Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan penghargaan dan pengembangan ilmu pengetahuan lokal (kearfian lokal) :
Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen pembangunan. Orang luar (agen pembangunan, peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan lokal yang ada
Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan penghargaan dan pengembangan ilmu pengetahuan lokal (kearfian lokal) :
Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen pembangunan. Orang luar (agen pembangunan, peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan lokal yang ada
Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan penghargaan dan pengembangan ilmu pengetahuan lokal (kearfian lokal) :
Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen pembangunan. Orang luar (agen pembangunan, peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan lokal yang ada
DESAIN/ROADMAP HARUS MEMBERIKAN ARAHAN PENGEMBANGAN YANG BERSIFAT STRATEGIS, BERSKALA BESAR DAN BERKELANJUTAN DALAM MENCAPAI TUJUAN
ESENSI ROADMAP ADALAH ADANYA JALUR PENGEMBANGAN YANG BISA DIIKUTI AKAN MEMBANTU MEMBAWA PELAKUNYA (LEMBAGA) UNTUK MENCAPAI TUJUAN
JALUR-JALUR TERSEBUT HARUS BANYAK MEMPERATIKAN KONTEKS, SITUASI DAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN SEHINGGA TUJUAN BISA TERCAPAI SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Prinsip triangulasi : Untuk membangun ilmu pengetahuan yang tepat guna kita bisa menggunakan triangulasi yang merupakan bentuk ”pemeriksaan dan pemeriksaan ulang” ( ”check and re-check). Triangulasi dilakukan antara lain melalui penganekaragaman perspektif orang luar (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman perspektif orang dalam (keragaman latar belakang, golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin), dan variasi metode/teknik pembelajaran yang digunakan
1. PEMETAAN SOSIAL
MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UHAMKA
Sumber : SOCIAL MAPPING
Karya : Bambang Rudito dan Melia Famiola
Penerbit : Rekayasa Sains (2013)
Dra. Indah Meitasari M.Si 1
2. A. Pendahuluan
• Pada dasarnya tingkah laku manusia yang terwujud dalam suatu
kenyataan menggambarkan suatu keajegan yang berpola yang muncul
secara berkala sehingga dapat dipahami senaga suatu fenomena yang
tetap.
• Dengan demikian dapat diteliti bukan hanya tingkah laku itu sendiri,
tetapi juga pedoman yang mendasari munculnya tingkah laku.
• Manusia selalu hidup dalam kelompok-kelompok yang saling
berinteraksi dengan kondisi lingkungan yang bisa berbeda-beda.
Dalam rangka memahami tingkah laku manusia tersebut, maka perlu
dilakukan pemetaan sosial terhadap persepsi dan pandangan antar
kelompok manusia tersebut agar dapat dipahami pola-pola yang
terbentuk.
Dra. Indah Meitasari M.Si 2
3. • Penelitian sosial pada dasarnya
adalah usaha untuk
menyelediki, menggambarkan,
menganalisis dan
mendeskripsikan pola-pola yang
membentuk dan terbentuk
akibat ulah manusia itu sendiri,
yang pada dasarnya
menjadikannya sebagai
pedoman untuk bertindak dan
bertingkah laku
Dra. Indah Meitasari M.Si 3
4. • Tindakan-tindakan yang
berpola, pada dasarnya
mengandung norma, moral
dan nilai yang menyelimuti
tingkah laku yang
bersangkutan, sehingga
tampak adanya sikap-sikap
yang seharusnya ada dan
mempunyai arti simbolis bagi
pelaku-pelaku yang terlibat
interaksi sosial satu dengan
lainnya.
Dra. Indah Meitasari M.Si 4
5. B. PEMETAAN JARINGAN SOSIAL
• Pemetaan jaringan sosial digunakan
untuk menggambarkan hubungan-
hubungan sosial diantara rumah
tangga atau para anggota
kelompok atau komuniti yang
diamati.
• Gambaran ini penting bagi peneliti
untuk melihat potensi kerekatan
hubungan yang ada.
Dra. Indah Meitasari M.Si 5
6. • Dari jaringan sosial juga akan
dapat terdeteksi kekuatan dari
masing-masing hubungan antar
individu yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya, sehingga
peta kekuatan yang didalamnya
berisi tentang dominasi,
pertemanan, diskriminasi dari
masing-masing individu terhadap
kelompok kelompok individu lain
dapat terlihat.
Dra. Indah Meitasari M.Si 6
7. • Melalui pemetaan jaringan
sosial ini peneliti juga
dapat menentukan
informan yang paling cocok
yang berkaitan dengan
penelitian, terutama untuk
menentukan informan
kunci.
Dra. Indah Meitasari M.Si 7
8. Tipe-tipe Jaringan Sosial :
1. Atribut : Jenis kelamin, status
sosial dan keluarga.
2. Transaksional : Jenis dan bentuk
pertukaran tertentu yang terjadi
antar individu dalam komuniti,
seperti pertukaran informasi
tertentu, pertukaran barang atau
jasa tertentu, upaya dalam
mempengaruhi dsb.
Dra. Indah Meitasari M.Si 8
9. Langkah-langkah dalam pemetaan
jaringan sosial :
1. Tentukan terlebih dahulu
kelompok-kelompok utama dari
komuniti yang dapat mewakili
pranata-pranata sosial yang akan
diamati dalam suatu masyarakat.
2. Tentukan batas komuniti yang
menjadi wilayah penelitian. Beri
tanda batas wilayah pengamatan
tersebut.
3. Tanyakan dan amati bentuk
hubungan antar mereka, hal-hal apa
saja yang mereka pertukarkan
(materi atau informasi), buat daftar
dari tipe-tipe sumber daya yang
dipertukarkan tersebut berdasarkan
jender (laki-laki, perempuan,
tua,muda).
4. Gambarkan hubungan tersebut
dalam sebuah kertas, gunakan pensil
berwarna atau spidol untuk
membedakan bentuk pertukaran
atau hubungan tertentu .
Dra. Indah Meitasari M.Si 9
10. C. Penutup
• Kondisi masyarakat dipengaruhi oleh pola pikir dalam menjalani
kehidupannya berdasarkan pola hidup pengaruh dari lingkungan dan
tempat tinggal.
• Roda kehidupan tampak tidak ada keteraturan dan tidak berkaitan satu
dengan lainnya, seperti kehidupan bergama, kriminal, kehidupan
malam, kehidupan pendidikan dsb. Namun, masing-masing individu
memiliki suatu pedoman yang disepakati bersama.
• Pedoman yang disepakati bersama memiliki pengelompokan dengan
satu kesatuan aktivitas dan budaya. Pedoman dapat engalami
perubahan, berproses dan dinamis.
Dra. Indah Meitasari M.Si 10
11. • Pemetaan Sosial atau social mapping menjadi sebuah alat yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang ada dalam
kehidupan masyarakat, karena metode ini berusaha
untukmenggambarkan dan menganalisis serta memprediksi tindakan
dan tingkah laku individu sebagai anggota masyarakat.
• Mendeteksi pola-pola aktivitas dan tindakan individu sebagai anggota
masyarakat, sehingga dapat diketahui kebutuhan (need) dan
menyelaraskan progrram.
• Dapat digunakan untuk memprediksi kondisi sosial suatu masyarakat
dalam rangka pengembangan komunitas.
• Dapat menganalisis konflik yang sedang dan bakal terjadi di
masyarakat,
Dra. Indah Meitasari M.Si 11