SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Edizon Jambormias
Fakultas Pertanian Unpatti
(Inventory Model)
Persediaan = sumber-sumber daya
ekonomis (economic resources) yang
disimpan (stock) dalam rangka
mengantisipasi pemenuhan permintaan.
Bagaimana mengendalikan persediaan
sehingga dapat memenuhi permintaan
tetapi dengan biaya yang sekecil
mungkin...!!!
• Jumlah pesan banyak ----> waktu mencapai pesan
berikut (siklus) panjang ----> biaya pesan rendah ----->
biaya simpan tinggi.
• Jumlah pesan sedikit ----> siklus waktu pendek ---->
biaya pesan tinggi -----> biaya simpan rendah.
Manajemen waktu
(kapan) dan jumlah
pesanan
1. Ordering costs
Biaya pemesanan termasuk pengadaan dan penyediaan
2. Carrying costs
Biaya penyimpanan
3. Shortage costs
Biaya kekurangan persediaan
= Keputusan optimum yang meminimumkan
jumlah biaya persediaan.
• Biaya pemesanan dan pengadaan (Ordering &
procurement cost): pengangkutan, pengumpulan, pemilikan,
penempatan dan penyusunan di gudang; biaya-biaya
manajerial.
• Biaya penyiapan (set up cost), terjadi bila barang tidak
dipesan tetapi diproduksi sendiri.
• Biaya penyimpanan (Holding cost atau carrying cost):
penyimpanan secara fisik, pajak, asuransi dll.
• Biaya kekurangan bahan atau kehabisan barang
(shortage cost): persediaan tidak mencukupi kebutuhan
permintaan. Seperti biaya kehilangan pelanggan, penjualan,
dan biaya pemesanan khusus.
• Biaya pembelian (purchasing cost), yaitu biaya untuk
membeli persediaan.
Lebih rinci biaya persediaan meliputi:
1 siklus
1 siklus
• Model persediaan ==> jumlah pesanan ekonomis
(economic order quantity, EOQ) .
• EOQ ==> jumlah biaya pemesanan (ordering cost) =
jumlah biaya penyimpanan (holding cost)
Misal: barang yang diperlukan untuk produksi selama
setahun = 800 satuan dengan biaya sekali pesan 125
satuan mata uang (smu). Biaya simpan sebesar 20% per
tahun dari rata-rata persediaan dengan biaya per satuan
sebesar 120 smu. Simulasikan berapa kali (siklus)
pemesanan dalam setahun untuk memperoleh biaya
pesanan = biaya penyimpanan yang ekonomis!
Siklus
Pesanan
(selama 1
Tahun)
Jumlah
Pesanan
Rata-rata Biaya Biaya
Jumlah
Biaya
(lot size) Persediaan Penyimpanan Pesanan per Tahun
(Q) (Q/2) (Tahun, smu) (smu) (smu)
1 800 400 8000 125 8125
2 400 200 4000 250 4250
4 200 100 2000 500 2500
8 100 50 1000 1000 2000
16 50 25 500 2000 2500
32 25 12.5 250 4000 4250
20% dari (Q/2), dan biaya 125
biaya/unit 100 smu smu/pesanan
Biaya pesan = Biaya Simpan
Biaya Ekonomis
Bgm
menentukan
parameter-
parameter ini?
Model-model
Pengendalian
Persediaan
• Model sederhana ini digunakan bila
persediaan barang dibeli atau diproduksi
sendiri (seperti contoh di atas).
• Model ini meminimalkan biaya pesanan
dan biaya penyimpanan.
• Asumsi-asumsi:
•Permintaan barang diketahui dan bersifat
konstan.
•Harga per satuan barang juga konstan.
•Barang yang dipesan dan disimpan hanya
satu macam.
•Biaya penyimpanan dan pemesanan
konstan.
•Lead time (jangka waktu pemesanan
dengan barang diterima) adalah konstan.
•Tidak ada back order (pengembalian
pesanan)
TAC : Total biaya persediaan tahunan ekonomis (biaya ekonomis)
TOC : Total biaya pesan
TCC : Total biaya simpan
R : Jumlah barang yang dipesan/dibeli. Dari contoh, R = 800.
c : Biaya per satuan barang. Dari contoh, c = 100.
I : % biaya simpan dari nilai rata-rata satuan barang. Dari contoh: I =
20% = 1/5.
C : Biaya simpan tahunan (smu/satuan barang) = cI. Dari contoh, cI =
0.2*100 = 20.
S : Biaya setiap kali pesan. Dari contoh, S = 125 smu.
Q : kuantitas pemesanan (satuan/order)
Q* : Kuantitas pemesanan optimum (EOQ)
TC : Total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)
TAC = TOC + TCC
Total biaya pesan (TOC) didapat dari Frekuensi
pemesanan tahunan (R/Q) dikalikan dengan biaya setiap
kali pemesanan (S)
TOC = ( )
R
Q
S
Frekuensi pemesanan tahunan =
Jumlah pembelian (R)
kuantitas pemesanan (Q)
Total biaya simpan (TCC) didapat dari Rata-rata
persediaan (Q/2) dikalikan dengan biaya simpan tahunan.
TCC = ( )
Q
2
C
Rata-rata persediaan=
2
kuantitas pemesanan (Q)
TAC =( )
R
Q
S + ( )
Q
2
C
C = cI
Sehingga:
EOQ atau Q* tercapai pada saat TCC = TOC
( )
R
Q
S
=
( )
Q
2
C
TCC = TOC
=
QC
2
RS
Q
Q2C = 2RS
Q2 =
2R
S
C
EOQ = Q* =
2R
S
C
Untuk contoh:
2(800)(125)
Q*
100(0.2)

10000 100 unit
 
2(800)(125)
Q*
20

Parameter model EOQ yang lainnya
3. Total biaya tahunan minimum (TAC*)
TAC* = ( )
R
Q*
S + ( )
Q*
2
C
1. Total biaya pemesanan tahunan minimum
(TOC*)
TOC* = ( )
R
Q*
S
TCC* =( )
Q*
2
C
2. Total biaya simpan tahunan minimum
(TCC*)
=
800
100
125 = 1000 smu
=
100
2
20 = 1000 smu
= 1000 + 1000 = 2000 smu
= 2RSc𝐼 = 2RSC = 2(800)(125)(20) = 2000 smu
4. Frekuensi/siklus pemesanan optimum/tahun (F*)
F* = R
Q*
5. Jarak siklus optimum (T*)
=
800
100
= 8 siklus dalam setahun
= 12
100
800 = 1.5 bulan
T∗
= 𝑁
Q∗
R
= 365
100
800
= 45.6 hari
Sebuah toko menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan
selama satu tahun diperkirakan konstan. Toko menetapkan kebijakan
pemesanan sebanyak 2.000 generator setiap kali pemesanan dengan
waktu tunggu 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan bahwa
biaya setiap kali pemesanan Rp 600.000,- dan biaya penyimpanan
tahunan Rp 10.000,- per unit.
EOQ = Q* =
2R
S
C
R = Jumlah pembelian = 1.000 x 12 = 12.000
S = Biaya setiap kali pesan = 600.000
C = Biaya simpan tahunan =10.000
Persediaan maksimum
Persediaan
2.000
1.000
Q
Q/2
waktu
Lt Lt Lt
ROP
240
Persediaan toko generator
ROP = Reorder Point
Total biaya tahunan minimum (TC)
TAC = Rp. 6.000.000,- + Rp. 6.000.000,-
= Rp 12.000.000,-
Total biaya pemesanan tahunan (TOC)
TOC =
TCC
=
Total biaya simpan tahunan (TCC)
EOQ = Q* =
2(12000)(600000)
10000
= 1440000 = 1200 unit
12000
1200
600000 = Rp. 6.000.000, −
1200
2
10000 = Rp. 6.000.000, −
Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*)
F* = = 10 kali
Jarak siklus optimum (T*)
T* = = 0.10N
jika 1 tahun 300 hari kerja maka siklus optimum
setiap pesanan adalah T* = 0.10 (300) = 30
hari
12000
1200
1200
12000
Persediaan maksimum
Persediaan
1.200
600
EOQ
Q*/2
waktu
6 hari
6 hari
ROP
240
Pola persediaan toko generator dg kebijakan baru
30 hari
ROP = (6 hari / 30 hari)*1200 persediaan = 240 persediaan sisa
Suatu produk dipergunakan dengan kecepatan 4 unit tiap bulan.
Biaya penyediaan (set up cost) sebesar 50 smu, sedangkan biaya
penyimpanan (carrying cost) sebesar 8 smu per bulan. Hitung
jumlah pesanan ekonomis (EOQ) dan jumlah biaya minimum!
Diketahui:
Jumlah barang yang dipesan, R = 4 unit per bulan.
Biaya setiap kali pesan, S = 50 smu.
Biaya simpan, C = 8 smu per satuan barang per bulan.
Jawab:
Jumlah pesanan ekonomis, Q* =
2RS
𝐶
=
2(4)(50)
8
= 50 = 7.07 = 7
unit
Total biaya minimum, TAC* =
R
Q∗ S +
Q∗
2
C =
4
7
50 +
7
2
8
= 28.57 + 28 = 56.57 smu.
Catatan: tidak dihitung dalam tahun karena data tersedia semuanya
dalam bulan.
Untuk kebutuhan proses produksi dibutuhkan sejenis bahan mentah
sebanyak 2000 unit. Biaya penyediaan 100 smu. Biaya per satuan
barang 150 smu dan biaya penyimpanan 16% dari biaya per unit
barang per tahun. Cari EOQ dan biaya minimum!
Diketahui:
Jumlah barang yang dipesan, R = 2000 unit per bulan.
Biaya setiap kali pesan, S = 100 smu.
Biaya simpan, C = cI = 150(0.16/12 bulan) = 2 smu bulan.
Jawab:
Jumlah pesanan ekonomis,
Q* =
2RS
𝐶
=
2(2000)(100)
2
= 200000 = 447 unit
Total biaya minimum, TAC* =
R
Q∗ S +
Q∗
2
C =
2000
447
100 +
447
2
2
= 447.43 + 447 = 894.43 smu.
Jika diketahui dinyatakan per tahun:
Jumlah barang yang dipesan, R = 2000*12 = 24000 unit
per tahun.
Biaya setiap kali pesan, S = 100 smu.
Biaya simpan, C = cI = 150*0.16) = 24 smu per tahun.
Jawab:
Jumlah pesanan ekonomis,
Q* =
2RS
𝐶
=
2(24000)(100)
24
= 200000 = 447 unit
TAC* =
R
Q∗ S +
Q∗
2
C =
2000
447
100 +
447
2
2
= 447.43 + 447 = 894.43 smu.
1. Sebuah toko berencana untuk menjual 9600 ban radial
tahun depan, dan diperkirakan akan sama setiap
tahunnya. Harga simpan sebuah ban adalah 16 smu per
tahun, sedangkan biaya pesan dari pabrik sampai toko
memerlukan biaya 75 smu setiap kali pesan. Toko
tersebut buka dalam 288 hari dalam setahun.
• Berapa jumlah ban radial yang harus dipesan agar diperoleh biaya
pemesanan optimal?
• Berapa total biaya pesan ekonomis?
• Berapa kali jumlah pemesanan dalam setahun?
• Berapa hari yang diperlukan untuk setiap kali pesanan berikutnya?
• Gambarkan siklus pemesanannya!
2. Suatu perusahaan cat akan memperbaiki cara
pengaturan suplai cat guna keperluan
pengecatan mobil. Jumlah permintaan cat
semacam itu per tahun 25000 unit, dengan
biaya 10 smu per unit dan digunakan pada
tingkat yang konstan. Biaya penyimpaman
diperkirakan 15% dari nilai cat yang disimpan.
Biaya per pesanan 40 smu. Tentukanlah:
• Berapa jumlah cat yang harus dipesan per
pesanan?
• Berapa sering (frekuensi) cat harus dipesan?
• Berapa jumlah biaya setahun yang
berhubungan dengan kebijakan di atas?
3. Permintaan untuk suatu jenis suku cadang
cenderung konstan pada tingkat 1000 unit per
bulan. Biaya penyimpanan 25 smu per tahun
dan biaya pemesanan 75 smu.
• Berapa jumlah pemesanan ekonomis?
• Tunjukkan bahwa biaya penyimpanan tahunan
sama dengan biaya pemesanan tahunan kalau
tercapai jumlah pesanan ekonomis atau
optimum.
• Kalau seandainya pemesanan dilakukan sekali
saja setiap minggu, berapa persen terjadi
penambahan atau kenaikan biaya?
• Pemesanan kembali (reorder) sudah harus dilakukan ketika
persediaan telah mencapai suatu titik tertentu sebelum barang
habis.
• Pemesanan kembali terjadi ketika tingkat persediaan menurun
menjadi LR satuan (R = jumlah total pesanan).
• Asumsi gambar: kejadian Lead time L lebih kecil dari
panjang/jarak siklus optimum T* (T* = Q*/R).
L = lead time (waktu antara pemesanan hingga barang tiba)
Bagaimana bila terjadi L > T*?
• Suatu effective lead time (Le) dapat didefinsikan untuk
penyelesaian masalah.
• Effective lead time didefinisikan sebagai
Le = L – nT*
dimana n = bilangan integer terbesar yang tidak melebihi
L/T*.
• Reorder point yang terjadi pada Le satuan menghasilkan
kebijakan persediaan sebagai:
Pemesanan sejumlah Q* dilakukan ketika tingkat
persediaan menurun menjadi LeR.
• Laju penggantian lampu Neon di suatu kampus adalah
100 unit per hari. Bagian fisik merencanakan pemesanan
lampu neon secara periodik. Biayanya $100 untuk setiap
pembelian pesanan. Biaya penyimpanan lampu neon
diperkirakan sekitar $ 0.02 per hari. Lead time antara
penempatan dan penerimaan pesanan adalah 12 hari.
Tentukan kebijakan persediaan optimal untuk memesan
lampu neon ini.
Penyelesaian:
• Diketahui: R = 100 unit per hari; S = $100; C = $0.02 per
unit per hari; L = 12 hari.
• Sehingga:
Q* =
2𝑆𝑅
𝐶
=
2 $100 100
0.02
= 1000 lampu neon
• Jarak siklus optimum T* =
𝑄∗
𝑅
=
1000
100
= 10 hari.
• Karena lead time L = 12 hari > jarak siklus optimum T* = 10
hari, maka harus ditentukan Le.
• Jumlah siklus integer n yang terkandung dalam L adalah:
n = (integer terbesar ≤
𝐿
𝑇∗
) = (integer terbesar ≤
12
10
) = 1.
• Sehingga Le = 12 – 1*10 = 2 hari.
• Pemesanan kembali terjadi ketika tingkat persediaan
menurun menjadi:
LeR = 2(100) = 200 neon.
Kebijakan: pemesanan Q* = 1000 unit dilakukan ketika
tingkat persediaan menurun menjadi 200 unit

More Related Content

Similar to Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanGhazy Haq
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanQuraeni Wardhany
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptAnnisaRohima1
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Dhoi' D
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanHabil Bunaiya
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainTaufik Arief Widodo
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaanIshak Enginer
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
chapter 6.pptx
chapter 6.pptxchapter 6.pptx
chapter 6.pptxAstuty9
 

Similar to Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx (20)

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
Mentkuan13modelpersediaan
Mentkuan13modelpersediaanMentkuan13modelpersediaan
Mentkuan13modelpersediaan
 
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independenPertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chain
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
9. Lot Sizing.ppt
9. Lot Sizing.ppt9. Lot Sizing.ppt
9. Lot Sizing.ppt
 
chapter 6.pptx
chapter 6.pptxchapter 6.pptx
chapter 6.pptx
 

More from EdizonJambormias2

[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf
[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf
[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdfEdizonJambormias2
 
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...EdizonJambormias2
 
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang KehutananEdizonJambormias2
 
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirProsiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirEdizonJambormias2
 
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa SawitModel Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa SawitEdizonJambormias2
 
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdf
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdfModel Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdf
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdfEdizonJambormias2
 
Introduction to Next Generation Sequencing
Introduction to Next Generation SequencingIntroduction to Next Generation Sequencing
Introduction to Next Generation SequencingEdizonJambormias2
 
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...EdizonJambormias2
 
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland S
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland SDr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland S
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland SEdizonJambormias2
 
Utility of transcriptome sequencing for phylogenetic
Utility of transcriptome sequencing for phylogeneticUtility of transcriptome sequencing for phylogenetic
Utility of transcriptome sequencing for phylogeneticEdizonJambormias2
 
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)EdizonJambormias2
 
Next Generation Sequencing - An Overview
Next Generation Sequencing - An OverviewNext Generation Sequencing - An Overview
Next Generation Sequencing - An OverviewEdizonJambormias2
 
Next Generation Sequencing (NGS) in the Clinic
Next Generation Sequencing (NGS) in the ClinicNext Generation Sequencing (NGS) in the Clinic
Next Generation Sequencing (NGS) in the ClinicEdizonJambormias2
 
EMT Next Generation Sequencing in Helath and Science
EMT Next Generation Sequencing in Helath and ScienceEMT Next Generation Sequencing in Helath and Science
EMT Next Generation Sequencing in Helath and ScienceEdizonJambormias2
 
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.ppt
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.pptAdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.ppt
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.pptEdizonJambormias2
 

More from EdizonJambormias2 (15)

[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf
[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf
[Annika_Kangas,_Matti_Maltamo]_Forest_Inventory_M(BookZZ.org).pdf
 
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...
(Forestry Sciences 76) M. Köhl (auth.), Piermaria Corona, Michael Köhl, Marco...
 
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan
@@risetoperasi-9-model-persediaan di Bidang Kehutanan
 
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirProsiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
 
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa SawitModel Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit
Model Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit
 
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdf
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdfModel Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdf
Model Produksi Tanaman Padi. Untuk Pertanian pdf
 
Introduction to Next Generation Sequencing
Introduction to Next Generation SequencingIntroduction to Next Generation Sequencing
Introduction to Next Generation Sequencing
 
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...
(The Ima Volumes in Mathematics and Its Applications) Terry Speed (editor), M...
 
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland S
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland SDr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland S
Dr Luke Alphey - DNA Sequencing (Introduction to Biotechniques)-Garland S
 
Utility of transcriptome sequencing for phylogenetic
Utility of transcriptome sequencing for phylogeneticUtility of transcriptome sequencing for phylogenetic
Utility of transcriptome sequencing for phylogenetic
 
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)
Spatial transcriptomics in Plant (for Agriculture)
 
Next Generation Sequencing - An Overview
Next Generation Sequencing - An OverviewNext Generation Sequencing - An Overview
Next Generation Sequencing - An Overview
 
Next Generation Sequencing (NGS) in the Clinic
Next Generation Sequencing (NGS) in the ClinicNext Generation Sequencing (NGS) in the Clinic
Next Generation Sequencing (NGS) in the Clinic
 
EMT Next Generation Sequencing in Helath and Science
EMT Next Generation Sequencing in Helath and ScienceEMT Next Generation Sequencing in Helath and Science
EMT Next Generation Sequencing in Helath and Science
 
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.ppt
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.pptAdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.ppt
AdamAmeur_SciLife_Bioinfo_course_Nov2015.ppt
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx

  • 1. Edizon Jambormias Fakultas Pertanian Unpatti (Inventory Model)
  • 2.
  • 3. Persediaan = sumber-sumber daya ekonomis (economic resources) yang disimpan (stock) dalam rangka mengantisipasi pemenuhan permintaan.
  • 4. Bagaimana mengendalikan persediaan sehingga dapat memenuhi permintaan tetapi dengan biaya yang sekecil mungkin...!!! • Jumlah pesan banyak ----> waktu mencapai pesan berikut (siklus) panjang ----> biaya pesan rendah -----> biaya simpan tinggi. • Jumlah pesan sedikit ----> siklus waktu pendek ----> biaya pesan tinggi -----> biaya simpan rendah. Manajemen waktu (kapan) dan jumlah pesanan
  • 5.
  • 6. 1. Ordering costs Biaya pemesanan termasuk pengadaan dan penyediaan 2. Carrying costs Biaya penyimpanan 3. Shortage costs Biaya kekurangan persediaan = Keputusan optimum yang meminimumkan jumlah biaya persediaan.
  • 7. • Biaya pemesanan dan pengadaan (Ordering & procurement cost): pengangkutan, pengumpulan, pemilikan, penempatan dan penyusunan di gudang; biaya-biaya manajerial. • Biaya penyiapan (set up cost), terjadi bila barang tidak dipesan tetapi diproduksi sendiri. • Biaya penyimpanan (Holding cost atau carrying cost): penyimpanan secara fisik, pajak, asuransi dll. • Biaya kekurangan bahan atau kehabisan barang (shortage cost): persediaan tidak mencukupi kebutuhan permintaan. Seperti biaya kehilangan pelanggan, penjualan, dan biaya pemesanan khusus. • Biaya pembelian (purchasing cost), yaitu biaya untuk membeli persediaan. Lebih rinci biaya persediaan meliputi:
  • 10. • Model persediaan ==> jumlah pesanan ekonomis (economic order quantity, EOQ) . • EOQ ==> jumlah biaya pemesanan (ordering cost) = jumlah biaya penyimpanan (holding cost) Misal: barang yang diperlukan untuk produksi selama setahun = 800 satuan dengan biaya sekali pesan 125 satuan mata uang (smu). Biaya simpan sebesar 20% per tahun dari rata-rata persediaan dengan biaya per satuan sebesar 120 smu. Simulasikan berapa kali (siklus) pemesanan dalam setahun untuk memperoleh biaya pesanan = biaya penyimpanan yang ekonomis!
  • 11. Siklus Pesanan (selama 1 Tahun) Jumlah Pesanan Rata-rata Biaya Biaya Jumlah Biaya (lot size) Persediaan Penyimpanan Pesanan per Tahun (Q) (Q/2) (Tahun, smu) (smu) (smu) 1 800 400 8000 125 8125 2 400 200 4000 250 4250 4 200 100 2000 500 2500 8 100 50 1000 1000 2000 16 50 25 500 2000 2500 32 25 12.5 250 4000 4250 20% dari (Q/2), dan biaya 125 biaya/unit 100 smu smu/pesanan
  • 12. Biaya pesan = Biaya Simpan Biaya Ekonomis Bgm menentukan parameter- parameter ini? Model-model Pengendalian Persediaan
  • 13.
  • 14. • Model sederhana ini digunakan bila persediaan barang dibeli atau diproduksi sendiri (seperti contoh di atas). • Model ini meminimalkan biaya pesanan dan biaya penyimpanan.
  • 15. • Asumsi-asumsi: •Permintaan barang diketahui dan bersifat konstan. •Harga per satuan barang juga konstan. •Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam. •Biaya penyimpanan dan pemesanan konstan. •Lead time (jangka waktu pemesanan dengan barang diterima) adalah konstan. •Tidak ada back order (pengembalian pesanan)
  • 16. TAC : Total biaya persediaan tahunan ekonomis (biaya ekonomis) TOC : Total biaya pesan TCC : Total biaya simpan R : Jumlah barang yang dipesan/dibeli. Dari contoh, R = 800. c : Biaya per satuan barang. Dari contoh, c = 100. I : % biaya simpan dari nilai rata-rata satuan barang. Dari contoh: I = 20% = 1/5. C : Biaya simpan tahunan (smu/satuan barang) = cI. Dari contoh, cI = 0.2*100 = 20. S : Biaya setiap kali pesan. Dari contoh, S = 125 smu. Q : kuantitas pemesanan (satuan/order) Q* : Kuantitas pemesanan optimum (EOQ) TC : Total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)
  • 17. TAC = TOC + TCC Total biaya pesan (TOC) didapat dari Frekuensi pemesanan tahunan (R/Q) dikalikan dengan biaya setiap kali pemesanan (S) TOC = ( ) R Q S Frekuensi pemesanan tahunan = Jumlah pembelian (R) kuantitas pemesanan (Q)
  • 18. Total biaya simpan (TCC) didapat dari Rata-rata persediaan (Q/2) dikalikan dengan biaya simpan tahunan. TCC = ( ) Q 2 C Rata-rata persediaan= 2 kuantitas pemesanan (Q) TAC =( ) R Q S + ( ) Q 2 C C = cI Sehingga:
  • 19. EOQ atau Q* tercapai pada saat TCC = TOC ( ) R Q S = ( ) Q 2 C TCC = TOC = QC 2 RS Q Q2C = 2RS Q2 = 2R S C EOQ = Q* = 2R S C Untuk contoh: 2(800)(125) Q* 100(0.2)  10000 100 unit   2(800)(125) Q* 20 
  • 20. Parameter model EOQ yang lainnya 3. Total biaya tahunan minimum (TAC*) TAC* = ( ) R Q* S + ( ) Q* 2 C 1. Total biaya pemesanan tahunan minimum (TOC*) TOC* = ( ) R Q* S TCC* =( ) Q* 2 C 2. Total biaya simpan tahunan minimum (TCC*) = 800 100 125 = 1000 smu = 100 2 20 = 1000 smu = 1000 + 1000 = 2000 smu = 2RSc𝐼 = 2RSC = 2(800)(125)(20) = 2000 smu
  • 21. 4. Frekuensi/siklus pemesanan optimum/tahun (F*) F* = R Q* 5. Jarak siklus optimum (T*) = 800 100 = 8 siklus dalam setahun = 12 100 800 = 1.5 bulan T∗ = 𝑁 Q∗ R = 365 100 800 = 45.6 hari
  • 22. Sebuah toko menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan selama satu tahun diperkirakan konstan. Toko menetapkan kebijakan pemesanan sebanyak 2.000 generator setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan bahwa biaya setiap kali pemesanan Rp 600.000,- dan biaya penyimpanan tahunan Rp 10.000,- per unit. EOQ = Q* = 2R S C R = Jumlah pembelian = 1.000 x 12 = 12.000 S = Biaya setiap kali pesan = 600.000 C = Biaya simpan tahunan =10.000
  • 23. Persediaan maksimum Persediaan 2.000 1.000 Q Q/2 waktu Lt Lt Lt ROP 240 Persediaan toko generator ROP = Reorder Point
  • 24. Total biaya tahunan minimum (TC) TAC = Rp. 6.000.000,- + Rp. 6.000.000,- = Rp 12.000.000,- Total biaya pemesanan tahunan (TOC) TOC = TCC = Total biaya simpan tahunan (TCC) EOQ = Q* = 2(12000)(600000) 10000 = 1440000 = 1200 unit 12000 1200 600000 = Rp. 6.000.000, − 1200 2 10000 = Rp. 6.000.000, −
  • 25. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*) F* = = 10 kali Jarak siklus optimum (T*) T* = = 0.10N jika 1 tahun 300 hari kerja maka siklus optimum setiap pesanan adalah T* = 0.10 (300) = 30 hari 12000 1200 1200 12000
  • 26. Persediaan maksimum Persediaan 1.200 600 EOQ Q*/2 waktu 6 hari 6 hari ROP 240 Pola persediaan toko generator dg kebijakan baru 30 hari ROP = (6 hari / 30 hari)*1200 persediaan = 240 persediaan sisa
  • 27. Suatu produk dipergunakan dengan kecepatan 4 unit tiap bulan. Biaya penyediaan (set up cost) sebesar 50 smu, sedangkan biaya penyimpanan (carrying cost) sebesar 8 smu per bulan. Hitung jumlah pesanan ekonomis (EOQ) dan jumlah biaya minimum! Diketahui: Jumlah barang yang dipesan, R = 4 unit per bulan. Biaya setiap kali pesan, S = 50 smu. Biaya simpan, C = 8 smu per satuan barang per bulan. Jawab: Jumlah pesanan ekonomis, Q* = 2RS 𝐶 = 2(4)(50) 8 = 50 = 7.07 = 7 unit Total biaya minimum, TAC* = R Q∗ S + Q∗ 2 C = 4 7 50 + 7 2 8 = 28.57 + 28 = 56.57 smu. Catatan: tidak dihitung dalam tahun karena data tersedia semuanya dalam bulan.
  • 28. Untuk kebutuhan proses produksi dibutuhkan sejenis bahan mentah sebanyak 2000 unit. Biaya penyediaan 100 smu. Biaya per satuan barang 150 smu dan biaya penyimpanan 16% dari biaya per unit barang per tahun. Cari EOQ dan biaya minimum! Diketahui: Jumlah barang yang dipesan, R = 2000 unit per bulan. Biaya setiap kali pesan, S = 100 smu. Biaya simpan, C = cI = 150(0.16/12 bulan) = 2 smu bulan. Jawab: Jumlah pesanan ekonomis, Q* = 2RS 𝐶 = 2(2000)(100) 2 = 200000 = 447 unit Total biaya minimum, TAC* = R Q∗ S + Q∗ 2 C = 2000 447 100 + 447 2 2 = 447.43 + 447 = 894.43 smu.
  • 29. Jika diketahui dinyatakan per tahun: Jumlah barang yang dipesan, R = 2000*12 = 24000 unit per tahun. Biaya setiap kali pesan, S = 100 smu. Biaya simpan, C = cI = 150*0.16) = 24 smu per tahun. Jawab: Jumlah pesanan ekonomis, Q* = 2RS 𝐶 = 2(24000)(100) 24 = 200000 = 447 unit TAC* = R Q∗ S + Q∗ 2 C = 2000 447 100 + 447 2 2 = 447.43 + 447 = 894.43 smu.
  • 30. 1. Sebuah toko berencana untuk menjual 9600 ban radial tahun depan, dan diperkirakan akan sama setiap tahunnya. Harga simpan sebuah ban adalah 16 smu per tahun, sedangkan biaya pesan dari pabrik sampai toko memerlukan biaya 75 smu setiap kali pesan. Toko tersebut buka dalam 288 hari dalam setahun. • Berapa jumlah ban radial yang harus dipesan agar diperoleh biaya pemesanan optimal? • Berapa total biaya pesan ekonomis? • Berapa kali jumlah pemesanan dalam setahun? • Berapa hari yang diperlukan untuk setiap kali pesanan berikutnya? • Gambarkan siklus pemesanannya!
  • 31. 2. Suatu perusahaan cat akan memperbaiki cara pengaturan suplai cat guna keperluan pengecatan mobil. Jumlah permintaan cat semacam itu per tahun 25000 unit, dengan biaya 10 smu per unit dan digunakan pada tingkat yang konstan. Biaya penyimpaman diperkirakan 15% dari nilai cat yang disimpan. Biaya per pesanan 40 smu. Tentukanlah: • Berapa jumlah cat yang harus dipesan per pesanan? • Berapa sering (frekuensi) cat harus dipesan? • Berapa jumlah biaya setahun yang berhubungan dengan kebijakan di atas?
  • 32. 3. Permintaan untuk suatu jenis suku cadang cenderung konstan pada tingkat 1000 unit per bulan. Biaya penyimpanan 25 smu per tahun dan biaya pemesanan 75 smu. • Berapa jumlah pemesanan ekonomis? • Tunjukkan bahwa biaya penyimpanan tahunan sama dengan biaya pemesanan tahunan kalau tercapai jumlah pesanan ekonomis atau optimum. • Kalau seandainya pemesanan dilakukan sekali saja setiap minggu, berapa persen terjadi penambahan atau kenaikan biaya?
  • 33. • Pemesanan kembali (reorder) sudah harus dilakukan ketika persediaan telah mencapai suatu titik tertentu sebelum barang habis. • Pemesanan kembali terjadi ketika tingkat persediaan menurun menjadi LR satuan (R = jumlah total pesanan). • Asumsi gambar: kejadian Lead time L lebih kecil dari panjang/jarak siklus optimum T* (T* = Q*/R). L = lead time (waktu antara pemesanan hingga barang tiba)
  • 34. Bagaimana bila terjadi L > T*? • Suatu effective lead time (Le) dapat didefinsikan untuk penyelesaian masalah. • Effective lead time didefinisikan sebagai Le = L – nT* dimana n = bilangan integer terbesar yang tidak melebihi L/T*. • Reorder point yang terjadi pada Le satuan menghasilkan kebijakan persediaan sebagai: Pemesanan sejumlah Q* dilakukan ketika tingkat persediaan menurun menjadi LeR.
  • 35. • Laju penggantian lampu Neon di suatu kampus adalah 100 unit per hari. Bagian fisik merencanakan pemesanan lampu neon secara periodik. Biayanya $100 untuk setiap pembelian pesanan. Biaya penyimpanan lampu neon diperkirakan sekitar $ 0.02 per hari. Lead time antara penempatan dan penerimaan pesanan adalah 12 hari. Tentukan kebijakan persediaan optimal untuk memesan lampu neon ini. Penyelesaian: • Diketahui: R = 100 unit per hari; S = $100; C = $0.02 per unit per hari; L = 12 hari.
  • 36. • Sehingga: Q* = 2𝑆𝑅 𝐶 = 2 $100 100 0.02 = 1000 lampu neon • Jarak siklus optimum T* = 𝑄∗ 𝑅 = 1000 100 = 10 hari. • Karena lead time L = 12 hari > jarak siklus optimum T* = 10 hari, maka harus ditentukan Le. • Jumlah siklus integer n yang terkandung dalam L adalah: n = (integer terbesar ≤ 𝐿 𝑇∗ ) = (integer terbesar ≤ 12 10 ) = 1. • Sehingga Le = 12 – 1*10 = 2 hari. • Pemesanan kembali terjadi ketika tingkat persediaan menurun menjadi: LeR = 2(100) = 200 neon. Kebijakan: pemesanan Q* = 1000 unit dilakukan ketika tingkat persediaan menurun menjadi 200 unit

Editor's Notes

  1. Jika penjualan rata-rata sebulan 1000 unit dan satu bulan dianggap 25 hari kerja, maka rata-rata penjualan per hari 40 unit (1000/25). Berarti pembelian sebesar 1.200 unit akan terjual dalam waktu 30 hari (1200/40). Dengan lead time 6 hari, maka pemesanan kembali (ROP) harus dilakukan apabila tingkat persediaan mencapai 240 unit