SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PENDAHULUAN
HUKUM PIDANA
DWI AFRIMETTY
FAUZI ABDILLAH
MATERI YANG AKAN DI BAHAS
1. Definisi,
2. Tujuan, fungsi, sifat,
3. Sumber, jenis-jenis,
4. Sejarah singkat hukum pidana
KOMPETENSI
MAHASISWA SETELAH MEMPELAJARI MATERI MAMPU :
1. Mendeskripsikan Definisi Hukum Pidana,
2. Menjelaskan tujuan, fungsi, sifat,
3. Mengklafikasikan sumber, jenis-jenis,
4. Mendeskripsikan Sejarah singkat hukum pidana
PROLOG
• Hukum Pidana mempunyai beberapa arti
• Hal ini disebabkan karen para sarjana hukum mempunyai pendapat yang
berbeda-beda
• Disebabkan juga tidak mudahnya dalam memberikan defenisi hukum pidana ini
DEFENISI HUKUM PIDANA
• W.L.G Lemaire hukum pidana sebagai hukum yang terdiri dari norma-
norma berisi keharusan dan larangan, dibentuk oleh pembentuk undang-
undang serta telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa hukuman
berupa penderitaan yang bersifat khusus.
• Mezger hukum pidana yakni aturan-aturan hukum yang mengikat suatu
perbuatan tertentu dan memenuhi syarat-syarat tertentu dan memiliki
pidana.
• Moeljatno hukum pidana dapat dilihat sebagai bagian dari keseluruhan
hukum yang berlaku di suatu negara dan memuat dasar-dasar tentang
mengenai apa-apa yang tidak boleh dilakukan, larangan serta ancaman
melakukannya.
• Menurut penulis asal Belanda, Derkje Hazewinkel-Suringa, terdapat beberapa batasan yang
dapat mendefinisikan hukum pidana, yaitu:
1. Terdapat perintah dan larangan di mana atas pelanggaran perintah dan larangan tersebut telah
ditentunkan ancaman sanksi yang ditetapkan oleh lembaga negara berwenang.
2. Terdapat aturan-aturan yang menentukan bagaimana atau dengan alat apa negara dapat memberikan
reaksi pada mereka yang melanggar aturan-aturan tersebut.
3. Terdapat kaidah-kaidah yang menentukan ruang lingkup berlakunya peraturan tersebut pada waktu
tertentu di wilayah negara tertentu.
TUJUAN HUKUM PIDANA
• Erdianto, tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan orang
perseorangan atau hak asasi manusia dan melindungi kepentingan masyarakat
dan negara dengan perimbangan yang serasi dari kejahatan/tindakan tercela di
satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain pihak.
• Yang dilindungi oleh hukum pidana bukan saja individu, tetapi juga negara,
masyarakat, harta benda individu
• Wirjono Prodjodikoro, tujuan hukum pidana yaitu:
1.untuk menakut-nakuti orang jangan sampai melakukan kejahatan, baik secara
menakuti orang banyak maupun menakut-nakuti orang tertentu yang sudah
melakukan kejahatan agar di kemudian hari tidak melakukan kejahatan lagi.
2.untuk mendidik atau memperbaiki orang-orang yang sudah menandakan suka
melakukan kejahatan agar menjadi orang yang baik tabiatnya sehingga bermanfaat
bagi masyarakat. (Erdianto, 2014: 35).
• Remelink, tujuan hukum pidana adalah untuk menegakkan tertib hukum,
melindungi masyarakat hukum.
TUJUAN HUKUM PIDANA KLASIK DAN MODERN
• Aliran klasik dalam hukum pidana berpijak pada tiga tiang.
1. Asas legalitas yang menyatakan bahwa tidak ada pidana tanpa undang-undang,
tidak ada perbuatan pidana tanpa undang- undang dan tidak ada penuntutan
tanpa undang-undang.
2. Asas kesalahan yang berisi bahwa orang hanya dapat dipidana untuk tindak pidana
yang dilakukannya dengan sengaja atau kesalahan.
3. asas pembalasan yang sekuler yang berisi bahwa pidana secara konkret tidak
dikenakan dengan maksud untuk mencapai sesuatu hasil yang bermanfaat,
melainkan setimpal dengan berat-ringannya perbuatan yang dilakukan.
TUJUAN HUKUM PIDANA ALIRAN MODERN
• Melindungi masyarakat dari kejahatan.
• Tujuan ini berpegang pada postulat le salut dupeopleestlasupremeloi yang
berarti hukum tertinggi adalah perlindungan masyarakat.
• Aliran modern juga disebut aliran positif karena mencari sebab kejahatan
menggunakan metode ilmu alam dengan maksud mempengaruhi pelaku
kejahatan secara positif sejauh dapat diperbaiki.
FUNGSI HUKUM PIDANA
• Menurut Vos, fungsi hukum pidana adalah untuk melawan kelakuan-kelakuan
yang tidak normal.
• Hart mengatakan bahwa fungsi hukum pidana adalah untuk menjaga
keteraturan dan kesusilaan umum serta melindungi warga dari apa yang disebut
asusila atau yang merugikan dan untuk memberikan perlindungan atas
eksploitasi dari pihak lain, khususnya bagi mereka yang lemah karena masih
muda, lemah fisik, pikiran atau pengalaman.
• Hukum pidana memiliki fungsi ganda.
1. Fungsi primer sebagai sarana penagngulangan kejahatan yang rasional (sebagai
bagian politik kriminal)
2. Fungsi sekunder, ialah sebagai sarana pengaturan tentang kontrol sosial
sebagaimana dilaksanakan secara spontan atau secara dibuat oleh negara dengan
alat perlengkapannya.
• Dalam fungsi yang kedua ini tugas hukum pidana adalah policing the police, yakni
melindungi warga masyarakat dari campur tangan penguasa yang mungkin
menggunakan pidana sebagai sarana secara tidak benar.
• Menurut Hiariej, fungsi hukum pidana dibagi atas fungsi umum dan fungsi
khusus.
Fungsi umum hukum pidana adalah untuk menjaga ketertiban umum.
Fungsi khusus hukum pidana, selain melindungi kepentingan hukum juga
memberi keabsahan bagi negara dalam rangka menjalankan fungsi melindungi
kepentingan hukum.
 Terkait fungsi khusus hukum pidana, yang dilindungi tidak hanya kepentingan
individu tetapi juga kepentingan masyarakat dan kepentingan negara.
SIFAT HUKUM PIDANA
• Hukum Pidana mrupakan bagian dari hukum public
• Sebagian kaidah-kaidah dalam hukum pidana bersifat hukum public
• Memiliki sanksi istimewa karena sifatnya yang keras yang melebihi sanksi di
bidang hukum lain, berdiri sendiri
• Ketentua hukum pidana memang bersifat public dan dimaksudkan untuk
melindungi kepentingan umum
• sifat dalam hukum pidana adalah bersifat publik dan mengatur hubungan antara
warga masyarakat dengan negara.
• Dalam menentukan kaidah-kaidah dalam hukumnya, hukum pidana juga memiliki karakteristik
sendiri.
• Hukum pidana tidak memiliki kaidah sendiri melainkan mengambil kaidah-kaidah dalam hukum lain
seperti hukum tata negara, hukum perdata, dan sebagainya.
• Hukum pidana dalam hal sebagai alat kontrol sosial juga cenderung memiliki sifat subsider (bersifat
pengganti) yang mana hukum pidana hendaknya berlaku atau dipergunakan apabila usaha-usaha
melalui hukum lain dianggap kurang memadai.
SUMBER HUKUM PIDANA
• Sumber Hukum Pidana :
1. KUHP
2. Diluar KUHP
3. Hukum Internasional
4. Yurisprudensi
5. Doktrin
6. Hukum Adat
7. Ilmu Hukum Pidana; tetapi bukan merupakan hukum
JENIS-JENIS HUKUM PIDANA
1. Hukum Pidana Umum
2. Hukum Pidana Khusus
HUKUM PIDANA UMUM
• Mengacu pada hukum pidana yang berlaku untuk setiap masyarakat
(berlaku terhadap siapapun tanpa mempedulikan golongan, status, dan
• Sumber hukum pidana jenis ini adalah bersumber dari Kitab Undang-
(KUHP) baik KUHP tentang ketentuan umum, KUHP kejahatan, serta KUHP
HUKUM PIDANA KHUSUS
• Merujuk pada aturan-aturan hukum pidana yang menyimpang dari hukum
pidana umum serta berlaku khusus bagi orang-orang tertentu.
• Menyimpang dari hukum pidana umum maksudnya ketentuan tersebut
hukum tertentu dan hanya mengatur tentang perbuatan tertentu.
SEJARAH HUKUM PIDANA
PERKEMBANGAN HUKUM PIDANA KEARAH HUKUM
PUBLIK
A. Hukum Pidana bersifat perdata
• Pra sejarah : suatu tindakan/perbuatan hanya dipandang sebagai suatu tindakan
merusak atau merugikan kepentingan orang lain ; pembalasaan ; tidak hanya
kewajiban pribadi, tp meluas jadi kewajiban keluarga.
• Pembalasan diwariskan sampai tujuh turunan (veete).
• Tindakan balas membalas disebut juga sebagai berdasarkan ASAS TALIO(Ius
Talionis=hukum balas membalas)
• Pembalasan demi kepuasan perasaannya daan demi kembalinya keseimbangan
dalam dirinya.
B. Perkembangan kearah sifat hukum publik
• Kejahatan dan pembalasan tidak dapat dibiarkan ; karena mengganggu
ketertiban
• Stelstel komposisi ; pengganti pembalasan ; suatu kewajiban bagi yang
merugikan membayar denda atau ganti rugi sebagai penebus kesalahan
• Pertama denda banyak ; kemudian dikendalikan dan ditentukan Penguasa.
HUKUM PIDANA DI NEGARA BARAT
• Hukum pidana Jerman ; LEGES BARBARORUM ; Hukum pidana tertua sekitar abad
ke-V dan UU dari raja-raja perancis, namanya CAPITULARIA
• Abad pertengahan; hukum CANNONIK tahun 1140; hukum gereja
memmpengaruhi hukum pidana
• Dari hukum Romawi sampai waktu revolusi perancis meletus 1789, pelaksanaan
hukuman sangat kejam dan kasar ; PEMBALASAN
• Tujuan satu-satunya untuk menakut-nakuti; belum merupakan suatu ketentuan
yanng dipegang dan dipedomani; terjadi kesewenang-wenangan.
CONTOH KASUS
• Peristiwa pertama pedagang Jean Calas tahun 1762 di Toulouse dijatuhi
hukuman mati dan dijalankan
• Peristiwa kedua tahun 1764, muncul tulisan Beccaria di Milan. Ia dengan lantang
memprotes pelaksanaan hukuman yang diluar peri kemanusiaan dan kejam
• Dari kedua peristiwa itu, disamping pemakaian akal budi, pada zaman
renaissance banyak pengaruhnya terhadap perubahan hukum pidana.
CODE PENAL DI PERANCIS
• Tahun 1791 terbentuk code penal.
• Banyak dipengaruhi pemikiran Beccaria; tapi tidak lama karena terjadi
pertentangan-pertentangan; mencari kebenaran yang ideal.
• Tahun 1810 timbul Code Penal baru; pemerintahan Napoleon; berlaku sampai
saat ini.
• Dipengaruhi Bentham; masih menakut-nakuti
REFERENSI
1.Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana, Cahaya Atma Pustaka,
Yogyakarta.
2.Erdianto Effendi, 2014, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, Refika
Aditama, Bandung.
3.Dr. Ishaq SH Mhum; Hukum Pidana; 2020; PT. RajaGrafindo Persada; Depok
• Hukum Pidana: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Sumber Hukum
(penerbitbukudeepublish.com)
• Tujuan Hukum Pidana Dan Fungsi Hukum Pidana - Aksara Hukum

More Related Content

Similar to PENDAHULUAN HUKUM PIDANA untuk kelas pengantar hukum indonesia

pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistikyudikrismen1
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptandhika perceka
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia Yogi andreansyah
 
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptxhubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptxAlimuddinLimun
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPuputDachi
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Riya Zayn
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasaraisfajar
 
Konstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxKonstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxSuprihatinTinah
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasionalVimo Cnc
 

Similar to PENDAHULUAN HUKUM PIDANA untuk kelas pengantar hukum indonesia (20)

KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
Rule Of Law
Rule Of LawRule Of Law
Rule Of Law
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptxhubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
Konstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxKonstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptx
 
Makalah rule of law
Makalah rule of lawMakalah rule of law
Makalah rule of law
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 

Recently uploaded (12)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 

PENDAHULUAN HUKUM PIDANA untuk kelas pengantar hukum indonesia

  • 2. MATERI YANG AKAN DI BAHAS 1. Definisi, 2. Tujuan, fungsi, sifat, 3. Sumber, jenis-jenis, 4. Sejarah singkat hukum pidana
  • 3. KOMPETENSI MAHASISWA SETELAH MEMPELAJARI MATERI MAMPU : 1. Mendeskripsikan Definisi Hukum Pidana, 2. Menjelaskan tujuan, fungsi, sifat, 3. Mengklafikasikan sumber, jenis-jenis, 4. Mendeskripsikan Sejarah singkat hukum pidana
  • 4. PROLOG • Hukum Pidana mempunyai beberapa arti • Hal ini disebabkan karen para sarjana hukum mempunyai pendapat yang berbeda-beda • Disebabkan juga tidak mudahnya dalam memberikan defenisi hukum pidana ini
  • 5. DEFENISI HUKUM PIDANA • W.L.G Lemaire hukum pidana sebagai hukum yang terdiri dari norma- norma berisi keharusan dan larangan, dibentuk oleh pembentuk undang- undang serta telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa hukuman berupa penderitaan yang bersifat khusus. • Mezger hukum pidana yakni aturan-aturan hukum yang mengikat suatu perbuatan tertentu dan memenuhi syarat-syarat tertentu dan memiliki pidana.
  • 6. • Moeljatno hukum pidana dapat dilihat sebagai bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara dan memuat dasar-dasar tentang mengenai apa-apa yang tidak boleh dilakukan, larangan serta ancaman melakukannya.
  • 7. • Menurut penulis asal Belanda, Derkje Hazewinkel-Suringa, terdapat beberapa batasan yang dapat mendefinisikan hukum pidana, yaitu: 1. Terdapat perintah dan larangan di mana atas pelanggaran perintah dan larangan tersebut telah ditentunkan ancaman sanksi yang ditetapkan oleh lembaga negara berwenang. 2. Terdapat aturan-aturan yang menentukan bagaimana atau dengan alat apa negara dapat memberikan reaksi pada mereka yang melanggar aturan-aturan tersebut. 3. Terdapat kaidah-kaidah yang menentukan ruang lingkup berlakunya peraturan tersebut pada waktu tertentu di wilayah negara tertentu.
  • 8. TUJUAN HUKUM PIDANA • Erdianto, tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan orang perseorangan atau hak asasi manusia dan melindungi kepentingan masyarakat dan negara dengan perimbangan yang serasi dari kejahatan/tindakan tercela di satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain pihak. • Yang dilindungi oleh hukum pidana bukan saja individu, tetapi juga negara, masyarakat, harta benda individu
  • 9. • Wirjono Prodjodikoro, tujuan hukum pidana yaitu: 1.untuk menakut-nakuti orang jangan sampai melakukan kejahatan, baik secara menakuti orang banyak maupun menakut-nakuti orang tertentu yang sudah melakukan kejahatan agar di kemudian hari tidak melakukan kejahatan lagi. 2.untuk mendidik atau memperbaiki orang-orang yang sudah menandakan suka melakukan kejahatan agar menjadi orang yang baik tabiatnya sehingga bermanfaat bagi masyarakat. (Erdianto, 2014: 35). • Remelink, tujuan hukum pidana adalah untuk menegakkan tertib hukum, melindungi masyarakat hukum.
  • 10. TUJUAN HUKUM PIDANA KLASIK DAN MODERN • Aliran klasik dalam hukum pidana berpijak pada tiga tiang. 1. Asas legalitas yang menyatakan bahwa tidak ada pidana tanpa undang-undang, tidak ada perbuatan pidana tanpa undang- undang dan tidak ada penuntutan tanpa undang-undang. 2. Asas kesalahan yang berisi bahwa orang hanya dapat dipidana untuk tindak pidana yang dilakukannya dengan sengaja atau kesalahan. 3. asas pembalasan yang sekuler yang berisi bahwa pidana secara konkret tidak dikenakan dengan maksud untuk mencapai sesuatu hasil yang bermanfaat, melainkan setimpal dengan berat-ringannya perbuatan yang dilakukan.
  • 11. TUJUAN HUKUM PIDANA ALIRAN MODERN • Melindungi masyarakat dari kejahatan. • Tujuan ini berpegang pada postulat le salut dupeopleestlasupremeloi yang berarti hukum tertinggi adalah perlindungan masyarakat. • Aliran modern juga disebut aliran positif karena mencari sebab kejahatan menggunakan metode ilmu alam dengan maksud mempengaruhi pelaku kejahatan secara positif sejauh dapat diperbaiki.
  • 12. FUNGSI HUKUM PIDANA • Menurut Vos, fungsi hukum pidana adalah untuk melawan kelakuan-kelakuan yang tidak normal. • Hart mengatakan bahwa fungsi hukum pidana adalah untuk menjaga keteraturan dan kesusilaan umum serta melindungi warga dari apa yang disebut asusila atau yang merugikan dan untuk memberikan perlindungan atas eksploitasi dari pihak lain, khususnya bagi mereka yang lemah karena masih muda, lemah fisik, pikiran atau pengalaman.
  • 13. • Hukum pidana memiliki fungsi ganda. 1. Fungsi primer sebagai sarana penagngulangan kejahatan yang rasional (sebagai bagian politik kriminal) 2. Fungsi sekunder, ialah sebagai sarana pengaturan tentang kontrol sosial sebagaimana dilaksanakan secara spontan atau secara dibuat oleh negara dengan alat perlengkapannya. • Dalam fungsi yang kedua ini tugas hukum pidana adalah policing the police, yakni melindungi warga masyarakat dari campur tangan penguasa yang mungkin menggunakan pidana sebagai sarana secara tidak benar.
  • 14. • Menurut Hiariej, fungsi hukum pidana dibagi atas fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum hukum pidana adalah untuk menjaga ketertiban umum. Fungsi khusus hukum pidana, selain melindungi kepentingan hukum juga memberi keabsahan bagi negara dalam rangka menjalankan fungsi melindungi kepentingan hukum.  Terkait fungsi khusus hukum pidana, yang dilindungi tidak hanya kepentingan individu tetapi juga kepentingan masyarakat dan kepentingan negara.
  • 15. SIFAT HUKUM PIDANA • Hukum Pidana mrupakan bagian dari hukum public • Sebagian kaidah-kaidah dalam hukum pidana bersifat hukum public • Memiliki sanksi istimewa karena sifatnya yang keras yang melebihi sanksi di bidang hukum lain, berdiri sendiri • Ketentua hukum pidana memang bersifat public dan dimaksudkan untuk melindungi kepentingan umum • sifat dalam hukum pidana adalah bersifat publik dan mengatur hubungan antara warga masyarakat dengan negara.
  • 16. • Dalam menentukan kaidah-kaidah dalam hukumnya, hukum pidana juga memiliki karakteristik sendiri. • Hukum pidana tidak memiliki kaidah sendiri melainkan mengambil kaidah-kaidah dalam hukum lain seperti hukum tata negara, hukum perdata, dan sebagainya. • Hukum pidana dalam hal sebagai alat kontrol sosial juga cenderung memiliki sifat subsider (bersifat pengganti) yang mana hukum pidana hendaknya berlaku atau dipergunakan apabila usaha-usaha melalui hukum lain dianggap kurang memadai.
  • 17. SUMBER HUKUM PIDANA • Sumber Hukum Pidana : 1. KUHP 2. Diluar KUHP 3. Hukum Internasional 4. Yurisprudensi 5. Doktrin 6. Hukum Adat 7. Ilmu Hukum Pidana; tetapi bukan merupakan hukum
  • 18. JENIS-JENIS HUKUM PIDANA 1. Hukum Pidana Umum 2. Hukum Pidana Khusus
  • 19. HUKUM PIDANA UMUM • Mengacu pada hukum pidana yang berlaku untuk setiap masyarakat (berlaku terhadap siapapun tanpa mempedulikan golongan, status, dan • Sumber hukum pidana jenis ini adalah bersumber dari Kitab Undang- (KUHP) baik KUHP tentang ketentuan umum, KUHP kejahatan, serta KUHP
  • 20. HUKUM PIDANA KHUSUS • Merujuk pada aturan-aturan hukum pidana yang menyimpang dari hukum pidana umum serta berlaku khusus bagi orang-orang tertentu. • Menyimpang dari hukum pidana umum maksudnya ketentuan tersebut hukum tertentu dan hanya mengatur tentang perbuatan tertentu.
  • 22. PERKEMBANGAN HUKUM PIDANA KEARAH HUKUM PUBLIK A. Hukum Pidana bersifat perdata • Pra sejarah : suatu tindakan/perbuatan hanya dipandang sebagai suatu tindakan merusak atau merugikan kepentingan orang lain ; pembalasaan ; tidak hanya kewajiban pribadi, tp meluas jadi kewajiban keluarga. • Pembalasan diwariskan sampai tujuh turunan (veete). • Tindakan balas membalas disebut juga sebagai berdasarkan ASAS TALIO(Ius Talionis=hukum balas membalas) • Pembalasan demi kepuasan perasaannya daan demi kembalinya keseimbangan dalam dirinya.
  • 23. B. Perkembangan kearah sifat hukum publik • Kejahatan dan pembalasan tidak dapat dibiarkan ; karena mengganggu ketertiban • Stelstel komposisi ; pengganti pembalasan ; suatu kewajiban bagi yang merugikan membayar denda atau ganti rugi sebagai penebus kesalahan • Pertama denda banyak ; kemudian dikendalikan dan ditentukan Penguasa.
  • 24. HUKUM PIDANA DI NEGARA BARAT • Hukum pidana Jerman ; LEGES BARBARORUM ; Hukum pidana tertua sekitar abad ke-V dan UU dari raja-raja perancis, namanya CAPITULARIA • Abad pertengahan; hukum CANNONIK tahun 1140; hukum gereja memmpengaruhi hukum pidana
  • 25. • Dari hukum Romawi sampai waktu revolusi perancis meletus 1789, pelaksanaan hukuman sangat kejam dan kasar ; PEMBALASAN • Tujuan satu-satunya untuk menakut-nakuti; belum merupakan suatu ketentuan yanng dipegang dan dipedomani; terjadi kesewenang-wenangan.
  • 26. CONTOH KASUS • Peristiwa pertama pedagang Jean Calas tahun 1762 di Toulouse dijatuhi hukuman mati dan dijalankan • Peristiwa kedua tahun 1764, muncul tulisan Beccaria di Milan. Ia dengan lantang memprotes pelaksanaan hukuman yang diluar peri kemanusiaan dan kejam • Dari kedua peristiwa itu, disamping pemakaian akal budi, pada zaman renaissance banyak pengaruhnya terhadap perubahan hukum pidana.
  • 27. CODE PENAL DI PERANCIS • Tahun 1791 terbentuk code penal. • Banyak dipengaruhi pemikiran Beccaria; tapi tidak lama karena terjadi pertentangan-pertentangan; mencari kebenaran yang ideal. • Tahun 1810 timbul Code Penal baru; pemerintahan Napoleon; berlaku sampai saat ini. • Dipengaruhi Bentham; masih menakut-nakuti
  • 28. REFERENSI 1.Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta. 2.Erdianto Effendi, 2014, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, Refika Aditama, Bandung. 3.Dr. Ishaq SH Mhum; Hukum Pidana; 2020; PT. RajaGrafindo Persada; Depok • Hukum Pidana: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Sumber Hukum (penerbitbukudeepublish.com) • Tujuan Hukum Pidana Dan Fungsi Hukum Pidana - Aksara Hukum