4. RUANG LINGKUP (UMUM)
a. Pendahuluan
b. Dasar dasar Konstruksi
1. Penggolongan Alkonzi
2. Pengenalan Pengoprasian Alkonzi
c. Konstruksi Gedung.
d. Konstruksi Jembatan
e. Peng Konstruksi Rel K.A Dermaga dan
lapter
f. Perkubuan
g. Evaluasi
h. Penutup
Referensi
Skep KASAD No. Skep / 529 / XII / 2005 tgl 28 Des 2005
tentang, Bujuknik Konstruksi.
5. RUANG LINGKUP (KHUSUS)
a. Jenis-Jenis Jembatan
b. Pekerjaan Jembatan Beton
c. Metode Kerja Jembatan Beton
Referensi
Skep KASAD No. Skep / 529 / XII / 2005 tgl 28 Des 2005
tentang, Bujuknik Konstruksi.
JUMLAH JP : 16 JP
TEORI : 6 JP
PRAKTEK : 10 JP
6. PENGERTIAN
Suatu konstruksi yang berfungsi
untuk menghubungkan dua
bagian jalan yang terputus oleh
adanya rintangan-rintangan
PENDAHULUAN
8. PENGERTIAN
Suatu konstruksi yang berfungsi
untuk menghubungkan dua
bagian jalan yang terputus oleh
adanya rintangan-rintangan
PENDAHULUAN
9. JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN FUNGSINYA
1) Jembatan Jalan Raya (Highway Bridge)
Jembatan yg direncanakan untuk
memikul beban lalu lintas kendaraa
n baik kendaraan berat/ ringan.
10. 2) Jembatan Jalan Kereta Api
(Railway Bridge).
Jembatan yang dirancang
khusus untuk dapat dilintasi
kereta api.
3) Jembatan Pejalan Kaki
Atau Penyeberangan
(Pedestrian Bridge).
Jembatan yang
digunakan untuk
penyeberangan jalan
11. 1. Jembatan di atas sungai
atau danau,
JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN LOKASI
12. 3) Jembatan di atas jalan
yang ada (fly over ).
JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN FUNGSINYA
13. 5) Jembatan di Dermaga
(Jetty).
JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN FUNGSINYA
14. 1) Jembatan kayu (log
bridge )
JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN KONSTRUKSINYA
Jembatan kayu merupakan jembatan
sederhana yang mempunyai panjang
relatif pendek dengan beban yang
diterima relatif ringan 2) Jembatan beton dan beton
prategang (prestressed
concrete bridge).
15. 3) Jembatan baja (steel
bridge).
JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN KONSTRUKSINYA
Jembatan baja pada umumnya
digunakan untuk jembatan
denganbentang yang panjang
dengan beban yang diterima cukup
besar. 4) Jembatan komposit
(compossite bridge).
16. JENIS JENIS JEMBATAN
BERDASARKAN TIPE STRUKTURNYA
1) Jembatan plat (slab bridge)
2) Jembatan plat berongga
(voided slab
bridge)
3) Jembatan gelagar (girder
bridge)
4) Jembatan rangka ( truss
bridge)
5) Jembatan pelengkung
(arch bridge
6) Jembatan gantung
(suspension bridge)
22. B. Bangunan Struktur Atas
gelagar induk, gelagar
melintang,
dan Plat lantai
Perancah dan
bekisting.
23. C. PENULANGAN
1) Menyiapkan mat baja tulangan suai dengan
ukuran & gambar yang sudah direncanakan.
2) Menyiapkan lokasi untuk pemotongan &
perakitan tulangan.
3) Menyiapkan peralatan & tenaga penulangan
sesuai dengan yang dibutuhkan.
4) Pastikan perakitan tulangan dengan bendrat
bersilang tumpang tindih.
5) Potong & rakit pembesian dengan sesuai ukuran
gambar rencana.
6) Menyiapkan lokasi pemasangan panel rakitan
25. C. PENGECORAN
e) Memastikan ketersediaan tenaga dan
fasilitas untuk
mengambil benda uji bahan atau beton
g) Menegaskan bahwa talang (chutes) terbuat
dari logam atau dilapisi logam sehingga
beton tidak akan terpisah dalam talangh)
h) Memeriksa tersedianya alat cadangan
(standb) yang cukup,
33. a. Bahan, terdiri :
1) Kayu Bulat, Persegi/Balok, Papan.
2) Bambu Bitung, Apus dan Ori
3) Beton Cor dan Cetak
4) Baja Profil
5) Bahan Peneguh :
a) Tali ijuk
b) Kawat licin
c) Paku, Paku Dog dan Paku Ril
d) Mur Baut
e) Volg Plat
f) Maskram
34. b. ALPALKAP:
1) Alpal, terdiri :
a) Tulkit Tukang Kayu
b) Tulkit Tukang Batu
c) Alat Perambuan
2) Alkap, terdiri :
a) Tambang
b) Perahu Karet
c) Rakit
d) Galah
e) Dll.
35. TEHNIK PELAKSANAAN PEKERJAA:
1) PERAMBUAN .
2) PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH JEMBATAN:
PAPAN DASAR, BALOK ALAS, BALOK TUMPUAN, PATOK
3) PEKERJAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN :
GELAGAR, PAPAN LANTAI/GELADAG,
BALOK PENGGAPIT/RUSUK PENUTUP, SANDARAN,
JALAN SETAPAK/TROTOAR, LAPISAN AUS,
JALAN MASUK JEMBATAN
36. A. PERAMBUAN
1. Tent. sumbu jemb, sebaiknya jauh dr tepi
sungai.
2. Tent. lebar jemb suai dgn lebar yg direnc.
3. Tent. letak pangkal jemb.
4. Semua tali rambu rata2 air.
5. Ukur pjg bentang jemb dr tali rambu pgkl
jemb tepi dekat & jauh.
6. Patok tali rambu diletakkan di luar renc.
pasang konstr. jemb.
37. A). Papan Dasar.
1. Ratakan tanah dasar,
2. Letakkan papan ukuran 40X40X6 cm di atas tanah denga
3. Papan dasar dipasang apabila daya dukung tanah diper
mampu mendukung beban jembatan dan sedapat mung
di bawah gelagar
38. B.) Balok Alas.
a) Letakkan balok melintang di atas papan dasar rata-rata
air dan tepat ditengah-tengah papan dasar.
b) Apabila balok alas menggunakan balok persegi panjang,
maka bagian yang lebarnya menempel pada papan dasar.
c) Pemasangan balok alas dilebihkan 60 cm ke sisi kiri dan
sisi kanan dari lebar jembatan yang direncanakan.
d) Bor balok alas tepat di tengah-tengah papan dasar
tembus sampai tanah dasar.
39. C.) Balok Tumpuan
a) Pasang papan ukuran 6 cm rapat di belakang
balok alas dengan posisi berdiri dan setinggi
gelagar jembatan.
b) Bor balok tumpuan hingga tembus balok alas.
c) Masukkan mur baut pada tiap-tiap lubang
yang telah dibuat.
40. D.) Patok/pengunci.
a) Tancapkan patok besi pada tiap sudut
papan dasar secara menyilang, bagian
belakang rapat pada balok tumpuan dan bagian
depan rapat pada balok alas.
b) Pukul patok-patok tersebut dengan
hammer 5 kg hingga turun bagian belakang 10
cm dari balok tumpuan dan bagian depan
sejajar dengan balok alas.
41. 1) Gelagar.
a) Pasang balok memanjang mulai dari pangkal jembatan tepi
dekat sampai dekat s.d pangkal jembatan tepi jauh di atas balok
alas pada rata air dengan jarak 3X besar gelagar.
b) Penempatan gelagar hendaknya tepat di tengah tiap-tiap
papan dasar dan pada tiap-tiap ujung gelagar merapat erat
dengan balok tumpuan.
c) Apabila gelagar terdiri dari balok persegi panjang, maka
balok di letakkan dengan posisi berdiri.
42. e) Tanam paku dook/paku rol pada tiap-tiap lubang yang
tersedia.
f) Pasang kloos/balok pengunci di antara masing-masing
gelagar dengan ketentuan tinggi balok pengunci ½ s.d 2/3
tinggi balok yang dikunci.
g) Paku balok pengunci pada balok alas.
43. 2) Papan lantai/geladag.
a) Pasang papan melintang di atas gelagar rata air hingga
menutup seluruh permukaan jembatan.
b) Permasangan papan lantai diberi jarak 1 cm s.d 2 cm.
c) Tiap-tiap papan lantai yang ke 9 atau tiap-tiap 2,5 m papan
lantai dipanjangkan 60 cm keluar jembatan sisi kiri dan sisi kanan.
d) Paku papan lantai di tiap-tiap atas gelagar
44. 3) Balok penggapit/rusuk penutup.
a) Letakkan balok persegi empat disisi kiri kanan jembatan
tepat di atas/sejajar dengan gelagar terluar.
b) Bor balok penggapit diantara papan lantai jembatan hingga
tembus gelagar jembatan.
c) Masukkan mur/baut ke dalam lubang-lubang yang telah
dibuat.
45. 4) Sandaran.
a) Sandaran dibuat pada sisi kanan dan kiri lantai jembatan
b) Tinggi tiang sandaran ideal 120 cm.
c) Tiang sandaran dipasang pada tiap-tiap papan lantai
jembatan yang dipanjangkan.
d) Pasang penopang/penahan tiang sandaran.
e) Pasang lengan sandaran bagian atas pada puncak tiang
sandaran dan lengan sandaran bagian bawah 60 cm dari
pemukaan jembatan.
f) Posisi lengan sandaran di bagian dalam tiang sandaran.
46. 5) Jalan setapak/trotoar.
a) Dibuat satu sisi atau kedua sisi jembatan di sebelah luar
rusuk penutup sampai sandaran bagian dalam.
b) Pasang papan memanjang dari atas lantai jembatan yang
dipanjangkan.
c) Apabila panjang papan tidak mencukupi maka
pemasangan papan jalan setapak hendaknya dibuat
berselang-seling.
47. 6) Lapisan Aus.
a) Lapisan aus gunanya untuk membagi beban permukaan
yang lebih luas dan untuk melindungi lantai jembatan agar tidak
mudah rusak.
b) Dipasang tepat di tengah-tengah roda sandaran
c) Teknik pemasangan lapisan aus ada tiga
cara yaitu :
(1) Serong 45º selebar jembatan.
(2) Berbentuk mulut ikan.
(3) Sejajar roda kendaraan.
48. 7) Jalan Masuk Jembatan.
a) Dibuat pada kedua ujung jembatan dengan perbandingan 1
: 10.
b) Buatlah turapan disisi kiri kanan kedua ujung jembatan.
c) Timbun dengan batu, puing, korak atau sirtu.
d) Padatkan dengan stimbers sampai benar padat dan
dibuatkan jalan dari kayu.
49. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan
konstruksi jembatan !
a. Setiap kedudukan paku atau mur baut harus
dibor terlebih dahulu agar kayu tidak pecah.
b. Besar mata bor 2/3 dari besarnya paku mur
baut yang akan ditanam.
c. Tiap lubang dibuatkan kedudukan kepala paku
atau kepala mur baut agar tidak menonjol.