Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf di dalam otak. Penyakit ini dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari, ingatan yang tidak terorganisir, dan berkurangnya data ingat. Alzheimer bisa disebabkan oleh genetik dan riwayat keluarga yang memiliki penyakit Alzheimer sebelumnya, bertambahnya usia, trauma kepala berat dan berulang, gaya hidup yang tidak sehat. Tanda dan gejala Alzheimer 1. Kehilangan ingatan jangka pendek 2. Disorientasi spasial, lupa tempat dan hari 3. Penurunan kemampuan bicara dan membaca 4. Perubahan kepribadian dan perilaku Penanganan Alzheimer : Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, namun ada pengobatan yang bisa memperlambat progresifitasnya: Obat-obatan: Seperti donepezil, rivastigmine, atau memantine. Terapi perilaku: Mengatasi gejala seperti kecemasan atau agresi. Intervensi lingkungan: Membuat lingkungan yang aman dan mendukung. Aktivitas dan terapi: Seperti musik atau terapi seni. Upaya pencegahan meliputi: Pendidikan: Terus belajar dan mental aktif. Aktivitas fisik: Teratur berolahraga. Diet sehat: Diet Mediterania misalnya, yang kaya akan sayuran, buah, dan protein tanpa lemak. Kontrol medis: Mengelola kondisi medis seperti diabetes, hipertensi. Hindari trauma kepala: Menggunakan helm saat bersepeda, pengaman saat mengemudi. Seiring waktu, komplikasi dapat mencakup: Gangguan berkomunikasi yang parah. Ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri. Ketidakmampuan untuk mengenali orang terdekat. Penurunan berat badan yang signifikan. Komplikasi kesehatan lain seperti pneumonia. Proses diagnosis melibatkan: Riwayat Medis: Mendiskusikan gejala, riwayat keluarga. Pemeriksaan Fisik: Termasuk tes neurologis. Tes Lab: Seperti tes darah. Pemindaian Otak: MRI atau CT scan untuk melihat anomali. Evaluasi Mental: Untuk menilai fungsi kognitif. Alzheimer pada lansia sering memunculkan gejala sebagai berikut: Kesulitan mengingat kejadian atau percakapan baru-baru ini. Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari. Kehilangan kemampuan berorientasi waktu atau tempat. Kesulitan dalam berbicara atau menulis. Menarik diri dari aktivitas sosial. Perubahan mood atau kepribadian. Penyebab pasti Alzheimer masih dalam penelitian, namun ada beberapa faktor yang dianggap berkontribusi: Genetika: Adanya mutasi gen tertentu. Usia: Risiko meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sejarah keluarga: Riwayat Alzheimer dalam keluarga meningkatkan risiko. Lingkungan: Faktor lingkungan dan gaya hidup. Kondisi kesehatan lain: Seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi. Penyakit Alzheimer pada lansia adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian dan pemahaman khusus. Meskipun diagnosis ini bisa mengejutkan dan menantang, dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu para lansia menjalani hidup yang berkualitas meskipun dengan Alzheimer. Pendidikan, dukungan, dan intervensi dini adalah kunci dalam menjawab tantangan ini. Referensi Alzheimer's Disease International (ADI).