2. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
mengumpulkan sejumlah volume air, sedimen dll yang
akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin, tapi
masih representatif, masih mempunyai sifat2 yang
sama dengan yang sebenarnya
No measurement no data
No data no information
No information no management
No management no policy
Sampling adalah:
5. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
a. Tujuan pengambilan contoh
b. Penentuan lokasi sampling
c. Penentuan titik sampling
d. Penentuan jumlah titik sampling
e. Penentuan parameter yang akan dianalisis
f. Penentuan metode sampling
g. Penentuan volume sampel
h. Penentuan jenis wadah/botol sampel uji
Download: Indowebster,com
“Standard methods for water and waste water analysis”
Langkah-langkah Perencanaan
7. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Metoda pengambilan contoh
air permukaan:
SNI 6989.57:2008 – Bagian
57: Metoda pengambilan
contoh air permukaan
Badan Air (Sungai)
Air permukaan:
air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran,
mata air, air rawa dan air gua.
8. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Metoda pengambilan contoh air
tanah:
SNI 6989.58:2008 – Bagian 58:
Metoda pengambilan contoh air
tanah
Air Tanah
Air tanah:
air yang terdapat dalam
lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah,
antara lain sumur bor, sumur
gali dan sumur pantek
10. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Pengumpulan data rona awal
lingkungan (exploratory)
Utk Dokumen UKL/UPL, Amdal
• Pemantauan lingkungan (monitoring)
Uji petik kualitas air sungai
• Penegakan hukum lingkungan
• Penelitian di bidang lingkungan
12. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Botol/wadah untuk analisis senyawa anorganik : botol/tempat contoh
terbuat dari polietilen.
Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, kemudian keringkan dan tutup botol rapat, untuk menghindari
kontaminasi.
Botol/wadah untuk analisis senyawa organik : botol /tempat contoh dari
bahan logam atau gelas berwarna gelap. Bagian dalam dari tutup botol
harus dilapisi dengteflon atau alumunium foil
Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, keringkan. Selanjutnya, bilas botol tersebut dengan aseton 3 kali,
dan hexan 3 kali. Keringkan dan botol ditutup, untuk menghindari
kontaminasi.
Persyaratan Alat dan Wadah
13. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
contoh uji (misalnya untuk keperluan pemeriksaan
logam, wadah contoh uji tidak terbuat dari logam);
2. Tidak mudah pecah atau bocor akibat reaksi yang
ditimbulkan oleh limbah tersebut;
3. Tidak mudah rusak atau berubah secara fisik;
4. Mempunyai ketebalan yang memadai sehingga
layak untuk diangkut oleh kendaraan
Persyaratan Alat dan Wadah
14. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Persyaratan Alat dan Wadah
Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan:
5. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
6. Mudah dan aman dibawa
7. Kapasitas alat tergantung pada tujuan pengujian
8. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
dalamnya
20. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Jenis Alat Sampling
Keterangan gambar:
A adalah pengait
B1 adalah tuas posisi tertutup
B2 adalah tuas posisi terbuka
C1 adalah tutup gelas botol
contoh posisi tertutup
C2 adalah tutup gelas botol
contoh posisi terbuka
D adalah tali penggantung
E adalah rangka metal botol
contoh
Botol biasa dengan pemberat
21. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Point Sampler
Point
sampler tipe
vertikel
(Ruttner)
Alat pengambil contoh untuk kedalaman tertentu atau
point sampler:
digunakan untuk mengambil contoh air pada kedalaman
yang telah ditentukan pada sungai yang relatif dalam,
danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu tipe
vertikal dan horisontal
Point sampler tipe horisontal (Wohlenberg)
22. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan
untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat pengambil contoh
gabungan kedalaman
24. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Point Sampler
Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan
untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat pengambil contoh
gabungan kedalaman
25. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Jenis alat pengambil contoh lainnya : botol Nansen,
Knudsen, Niskin, Van Dorn, Rossette Sampler dan lain-
lain.
Jenis Alat Sampling
botol Nansen
Rossette Sampler
Van Dorn
26. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Ice box
Alat pengukur parameter lapangan : pH meter,
Thermometer, dll
Pengawet/dry ice
Sepatu boot, jas hujan, masker, sarung tangan
dll
Label, selotif, spidol, lakban, buku lapangan dll
Alat dokumentasi
Alat P3K
Tool kit (obeng, tang dll)
Surat Tugas dan surat pemberitahuan (untuk
institusi)
27. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
RENCANA PENGAMBILAN CONTOH UJI
Tujuan Pengambilan Contoh uji*:
Tanggal pengambilan :
Waktu pengambilan :
Petugas Pengambil contoh uji :
Surat tugas :
Biaya :
Alat pengambil contoh uji :
Peralatan K3 :
Kalibrasi peralatan lapangan :
Titik pengambilan contoh uji*
- jumlah :
- lokasi :
Jenis contoh uji* :
Jumlah sampel :
Acuan Standar sampling :
Frekuensi :
Metode pengambilan contoh uji*: komposit/ waktu/ komposit/ tempat/ grab/
terpadu/berkelanjutan
Nama industri/ sungai * :
Blanko : peralatan/ wadah contoh/ penyaringan/
perjalanan/ lapangan/ lab
Diagram, sketsa, foto :
28. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Mencari informasi tentang sumber dan asal limbah
untuk menjamin bahwa contoh uji yang dikumpulkan
atau diambil merupakan limbah yang dapat mewakili
keseluruhan limbah yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan.
Perhatikan cuaca disekitar lokasi,
33. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel 3.1 Titik pengambilan contoh air sungai dalam setiap penampang melintang
Debit
rata-rata tahunan
m3/detik
Klasifikasi
Jumlah Titik Pengambilan Contoh
Air
Jumlah
Kedalaman
Sampling *)
< 5 Sungai kecil 2 1
5 - 150 Sungai sedang 4 2
150 - 1000 Sungai besar 6 3
> 1000 Sungai besar sekali minimum 6 seperti pada sungai
besar, tambahan lebih banyak
tergantung dari pada sungai- nya,
kenaikan di tambah dengan faktor 2
(dua)
4
*) contoh disarankan dikumpulkan sebanyak mungkin, pengambilan contoh sebaiknya pada titik
30 cm di bawah muka air, atau 30 cm di atas dasar sungai dan hati-hati jangan sampai
terbawa endapan dasar sungainya (sedimen).
34. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel Perkiraan jarak pencampuran yang sempurna/baik di saluran dan sungai
Lebar rata-rata (m) Kedalaman rata-rata (m) Perkiraan jarak pencampuran yang
sempurna / baik
5 1
2
3
0,08 – 0,7
0,05 – 0,3
0,03 – 0,2
10 1
2
3
4
5
0,3 – 2,7
0,2 – 1,4
0,1 – 0,9
0,08 – 0,7
0,07 – 0,5
20 1
3
5
7
1,3 – 11,0
0,4 – 4,0
0,3 – 2,0
0,2 – 1,5
50 1
3
5
10
20
8,0 – 70,0
3,0 – 20,0
2,0 – 14,0
0,8 – 7,0
0,4 – 3,0
35. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Limbah Cair
- treatment : influent dan efluent
- monitoring : effluent sebelum masuk ke badan air
(sungai, danau, dan laut)
Penentuan lokasi tergantung pada :
- Homogenitas limbah cair
- Densiti limbah cair
- Adanya bahan terapung
- Zat padat mengendap
- Reaksi kimia /biologi yang mungkin terjadi
37. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Proses
Produksi
3
Proses
produksi
2
1 2 3 4
5
Industri
Keterangan:
1 : bak control saluran air limbah
2 : input IPAL (influent)
3 : output IPAL (Effluent)
4 : perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air
5 : perairan penerima setelah air limbah masuk ke badan air
Gambar 4.1 Lokasi dan titik pengambilan sampel air limbah industri
Proses
Produksi
1
Air Limbah
Perairan
Penerima
IPAL
= Titik pengambilan sampel
Air Limbah
38. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Keterangan :
= lokasi pengambilan sampel
Daerah hilir (Muara)
Pantai
Gambar 4.2 Lokasi pengambilan sampel air sungai
Daerah hulu
Daerah rekreasi
Daerah perkotaan
Daerah industri
Daerah pertanian
40. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
B
A1 A5
A2 A4
A3
Keterangan :
1) Sumur pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate
plume)
2) pemantauan kualitas air sumur B sebagai kontrol (background level)
Gambar 4.7 Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat
pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar
Tempat pembuangan
akhir sampah
perkotaan
41. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Lokasi pengambilan air sampel pada air permukaan dapat
berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau/waduk,
sbb :
1. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran
sungai (DPS), berdasarkan pada :
a. sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang
belum terjadi atau masih sedikit pencemaran;
b. sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah
mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar;
c. sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat
penyadapan pemanfaatan sumber air
Air permukaan
42. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
2. Pemantauan kualitas air pada danau/waduk
berdasarkan pada :
a. tempat masuknya sungai ke danau/waduk;
b. di tengah danau/waduk;
c. lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan;
d. tempat keluarnya air danau/waduk;
Air permukaan
44. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Lokasi pengambilan sampel air tanah bebas (tidak tertekan) dan air
tanah tertekan dengan penjelasan sbb :
a. air tanah bebas (tidak tertekan) :
- disebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan
sampah kota/industri;
- disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan
pestisida danpupuk kimia;
- didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin; dll
Air Tanah
45. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
b. air tanah tertekan :
- di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan
perkotaan, pedesaan, pertanian dan industri;
- disumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum;
- di sumur-sumur pemantauankualitas air tanah;
- di lokasi kawasan industri;
- pada sumur observasi air diwilayah pesisir dimana terjadi
penyusupan air asin;
- pada sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri B3;
dll
Air Tanah
47. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Badan Air (sungai)
- Bagian permukaan, tengah dan terhindar dari aliran
turbulen
- Bagian kiri, kana dan tengah sungai
- Bagian hulu dan hilir
- Sebelum dan sesudah bercampur dengan limbah
Untuk sungai yang menerima limbah cair, saat ini dikenal 3
pendekatan sampling point :
- judgmental : jml titik sedikit, bias relatif besar
- systematic : jml titik banyak, bias relatif kecil
- random : jml titik lebih banyak, bias relatif lebih
kecil
49. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Sampel sesaat (Grab)
- sampel yang diambil dari titik pengambilan
sampel yang ditentukan untuk dikumpulkan
ke dalam sebuah wadah pada waktu tertentu.
- tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat suatu keputusan kebijakan
- hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi
pengambilan sampel diasumsikan homogen
atau konstan.
50. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
2. Sampel gabungan (Composite)
- merupakan campuran dua atau lebih sampel
sesaat ke dalam sebuah wadah untuk diuji
- sangat bermanfaat untuk menentukan rata-rata
konsentrasi parameter yang diuji selama
periode waktu tertentu
- harus memperhatikan jenis parameter yang
akan dianalisis dan dilakukan oleh petugas
pengambil sampel yang kompeten serta
mempunyai intuitive dan technical judgment
yang cukup, bila tidak akan memberikan
kesimpulan yang keliru.
51. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
3. Sampel gabungan terpadu
- dapat dibedakan berdasarkan sampel
gabungan waktu (time composite sample) dan
sampel gabungan tempat (location composite
sample).
- Jika alirannya bervariasi, maka sampel
gabungan proposional aliran (flow proportional
composite sample) harus dipertimbangkan.
54. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Pengawetan: HNO3, NaOH, HCl atau
didinginkan (4oC) dll
tergantung parameter yang akan dianalisis
Pelabelan : titik sampling, lokasi
sampling, tanggal, dll
Pengepakan : disimpan dalam ice box
55. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh, yang
diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh
No. PENETAPAN
TEMPAT
PENYIMPANA
N
KEPERLUAN
CONTOH
(mL)
PENGAWETAN
LAMA
PENYIMPANA
N
1. Temperatur - - Tanpa pengawet Analisa segera
2. Daya hantar listrik - - Tanpa pengawet Analisa segera
3. Zat Padat Terlarut P,G (B) - Pendinginan (es) 7 hari
4. Zat tersuspensi P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
5. Kekeruhan P,G 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Simpan di tempat
gelap
2) 1 hari
6. Warna G 100 - 500 Pendinginan (es) 24 jam
7. PH P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
8. Alkaliniti P,G (B) 200 Pendinginan (es) 24 jam
9. Asiditi P,G (B) 100 Pendinginan (es) 24 jam
10. Oksigen terlarut Botol BOD 300 Tanpa pengawet Analisa segera
11. Natrium (Na) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
12. Kalium (K) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
13. Kalsium (Ca) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
14. Magnesium (Mg) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
15. Klorida (Cl) P,G 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
16. Sulfat (SO4) P,G - Pendinginan (es) 28 jam
17. Amonia - NH3 P,G 500 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Tambahkan 0.8 mL
H2SO4/L sampai pH =2
2) 7 hari
18. Nitrit - NO2 P,G 100 Pendinginan (es) Analisa segera
19. Nitrat - NO3 P,G 100 Tambahkan H2SO4
sampai pH < 2,
pendinginan (es)
48 jam
20. Organik - N P, G 500 - 100 1) Pendinginan (es)
2) Tambahkan 0.8 mL
H2SO4/L sampai pH<2
21. Boron (B) P 100 Tanpa Pengawet -
22. Fluorida (F) P 200 - 300 Tanpa Pengawet 28 hari
23. Silika (SiO2) P 25 - 100 Pendinginan (es) 28 jam
24. Orto Fosfat (PO4) G (A) 100 Fosfat terlarut disaring
segera dinginkan (es)
atau + 40 gram HgCl/L
2 hari
25. Total Fosfat 25 - 100 -
26. Deterjen P,G 100 -200 Tanpa Pengawet -
27. KOB (BOD) P,G 300 -1000 Pendinginan (es) 6 jam
28. KOK (COD) P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet
2) Tambahkan H2SO4
sampai pH<2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
56. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel 2.1 Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh,
yang diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh (lanjutan)
No. Penetapan Tempat
Penyimpanan
Keperluan
Contoh
(ml)
Pengawetan Lama
Penyimpanan
29. KO - KMnO4 P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet
2) Tambahkan H2SO4
sampai pH<2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
30. Koli Tinja G (St) 300 Pendinginan (es) Analisa segera
31. Kadmium (Cd) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
32. Kromium (Cr) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
33. Tembaga (Cu) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
34. Besi (Fe) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
35. Mangan (Mn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
36. Nikel (Ni) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
37. Timbal (Pb) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
38. Seng (Zn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
39. Karbon Organik
Total
G (coklat) !00 Tambah HCl/H2SO4
sampai pH < 2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
40. Karbon dioksida P,G 100 - Analisa segera
41. Klorin residual P,G 200 - 500 - Analisa segera
42. Klorofil - a P,G 500 Ruang gelap dan
dibekukan (es)
30 hari
43. Sianida P,G 500 Tambah NaOH sampai
pH = 12, pendinginan
(es), ruang gelap
24 jam
44. Minyak dan lemak G 1000 Tambah HCL/H2SO4
sampai pH < 2
28 hari
45. Bau G 100 - 500 1) Tanpa pengawet
2) Pendinginan 4 C
1). Analisa
segera
2). 6 hari
46. Pestisida G (s) - Tanpa pengawet -
47. Fenol G 500 Tambah NaPO sampai
pH < 4 dan 1 gram
CuSO4.5H2O/L,
pendinginan 4 oC
24 jam
48. Saliniti G 240 1)Tanpa pengawet
2) Cegah penguapan
1) Analisa
segera
2) 6 bulan
49. Sulfida P,G 100 Tambah 4 tetes Zn-
asetat 2N/100 mL
28 hari
50. Sulfit P,G - Tanpa pengawet Analisa segera
51. Rasa G 500 1) Tanpa pengawet
2) Pendinginan (es)
1). Analisa
segera
2). 24 jam
52. Bioassay P,G 20 l Pendinginan (es) Analisa segera
53. Biologi P,G - 0.5 mL formalin
39% per contoh
Analisa segera
Keterangan : P = plastik G = gelas, G(B) = gelas borosilikat G(A) = gelas dicuci dengan HNO3 1:1,
G(St) = gelas steril G(S) = gelas dicuci dengan pelarut organik
57. Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Debit: m3/detik
= laju alir x luas penampang
Laju alir: m/det
Luas penampang badan air: m2
Pendekatan penampang sungai:
1) persegi, L: lxt
2) segitiga, L=1/2 x lxt
2) ½ lingkaran: L=1/2 xphix t 2