Perineal Massage to Prevent laseration because of birth in perineal, it is can do by mom or husband during pregnancy in third trimester. this massage is effective if doing routin twice a day and will be improve bounding mother and partner and also support system to prepare delivery in normal or vaginal birth so midwife must to educate mother and partner about perineal massage.
3. Pijat perineum atau Massage perineum adalah teknik memijat perineum di saat
hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan
hormonal yang melembutkan jaringan ikat, sehingga jaringan perineum lebih
elastis dan lebih mudah meregang. Peningkatan elastisitas perineum akan
mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Teknik ini dapat
dilakukan satu kali sehari selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah
perineum (area antara vagina dan anus) (Aprilia, 2010).
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, aliran
darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, jika dilatih
pada tahap akhir kehamilan (mulai minggu ke-34) sebelum persalinan, juga akan
membantu mengenali dan membiasakan diri dengan jaringan yang akan dibuat
rileks dan bagian yang akan dilalui oleh bayi. (Mongan, Marie FM. Hypno
birthing.2007)
5. Tujuan dari pijat perineum selama kehamilan, yaitu :
1. Dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan
tersebut akan membuka tanpa resistensi pada saat persalinan,untuk
mempermudah lewatnya bayi.
2. Untuk peningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi
denganperineum tetap utuh.
3. Untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, dan relaksasi otot-otot
dasar panggul.
4. Mempersiapkan jaringan perineum menghadapi situasi saat proses
persalinan terutama pada saat kepala janin crowning perineum lebih
rileks
7. 1. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan
membantu mempercepat proses penyembuhan setelah
melahirkan
2. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal
Touche)
3. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan
dan regangan perineum di kala kepala bayi akan
keluar.
4. Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya
perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan
elastisitas perineum. Dengan pijatan dapat membantu
otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga
memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
8. 1. Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan
vagina, serta aliran hormon yang membantu
melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses
persalinan jadi lebih mudah dan proses pemulihan
jaringan serta otot di sekitarjalan lahir lebih cepat.
2. Membantu ibu mengontrol diri saat meneran karena
“jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik
3. Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan,
bila melibatkan pasangan untuk melakukan pijat
perineum ini.
10. 1. Oleskan minyak pada daerah perineum.
2. Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.
3. Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk ke dalam
perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina. Kemudian lakukan
latihan Kegel yaitu suatu latihan untuk otot-otot dasar panggul dengan cara seperti
menahan kencing ataupun buang air sehingga ibu jari merasakan otot yang tegang.
Apabila suami Anda yang melakukan pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk.
4. Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke bawah
(menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan. Jangan memijat
terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan pada jaringan perineum.
Awalnya, ibu akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang.
Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering melakukan pemijatan, otot-
otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur
5. Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning).
11. • 6. Lemaskan otot-otot dasar panggul ibu, lalu gerakkan ibu jari atau telunjuk
yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan
pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah
anus), selama 3 menit.
• 7. Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti
proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra
(lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.
• 8. Setelah pemijatan selesai dilakukan, kompres hangat jaringan perineum
Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot-otot di
daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau tegang).
13. ALAT YANG PERLU
DISIAPKAN
1. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E,
virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air,
misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan
mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma
2. Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
3. Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu
15. No Tindakn keterangan Gambar
1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu
danpastikan kuku ibu tidak panjang.
Untuk menjaga
kebersihan tangan
sebelum dilakukan
pemijatan kedalam
vagina.
16. No Tind
akan
keterangan Gambar
2.
Berbaringlah dalam posisi yang
nyaman.Ada yang berbaring miring
dan menggunakan bantal untuk
menyangga kaki mereka. Ada yang
menggunakan posisi semi-litotomi.
Posisi yang dilakukan untuk
membuka vagina lebih lebar
3. Gunakan minyak zaitun, minyak
vitamin E, minyak kelapa, atau
sweet almond dan usapkan ke
telapak tangan dan jari
Minyak yang digunakan sebagai
pelumas untuk mempermudah
pemijatan
17. No Tind
akan
keterangan Gambar
4. Letakkan satu atau dua ibu jari
(atau jari lainnya bila ibu tidak
sampai) sekitar 2-3 cm di dalam
vagina.
Gerakan ini untuk
memperlancar peredaran darah
dan membentuk keelastisan
perineum
5.
Tekan ke bawah dan kemudian
menyamping pada saat yang
bersamaan. Tahan ibu jari dalam
posisi seperti diatas selama 2 menit
sampai daerah tersebut menjadi
tidak terlalu berasa dan ibu tidak
terlalu merasakan perih lagi.
Perlahan-lahan coba regangkan
daerah tersebut sampai ibu
merasakan sensasi seperti
terbakar, perih, atau tersengat.
18. No Tindakn keterangan Gambar
6. Lakukan pemijatan ini selama 10 menit
dan lakukan secara perlahan
Pemijatan secara berlahan
untuk menghindari terbukanya
uretra