2. QUALITY
CONTROL
20XX PITCH DECK 2
1. Pengertian Quality Control
2. Good Laboratory Practice
3. Pengujian dan pengambilan sampel
4. IPC (In Process Control)
5. Program Stabilitas Pasca Pemasaran
6. Transfer metode analisis
6. Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn :
Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian
Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu
produk maupun bahan baku
Fungsi QC independen dari bagian lain
Tidak terbatas pada kegiatan lab.
Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu
produk
Terkualifikasi & berpengalaman
7. Bangunan & fasilitas
Personel
Peralatan
Sesuai untuk jenis tugas & skala keg. Pembuatan obat
Hewan yang digunakan untuk pengujian karantina
Pereaksi & media pembenihan
Spesifikasi & prosedur pengujian
Baku pembanding
Catatan analisis
8. Spesifikasi
• Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
• Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
• Revisi berkala dari tiap spesifikasi
9. Sampling, spesifikasi, testing
Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
Bahan awal
Bahan kemas
Kegiatan pengambilan sampel
Persyaratan pengujian
Pengendalian lingkungan
IPC
Pengujian ulang bahan yang diluluskan
Pengolahan ulang
Studi stabilitas
10. Laboratorium
Laboratorium
Kering (Dry Laboratory)
basah (Wet Laboratory)
Laboratorium
Pendidikan
Penelitian
Layanan Masyarakat
ISO 17025:
Laboratorium Penguji (Testing Laboratory)
Laboratorium Kalibrasi (Calibration Laboratory)
Akademik
26. Sifat Fisika Bahan Kimia
Mudah terbakar
Meledak
Korosif
Oksidasi
Reaktif terhadap air
toksik
27. Bahan Kimia
Setinggi-tingginya toksisitas bahan
kimia tetap dapat digunakan secara
aman, asalkan diperlakukan secara
benar
Serendah-rendahnya toksisitas bahan
kimia akan menjadi sangat toksik jika
diperlakukan secara tidak benar
28. Pengelolaan Bahan Kimia
Pengadaan
Sebelum bahan diterima informasi tentang
penanganan dan penyimpanan serta pembuangan
limbahnya seyogyanya diketahui
Jangan menerima bahan kimia tanpa
label/etiket
29. Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan kimia toksik disimpan dalam ruang khusus
dilengkapi exhaust fan
Bahan toksik disimpan dalam wadah yang tidak mudah
pecah
Bahan-bahan yang disimpan perlu diperiksa secara
periodik
Ruang penyimpanan bahan seyogyanya tidak digunakan
untuk preparasi sampel
Penyimpanan bahan kimia sebaiknya dalam jumlah
secukupnya saja dan diberi label/etiket
Jangan terkena sinar matahari langsung
45. Kunci Bekerja di Lab secara aman Faham akan
sifat-sifat bahan Kimia
Selalu baca MSDS sebelum bekerja
Baca label/tanda di kemasan
Jangan biarkan botol/tabung/vial tanpa
etiket
Kerjakan sesuai prosedur
46. Peraturan di Laboratorium
Tidak Makan dan Minum di Laboratorium
Tidak memipet dengan mulut secara langsung
Tidak diperkenankan bekerja di Lab sendirian
Gunakan peralatan pelindung (Jas Lab, Kacamata, Sarung
tangan dll.)
Tidak Merokok di laboratorium
Buang sisa bahan kimia secara benar
Jaga Kebersihan lab
48. ISO Family of Quality Management Standards
Testing or
Calibration
Laboratory
Industry
Environment
49. What is ISO?
International Organization for Standardization
Dalam bahasa Yunani, “ISO” berarti sama (equal)
bermakna “Standar”
Merupakan Model Manajemen yang diterima secara
internasional
Didirikan sejak 1947
Markas di kota Geneva, Swiss
50. ISO
Model Manajemen yang menuntut suatu organisasi
untuk melakukan dokumentasi semua prosesnya
untuk memelihara kualitas produknya secara konsisten
QM
Procedures
Working Instructions
QUALITY
POLICY
QUALITY
OBJECTIVES
QUALITY
TARGETS
QUALITY
PROGRAMS
TOOLS
51. ISO
Metode yang yang diterapkan oleh suatu
organisasi melalui proses dokumentasi secara
menyeluruh:
Untuk mencegah kesalahan berulang dari
suatu kejadian dan senantiasa melakukan
tindakan perbaikan
Ditujukan khususnya untuk penjaminan
kualitas produknya
53. 1959
1968
1979
1987
U.S. Dept. of Defense
MIL-Q-9858A
MIL-I-45208A
(D) FAR
NATO
AQAP 1,4,9
British Standards
Institution
BS5750 1,2,3
International Organization
of Standardization
ISO 9001,9002,9003
1994
ISO 9000
Revision 1
2000
ISO 9000
Revision 2
2008
ISO 9000
Revision 3
Sejarah
Singkat Sistem
Manajemen
Mutu
1987 : ISO menggabungkan standar-
standar tsb dan memperkenalkannya
kepada dunia sebagai ISO 9000.
56. Quality in Laboratory Testing
The right test result, at the
Right time, on the
Right samples, with result interpretation based on
Correct reference data, and at the
Right “price”
57. The Quality Management System
Purchasing
& Inventory
Assessment
Occurrence
Management
Information
Management
Process
Improvement
Customer
Service
Facilities &
Safety
Organization Personnel Equipment
Process
Control
(QC & EQA) &
Specimen
Management
Documents
& Records
58. Persyaratan Manajemen ISO 17025
Organisasi;
Sistem Mutu;
Pengendalian Dokumen;
Kaji Ulang Permintaan,
Tender dan Kontrak;
Sub kontrak dan Kalibrasi;
Pembelian Jasa dan Perbekalan;
59. Persyaratan Manajemen ISO 17025
Pelayanan Kepada Customer;
Pengaduan;
Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang tidak
sesuai;
Tindakan Perbaikan;
Tindakan Pencegahan;
Pengendalian Rekaman dan Audit Internal;
Kaji Ulang Manajemen
60. Persyaratan Teknis
Umum;
Personil;
Kondisi akomodasi dan lingkungan;
Metode pengujian dan validasi metode;
Peralatan;
Ketelusuran pengukuran;
Pengambilan sampel;
Penanganan barang yang diuji;
Jaminan mutu hasil pengujian;
Pelaporan hasil.
62. QM = Quality Manual = Panduan
Mutu = Pedoman Mutu = Manual
Mutu
QP = Quality procedures = SOP
WI= Working Instruction =
Instruksi Kerja (IK)
Records = Rekaman
Hirarki Dokumen Sistem Mutu
WI
Records
QP
Quality Manual
(Policy, Vision, Mission, Objectives
and Commitment to Quality)
Structure, Responsibility &
Authority
QM
Quality Procedure
(Guidelines to perform quality
related activities)
Forms, Results, Reference
Standards &
Equipment Manuals
63. Panduan Mutu
Gambaran dan Kebijakan umum
laboratorium seperti Visi, Misi,
Kebijakan Mutu, definisi istilah,
Distribusi, Organisasi, Persyaratan
Manajemen sampai dengan ruang
lingkup yang akan diterapkan di
laboratorium.
64. Prosedur Kerja
Menjelaskan tentang tahapan aktivitas, siapa
yang melakukan apa, kapan dilakukan dan
dokumen apa yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan.
65. Instruksi Kerja dan Rekaman Mutu
Instruksi Kerja
Menyajikan rincian instruksi langkah demi langkah untuk aktivitas
yang dijelaskan dalam prosedur kualitas.
Rekaman Mutu
Bukti objektif atas sistem mutu yang diterapkan dan
dikembangkan dari proses yang dilakukan oleh
laboratorium.
66. Prepare
Documents as
Required in
Standard Format
Authority
Use Only
Valid &
Controlled
Documents
Regular
Review,
Revise
Easy Accessible to All
Obsolete Document
Authority
Return &
Destroy
Distribution
Retrieval
Kendali dan Distribusi Dokumen
Dokumen Terkendali
Konfidensial
70. Jaminan Mutu Hasil Pengujian:
Instrumen/alat
• kualifikasi instrumen ? dan Sudah dikalibrasi ???
Analis
• Apakah Analis yang terlibat memenuhi kualifikasi (Pendidikan,
Pelatihan dan Pengalaman), bekerja sesuai prosedur??
Kemurnian bahan-bahan
• Reference Standards, Reagents ?
Metode Analisis
• Metode standar?
• Bukan metode standar, udah divalidasi?
71. Akurasi dan Presisi
Akurasi rendah
Presisi tinggi
Akurasi tinggi
Presisi tinggi
Akurasi tinggi
Presisi rendah
Akurasi rendah
Presisi rendah
72. Kalibrasi Alat
Peralatan tertentu yang berpengaruh terhadap hasil
perlu dikalibrasi
Contoh:
Neraca Analitik
Alat-alat gelas
• labu ukur,
• labu ukur
• pipet volum dll
Oven
pH meter, dll.
73. Equipment Qualification (EQ)
Semua proses yang menjamin bahwa suatu
alat/instrumen sesuai dengan pemakaian
yang diinginkan. EQ meliputi:
Design Qualification (DQ)
Installation Qualification (IQ)
Operational Qualification (OQ)
Performance Qualification (PQ)
74. Data Alat/Instrumen:
Instruksi Kerja (IK)
Kartu Riwayat Alat
Data Pemakaian Alat
Jadual Pemeliharan Alat
Jadual Kalibrasi Alat
Setiap peralatan harus ditempatkan pada
kondisi lingkungan yang sesuai
79. Sampling
Sampling produk yang dilakukan harus seragam selama
pembuatan batch produk. Rencana sampling sudah menjabarkan
tahapan proses dan lokasi dilakukan sampling. berikut ini harus
sudah ada informasi pada sampling yaitu:
Wadah yang digunakan untuk sampel
Teknik pengambilan sampel untuk mencegah kontaminasi silang
Alat yang digunakan untuk sampling, tipe alat sudah dijelaskan
detail
80. Lakukan justifikasi bila dilakukan sampling komposite (beberapa
sampling dari lokasi berbeda dijadikan satu)
Mendeskripsikan metode untuk mendapatkan sample yang
representatif
Identifikasi skema sampling seperti nama item, nomor lot, tanggal
dan nama sample. Label sudah harus jelas untuk dilakukan
sampling
81. Sampling merupakan salah satu aktivitas penting dalam CPOB
yang dapat berdampak pada hampir semua produk farmasi.
Sampling diterapkan pada:
• Bahan mentah, Label
• Validasi Proses
• Produk selama produksi
• Produk jadi yang akan rilis
Kesalahan cara sampling, rencana, prosedur, statistik yang
digunakan dalam melakukan aktivitas sampling dapat
mengakibatkan tidak tepatnya pegambilan keputusan.
82. Rencana sampling adalah rencana yang mendeskripsikan lokasi,
jumlah unit dan atau kuantitas material yang harus dikumpulkan
dan kriteria penerimaannya.Terdapat 3 macam rencana sampling :
• Simple Random Sampling( Sampling Acak Sederhana): setiap
unit dosis mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dan
diambil secara acak.
83. • Statified Sampling : Sampel diambil berdasarkan prosedur yang
telah didesain untuk memastikan bagian yang berbeda dari batch.
Pembagian batch menjadi “strata” misalnya (1/3 bagian pertama,
1/3 bagian tengah, 1/3 bagian terakhir). Kombinasi dari semua
strata melingkupi semua batch. Kemudian simple random
sampling dilakukan pada tiap strata. Misalnya pengambilan
sampel serbuk di drum. Drum terbagi menjadi 3 bagian atas,
tengah dan bawah. Pada bagian atas diambil 3 sampel, tengah
diambil 3 sampel dan bawah juga 3 sampel.
84. • Systematic Sampling: sampel diambil pada interval
yang sama pada batch. Contohnya mengambil 10
tablet setiap setengah jam atau setiap 1000 tablet.
Cara sampling ini biasa digunakan In Process
Control sediaan farmasi.
• Composite Sampling: cara sampling ini dengan
mengumpulkan sub-sampel (disebut increment) ke
dalam satu sampel yang homogen untuk analisis.
Hasil pengukuran sampel composite digunakan untuk
estimasi nilai (kadar) pada campuran. Keuntungan
dari sampling ini adalah pengurangan beban analisis,
karena cuma menganalisis satu sampel.
Pemilihan rencana sampling akan menentukan hasil
analisis. Pemilihan yang tidak benar tidak akan
mewakili keseluruhan populasi.
85. Ada 3 rencana:
•Rencana Sampling Tunggal = rencana ini menerima atau
menolak lot berdasarkan satu sampel saja.
•Rencana Sampling Ganda = Dalam rencana ini
mengkombinasikan dengan rencana sampling tunggal.
Dengan rencana sampling ganda terdapat 3 kesimpulan
berbeda: Menerima lot, menolak lot dan sampling ulang.
Jika sampling ulang maka hasilnya digabungkan dengan
sampling pertama. Nomor level diterima/ditolak ditentukan
dengan sampling kedua. Diakhir sampling kedua lot akan
diputuskan diterima atau ditolak.
•Rencana Sampling Multiple: hampir sama dengan
rencana sampling ganda dimana terdapat banyak kriteria
sampling untuk menentukan lot diterima atau ditolak.
Walaupun rumit, awalnya, dapat dengan ukuran sampel
yang kecil untuk menerima lot. Akan tetapi bila lot ditolak
maka rencana sampling multiple akan sangat rumit
86.
87. contoh
Sebuah industri farmasi kedatangan bahan kemas dus sebanyak
40.000 buah. Barang datang kemudian disampling oleh
laboratorium. Bagaimna rencana samplingya?
88. •Pilih AQLnya: kritikal AQL=0, mayor=1.5% dan minor 4%. Kita pilih AQL 4% dengan pertimbangan karena
dus merupakan bahan kemas yang secara mutu tidak begitu kritis. Bila kasusnya produk jadi vial injeksi
akan dipilih AQL=0
•Pilih Level Inspeksi, Level inspeksi secara default adalah level inspeksi umum II
•Lihat ukuran lot, ukuran lot dalam kasus ini adalah 40.000 buah
•Cari Kode Huruf dari tabel 1. Bila ukuran lot 40.000 buah maka kode huruf dari tabel 1 adalah N
90. • Pilih tipe sampling, dalam. kasus ini tipe sampling adalah Single
Sampling Plans for normal inspection, biasnya dimulai dulu dari single
sampling plan Huruf N dalam tabel 2.A ukuran sampelnya adalah 500
• Pilih Kriteria penerimaan dalam tabel 2.A, dalam langkah 1 sudah
dipilih AQL =4% maka untuk dapat diterima maka dari 500 dus sampel
yang diambil maksimal reject adalah 22 dus. dikatakan lulus bila
minimal 21 dus yang diuji memenuhi syarat.
• Bagaimana bila dari 500 sampel yang diuji terdapat 400 dus
memenuhi syarat 100 dus reject? bukankah kedua kriteria tersebut
sama-sama masuk? salah satu terutama menggunakan kriteria reject,
jadi dari 500 sampel yang diuji maksimal reject adalah 22 dus.
92. IPC
92
IPC merupakan tes pengecekan kualitas produk obat yang dilakukan
selama produksi rutin. Pengecekan dilakukan selama produksi untuk
memastikan kualitasnya sesuai sebelum dikirimkan ke pasien.
Fungsi dari IPC adalah memonitoring dan jika dibutuhkan adaptasi
proses pembuatan untuk memastikan produk sesuai dengan
spesifikasinya. Pengecekan ini termasuk kontrol peralatan dan
pengecekan lingkungan produksi.
IPC dilakukan periodik dengan interval waktu tertentu selama proses
pembuatan obat, misal selama pencetakan tablet atau enkapsulasi
kapsul. Bisa juga selama proses granulasi dan pencampuran.
Pengecekan dan tes yang dilakukan selama proses dapat
mengidentifikasi pemastian bahwa kualitas terjaga selama proses.
93. Strukur
Organisasi
In Process
Control
(IPC)
93
ada beberapa perusahaan farmasi IPC diletakkan dibawah
tanggung jawab Pengawasan Mutu / QC ada juga dibawah
produksi. Menurut saya yang benar adalah IPC diletakkan dibawah
QC/QA (cenderung QC) sehingga pengujian dapat dilaksanakan
secara independen. Prosedur untuk pengujian dilakukan atas
persetujuan dari bagian QC/QA. Personil yang melakukan
pengujian harus terkualifikasi dan sudah mendapatkan pelatihan
yang memadai. Personil yang melakukan pengujian bebas dari
kepentingan terutama kepentingan dari bagian produksi.
Tugas dan tanggung jawab QC harus dijabarkan tertulis dalam
struktur organisasi secara jelas. Ketika terjadi penyimpangan sudah
dijabarkan dalam prosedur cara penangannya sehingga cepat
teratasi untuk menjaga kualitas produk. Bila ada produk ditolak
harus ada penandaan yang jelas serta penanganan berikutnya
telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
94. Lokasi In Process
Control (IPC)
• Lokasi IPC berada di area
produksi, terdapat ruangan IPC
sendiri bagi personil QC.
Ruangan tersebut berisi alat-
alat pemeriksaan produk
selama proses. Ruangan
tersebut hanya boleh untuk
pemeriksaan tidak boleh
digunakan untuk proses
pembuatan obat. Ruangan
dirancang tertutup dan tidak
ada risiko kontaminasi dari
hasil pengujian ke ruangan
produksi.
94
109. Metode Analisis Klasik
• Gravimetri
• Volumetri/Titrasi (menggunakan indikator)
Metode Instrumental
Spektrofotometri UV-Vis,
IR, AAS
Potentiometry
Metode Analisis
Metode Pemisahan
HPLC, GC, TLC
110. GSC GLC
GAS SFC
NP RP IEC
GPC GFC
SEC
Column
TLC Paper
Planar
LIQUID
CHROMATOGRAPHY