SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
RINGKASAN MATERI
PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMA
Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas
Operasional
• Bertanggung jawab kepada KTT untuk
keselamatan dan kesehatan semua pekerja
tambang yang menjadi bawahannnya
• Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan
pengujian
• Bertanggung jawab atas keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan dari semua
orang yang ditugaskan kepadanya
• Membuat dan menandatangani laporan
pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
Lima objek yang harus diamati
dalam mengidentifikasi bahaya
• Reaksi seseorang
• Posisi seseorang
• Alat pelindung diri
• Perkakas dan alat yang digunakan
• Prosedur kerja
PENYELIDIKAN KECELAKAAN &
KEJADIAN BERBAHAYA (46)
TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan
yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali
1. Untuk memberikan pertolongan.
2. Hanya dapat di ubah dengan persetujuan
KAIT, jika diperlukan untuk kepentingan
pekerjaan,
KRITERIA KECELAKAAN TAMBANG
• Benar terjadi
• Cidera pekerja tambang atau orang
yang diberi izin
• Akibat kegiatan usaha pertambangan
• Pada Jam kerja
• Dalam wilayah KP/KK
Salah satu langkah agar pekerjaan Saudara
sebagai pengawas menjadi accountable
– Merinci pekerjaan pengawasan, jadwal,
waktu pelaksanaan dan area yang diperiksa
– Membuat petunjuk pengisian & pelaksanaan
– Evaluasi daerah yang diawasi, kuantitas
pengawasan & prosentasenya
– Membuat daftar pemeriksaan dan daftar
yang bertanggung jawab
– Membuat laporan
Tiga Aspek Peralatan yang
harus di periksa
Tiga aspek tersebut adalah :
• Apakah peralatan itu sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan( tepat guna)
• Apakah cara mengunakan sudah benar
• Apakah kondisinya dalam keadaan aman
Safety Talk/Toolbox Meeting
• Pertemuan K3 yang dilakukan oleh seorang
pengawas dengan anak buahnya untuk
memberikan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan pekerjaannya.
• Safety talk dilakukan SETIAP AWAL GILIR
KERJA (SETIAPAWAL SHIFT).
Penggolongan cidera akibat
kecelakaan tambang
• Cidera ringan (tidak dapat bekerja lebih
dari 1 hari s/d 3 minggu)
• Cidera berat (tidak dapat bekerja lebih dari
3 minggu atau cacat)
• Mati
Karyawan Tidak Pakai APD
• Menghentikan pekerjaannya
• Memberikan teguran dan menanyakan kenapa
tidak menggunakan APD
• Memberikan pengarahan arti pentingnya
penggunaan APD
• Melakukan perbaikan dengan cara
menginstruksikan agar pekerja tsb
menggunakan APD
Setiap Karyawan Wajib
Mendapatkan Pelatihan sebagai
Pekerja Tambang, Contoh :
• Pelatihan untuk pekerja baru (induction)
• Pelatihan untuk tugas baru
• Pelatihan penyegaran
Tanggap Darurat Kecelakaan
1) Pengendalian tempat kejadian
kecelakaan
2) Lakukan pertolongan dengan P3K
3) Cegah kecelakaan lanjutan/kedua
4) Melakukan identifikasi fakta-fakta
5) Melakuka perlindungan fakta-fakta
6) Melakukan identifikasi kerugian
7) Lapor manager/atasan
Bahaya & Resiko
• Bahaya adalah : SEGALA SESUATU YANG
BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN,
KERUGIAN ATAU CIDERA
• Resiko adalah : KEMUNGKINAN CIDERA /
KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI SUATU
BAHAYA
• Contoh :
BAHAYA MEKANIS ; putaran engine, pulley, fan belt dll
BAHAYA FISIK : Getaran, kebisingan, temperatur
BAHAYA ERGONOMI : Sempit, terbatas, overload dll
Yang dimaksud Pengamatan Total
Dalam Inspeksi adalah :
• Pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan secara maksimal indra
penglihatan (mata) untuk tindakan atau
kondisi tidak aman, hidung untuk bau yang
tidak normal, telinga untuk suara yang
tidak normal dan peraba untuk temperatur
yang tidak normal
Saksi Langsung dan Saksi Tidak
Langsung
• Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar
dan merasakan langsung kecelakaan yang ada pada
lokasi tersebut
• Saksi tidak langsung adalah saksi yang tidak melihat
atau tidak berada dilokasi kecelakaan namun
mempunyai hubungan dengan pekerjaan tersebut atau
kecelakaan tersebut.
- Saksi ahli
- Atasan langsung
- Rekan kerja dari korban atau pelaku
- Org yg paham tentang alat yg kecelakaan
- Org yg paham tabiat/sifat org yg kecelakaan
- Dokter/paramedic atau psikolog
Hirarki Kontrol Bahaya
1. Primary Control Methods
Engineering Control
3. Tertiary Control Methods
Work Practices, ….
2. Secondary Control Methods
Administrative Control
4. Personal Protective Equipment ( PPE)
APD
Penggunaan JSA
• Sebagai bahan orientasi karyawan baru /
penugasan baru
• Sebagai bahan untuk membuat instruksi
kerja
• Sebagai bahan untuk observasi tugas
terencana
• Sebagai bahan safety talk
• Sebagai bahan acuan dalam melakukan
penyelidikan kecelakaan
Mengutamakan Pencegahan
- Aspek Teknis
Pencegahan lebih mudah di bandingkan dengan
pengelolaan
Pencegahan tidak memerlukan kajian teknis mengenai
pengelolaan lingkungan
- Aspek Ekonomis
Pencegahan lebih murah di bandingkan dengan
pengelolaan
Biaya yang di butuhkan dalam pengelolaan lingkungan
harus di anggarkan tiap tahunnya, tidak banyak
membutuhkan biaya untuk pengelolaan lingkungan
Tujuan Investigasi
MENCARI FAKTA-FAKTA & PENYEBAB
KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL
TINDAKAN KOREKSI/ PENCEGAHAN, AGAR
KECELAKAAN YANG SERUPA TIDAK
TERULANG KEMBALI
Kecelakaan berakibat mati dan berat harus
segera dilaporkan ke KAIT.
Penyebab Langsung (Tindakan
Tidak Aman)
 MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN
 MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX
 MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP
 MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK
 TIDAK MEMAKAI APD
 MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG
 BEKERJA DENGAN POSISI TIDAK BENAR
 BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL
 PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT
 TERLALU MEMFORSIR TENAGA
 TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA
 MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN/LARANGAN, DLL
Penyebab Langsung (Kondisi
Tidak Aman)
 PERKAKAS ATAU PERALATAN RUSAK
 PENGAMAN/PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP
 PERINGATAN/RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP
 HOUSEKEEPING TIDAK BAIK
 BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN
 PENERANGAN KURANG
 KEBISINGAN TINGGI
 VENTILASI TIDAK MEMADAI
 TEMPERATUR RENDAH/TINGGI
 BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM
 BERDEBU/BERASAP
 PENYANGGAN TIDAK MEMADAI
Pekerjaan yg harus dibuat JSA
 TUGAS BARU BELUM PERNAH DILAKUKAN
 PEKERJAAN LOKASINYA TERPENCIL
 TUGAS YG JARANG DILAKUKAN , TETAPI KRITIS
 TUGAS KRITIS
Pekerjaan yg harus dibuat JSA :
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS :
- TINGKAT KEPARAHAN
- KEKERAPAN/KEBERULANGAN
- ADA PELUANG
- TUGAS BARU
Langkah Membuat JSA
 MEMILIH PEKERJAAN
 MENGURAIKAN LANGKAH PEKERJAAN
 IDENTIFIKASI BAHAYA
 MENGENDALIKAN BAHAYA
24
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
 KTT wajib mengadakan diklat :
Pekerja Baru,
Pekerja Tugas Baru,
Penyegaran, dan
Diklat lain yg ditetapkan KaIT
 Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama
dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.
 Setiap Program Diklat Tsb hrs mendapat
persetujuan dari KaIT
25
PEKERJA TAMBANG (32)
Hak :
 Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
 Diklat (28-30)
 Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban :
 Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
 Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya
kepada Pengawas
 Memakai dan merawat APD
 Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT (32-6)
dan (UU No. 1 th 1970)
26
Lanjutan….
Memperhatikan dan menjaga K2 dirinya
serta orang lain
Melaporkan apabila ada kondisi
berbahaya yang tidak bisa diatasinya
Melaporkan kecelakaan/cidera
PEKERJA TAMBANG (32)
Reklamasi & Pascatambang
• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan
sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi
kembali sesuai peruntukannya
• Pascatambang adalah kegiatan terencana,
sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian
atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
penambangan.
Metode Analisa Pembuatan JSA
1. Metode Analisa dengan OBSERVASI DAN DISKUSI
2. Metode Analisa dengan hanya menggunakan DISKUSI
Metode Observasi dan Diskusi :
1. Seleksi Pekerja
2. Memberikan penjelasan (Tujuan : evaluasi pekerjaan bukan pekerjanya)
3. Observasi dan periksa setiap langkah yang dilakukan pekerja
4. Periksa uraian pekerjaan dengan pekerja
5. Ulangi langkah 2 – 4 (untuk pekerja yg lain utk tambahan masukan)
6. Identifikasi potensi bahaya/kerugian yang terpapar setiap langkah
Pengawas harus segera ke
lokasi kecelakaan
 Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
 Seorang pengawas mempunyai tanggung
gugat terhadap setiap kecelakaan yang
terjadi diarea kerjanya
 Pengawas memiliki tanggung jawab
terhadap keselamatan anak buahnya.
Pekerjaan yang memerlukan izin
kerja (work permit)
• Izin bekerja panas(hot work permit): yaitu pekerjaan yang
menimbulkan api pada daerah yang terdapat bahan yang
mudah menyala/terbakar, sehingga berpotensi kebakaran
• Izin bekerja diruang terbatas (confined space permit) yaitu
izin bekerja dalam ruang yang sempit karna akses ruang ini
terbatas, dan didalamnya dapat terjadi pengumpulan gas
berbahaya dan oksigen kurang, sehingga sangat
membahayakan pekerja.
• Izin penggalian yaitu izin penggalian pada daerah dimana
terdapat saluran pipa atau saluran kabel listrik bawah tanah,
sehingga sangat berbahaya apabila alat gali merusak pipa
atau saluran kabel listrik bawah tanah tersebut
• Izin bekerja di bawah atau dekat saluran kabel listrik udara
(power line) yaitu pekerjaan didekat atau dibawah saluran
kabel listrik udara sangat berpotensi akan menyentuh kebel
udara tersebut yang biasanya tidak berisolasi
Hasil Inspeksi yang harus
diperhatikan
• Hasil inspeksi yang mempunyai potensi
atau bahaya dengan kategori kelas A
dan B
• Atau bahaya yang dapat
mengakibatkan cidera Fatal (mati) dan
cidera berat
Cara yang aman untuk memarkir
kendaraan di jalan tambang adalah:
• Parkir di pinggir sehingga tidak
menghalangi lalu lintas
• Pasang rem tangan dan ganjal roda
• Bila di turunan arahkan ban kea rah
tebing/safety berm dan masukkan gigi
• Nyalakan lampu agar mudah telihat oleh
kendaraan lain
• Matikan mesin dan kunci pintu apabila
meninggalkan kendaraan
Definisi
• Setling Pond : kolam-kolam pengendapan yang
bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari
dampak penambangan
• Tailing pond : kolam-kolam pengendapan yang
bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari
dampak pengolahan bahan galian
• Oil trap : kolam-kolam kompartemen yang
bertujuan untuk memisahkan oli dengan air dan
mengendalikan kualitas air
Dampak Pertambangan
terhadap lingkungan
- Terjadi perubahan bentang alam (tamka)
- Gangguan terhadap keseimbangan alam
- Perubahan komunitas alami
- Perubahan iklim mikro
- Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
- Terganggunya siklus alami yang telah berlangsung
sebelumnya
- Mempengaruhi kualitas air permukaan dan air tanah
- Potensi terjadinya pencemaran
Amdal, UKL-UPL
• AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting
suatu usaha / kegiatan yang di rencanakan pada
lingkungan hidup yang di perlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha/kegiatan
• UKL-UPL Adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap usaha/kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang di perlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha / kegiatan
Air Asam Tambang
• Pembentukan AAT proses oksidasi mineral-mineral
sulfida (pirit, FeS2) dengan Oksigen dan Air (H2O)
• Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya
reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion
pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral
sulfida dan bereaksi dengan air (H2O).
Cara Pengendalian :
Mengalirkan air asam tambang ke kolam settling pond
agar air dapat di kendalikan sesuai baku mutu air
Mengapa Bahaya
Diklasifikasikan
- Agar lebih mudah menentukan skala
prioritas dalam melakukan perbaikan/
pengamanan karena akan menyangkut
kerugian, biaya, personal, material dan
lain-lain.
- Sebagai gambaran suatu kecelakaan/
kerugian yang mungkin terjadi dapat
diprediksi berdasarkan tingkat resikonya.
Topik Pertemuan K3
• Kecelakaan yang baru terjadi
• JSA
• Peraturan K3
• Kebijakan K3
• Rekomendasi dari pertemuan sebelumnya
yang belum tuntas dilaksanakan
• Potensi bahaya yang mungkin terjadi pada
suatu area kerja
Kelebihan metode ceramah dalam
pertemuan K3
• Pembicara dapat mengatur dan
mengendalikan pertemuan sehingga
waktu tidak molor sedangkan
kekurangannya peserta tidak
berpartisipasi aktif sehingga cenderung
membosankan bahkan bisa mengantuk
LOTO (Lock Out Tag Out)
Prosedur pengendalian (isolasi) sumber energy pada
mesin selama mesin dalam proses pekerjaan perbaikan
atau dalam kondisi berbahaya.
- Identifikasi sumber energy
- Isolasi & mematikan energy
- Mengunci & memberi tanda bahaya
- Memastikan efektifitas isolasi energy
Contoh :
- Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan alat berat
- Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan panel
listrik
Bahaya yang mungkin terjadi dalam
penggunaan bekerja di ketinggian
• Pekerja yang sedang bekerja jatuh dari atas ketiggian, tindakan
pencegahan memasang pagar pengaman yang memadai pada
lantai kerja
• Material atau peralatan jatuh dar ketinggian, pencegahannya
dengan mengikat peralatan dan mengikat celah-celah papan lantai
perancah
• Perancah rubuh/ambruk, pencegahannya dengan menginspeksi
seluruh perlengkapan perancah sebelum dan sesudah untuk
memastikan kondisi aman, sesuaikan beban perancah dan ikatkan
perancah keseluruh bangunan
• Pekerja jatuh pada saat naik perancah pencegahannya sediakan
tangga untuk naik dan gunanya prinsip 3 point (2 tangan satu
kaki/satu tangan 2 kaki)
• Orang terkena peralatan / material yang jatuh pencegahannya
pasang barikade / tali
• Pembatas untuk mencegah orang berada dibawah, disekitar
perancah
Bahaya penggunaan crane dalam
mengangkat
• Orang terkena barang yang diangkat karena muatan yang
mengayun (swing) pencegahannya, upayakan titik berat tegak lurus
dengan hoist crane atau gunakan tag line
• Barang yang sedang diangkat terjatuh pencegahannya ikat barang
yang diangkat dengan baik (khususnya pipa, atau barang kecil
lainnya)
• Orang terkena oleh barang yang sedang diangkat pencegahannya
dilarang berada dibawah beban yang sedang diangkat
• Crane terjungkal / ambruk pada saat mengangkat pencegahannya
pastikan beban yang dianggat sesuia dengan SWL dari crane dan
selalu memasang kaki penopang (out rigger) pada posisi maksimun
• Seling crane putus sehingga barang terjatuh, pencegahan; periksa
kelayakan seling dan paastikan beban yang diangkat sesuai SWL
Jenis api dan contohnya
• A : yaitu api yang melibatkan / berasal dari zat
padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
plastik dan karet
• B : Api yang melibatkan / berasal dari bahan
bakar cair dan gas seperti minyak, oli,cat dan
gas
• C : Api yang melibatkan / berasal dari perlatan
listrik yang bertegangan
• D : Api yang melibatkan / berasal dari logam
yang dapat terbakar (biasanya dalam bentuk
tepung) seperti aluminiumn titanium, potassium,
lithium dll
Terjadinya Api
• Api terjadi saat bertemunya 3 unsur yaitu
panas, oksigen dan bahan bakar
• Api dipadamkan dengan air : unsur yang
di hilangkan adalah panas
• Alat pendeteksi kebakaran :
- Deteksi panas (heat detector)
- Deteksi asap (smoke detector)
- Deteksi api (flame detector)
Keuntungan pembuatan JSA dengan
metode Observasi dan Diskusi
• Si pembuat JSA dapat melihat langsung
langkah-langkah yang dilakukan oleh pekerja
dengan melakukan tugas, bahan, peralatan dan
lingkungan kerjanya secara nyata dapat
mengevaluasi semua potensi bahanyanya,
kemudian setiap langkah dapat didiskusikan
dengan karyawan yang diobservasi sehingga
hasilnya akan lebih akurat dan terpakai
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)
 Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada
saat mengangkat
 Tabung bertekanan meledak
 Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih
disebabkan kebakaran, peledakan yg
menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam
 Kebocoran bahan berbahaya
 Kendaraan pengangkut bahan berbahaya
terbalik, dll
Alasan mengapa pengawas langsung harus
melakukan investigasi
• Pengawas memiliki kepentingan sendiri
• Pengawas mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan sifat atau tabiat
orang-ornag yang bekerja padanya
• Pengawas harus mengetahui dengan baik bagaimana dan dimana
mendapatkan informasi yang diperlukan
• Pengawas adalah orang pertama yang harus memulai atau mengambil
tindakan apabila kecelakaan
• Pengawas dapat mempelajari penyebab kecelakaan dan dapat segera
mengambil tindakan perbaikan sebelum kecelakaan berikutnya terjadi
• Pengawas dapat memperoleh keuntungan dari investigasi antara lain:
– Menunjukan perhatian pengawas terhadap keselamatan kerja
– Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan peralatan
– Mengurangi biaya operasi dan cidera
– Menunjukan/ membuktikan bahwa pengawas mempunyai kendali/ otoritas
 Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung
dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas
anak buahnya
 Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
 Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap
Tindakan yang dilakukan apabila
menemukan kebakaran
• Mematikan api tersebut apabila mampu
• Membunyikan alarm kebekaran
• Menghubungi / melaporkan kebagian
pemadam kebakaran atau emergency
respond
• Mengevakuasi seluruh karyawan yang ada
di area/ruang tersebut kedaerah yang
aman
Menjamin keselamatan Anak
Buah
• Memberikan pelatihan
• Memberikan APD
• Melakukan Safety talk
• Menjelaskan JSA
• Memastikan area dan alat kerja aman
• Melakukan inspeksi terencana
• Melakukan observasi tugas
Tahapan Inspeksi
 PERSIAPAN INSPEKSI
 INSPEKSI
– - Siklus Pengamatan
– - Objek Inspeksi
– - Pengamatan Total
– - Klasifikasi bahaya
 LAPORAN INSPEKSI

More Related Content

What's hot

Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)
Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)
Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)Benjamin Ang
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaAli Fuad R
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxAdindaNadia2
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
 
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdf
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdfPCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdf
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdfControlCase
 
Refigerasi
RefigerasiRefigerasi
Refigerasimaulidan
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerjaPertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerjaRian Anas
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Dwi D'affaires
 
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_Eryk
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_ErykData Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_Eryk
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_ErykEryk Budi Pratama
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Lampiran kepmen 186 th 1999
Lampiran kepmen 186 th 1999Lampiran kepmen 186 th 1999
Lampiran kepmen 186 th 1999Al Marson
 

What's hot (14)

Mm iso 27001 2013 +annex a
Mm iso 27001 2013 +annex aMm iso 27001 2013 +annex a
Mm iso 27001 2013 +annex a
 
Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)
Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)
Applying the Personal Data Protection Act (Singapore)
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
 
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdf
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdfPCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdf
PCI DSS v4 - ControlCase Update Webinar Final.pdf
 
Refigerasi
RefigerasiRefigerasi
Refigerasi
 
K3 PERTAMBANGAN 2.pdf
K3 PERTAMBANGAN 2.pdfK3 PERTAMBANGAN 2.pdf
K3 PERTAMBANGAN 2.pdf
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerjaPertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_Eryk
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_ErykData Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_Eryk
Data Protection Indonesia: Basic Regulation and Technical Aspects_Eryk
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran
 
Basic hse
Basic hseBasic hse
Basic hse
 
Lampiran kepmen 186 th 1999
Lampiran kepmen 186 th 1999Lampiran kepmen 186 th 1999
Lampiran kepmen 186 th 1999
 

Similar to pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf

Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxKumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxrfajarnugroho
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3babeaja
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3ridho0chir
 
FSWP induction.ppt
FSWP induction.pptFSWP induction.ppt
FSWP induction.pptNugrohoDavid
 
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.pptiwegame1
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfrhamset
 
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK & Mhsw.ppt
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK &  Mhsw.pptdasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK &  Mhsw.ppt
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK & Mhsw.pptputrianggipermata2
 
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeTeknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeOemar Bakrie
 
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02hanu suwardi
 
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxMATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxtarjunijuni
 

Similar to pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf (20)

Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxKumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
 
manajemen k3.ppt
manajemen k3.pptmanajemen k3.ppt
manajemen k3.ppt
 
FSWP induction.ppt
FSWP induction.pptFSWP induction.ppt
FSWP induction.ppt
 
dasar-k3.ppt
dasar-k3.pptdasar-k3.ppt
dasar-k3.ppt
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Dasar k3 uts
Dasar k3 utsDasar k3 uts
Dasar k3 uts
 
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt
255ee3f9b03df9d16b680f196f8bc3fc.ppt
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdf
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK & Mhsw.ppt
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK &  Mhsw.pptdasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK &  Mhsw.ppt
dasar-dasar k3 umum untuk siwa SMK & Mhsw.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeTeknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
 
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
 
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxMATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
 
Introduction to OHS-2.pptx
Introduction to OHS-2.pptxIntroduction to OHS-2.pptx
Introduction to OHS-2.pptx
 

pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf

  • 2. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Operasional • Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan dan kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannnya • Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian • Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya • Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
  • 3. Lima objek yang harus diamati dalam mengidentifikasi bahaya • Reaksi seseorang • Posisi seseorang • Alat pelindung diri • Perkakas dan alat yang digunakan • Prosedur kerja
  • 4. PENYELIDIKAN KECELAKAAN & KEJADIAN BERBAHAYA (46) TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali 1. Untuk memberikan pertolongan. 2. Hanya dapat di ubah dengan persetujuan KAIT, jika diperlukan untuk kepentingan pekerjaan,
  • 5. KRITERIA KECELAKAAN TAMBANG • Benar terjadi • Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin • Akibat kegiatan usaha pertambangan • Pada Jam kerja • Dalam wilayah KP/KK
  • 6. Salah satu langkah agar pekerjaan Saudara sebagai pengawas menjadi accountable – Merinci pekerjaan pengawasan, jadwal, waktu pelaksanaan dan area yang diperiksa – Membuat petunjuk pengisian & pelaksanaan – Evaluasi daerah yang diawasi, kuantitas pengawasan & prosentasenya – Membuat daftar pemeriksaan dan daftar yang bertanggung jawab – Membuat laporan
  • 7. Tiga Aspek Peralatan yang harus di periksa Tiga aspek tersebut adalah : • Apakah peralatan itu sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan( tepat guna) • Apakah cara mengunakan sudah benar • Apakah kondisinya dalam keadaan aman
  • 8. Safety Talk/Toolbox Meeting • Pertemuan K3 yang dilakukan oleh seorang pengawas dengan anak buahnya untuk memberikan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan pekerjaannya. • Safety talk dilakukan SETIAP AWAL GILIR KERJA (SETIAPAWAL SHIFT).
  • 9. Penggolongan cidera akibat kecelakaan tambang • Cidera ringan (tidak dapat bekerja lebih dari 1 hari s/d 3 minggu) • Cidera berat (tidak dapat bekerja lebih dari 3 minggu atau cacat) • Mati
  • 10. Karyawan Tidak Pakai APD • Menghentikan pekerjaannya • Memberikan teguran dan menanyakan kenapa tidak menggunakan APD • Memberikan pengarahan arti pentingnya penggunaan APD • Melakukan perbaikan dengan cara menginstruksikan agar pekerja tsb menggunakan APD
  • 11. Setiap Karyawan Wajib Mendapatkan Pelatihan sebagai Pekerja Tambang, Contoh : • Pelatihan untuk pekerja baru (induction) • Pelatihan untuk tugas baru • Pelatihan penyegaran
  • 12. Tanggap Darurat Kecelakaan 1) Pengendalian tempat kejadian kecelakaan 2) Lakukan pertolongan dengan P3K 3) Cegah kecelakaan lanjutan/kedua 4) Melakukan identifikasi fakta-fakta 5) Melakuka perlindungan fakta-fakta 6) Melakukan identifikasi kerugian 7) Lapor manager/atasan
  • 13. Bahaya & Resiko • Bahaya adalah : SEGALA SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN, KERUGIAN ATAU CIDERA • Resiko adalah : KEMUNGKINAN CIDERA / KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI SUATU BAHAYA • Contoh : BAHAYA MEKANIS ; putaran engine, pulley, fan belt dll BAHAYA FISIK : Getaran, kebisingan, temperatur BAHAYA ERGONOMI : Sempit, terbatas, overload dll
  • 14. Yang dimaksud Pengamatan Total Dalam Inspeksi adalah : • Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan secara maksimal indra penglihatan (mata) untuk tindakan atau kondisi tidak aman, hidung untuk bau yang tidak normal, telinga untuk suara yang tidak normal dan peraba untuk temperatur yang tidak normal
  • 15. Saksi Langsung dan Saksi Tidak Langsung • Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar dan merasakan langsung kecelakaan yang ada pada lokasi tersebut • Saksi tidak langsung adalah saksi yang tidak melihat atau tidak berada dilokasi kecelakaan namun mempunyai hubungan dengan pekerjaan tersebut atau kecelakaan tersebut. - Saksi ahli - Atasan langsung - Rekan kerja dari korban atau pelaku - Org yg paham tentang alat yg kecelakaan - Org yg paham tabiat/sifat org yg kecelakaan - Dokter/paramedic atau psikolog
  • 16. Hirarki Kontrol Bahaya 1. Primary Control Methods Engineering Control 3. Tertiary Control Methods Work Practices, …. 2. Secondary Control Methods Administrative Control 4. Personal Protective Equipment ( PPE) APD
  • 17. Penggunaan JSA • Sebagai bahan orientasi karyawan baru / penugasan baru • Sebagai bahan untuk membuat instruksi kerja • Sebagai bahan untuk observasi tugas terencana • Sebagai bahan safety talk • Sebagai bahan acuan dalam melakukan penyelidikan kecelakaan
  • 18. Mengutamakan Pencegahan - Aspek Teknis Pencegahan lebih mudah di bandingkan dengan pengelolaan Pencegahan tidak memerlukan kajian teknis mengenai pengelolaan lingkungan - Aspek Ekonomis Pencegahan lebih murah di bandingkan dengan pengelolaan Biaya yang di butuhkan dalam pengelolaan lingkungan harus di anggarkan tiap tahunnya, tidak banyak membutuhkan biaya untuk pengelolaan lingkungan
  • 19. Tujuan Investigasi MENCARI FAKTA-FAKTA & PENYEBAB KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL TINDAKAN KOREKSI/ PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SERUPA TIDAK TERULANG KEMBALI Kecelakaan berakibat mati dan berat harus segera dilaporkan ke KAIT.
  • 20. Penyebab Langsung (Tindakan Tidak Aman)  MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN  MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX  MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP  MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK  TIDAK MEMAKAI APD  MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG  BEKERJA DENGAN POSISI TIDAK BENAR  BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL  PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT  TERLALU MEMFORSIR TENAGA  TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA  MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN/LARANGAN, DLL
  • 21. Penyebab Langsung (Kondisi Tidak Aman)  PERKAKAS ATAU PERALATAN RUSAK  PENGAMAN/PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP  PERINGATAN/RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP  HOUSEKEEPING TIDAK BAIK  BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN  PENERANGAN KURANG  KEBISINGAN TINGGI  VENTILASI TIDAK MEMADAI  TEMPERATUR RENDAH/TINGGI  BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM  BERDEBU/BERASAP  PENYANGGAN TIDAK MEMADAI
  • 22. Pekerjaan yg harus dibuat JSA  TUGAS BARU BELUM PERNAH DILAKUKAN  PEKERJAAN LOKASINYA TERPENCIL  TUGAS YG JARANG DILAKUKAN , TETAPI KRITIS  TUGAS KRITIS Pekerjaan yg harus dibuat JSA : IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS : - TINGKAT KEPARAHAN - KEKERAPAN/KEBERULANGAN - ADA PELUANG - TUGAS BARU
  • 23. Langkah Membuat JSA  MEMILIH PEKERJAAN  MENGURAIKAN LANGKAH PEKERJAAN  IDENTIFIKASI BAHAYA  MENGENDALIKAN BAHAYA
  • 24. 24 PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)  KTT wajib mengadakan diklat : Pekerja Baru, Pekerja Tugas Baru, Penyegaran, dan Diklat lain yg ditetapkan KaIT  Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.  Setiap Program Diklat Tsb hrs mendapat persetujuan dari KaIT
  • 25. 25 PEKERJA TAMBANG (32) Hak :  Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)  Diklat (28-30)  Keberatan bekerja apabila tidak aman (32) Kewajiban :  Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP  Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas  Memakai dan merawat APD  Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT (32-6) dan (UU No. 1 th 1970)
  • 26. 26 Lanjutan…. Memperhatikan dan menjaga K2 dirinya serta orang lain Melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak bisa diatasinya Melaporkan kecelakaan/cidera PEKERJA TAMBANG (32)
  • 27. Reklamasi & Pascatambang • Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya • Pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.
  • 28. Metode Analisa Pembuatan JSA 1. Metode Analisa dengan OBSERVASI DAN DISKUSI 2. Metode Analisa dengan hanya menggunakan DISKUSI Metode Observasi dan Diskusi : 1. Seleksi Pekerja 2. Memberikan penjelasan (Tujuan : evaluasi pekerjaan bukan pekerjanya) 3. Observasi dan periksa setiap langkah yang dilakukan pekerja 4. Periksa uraian pekerjaan dengan pekerja 5. Ulangi langkah 2 – 4 (untuk pekerja yg lain utk tambahan masukan) 6. Identifikasi potensi bahaya/kerugian yang terpapar setiap langkah
  • 29. Pengawas harus segera ke lokasi kecelakaan  Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak buahnya  Seorang pengawas mempunyai tanggung gugat terhadap setiap kecelakaan yang terjadi diarea kerjanya  Pengawas memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan anak buahnya.
  • 30. Pekerjaan yang memerlukan izin kerja (work permit) • Izin bekerja panas(hot work permit): yaitu pekerjaan yang menimbulkan api pada daerah yang terdapat bahan yang mudah menyala/terbakar, sehingga berpotensi kebakaran • Izin bekerja diruang terbatas (confined space permit) yaitu izin bekerja dalam ruang yang sempit karna akses ruang ini terbatas, dan didalamnya dapat terjadi pengumpulan gas berbahaya dan oksigen kurang, sehingga sangat membahayakan pekerja. • Izin penggalian yaitu izin penggalian pada daerah dimana terdapat saluran pipa atau saluran kabel listrik bawah tanah, sehingga sangat berbahaya apabila alat gali merusak pipa atau saluran kabel listrik bawah tanah tersebut • Izin bekerja di bawah atau dekat saluran kabel listrik udara (power line) yaitu pekerjaan didekat atau dibawah saluran kabel listrik udara sangat berpotensi akan menyentuh kebel udara tersebut yang biasanya tidak berisolasi
  • 31. Hasil Inspeksi yang harus diperhatikan • Hasil inspeksi yang mempunyai potensi atau bahaya dengan kategori kelas A dan B • Atau bahaya yang dapat mengakibatkan cidera Fatal (mati) dan cidera berat
  • 32. Cara yang aman untuk memarkir kendaraan di jalan tambang adalah: • Parkir di pinggir sehingga tidak menghalangi lalu lintas • Pasang rem tangan dan ganjal roda • Bila di turunan arahkan ban kea rah tebing/safety berm dan masukkan gigi • Nyalakan lampu agar mudah telihat oleh kendaraan lain • Matikan mesin dan kunci pintu apabila meninggalkan kendaraan
  • 33. Definisi • Setling Pond : kolam-kolam pengendapan yang bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari dampak penambangan • Tailing pond : kolam-kolam pengendapan yang bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari dampak pengolahan bahan galian • Oil trap : kolam-kolam kompartemen yang bertujuan untuk memisahkan oli dengan air dan mengendalikan kualitas air
  • 34. Dampak Pertambangan terhadap lingkungan - Terjadi perubahan bentang alam (tamka) - Gangguan terhadap keseimbangan alam - Perubahan komunitas alami - Perubahan iklim mikro - Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan - Terganggunya siklus alami yang telah berlangsung sebelumnya - Mempengaruhi kualitas air permukaan dan air tanah - Potensi terjadinya pencemaran
  • 35. Amdal, UKL-UPL • AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha / kegiatan yang di rencanakan pada lingkungan hidup yang di perlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan • UKL-UPL Adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha/kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang di perlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha / kegiatan
  • 36. Air Asam Tambang • Pembentukan AAT proses oksidasi mineral-mineral sulfida (pirit, FeS2) dengan Oksigen dan Air (H2O) • Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O). Cara Pengendalian : Mengalirkan air asam tambang ke kolam settling pond agar air dapat di kendalikan sesuai baku mutu air
  • 37. Mengapa Bahaya Diklasifikasikan - Agar lebih mudah menentukan skala prioritas dalam melakukan perbaikan/ pengamanan karena akan menyangkut kerugian, biaya, personal, material dan lain-lain. - Sebagai gambaran suatu kecelakaan/ kerugian yang mungkin terjadi dapat diprediksi berdasarkan tingkat resikonya.
  • 38. Topik Pertemuan K3 • Kecelakaan yang baru terjadi • JSA • Peraturan K3 • Kebijakan K3 • Rekomendasi dari pertemuan sebelumnya yang belum tuntas dilaksanakan • Potensi bahaya yang mungkin terjadi pada suatu area kerja
  • 39. Kelebihan metode ceramah dalam pertemuan K3 • Pembicara dapat mengatur dan mengendalikan pertemuan sehingga waktu tidak molor sedangkan kekurangannya peserta tidak berpartisipasi aktif sehingga cenderung membosankan bahkan bisa mengantuk
  • 40. LOTO (Lock Out Tag Out) Prosedur pengendalian (isolasi) sumber energy pada mesin selama mesin dalam proses pekerjaan perbaikan atau dalam kondisi berbahaya. - Identifikasi sumber energy - Isolasi & mematikan energy - Mengunci & memberi tanda bahaya - Memastikan efektifitas isolasi energy Contoh : - Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan alat berat - Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan panel listrik
  • 41. Bahaya yang mungkin terjadi dalam penggunaan bekerja di ketinggian • Pekerja yang sedang bekerja jatuh dari atas ketiggian, tindakan pencegahan memasang pagar pengaman yang memadai pada lantai kerja • Material atau peralatan jatuh dar ketinggian, pencegahannya dengan mengikat peralatan dan mengikat celah-celah papan lantai perancah • Perancah rubuh/ambruk, pencegahannya dengan menginspeksi seluruh perlengkapan perancah sebelum dan sesudah untuk memastikan kondisi aman, sesuaikan beban perancah dan ikatkan perancah keseluruh bangunan • Pekerja jatuh pada saat naik perancah pencegahannya sediakan tangga untuk naik dan gunanya prinsip 3 point (2 tangan satu kaki/satu tangan 2 kaki) • Orang terkena peralatan / material yang jatuh pencegahannya pasang barikade / tali • Pembatas untuk mencegah orang berada dibawah, disekitar perancah
  • 42. Bahaya penggunaan crane dalam mengangkat • Orang terkena barang yang diangkat karena muatan yang mengayun (swing) pencegahannya, upayakan titik berat tegak lurus dengan hoist crane atau gunakan tag line • Barang yang sedang diangkat terjatuh pencegahannya ikat barang yang diangkat dengan baik (khususnya pipa, atau barang kecil lainnya) • Orang terkena oleh barang yang sedang diangkat pencegahannya dilarang berada dibawah beban yang sedang diangkat • Crane terjungkal / ambruk pada saat mengangkat pencegahannya pastikan beban yang dianggat sesuia dengan SWL dari crane dan selalu memasang kaki penopang (out rigger) pada posisi maksimun • Seling crane putus sehingga barang terjatuh, pencegahan; periksa kelayakan seling dan paastikan beban yang diangkat sesuai SWL
  • 43. Jenis api dan contohnya • A : yaitu api yang melibatkan / berasal dari zat padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, plastik dan karet • B : Api yang melibatkan / berasal dari bahan bakar cair dan gas seperti minyak, oli,cat dan gas • C : Api yang melibatkan / berasal dari perlatan listrik yang bertegangan • D : Api yang melibatkan / berasal dari logam yang dapat terbakar (biasanya dalam bentuk tepung) seperti aluminiumn titanium, potassium, lithium dll
  • 44. Terjadinya Api • Api terjadi saat bertemunya 3 unsur yaitu panas, oksigen dan bahan bakar • Api dipadamkan dengan air : unsur yang di hilangkan adalah panas • Alat pendeteksi kebakaran : - Deteksi panas (heat detector) - Deteksi asap (smoke detector) - Deteksi api (flame detector)
  • 45. Keuntungan pembuatan JSA dengan metode Observasi dan Diskusi • Si pembuat JSA dapat melihat langsung langkah-langkah yang dilakukan oleh pekerja dengan melakukan tugas, bahan, peralatan dan lingkungan kerjanya secara nyata dapat mengevaluasi semua potensi bahanyanya, kemudian setiap langkah dapat didiskusikan dengan karyawan yang diobservasi sehingga hasilnya akan lebih akurat dan terpakai
  • 46. KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)  Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat mengangkat  Tabung bertekanan meledak  Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan kebakaran, peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam  Kebocoran bahan berbahaya  Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
  • 47. Alasan mengapa pengawas langsung harus melakukan investigasi • Pengawas memiliki kepentingan sendiri • Pengawas mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan sifat atau tabiat orang-ornag yang bekerja padanya • Pengawas harus mengetahui dengan baik bagaimana dan dimana mendapatkan informasi yang diperlukan • Pengawas adalah orang pertama yang harus memulai atau mengambil tindakan apabila kecelakaan • Pengawas dapat mempelajari penyebab kecelakaan dan dapat segera mengambil tindakan perbaikan sebelum kecelakaan berikutnya terjadi • Pengawas dapat memperoleh keuntungan dari investigasi antara lain: – Menunjukan perhatian pengawas terhadap keselamatan kerja – Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan peralatan – Mengurangi biaya operasi dan cidera – Menunjukan/ membuktikan bahwa pengawas mempunyai kendali/ otoritas
  • 48.  Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas anak buahnya  Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak buahnya  Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap
  • 49. Tindakan yang dilakukan apabila menemukan kebakaran • Mematikan api tersebut apabila mampu • Membunyikan alarm kebekaran • Menghubungi / melaporkan kebagian pemadam kebakaran atau emergency respond • Mengevakuasi seluruh karyawan yang ada di area/ruang tersebut kedaerah yang aman
  • 50. Menjamin keselamatan Anak Buah • Memberikan pelatihan • Memberikan APD • Melakukan Safety talk • Menjelaskan JSA • Memastikan area dan alat kerja aman • Melakukan inspeksi terencana • Melakukan observasi tugas
  • 51. Tahapan Inspeksi  PERSIAPAN INSPEKSI  INSPEKSI – - Siklus Pengamatan – - Objek Inspeksi – - Pengamatan Total – - Klasifikasi bahaya  LAPORAN INSPEKSI