat 2 jenis media kultur, yaitu :
Media cair : untuk menumbuhkan eksplan sampai terbentuknya PLB
(Protocorm Like Body) atau jaringan yang akan berkembang menjadi
tanaman baru
Media padat :untuk menumbuhkan PLB sampai terbentuknya planlet
(perbanyakan kultur jaringan yang memiliki batang, daun, dan akar)
Contoh media kultur jaringan :
Murashige dan Skoog (untuk tanaman herba)
Vacin dan Went (untuk anggrek)
Scenk dan Hildebrant (untuk monokotil)
Nitsch (untuk serbuk sari dan sel)
7. 01
Pemilihan dan penyiapan
tanaman induk sumber eksplan.
Eksplan harus sehat, bebas dari
hama dan penyakit, jelas
spesies dan varietasnya.
02
Inisiasi kultur
Pengambilan eksplan dari
bagian tanaman yang akan
dikulturkan
03
Sterilisasi
Dengan cara merendakm eksplan
dalam bahan kimia (sterilan)
selama beberapa menit, lalu dicuci
dengan air steril. Tujuannya adalah
untuk membunuh mikrob yang
menempel pada eksplan
8. 04
Multiplikasi
Multipikasi ini adalah kegiatan
memperbanyak tanaman. Dilakukan dengan
menanam eksplan pada media kultur.
Setelah eksplan ditanam, eksplan akan
membentuk yang namanya kalus. Kalus ini
merupakan kumpulan sel yang belum
terdiferensiasi. Setelah itu, kalus akan
mengalami pembaharuan nutrisi.
05
Pemanjangan tunas, induksi, dan
perkembangan akar
Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap
multiplikasi dipindahkan ke media lain
untuk pemanjangan tunas, dapat
dipindahkan secara individu atau
berkelompok (lebih ekonomis)
pemanjangan tunas dan pengakarannya
dapat dilakukan sekaligus atau secara
bertahap (setelah dipanjangkan baru
diakarkan)
9. 06
Aklimatisasi
Proses pengkondisian planlet/tunas
mikro (jika pengakaran dilakukan secara
ex vitro) di lingkungan baru yang aseptik
di luar botol dengan media tanah/pakis
sehingga planlet dapat bertahan dan
menjadi bibit yang siap ditanam di
lapangan
Tahapkultur kalus