2. Proses Investasi
Portfolio investor merupakan kumpulan dari asset-
asset investasi investor.
Investor akan membuat 2 jenis keputusan dalam
membangun portfolio mereka:
Asset allocation decision: memilih diantara asset-
asset dalam kelompok luas. Misalnya memilih
komposisi bond dan equity
Security selection decision: memilih sekuritas yang
akan dipegang dalam kelompok asset tertentu.
3. Holding Period Return (Single Period)
Ukuran kesuksesan investor dalam berinvestasi
adalah seberapa besar dananya tumbuh selama
periode investasi.
Holding Period Return (HPR): merupakan rate of
return sepanjang suatu periode investasi tertentu.
HPR dari saham tergantung dari: Kenaikan
(penurunan) harga sahamnya sepanjang periode
investasi dan pada dividend income yang diberikan
oleh saham tsb.
HPR = (Ending price - Beginning price + Cash
dividend) / Beginning price
4. Holding Period Return (Single Period)
Contoh 1: Anda sdg mempertimbangkan investasi
pada suatu jenis saham. Harga per lembar saham
itu saat ini $100, dan proyeksi periode investasi
anda 1th. Cash dividend yang diharapkan selama 1
th $4. Diperkirakan harga per lembar saham itu
pada 1 th yad $110.
14
.
0
100
$
4
$
100
$
110
$
HPR
5. Holding Period Return (Single Periods)
Contoh 2: Anda membeli Treasury Bill yang
memiliki face value $10,000 dengan tingkat harga
$9,900. Sekuritas tsb. Jatuh tempo dalam 1 bln,
pada tgl jatuh temponya anda akan mendapatkan
face value. HPR untuk investasi satu bulan ini:
HPR = (Cash income + Price change) / Initial price
Annual Percentage Rates (APR) = 1.01% x 12 =
12.12%
%
01
.
1
0101
.
0
9900
$
100
$
HPR
6. Risk dan Risk Premium (1)
Aktivitas investasi umumnya dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian tentang HPR di masa yad.
Analisis skenario digunakan untuk mengidentifikasi HPR
pada berbagai kemungkinan kondisi (skenario).
Daftar kemungkinan HPR pada berbagai kemungkinan
skenario disebut “distribusi probabilita HPR”
Contoh: Tabel 1. Distribusi Probabilita HPR:
State of Economy Scenario (s) Prob. (p(s)) HPR
Boom 1 0.25 44%
Normal 2 0.50 14
Growth 3 0.25 -16
7. Risk dan Risk Premium (2)
Dari distribusi probabilita tsb., kita dapat mengukur
reward dan risk dari investasi.
Reward dari investasi adalah expected return atau
mean return-nya.
Dengan: E(R) : expected return
s : skenario
p(s) : probabilita untuk setiap skenario
r(s) : return di bawah masing-masing
skenario
Untuk data pada Tabel 1, E(R) = 14%
s
s
s
r
s
p
r
E
1
)
(
).
(
)
(
8. Risk dan Risk Premium (3)
Bagaimana kita mengukur ketidakpastian dari investasi?
Ketidakpastian atau besaran risiko dari investasi diukur
melalui varians.
Varians dari distribusi probabilita HPR mengukur rata-rata
penyimpangan HPR dari expected return atau expected
value-nya.
Namun demikian, varians mempunyai dimensi persen
kuadrat. Untuk mendapatkan ukuran risiko yang mempunyai
dimensi yang sama dengan expected return-nya (dalam
persen), dapat digunakan standar deviasi yang merupakan
akar dari varians.
s
s
r
E
s
r
s
p
r
Var
1
2
2
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
( r
Var
r
SD
9. Risk dan Risk Premium (4)
Untuk data pada Tabel 1:
E(r) = 0.25x44% + 0.50x14% + 0.25x(-16%) = 14%
Varians:
σ2 = 0.25(44-14)2 + 0.50(14-14)2 + 0.25(-16-14)2
= 450
Standar deviasi:
%
21
.
21
450
10. Risk dan Risk Premium (5)
Contoh: Saham A-Star Inc. saat ini dijual dengan harga
$23.5. Ketidakpastian tentang HPR saham tsb., untuk
periode yad., ditunjukkan oleh 3 kemungkinan skenario
berikut:
Hitunglah expected HPR dan standar deviasi dari HPR
Business
condition
Scenario
(s)
Probabili
ty (p)
End-of-
Year
Price
Annual
Dividend
High 1 0.35 $35 $4.4
Normal 2 0.30 27 4
No growth 3 0.35 15 4
11. Risk Premium
Risk premium:
→ merupakan return yang dituntut (di atas risk free return)
oleh investor untuk ia bersedia memegang risky asset.
Jika risk free rate dinyatakan sebagai rf maka risk premium
dari portfolio adalah E(rp) – rf.
Sejauh mana seorang investor akan bersedia menanamkan
dananya dalam risky asset tergantung pada risk aversion.
Investor yang risk averse akan meminta risk premium yang
lebih tinggi untuk menempatkan dananya dalam portfolio
yang volatilitasnya lebih tinggi
12. Sharp (Reward-to-Volatility) Measure
Reward to volatility measure digunakan untuk mengukur
tambahan reward (kenaikan risk premium) untuk setiap 1%
kenaikan standard deviasi portfolio tsb.
Contoh: Sharpe measure dari suatu portfolio dengan annual
risk premium 8% dan standard deviasi 20% adalah 8/20 = 0.4
Sharpe measure yang lebih tinggi menunjukkan reward yang
lebih baik untuk setiap unit volatility, yang berarti bahwa
portfolio tsb. lebih efisien.
p
f
p r
r
E
S
)
(
13. Sharp (Reward-to-Volatility) Measure
Seorang analis memperkirakan bahwa return dari
portfolio indeks LQ 45 sepanjang tahun yad akan
10%. Risk free rate sebesar 5%. Kajian atas return
saham LQ 45 menunjukkan bahwa standar deviasi
dari return sebesar 18%. Berapakah Sharpe
measure dari portfolio ini?
28
.
0
18
5
10
)
(
p
f
p r
r
E
S
14. Asset Allocation across Risky and
Risk-Free Portfolio (1)
Fakta menunjukkan bahwa investasi dalam long-
term bonds dan stock lebih berisiko dibanding
investasi dalam Treasury bills
Namun demikian, investasi yang lebih berisiko
menawarkan average return yang lebih tinggi.
Investor tentu saja tidak akan menanamkan
seluruh dananya dalam kelompok investasi ini.
Beberapa bagian dari portfolionya mungkin dalam
bentuk risk-free asset dan mungkin sebagian lagi
dalam bentuk asset-asset yang berisiko. Ini
merupakan cara untuk mengontrol risiko portfolio.
15. Asset Allocation across Risky and
Risk-Free Portfolio (2)
Pilihan portfolio diantara berbagai kelompok asset-
asset ini disebut asset allocation choice.
Asset allocation choice: pilihan tentang komposisi
asset dalam portfolio investor. Seberapa banyak
akan ditempatkan dalam risk-free asset dan
seberapa banyak dalam kelompok risky asset yang
lain.
Contoh: Mis. Total market value dari portfolio
investor adalah $300,000. Dari jumlah tersebut
$90,000 diinvestasikan dalam risk-free asset dan
sisanya $210,000 dalam risky securities yang
terdiri dari $113,400 dalam bentuk saham
perusahaan investasi A dan $96,600 dalam saham
perusahaan investasi B.
16. Asset Allocation across Risky and
Risk-Free Portfolio (3)
Komposisi saham A dan saham B dalam risky portfolio:
- Saham A: wA = 113,400/210,000 = 0.54
- Saham B: wB = 96,600/210,000 = 0.46
Bobot untuk risky portfolio (P) dalam complete portfolio (risky
assets dan risk-free asset) disimbolkan oleh y. Berarti, bobot
untuk risk-free investment dalam complete portfolio (C)
adalah (I – y)
y = 210,000/300,000 = 0.7 (risky assets, portfolio P)
1 – y = 90,000/300,000 = 0.3 (risk-free asset)
Bobot individual asset dalam complete portfolio (C):
Saham A 113,400/300,000 = 0.378
Saham B 96,600/300,000 = 0.322
Portfolio P 210,000/300,000 = 0.700
Risk-free asset F 90,000/300,000 = 0.300
Porfolio C 300,000/300,000 = 1.000
17. Expected Return dan Risk untuk
Portfolio (1)
Dengan memperhatikan risky portfolio (P) dan risk-
free asset (F) dalam portfolio, maka kita dapat
mengkaji kombinasi risk dan return yang dihasilkan
dari berbagai alokasi investasi dalam kedua
kelompok asset-asset tersebut.
Mis. Expected return untuk portfolio (P) adalah
E(rP), standar deviasinya disimbolkan dgn σP. Rate
of return risk-free asset disimbolkan dengan rf.
Jika E(rP)=15%, σP = 22%, dan rf = 7%, maka risk
premium dari risky asset: E(rP) - rf = 8%.
18. Expected Return dan Risk untuk
Portfolio (2)
Kasus ekstrim 1:
Jika kita menginvestasikan seluruh dana dalam risky assets
(memilih y=1), expected return dari complete portfolio = 15%,
dan standar deviasinya = 22%.
Kasus ekstrim 2:
Jika kita menginvestasikan seluruh dana dalam risk-free
assets (memilih y=0), expected return dari complete portfolio
(merupakan riskless return) sebesar 7%.
Jika dalam complete portfolio (C), kita mengalokasikan
jumlah yang sama untuk risky dan risk-free asset (memilih
y=0.5), expected return dari complete portfolio, sama dengan
rata-rata expected return untuk kasus ekstrim 1 dan 2.
E(rC) = 0.5x7% + 0.5x15% = 11%
19. Expected Return dan Risk untuk
Portfolio (3)
Risk premium dari portfolio ini: 11%-7%=8% (setengah dari
risk premium portfolio P). Standar deviasinya juga akan
setengah dari standar deviasi portfolio P.
Secara umum:
Risk premium dari complete portfolio (C), sama dengan risk
premium dari risky asset dikali bagian dari portfolio yang
diinvestasikan dalam risky assets.
E(rC) – rf = y[E(rP) - rf] atau E(rC)= y.E(rP) + (1-y)rf
Standar deviasi dari complete portfolio (C), sama dengan
standar deviasi dari risky asset dikali bagian dari portfolio
yang diinvestasikan dalam risky assets.
σC = yσP
20. Expected Return dan Risk untuk
Portfolio (4)
Baik risk premium maupun standar deviasi dari
complete portfolio akan meningkat secara
proporsional dengan peningkatan investasi dalam
risky portfolio.
Expected
return
Risk
Premium
Standard
Deviation
Reward-to-
Volatility
Ratio
Portfolio P
(y = 1)
15% 8% 22% 8/22 = 0.36
Portfolio C
(y = 0,5)
11% 4% 11% 4/11 = 0.36
Portfolio F
(y = 0)
7% 0
21. Capital Allocation Line (1)
E(r)
σ
CAL=capital
allocation line
Rf=7%
E(rP)=15%
F
P
σP=22%
.
y=0.5
E(rp)-rf = 8%
C
.
y=1.25
22. Capital Allocation Line (2)
Jika investor dapat meminjam pada risk-free rate rf = 7%,
investor dapat membangun complete portfolio di sebelah
kanan titik P (memilih y lebih dari 1).
Mis. Investment budget seorang investor $300,000, masih
meminjam tambahan $120,000 dan menginvestasikan
$420,000 seluruhnya dalam risky asset. Dalam kasus ini y =
420,000/300,000 = 1.4 dan 1-y = -0.4. Ini merefleksikan short
position dalam risk-free asset. Investor tersebut bukannya
meminjamkan dana dengan interest rate 7% tetapi meminjam
pada tingkat bunga 7%
Return portfolio-nya:
E(rC) = 7% + (1.4x8%) = 18.2% atau
E(rC) = -0.4(7%) + 1.4(15%) = 18.2%
Standar deviasi portfolio:
σC = 1.4(22%) = 30.8%
23. Capital Allocation Line (3)
Saham Business Adventure saat ini dijual $40 per lembar.
Kemungkinan pembayaran dividend dan harga saham itu
pada akhir tahun tergantung pada situasi ekonomi saat itu,
yang ditunjukkan sbb.:
a. Hitunglah expected HPR dan standar deviasinya. Semua
skenario di atas punya probabilita yang sama untuk terjadi.
b. Hitunglah expected return dan standar deviasi dari portfolio
yang menginvestasikan 50% dalam saham Business
Adventure dan 50% dalam risk-free asset yang memberikan
return 4%.
Dividend Stock Price
Boom $2.00 $50
Normal 1.00 43
Recession 0.5 34
24. Diversification & Portfolio Risk (1)
Mis. Seorang investor memegang satu jenis saham (mis.
ExxonMobil), maka risiko yang dihadapi berasal dari 2
sumber:
1.Risiko yang berkenaan dengan kondisi ekonomi secara
umum (siklus bisnis, tingkat inflasi, tingkat bunga, nilai tukar,
dll.)
2.Risiko yang berkenaan dengan kondisi spesifik perusahaan
Jika investor melakukan diversifikasi dengan menambah
pada portfolionya, misalnya saham perusahaan otomotif. Apa
yang terjadi dgn risiko portfolionya? Karena kondisi spesifik
perusahaan memberikan pengaruh yang berbeda bagi kedua
perusahaan maka strategi diversifikasi ini seharusnya
menurunkan risiko portfolio.
25. Diversification & Portfolio Risk (2)
Misal. Ketika harga minyak turun, merugikan
ExxonMobil, tetapi menguntungkan perusahaan
otomotif. Kedua efek yang saling bertentangan ini
akan menstabilkan return portfolio → risiko portfolio
turun.
Diversifikasi ke dalam lebih banyak sekuritas dapat
menurunkan risiko yang bersumber dari kondisi
spesifik perusahaan.
Risiko yang dapat dieliminasi dengan diversifikasi
disebut unique risk atau non-systematic risk atau
firm-specific risk atau diversifiable risk
26. Diversification & Portfolio Risk (3)
Risiko yang bersumber dari kondisi ekonomi akan
mempengaruhi semua perusahaan sehingga tidak bisa
dielliminir dengan upaya diversifikasi.
Risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan upaya diversifikasi
disebut market risk atau systematic risk atau non-diversiable
risk.
σ
Number of securities
Unique risk
Market risk
27. Asset Allocation with Two Risky Asset
Bahasan yll.: alokasi asset antara risky dan
risk-free asset.
Bagaimana alokasi asset diantara 2 risky
asset? (misal dalam bond dan stock).
Kunci penentu dari risiko portfolio dalam
keadaan ini adalah bagaimana korelasi
return dari asset-asset dalam portfolio.
Apakah kinerja asset-asset tersebut
cenderung berubah secara searah atau
berlawanan?
28. Asset Allocation with Two Risky Asset (2)
Mis. Terdapat 3 kemungkinan kondisi ekonomi: recession, normal
growth, dan boom. Kinerja saham cenderung searah dengan
kondisi ekonomi. Sebaliknya bond cenderung kinerjanya baik ketika
kondisi ekonomi melemah.
Data berikut menunjukkan kinerja kedua risky asset tsb., pada
berbagai kemungkinan kondisi ekonomi.
Scenario Probability Rate of Return
(Stock)
Rate of Return
(Bond)
Recession 0.3 -11 16
Normal 0.4 13 6
Boom 0.3 27 -4
Expected
Return
10 6
St. Dev. 14.92 7.75
29. Asset Allocation with Two Risky Asset (3)
Bagaimanakah karakteristik risk dan retun portfolio
yang terdiri dari stock dan bond ini?
Misalkan kita membangun portfolio yang terdiri
atas 60% investasi dalam stock dan 40% dalam
bond, maka return portfolio untuk setiap skenario
merupakan rata-rata tertimbang dari return kedua
risky asset tersebut.
Return portfolio dalam recession: 0.60x(-11%) +
0.40x16% = -0.20% (ditulis secara lengkap dalam
tabel berikut):
30. Asset Allocation with Two Risky Asset (4)
Perhatikan:
expected return portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari
expected return masing-masing asset.
Namun standar deviasi portfolio ternyata lebih kecil dari
rata-rata tertimbang standar deviasi masing-masing asset.
Portfolio: 60% dalam Stocks dan 40% dalam Bonds
Scenario Prob. Rate of Return
Recession 0.3 -0.20
Normal 0.4 10.2
Boom 0.3 14.6
Expected Return 8.4
St. Dev. 5.92
31. Asset Allocation with Two Risky Asset (5)
Standar deviasi portfolio yang lebih kecil ini dikarenakan
adanya hubungan yang berlawanan dalam return dari
masing-masing asset.
Dalam masa resesi, kinerja stock buruk, namun
dikompensasi oleh kinerja bond yang baik. Sebaliknya dalam
masa boom, bond buruk tapi kinerja saham baik. Oleh karena
itu portfolio yang terdiri dari 2 risky asset ini mempunyai
standar deviasi yang lebih rendah dibanding standar deviasi
rata-rata keduanya.
Intensitas dan bentuk hubungan antara risky asset diukur
melalui kovarians dan koefisien korelasi.
32. Covariance and Correlation (1)
nilai kovarians yang negatif menunjukkan
bahwa return kedua asset bergerak
berlawanan.
Koefisien Korelasi:
s
i
B
B
s
s
B
s r
i
r
r
i
r
i
p
r
r
Cov
1
)
(
)
(
)
(
)
,
(
B
S
B
S
SB
r
r
Cov
)
,
(
B
S
B
S r
r
Cov
.
)
,
( SB
33. Covariance and Correlation (2)
Untuk data stock dan bond (p.28):
Cov (rS,rB) = -114 → return stock dan bond
berubah dengan arah yang berlawanan.
Korelasi antar return kedua asset:
99
.
0
75
.
7
92
.
14
114
x
SB
34. Two-Securities Portfolio: Return & Risk
Return portfolio yang terdiri dari dua risky asset:
Risiko (variance) yang terdiri dari dua risky asset:
Semakin kecil korelasi antara return kedua asset, risiko
portfolio akan semakin menurun.
)
(
)
(
)
( S
S
B
B
P
S
S
B
B
P
r
E
w
r
E
w
r
E
r
w
r
w
r
SB
B
S
S
B
S
S
B
B
B
S
S
B
S
S
B
B
P
w
w
w
w
r
r
Cov
w
w
w
w
2
)
(
)
(
)
,
(
2
)
(
)
(
2
2
2
2
2
SB
B
S
S
B
S
S
B
B
P w
w
w
w
2
)
(
)
( 2
2
35. Investment Opportunity Set (1)
Data stock dan bond (p.28):
E(rS) = 10% σS = 14.92% ρSB = -0.99
E(rB) = 6% σB = 7.75%
Portfolio yang terdiri dari 60% stock dan 40% bond:
E(rP) = 8.4% σP = 5.92%
Jika kita membentuk portfolio lain dengan proporsi stock dan
bond yang berbeda maka akan dihasilkan kombinasi E(rP)
dan σP yang berbeda.
Investment opportunity set: kumpulan semua risk dan return
yang ditawarkan portfolio yang dibentuk dari asset-asset yang
tersedia dengan berbagai komposisi yang berbeda.
37. Minimum Variance Combination
Kombinasi risky asset (dalam hal ini stock dan
bond) yang akan menghasilkan risiko (varians)
minimum adalah:
)
1
(
2
2
2
2
S
B
SB
B
S
B
S
SB
B
S
B
S
w
w
w
38. Efficient Portfolio
Portfolio yang berada di sebelah kanan bawah titik
minimum variance portfolio tentu tidak akan dipilih,
karena portfolio-portfolio tersebut tidak efisien.
Portfolio yang efisien adalah portfolio yang terletak
di sebelah kanan atas titik minimum variance
portfolio (yang terdapat pada kurva investment
opportunity set yang berslope positif.
Pilihan yang terbaik di sepanjang kurva yang
berslope positif, akan tergantung pada tingkat
kesediaan investor untuk melakukan trade-off
antara risk dan return.
39. Optimal Risky Portfolio with A Risk-Free
Asset (1)
Optimal risky portfolio: kombinasi terbaik dari risky
assets untuk digabungkan dengan risk-free asset
dalam complete portfolio.
Contoh: Data stock dan bond:
E(rS) = 10% σS = 25% ρSB = 0.20
E(rB) = 6% σB = 12%
Jika kita juga dapat berinvestasi dalam risk-free
asset dengan return 5%, bagaimanakah kita
menentukan optimal risky portfolio (kombinasi
stock dan bond yang optimal) untuk
dikombinasikan dengan risk-free asset?
40. Optimal Risky Portfolio with A Risk-Free
Asset (2)
Optimal risky portfolio (kombinasi stock dan bond
yang optimal) untuk dikombinasikan dengan risk-
free asset:
Untuk data di atas, kombinasi optimal: 32.99%
dalam bond dan 67.01% dalam stock.
Return dan risiko untuk portfolio ini (mis. Portfolio
O) →E(rO) = 8.68% dan σO = 17.97%
BS
S
B
f
S
f
B
B
f
S
S
f
B
BS
S
B
f
S
S
f
B
B
r
r
E
r
r
E
r
r
E
r
r
E
r
r
E
r
r
E
w
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
2
2
2
41. Optimal Risky Portfolio with A Risk-Free
Asset (3)
.O
.
E(rP)
σP
Rf=5%
E(rO)=8.68%
σO=17.97%
CAL
42. Optimal Risky Portfolio with A Risk-Free
Asset (4)
Complete portfolio (C) yang dibangun dari
risky portfolio dan risk-free asset akan
terletak di sepanjang CAL. Titik yang
terbaiknya akan tergantung pada derajat
risk aversion investor.
Jika investor menempatkan 55% dananya
dalam risky portfolio O dan 45% dalam risk-
free asset maka rate of return dan risk dari
portfolio:
E(rC) = 0.55(8.68%) + 0.45(5%) = 7.02%
σC = 0.55 x 17.97% = 9.88%
43. Optimal Risky Portfolio with A Risk-Free
Asset (5)
Portfolio O sendiri dibentuk oleh gabungan
32.99% bond dan 67.01% stock.
Dengan demikian keseluruhan alokasi
asset dalam complete portfolio (C):
- Bobot risk-free asset 45%
- Bobot bond 0.3299x55% = 18.14%
- Bobot stock 0.6701x55% = 36.86%
Total 100%
44. Capital Asset Pricing Model (1)
CAPM merupakan suatu model yang menghubungkan
expected return dari suatu risky asset dengan risiko dari
asset tersebut.
Model ini dapat digunakan juga untuk mengestimasi return
yang layak untuk suatu investasi dengan mengingat risiko
investasi tersebut.
Dalam model ini kaitan antara expected return dari suatu
risky asset dengan risikonya dinyatakan sebagai:
f
M
i
f
i R
R
E
R
R
E
)
(
)
(
45. Capital Asset Pricing Model (2)
Persamaan tsb. menunjukkan bahwa expected return dari
suatu risky asset sama dengan risk-free rate of return
ditambah dengan risk premium.
Total risiko yang terkandung dalam suatu risky asset, dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian:
Systematic risk (market risk) risiko yang berkaitan dengan
kondisi ekonomi secara umum. Perubahan kondisi ini akan
mempengharuhi semua perusahaan (saham) dan
menyebabkan kecenderungan semua saham “bergerak
bersama”. Jadi perubahan kondisi ekonomi akan
berpengaruh terhadap return porfolio pasar.
Unsystematic risk dikenal dengan risiko spesifik perusahaan
dan risiko ini dapat dieliminir dengan upaya diversifikasi.
46. Capital Asset Pricing Model (3)
Karena risiko yang bersumber dari kondisi ekonomi akan
mempengaruhi semua perusahaan (saham) maka risiko ini
tidak bisa dieliminir dengan upaya diversifikasi.
Karena unsystematic risk dapat dieliminir dengan upaya
diversifikasi maka risiko yang relevan untuk risky asset dalam
CAPM adalah systematic risk.
Systematic risk (β) untuk suatu saham diukur dari kepekaan
return saham tersebut terhadap perubahan return portfolio
pasar.
2
m
im
i
47. Capital Asset Pricing Model (4)
Contoh: Diasumsikan beta saham PT
Gudang Garam adalah 0,5 dan tingkat
return risk-free asset adalah 6%.
Expected return pasar diasumsikan
sebesar 14%. Tingkat keuntungan
yang diminta investor untuk saham ini:
E(R)= 6% + 0,5(14%-6%) = 10%
48. Capital Asset Pricing Model (5)
CAPM di atas, dapat direpresentasikan dalam gbr. yang
disebut sbg Security Market Line.
f
M
i
f
i R
R
E
R
R
E
)
(
)
(
E(Ri)
βi
SML
Rf
49. Capital Asset Pricing Model (6)
Dengan mengetahui besarnya beta untuk suatu
sekuritas maka kita dapat menghitung expected
return untuk sekuritas tsb.
Jika expected return tidak terletak pada SML maka
sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.
Contoh: jika seorang fundamentalis menganalisis
expected return untuk sekuritas A, dan ternyata
letaknya di atas SML maka sekuritas A merupakan
undervalued stock, investor akan tertarik
melakukan pembelian sekuritas A. Permintaan
sekuritas A naik → akibatnya harga sekuritas A
naik → return sekuritas A turun sampai tingkat
yang diindikasikan oleh SML
50. Capital Asset Pricing Model (7)
Contoh: Saham XYZ memiliki
expected return 12% dan risiko beta
=1. Saham ABC memiliki expected
return 13% dan beta =1,5. Expected
return pasar 11% dan risk-free
return=5%. Mengikuti CAPM, stock
mana yang seharusnya anda beli?