SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
ROLES AND FUNCTIONS OF
PLANNING IN NURSING
MANAGEMENT
NOVITA KURNIA SARI – PSIK FKIK UMY
A process
Coordinates
people,
time,
resources
Achieved
desired
outcome
DEFINISI MANAJEMEN KEPERAWATAN
Management
of Service
Management
of Care
Nursing
Management
Manajemen Pelayanan
Keperawatan
▪ Pelayanan keperawatan di RS dikelola
oleh bidang perawatan yang terdiri
dari 3 tingkatan manajerial (top –
middle – lini).
▪ Setiap tingkatan dipimpin oleh
seseorang yang mempunyai
kompetensi yang relevan.
▪ Faktor yang harus dimiliki:
pengetahuan, keterampilan,
kepemimpinan, dan kemampuan
menjalankan fungsi kepemimpinan
dan manajemen.
Manajemen Asuhan
Keperawatan
▪ Suatu proses keperawatan yang
menggunakan fungsi-fungsi
manajemen.
▪ Menekankan pada penggunaan proses
keperawatan untuk mencapai tujuan
asuhan keperawatan pasien.
▪ Proses keperawatan merupakan
proses pemecahan masalah yang
menekankan pada pengambilan
keputusan tentang keterlibatan
perawat sesuai kebutuhan pasien
(pengkajian – diagnosis – intervensi –
implementasi – evaluasi).
Tujuan
Manajemen
Keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang
direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan
manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien dengan
melibatkan seluruh komponen yang
ada
4. Meningkatkan metode kerja
keperawatan sehingga staf
perawatan bekerja lebih efektif dan
efisien, mengurangi wakti kerja yang
sia-sia, dan mengurangi duplikasi
tenaga.
Apakah perbedaan manajemen pelayanan keperawatan
dan manajemen asuhan keperawatan?
Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer
keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf keperawatan
dan sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas,
Manajemen Asuhan Keperawatan digunakan oleh perawat dalam
menyelesaikan masalah pasien. Atau bisa dikatakan bahwa perawat
adalah manajer asuhan keperawatan
PERAN MANAJEMEN
INTERPERSONAL INFORMATIONAL
DECISION
MAKING
FUNGSI
MANAJEMEN
Perbedaan Manajer dan Leader
Sumber: Mugianti, S. (2016).
ISLAMIC
PERPECTIVE
• َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
‫هللا‬
ََُُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬
‫ا‬ً‫ذ‬ِ‫إ‬
ََّ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬
َّ
ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬
َّ
ُ‫م‬ُ‫ك‬
ََّ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
َّْ‫ن‬َ‫أ‬
َّ
ْ‫ت‬ُ‫ي‬
َّ
ُ‫ه‬َ‫ن‬ِ‫ق‬
( ‫رواه‬
‫الطبرانى‬ )
Artinya: “Sesungguhnya Allah
senang jika seseorang di antara
kamu mengerjakan suatu
perbuatan lalu dia
mengerjakannya secara
sempurna” (HR. Thabrani)
HR Muslim dari Abu Ya’la
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
‫هللا‬
ََّ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬
ََّ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫اإل‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َِّ‫ل‬ُ‫ك‬
‫َئ‬‫ش‬
( ‫رواه‬
‫مسلم‬ )
Artinya: Sesungguhnya Allah mewajibkan kita
untuk mengerjakan ihsan dalam segala sesuatu
(HR. Muslim)
“ihsaan” berarti mengerjakan sesuatu
dengan usaha yang maksimal.
PLANNING
PLANNING
• Defined as deciding in advance what to do; who
is to do it; and how, when, and where it is to be
done.
• Therefore, all planning involves choosing among
alternatives.
• In effective planning, the manager must
identify short- and long-term goals and changes
needed to ensure that the unit will continue to
meet its goals. Identifying such short- and long-
term goals requires leadership skills such as
vision and creativity because it is impossible to
plan what cannot be dreamed or envisioned.
PLANNING
Reactive
Inactivism
Preactivism
Proactive
▪ Reactive – past oriented
▪ Upaya aktif untuk memutar kembali waktu ke masa lalu. Masa lalu, seburuk apapun, lebih baik daripada
sekarang. Dan pasti lebih baik dari masa depan. Masa lalu diromantisasi dan ada keinginan untuk kembali ke
"masa lalu yang indah". Orang-orang dalam organisasi ini berusaha untuk membatalkan perubahan yang telah
menciptakan masa kini, dan mereka takut akan masa depan, yang mereka coba cegah.
▪ Inactive – present oriented
▪ Upaya untuk melestarikan masa kini, yang lebih disukai daripada masa lalu dan masa depan. Sementara masa
kini mungkin memiliki masalah, itu lebih baik daripada masa lalu. Harapannya adalah bahwa segala
sesuatunya sebaik yang mungkin mereka dapatkan dan masa depan hanya akan lebih buruk. Setiap perubahan
tambahan kemungkinan akan menjadi lebih buruk dan karenanya harus dihindari.
▪ Preactive – predict the future
▪ Upaya untuk memprediksi masa depan dan kemudian merencanakan masa depan yang diprediksi itu.
Perubahan teknologi dipandang sebagai kekuatan pendorong yang membawa masa depan, yang akan lebih
baik dari sekarang atau masa lalu. Proses perencanaan akan berusaha memposisikan organisasi untuk
mengambil keuntungan dari perubahan yang terjadi di sekitar mereka.
▪ Proactive – create the future
▪ Upaya merancang masa depan yang diinginkan dan kemudian menemukan cara untuk menciptakan keadaan
masa depan itu. Tidak hanya masa depan merupakan keadaan yang disukai, tetapi organisasi dapat secara
aktif mengontrol hasilnya. Para perencana secara aktif membentuk masa depan, daripada hanya mencoba
mendahului peristiwa di luar kendali mereka. Perubahan yang diprediksi dari perencana preaktif dilihat bukan
sebagai kendala mutlak, tetapi sebagai hambatan yang dapat diatasi dan diatasi.
STRATEGIC
PLANNING
• Planning also has many dimensions. Two of these dimensions are
time span and complexity or comprehensiveness. Generally,
complex organizational plans that involve a long period (usually 3
to 7 years) are referred to as long-range or strategic plans.
• However, strategic planning may be done once or twice a year in
an organization that changes rapidly.
• At the unit level, any planning that is at least 6 months in the
future may be considered long-range planning.
• Strategic planning forecasts the future success of an organization
by matching and aligning an organization’s capabilities with its
external opportunities.
• For instance, an organization could develop a strategic plan for
dealing with a nursing shortage, preparing succession managers in
the organization, developing a marketing plan, redesigning
workload, developing partnerships, or simply planning for
organizational success.
Strategic planning typical examines an organization’s purpose, mission,
philosophy, and goals in the context of its external environment
TOOLS
SWOT analysis
• The first step in SWOT analysis is to define the desired end
state or objective. After the desired objective is defined,
the SWOTs are discovered and listed. Decision makers
must then decide if the objective can be achieved in view
of the SWOTs. If the decision is no, a different objective is
selected and the process repeats.
Balanced Scorecard
• Developed by Robert Kaplan and David Norton in the early
1990s, is another tool that is highly assistive in strategic
planning. Strategic planners using a balanced scorecard
develop metrics (performance measurement indicators),
collect data, and analyze that data from four
organizational perspectives: financial, customers, internal
business processes (or simply processes), and learning and
growth.
Strategic
Planning as a
Management
Process
Strategic planning as a management process generally
includes the following steps:
1. Clearly define the purpose of the organization.
2. Establish realistic goals and objectives consistent with the
mission of the organization.
3. Identify the organization’s external constituencies or
stakeholders and then determine their assessment of the
organization’s purposes and operations.
4. Clearly communicate the goals and objectives to the
organization’s constituents.
5. Develop a sense of ownership of the plan.
6. Develop strategies to achieve the goals.
7. Ensure that the most effective use is made of the
organization’s resources.
8. Provide a base from which progress can be measured.
9. Provide a mechanism for informed change as needed.
10. Build a consensus about where the organization is going.
Organizational
Planning:
The Planning
Hierarchy
Vision and Mission Statement
Vision statements are used to describe future goals or aims of an
organization
Mission statement is a brief statement (typically no more than three
or four sentences) identifying the reason that an organization exists.
Organizational
Philosophy
• The philosophy flows from the
purpose or mission statement and
delineates the set of values and
beliefs that guide all actions of the
organization. It is the basic
foundation that directs all further
planning toward that mission.
• A statement of philosophy can
usually be found in policy manuals at
the institution or is available upon
request.
Goals and Objectives
A goal may be defined as the desired
result toward which effort is
directed; it is the aim of the
philosophy.
Goals, although somewhat global in
nature, should be measurable and
ambitious but realistic. Goals also
should clearly delineate the desired
end product.
Objectives are similar to goals in that
they motivate people to a specific
end and are explicit, measurable,
observable or retrievable, and
obtainable. Objectives, however, are
more specific and measurable than
goals because they identify how and
when the goal is to be accomplished.
Goals usually have multiple
objectives that are each
accompanied by a targeted
completion date. The more specific
the objectives for a goal can be, the
easier for all involved in goal
attainment to understand and carry
out specific role behaviors.
Policies and Procedures
Policies are plans reduced to statements or
instructions that direct organizations in their decision
making. These comprehensive statements, derived
from the organization’s philosophy, goals, and
objectives, explain how goals will be met and guide
the general course and scope of organizational
activities. Thus, policies direct individual behavior
toward the organization’s mission and define broad
limits and desired outcomes of commonly recurring
situations while leaving some discretion and initiative
to those who must carry out that policy.
Procedures are plans that establish customary or
acceptable ways of accomplishing a specific task and
delineate a sequence of steps of required action.
Established procedures save staff time, facilitate
delegation, reduce cost, increase productivity, and
provide a means of control. Procedures identify the
process or steps needed to implement a policy and are
generally found in manuals at the unit level of the
organization.
Rules
Rules and regulations are plans that define
specific action or nonaction. Generally
included as part of policy and procedure
statements, rules describe situations that
allow only one choice of action.
Rules are fairly inflexible, so the fewer rules,
the better. Existing rules, however, should be
enforced to keep morale from breaking
down and to allow organizational struct
RENCANA
HARIAN
KEPALA
RUANG
RENCANA HARIAN KETUA TIM/PPJA
Ketua Tim bertanggung jawab atas anggota tim dan sekelompok pasien yang diasuhnya. Sama
halnya dengan kepala ruang uraian tugas dan tanggung jawab ketua tim, perbedaan pada
wilayah atau bagian dari ruangan. Jelasnya di dalam satu ruangan bisa memiliki lebih dari satu
ketua tim.
Isi rencana harian ketua tim adalah:
▪ Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi tanggung jawabnya
▪ Melakukan supervisi perawat pelaksana
▪ Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
▪ Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
Contoh:
RENCANA
HARIAN
PERAWAT
PELAKSANA
▪ Isi rencana harian perawat pelaksana adalah
tindakan keperawatan untuk sejumlah
pasien yang dirawat pada shift dinasnya.
▪ Rencana harian perawat pelaksana shif sore
dan malam agak berbeda jika hanya satu
orang dalam satu tim maka perawat
tersebut berperan sebagai ketua tim dan
perawat pelaksana sehingga tidak ada
kegiatan pre dan post conference.
RENCANA BULANAN KEPALA RUANG
▪ Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut
kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalan rangka peningkatan kualitas hasil.
▪ Kegiatan yang mencakup rencana bulanan karu adalah:
▪ Membuat jadual dan memimpin case conference
▪ Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
▪ Membuat jadual dinas
▪ Membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat
▪ Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
▪ Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
▪ Melakukan audit dokumentasi
▪ Membuat laporan bulanan
RENCANA
BULANAN KETUA
TIM
▪ Setiap akhir bulan ketua tim melakukan
evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang
▪ dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan
yang mencakup rencana bulanan katim
adalah:
▪ Mempresentasikan kasus dalam case
conference
▪ Memimpin pendidikan kesehatan kelompok
keluarga
▪ Melakukan supervisi perawat pelaksana
RENCANA TAHUNAN
Rencana tahunan
dibuat oleh Kepala
ruangan. Setiap akhir
tahun kepala
ruangan melakukan
evalusi hasil kegiatan
dalam satu tahun
yang dijadikan
sebagai acuan
rencana tindak lanjut
serta penyusunan
rencana tahunan
berikutnya. Rencana
kegiatan tahunan
mencakup:
Menyusun laporan tahunan serta evaluasi mutu pelayanan
Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.
Penyegaran terkait dengan materi metode asuhan keperawatan yang digunakan khusus
kegiatan yang masih rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja
yang telah dicapai bahkan meningkatkannya di masa mendatang.
Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat
(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
PLANNING documentation for nursing profetion
PLANNING documentation for nursing profetion

More Related Content

Similar to PLANNING documentation for nursing profetion

Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)
Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)
Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)Rahma Tika
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018febrysaragih
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasimbaybahiyah
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 mbaybahiyah
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3Ratzman III
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copydennysabdulaziz
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisdennysabdulaziz
 
PROSES PERANCANGAN
PROSES PERANCANGAN PROSES PERANCANGAN
PROSES PERANCANGAN Ckg Nizam
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasibayu_pkusuma14
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiIfat Yusuf
 
fungsi perencanaan new2.pptx
fungsi perencanaan new2.pptxfungsi perencanaan new2.pptx
fungsi perencanaan new2.pptxAlmazian
 

Similar to PLANNING documentation for nursing profetion (20)

Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)
Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)
Dasar-Dasar Manajemen (Ekonomi SMA Kelas XII)
 
52827151 fungsi-pengurusan
52827151 fungsi-pengurusan52827151 fungsi-pengurusan
52827151 fungsi-pengurusan
 
Bab 1 presen strategi
Bab 1 presen strategiBab 1 presen strategi
Bab 1 presen strategi
 
Planning
PlanningPlanning
Planning
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TUGAS 3,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
 
yussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTSyussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTS
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Poac dlm pengurusan
Poac dlm pengurusanPoac dlm pengurusan
Poac dlm pengurusan
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
 
PROSES PERANCANGAN
PROSES PERANCANGAN PROSES PERANCANGAN
PROSES PERANCANGAN
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaanFungsi perencanaan
Fungsi perencanaan
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viii
 
fungsi perencanaan new2.pptx
fungsi perencanaan new2.pptxfungsi perencanaan new2.pptx
fungsi perencanaan new2.pptx
 
Jos softskill
Jos softskillJos softskill
Jos softskill
 
manajemenstrategik
manajemenstrategikmanajemenstrategik
manajemenstrategik
 

PLANNING documentation for nursing profetion

  • 1. ROLES AND FUNCTIONS OF PLANNING IN NURSING MANAGEMENT NOVITA KURNIA SARI – PSIK FKIK UMY
  • 4. Manajemen Pelayanan Keperawatan ▪ Pelayanan keperawatan di RS dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari 3 tingkatan manajerial (top – middle – lini). ▪ Setiap tingkatan dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kompetensi yang relevan. ▪ Faktor yang harus dimiliki: pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, dan kemampuan menjalankan fungsi kepemimpinan dan manajemen. Manajemen Asuhan Keperawatan ▪ Suatu proses keperawatan yang menggunakan fungsi-fungsi manajemen. ▪ Menekankan pada penggunaan proses keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien. ▪ Proses keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yang menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat sesuai kebutuhan pasien (pengkajian – diagnosis – intervensi – implementasi – evaluasi).
  • 5. Tujuan Manajemen Keperawatan 1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan 2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial 3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh komponen yang ada 4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja lebih efektif dan efisien, mengurangi wakti kerja yang sia-sia, dan mengurangi duplikasi tenaga.
  • 6. Apakah perbedaan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan? Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf keperawatan dan sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas, Manajemen Asuhan Keperawatan digunakan oleh perawat dalam menyelesaikan masalah pasien. Atau bisa dikatakan bahwa perawat adalah manajer asuhan keperawatan
  • 8.
  • 10. Perbedaan Manajer dan Leader Sumber: Mugianti, S. (2016).
  • 12. HR Muslim dari Abu Ya’la َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫هللا‬ ََّ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ََّ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫اإل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫َئ‬‫ش‬ ( ‫رواه‬ ‫مسلم‬ ) Artinya: Sesungguhnya Allah mewajibkan kita untuk mengerjakan ihsan dalam segala sesuatu (HR. Muslim) “ihsaan” berarti mengerjakan sesuatu dengan usaha yang maksimal.
  • 14. PLANNING • Defined as deciding in advance what to do; who is to do it; and how, when, and where it is to be done. • Therefore, all planning involves choosing among alternatives. • In effective planning, the manager must identify short- and long-term goals and changes needed to ensure that the unit will continue to meet its goals. Identifying such short- and long- term goals requires leadership skills such as vision and creativity because it is impossible to plan what cannot be dreamed or envisioned.
  • 16. ▪ Reactive – past oriented ▪ Upaya aktif untuk memutar kembali waktu ke masa lalu. Masa lalu, seburuk apapun, lebih baik daripada sekarang. Dan pasti lebih baik dari masa depan. Masa lalu diromantisasi dan ada keinginan untuk kembali ke "masa lalu yang indah". Orang-orang dalam organisasi ini berusaha untuk membatalkan perubahan yang telah menciptakan masa kini, dan mereka takut akan masa depan, yang mereka coba cegah. ▪ Inactive – present oriented ▪ Upaya untuk melestarikan masa kini, yang lebih disukai daripada masa lalu dan masa depan. Sementara masa kini mungkin memiliki masalah, itu lebih baik daripada masa lalu. Harapannya adalah bahwa segala sesuatunya sebaik yang mungkin mereka dapatkan dan masa depan hanya akan lebih buruk. Setiap perubahan tambahan kemungkinan akan menjadi lebih buruk dan karenanya harus dihindari. ▪ Preactive – predict the future ▪ Upaya untuk memprediksi masa depan dan kemudian merencanakan masa depan yang diprediksi itu. Perubahan teknologi dipandang sebagai kekuatan pendorong yang membawa masa depan, yang akan lebih baik dari sekarang atau masa lalu. Proses perencanaan akan berusaha memposisikan organisasi untuk mengambil keuntungan dari perubahan yang terjadi di sekitar mereka. ▪ Proactive – create the future ▪ Upaya merancang masa depan yang diinginkan dan kemudian menemukan cara untuk menciptakan keadaan masa depan itu. Tidak hanya masa depan merupakan keadaan yang disukai, tetapi organisasi dapat secara aktif mengontrol hasilnya. Para perencana secara aktif membentuk masa depan, daripada hanya mencoba mendahului peristiwa di luar kendali mereka. Perubahan yang diprediksi dari perencana preaktif dilihat bukan sebagai kendala mutlak, tetapi sebagai hambatan yang dapat diatasi dan diatasi.
  • 17. STRATEGIC PLANNING • Planning also has many dimensions. Two of these dimensions are time span and complexity or comprehensiveness. Generally, complex organizational plans that involve a long period (usually 3 to 7 years) are referred to as long-range or strategic plans. • However, strategic planning may be done once or twice a year in an organization that changes rapidly. • At the unit level, any planning that is at least 6 months in the future may be considered long-range planning. • Strategic planning forecasts the future success of an organization by matching and aligning an organization’s capabilities with its external opportunities. • For instance, an organization could develop a strategic plan for dealing with a nursing shortage, preparing succession managers in the organization, developing a marketing plan, redesigning workload, developing partnerships, or simply planning for organizational success. Strategic planning typical examines an organization’s purpose, mission, philosophy, and goals in the context of its external environment
  • 18. TOOLS SWOT analysis • The first step in SWOT analysis is to define the desired end state or objective. After the desired objective is defined, the SWOTs are discovered and listed. Decision makers must then decide if the objective can be achieved in view of the SWOTs. If the decision is no, a different objective is selected and the process repeats. Balanced Scorecard • Developed by Robert Kaplan and David Norton in the early 1990s, is another tool that is highly assistive in strategic planning. Strategic planners using a balanced scorecard develop metrics (performance measurement indicators), collect data, and analyze that data from four organizational perspectives: financial, customers, internal business processes (or simply processes), and learning and growth.
  • 19. Strategic Planning as a Management Process Strategic planning as a management process generally includes the following steps: 1. Clearly define the purpose of the organization. 2. Establish realistic goals and objectives consistent with the mission of the organization. 3. Identify the organization’s external constituencies or stakeholders and then determine their assessment of the organization’s purposes and operations. 4. Clearly communicate the goals and objectives to the organization’s constituents. 5. Develop a sense of ownership of the plan. 6. Develop strategies to achieve the goals. 7. Ensure that the most effective use is made of the organization’s resources. 8. Provide a base from which progress can be measured. 9. Provide a mechanism for informed change as needed. 10. Build a consensus about where the organization is going.
  • 21. Vision and Mission Statement Vision statements are used to describe future goals or aims of an organization Mission statement is a brief statement (typically no more than three or four sentences) identifying the reason that an organization exists.
  • 22. Organizational Philosophy • The philosophy flows from the purpose or mission statement and delineates the set of values and beliefs that guide all actions of the organization. It is the basic foundation that directs all further planning toward that mission. • A statement of philosophy can usually be found in policy manuals at the institution or is available upon request.
  • 23. Goals and Objectives A goal may be defined as the desired result toward which effort is directed; it is the aim of the philosophy. Goals, although somewhat global in nature, should be measurable and ambitious but realistic. Goals also should clearly delineate the desired end product. Objectives are similar to goals in that they motivate people to a specific end and are explicit, measurable, observable or retrievable, and obtainable. Objectives, however, are more specific and measurable than goals because they identify how and when the goal is to be accomplished. Goals usually have multiple objectives that are each accompanied by a targeted completion date. The more specific the objectives for a goal can be, the easier for all involved in goal attainment to understand and carry out specific role behaviors.
  • 24. Policies and Procedures Policies are plans reduced to statements or instructions that direct organizations in their decision making. These comprehensive statements, derived from the organization’s philosophy, goals, and objectives, explain how goals will be met and guide the general course and scope of organizational activities. Thus, policies direct individual behavior toward the organization’s mission and define broad limits and desired outcomes of commonly recurring situations while leaving some discretion and initiative to those who must carry out that policy. Procedures are plans that establish customary or acceptable ways of accomplishing a specific task and delineate a sequence of steps of required action. Established procedures save staff time, facilitate delegation, reduce cost, increase productivity, and provide a means of control. Procedures identify the process or steps needed to implement a policy and are generally found in manuals at the unit level of the organization.
  • 25. Rules Rules and regulations are plans that define specific action or nonaction. Generally included as part of policy and procedure statements, rules describe situations that allow only one choice of action. Rules are fairly inflexible, so the fewer rules, the better. Existing rules, however, should be enforced to keep morale from breaking down and to allow organizational struct
  • 27. RENCANA HARIAN KETUA TIM/PPJA Ketua Tim bertanggung jawab atas anggota tim dan sekelompok pasien yang diasuhnya. Sama halnya dengan kepala ruang uraian tugas dan tanggung jawab ketua tim, perbedaan pada wilayah atau bagian dari ruangan. Jelasnya di dalam satu ruangan bisa memiliki lebih dari satu ketua tim. Isi rencana harian ketua tim adalah: ▪ Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi tanggung jawabnya ▪ Melakukan supervisi perawat pelaksana ▪ Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain. ▪ Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
  • 29. RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA ▪ Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. ▪ Rencana harian perawat pelaksana shif sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference.
  • 30.
  • 31. RENCANA BULANAN KEPALA RUANG ▪ Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalan rangka peningkatan kualitas hasil. ▪ Kegiatan yang mencakup rencana bulanan karu adalah: ▪ Membuat jadual dan memimpin case conference ▪ Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga ▪ Membuat jadual dinas ▪ Membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat ▪ Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan ▪ Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana ▪ Melakukan audit dokumentasi ▪ Membuat laporan bulanan
  • 32. RENCANA BULANAN KETUA TIM ▪ Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang ▪ dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah: ▪ Mempresentasikan kasus dalam case conference ▪ Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga ▪ Melakukan supervisi perawat pelaksana
  • 33.
  • 34. RENCANA TAHUNAN Rencana tahunan dibuat oleh Kepala ruangan. Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup: Menyusun laporan tahunan serta evaluasi mutu pelayanan Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim. Penyegaran terkait dengan materi metode asuhan keperawatan yang digunakan khusus kegiatan yang masih rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai bahkan meningkatkannya di masa mendatang. Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.