SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN DUA
SEKTOR
PEREKONOMIAN DUA
SEKTOR
Yang dimaksud dengan perekonomian
dua sektor adalah perekonomian yang
terdiri dari sektor rumah tangga dan
perusahaan..
Aliran-aliran pendapatannya adalah sebagai berikut:
 Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi
yang dimiliki rumah tangga (berupa gaji, upah, sewa,
bunga dan untung).
 Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah
tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
 Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan
untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi
keuangan.
 Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan
meminjam tabungan rumah tangga yang dukumpulkan
oleh institusi-institusi keuangan.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN
PENDAPATAN
a. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga
menggorek tabungan.
b. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran
konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih
tinggi daripada pertambahan konsumsi.
c. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Disebabkan pendaptan selalu lebih besar dari
pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah
tangga tidak ”menggorek tabungan”.
KONSEP PENDAPATAN DISPOSEBEL DENGAN
KONSUMSI DAN TABUNGAN
a. Kecondongan Mengkonsumsi
Ada dua macam, yaitu kecondongan mengonsumsi
marginal dan kecondongan mengonsumsi rata-rata.
1. Kecondongan mengonsumsi marginal dinyatakan sebagai
MPC, yaitu perbandingan diantara pertambahan konsumsi
yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel
yang diperoleh.
2. Kecondongan mengonsumsi rata-rata dapat dinyatakan
sebagai APC, yaitu sebagai perbanduingan di antara tingkat
konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika
konsumsi tersebut dilakukan.
b. Kecondongan Menabung
Ada dua macam, yaitu Kecondongan menabung marginal
dan kecondongan menabung rata-rata.
b. Kecondongan Menabung
Ada dua macam, yaitu Kecondongan menabung marginal dan
kecondongan menabung rata-rata.
1. Kecondongan menabung marginal (MPS) dapat didefinisikan
sebagi perbandingan di antara pertambahn tabungan (∆S)
dengan pertambahn pendapatan disposebel (∆Y).
2. Kecondongan menabung rata-rata (APS) menujjukan
perbandingan di antara tabungan (S) denganpendapatan
disposebel (Y).
FUNGSI KOMSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Ada 2 kurva yang sangat penting peranannya dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional,
yaitu Fungsi komsumsi dan Fungsi tabungan.
Pengertian fungsi komsumsi dan tabungan
1. Fungsi komsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
komsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
2. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel)
perekonomian tersebut.
PERSAMAAN FUNGSI KOMSUMSI DAN TABUNGAN
Fungsi komsumsi dan fungsi tabungan, di samping di gambarkan
dalam bentuk kurva juga dapat di nyatakan dalam bentuk aljabar,
yaitu sebagai berikut :
i Fungsi komsumsi ialah C = a + bY.
ii Fungsi tabungan ialah S = -a + (1 - b)Y.
PENENTU-PENENTU LAIN KOMSUMSI DAN TABUNGAN
a) Kekayaan yang telah terkumpul.
b) Suku bunga.
c) Sikap berhemat.
d) Keadaan perekonomian.
e) Distribusi pendapatan.
f) Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi.
ARTI INVESTASI
Investasi yang lazim juga di sebut dengan istilah penanaman modal
atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang
menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat di
artikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-
jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Penentu-penentu tingkat investasi
a) Tingkat keuntungan yang di ramalkan akan di peroleh.
b) Suku bunga.
c) Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
d) Kemajuan teknologi.
e) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
f) Keuntungan yang di peroleh perusahaan-perusahaan.
PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
Setelah menunjukkan ciri-ciri dan komsumsi rumah tangga dan investasi
perusahaan, sekarang telah dapat di jelaskan (i) mengenai arti dari
konsep tingkat kegiatan ekonomi negara atau keseimbangan
perekonomian negara, (ii) mengenai proses penentuan tingkat kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasional, dalam suatu perekonomian yang
terdiri dari 2 sektor.
Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan dan
perekonomian negara dapat di gunakan 3 cara,yaitu :
1. Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan
nasional dan pengeluaran agregat.
2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaaan
pengeluaran agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan di
antara investasi dan tabungan.
3. Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar.
TERIMAKASIH...........
GUYS

More Related Content

Similar to KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf

4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektorYandri R
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorAmalia Damayanti
 
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptkeseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptJullietSa
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxTangkasBudi
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALilhampradita
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teorijhosiyosi2
 
Tugas remedial ekonomi kelas x
Tugas remedial ekonomi kelas xTugas remedial ekonomi kelas x
Tugas remedial ekonomi kelas xawan grissham
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6aisyah29
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...zuhrofial imaniah
 
Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasimatiolestari
 
Materi konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasiMateri konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasiRadius Ndruru
 

Similar to KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf (20)

4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Makro dasar
Makro dasarMakro dasar
Makro dasar
 
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptkeseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptx
 
ADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docxADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docx
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Tugas remedial ekonomi kelas x
Tugas remedial ekonomi kelas xTugas remedial ekonomi kelas x
Tugas remedial ekonomi kelas x
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
 
Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasi
 
Materi konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasiMateri konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasi
 

Recently uploaded

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Recently uploaded (20)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf

  • 3. Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan..
  • 4. Aliran-aliran pendapatannya adalah sebagai berikut:  Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga (berupa gaji, upah, sewa, bunga dan untung).  Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.  Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.  Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dukumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
  • 5. HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN a. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga menggorek tabungan. b. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi. c. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Disebabkan pendaptan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak ”menggorek tabungan”.
  • 6. KONSEP PENDAPATAN DISPOSEBEL DENGAN KONSUMSI DAN TABUNGAN a. Kecondongan Mengkonsumsi Ada dua macam, yaitu kecondongan mengonsumsi marginal dan kecondongan mengonsumsi rata-rata. 1. Kecondongan mengonsumsi marginal dinyatakan sebagai MPC, yaitu perbandingan diantara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh. 2. Kecondongan mengonsumsi rata-rata dapat dinyatakan sebagai APC, yaitu sebagai perbanduingan di antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan. b. Kecondongan Menabung Ada dua macam, yaitu Kecondongan menabung marginal dan kecondongan menabung rata-rata.
  • 7. b. Kecondongan Menabung Ada dua macam, yaitu Kecondongan menabung marginal dan kecondongan menabung rata-rata. 1. Kecondongan menabung marginal (MPS) dapat didefinisikan sebagi perbandingan di antara pertambahn tabungan (∆S) dengan pertambahn pendapatan disposebel (∆Y). 2. Kecondongan menabung rata-rata (APS) menujjukan perbandingan di antara tabungan (S) denganpendapatan disposebel (Y).
  • 8. FUNGSI KOMSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN Ada 2 kurva yang sangat penting peranannya dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu Fungsi komsumsi dan Fungsi tabungan. Pengertian fungsi komsumsi dan tabungan 1. Fungsi komsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat komsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut. 2. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
  • 9. PERSAMAAN FUNGSI KOMSUMSI DAN TABUNGAN Fungsi komsumsi dan fungsi tabungan, di samping di gambarkan dalam bentuk kurva juga dapat di nyatakan dalam bentuk aljabar, yaitu sebagai berikut : i Fungsi komsumsi ialah C = a + bY. ii Fungsi tabungan ialah S = -a + (1 - b)Y.
  • 10. PENENTU-PENENTU LAIN KOMSUMSI DAN TABUNGAN a) Kekayaan yang telah terkumpul. b) Suku bunga. c) Sikap berhemat. d) Keadaan perekonomian. e) Distribusi pendapatan. f) Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi.
  • 11. ARTI INVESTASI Investasi yang lazim juga di sebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat di artikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam- penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa- jasa yang tersedia dalam perekonomian. Penentu-penentu tingkat investasi a) Tingkat keuntungan yang di ramalkan akan di peroleh. b) Suku bunga. c) Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan. d) Kemajuan teknologi. e) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya f) Keuntungan yang di peroleh perusahaan-perusahaan.
  • 12. PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI Setelah menunjukkan ciri-ciri dan komsumsi rumah tangga dan investasi perusahaan, sekarang telah dapat di jelaskan (i) mengenai arti dari konsep tingkat kegiatan ekonomi negara atau keseimbangan perekonomian negara, (ii) mengenai proses penentuan tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional, dalam suatu perekonomian yang terdiri dari 2 sektor. Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan dan perekonomian negara dapat di gunakan 3 cara,yaitu : 1. Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregat. 2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaaan pengeluaran agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan di antara investasi dan tabungan. 3. Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar.