4. HUKUM NEWTON
A
Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan
bahwa jika resultan gaya yang
bekerja pada benda sama
dengan nol, benda yang diam
akan tetap diam dan benda
yang bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus
beraturan.
Hukum I Newton
Hukum I Newton dikenal juga
dengan hukum kelembaman,
karena pada dasarnya setiap
benda memiliki sifat untuk
mempertahankan kedudukannya
dari posisi semula.
๐บ๐ญ = ๐
dengan ๐บ๐ญ adalah resultan gaya yang
bekerja pada benda (N).
5. Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa
suatu benda akan memiliki percepatan
yang nilainya sebanding dengan
resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut, namun berbanding terbalik
dengan massa benda.
Hukum II Newton juga dikenal dengan
Hukum tentang gerak.
๐ =
๐บ๐ญ
๐
dengan
๐ = percepatan benda (m/s2)
๐บ๐ญ = resultan gaya yang bekerja
pada benda (N)
๐ = massa benda (kg)
6. Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa
jika kita memberikan suatu gaya pada
sebuah benda, maka benda tersebut
akan akan memberikan gaya pada kita
yang sama besarnya, tetapi dengan
arah yang berlawanan.
Hukum III Newton juga dikenal dengan
Hukum aksi reaksi.
๐ญ๐๐ค๐ฌ๐ข = ๐ญ๐ซ๐๐๐ค๐ฌ๐ข
7. GAYA DASAR
B
dengan
๐ = berat benda (N)
๐ = massa benda (kg)
๐ = percepatan gravitasi setempat (m/s2)
โข Gaya berat adalah gaya yang dimiliki oleh setiap benda bermassa
akibat pengaruh gravitasi setempat.
โข Arah gaya berat digambarkan dari pusat massa benda menuju pusat
gravitasi setempat
๐ = ๐๐
8. Gaya normal adalah gaya yang timbul ketika benda berada di suatu bidang
permukaan, baik permukaan licin maupun permukaan kasar.
Arah gaya normal digambarkan dari permukaan bidang dan tegak lurus
bidang permukaan.
9. Gaya gesek adalah gaya yang timbul ketika benda berada di suatu bidang
permukaan yang kasar.
Arah gaya gesek digambarkan pada permukaan bidang dan selalu
berlawanan dengan arah gaya atau arah gerak benda.
10. Gerak gesek statis adalah gaya
gesek yang menahan gerak
benda.
Gerak gesek kinetis adalah gaya
gesek yang timbul saat benda sudah
bergerak.
๐๐ = ๐๐๐ต
dengan
๐๐ = gaya gesek statis (N)
๐๐ = koefisien gesek statis
๐ต = gaya normal (N)
๐๐ = ๐๐๐ต
dengan
๐๐ = gaya gesek kinetis (N)
๐๐ = koefisien gesek kinetis
๐ต = gaya normal (N)
11. Tegangan tali adalah gaya yang timbul ketika dua buah benda
dihubungkan oleh seutas tali.
Arah tegangan tali digambarkan pada tali dan selalu dari benda pertama
menuju benda kedua, serta sebaliknya.
12. ANALISIS GERAK
C
Dalam penyelesaian kasus yang berhubungan dengan Dinamika Gerak (Penerapan
Hukum Newton), terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan kasus-kasus tersebut.
1. Pelajari terlebih dahulu kasusnya dengan seksama.
2. Gambarlah gaya-gaya dasar yang mungkin ada di setiap benda.
3. Gunakan Hukum I Newton untuk komponen yang tidak bergerak, Hukum II
Newton untuk komponen yang bergerak, dan Hukum III Newton untuk kasus
aksi reaksi. Gunakan Hukum-Hukum Newton tersebut di setiap benda.
4. Selesaikan persamaan Hukum Newton untuk memperoleh hasil akhir. Jika
sistem disusun lebih dari satu benda, gabungkan persamaan-persamaan Hukum
Newton yang telah berhasil diperoleh.
Pelajari SubโBab Penerapan Hukum Newton pada Buku Fisika SMA/MA Kelas 11 Halaman 101โ117 untuk
memahami turunan persamaan dari setiap kasus umum yang sering terjadi.
13. GRAVITASI NEWTON
D
๐ญ = ๐ฎ
๐๐๐๐
๐๐
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-
menarik akan terjadi antara dua
benda yang bermassa, dimana
besar gaya tarik-menarik yang
terjadi berbanding lurus dengan
massa-massa benda penyusunnya
dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda.
dengan
๐ญ = gaya gravitasi (N)
๐ฎ = konstanta umum gravitasi (6,673 x
10-11 Nโm2/kg2)
๐๐ = massa benda pertama (kg)
๐๐ = massa benda kedua (kg)
๐ = jarak pisah antara benda pertama
dan benda kedua (m)
14. ๐ = ๐ฎ
๐ด
๐๐
Medan gravitasi adalah suatu
ruang yang dapat menimbulkan
gaya gravitasi pada massa benda
yang berada di ruang tersebut.
dengan
๐ = kuat medan gravitasi atau
percepatan gravitasi (m/s2)
๐ฎ = konstanta umum gravitasi (6,673 ร
10-11 Nโm2/kg2)
๐ด = massa benda(kg)
๐ = jarak pisah antara benda pertama
dan benda kedua (m)
15. Hukum I Kepler
Hukum I Kepler menyatakan
bahwa lintasan planet
berbentuk elips.
Sumber: en.wikipedia.org
Hukum Kepler adalah hukum yang membahas
terkait gerak planet di luar angkasa.
16. Hukum II Kepler
Hukum II Kepler menyatakan bahwa dalam rentang waktu yang sama,
suatu planet akan menyapu luas juring yang sama besar.
Sumber: en.wikipedia.org
17. Hukum III Kepler
Hukum III Kepler
menyatakan bahwa kuadrat
periode revolusi suatu
planet mengelilingi matahari
berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak rata-rata
planet tersebut ke matahari.
๐ป๐
๐ป๐
๐
=
๐๐
๐๐
๐
dengan
๐ป๐ = periode planet pertama (s)
๐ป๐ = periode planet kedua (s)
๐๐ = jarak rata-rata planet pertama ke
matahari (m)
๐๐ = jarak rata-rata planet kedua ke
matahari (m)