DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
PENTINGNYA WEB SEJARAH.pptx
1. PENTINGNYA APLIKASI
DALAM PEMBELAJARAN
MGMP SEJARAH KAB. INDRAMAYU
DIKUTIP DARI BERBAGAI SUMBER, MEMUNGKINKAN
TERJADI PERUBAHAN, UNTU DIPAKAI DILINGKUNGAN
SENDIRI
OLEH : Drs. HERU SUBANDONO, M.A.
PENGAWAS MADYA SMA KCD IX PROVINSI JAWA BARAT
9. MANFAAT MEDIA DIGITAL
Di banyak negara
maju, teknologi
digital telah menjadi
bagian integral dari
sistem pembelajaran
Pembelajaran
berbasis pada
teknologi elektronik
(e-learning).
Termasuk juga
perpustakaannya (e-
library). Selain
memudahkan dan
efisien, sekian
banyak data dan
sumber belajar, baik
buku, jurnal maupun
karya ilmiah bisa
tersimpan atau
setidaknya
terkatalogisasi
secara digital.
11. PENTINGNYA PENDAMPINGAN
ORANG TUA
•Pemahaman
terhadap konten media
digital sangat penting
dilakukan oleh orang tua
• Alasan anak melihat
pornografi sebagian besar
tidak sengaja.
Artinya, orang dewasa
gagal memahami
era digital untuk melakukan
pembatasan.
14. Proses belajar di Komunitas Praktisi dapat
memanfaatkan platform Merdeka Mengajar
untuk mendukung secara alur belajar, bahan
diskusi, dan pendalaman setelah mendapatkan
pendampingan dari fasilitator Sekolah
Penggerak.
15. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru
untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan
Kurikulum Merdeka.
16. Guru dapat menggunakan fitur Pelatihan Mandiri di Platform
Merdeka Mengajar untuk mempelajari implementasi Kurikulum
Merdeka.
17. Alur Belajar Kurikulum Merdeka di Platform
Kepala sekolah dan guru dapat mempelajari secara bertahap bagaimana
mengimplementasikan kurikulum Merdeka mengikuti alur berikut ini:
18. Bagi sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak dapat
menggunakan video di dalam platform Merdeka Mengajar sebagai bahan
belajar selanjutnya di Komunitas Praktisi. Berikut ini adalah rekomendasi
topik dan modul dari setiap kegiatan pendampingan berkaitan dengan
implementasi kurikulum:
Bulan Kegiatan Pendampingan Topik dan Modul
Juli Perencanaan Pembelajaran 1: Pembelajaran Berdiferensiasi Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan
Kebutuhan dan Karakteristik Murid
• Modul Memahami Murid
• Modul Persiapan Pembelajaran
Berdiferensiasi
Agustus Perencanaan Pembelajaran 2: Fasilitasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan
Kebutuhan dan Karakteristik Murid
• Modul Memahami Murid
• Modul Persiapan Pembelajaran
Berdiferensiasi
Oktober Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Topik Asesmen
• Modul Penggunaan Hasil Asesmen
21. Pembelajaran Berdiferensiasi
diawali dengan pemetaan
kebutuhan murid
Pemetaan kebutuhan murid dapat dilakukan berdasarkan:
1. Tingkat kesiapan murid (bertujuan untuk memodifikasi tingkat
kesulitan pada bahan pembelajaran)
2. Minat murid (bertujuan untuk membantu murid menyadari adanya
kecocokan antara sekolah dengan keinginan mereka untuk belajar)
3. Profil belajar murid (bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
murid belajar sesuai dengan gaya berfikir, gaya belajar, dll.)
22. Strategi Diferensiasi
Pembelajaran diferensiasi dapat dilakukan dengan berbagai strategi,
diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Diferensiasi Konten (Digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan
murid terhadap konten materi yang akan diberikan, minat, dan profil
belajar murid.
2. Diferensiasi Proses (Dilakukan dengan menyusun skenario
pembelajaran seperti kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu,
tantangan di sudut minat, membuat agenda individual, dan kelompok
fleksibel.
3. Diferensiasi Produk (Dilakukan dengan memberikan tantangan bagi
murid dan pilihan dalam mengepresikannya.)
23. Komponen Diferensiasi Konten
1. Materi disajikan dalam bentuk beragam (Contoh : Video, teks bacaan,
gambar dll.)
2. Terdapat keterampilan atau pengetahuan yang bisa dipelajari secara mandiri
oleh setiap murid.
3. Pengetahuan yang disajikan memungkinkan murid menyampaikannya pada
teman sebaya.
4. Pengetahuan disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan untuk satu tema
besar.
5. Adanya sumber belajar yang kaya sehingga setiap murid dapat memilih
salah satu sub materi yang disukai.
24. Komponen Diferensiasi Proses
1. Cara penyampaian materi disajikan secara beragam sesuai kemampuan
memahami murid. (Contoh: diskusi, studi kasus, dongeng, video,
permainan)
2. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan wadah
(luring/daring).
3. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan lokasi
(dalam/luar kelas).
4. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan jumlah
murid(klasikal/individu/kelompok)
5. Ada aktivitas yang melibatkan murid secara aktif untuk menemukan
pengetahuan tambahan.
25. Komponen Diferensiasi Produk
1. Terdapat variasi produk pengetahuan untuk setiap murid (contoh:
pertunjukan, poster, cerpen, mind mapping, dll.)
2. Penilaian terhadap pemahaman murid dibuat beragam (mencakup sikap,
pengetahuan, keterampilan, minat)
3. Adanya variasi aktivitas dalam pengerjaan tugas (produk tugas individu
dan tugas kelompok)
4. Adanya pemberian kesempatan untuk murid menciptakan produk atau
karya mandiri.
5. Adanya variasi penilaian berdasarkan tingkat kesulitaan dan
kemampuan murid (mudah, sedang, dan sulit)
26. Langkah-langkah Merancang
Pembelajaran Berdiferensiasi Agar Dapat Membantu Murid
Mencapai Hasil Belajar yang Optimal
1. Tetapkan tujuan pembelajaran.
2. Petakan kebutuhan belajar murid di kelas kita.
3. Tentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan.
4. Rancanglah kegiatan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan kebutuhan belajar murid.
5. Lakukan refleksi secara berkelanjutan.
27. Keterkaitan Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Nilai Diri Guru
Penggerak, Budaya Sekolah, serta Pembelajaran Berdiferensiasi
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan yaitu
"Menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat”
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, guru
perlu menanamkan dan mengimplementasikan
nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif,
kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid
serta menjalankan peran-peran guru penggerak.
Agar lebih terarah dalam melakukan perubahan dan
menjalankan peran sebagai guru penggerak, maka
guru penggerak perlu merumuskan visi murid yang
diharapkan di masa mendatang. Nilai-nilai yang
diharapkan ada pada diri murid dalam upaya
perwujudan visi sekolah, diwujudkan dalam budaya
positif di sekolah sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zaman.
Pembelajaran Diferensiasi merupakan suatu upaya untuk
memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam sesuai kodrat
alam dan kodrat zaman serta implementasi dari pembelajaran
yang berpihak pada murid