SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Oleh:
Mohammad Masykuri
Program Studi Ilmu Lingkungan
PPs UNS, Feb 2020
Manajemen Limbah (Waste Management)
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
mengumpulkan sejumlah volume air, sedimen dll yang
akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin, tapi
masih representatif, masih mempunyai sifat2 yang
sama dengan yang sebenarnya
No measurement no data
No data no information
No information no management
No management no policy
Sampling adalah:
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Peralatan
Bahan
Wadah
Sampel
Lokasi dan Titik
Pengambilan
Sampel
Cara Pengambilan
Sampel
Pengujian Parameter
Lapangan
Pengawetan dan
Tindakan Pra UJi
1
2
3
4
5
6
7
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Perencanaan pengambilan contoh uji
2. Persiapan pengambilan contoh uji
3. Pelaksanaan pengambilan contoh uji
4. Penanganan/perlakuan contoh uji
Prinsip sampling air
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
a. Tujuan pengambilan contoh
b. Penentuan lokasi sampling
c. Penentuan titik sampling
d. Penentuan jumlah titik sampling
e. Penentuan parameter yang akan dianalisis
f. Penentuan metode sampling
g. Penentuan volume sampel
h. Penentuan jenis wadah/botol sampel uji
Download: Indowebster,com
“Standard methods for water and waste water analysis”
Langkah-langkah Perencanaan
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Macam obyek sampling
Badan Air (Sungai)
Air Laut
Outlet IPAL
Air Tanah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Metoda pengambilan contoh
air permukaan:
SNI 6989.57:2008 – Bagian
57: Metoda pengambilan
contoh air permukaan
Badan Air (Sungai)
Air permukaan:
air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran,
mata air, air rawa dan air gua.
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Metoda pengambilan contoh air
tanah:
SNI 6989.58:2008 – Bagian 58:
Metoda pengambilan contoh air
tanah
Air Tanah
Air tanah:
air yang terdapat dalam
lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah,
antara lain sumur bor, sumur
gali dan sumur pantek
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Metoda pengambilan
contoh air limbah:
SNI 6989.59:2008 –
Bagian 59: Metoda
pengambilan contoh air
limbah
Outlet IPAL
Air Limbah:
sisa dari suatu hasil usaha
dan atau kegiatan yang
berwujud cair
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Pengumpulan data rona awal
lingkungan (exploratory)
Utk Dokumen UKL/UPL, Amdal
• Pemantauan lingkungan (monitoring)
Uji petik kualitas air sungai
• Penegakan hukum lingkungan
• Penelitian di bidang lingkungan
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Personil
• Botol-botol/wadah tempat contoh uji
• Alat Pengambil Contoh Uji
• Peralatan pengukur parameter lapangan
• Peralatan penunjang
• Pengawetan
• Pengendalian Mutu Lapangan
• Rekaman Lapangan
Outlet IPAL
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Botol/wadah untuk analisis senyawa anorganik : botol/tempat contoh
terbuat dari polietilen.
Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, kemudian keringkan dan tutup botol rapat, untuk menghindari
kontaminasi.
Botol/wadah untuk analisis senyawa organik : botol /tempat contoh dari
bahan logam atau gelas berwarna gelap. Bagian dalam dari tutup botol
harus dilapisi dengteflon atau alumunium foil
Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, keringkan. Selanjutnya, bilas botol tersebut dengan aseton 3 kali,
dan hexan 3 kali. Keringkan dan botol ditutup, untuk menghindari
kontaminasi.
Persyaratan Alat dan Wadah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
contoh uji (misalnya untuk keperluan pemeriksaan
logam, wadah contoh uji tidak terbuat dari logam);
2. Tidak mudah pecah atau bocor akibat reaksi yang
ditimbulkan oleh limbah tersebut;
3. Tidak mudah rusak atau berubah secara fisik;
4. Mempunyai ketebalan yang memadai sehingga
layak untuk diangkut oleh kendaraan
Persyaratan Alat dan Wadah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Persyaratan Alat dan Wadah
Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan:
5. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
6. Mudah dan aman dibawa
7. Kapasitas alat tergantung pada tujuan pengujian
8. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
dalamnya
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Terjadi ketidaktepatan dalam memilih wadah
dan prosedur pewadahan sampel
gelas
????
Untuk senyawa ORGANIK:
plastik
atau
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Jenis Alat Sampling
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Botol biasa atau ember plastik untuk permukaan air secara
langsung
• Botol biasa yang diberi pemberat untuk kedalaman tertentu
Jenis Alat Sampling
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Jenis Alat Sampling
Keterangan gambar:
A adalah pengambil contoh terbuat
dari polietilen
B adalah handle (tipe teleskopi yang
terbuat dari aluminium atau
stanlestil
A
B
Gayung bertangkai panjang
Botol biasa
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Jenis Alat Sampling
Botol biasa dengan pemberat
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Jenis Alat Sampling
Keterangan gambar:
A adalah pengait
B1 adalah tuas posisi tertutup
B2 adalah tuas posisi terbuka
C1 adalah tutup gelas botol
contoh posisi tertutup
C2 adalah tutup gelas botol
contoh posisi terbuka
D adalah tali penggantung
E adalah rangka metal botol
contoh
Botol biasa dengan pemberat
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Point Sampler
Point
sampler tipe
vertikel
(Ruttner)
Alat pengambil contoh untuk kedalaman tertentu atau
point sampler:
digunakan untuk mengambil contoh air pada kedalaman
yang telah ditentukan pada sungai yang relatif dalam,
danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu tipe
vertikal dan horisontal
Point sampler tipe horisontal (Wohlenberg)
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan
untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat pengambil contoh
gabungan kedalaman
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Pengambil sampel otomatis
Alat pengambil contoh jenis ini
digunakan untuk mengambil
contoh air dalam rentang waktu
tertentu secara otomatis
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Point Sampler
Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan
untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat pengambil contoh
gabungan kedalaman
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
• Jenis alat pengambil contoh lainnya : botol Nansen,
Knudsen, Niskin, Van Dorn, Rossette Sampler dan lain-
lain.
Jenis Alat Sampling
botol Nansen
Rossette Sampler
Van Dorn
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Ice box
 Alat pengukur parameter lapangan : pH meter,
Thermometer, dll
 Pengawet/dry ice
 Sepatu boot, jas hujan, masker, sarung tangan
dll
 Label, selotif, spidol, lakban, buku lapangan dll
 Alat dokumentasi
 Alat P3K
 Tool kit (obeng, tang dll)
 Surat Tugas dan surat pemberitahuan (untuk
institusi)
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
RENCANA PENGAMBILAN CONTOH UJI
 Tujuan Pengambilan Contoh uji*:
 Tanggal pengambilan :
 Waktu pengambilan :
 Petugas Pengambil contoh uji :
 Surat tugas :
 Biaya :
 Alat pengambil contoh uji :
 Peralatan K3 :
 Kalibrasi peralatan lapangan :
 Titik pengambilan contoh uji*
 - jumlah :
 - lokasi :
 Jenis contoh uji* :
 Jumlah sampel :
 Acuan Standar sampling :
 Frekuensi :
 Metode pengambilan contoh uji*: komposit/ waktu/ komposit/ tempat/ grab/
terpadu/berkelanjutan
 Nama industri/ sungai * :
 Blanko : peralatan/ wadah contoh/ penyaringan/
perjalanan/ lapangan/ lab
 Diagram, sketsa, foto :
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Mencari informasi tentang sumber dan asal limbah
untuk menjamin bahwa contoh uji yang dikumpulkan
atau diambil merupakan limbah yang dapat mewakili
keseluruhan limbah yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan.
 Perhatikan cuaca disekitar lokasi,
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Titik pengambilan sampel air sungai
Debit < 5 m3/detik
Debit 5-150 m3/detik
Debit > 150 m3/detik
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Titik pengambilan sampel air danau/waduk
Debit < 5 m3/detik
Debit 5-150 m3/detik
Debit > 150 m3/detik
kedalamannya
kurang dari 10 m
kedalamannya
11 - 30 m
kedalamannya
30 - 100 m
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Air Sungai
Lokasi pengambilan sampel perlu digambarkan dalam
form pengambilan sampel
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel 3.1 Titik pengambilan contoh air sungai dalam setiap penampang melintang
Debit
rata-rata tahunan
m3/detik
Klasifikasi
Jumlah Titik Pengambilan Contoh
Air
Jumlah
Kedalaman
Sampling *)
< 5 Sungai kecil 2 1
5 - 150 Sungai sedang 4 2
150 - 1000 Sungai besar 6 3
> 1000 Sungai besar sekali minimum 6 seperti pada sungai
besar, tambahan lebih banyak
tergantung dari pada sungai- nya,
kenaikan di tambah dengan faktor 2
(dua)
4
*) contoh disarankan dikumpulkan sebanyak mungkin, pengambilan contoh sebaiknya pada titik
30 cm di bawah muka air, atau 30 cm di atas dasar sungai dan hati-hati jangan sampai
terbawa endapan dasar sungainya (sedimen).
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel Perkiraan jarak pencampuran yang sempurna/baik di saluran dan sungai
Lebar rata-rata (m) Kedalaman rata-rata (m) Perkiraan jarak pencampuran yang
sempurna / baik
5 1
2
3
0,08 – 0,7
0,05 – 0,3
0,03 – 0,2
10 1
2
3
4
5
0,3 – 2,7
0,2 – 1,4
0,1 – 0,9
0,08 – 0,7
0,07 – 0,5
20 1
3
5
7
1,3 – 11,0
0,4 – 4,0
0,3 – 2,0
0,2 – 1,5
50 1
3
5
10
20
8,0 – 70,0
3,0 – 20,0
2,0 – 14,0
0,8 – 7,0
0,4 – 3,0
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Limbah Cair
- treatment : influent dan efluent
- monitoring : effluent sebelum masuk ke badan air
(sungai, danau, dan laut)
Penentuan lokasi tergantung pada :
- Homogenitas limbah cair
- Densiti limbah cair
- Adanya bahan terapung
- Zat padat mengendap
- Reaksi kimia /biologi yang mungkin terjadi
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Air Tanah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Proses
Produksi
3
Proses
produksi
2
1 2 3 4
5
Industri
Keterangan:
1 : bak control saluran air limbah
2 : input IPAL (influent)
3 : output IPAL (Effluent)
4 : perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air
5 : perairan penerima setelah air limbah masuk ke badan air
Gambar 4.1 Lokasi dan titik pengambilan sampel air limbah industri
Proses
Produksi
1
Air Limbah
Perairan
Penerima
IPAL
= Titik pengambilan sampel
Air Limbah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Keterangan :
= lokasi pengambilan sampel
Daerah hilir (Muara)
Pantai
Gambar 4.2 Lokasi pengambilan sampel air sungai
Daerah hulu
Daerah rekreasi
Daerah perkotaan
Daerah industri
Daerah pertanian
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Gambar 4.3 Lokasi pengambilan sampel air danau/waduk
Daerah rekreasi
Air keluar
Air masuk
Daerah pertanian
Daerah perikanan
Danau
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
B
A1 A5
A2 A4
A3
Keterangan :
1) Sumur pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate
plume)
2) pemantauan kualitas air sumur B sebagai kontrol (background level)
Gambar 4.7 Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat
pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar
Tempat pembuangan
akhir sampah
perkotaan
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Lokasi pengambilan air sampel pada air permukaan dapat
berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau/waduk,
sbb :
1. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran
sungai (DPS), berdasarkan pada :
a. sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang
belum terjadi atau masih sedikit pencemaran;
b. sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah
mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar;
c. sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat
penyadapan pemanfaatan sumber air
Air permukaan
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
2. Pemantauan kualitas air pada danau/waduk
berdasarkan pada :
a. tempat masuknya sungai ke danau/waduk;
b. di tengah danau/waduk;
c. lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan;
d. tempat keluarnya air danau/waduk;
Air permukaan
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Lokasi pengambilan sampel air tanah bebas (tidak tertekan) dan air
tanah tertekan dengan penjelasan sbb :
a. air tanah bebas (tidak tertekan) :
- disebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan
sampah kota/industri;
- disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan
pestisida danpupuk kimia;
- didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin; dll
Air Tanah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
b. air tanah tertekan :
- di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan
perkotaan, pedesaan, pertanian dan industri;
- disumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum;
- di sumur-sumur pemantauankualitas air tanah;
- di lokasi kawasan industri;
- pada sumur observasi air diwilayah pesisir dimana terjadi
penyusupan air asin;
- pada sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri B3;
dll
Air Tanah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Air Tanah
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Badan Air (sungai)
- Bagian permukaan, tengah dan terhindar dari aliran
turbulen
- Bagian kiri, kana dan tengah sungai
- Bagian hulu dan hilir
- Sebelum dan sesudah bercampur dengan limbah
 Untuk sungai yang menerima limbah cair, saat ini dikenal 3
pendekatan sampling point :
- judgmental : jml titik sedikit, bias relatif besar
- systematic : jml titik banyak, bias relatif kecil
- random : jml titik lebih banyak, bias relatif lebih
kecil
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Sesaat (Grab)
 Gabungan waktu (Composite time sample)
 Gabungan tempat (Composite place
sample)
 Pengambilan terpadu (integrated sample)
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
1. Sampel sesaat (Grab)
- sampel yang diambil dari titik pengambilan
sampel yang ditentukan untuk dikumpulkan
ke dalam sebuah wadah pada waktu tertentu.
- tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat suatu keputusan kebijakan
- hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi
pengambilan sampel diasumsikan homogen
atau konstan.
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
2. Sampel gabungan (Composite)
- merupakan campuran dua atau lebih sampel
sesaat ke dalam sebuah wadah untuk diuji
- sangat bermanfaat untuk menentukan rata-rata
konsentrasi parameter yang diuji selama
periode waktu tertentu
- harus memperhatikan jenis parameter yang
akan dianalisis dan dilakukan oleh petugas
pengambil sampel yang kompeten serta
mempunyai intuitive dan technical judgment
yang cukup, bila tidak akan memberikan
kesimpulan yang keliru.
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 3. Sampel gabungan terpadu
- dapat dibedakan berdasarkan sampel
gabungan waktu (time composite sample) dan
sampel gabungan tempat (location composite
sample).
- Jika alirannya bervariasi, maka sampel
gabungan proposional aliran (flow proportional
composite sample) harus dipertimbangkan.
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Pengendalian mutu di lapangan (Field
Quality Control)
 Blanko wadah
 Blanko peralatan
 Blanko lapangan
 Blanko Perjalanan
 Contoh duplikat
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Pengawetan: HNO3, NaOH, HCl atau
didinginkan (4oC) dll
tergantung parameter yang akan dianalisis
 Pelabelan : titik sampling, lokasi
sampling, tanggal, dll
 Pengepakan : disimpan dalam ice box
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh, yang
diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh
No. PENETAPAN
TEMPAT
PENYIMPANA
N
KEPERLUAN
CONTOH
(mL)
PENGAWETAN
LAMA
PENYIMPANA
N
1. Temperatur - - Tanpa pengawet Analisa segera
2. Daya hantar listrik - - Tanpa pengawet Analisa segera
3. Zat Padat Terlarut P,G (B) - Pendinginan (es) 7 hari
4. Zat tersuspensi P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
5. Kekeruhan P,G 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Simpan di tempat
gelap
2) 1 hari
6. Warna G 100 - 500 Pendinginan (es) 24 jam
7. PH P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
8. Alkaliniti P,G (B) 200 Pendinginan (es) 24 jam
9. Asiditi P,G (B) 100 Pendinginan (es) 24 jam
10. Oksigen terlarut Botol BOD 300 Tanpa pengawet Analisa segera
11. Natrium (Na) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
12. Kalium (K) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
13. Kalsium (Ca) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
14. Magnesium (Mg) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
15. Klorida (Cl) P,G 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
16. Sulfat (SO4) P,G - Pendinginan (es) 28 jam
17. Amonia - NH3 P,G 500 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Tambahkan 0.8 mL
H2SO4/L sampai pH =2
2) 7 hari
18. Nitrit - NO2 P,G 100 Pendinginan (es) Analisa segera
19. Nitrat - NO3 P,G 100 Tambahkan H2SO4
sampai pH < 2,
pendinginan (es)
48 jam
20. Organik - N P, G 500 - 100 1) Pendinginan (es)
2) Tambahkan 0.8 mL
H2SO4/L sampai pH<2
21. Boron (B) P 100 Tanpa Pengawet -
22. Fluorida (F) P 200 - 300 Tanpa Pengawet 28 hari
23. Silika (SiO2) P 25 - 100 Pendinginan (es) 28 jam
24. Orto Fosfat (PO4) G (A) 100 Fosfat terlarut disaring
segera dinginkan (es)
atau + 40 gram HgCl/L
2 hari
25. Total Fosfat 25 - 100 -
26. Deterjen P,G 100 -200 Tanpa Pengawet -
27. KOB (BOD) P,G 300 -1000 Pendinginan (es) 6 jam
28. KOK (COD) P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet
2) Tambahkan H2SO4
sampai pH<2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
Tabel 2.1 Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh,
yang diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh (lanjutan)
No. Penetapan Tempat
Penyimpanan
Keperluan
Contoh
(ml)
Pengawetan Lama
Penyimpanan
29. KO - KMnO4 P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet
2) Tambahkan H2SO4
sampai pH<2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
30. Koli Tinja G (St) 300 Pendinginan (es) Analisa segera
31. Kadmium (Cd) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
32. Kromium (Cr) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
33. Tembaga (Cu) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
34. Besi (Fe) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
35. Mangan (Mn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
36. Nikel (Ni) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
37. Timbal (Pb) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
38. Seng (Zn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
39. Karbon Organik
Total
G (coklat) !00 Tambah HCl/H2SO4
sampai pH < 2
1). Analisa
segera
2). 7 hari
40. Karbon dioksida P,G 100 - Analisa segera
41. Klorin residual P,G 200 - 500 - Analisa segera
42. Klorofil - a P,G 500 Ruang gelap dan
dibekukan (es)
30 hari
43. Sianida P,G 500 Tambah NaOH sampai
pH = 12, pendinginan
(es), ruang gelap
24 jam
44. Minyak dan lemak G 1000 Tambah HCL/H2SO4
sampai pH < 2
28 hari
45. Bau G 100 - 500 1) Tanpa pengawet
2) Pendinginan 4 C
1). Analisa
segera
2). 6 hari
46. Pestisida G (s) - Tanpa pengawet -
47. Fenol G 500 Tambah NaPO sampai
pH < 4 dan 1 gram
CuSO4.5H2O/L,
pendinginan 4 oC
24 jam
48. Saliniti G 240 1)Tanpa pengawet
2) Cegah penguapan
1) Analisa
segera
2) 6 bulan
49. Sulfida P,G 100 Tambah 4 tetes Zn-
asetat 2N/100 mL
28 hari
50. Sulfit P,G - Tanpa pengawet Analisa segera
51. Rasa G 500 1) Tanpa pengawet
2) Pendinginan (es)
1). Analisa
segera
2). 24 jam
52. Bioassay P,G 20 l Pendinginan (es) Analisa segera
53. Biologi P,G - 0.5 mL formalin
39% per contoh
Analisa segera
Keterangan : P = plastik G = gelas, G(B) = gelas borosilikat G(A) = gelas dicuci dengan HNO3 1:1,
G(St) = gelas steril G(S) = gelas dicuci dengan pelarut organik
Copyright
by
®
mmasykuri@yahoo.com
 Debit: m3/detik
 = laju alir x luas penampang
 Laju alir: m/det
 Luas penampang badan air: m2
 Pendekatan penampang sungai:
 1) persegi, L: lxt
 2) segitiga, L=1/2 x lxt
 2) ½ lingkaran: L=1/2 xphix t 2

More Related Content

Similar to 4_Teknik Sampling Air_(Water Sampling).pptx

Akuaponik NFT/DFT /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng engan Pipa PVC
Akuaponik NFT/DFT  /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng  engan Pipa PVCAkuaponik NFT/DFT  /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng  engan Pipa PVC
Akuaponik NFT/DFT /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng engan Pipa PVCBelajar Bareng Aquaponik
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge SederhanaBBAP takalar
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanahnyampling.com
 
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...fatmawati9625
 
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahMuat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahNemo Jaja
 
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahMuat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahBHILLDIWAY
 
345579156 5064-sni-6964-8-2015
345579156 5064-sni-6964-8-2015345579156 5064-sni-6964-8-2015
345579156 5064-sni-6964-8-2015ZainalHaris2
 
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanRidho Muhammad
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbahnyampling.com
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersihnesyaazzura
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaDewi Ayu Maryati
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012SMKTA
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Subandy Civil
 
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1carat seventeen
 
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptxPERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptxvivialidayahya
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliHesty Kartika Dewi
 

Similar to 4_Teknik Sampling Air_(Water Sampling).pptx (20)

Akuaponik NFT/DFT /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng engan Pipa PVC
Akuaponik NFT/DFT  /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng  engan Pipa PVCAkuaponik NFT/DFT  /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng  engan Pipa PVC
Akuaponik NFT/DFT /DFT Sederhana Untuk Kolam Deng engan Pipa PVC
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
 
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
 
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahMuat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
 
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolahMuat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
Muat turunborang-penarafan-kebersihan-tandas-sekolah
 
345579156 5064-sni-6964-8-2015
345579156 5064-sni-6964-8-2015345579156 5064-sni-6964-8-2015
345579156 5064-sni-6964-8-2015
 
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
ALAT UKUR KUALITAS AIR.pdf
ALAT UKUR KUALITAS AIR.pdfALAT UKUR KUALITAS AIR.pdf
ALAT UKUR KUALITAS AIR.pdf
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - Protista
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
 
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptxPERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
 

4_Teknik Sampling Air_(Water Sampling).pptx

  • 1. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Oleh: Mohammad Masykuri Program Studi Ilmu Lingkungan PPs UNS, Feb 2020 Manajemen Limbah (Waste Management)
  • 2. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com mengumpulkan sejumlah volume air, sedimen dll yang akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin, tapi masih representatif, masih mempunyai sifat2 yang sama dengan yang sebenarnya No measurement no data No data no information No information no management No management no policy Sampling adalah:
  • 3. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Peralatan Bahan Wadah Sampel Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel Cara Pengambilan Sampel Pengujian Parameter Lapangan Pengawetan dan Tindakan Pra UJi 1 2 3 4 5 6 7
  • 4. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 1. Perencanaan pengambilan contoh uji 2. Persiapan pengambilan contoh uji 3. Pelaksanaan pengambilan contoh uji 4. Penanganan/perlakuan contoh uji Prinsip sampling air
  • 5. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com a. Tujuan pengambilan contoh b. Penentuan lokasi sampling c. Penentuan titik sampling d. Penentuan jumlah titik sampling e. Penentuan parameter yang akan dianalisis f. Penentuan metode sampling g. Penentuan volume sampel h. Penentuan jenis wadah/botol sampel uji Download: Indowebster,com “Standard methods for water and waste water analysis” Langkah-langkah Perencanaan
  • 6. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Macam obyek sampling Badan Air (Sungai) Air Laut Outlet IPAL Air Tanah
  • 7. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Metoda pengambilan contoh air permukaan: SNI 6989.57:2008 – Bagian 57: Metoda pengambilan contoh air permukaan Badan Air (Sungai) Air permukaan: air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua.
  • 8. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Metoda pengambilan contoh air tanah: SNI 6989.58:2008 – Bagian 58: Metoda pengambilan contoh air tanah Air Tanah Air tanah: air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah, antara lain sumur bor, sumur gali dan sumur pantek
  • 9. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Metoda pengambilan contoh air limbah: SNI 6989.59:2008 – Bagian 59: Metoda pengambilan contoh air limbah Outlet IPAL Air Limbah: sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
  • 10. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com • Pengumpulan data rona awal lingkungan (exploratory) Utk Dokumen UKL/UPL, Amdal • Pemantauan lingkungan (monitoring) Uji petik kualitas air sungai • Penegakan hukum lingkungan • Penelitian di bidang lingkungan
  • 11. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com • Personil • Botol-botol/wadah tempat contoh uji • Alat Pengambil Contoh Uji • Peralatan pengukur parameter lapangan • Peralatan penunjang • Pengawetan • Pengendalian Mutu Lapangan • Rekaman Lapangan Outlet IPAL
  • 12. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Botol/wadah untuk analisis senyawa anorganik : botol/tempat contoh terbuat dari polietilen. Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan akuades, kemudian keringkan dan tutup botol rapat, untuk menghindari kontaminasi. Botol/wadah untuk analisis senyawa organik : botol /tempat contoh dari bahan logam atau gelas berwarna gelap. Bagian dalam dari tutup botol harus dilapisi dengteflon atau alumunium foil Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan akuades, keringkan. Selanjutnya, bilas botol tersebut dengan aseton 3 kali, dan hexan 3 kali. Keringkan dan botol ditutup, untuk menghindari kontaminasi. Persyaratan Alat dan Wadah
  • 13. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh uji (misalnya untuk keperluan pemeriksaan logam, wadah contoh uji tidak terbuat dari logam); 2. Tidak mudah pecah atau bocor akibat reaksi yang ditimbulkan oleh limbah tersebut; 3. Tidak mudah rusak atau berubah secara fisik; 4. Mempunyai ketebalan yang memadai sehingga layak untuk diangkut oleh kendaraan Persyaratan Alat dan Wadah
  • 14. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Persyaratan Alat dan Wadah Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan: 5. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya 6. Mudah dan aman dibawa 7. Kapasitas alat tergantung pada tujuan pengujian 8. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya
  • 15. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Terjadi ketidaktepatan dalam memilih wadah dan prosedur pewadahan sampel gelas ???? Untuk senyawa ORGANIK: plastik atau
  • 17. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com • Botol biasa atau ember plastik untuk permukaan air secara langsung • Botol biasa yang diberi pemberat untuk kedalaman tertentu Jenis Alat Sampling
  • 18. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Jenis Alat Sampling Keterangan gambar: A adalah pengambil contoh terbuat dari polietilen B adalah handle (tipe teleskopi yang terbuat dari aluminium atau stanlestil A B Gayung bertangkai panjang Botol biasa
  • 20. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Jenis Alat Sampling Keterangan gambar: A adalah pengait B1 adalah tuas posisi tertutup B2 adalah tuas posisi terbuka C1 adalah tutup gelas botol contoh posisi tertutup C2 adalah tutup gelas botol contoh posisi terbuka D adalah tali penggantung E adalah rangka metal botol contoh Botol biasa dengan pemberat
  • 21. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Point Sampler Point sampler tipe vertikel (Ruttner) Alat pengambil contoh untuk kedalaman tertentu atau point sampler: digunakan untuk mengambil contoh air pada kedalaman yang telah ditentukan pada sungai yang relatif dalam, danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu tipe vertikal dan horisontal Point sampler tipe horisontal (Wohlenberg)
  • 22. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam, dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya Alat pengambil contoh gabungan kedalaman
  • 23. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Pengambil sampel otomatis Alat pengambil contoh jenis ini digunakan untuk mengambil contoh air dalam rentang waktu tertentu secara otomatis
  • 24. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Point Sampler Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam, dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya Alat pengambil contoh gabungan kedalaman
  • 25. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com • Jenis alat pengambil contoh lainnya : botol Nansen, Knudsen, Niskin, Van Dorn, Rossette Sampler dan lain- lain. Jenis Alat Sampling botol Nansen Rossette Sampler Van Dorn
  • 26. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Ice box  Alat pengukur parameter lapangan : pH meter, Thermometer, dll  Pengawet/dry ice  Sepatu boot, jas hujan, masker, sarung tangan dll  Label, selotif, spidol, lakban, buku lapangan dll  Alat dokumentasi  Alat P3K  Tool kit (obeng, tang dll)  Surat Tugas dan surat pemberitahuan (untuk institusi)
  • 27. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com RENCANA PENGAMBILAN CONTOH UJI  Tujuan Pengambilan Contoh uji*:  Tanggal pengambilan :  Waktu pengambilan :  Petugas Pengambil contoh uji :  Surat tugas :  Biaya :  Alat pengambil contoh uji :  Peralatan K3 :  Kalibrasi peralatan lapangan :  Titik pengambilan contoh uji*  - jumlah :  - lokasi :  Jenis contoh uji* :  Jumlah sampel :  Acuan Standar sampling :  Frekuensi :  Metode pengambilan contoh uji*: komposit/ waktu/ komposit/ tempat/ grab/ terpadu/berkelanjutan  Nama industri/ sungai * :  Blanko : peralatan/ wadah contoh/ penyaringan/ perjalanan/ lapangan/ lab  Diagram, sketsa, foto :
  • 28. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Mencari informasi tentang sumber dan asal limbah untuk menjamin bahwa contoh uji yang dikumpulkan atau diambil merupakan limbah yang dapat mewakili keseluruhan limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan.  Perhatikan cuaca disekitar lokasi,
  • 29. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Titik pengambilan sampel air sungai Debit < 5 m3/detik Debit 5-150 m3/detik Debit > 150 m3/detik
  • 30. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Titik pengambilan sampel air danau/waduk Debit < 5 m3/detik Debit 5-150 m3/detik Debit > 150 m3/detik kedalamannya kurang dari 10 m kedalamannya 11 - 30 m kedalamannya 30 - 100 m
  • 31. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Air Sungai Lokasi pengambilan sampel perlu digambarkan dalam form pengambilan sampel
  • 33. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Tabel 3.1 Titik pengambilan contoh air sungai dalam setiap penampang melintang Debit rata-rata tahunan m3/detik Klasifikasi Jumlah Titik Pengambilan Contoh Air Jumlah Kedalaman Sampling *) < 5 Sungai kecil 2 1 5 - 150 Sungai sedang 4 2 150 - 1000 Sungai besar 6 3 > 1000 Sungai besar sekali minimum 6 seperti pada sungai besar, tambahan lebih banyak tergantung dari pada sungai- nya, kenaikan di tambah dengan faktor 2 (dua) 4 *) contoh disarankan dikumpulkan sebanyak mungkin, pengambilan contoh sebaiknya pada titik 30 cm di bawah muka air, atau 30 cm di atas dasar sungai dan hati-hati jangan sampai terbawa endapan dasar sungainya (sedimen).
  • 34. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Tabel Perkiraan jarak pencampuran yang sempurna/baik di saluran dan sungai Lebar rata-rata (m) Kedalaman rata-rata (m) Perkiraan jarak pencampuran yang sempurna / baik 5 1 2 3 0,08 – 0,7 0,05 – 0,3 0,03 – 0,2 10 1 2 3 4 5 0,3 – 2,7 0,2 – 1,4 0,1 – 0,9 0,08 – 0,7 0,07 – 0,5 20 1 3 5 7 1,3 – 11,0 0,4 – 4,0 0,3 – 2,0 0,2 – 1,5 50 1 3 5 10 20 8,0 – 70,0 3,0 – 20,0 2,0 – 14,0 0,8 – 7,0 0,4 – 3,0
  • 35. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 1. Limbah Cair - treatment : influent dan efluent - monitoring : effluent sebelum masuk ke badan air (sungai, danau, dan laut) Penentuan lokasi tergantung pada : - Homogenitas limbah cair - Densiti limbah cair - Adanya bahan terapung - Zat padat mengendap - Reaksi kimia /biologi yang mungkin terjadi
  • 37. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Proses Produksi 3 Proses produksi 2 1 2 3 4 5 Industri Keterangan: 1 : bak control saluran air limbah 2 : input IPAL (influent) 3 : output IPAL (Effluent) 4 : perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air 5 : perairan penerima setelah air limbah masuk ke badan air Gambar 4.1 Lokasi dan titik pengambilan sampel air limbah industri Proses Produksi 1 Air Limbah Perairan Penerima IPAL = Titik pengambilan sampel Air Limbah
  • 38. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Keterangan : = lokasi pengambilan sampel Daerah hilir (Muara) Pantai Gambar 4.2 Lokasi pengambilan sampel air sungai Daerah hulu Daerah rekreasi Daerah perkotaan Daerah industri Daerah pertanian
  • 39. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Gambar 4.3 Lokasi pengambilan sampel air danau/waduk Daerah rekreasi Air keluar Air masuk Daerah pertanian Daerah perikanan Danau
  • 40. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com B A1 A5 A2 A4 A3 Keterangan : 1) Sumur pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate plume) 2) pemantauan kualitas air sumur B sebagai kontrol (background level) Gambar 4.7 Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar Tempat pembuangan akhir sampah perkotaan
  • 41. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Lokasi pengambilan air sampel pada air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau/waduk, sbb : 1. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai (DPS), berdasarkan pada : a. sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit pencemaran; b. sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar; c. sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemanfaatan sumber air Air permukaan
  • 42. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 2. Pemantauan kualitas air pada danau/waduk berdasarkan pada : a. tempat masuknya sungai ke danau/waduk; b. di tengah danau/waduk; c. lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan; d. tempat keluarnya air danau/waduk; Air permukaan
  • 44. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Lokasi pengambilan sampel air tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah tertekan dengan penjelasan sbb : a. air tanah bebas (tidak tertekan) : - disebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan sampah kota/industri; - disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan pestisida danpupuk kimia; - didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin; dll Air Tanah
  • 45. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com b. air tanah tertekan : - di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian dan industri; - disumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum; - di sumur-sumur pemantauankualitas air tanah; - di lokasi kawasan industri; - pada sumur observasi air diwilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin; - pada sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri B3; dll Air Tanah
  • 47. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Badan Air (sungai) - Bagian permukaan, tengah dan terhindar dari aliran turbulen - Bagian kiri, kana dan tengah sungai - Bagian hulu dan hilir - Sebelum dan sesudah bercampur dengan limbah  Untuk sungai yang menerima limbah cair, saat ini dikenal 3 pendekatan sampling point : - judgmental : jml titik sedikit, bias relatif besar - systematic : jml titik banyak, bias relatif kecil - random : jml titik lebih banyak, bias relatif lebih kecil
  • 48. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Sesaat (Grab)  Gabungan waktu (Composite time sample)  Gabungan tempat (Composite place sample)  Pengambilan terpadu (integrated sample)
  • 49. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 1. Sampel sesaat (Grab) - sampel yang diambil dari titik pengambilan sampel yang ditentukan untuk dikumpulkan ke dalam sebuah wadah pada waktu tertentu. - tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan kebijakan - hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi pengambilan sampel diasumsikan homogen atau konstan.
  • 50. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com 2. Sampel gabungan (Composite) - merupakan campuran dua atau lebih sampel sesaat ke dalam sebuah wadah untuk diuji - sangat bermanfaat untuk menentukan rata-rata konsentrasi parameter yang diuji selama periode waktu tertentu - harus memperhatikan jenis parameter yang akan dianalisis dan dilakukan oleh petugas pengambil sampel yang kompeten serta mempunyai intuitive dan technical judgment yang cukup, bila tidak akan memberikan kesimpulan yang keliru.
  • 51. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  3. Sampel gabungan terpadu - dapat dibedakan berdasarkan sampel gabungan waktu (time composite sample) dan sampel gabungan tempat (location composite sample). - Jika alirannya bervariasi, maka sampel gabungan proposional aliran (flow proportional composite sample) harus dipertimbangkan.
  • 52. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Pengendalian mutu di lapangan (Field Quality Control)  Blanko wadah  Blanko peralatan  Blanko lapangan  Blanko Perjalanan  Contoh duplikat
  • 54. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Pengawetan: HNO3, NaOH, HCl atau didinginkan (4oC) dll tergantung parameter yang akan dianalisis  Pelabelan : titik sampling, lokasi sampling, tanggal, dll  Pengepakan : disimpan dalam ice box
  • 55. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh, yang diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh No. PENETAPAN TEMPAT PENYIMPANA N KEPERLUAN CONTOH (mL) PENGAWETAN LAMA PENYIMPANA N 1. Temperatur - - Tanpa pengawet Analisa segera 2. Daya hantar listrik - - Tanpa pengawet Analisa segera 3. Zat Padat Terlarut P,G (B) - Pendinginan (es) 7 hari 4. Zat tersuspensi P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera 5. Kekeruhan P,G 1) Tanpa pengawet 1) Analisa segera 2) Simpan di tempat gelap 2) 1 hari 6. Warna G 100 - 500 Pendinginan (es) 24 jam 7. PH P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera 8. Alkaliniti P,G (B) 200 Pendinginan (es) 24 jam 9. Asiditi P,G (B) 100 Pendinginan (es) 24 jam 10. Oksigen terlarut Botol BOD 300 Tanpa pengawet Analisa segera 11. Natrium (Na) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan 12. Kalium (K) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan 13. Kalsium (Ca) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari 14. Magnesium (Mg) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari 15. Klorida (Cl) P,G 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari 16. Sulfat (SO4) P,G - Pendinginan (es) 28 jam 17. Amonia - NH3 P,G 500 1) Tanpa pengawet 1) Analisa segera 2) Tambahkan 0.8 mL H2SO4/L sampai pH =2 2) 7 hari 18. Nitrit - NO2 P,G 100 Pendinginan (es) Analisa segera 19. Nitrat - NO3 P,G 100 Tambahkan H2SO4 sampai pH < 2, pendinginan (es) 48 jam 20. Organik - N P, G 500 - 100 1) Pendinginan (es) 2) Tambahkan 0.8 mL H2SO4/L sampai pH<2 21. Boron (B) P 100 Tanpa Pengawet - 22. Fluorida (F) P 200 - 300 Tanpa Pengawet 28 hari 23. Silika (SiO2) P 25 - 100 Pendinginan (es) 28 jam 24. Orto Fosfat (PO4) G (A) 100 Fosfat terlarut disaring segera dinginkan (es) atau + 40 gram HgCl/L 2 hari 25. Total Fosfat 25 - 100 - 26. Deterjen P,G 100 -200 Tanpa Pengawet - 27. KOB (BOD) P,G 300 -1000 Pendinginan (es) 6 jam 28. KOK (COD) P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet 2) Tambahkan H2SO4 sampai pH<2 1). Analisa segera 2). 7 hari
  • 56. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com Tabel 2.1 Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh, yang diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh (lanjutan) No. Penetapan Tempat Penyimpanan Keperluan Contoh (ml) Pengawetan Lama Penyimpanan 29. KO - KMnO4 P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet 2) Tambahkan H2SO4 sampai pH<2 1). Analisa segera 2). 7 hari 30. Koli Tinja G (St) 300 Pendinginan (es) Analisa segera 31. Kadmium (Cd) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 32. Kromium (Cr) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 33. Tembaga (Cu) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 34. Besi (Fe) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 35. Mangan (Mn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 36. Nikel (Ni) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 37. Timbal (Pb) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 38. Seng (Zn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan 39. Karbon Organik Total G (coklat) !00 Tambah HCl/H2SO4 sampai pH < 2 1). Analisa segera 2). 7 hari 40. Karbon dioksida P,G 100 - Analisa segera 41. Klorin residual P,G 200 - 500 - Analisa segera 42. Klorofil - a P,G 500 Ruang gelap dan dibekukan (es) 30 hari 43. Sianida P,G 500 Tambah NaOH sampai pH = 12, pendinginan (es), ruang gelap 24 jam 44. Minyak dan lemak G 1000 Tambah HCL/H2SO4 sampai pH < 2 28 hari 45. Bau G 100 - 500 1) Tanpa pengawet 2) Pendinginan 4 C 1). Analisa segera 2). 6 hari 46. Pestisida G (s) - Tanpa pengawet - 47. Fenol G 500 Tambah NaPO sampai pH < 4 dan 1 gram CuSO4.5H2O/L, pendinginan 4 oC 24 jam 48. Saliniti G 240 1)Tanpa pengawet 2) Cegah penguapan 1) Analisa segera 2) 6 bulan 49. Sulfida P,G 100 Tambah 4 tetes Zn- asetat 2N/100 mL 28 hari 50. Sulfit P,G - Tanpa pengawet Analisa segera 51. Rasa G 500 1) Tanpa pengawet 2) Pendinginan (es) 1). Analisa segera 2). 24 jam 52. Bioassay P,G 20 l Pendinginan (es) Analisa segera 53. Biologi P,G - 0.5 mL formalin 39% per contoh Analisa segera Keterangan : P = plastik G = gelas, G(B) = gelas borosilikat G(A) = gelas dicuci dengan HNO3 1:1, G(St) = gelas steril G(S) = gelas dicuci dengan pelarut organik
  • 57. Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com  Debit: m3/detik  = laju alir x luas penampang  Laju alir: m/det  Luas penampang badan air: m2  Pendekatan penampang sungai:  1) persegi, L: lxt  2) segitiga, L=1/2 x lxt  2) ½ lingkaran: L=1/2 xphix t 2