1. Tanggal Observasi : 12 Maret 2024
Waktu : 09.20 - 10.40
Tempat Observasi : Kelas XI TSM A
Guru yang Diobservasi : Sri Agung Guruh Budiawan, S.Pd.
Laporan Observasi Proses Pembelajaran Rekan
Sejawat
2. Pendahuluan:
Observasi rekan sejawat merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan pengajaran. Melalui proses ini, guru dapat saling belajar dan
berbagi pengalaman tentang berbagai strategi dan metode pengajaran yang efektif.
Observasi ini dilakukan di kelas XI TSMA SMK N 8 Purworejo, sebuah sekolah
menengah kejuruan yang terletak di Purworejo, Jawa Tengah.
Tujuan dari observasi ini adalah untuk memahami bagaimana proses pembelajaran
berlangsung di kelas, bagaimana interaksi antara guru dan siswa, serta bagaimana siswa
merespons metode pengajaran yang digunakan. Hasil dari observasi ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan metode pengajaran di masa mendatang.
Observasi ini melibatkan beberapa guru yang mengajar di kelas XI TSMA, dengan
berbagai mata pelajaran yang berbeda. Setiap guru memiliki kesempatan untuk menjadi
pengamat dan juga menjadi subjek pengamatan. Dengan demikian, setiap guru memiliki
kesempatan untuk belajar dari pengalaman mengajar rekan-rekan mereka.
Dalam laporan ini, akan dibahas secara detail tentang proses observasi, temuan-temuan
yang ada, serta saran dan rekomendasi untuk perbaikan metode pengajaran di masa
mendatang. Semoga melalui observasi ini, kualitas pembelajaran di kelas XI TSMA SMK
N 8 Purworejo dapat terus ditingkatkan.
Latar Belakang:
SMK N 8 Purworejo adalah sekolah menengah kejuruan yang memiliki berbagai
program studi, salah satunya adalah kelas XI TSMA. Dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran, sekolah ini menerapkan sistem observasi rekan sejawat. Sistem ini
memungkinkan guru untuk saling belajar dan berbagi pengalaman tentang berbagai
strategi dan metode pengajaran yang efektif.
Tujuan Observasi:
Tujuan utama dari observasi ini adalah untuk memahami bagaimana proses
pembelajaran berlangsung di kelas, bagaimana interaksi antara guru dan siswa, serta
bagaimana siswa merespons metode pengajaran yang digunakan. Selain itu, observasi ini
juga bertujuan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mencari
solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Metode Observasi:
Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah metode observasi langsung. Guru
yang menjadi pengamat akan mengunjungi kelas dan mengamati proses pembelajaran
secara langsung. Pengamat akan mencatat semua hal yang terjadi di kelas, mulai dari
metode pengajaran yang digunakan, interaksi antara guru dan siswa, hingga respon siswa
terhadap materi yang diajarkan. Setelah proses observasi selesai, pengamat akan
membuat laporan yang berisi temuan dan saran untuk perbaikan metode pengajaran di
masa mendatang. Laporan ini kemudian akan dibahas bersama dalam pertemuan antar
guru untuk evaluasi dan perbaikan lebih lanjut.
3. Etika Observasi:
Dalam melakukan observasi, ada beberapa etika yang harus diperhatikan untuk memastikan
proses observasi berjalan dengan baik dan menghargai hak-hak individu yang terlibat:
Menghormati Privasi: Pengamat harus menghormati privasi guru dan siswa yang sedang diamati.
Informasi yang diperoleh dari observasi harus digunakan secara etis dan hanya untuk tujuan
peningkatan kualitas pembelajaran.
Kerahasiaan: Informasi yang diperoleh dari observasi harus dirahasiakan dan tidak boleh
dibagikan kepada pihak ketiga tanpa izin dari individu yang terlibat.
Objektivitas: Pengamat harus tetap objektif dalam melakukan observasi. Mereka harus
menghindari bias pribadi dan fokus pada fakta yang diamati.
Menghargai Waktu: Pengamat harus menghargai waktu guru dan siswa. Mereka harus datang
tepat waktu dan tidak mengganggu proses pembelajaran.
Komunikasi yang Baik: Sebelum melakukan observasi, pengamat harus menjelaskan tujuan dan
proses observasi kepada guru dan siswa yang akan diamati. Mereka juga harus memberikan
umpan balik konstruktif setelah observasi.
Profesionalisme: Pengamat harus menjaga profesionalisme mereka selama proses observasi.
Mereka harus berpakaian dengan sopan, berperilaku dengan baik, dan menunjukkan rasa
hormat kepada semua individu yang terlibat.
Komponen yang di Observasi
1. Deskripsi Perangkat Pembelajaran: Perangkat pembelajaran ini dirancang dengan baik dan
terstruktur untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Pembelajaran: Perangkat pembelajaran mencakup tujuan pembelajaran yang jelas dan
terukur. Tujuan tersebut melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, memberikan
panduan yang tepat tentang apa yang diharapkan siswa capai selama sesi pembelajaran.
3. Rencana Pembelajaran: Rencana pembelajaran mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang
dengan baik untuk memfasilitasi pemahaman siswa. Setiap kegiatan berkaitan dengan tujuan
pembelajaran dan dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif.
4. Strategi Pembelajaran: Guru menggunakan beragam strategi pengajaran, termasuk ceramah
singkat, diskusi kelompok, dan kegiatan praktikum. Strategi ini tampaknya disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan sifat materi pembelajaran.
5. Pemanfaatan Sumber Belajar: Perangkat pembelajaran mencakup penggunaan berbagai
sumber belajar, seperti buku teks, materi online, dan materi audiovisual. Pemanfaatan sumber-
sumber ini dirancang untuk memberikan variasi dalam pembelajaran dan mendukung
pemahaman siswa.
6. Penilaian dan Evaluasi: Perangkat pembelajaran mencakup metode penilaian yang beragam,
termasuk tugas individu, ujian tulis, dan proyek kelompok. Penilaian formatif dan sumatif
digunakan untuk memberikan umpan balik yang kontinu dan memantau perkembangan siswa.
7. Dukungan Khusus: Guru juga telah mempertimbangkan dukungan khusus untuk siswa yang
memerlukan bantuan tambahan. Perangkat pembelajaran mencakup strategi untuk memfasilitasi
pembelajaran inklusif.
4. No. Elemen Perangkat
Pembelajaran
Analisis
1. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran terukur dan mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran terstruktur dengan urutan kegiatan
yang mendukung mencapai tujuan pembelajaran.
3. Strategi Pengajaran Penggunaan beragam strategi pengajaran memberikan
variasi dan menyesuaikan dengan karakter siswa.
4. Pemanfaatan Sumber
Belajar
Pemanfaatan sumber belajar beragam memberikan
kekayaan informasi dan mendukung pemahaman siswa.
5. Penilaian dan Evaluasi Metode penilaian yang bervariasi memberikan gambaran
holistik kemajuan siswa dan umpan balik.
6. Dukungan Khusus Strategi dukungan khusus menunjukkan perhatian
terhadap kebutuhan siswa dengan gaya belajar berbeda.
7. Penggunaan Teknologi Penggunaan teknologi dalam presentasi dan sumber daya
online memberikan dimensi baru dalam pembelajaran.
8. Integrasi Kearifan
Lokal
Integrasi kearifan lokal memperkuat relevansi materi
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
8. Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi terlihat dalam perangkat pembelajaran ini.
Guru menggunakan presentasi multimedia dan sumber daya online untuk memperkaya
pengalaman pembelajaran.
9. Integrasi Kearifan Lokal: Perangkat pembelajaran mencerminkan upaya guru untuk
mengintegrasikan kearifan lokal dan konteks budaya ke dalam pembelajaran. Hal ini dapat
memperkuat relevansi materi bagi siswa.
10. Kesiapan dan Kelengkapan: Seluruh perangkat pembelajaran telah disiapkan dengan
rinci dan tampak lengkap. Materi, bahan ajar, dan perangkat pendukung lainnya telah
tersedia dengan baik.
Deskrepsi Perangkat Pembelajaran
6. No. Metode Pengajaran Kelebihan Kekurangan
1. Ceramah
Efektif untuk
menyampaikan informasi
dasar. Efisien dalam
menyampaikan konsep-
konsep kompleks.
Kurang melibatkan siswa
secara aktif. Bisa membuat
siswa kehilangan minat.
2. Diskusi Kelompok
Mendorong partisipasi aktif
siswa. Membangun
keterampilan sosial dan
kritis. Memberikan
perspektif beragam.
Memerlukan waktu yang
lebih lama. Risiko dominasi
beberapa siswa. Butuh
pengelolaan kelompok
yang efektif.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek
Meningkatkan pemahaman
konsep melalui praktik.
Mengembangkan
keterampilan praktis siswa.
Mendorong kerjasama tim.
Memerlukan persiapan
materi yang lebih lama.
Membutuhkan ruang dan
sumber daya khusus.
Evaluasi bisa lebih
kompleks.
4. Demonstrasi Praktikum
Memvisualisasikan konsep
secara langsung.
Meningkatkan pemahaman
melalui pengalaman
langsung. Mengembangkan
keterampilan praktis siswa.
Memerlukan peralatan dan
fasilitas khusus. Butuh
waktu dan persiapan yang
intensif. Memerlukan
pengawasan yang lebih
ketat.
5. Brainstorming
Mendorong kreativitas dan
pemikiran bebas.
Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
Merangsang diskusi dan
pertukaran ide.
Tidak semua siswa aktif
berpartisipasi. Butuh
pengelolaan fasilitator yang
baik.
II. Metode Pengajaran
Analisis Metode Pengajaran
Berdasarkan analisis metode pengajaran yang telah dilakukan,
berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil:
•Ceramah:
•Metode ini efisien dan efektif dalam menyampaikan informasi
dasar dan konsep-konsep kompleks. Namun, metode ini kurang
melibatkan siswa secara aktif dan bisa membuat siswa
kehilangan minat jika tidak dilakukan dengan menarik.
•Diskusi Kelompok:
•Metode ini mendorong partisipasi aktif siswa dan membantu
dalam membangun keterampilan sosial dan kritis. Namun,
metode ini memerlukan waktu yang lebih lama dan pengelolaan
kelompok yang efektif.
•Pembelajaran Berbasis Proyek:
•Metode ini membantu dalam meningkatkan pemahaman
konsep melalui praktik dan mengembangkan keterampilan
praktis siswa. Namun, metode ini memerlukan persiapan materi
yang lebih lama dan evaluasi bisa lebih kompleks.
7. No. Model Pembelajaran & Pendekatan Kelebihan Kekurangan
1. Model Pembelajaran Kooperatif Mendorong kerjasama tim dan
tanggung jawab bersama.
Meningkatkan keterampilan
sosial siswa. Mendukung
pembelajaran aktif.
Memerlukan
manajemen kelompok
yang efektif. Butuh
waktu untuk
membangun
kolaborasi efektif.
Tidak semua siswa
dapat berkontribusi
dengan maksimal.
2. Pendekatan Inkuiri Mendorong pemikiran kritis
dan eksplorasi mandiri.
Merangsang rasa ingin tahu
dan motivasi belajar.
Menumbuhkan pemahaman
mendalam.
Memerlukan
pemahaman dan
keterampilan
penyelidikan. Evaluasi
bisa lebih kompleks.
Memerlukan waktu
lebih lama dalam
proses pembelajaran.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Meningkatkan keterampilan
pemecahan masalah.
Merangsang kreativitas siswa
dalam mencari solusi.
Memberikan konteks nyata
untuk pembelajaran.
Memerlukan
perencanaan kasus
yang relevan dan
menantang. Evaluasi
dapat sulit
diimplementasikan.
Memerlukan
dukungan yang kuat
dari fasilitator.
4. Pendekatan Konstruktivisme Mendorong konstruksi
pengetahuan oleh siswa.
Menekankan pembelajaran
yang berpusat pada siswa.
Merangsang pemikiran kritis
dan refleksi.
Memerlukan peran
guru sebagai
fasilitator. Evaluasi
harus
mempertimbangkan
pemahaman
individual. Dapat
membutuhkan
penyesuaian bagi siswa
yang terbiasa dengan
pembelajaran berpusat
guru.
Demonstrasi Praktikum:
Metode ini membantu dalam memvisualisasikan konsep secara langsung dan meningkatkan
pemahaman melalui pengalaman langsung. Namun, metode ini memerlukan peralatan dan
fasilitas khusus serta pengawasan yang lebih ketat.
Brainstorming:
Metode ini mendorong kreativitas dan pemikiran bebas serta meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah. Namun, tidak semua siswa aktif berpartisipasi dalam metode ini dan
butuh pengelolaan fasilitator yang baik.
Dengan demikian, setiap metode pengajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pemilihan metode pengajaran yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran
8. III. Model Pembelajaran dan Pendekatan
Analisis Model Pembelajaran dan Pendekatan
No. Model Pembelajaran &
Pendekatan
Kelebihan Kekurangan
1. Model Pembelajaran Kooperatif Mendorong kerjasama tim dan
tanggung jawab bersama.
Meningkatkan keterampilan
sosial siswa. Mendukung
pembelajaran aktif.
Memerlukan
manajemen kelompok
yang efektif. Butuh
waktu untuk
membangun kolaborasi
efektif. Tidak semua
siswa dapat
berkontribusi dengan
maksimal.
2. Pendekatan Inkuiri Mendorong pemikiran kritis
dan eksplorasi mandiri.
Merangsang rasa ingin tahu
dan motivasi belajar.
Menumbuhkan pemahaman
mendalam.
Memerlukan
pemahaman dan
keterampilan
penyelidikan. Evaluasi
bisa lebih kompleks.
Memerlukan waktu
lebih lama dalam
proses pembelajaran.
3. Model Pembelajaran Berbasis
Masalah
Meningkatkan keterampilan
pemecahan masalah.
Merangsang kreativitas siswa
dalam mencari solusi.
Memberikan konteks nyata
untuk pembelajaran.
Memerlukan
perencanaan kasus
yang relevan dan
menantang. Evaluasi
dapat sulit
diimplementasikan.
Memerlukan dukungan
yang kuat dari
fasilitator.
4. Pendekatan Konstruktivisme Mendorong konstruksi
pengetahuan oleh siswa.
Menekankan pembelajaran
yang berpusat pada siswa.
Merangsang pemikiran kritis
dan refleksi.
Memerlukan peran
guru sebagai
fasilitator. Evaluasi
harus
mempertimbangkan
pemahaman individual.
Dapat membutuhkan
penyesuaian bagi siswa
yang terbiasa dengan
pembelajaran berpusat
guru.
9. Berdasarkan analisis model pembelajaran dan pendekatan yang telah dilakukan,
berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil:
Model Pembelajaran Kooperatif: Model ini mendorong kerjasama tim dan
tanggung jawab bersama serta mendukung pembelajaran aktif. Namun,
memerlukan manajemen kelompok yang efektif dan waktu untuk membangun
kolaborasi efektif.
Pendekatan Inkuiri:
Pendekatan ini mendorong pemikiran kritis dan eksplorasi mandiri serta
menumbuhkan pemahaman mendalam. Namun, memerlukan pemahaman dan
keterampilan penyelidikan serta waktu lebih lama dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah:
Model ini meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan merangsang
kreativitas siswa dalam mencari solusi. Namun, memerlukan perencanaan kasus
yang relevan dan menantang serta dukungan yang kuat dari fasilitator.
Pendekatan Konstruktivisme:
Pendekatan ini mendorong konstruksi pengetahuan oleh siswa dan menekankan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Namun, memerlukan peran guru sebagai
fasilitator dan penyesuaian bagi siswa yang terbiasa dengan pembelajaran
erpusat guru.
Dengan demikian, setiap model pembelajaran dan pendekatan memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Pemilihan model dan pendekatan yang tepat
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks
pembelajaran.
10. IV. Media Pembelajaran dan Bahan Ajar
Analisis Model Pembelajaran dan Pendekatan
N
o.
Media Pembelajaran dan
Bahan Ajar
Kelebihan Kekurangan
1. Presentasi Multimedia Menyajikan informasi dengan
cara yang visual dan menarik.
Dapat memfasilitasi pemahaman
konsep yang kompleks.
Meningkatkan keterlibatan siswa
melalui audio dan gambar.
Tidak semua siswa
dapat memahami
informasi dengan cara
visual. Memerlukan
akses dan
keterampilan
teknologi. Perlu
perencanaan matang
untuk memastikan
efektivitasnya.
2. Buku Teks Menyediakan informasi yang
terstruktur dan terorganisir.
Mengandung referensi yang dapat
diakses ulang. Memberikan
fondasi konsep secara
menyeluruh.
Tidak selalu menarik
bagi semua siswa.
Terkadang informasi
menjadi usang.
Terkadang kurang
fleksibel dalam
pendekatan
pembelajaran.
3. Sumber Belajar Online Meningkatkan daya tangkap siswa
melalui pendekatan audio dan
visual. Memfasilitasi
pembelajaran mandiri dan
kegiatan eksplorasi. Dapat diakses
secara fleksibel di luar kelas.
Pemrosesan informasi
bisa terbatas pada
satu bentuk. Risiko
informasi tidak valid
atau tidak
terverifikasi.
Keterbatasan akses
internet di beberapa
tempat.
4. Materi Audiovisual Meningkatkan daya tangkap siswa
melalui pendekatan audio dan
visual. Memfasilitasi pemahaman
konsep secara multisensori. Cocok
untuk siswa dengan gaya belajar
berbeda.
Pemrosesan informasi
bisa terbatas pada
satu bentuk.
Diperlukan peralatan
khusus untuk
penyajian yang
optimal. Pemilihan
materi harus
mempertimbangkan
keberagaman siswa.
11. Berdasarkan analisis media pembelajaran dan bahan ajar yang telah dilakukan,
berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil:
Presentasi Multimedia:
Presentasi multimedia efektif dalam menyajikan informasi secara visual dan
menarik, serta dapat memfasilitasi pemahaman konsep yang kompleks. Namun,
tidak semua siswa dapat memahami informasi dengan cara visual dan
memerlukan akses serta keterampilan teknologi.
Buku Teks:
Buku teks menyediakan informasi yang terstruktur dan terorganisir serta
mengandung referensi yang dapat diakses ulang. Namun, buku teks tidak selalu
menarik bagi semua siswa dan informasinya bisa menjadi usang.
Sumber Belajar Online:
Sumber belajar online meningkatkan daya tangkap siswa melalui pendekatan
audio dan visual serta memfasilitasi pembelajaran mandiri dan kegiatan
eksplorasi. Namun, pemrosesan informasi bisa terbatas pada satu bentuk dan
ada risiko informasi tidak valid atau tidak terverifikasi.
Materi Audiovisual:
Materi audiovisual meningkatkan daya tangkap siswa melalui pendekatan audio
dan visual serta memfasilitasi pemahaman konsep secara multisensori. Namun,
pemrosesan informasi bisa terbatas pada satu bentuk dan diperlukan peralatan
khusus untuk penyajian yang optimal.
Dengan demikian, setiap media pembelajaran dan bahan ajar memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan media dan bahan ajar
yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa,
dan konteks pembelajaran.
12. V. Asesmen
Analisis Asesmen
No. Jenis Asesmen Kelebihan Kekurangan
1. Asesmen Formatif Memberikan umpan balik
segera terhadap kemajuan
siswa. Mendorong perbaikan
kontinu dalam pembelajaran.
Mendukung keterlibatan
siswa secara aktif.
Diperlukan waktu
dan upaya untuk
pelaksanaan yang
konsisten. Evaluasi
formatif dapat
dianggap sebagai
beban tambahan.
Diperlukan
keterampilan guru
dalam memberikan
umpan balik yang
efektif.
2. Asesmen Sumatif Memberikan gambaran
keseluruhan tentang
pencapaian siswa.
Menyediakan data evaluasi
untuk pengambilan
keputusan. Memotivasi siswa
untuk mencapai prestasi
tinggi.
Umpan balik
diberikan setelah
pembelajaran
selesai. Mungkin
tidak memberikan
motivasi intrinsik
pada siswa. Risiko
labelisasi dan
stigmatisasi siswa.
3. Tugas Proyek Mengintegrasikan berbagai
keterampilan dan
pengetahuan siswa.
Mendorong pemecahan
masalah dan kreativitas.
Menyajikan hasil karya siswa
secara holistik.
Memerlukan waktu
yang lebih lama
untuk penilaian.
Evaluasi dapat
lebih sulit
dinormalisasi.
Memerlukan
panduan rubrik
yang jelas.
14. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terdapat beberapa aspek penting yang menjadi fokus dalam
proses pembelajaran yang diterapkan . Aspek-aspek tersebut meliputi perangkat pembelajaran, metode
pengajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, dan asesmen.
Dari berbagai aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang beragam telah diterapkan untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif. Telah menunjukkan komitmen yang
kuat dalam merancang pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, mendukung pemahaman konsep,
dan memotivasi siswa untuk belajar.
Rekomendasi yang Diperluas:
Penguatan Umpan Balik Formatif:
Dapat lebih mengintensifkan penggunaan umpan balik formatif dalam proses pembelajaran. Umpan balik
yang diberikan secara langsung dan segera dapat membantu siswa untuk memperbaiki pemahaman mereka
secara kontinu.
Integrasi Metode Pengajaran yang Lebih Interaktif:
Mempertimbangkan integrasi metode pengajaran yang lebih interaktif seperti pembelajaran berbasis
proyek, diskusi kelompok, atau aktivitas kreatif lainnya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan
membangun pemahaman yang lebih mendalam.
Diversifikasi Media Pembelajaran:
Menambahkan variasi dalam penggunaan media pembelajaran seperti simulasi, gambar, atau video dapat
membantu memenuhi gaya belajar yang berbeda di antara siswa dan meningkatkan daya serap informasi.
Pelatihan dalam Pengelolaan Kelas:
Mengadakan pelatihan khusus bagi guru dalam manajemen kelas yang efektif, terutama dalam konteks
metode pembelajaran yang melibatkan interaksi aktif siswa, seperti diskusi kelompok atau pembelajaran
berbasis proyek.
Penyempurnaan Asesmen: Mengevaluasi dan menyempurnakan strategi asesmen, termasuk rubrik evaluasi
yang jelas untuk tugas proyek atau portofolio. Ini akan membantu meningkatkan validitas dan reliabilitas
evaluasi hasil belajar siswa.
Pengembangan Literasi Digital:
Memastikan bahwa siswa dan guru memiliki keterampilan literasi digital yang memadai, khususnya dalam
pemanfaatan sumber belajar online, untuk mengoptimalkan manfaat teknologi dalam pembelajaran.
Catatan:
Dengan menerapkan rekomendasi ini, diharapkan pembelajaran di kelas dapat terus berkembang dan
memberikan dampak positif pada pencapaian siswa serta pengalaman pembelajaran mereka.
Demikianlah laporan observasi ini. Semoga informasi ini dapat memberikan pandangan yang komprehensif
tentang proses pembelajaran yang berlangsung. Terima kasih.
Hormat saya,
Sri Agung Guruh Budiawan,S.Pd
Guru SMK N 8 Purworejo
15. LAMPIRAN
(Lampirkan semua bukti fisik, foto, atau salinan
dokumen yang mendukung observasi, seperti
perangkat pembelajaran, media pembelajaran,
bahan ajar, dan asesmen )