2. 1. Instrumen : sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau
variabel.
2. Ketelitian (accuracy): harga terdekat dimana suatu pembacaan instrumen mendekati
harga atau nilai sebenarnya dari variabel yang diukur.
3. Ketepatan (precision): suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa.
4. Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons
instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
5. Resolusi (resolution): perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada instrumen.
6. Kesalahan (error): penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) yang
sebenarnya.
Beberapa Definisi Dalam Pengukuran
3. Kesalahan pada pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan:
1.Kesalahan Alam (natural error)
2.Kesalahan Alat (instrumental error)
3. Kesalahan Pengukur (personal error)
4. 1.Kesalahan Alam (natural error)
Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan
saat melakukan proses pengukuran.
Contoh: kesalahan lingkungan
Kesalahan ini dapat dikurangi dengan :
- Mengatur temperatur sekitar sesuai dengan kondisi alat ukur
- Dibuat pelindung
5. 2.Kesalahan Alat (instrumental error)
Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat.
Contoh: kesalahan kalibrasi, kesalahan konstruksi alat, kesalahan teknik,
chaotic eror.
Kesalahan ini dapat dihindari dengan:
- Memilih peralatan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan
- Memberikan faktor koreksi terhadap pengukuran
- Kalibrasi alat ukur terhadap alat standar
6. Kesalahan Pengukur (personal error)
Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam
melakukan pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses
pengukuran.
Contoh: eksperimental error, paralaks
Kesalahan ini dapat dihindari dengan:
- Melakukan pengukurang berulang
- Teliti dan tidak ceroboh
7. Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( tiga ) hal, yaitu :
1. Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan
untuk pengukuran pada pemeliharaan. Ketelitian alat ukur dapat berkurang
disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang
direncanakan sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya
terpasang dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang
dipersyaratkan.
2. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar, sehingga
terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah padahal alat ukur
pada kondisi yang baik.
KETELITIAN / AKURASI
8.
9. KELAS KETELITIAN
Dalam pemilihan alat ukur klasifikasi-klasifikasi tersebut digolongkan
dalam empat golongan sesuai Dengan daerah pemakaiannya:
1. Alat ukur dari kelas 0,05 ; 0,1, 0,2
2. Alat ukur dari kelas 0,5
3. Alat ukur dari kelas 1,0
4. Alat ukur dari kelas 1,5; 2,5 ; 3,0 ; 5,0
11. Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada
alat tersebut dan dinyatakan dalam persen. Jika sebuah ampere
diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan alat tersebut
mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang ditujukan
ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebenarnya. Jadi pada
pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah :
5 + (5%x 5) = 5,25
KESALAHAN UKUR DINYATAKAN DALAM (%)
13. Cara pengukuran
Pembacaan harga pada alat ukur
secara cermat harus dilakukan
dengan melihat tepat diatas jarum
penunjuk. Dengan demikian dibaca
harga pada garis skala yang tertulis
tepat dibawah runcing jarum.
Bila tidak melihat tepat diatas
penunjuk akan terbaca harga
sebelah kiri atau disebelah kanan
dari garis sebenarnya, kesalahan ini
disebut paralaks.
17. Cara Menera
Menera atau mengkalibrasi adalah upaya membandingkan alat ukur
dengan alat ukur lain yang lebih teliti. Pembandingan itu dilaksanakan
pada batas ukur yang sama.
Untuk menjamin ketelitian alat ukur kalibrasi harus dilakukan secara
berkala.
Ada 2 cara yang bisa ditempuh:
1. Cara potensiometer
2. Cara pembandingan
18. SISTEM SATUAN
Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat
sebagai standar, yaitu:
1. Standar amper
2. Standar resistansi
19. LANJUTAN SISTEM SATUAN
3. Standar tegangan
Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua elektrode,
tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode Weston
pada suhu 20C sebesar 1.01858 V.
4. Standar Kapasitansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan
SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi
dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (farad).
5. Standar Induktansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi,
dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
23. HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN
PADA PENGUKURAN LISTRIK
1. Cara pengukuran harus benar
2. Alat ukur harus dalam keadaan baik
3. Secara periodik harus di cek (kalibrasi)
4. Penyimpanan alat harus diperhatikan
5. Operator (orang yang mengukur) harus teliti
6. Keadaan dimana dilakukan penelitian harus diperhatikan