SlideShare a Scribd company logo
1 of 114
PENGAWASAN MUTU
M.H.A
QUALITY
CONTROL
20XX PITCH DECK 2
1. Pengertian Quality Control
2. Good Laboratory Practice
3. Pengujian dan pengambilan sampel
4. IPC (In Process Control)
5. Program Stabilitas Pasca Pemasaran
6. Transfer metode analisis
3
12 aspek CPOB
Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn :
Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian
Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu
produk maupun bahan baku
Fungsi QC independen dari bagian lain
Tidak terbatas pada kegiatan lab.
Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu
produk
Terkualifikasi & berpengalaman
Bangunan & fasilitas
Personel
Peralatan
Sesuai untuk jenis tugas & skala keg. Pembuatan obat
Hewan yang digunakan untuk pengujian karantina
Pereaksi & media pembenihan
Spesifikasi & prosedur pengujian
Baku pembanding
Catatan analisis
Spesifikasi
• Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
• Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
• Revisi berkala dari tiap spesifikasi
Sampling, spesifikasi, testing
Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
Bahan awal
Bahan kemas
Kegiatan pengambilan sampel
Persyaratan pengujian
Pengendalian lingkungan
IPC
Pengujian ulang bahan yang diluluskan
Pengolahan ulang
Studi stabilitas
Laboratorium
 Laboratorium
 Kering (Dry Laboratory)
 basah (Wet Laboratory)
 Laboratorium
 Pendidikan
 Penelitian
 Layanan Masyarakat
 ISO 17025:
 Laboratorium Penguji (Testing Laboratory)
 Laboratorium Kalibrasi (Calibration Laboratory)
Akademik
Sampel
Sarana &
Prasarana Bahan
Kimia & CRM
Safety
Pengelola
& Analis
Metode
Analisis
Alat/
Instrumen
Dokumen
sistem Mutu
Customer
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Doping Control Centre, USM, Penang, Malaysia
BSI, Singapore
BSI, Singapore
HPLC preparatif, GBF, Braunschweig, Jerman
Charite Universitaetsmedizin, Berlin
Universiti Malaya, Malaysia
Lab Teknologi Farmasi, Univ. Malaya
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Sifat Fisika Bahan Kimia
 Mudah terbakar
 Meledak
 Korosif
 Oksidasi
 Reaktif terhadap air
 toksik
Bahan Kimia
 Setinggi-tingginya toksisitas bahan
kimia tetap dapat digunakan secara
aman, asalkan diperlakukan secara
benar
 Serendah-rendahnya toksisitas bahan
kimia akan menjadi sangat toksik jika
diperlakukan secara tidak benar
Pengelolaan Bahan Kimia
 Pengadaan
 Sebelum bahan diterima  informasi tentang
penanganan dan penyimpanan serta pembuangan
limbahnya seyogyanya diketahui
 Jangan menerima bahan kimia tanpa
label/etiket
Penyimpanan Bahan Kimia
 Bahan kimia toksik  disimpan dalam ruang khusus
dilengkapi exhaust fan
 Bahan toksik disimpan dalam wadah yang tidak mudah
pecah
 Bahan-bahan yang disimpan perlu diperiksa secara
periodik
 Ruang penyimpanan bahan seyogyanya tidak digunakan
untuk preparasi sampel
 Penyimpanan bahan kimia sebaiknya dalam jumlah
secukupnya saja dan diberi label/etiket
 Jangan terkena sinar matahari langsung
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Lemari Asam
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Penyimpanan Bahan Kimia
Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore
Tabung gas  dirantai
Distribusi
 Tranportasi
bahan kimia
 Gunakan
wadah/ember
 Gunakan pipet
filler
MSDS
Material Safety Data Sheets
 Physical and Health Hazards
 Exposure signs and symptoms
 Protective measures
 Emergency procedures
Peralatan keamanan Lab
Laboratorium
dilengkapi
dengan
peralatan/fasil
itas
keamanan
kerja yang
memadai
GLASSWARE PROCEDURES
 Storage
 Proper use
 Cleaning
 Cleaning up broken glassware
 Disposal of broken glassware
Glassware Handling
Is this what your lab looks like?
Glassware handling
 Or does it look like this?
Kunci Bekerja di Lab secara aman  Faham akan
sifat-sifat bahan Kimia
 Selalu baca MSDS sebelum bekerja
 Baca label/tanda di kemasan
 Jangan biarkan botol/tabung/vial tanpa
etiket
 Kerjakan sesuai prosedur
Peraturan di Laboratorium
 Tidak Makan dan Minum di Laboratorium
 Tidak memipet dengan mulut secara langsung
 Tidak diperkenankan bekerja di Lab sendirian
 Gunakan peralatan pelindung (Jas Lab, Kacamata, Sarung
tangan dll.)
 Tidak Merokok di laboratorium
 Buang sisa bahan kimia secara benar
 Jaga Kebersihan lab
Sistem Manajemen Laboratorium
• Good Laboratory Practices
• ISO 17025
ISO Family of Quality Management Standards
Testing or
Calibration
Laboratory
Industry
Environment
What is ISO?
 International Organization for Standardization
 Dalam bahasa Yunani, “ISO” berarti sama (equal) 
bermakna “Standar”
 Merupakan Model Manajemen yang diterima secara
internasional
 Didirikan sejak 1947
 Markas di kota Geneva, Swiss
ISO
 Model Manajemen yang menuntut suatu organisasi
untuk melakukan dokumentasi semua prosesnya 
untuk memelihara kualitas produknya secara konsisten
QM
Procedures
Working Instructions
QUALITY
POLICY
QUALITY
OBJECTIVES
QUALITY
TARGETS
QUALITY
PROGRAMS
TOOLS
ISO
 Metode yang yang diterapkan oleh suatu
organisasi melalui proses dokumentasi secara
menyeluruh:
 Untuk mencegah kesalahan berulang dari
suatu kejadian dan senantiasa melakukan
tindakan perbaikan
 Ditujukan khususnya untuk penjaminan
kualitas produknya
BENAR SALAH
SALAH
BENAR
B/B S/B
B/S S/S
Quality costs,
but poor
Quality costs
more
1959
1968
1979
1987
U.S. Dept. of Defense
MIL-Q-9858A
MIL-I-45208A
(D) FAR
NATO
AQAP 1,4,9
British Standards
Institution
BS5750 1,2,3
International Organization
of Standardization
ISO 9001,9002,9003
1994
ISO 9000
Revision 1
2000
ISO 9000
Revision 2
2008
ISO 9000
Revision 3
Sejarah
Singkat Sistem
Manajemen
Mutu
1987 : ISO menggabungkan standar-
standar tsb dan memperkenalkannya
kepada dunia sebagai ISO 9000.
EVOLUSI MUTU
PENGENDALIAN
MUTU
JAMINAN
MUTU
MANAJEMEN
MUTU
MANAJEMEN
MUTU
TERPADU
QUALITY
CONTROL
QUALITY
ASSURANCE
QUALITY
MANAGEMENT
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
PRINSIP MANAJEMEN MUTU
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Quality in Laboratory Testing
 The right test result, at the
 Right time, on the
 Right samples, with result interpretation based on
 Correct reference data, and at the
 Right “price”
The Quality Management System
Purchasing
& Inventory
Assessment
Occurrence
Management
Information
Management
Process
Improvement
Customer
Service
Facilities &
Safety
Organization Personnel Equipment
Process
Control
(QC & EQA) &
Specimen
Management
Documents
& Records
Persyaratan Manajemen ISO 17025
 Organisasi;
 Sistem Mutu;
 Pengendalian Dokumen;
 Kaji Ulang Permintaan,
 Tender dan Kontrak;
 Sub kontrak dan Kalibrasi;
 Pembelian Jasa dan Perbekalan;
Persyaratan Manajemen ISO 17025
 Pelayanan Kepada Customer;
 Pengaduan;
 Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang tidak
sesuai;
 Tindakan Perbaikan;
 Tindakan Pencegahan;
 Pengendalian Rekaman dan Audit Internal;
 Kaji Ulang Manajemen
Persyaratan Teknis
 Umum;
 Personil;
 Kondisi akomodasi dan lingkungan;
 Metode pengujian dan validasi metode;
 Peralatan;
 Ketelusuran pengukuran;
 Pengambilan sampel;
 Penanganan barang yang diuji;
 Jaminan mutu hasil pengujian;
 Pelaporan hasil.
PROCESS APPROACH
2.0 ISO 9K2K– FF Unair-R0
QM = Quality Manual = Panduan
Mutu = Pedoman Mutu = Manual
Mutu
QP = Quality procedures = SOP
WI= Working Instruction =
Instruksi Kerja (IK)
Records = Rekaman
Hirarki Dokumen Sistem Mutu
WI
Records
QP
Quality Manual
(Policy, Vision, Mission, Objectives
and Commitment to Quality)
Structure, Responsibility &
Authority
QM
Quality Procedure
(Guidelines to perform quality
related activities)
Forms, Results, Reference
Standards &
Equipment Manuals
Panduan Mutu
 Gambaran dan Kebijakan umum
laboratorium seperti Visi, Misi,
Kebijakan Mutu, definisi istilah,
Distribusi, Organisasi, Persyaratan
Manajemen sampai dengan ruang
lingkup yang akan diterapkan di
laboratorium.
Prosedur Kerja
 Menjelaskan tentang tahapan aktivitas, siapa
yang melakukan apa, kapan dilakukan dan
dokumen apa yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan.
Instruksi Kerja dan Rekaman Mutu
Instruksi Kerja
Menyajikan rincian instruksi langkah demi langkah untuk aktivitas
yang dijelaskan dalam prosedur kualitas.
Rekaman Mutu
Bukti objektif atas sistem mutu yang diterapkan dan
dikembangkan dari proses yang dilakukan oleh
laboratorium.
Prepare
Documents as
Required in
Standard Format
Authority
Use Only
Valid &
Controlled
Documents
Regular
Review,
Revise
Easy Accessible to All
Obsolete Document
Authority
Return &
Destroy
Distribution
Retrieval
Kendali dan Distribusi Dokumen
Dokumen Terkendali
 Konfidensial
Ruang Lingkup Pengujian
 Jenis Sampel ???
 Paramater Uji ???
 Metode Analisis ??
Era Global
(AFTA)
9000
17025
14000
UU Perlindungan Konsumen
Industri
Pangan & Obat
GLP
cGMP
Quality
UJI
BA/BE
HACCP
TAHAPAN SERTIFIKASI/AKREDITASI
TAHAP
PERSIAPAN
TAHAP
DOKUMENTASI
TAHAP
IMPLEMENTASI
TAHAP
AUDIT
Program Peningkatan Mutu
AUDIT
SERTIFIKASI
Jaminan Mutu Hasil Pengujian:
Instrumen/alat
• kualifikasi instrumen ? dan Sudah dikalibrasi ???
Analis
• Apakah Analis yang terlibat memenuhi kualifikasi (Pendidikan,
Pelatihan dan Pengalaman), bekerja sesuai prosedur??
Kemurnian bahan-bahan
• Reference Standards, Reagents ?
Metode Analisis
• Metode standar?
• Bukan metode standar, udah divalidasi?
Akurasi dan Presisi
Akurasi rendah
Presisi tinggi
Akurasi tinggi
Presisi tinggi
Akurasi tinggi
Presisi rendah
Akurasi rendah
Presisi rendah
Kalibrasi Alat
Peralatan tertentu yang berpengaruh terhadap hasil 
perlu dikalibrasi
Contoh:
 Neraca Analitik
 Alat-alat gelas
• labu ukur,
• labu ukur
• pipet volum dll
 Oven
 pH meter, dll.
Equipment Qualification (EQ)
 Semua proses yang menjamin bahwa suatu
alat/instrumen sesuai dengan pemakaian
yang diinginkan. EQ meliputi:
 Design Qualification (DQ)
 Installation Qualification (IQ)
 Operational Qualification (OQ)
 Performance Qualification (PQ)
Data Alat/Instrumen:
Instruksi Kerja (IK)
Kartu Riwayat Alat
Data Pemakaian Alat
Jadual Pemeliharan Alat
Jadual Kalibrasi Alat
Setiap peralatan harus ditempatkan pada
kondisi lingkungan yang sesuai
Analis
 Kualifikasi?
 Pendidikan,
 Pelatihan
 Pengalaman
 Tugas dan wewenang
 Pelimpahan Tugas dan wewenang  jika
berhalangan.
Laboratory
Safety
Think Safety
First
Pengujian dan
pengambilan
sampel
Sampling
 Sampling produk yang dilakukan harus seragam selama
pembuatan batch produk. Rencana sampling sudah menjabarkan
tahapan proses dan lokasi dilakukan sampling. berikut ini harus
sudah ada informasi pada sampling yaitu:
 Wadah yang digunakan untuk sampel
 Teknik pengambilan sampel untuk mencegah kontaminasi silang
 Alat yang digunakan untuk sampling, tipe alat sudah dijelaskan
detail
 Lakukan justifikasi bila dilakukan sampling komposite (beberapa
sampling dari lokasi berbeda dijadikan satu)
 Mendeskripsikan metode untuk mendapatkan sample yang
representatif
 Identifikasi skema sampling seperti nama item, nomor lot, tanggal
dan nama sample. Label sudah harus jelas untuk dilakukan
sampling
 Sampling merupakan salah satu aktivitas penting dalam CPOB
yang dapat berdampak pada hampir semua produk farmasi.
Sampling diterapkan pada:
• Bahan mentah, Label
• Validasi Proses
• Produk selama produksi
• Produk jadi yang akan rilis
 Kesalahan cara sampling, rencana, prosedur, statistik yang
digunakan dalam melakukan aktivitas sampling dapat
mengakibatkan tidak tepatnya pegambilan keputusan.
 Rencana sampling adalah rencana yang mendeskripsikan lokasi,
jumlah unit dan atau kuantitas material yang harus dikumpulkan
dan kriteria penerimaannya.Terdapat 3 macam rencana sampling :
• Simple Random Sampling( Sampling Acak Sederhana): setiap
unit dosis mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dan
diambil secara acak.
• Statified Sampling : Sampel diambil berdasarkan prosedur yang
telah didesain untuk memastikan bagian yang berbeda dari batch.
Pembagian batch menjadi “strata” misalnya (1/3 bagian pertama,
1/3 bagian tengah, 1/3 bagian terakhir). Kombinasi dari semua
strata melingkupi semua batch. Kemudian simple random
sampling dilakukan pada tiap strata. Misalnya pengambilan
sampel serbuk di drum. Drum terbagi menjadi 3 bagian atas,
tengah dan bawah. Pada bagian atas diambil 3 sampel, tengah
diambil 3 sampel dan bawah juga 3 sampel.
• Systematic Sampling: sampel diambil pada interval
yang sama pada batch. Contohnya mengambil 10
tablet setiap setengah jam atau setiap 1000 tablet.
Cara sampling ini biasa digunakan In Process
Control sediaan farmasi.
• Composite Sampling: cara sampling ini dengan
mengumpulkan sub-sampel (disebut increment) ke
dalam satu sampel yang homogen untuk analisis.
Hasil pengukuran sampel composite digunakan untuk
estimasi nilai (kadar) pada campuran. Keuntungan
dari sampling ini adalah pengurangan beban analisis,
karena cuma menganalisis satu sampel.
 Pemilihan rencana sampling akan menentukan hasil
analisis. Pemilihan yang tidak benar tidak akan
mewakili keseluruhan populasi.
Ada 3 rencana:
•Rencana Sampling Tunggal = rencana ini menerima atau
menolak lot berdasarkan satu sampel saja.
•Rencana Sampling Ganda = Dalam rencana ini
mengkombinasikan dengan rencana sampling tunggal.
Dengan rencana sampling ganda terdapat 3 kesimpulan
berbeda: Menerima lot, menolak lot dan sampling ulang.
Jika sampling ulang maka hasilnya digabungkan dengan
sampling pertama. Nomor level diterima/ditolak ditentukan
dengan sampling kedua. Diakhir sampling kedua lot akan
diputuskan diterima atau ditolak.
•Rencana Sampling Multiple: hampir sama dengan
rencana sampling ganda dimana terdapat banyak kriteria
sampling untuk menentukan lot diterima atau ditolak.
Walaupun rumit, awalnya, dapat dengan ukuran sampel
yang kecil untuk menerima lot. Akan tetapi bila lot ditolak
maka rencana sampling multiple akan sangat rumit
contoh
 Sebuah industri farmasi kedatangan bahan kemas dus sebanyak
40.000 buah. Barang datang kemudian disampling oleh
laboratorium. Bagaimna rencana samplingya?
•Pilih AQLnya: kritikal AQL=0, mayor=1.5% dan minor 4%. Kita pilih AQL 4% dengan pertimbangan karena
dus merupakan bahan kemas yang secara mutu tidak begitu kritis. Bila kasusnya produk jadi vial injeksi
akan dipilih AQL=0
•Pilih Level Inspeksi, Level inspeksi secara default adalah level inspeksi umum II
•Lihat ukuran lot, ukuran lot dalam kasus ini adalah 40.000 buah
•Cari Kode Huruf dari tabel 1. Bila ukuran lot 40.000 buah maka kode huruf dari tabel 1 adalah N
89
• Pilih tipe sampling, dalam. kasus ini tipe sampling adalah Single
Sampling Plans for normal inspection, biasnya dimulai dulu dari single
sampling plan Huruf N dalam tabel 2.A ukuran sampelnya adalah 500
• Pilih Kriteria penerimaan dalam tabel 2.A, dalam langkah 1 sudah
dipilih AQL =4% maka untuk dapat diterima maka dari 500 dus sampel
yang diambil maksimal reject adalah 22 dus. dikatakan lulus bila
minimal 21 dus yang diuji memenuhi syarat.
• Bagaimana bila dari 500 sampel yang diuji terdapat 400 dus
memenuhi syarat 100 dus reject? bukankah kedua kriteria tersebut
sama-sama masuk? salah satu terutama menggunakan kriteria reject,
jadi dari 500 sampel yang diuji maksimal reject adalah 22 dus.
In Process Control (IPC)
91
IPC
92
IPC merupakan tes pengecekan kualitas produk obat yang dilakukan
selama produksi rutin. Pengecekan dilakukan selama produksi untuk
memastikan kualitasnya sesuai sebelum dikirimkan ke pasien.
Fungsi dari IPC adalah memonitoring dan jika dibutuhkan adaptasi
proses pembuatan untuk memastikan produk sesuai dengan
spesifikasinya. Pengecekan ini termasuk kontrol peralatan dan
pengecekan lingkungan produksi.
IPC dilakukan periodik dengan interval waktu tertentu selama proses
pembuatan obat, misal selama pencetakan tablet atau enkapsulasi
kapsul. Bisa juga selama proses granulasi dan pencampuran.
Pengecekan dan tes yang dilakukan selama proses dapat
mengidentifikasi pemastian bahwa kualitas terjaga selama proses.
Strukur
Organisasi
In Process
Control
(IPC)
93
ada beberapa perusahaan farmasi IPC diletakkan dibawah
tanggung jawab Pengawasan Mutu / QC ada juga dibawah
produksi. Menurut saya yang benar adalah IPC diletakkan dibawah
QC/QA (cenderung QC) sehingga pengujian dapat dilaksanakan
secara independen. Prosedur untuk pengujian dilakukan atas
persetujuan dari bagian QC/QA. Personil yang melakukan
pengujian harus terkualifikasi dan sudah mendapatkan pelatihan
yang memadai. Personil yang melakukan pengujian bebas dari
kepentingan terutama kepentingan dari bagian produksi.
Tugas dan tanggung jawab QC harus dijabarkan tertulis dalam
struktur organisasi secara jelas. Ketika terjadi penyimpangan sudah
dijabarkan dalam prosedur cara penangannya sehingga cepat
teratasi untuk menjaga kualitas produk. Bila ada produk ditolak
harus ada penandaan yang jelas serta penanganan berikutnya
telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
Lokasi In Process
Control (IPC)
• Lokasi IPC berada di area
produksi, terdapat ruangan IPC
sendiri bagi personil QC.
Ruangan tersebut berisi alat-
alat pemeriksaan produk
selama proses. Ruangan
tersebut hanya boleh untuk
pemeriksaan tidak boleh
digunakan untuk proses
pembuatan obat. Ruangan
dirancang tertutup dan tidak
ada risiko kontaminasi dari
hasil pengujian ke ruangan
produksi.
94
95
PROGRAM
STABILITAS PASCA
PEMASARAN
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
•Transfer
metode
analisis
108
Metode Analisis Klasik
• Gravimetri
• Volumetri/Titrasi (menggunakan indikator)
Metode Instrumental
Spektrofotometri UV-Vis,
IR, AAS
Potentiometry
Metode Analisis
Metode Pemisahan
HPLC, GC, TLC
GSC GLC
GAS SFC
NP RP IEC
GPC GFC
SEC
Column
TLC Paper
Planar
LIQUID
CHROMATOGRAPHY
Metode Analisis
Optimasi
Validasi
Implementasi
Pengembangan
Revalidasi
Pre-validasi
Validitas Metode:
Pengambilan
Sampel
Preparasi Sampel
Analisis
Evaluasi data dan
pelaporan hasil
Validasi Metode:
Melibatkan
keseluruhan
prosedur analisis
Validasi Metode
Validasi
Metode
Akurasi
Presisi
Batas Deteksi
Batas Kuantitasi
Linearitas dan Rentang
Selektivitas/Spesifisitas
SST
Ruggedness/Robustness
THANK YOU
20XX PITCH DECK 114

More Related Content

Similar to Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx

9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptxsitiquraniati1
 
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBS
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBSTugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBS
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBSWasi Widayadi
 
17025_2017_kupang yg ini saja untuk standar laboratorium.pptx
17025_2017_kupang yg ini saja  untuk standar laboratorium.pptx17025_2017_kupang yg ini saja  untuk standar laboratorium.pptx
17025_2017_kupang yg ini saja untuk standar laboratorium.pptxammar71274
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptsuci827264
 
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptxTeknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptxFebrynaHija1
 
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...Hanum Salsa Saufika
 
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdfFilia Yuniza
 
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray Equipment
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray EquipmentQA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray Equipment
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray EquipmentHaendra Subekti
 
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptx
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptxPrepare Sertifikasi Vegan Food.pptx
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptxLiesiaHanagari
 
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdfLab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdfmul yono
 

Similar to Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx (20)

Langkah penerapan
Langkah penerapanLangkah penerapan
Langkah penerapan
 
Quality assurance
Quality assuranceQuality assurance
Quality assurance
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
 
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBS
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBSTugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBS
Tugas 2: Perbedaan Quality Assurance Dengan Quality Control - S3 TIBS
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
17025_2017_kupang yg ini saja untuk standar laboratorium.pptx
17025_2017_kupang yg ini saja  untuk standar laboratorium.pptx17025_2017_kupang yg ini saja  untuk standar laboratorium.pptx
17025_2017_kupang yg ini saja untuk standar laboratorium.pptx
 
AWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.pptAWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.ppt
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
 
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptxTeknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
 
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
 
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
 
13014469mutu.ppt
13014469mutu.ppt13014469mutu.ppt
13014469mutu.ppt
 
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray Equipment
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray EquipmentQA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray Equipment
QA Manual (Potokol Uji) & Report for Tester of Medical X-Ray Equipment
 
cpob.ppt
cpob.pptcpob.ppt
cpob.ppt
 
cpob (1).ppt
cpob (1).pptcpob (1).ppt
cpob (1).ppt
 
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptx
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptxPrepare Sertifikasi Vegan Food.pptx
Prepare Sertifikasi Vegan Food.pptx
 
1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri
 
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdfLab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx

  • 2. QUALITY CONTROL 20XX PITCH DECK 2 1. Pengertian Quality Control 2. Good Laboratory Practice 3. Pengujian dan pengambilan sampel 4. IPC (In Process Control) 5. Program Stabilitas Pasca Pemasaran 6. Transfer metode analisis
  • 3. 3
  • 5.
  • 6. Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn : Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu produk maupun bahan baku Fungsi QC independen dari bagian lain Tidak terbatas pada kegiatan lab. Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu produk Terkualifikasi & berpengalaman
  • 7. Bangunan & fasilitas Personel Peralatan Sesuai untuk jenis tugas & skala keg. Pembuatan obat Hewan yang digunakan untuk pengujian karantina Pereaksi & media pembenihan Spesifikasi & prosedur pengujian Baku pembanding Catatan analisis
  • 8. Spesifikasi • Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC, • Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA • Revisi berkala dari tiap spesifikasi
  • 9. Sampling, spesifikasi, testing Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah expired date bets tsb Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan Bahan awal Bahan kemas Kegiatan pengambilan sampel Persyaratan pengujian Pengendalian lingkungan IPC Pengujian ulang bahan yang diluluskan Pengolahan ulang Studi stabilitas
  • 10. Laboratorium  Laboratorium  Kering (Dry Laboratory)  basah (Wet Laboratory)  Laboratorium  Pendidikan  Penelitian  Layanan Masyarakat  ISO 17025:  Laboratorium Penguji (Testing Laboratory)  Laboratorium Kalibrasi (Calibration Laboratory) Akademik
  • 11. Sampel Sarana & Prasarana Bahan Kimia & CRM Safety Pengelola & Analis Metode Analisis Alat/ Instrumen Dokumen sistem Mutu Customer
  • 12.
  • 17. Doping Control Centre, USM, Penang, Malaysia
  • 20. HPLC preparatif, GBF, Braunschweig, Jerman
  • 21.
  • 24. Lab Teknologi Farmasi, Univ. Malaya
  • 26. Sifat Fisika Bahan Kimia  Mudah terbakar  Meledak  Korosif  Oksidasi  Reaktif terhadap air  toksik
  • 27. Bahan Kimia  Setinggi-tingginya toksisitas bahan kimia tetap dapat digunakan secara aman, asalkan diperlakukan secara benar  Serendah-rendahnya toksisitas bahan kimia akan menjadi sangat toksik jika diperlakukan secara tidak benar
  • 28. Pengelolaan Bahan Kimia  Pengadaan  Sebelum bahan diterima  informasi tentang penanganan dan penyimpanan serta pembuangan limbahnya seyogyanya diketahui  Jangan menerima bahan kimia tanpa label/etiket
  • 29. Penyimpanan Bahan Kimia  Bahan kimia toksik  disimpan dalam ruang khusus dilengkapi exhaust fan  Bahan toksik disimpan dalam wadah yang tidak mudah pecah  Bahan-bahan yang disimpan perlu diperiksa secara periodik  Ruang penyimpanan bahan seyogyanya tidak digunakan untuk preparasi sampel  Penyimpanan bahan kimia sebaiknya dalam jumlah secukupnya saja dan diberi label/etiket  Jangan terkena sinar matahari langsung
  • 30.
  • 32. Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore Lemari Asam
  • 36. Laboratorium KIMIA, NUS, Singapore Tabung gas  dirantai
  • 37.
  • 38. Distribusi  Tranportasi bahan kimia  Gunakan wadah/ember  Gunakan pipet filler
  • 39.
  • 40. MSDS Material Safety Data Sheets  Physical and Health Hazards  Exposure signs and symptoms  Protective measures  Emergency procedures
  • 42. GLASSWARE PROCEDURES  Storage  Proper use  Cleaning  Cleaning up broken glassware  Disposal of broken glassware
  • 43. Glassware Handling Is this what your lab looks like?
  • 44. Glassware handling  Or does it look like this?
  • 45. Kunci Bekerja di Lab secara aman  Faham akan sifat-sifat bahan Kimia  Selalu baca MSDS sebelum bekerja  Baca label/tanda di kemasan  Jangan biarkan botol/tabung/vial tanpa etiket  Kerjakan sesuai prosedur
  • 46. Peraturan di Laboratorium  Tidak Makan dan Minum di Laboratorium  Tidak memipet dengan mulut secara langsung  Tidak diperkenankan bekerja di Lab sendirian  Gunakan peralatan pelindung (Jas Lab, Kacamata, Sarung tangan dll.)  Tidak Merokok di laboratorium  Buang sisa bahan kimia secara benar  Jaga Kebersihan lab
  • 47. Sistem Manajemen Laboratorium • Good Laboratory Practices • ISO 17025
  • 48. ISO Family of Quality Management Standards Testing or Calibration Laboratory Industry Environment
  • 49. What is ISO?  International Organization for Standardization  Dalam bahasa Yunani, “ISO” berarti sama (equal)  bermakna “Standar”  Merupakan Model Manajemen yang diterima secara internasional  Didirikan sejak 1947  Markas di kota Geneva, Swiss
  • 50. ISO  Model Manajemen yang menuntut suatu organisasi untuk melakukan dokumentasi semua prosesnya  untuk memelihara kualitas produknya secara konsisten QM Procedures Working Instructions QUALITY POLICY QUALITY OBJECTIVES QUALITY TARGETS QUALITY PROGRAMS TOOLS
  • 51. ISO  Metode yang yang diterapkan oleh suatu organisasi melalui proses dokumentasi secara menyeluruh:  Untuk mencegah kesalahan berulang dari suatu kejadian dan senantiasa melakukan tindakan perbaikan  Ditujukan khususnya untuk penjaminan kualitas produknya
  • 52. BENAR SALAH SALAH BENAR B/B S/B B/S S/S Quality costs, but poor Quality costs more
  • 53. 1959 1968 1979 1987 U.S. Dept. of Defense MIL-Q-9858A MIL-I-45208A (D) FAR NATO AQAP 1,4,9 British Standards Institution BS5750 1,2,3 International Organization of Standardization ISO 9001,9002,9003 1994 ISO 9000 Revision 1 2000 ISO 9000 Revision 2 2008 ISO 9000 Revision 3 Sejarah Singkat Sistem Manajemen Mutu 1987 : ISO menggabungkan standar- standar tsb dan memperkenalkannya kepada dunia sebagai ISO 9000.
  • 56. Quality in Laboratory Testing  The right test result, at the  Right time, on the  Right samples, with result interpretation based on  Correct reference data, and at the  Right “price”
  • 57. The Quality Management System Purchasing & Inventory Assessment Occurrence Management Information Management Process Improvement Customer Service Facilities & Safety Organization Personnel Equipment Process Control (QC & EQA) & Specimen Management Documents & Records
  • 58. Persyaratan Manajemen ISO 17025  Organisasi;  Sistem Mutu;  Pengendalian Dokumen;  Kaji Ulang Permintaan,  Tender dan Kontrak;  Sub kontrak dan Kalibrasi;  Pembelian Jasa dan Perbekalan;
  • 59. Persyaratan Manajemen ISO 17025  Pelayanan Kepada Customer;  Pengaduan;  Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang tidak sesuai;  Tindakan Perbaikan;  Tindakan Pencegahan;  Pengendalian Rekaman dan Audit Internal;  Kaji Ulang Manajemen
  • 60. Persyaratan Teknis  Umum;  Personil;  Kondisi akomodasi dan lingkungan;  Metode pengujian dan validasi metode;  Peralatan;  Ketelusuran pengukuran;  Pengambilan sampel;  Penanganan barang yang diuji;  Jaminan mutu hasil pengujian;  Pelaporan hasil.
  • 61. PROCESS APPROACH 2.0 ISO 9K2K– FF Unair-R0
  • 62. QM = Quality Manual = Panduan Mutu = Pedoman Mutu = Manual Mutu QP = Quality procedures = SOP WI= Working Instruction = Instruksi Kerja (IK) Records = Rekaman Hirarki Dokumen Sistem Mutu WI Records QP Quality Manual (Policy, Vision, Mission, Objectives and Commitment to Quality) Structure, Responsibility & Authority QM Quality Procedure (Guidelines to perform quality related activities) Forms, Results, Reference Standards & Equipment Manuals
  • 63. Panduan Mutu  Gambaran dan Kebijakan umum laboratorium seperti Visi, Misi, Kebijakan Mutu, definisi istilah, Distribusi, Organisasi, Persyaratan Manajemen sampai dengan ruang lingkup yang akan diterapkan di laboratorium.
  • 64. Prosedur Kerja  Menjelaskan tentang tahapan aktivitas, siapa yang melakukan apa, kapan dilakukan dan dokumen apa yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.
  • 65. Instruksi Kerja dan Rekaman Mutu Instruksi Kerja Menyajikan rincian instruksi langkah demi langkah untuk aktivitas yang dijelaskan dalam prosedur kualitas. Rekaman Mutu Bukti objektif atas sistem mutu yang diterapkan dan dikembangkan dari proses yang dilakukan oleh laboratorium.
  • 66. Prepare Documents as Required in Standard Format Authority Use Only Valid & Controlled Documents Regular Review, Revise Easy Accessible to All Obsolete Document Authority Return & Destroy Distribution Retrieval Kendali dan Distribusi Dokumen Dokumen Terkendali  Konfidensial
  • 67. Ruang Lingkup Pengujian  Jenis Sampel ???  Paramater Uji ???  Metode Analisis ??
  • 68. Era Global (AFTA) 9000 17025 14000 UU Perlindungan Konsumen Industri Pangan & Obat GLP cGMP Quality UJI BA/BE HACCP
  • 70. Jaminan Mutu Hasil Pengujian: Instrumen/alat • kualifikasi instrumen ? dan Sudah dikalibrasi ??? Analis • Apakah Analis yang terlibat memenuhi kualifikasi (Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman), bekerja sesuai prosedur?? Kemurnian bahan-bahan • Reference Standards, Reagents ? Metode Analisis • Metode standar? • Bukan metode standar, udah divalidasi?
  • 71. Akurasi dan Presisi Akurasi rendah Presisi tinggi Akurasi tinggi Presisi tinggi Akurasi tinggi Presisi rendah Akurasi rendah Presisi rendah
  • 72. Kalibrasi Alat Peralatan tertentu yang berpengaruh terhadap hasil  perlu dikalibrasi Contoh:  Neraca Analitik  Alat-alat gelas • labu ukur, • labu ukur • pipet volum dll  Oven  pH meter, dll.
  • 73. Equipment Qualification (EQ)  Semua proses yang menjamin bahwa suatu alat/instrumen sesuai dengan pemakaian yang diinginkan. EQ meliputi:  Design Qualification (DQ)  Installation Qualification (IQ)  Operational Qualification (OQ)  Performance Qualification (PQ)
  • 74. Data Alat/Instrumen: Instruksi Kerja (IK) Kartu Riwayat Alat Data Pemakaian Alat Jadual Pemeliharan Alat Jadual Kalibrasi Alat Setiap peralatan harus ditempatkan pada kondisi lingkungan yang sesuai
  • 75. Analis  Kualifikasi?  Pendidikan,  Pelatihan  Pengalaman  Tugas dan wewenang  Pelimpahan Tugas dan wewenang  jika berhalangan.
  • 78.
  • 79. Sampling  Sampling produk yang dilakukan harus seragam selama pembuatan batch produk. Rencana sampling sudah menjabarkan tahapan proses dan lokasi dilakukan sampling. berikut ini harus sudah ada informasi pada sampling yaitu:  Wadah yang digunakan untuk sampel  Teknik pengambilan sampel untuk mencegah kontaminasi silang  Alat yang digunakan untuk sampling, tipe alat sudah dijelaskan detail
  • 80.  Lakukan justifikasi bila dilakukan sampling komposite (beberapa sampling dari lokasi berbeda dijadikan satu)  Mendeskripsikan metode untuk mendapatkan sample yang representatif  Identifikasi skema sampling seperti nama item, nomor lot, tanggal dan nama sample. Label sudah harus jelas untuk dilakukan sampling
  • 81.  Sampling merupakan salah satu aktivitas penting dalam CPOB yang dapat berdampak pada hampir semua produk farmasi. Sampling diterapkan pada: • Bahan mentah, Label • Validasi Proses • Produk selama produksi • Produk jadi yang akan rilis  Kesalahan cara sampling, rencana, prosedur, statistik yang digunakan dalam melakukan aktivitas sampling dapat mengakibatkan tidak tepatnya pegambilan keputusan.
  • 82.  Rencana sampling adalah rencana yang mendeskripsikan lokasi, jumlah unit dan atau kuantitas material yang harus dikumpulkan dan kriteria penerimaannya.Terdapat 3 macam rencana sampling : • Simple Random Sampling( Sampling Acak Sederhana): setiap unit dosis mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dan diambil secara acak.
  • 83. • Statified Sampling : Sampel diambil berdasarkan prosedur yang telah didesain untuk memastikan bagian yang berbeda dari batch. Pembagian batch menjadi “strata” misalnya (1/3 bagian pertama, 1/3 bagian tengah, 1/3 bagian terakhir). Kombinasi dari semua strata melingkupi semua batch. Kemudian simple random sampling dilakukan pada tiap strata. Misalnya pengambilan sampel serbuk di drum. Drum terbagi menjadi 3 bagian atas, tengah dan bawah. Pada bagian atas diambil 3 sampel, tengah diambil 3 sampel dan bawah juga 3 sampel.
  • 84. • Systematic Sampling: sampel diambil pada interval yang sama pada batch. Contohnya mengambil 10 tablet setiap setengah jam atau setiap 1000 tablet. Cara sampling ini biasa digunakan In Process Control sediaan farmasi. • Composite Sampling: cara sampling ini dengan mengumpulkan sub-sampel (disebut increment) ke dalam satu sampel yang homogen untuk analisis. Hasil pengukuran sampel composite digunakan untuk estimasi nilai (kadar) pada campuran. Keuntungan dari sampling ini adalah pengurangan beban analisis, karena cuma menganalisis satu sampel.  Pemilihan rencana sampling akan menentukan hasil analisis. Pemilihan yang tidak benar tidak akan mewakili keseluruhan populasi.
  • 85. Ada 3 rencana: •Rencana Sampling Tunggal = rencana ini menerima atau menolak lot berdasarkan satu sampel saja. •Rencana Sampling Ganda = Dalam rencana ini mengkombinasikan dengan rencana sampling tunggal. Dengan rencana sampling ganda terdapat 3 kesimpulan berbeda: Menerima lot, menolak lot dan sampling ulang. Jika sampling ulang maka hasilnya digabungkan dengan sampling pertama. Nomor level diterima/ditolak ditentukan dengan sampling kedua. Diakhir sampling kedua lot akan diputuskan diterima atau ditolak. •Rencana Sampling Multiple: hampir sama dengan rencana sampling ganda dimana terdapat banyak kriteria sampling untuk menentukan lot diterima atau ditolak. Walaupun rumit, awalnya, dapat dengan ukuran sampel yang kecil untuk menerima lot. Akan tetapi bila lot ditolak maka rencana sampling multiple akan sangat rumit
  • 86.
  • 87. contoh  Sebuah industri farmasi kedatangan bahan kemas dus sebanyak 40.000 buah. Barang datang kemudian disampling oleh laboratorium. Bagaimna rencana samplingya?
  • 88. •Pilih AQLnya: kritikal AQL=0, mayor=1.5% dan minor 4%. Kita pilih AQL 4% dengan pertimbangan karena dus merupakan bahan kemas yang secara mutu tidak begitu kritis. Bila kasusnya produk jadi vial injeksi akan dipilih AQL=0 •Pilih Level Inspeksi, Level inspeksi secara default adalah level inspeksi umum II •Lihat ukuran lot, ukuran lot dalam kasus ini adalah 40.000 buah •Cari Kode Huruf dari tabel 1. Bila ukuran lot 40.000 buah maka kode huruf dari tabel 1 adalah N
  • 89. 89
  • 90. • Pilih tipe sampling, dalam. kasus ini tipe sampling adalah Single Sampling Plans for normal inspection, biasnya dimulai dulu dari single sampling plan Huruf N dalam tabel 2.A ukuran sampelnya adalah 500 • Pilih Kriteria penerimaan dalam tabel 2.A, dalam langkah 1 sudah dipilih AQL =4% maka untuk dapat diterima maka dari 500 dus sampel yang diambil maksimal reject adalah 22 dus. dikatakan lulus bila minimal 21 dus yang diuji memenuhi syarat. • Bagaimana bila dari 500 sampel yang diuji terdapat 400 dus memenuhi syarat 100 dus reject? bukankah kedua kriteria tersebut sama-sama masuk? salah satu terutama menggunakan kriteria reject, jadi dari 500 sampel yang diuji maksimal reject adalah 22 dus.
  • 91. In Process Control (IPC) 91
  • 92. IPC 92 IPC merupakan tes pengecekan kualitas produk obat yang dilakukan selama produksi rutin. Pengecekan dilakukan selama produksi untuk memastikan kualitasnya sesuai sebelum dikirimkan ke pasien. Fungsi dari IPC adalah memonitoring dan jika dibutuhkan adaptasi proses pembuatan untuk memastikan produk sesuai dengan spesifikasinya. Pengecekan ini termasuk kontrol peralatan dan pengecekan lingkungan produksi. IPC dilakukan periodik dengan interval waktu tertentu selama proses pembuatan obat, misal selama pencetakan tablet atau enkapsulasi kapsul. Bisa juga selama proses granulasi dan pencampuran. Pengecekan dan tes yang dilakukan selama proses dapat mengidentifikasi pemastian bahwa kualitas terjaga selama proses.
  • 93. Strukur Organisasi In Process Control (IPC) 93 ada beberapa perusahaan farmasi IPC diletakkan dibawah tanggung jawab Pengawasan Mutu / QC ada juga dibawah produksi. Menurut saya yang benar adalah IPC diletakkan dibawah QC/QA (cenderung QC) sehingga pengujian dapat dilaksanakan secara independen. Prosedur untuk pengujian dilakukan atas persetujuan dari bagian QC/QA. Personil yang melakukan pengujian harus terkualifikasi dan sudah mendapatkan pelatihan yang memadai. Personil yang melakukan pengujian bebas dari kepentingan terutama kepentingan dari bagian produksi. Tugas dan tanggung jawab QC harus dijabarkan tertulis dalam struktur organisasi secara jelas. Ketika terjadi penyimpangan sudah dijabarkan dalam prosedur cara penangannya sehingga cepat teratasi untuk menjaga kualitas produk. Bila ada produk ditolak harus ada penandaan yang jelas serta penanganan berikutnya telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
  • 94. Lokasi In Process Control (IPC) • Lokasi IPC berada di area produksi, terdapat ruangan IPC sendiri bagi personil QC. Ruangan tersebut berisi alat- alat pemeriksaan produk selama proses. Ruangan tersebut hanya boleh untuk pemeriksaan tidak boleh digunakan untuk proses pembuatan obat. Ruangan dirancang tertutup dan tidak ada risiko kontaminasi dari hasil pengujian ke ruangan produksi. 94
  • 95. 95
  • 97. 97
  • 98. 98
  • 99. 99
  • 100. 100
  • 101. 101
  • 102. 102
  • 103. 103
  • 104. 104
  • 105. 105
  • 106. 106
  • 107. 107
  • 109. Metode Analisis Klasik • Gravimetri • Volumetri/Titrasi (menggunakan indikator) Metode Instrumental Spektrofotometri UV-Vis, IR, AAS Potentiometry Metode Analisis Metode Pemisahan HPLC, GC, TLC
  • 110. GSC GLC GAS SFC NP RP IEC GPC GFC SEC Column TLC Paper Planar LIQUID CHROMATOGRAPHY
  • 112. Validitas Metode: Pengambilan Sampel Preparasi Sampel Analisis Evaluasi data dan pelaporan hasil Validasi Metode: Melibatkan keseluruhan prosedur analisis
  • 113. Validasi Metode Validasi Metode Akurasi Presisi Batas Deteksi Batas Kuantitasi Linearitas dan Rentang Selektivitas/Spesifisitas SST Ruggedness/Robustness
  • 114. THANK YOU 20XX PITCH DECK 114