SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Pengukuran &
kesalahan
PENGUKURAN LISTRIK
Muliadi, ST., MT
1. Instrumen : sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau
variabel.
2. Ketelitian (accuracy): harga terdekat dimana suatu pembacaan instrumen mendekati
harga atau nilai sebenarnya dari variabel yang diukur.
3. Ketepatan (precision): suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa.
4. Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons
instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
5. Resolusi (resolution): perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada instrumen.
6. Kesalahan (error): penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) yang
sebenarnya.
Beberapa Definisi Dalam Pengukuran
Kesalahan pada pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan:
1.Kesalahan Alam (natural error)
2.Kesalahan Alat (instrumental error)
3. Kesalahan Pengukur (personal error)
1.Kesalahan Alam (natural error)
Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan
saat melakukan proses pengukuran.
Contoh: kesalahan lingkungan
Kesalahan ini dapat dikurangi dengan :
- Mengatur temperatur sekitar sesuai dengan kondisi alat ukur
- Dibuat pelindung
2.Kesalahan Alat (instrumental error)
Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat.
Contoh: kesalahan kalibrasi, kesalahan konstruksi alat, kesalahan teknik,
chaotic eror.
Kesalahan ini dapat dihindari dengan:
- Memilih peralatan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan
- Memberikan faktor koreksi terhadap pengukuran
- Kalibrasi alat ukur terhadap alat standar
Kesalahan Pengukur (personal error)
Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam
melakukan pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses
pengukuran.
Contoh: eksperimental error, paralaks
Kesalahan ini dapat dihindari dengan:
- Melakukan pengukurang berulang
- Teliti dan tidak ceroboh
Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( tiga ) hal, yaitu :
1. Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan
untuk pengukuran pada pemeliharaan. Ketelitian alat ukur dapat berkurang
disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang
direncanakan sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya
terpasang dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang
dipersyaratkan.
2. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar, sehingga
terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah padahal alat ukur
pada kondisi yang baik.
KETELITIAN / AKURASI
KELAS KETELITIAN
Dalam pemilihan alat ukur klasifikasi-klasifikasi tersebut digolongkan
dalam empat golongan sesuai Dengan daerah pemakaiannya:
1. Alat ukur dari kelas 0,05 ; 0,1, 0,2
2. Alat ukur dari kelas 0,5
3. Alat ukur dari kelas 1,0
4. Alat ukur dari kelas 1,5; 2,5 ; 3,0 ; 5,0
KESALAHAN YANG DIIJINKAN
Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada
alat tersebut dan dinyatakan dalam persen. Jika sebuah ampere
diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan alat tersebut
mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang ditujukan
ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebenarnya. Jadi pada
pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah :
5 + (5%x 5) = 5,25
KESALAHAN UKUR DINYATAKAN DALAM (%)
SEBAGAI CONTOH
Cara pengukuran
Pembacaan harga pada alat ukur
secara cermat harus dilakukan
dengan melihat tepat diatas jarum
penunjuk. Dengan demikian dibaca
harga pada garis skala yang tertulis
tepat dibawah runcing jarum.
Bila tidak melihat tepat diatas
penunjuk akan terbaca harga
sebelah kiri atau disebelah kanan
dari garis sebenarnya, kesalahan ini
disebut paralaks.
BATAS UKUR
LANJUTAN BATAS UKUR
LANJUTAN BATAS UKUR
Cara Menera
Menera atau mengkalibrasi adalah upaya membandingkan alat ukur
dengan alat ukur lain yang lebih teliti. Pembandingan itu dilaksanakan
pada batas ukur yang sama.
Untuk menjamin ketelitian alat ukur kalibrasi harus dilakukan secara
berkala.
Ada 2 cara yang bisa ditempuh:
1. Cara potensiometer
2. Cara pembandingan
SISTEM SATUAN
Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat
sebagai standar, yaitu:
1. Standar amper
2. Standar resistansi
LANJUTAN SISTEM SATUAN
3. Standar tegangan
Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua elektrode,
tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode Weston
pada suhu 20C sebesar 1.01858 V.
4. Standar Kapasitansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan
SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi
dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (farad).
5. Standar Induktansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi,
dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN
PADA PENGUKURAN LISTRIK
1. Cara pengukuran harus benar
2. Alat ukur harus dalam keadaan baik
3. Secara periodik harus di cek (kalibrasi)
4. Penyimpanan alat harus diperhatikan
5. Operator (orang yang mengukur) harus teliti
6. Keadaan dimana dilakukan penelitian harus diperhatikan
abcdefghijklmnopqrstufwxyzabcdefghijklmnop

More Related Content

Similar to abcdefghijklmnopqrstufwxyzabcdefghijklmnop

Kk09 menggunakan instrumen kontrol
Kk09   menggunakan instrumen kontrolKk09   menggunakan instrumen kontrol
Kk09 menggunakan instrumen kontrol
Eko Supriyadi
 
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptxVOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
RadenZhidan
 
01 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan101 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan1
ocwunj_ft
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
yudhodanto
 
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotifalat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
TOTOKTRISETYAWAN
 

Similar to abcdefghijklmnopqrstufwxyzabcdefghijklmnop (20)

Kk09 menggunakan instrumen kontrol
Kk09   menggunakan instrumen kontrolKk09   menggunakan instrumen kontrol
Kk09 menggunakan instrumen kontrol
 
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptxVOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
 
alat ukur gambar.ppt
alat ukur gambar.pptalat ukur gambar.ppt
alat ukur gambar.ppt
 
01 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan101 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan1
 
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxPengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
10 Langkah Kalibrasi Termometer
10 Langkah Kalibrasi Termometer10 Langkah Kalibrasi Termometer
10 Langkah Kalibrasi Termometer
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIKTEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
LCR METER
LCR METERLCR METER
LCR METER
 
Termodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekananTermodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekanan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Dasar2 Pengukuran For Student
Dasar2 Pengukuran For StudentDasar2 Pengukuran For Student
Dasar2 Pengukuran For Student
 
Laporan1
Laporan1Laporan1
Laporan1
 
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotifalat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
alat ukur ini digunakan untuk siswa smk jurusan otomotif
 
a
aa
a
 

abcdefghijklmnopqrstufwxyzabcdefghijklmnop

  • 2. 1. Instrumen : sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel. 2. Ketelitian (accuracy): harga terdekat dimana suatu pembacaan instrumen mendekati harga atau nilai sebenarnya dari variabel yang diukur. 3. Ketepatan (precision): suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa. 4. Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur. 5. Resolusi (resolution): perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada instrumen. 6. Kesalahan (error): penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) yang sebenarnya. Beberapa Definisi Dalam Pengukuran
  • 3. Kesalahan pada pengukuran Kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan: 1.Kesalahan Alam (natural error) 2.Kesalahan Alat (instrumental error) 3. Kesalahan Pengukur (personal error)
  • 4. 1.Kesalahan Alam (natural error) Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan saat melakukan proses pengukuran. Contoh: kesalahan lingkungan Kesalahan ini dapat dikurangi dengan : - Mengatur temperatur sekitar sesuai dengan kondisi alat ukur - Dibuat pelindung
  • 5. 2.Kesalahan Alat (instrumental error) Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat. Contoh: kesalahan kalibrasi, kesalahan konstruksi alat, kesalahan teknik, chaotic eror. Kesalahan ini dapat dihindari dengan: - Memilih peralatan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan - Memberikan faktor koreksi terhadap pengukuran - Kalibrasi alat ukur terhadap alat standar
  • 6. Kesalahan Pengukur (personal error) Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam melakukan pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses pengukuran. Contoh: eksperimental error, paralaks Kesalahan ini dapat dihindari dengan: - Melakukan pengukurang berulang - Teliti dan tidak ceroboh
  • 7. Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( tiga ) hal, yaitu : 1. Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan. Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya terpasang dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang dipersyaratkan. 2. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar, sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah padahal alat ukur pada kondisi yang baik. KETELITIAN / AKURASI
  • 8.
  • 9. KELAS KETELITIAN Dalam pemilihan alat ukur klasifikasi-klasifikasi tersebut digolongkan dalam empat golongan sesuai Dengan daerah pemakaiannya: 1. Alat ukur dari kelas 0,05 ; 0,1, 0,2 2. Alat ukur dari kelas 0,5 3. Alat ukur dari kelas 1,0 4. Alat ukur dari kelas 1,5; 2,5 ; 3,0 ; 5,0
  • 11. Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada alat tersebut dan dinyatakan dalam persen. Jika sebuah ampere diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan alat tersebut mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang ditujukan ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebenarnya. Jadi pada pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah : 5 + (5%x 5) = 5,25 KESALAHAN UKUR DINYATAKAN DALAM (%)
  • 13. Cara pengukuran Pembacaan harga pada alat ukur secara cermat harus dilakukan dengan melihat tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca harga pada garis skala yang tertulis tepat dibawah runcing jarum. Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah kiri atau disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalahan ini disebut paralaks.
  • 17. Cara Menera Menera atau mengkalibrasi adalah upaya membandingkan alat ukur dengan alat ukur lain yang lebih teliti. Pembandingan itu dilaksanakan pada batas ukur yang sama. Untuk menjamin ketelitian alat ukur kalibrasi harus dilakukan secara berkala. Ada 2 cara yang bisa ditempuh: 1. Cara potensiometer 2. Cara pembandingan
  • 18. SISTEM SATUAN Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu: 1. Standar amper 2. Standar resistansi
  • 19. LANJUTAN SISTEM SATUAN 3. Standar tegangan Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode Weston pada suhu 20C sebesar 1.01858 V. 4. Standar Kapasitansi Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (farad). 5. Standar Induktansi Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
  • 23. HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN PADA PENGUKURAN LISTRIK 1. Cara pengukuran harus benar 2. Alat ukur harus dalam keadaan baik 3. Secara periodik harus di cek (kalibrasi) 4. Penyimpanan alat harus diperhatikan 5. Operator (orang yang mengukur) harus teliti 6. Keadaan dimana dilakukan penelitian harus diperhatikan