Dokumen tersebut membahas tentang akhlak terhadap orang tua dan keluarga seperti menjawab panggilan orang tua, menyambut kedatangan orang tua, berbicara dengan lembut dan merendahkan pandangan sebagai bentuk penghormatan. Juga membahas tentang mengutamakan orang tua dalam berbicara, tidak duduk lebih tinggi, selalu mendoakan orang tua, dan menjaga silaturahmi.
1. PEMBEKALAN MUALIM /
MUALIMAH SEMESTER 3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM
INDONESIA
Dr. FerryWahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
ferry.w@amikom.ac.id
2. AGENDA
•AkhlaqTerhadap OrangTua dan Keluarga
•Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim (Bab III – Karya
Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari)
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 2
3. AkhlaqTerhadap OrangTua dan Keluarga
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 3
ِدِلا َوْال ِطْخُس يِف ِِّبَّالر ُطْخُس َو ِدِلا َوْال اَضر
4. Akhlaq
Terhada
p Orang
Tua &
Keluarg
a
Menjawab panggilan
Menyambut kedatangan
Berbicara dan memandang
dengan lembut
Mendahulukan bicara yang
lebih tua
Tidak duduk lebih tinggi
Selalu mendahulukan orang
tua
Meminta maaf
Berkata baik
Menafkahi orang tua
Selalu mendoakan
Menjaga silaturahmi
Jangan memanggil dengan
namanya
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 4
“ Maka, seperti itulah seorang anak yang tidak mempunyai adab
sejak kecil.Tidak mungkin ia beradab saat dewasa. “
ِه ِ
َرغ ِ
ص ْنِم ْبَّدَأَتَي ْمَل ي
,
ِه ِ
رَبِك يِف ُهُبْيِدْأَت ُنِكْمُي َ
َل
6. Menjawab panggilan orang tua
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 6
DariAbu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihiWasallam bersabda:
“Suatu hari datanglah ibu Juraij dan memanggil anaknya (Juraij) ketika ia sedang melaksanakan
shalat, ”Wahai Juraij.” Juraij lalu bertanya dalam hatinya, ”Apakah aku harus memenuhi panggilan
ibuku atau meneruskan shalatku?” Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya lalu memanggil
untuk yang kedua kalinya. Juraij kembali bertanya di dalam hati, ”Ibuku atau shalatku?” Rupanya
dia mengutamakan shalatnya. Ibunya memanggil untuk kali ketiga. Juraij bertanya lagi dalam
hatinya, ”lbuku atau shalatku?” Rupanya dia tetap mengutamakan shalatnya. Ketika sudah tidak
menjawab panggilan, ibunya berkata, “SemogaAllah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij sampai
engkau melihat wajah pelacur”
(HR. Al Bukhari).
7. Menyambut kedatangan orang tua
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 7
DariAisyah radhiallahu’anha, ia berkata:
َس َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ُّيِبَّنال َانَك َو
ْتَلَبْقَأ ْدَق اَهآَر اَذِإ َمَّل
َّمُث اَهِب َبَّحَر
َيِب َذَخَأ َّمُث اَهَلَّبَقَف اَهْيَلِإ َامَق
َسِلْجُي ىَّتَح اَهِب َءاَجَف اَهِد
ِهِناَكَم يِف اَه
.
ُهللا ىَّلَص ُّيِبَّنال اَهاَتَأ اَذِإ َْتناَك َو
ْتَبَّحَر َمَّلَس َو ِهْيَلَع
ْتَماَق َّمُث ِهِب
ِهْيَلِإ
ُهْتَلَّبَقَف
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat putri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Fathimah) datang ke rumah beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyambut kedatangannya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdiri lalu berjalan menyambut, menciumnya, menggandeng tangannya lalu mendudukkannya di tempat duduk
beliau. Jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Fathimah radhiyallahu anhuma , maka Fathimah
menyambut kedatangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia bangkit dan berjalan kearah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam lalu mencium (kening) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam”
(HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, Ibnu Qathan dalam Ahkamun Nazhar[296] mengatakan: “semua perawinya tsiqah”).
8. Merendahkan suara dan memandang dengan
lembut
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 8
“jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak
memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah” (HR. Al Bukhari 2731)
Hadits Al Musawwir bin Makhramah radhiallahu’anhu:
، هَدعن همَتأصوا واُضَفَخ َمَّلَكت وإذا
إليه ونُّد ِحُي وما
له اًمتعظي ؛َالنظر
9. Mendahulukan bicara yang lebih tua
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 9
ِِّىِبَّنال َدْنِع اَّنُك
–
وسل عليه هللا صلى
م
–
ٍ
ارَّمُجِب َىِتُأَف
َلاَقَف
«
َثَم ًةَرَجَش ِ
رَجَّشال َنِم َّنِإ
ِمِلْسُمْال ِلَثَمَك اَهُل
»
.
َف ، ُةَلْخَّنال َىِه َلوُقَأ ْنَأ ُتْدَرَأَف
َف ِم ْوَقْال َُرغْصَأ َانَأ اَذِإ
ُّتَكَس
ُّىِبَّنال َلاَق ،
–
وسلم عليه هللا صلى
–
«
َىِه
ُةَلْخَّنال
“Dulu kami berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian didatangkanlah bagian dalam pohon
kurma. Lalu beliau mengatakan, “Sesungguhnya di antara pohon adalah pohon yang menjadi permisalan
bagi seorang muslim.” Aku (Ibnu ‘Umar) sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma.
Namun, karena masih kecil, aku lantas diam. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Itu
adalah pohon kurma.” (HR. Bukhari no. 72 dan Muslim no. 2811)
10. Tidak duduk di depan orang tua ketika orang
tua berdiri
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 10
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat bermakmum di belakang beliau,
sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh
kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu
kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ‘kalian
baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka
dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan
berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam
keadaan duduk” (HR. Muslim, no. 413).
ق وهو هَءورا فصلينا وسلم عليه هللا صلى ِهللا ُلرسو اشتكى
اعد
,
ٍ
بكر وأبو
هَتكبير َالناس ُعِمْسُي
,
فأ اًمقيا فرآنا إلينا َفالتفت
فقعدنا إلينا شار
,
فصلينا
ًادقعو هِتبصال
.
قال َمَّسل فلما
:
ف لتفعلون اًفآن مُتكد إن
ِوالروم َ
فارس َلع
,
قعود وهم همِكملو على يقومون
.
تفعلوا فال
.
كِتَّمبأئ ائتموا
م
.
اًمقائ صلى إن
ًادقعو فصلوا ًادقاع صلى وإن اًمقيا فصلوا
12. Selalu mendahulukan orang tua
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 12
(HR. Bukhari no. 5974 dan Muslim no. 2743)
“Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga memiliki istri dan anak
perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan
susu untuk mereka. Aku selalu dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu suatu hari ketika panen aku
harus pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang tuaku sudah tidur.
Lalu aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya, lalu aku bawakan bejana berisi susu itu kepada
mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan
memberi susu pada anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di kakiku
karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar.Ya Allah jika Engkau tahu aku
melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit
dari situ. Maka Allah pun membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya“.
13. Meminta maaf
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 13
َينِئَِاطخ اَّنُك اَّنِإ َانَبوُنُذ َانَل ْرِفْغَتْسا َاناَبَأ اَي
“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“. (QS.Yusuf [12] : 97)
14. Berkata Baik
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 14
ِإ ۟ا ُٓودُبْعَت َّ
َلَأ َكُّبَر ٰ
ىَضَق َو
َدِل َٰوْٱلِب َو ُهاَّيِإ ٓ َّ
َل
اَّمِإ ۚ اًنَٰسْحِإ ِْني
ُهُدَحَأ َرَبِكْٱل َكَدنِع ََّنغُلْبَي
لُقَت َ
الَف اَمُه َ
الِك ْوَأ ٓاَم
ٍِّفُأ ٓاَمُهَّل
ً
َل ْوَق اَمُهَّل لُق َو اَمُه ْرَهْنَت َ
َل َو
اًمي ِ
رَك
DanTuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS.Al Isro’ [17] : 23)
15. Menafkahi OrangTua
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 15
Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seorang berkata,
“Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin
menghabiskan hartaku.” Maka beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu.
(H.R.Ibnu Majah)
َر َّنَأ ِ َّ
َّللا ِدْبَع ِْنب ِ
رِباَج ْنَع
ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي َلاَق ً
الُج
يِل َّنِإ
ْنَأ ُدي ِ
رُي يِبَأ َّنِإ َو ًادَل َو َو ً
اَلَم
َأ َلاَقَف يِلاَم َحاَتْجَي
َكُلاَم َو َتْن
َيكِبَ ِ
ِل
16. Selalu mendoakan
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 16
َ ِ
ِل َيمِهاَْربِإ ُارَفْغِتْسا َانَك اَم َو
ٍةَدِع ْوَم ْنَع َّ
َلِإ ِهيِب
َل َنَّيَبَت اَّمَلَف ُهاَّيِإ اَهَدَع َو
َبَت ِ َّ ِ
َلِل ٌُّودَع ُهَّنَأ ُه
َّنِإ ُهْنِم َأَّر
يمِلَح اه َّوَ َ
ِل َيمِهاَْربِإ
“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu
janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu
adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang
yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. AtTaubah [9] : 114)
17. Menjaga silaturahmi
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 17
عِاطَق َةَّنَجْال ُلُخْدَي ََل
Tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan (persaudaraan). [HR. al-Bukhâri dan Muslim, dari
Jubair bin Muth’im]
َأ ْمُتْيَّل َوَت ْنِإ ْمُتْيَسَع ْلَهَف
َو ِ
ض ْرَ ْ
اِل يِف ُوادِسْفُت ْن
واُعِِّطَقُت
﴿ ْمُكَماَح ْرَأ
٢٢
ُمُهَنَعَل َينِذَّال َكِئَٰلوُأ ﴾
َو ْمُهَّمَصَأَف ُ َّ
َّللا
ٰ
ىَمْعَأ
ْمُهَارَصْبَأ
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dila’nati Allâh dan ditulikan-Nya
telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. [Q.S. Muhammad [47] : 22-23]
18. Jangan memanggil dengan namanya
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 18
Abu Rabi‘ menyampaikan kepada kami: Dari Ismail bin Zakariyya bahwa dia mengatakan: Hiysam bin
Urwah menyampaikan kepada kami: Dari Ayahnya – atau orang lain – bahwa Abu Hurairah melihat dua
orang, lantas bertanya kepada salah satunya:
“Siapa orang ini darimu? Dia menjawab: “ayahku.” Maka Abu Hurairah berkata: “Janganlah memanggil
dengan namanya, jangan berjalan di depannya, dan jangan duduk sebelumnya.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Al Adab-al-Mufrad Bab 23 no. 44)
ْسِإ ْنَع ،ِْعيِبَّالر وُبَأ َانَثَّدَح
َق ،اَّي ِ
رَكَز ِْنب َلْيِعاَم
َلا
:
َانَثَّدَح
ْوَأ ،ِهْيِبَأ ْنَع ،َة َو ْرُع ُْنب ُمَاشِه
ْيَرُه اَبَأ َّنَأ ،ِه ِ
ْريَغ
،َةَر
“
ِدَحَ ِ
ِل َلاَقَف ،ِْنيَلُجَر َرَصْبَأ
اَمِه
:
َلاَقَف ،؟َكْنِم اَذه اَم
:
َأ
،ْيِب
َلاَقَف
:
َت َ
َل َو ،ِهِمْساِب ِهِِّمَسُت َ
َل
ِلْجَت َ
َل َو ،ُهَماَمَأ ِ
شْم
ْ
س
ُهَلْبَق
.
”
19. Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim
BAB III:AKHLAQ SEORANG PELAJARTERHADAP GURUNYA
– Karya Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 19
20. Akhlaq orang yang menuntut ilmu bersama gurunya
Akhla
q
Pelaja
r
Berfikir
Bersungguh-sungguh
Patuh
Berpandangan Luas
Tahu Kewajiban
Sabar
Tahu Batasan
Memahami Adab
Majelis
Tidak Menyela
Perkataan
Mendengarkan
Tidak Mendahului
Adab Berinteraksi
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 20
21. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 21
Berfikir
mendalam
Istikharah
Ilmu dan
Budi
Pekerti
Pelajar
Kasih sayang
Menjaga muru’ah
(etika)
Tidak merendahkan
martabat guru
Memilih guru sesuai
bidang
Dari sebagian Salaf: “Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari
siapa kalian mengambil pelajaran agama kalian”
22. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 22
Bersungguh-
sungguh
• Perhatian terhadap ilmu
syariat dan terpercaya
Sering
berdiskusi dan
lama
• Tidak mengambil ilmu
berdasarkan makna
tersurat dalam teks dan
tidak dikenal guru-guru
yang cerdas
Imam kita Asy-Syafi’i Ra berkata: “Barang siapa yang mempelajari ilmu fiqh hanya memahami
makna–makna tersurat saja, maka ia telah menyempitkan beberapa hukum”.
23. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 23
Patuh
terhadap
guru
Tidak keluar
dari nasihat
Tidak keluar
dari aturan
Ibarat
hubungan
Dokter Pasien
Tawadhu’ dihadapannya merupakan
keterangkatan derajat
Ketundukan kepadanya merupakan
kebanggaan
Merendahkan diri kepadanya
merupakan kemuliaan
Taqarrub kepada Allah dengan cara
melayaninya
Bersungguh-sungguh
menghormatinya
Berusaha sekuat upaya memperoleh
ridhonya
Minta resep sesuai anjuran
24. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 24
Pandangan seperti itu mendekatkan kepada kemanfaatan ilmunya
Sebagaimana perkataanAbuYusuf yang telah mendengar perkataan
Salaf
Berpandangan LuasTerhadap Gurunya
Sosok yang dimuliakan dan
dihormati
Sosok mempunyai derajat
sempurna
“Barang siapa tidak punya keyakinan tentang kemuliaan gurunya,
maka ia tidak akan bahagia. Maka jangan memanggil guru
menggunakan ta’ khitab dan kaf khitab, jangan pula memanggil
namanya. Bahkan harus memanggil “wahai tuanku” atau “wahai
guruku”. Pun ketika seorang guru tidak berada di tempat, maka
pelajar tidak diperkenankan memanggil dengan sebutan namanya
kecuali bila nama beliau disertai dengan sebutan pengertian
keagungan seorang guru, seperti ”Asy-Syekh” – “Al Ustadz” berkata
begini, begini“ atau “Guru kami berkata” dan sebagainya.
25. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 25
Tahu Kewajiban danTidak Melupakan
• Jasa-jasa gurunya
• Keagungan gurunya
• Kemuliaan gurunya
• Mendoakan gurunya baik ketika masih hidup atau sudah tiada
• Menjaga keturunannya, para kerabat, dan orang-orang yang beliau
kasihi
• Menziarahi makam gurunya untuk memintakan ampun
• Bersedekah atas nama gurunya
• Menampakkan budi pekerti yang baik
• Memberikan petunjuk kepada orang lain disamping juga menjaga
adat-istiadat, kebiasaan gurunya dalam masalah agama dan
keilmuan
• Selalu tunduk dan patuh dalam keadaan apapun dan dimanapun
26. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 26
Tatkala guru sedang
gundah, marah,
murka atau prilaku
yang buruk
Bersabar
Harus mempunyai
keyakinan bahwa
guru mempunyai
derajat yang
sempurna
Berupaya
mentafsiri,
mentakwil semua
pekerjaan yang
tampak dilakukan
gurunya bahwa
yang benar adalah
kebalikannya,
tentunya dengan
takwil dan tafsir
yang baik
Tidak
meninggalkan
Memintakan ampun
kepada gurunya
Menampakkan rasa
penyesalan diri dan
mencari ridho
gurunya. Hal ini
untuk mendekatkan
kasih sayang
gurunya
Jika guru berbuat
kasar
27. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 27
Tidak menemui selain di majelis ta’lim yang lumrah tanpa meminta ijin kepada gurunya, baik
beliau sendirian maupun bersama orang lain
• Mengucapkan ijin atau salam
• Jika tidak diijinkan, tidak mengulangi permintaan ijin
• Jika ragu terdengar ijinnya, boleh mengulang 3 kali saja
Jika diijinkan guru
• Yang tua masuk terlebih dahulu seraya berucap salam
• Berpakai bersih dan menghilangkan bau tidak sedap
• Jika guru sedang berbicara dengan orang lain atau sedang berdzikir atau belajar, hendaknya tidak berbicara sendiri
atau memulai pembicaraan
• Tahu diri kondisi gurunya, maka pamit kecuali diminta gurunya tinggal
Guru belum hadir
• Menunggu supaya tidak ketinggalan pelajaran
• Tidak diperkenankan ke kamar guru, agar gurunya keluar
• Bila guru masih tidur, hendaknya bersabar sampai gurunya bangun
• Tidak meminta privat untuk suatu ilmu meskipun pejabat karena itu kesombingan dan pembodohan kepada guru dan
murid-murid lainnya
28. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 28
Ketika berhadapan dengan guru
Tidak berbuat gaduh dan
mengalihkan perhatian
Tidak menyandarkan diri ke
tembok atau bantal
Tidak mendahului gurunya
dalam suatu permasalahan
Tidak melihat ke arah guru kecuali darurat, bahkan memungkinkan harus
menghadap ke arah gurunya secara sempurna penuh perhatian
Berfikir dan meneliti apa yang disampaikan
Jangan memberikan kesempatan guru
mengulang perkataannya
Duduk di depan guru
Duduk dengan adab yang baik
Duduk bersimpuh di kedua lututnya dengan rasa
tawadhu, tenang, dan khusyuk
29. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 29
Tidak menyela perkataan
“Mengapa?” “Saya tidak terima.” “Siapa yang
berkata demikian”
Tanyakan penjelasan guru di lain kesempatan
dengan perkataan halus
Ketika guru menerangkan, tidak boleh
mengatakan “Ini pendapat anda”,
“Menurutku”, “Fulan berpendapat lain dengan
anda”, “Pendapat ini tidak benar”
Guru mengucapkan pendapat atau
dalil tapi tidak jelas
Murid harus berfikir positif
Tidak meruba raut wajah dan pandangan
mata
Wajah berseri dan menyadari bahwa
keterjagaan kesalahan pada manusia
hanyalah milik para nabi
30. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 30
Jika guru
menyebutkan suatu
hukum, kasus atau
cerita yang murid
sudah tahu
• Tetap mendengarkan dengan seksama
• Mengambil manfaat
• Merasa haus ilmu dan gembira seolah-olah belum pernah
mendengar sebelumnya
• Jika guru bertanya apakah sudah hafal suatu ilmu, sebaiknya
tidak mengatakan “iya” karena menunjukkan tidak butuh
kepada guru, atau “tidak” karena termasuk bohong. Lebih
baik mengatakan “Saya senang mendengarnya langsung
dari guru” atau “saya senang mempelajarinya dari guru”
Imam Atho’ berkata, “Sesungguhnya sebagian pemuda pernah menyebutkan suatu hadis. Lalu aku
mendengarkan layaknya orang yang belum pernah mendengarnya. Padahal aku telah dengar hadis
itu sebelum pemuda itu lahir.”
31. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 31
Tidak mendahului atau
bersamaan dengan
guru dalam
menjelaskan atau
menjawab
permasalahan
Dengarkan guru menyelesaikan
pembicaraan atau tidak mengobrol ketika
guru berbicara. Hendaknya konsentrasi
kepada guru atas perintah, bertanya,
menunjuk, atau tidak mengulangi lagi.
32. Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim Semester 3 Kedua 32
• Menerima dengan tangan kanan
• Mendahulukan di tempat teduh
• Meletakkan bagian tubuh atau bagian bajunya ke alas guru
• Berjalan di samping guru kecuali disuruh
• Bertanya sesuatu ketika berada di jalan
Adab terhadap guru
• Meruncingkan pena atau membuka penutupnya
• Membentangkan kertas terlebih dulu
• Membuka halaman lanjutan kitab
• Murid memegang mata pisau untuk diserahkan ke guru
Murid memberikan
sesuatu seperti pena,
kertas atau kitab
Murid melakukan semua hal di atas hendaknya tidak lain dengan niatan mendekatkan diri kepada
Allah serta mengharap ridho guru.
Kata mutiara, “Empat hal orang mulia sekelas raja pun tidak akan sombong untuk melakukannya: berdiri
dari tempat duduknya karena menghormati ayahnya, hormat kepada orang alim yang dia ambil ilmunya,
bertanya perihal yang tidak diketahui, dan memuliakan tamu.”
33. TERIMA KASIH
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs - Pembekalan Mualim-ah Taklim
Semester 3 Kedua
33
Editor's Notes
CATATAN:
Untuk mengubah gambar di slide ini, pilih gambar, lalu hapus. Kemudian, klik ikon Gambar di placeholder untuk menyisipkan gambar Anda sendiri.