SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
DI INDUSTRI RETAIL
Definisi
Manfaat Penerapan
Regulasi
Implementasi
SANITASI
LinkedIn : Sinta Lestari
& HYGINE
Tujuan
Definisi
LinkedIn : Sinta Lestari
Sanitasi adalah Suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Sanitasi adalah Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya.
Hygiene adalah Suatu pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada
usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat
orang tersebut berada.
Sanitasi Hygine Makanan adalah Upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin
dapat menimbulkan penyakit atau gangguang kesehatan.
Sanitasi Hygine Makanan merupakan Metode untuk menjaga makanan
agar tetap aman dikonsumsi, dan bebas kuman penyakit/mikroba
patogen.
Keamanan Pangan menurut PP No. 28 Tahun 2004 adalah Kondisi dan
upaya mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia.
Industri Retail lebih dikenal dengan modern retail merupakan bisnis
retail yang terdiri dari produk olahan in house dan produk FMCG
supplier.
Tujuan
LinkedIn : Sinta Lestari
Sanitasi dan hygiene memiliki tujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan
lainnya yang diakibatkan dari adanya interaksi faktor-faktor
lingkungan hidup manusia.
Sanitasi dan hygiene memiliki tujuan untuk mencegah
berkembangnya penyakit menular, mencegah timbulnya
penyakit akibat kerja, mencegah terjadinya kecelakaan, dan
menjaga kebersihan area.
Hygiene dan sanitasi bertujuan untuk menghilangkan semua
sumber potensial kontaminasi dan kontaminasi silang di semua
area yang dapat berisiko pada mutu produk (Peraturan BPOM
No. 11 Tahun 2016)
Manfaat Penerapan
Menjamin pangan yang aman bagi konsumen.
Memenuhi regulasi yang berlaku
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pekerja dan customer
Mencegah adanya customer complaint.
UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan : Pasal 67, 71 dan 86
Ketentuan : Menjaga pangan agar aman, higienis, bermutu dan
mencegah cemaran yang dapat merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia.
PP No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan
: pasal 8
Ketentuan: Setiap orang yang memproduksi dan
memperdagangkan pangan, wajib memenuhi standar keamanan
dan mutu pangan.
Peraturan Kepala BPOM No. 21 Tahun 2011 tentang penerapan
sistem jaminan keamanan dan mutu pangan olahan di sarana
peredaran.
Ketentuan : Pedoman cara peredaran pangan yang baik.
Regulasi
LinkedIn : Sinta Lestari
Metode Kerja diantaranya : Penerimaan produk, penyimpanan
produk, pengolahan dan display produk.
Cleanliness diantaranya : Kebersihan area dan kebersihan
peralatan
Good Personal Hygine diantaranya : Kondisi kesehatan, perilaku,
kebiasaan, dan penampilan.
Premysis dan Facilyties diantaranya : Fasilitas bangungan dan
peralatan pendukung.
Pest Management diantaranya : Dokumen pendukung dan
treatment.
Implementasi
LinkedIn : Sinta Lestari
Detail Implementasi
Pemeriksaan kebersihan dan suhu kendaraan pengiriman disertai dengan
pencatatan.
Pemeriksaan kualitas dan kesesuaian produk disertai dengan pencatatan.
Pemeriksaan suhu produk disertai dengan pencatatan.
Perhatikan transit time.
Pemberian label identitas produk
1.
2.
3.
4.
5.
Penerimaan Produk
LinkedIn : Sinta Lestari
Penyimpanan Produk Segar/Olahan
Menerapkan sistem FIFO/FEFO* dengan tersedianya label (Tanggal
kedatangan, tanggal produksi, tanggal expired, dan tanggal buka).
Tidak ada produk yang tidak layak/Kadaluarsa.
Produk disimpan berdasarkan kategori/Karakteristik suhu.
Tidak membekukan/mendinginkan kembali produk
Bahan makanan disimpan diarea yang bersih dan terhindar dari kontaminasi
silang.
Peralatan penyimpanan dalam keadaan baik dan bersih.
Produk dipisahkan dan disusun sesuai kaidah gastronom (Jika produk olahan
menggunakan rak gastronom)
Tersedia area khusus untuk produk breakage dan return.
Terdapat kontrol pengendalian lingkungan penyimpanan (kebersihan dan
suhu).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
*FIFO adalah singkatan dari First In First Out.
*FEFO adalah singkatan dari First Expired First Out.
Basic Rules Pengolahan Produk
LinkedIn : Sinta Lestari
Penyimpanan Produk FMCG
Menerapkan sistem FIFO/FEFO
Tidak ada produk yang tidak layak/ kadaluarsa
Produk disimpan berdasarkan kategori/karakteristik suhu
Tidak membekukan/mendinginkan kembali produk
Produk stock dan breakage tertutup dengan baik
Peralatan penyimpanan dalam keadaan baik dan bersih
Penyusunan produk (Jumlah tumpukan, jarak produk dengan dinding dan
langit-langit, tidak boleh bersentuhan dengan lantai).
Tersedia area khusus untuk produk breakage dan return.
Terdapat kontrol pengendalian lingkungan penyimpanan (kebersihan dan
suhu)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Setiap tahapan proses harus diidentifikasi bahaya yang mungkin
timbul/terjadi.
tentukan tindakan pencegahan yang dapat menghilangkan/ meminimalisir
potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Pastikan terhindar dari kontaminasi silang pada tiap tahapan proses. Sumber
kontaminasi silang diantaranya : Food to Food, Equipment to Food, by the
food handler, by pets and waste, dan by water.
1.
2.
3.
LinkedIn : Sinta Lestari
Urutan Pengolahan Produk
Point penting dalam pengolahan produk :
Standar produk/resep, Bahan baku produk olahan (kualitas bahan), Proses
pencucian, Peralatan yang digunakan, Area proses pengolahan, Kontrol suhu,
Label identitas produk, Pengendalian terhadap alergen, Penjamah
Display harus sesuai karakteristik produk
Display memperhatikan kaidah FIFO dan FEFO
Suhu produk di area display harus terjaga
Penempatan produk tidak menyebabkan kontaminasi
Display produk menggunakan material food grade
Produk siap saji harus terhidar dari kontaminasi
Produk harus dalam keadaan baik (Good Quality)
Tidak ada produk kadaluarsa atau produk melewati batas waktu pemajangan
Tersedia dokumen standar penarikan produk
Produk cancel haru segera dikembalikan ke area display.
Pemajangan Produk
Persiapan
Pemasakan/Pengolahan
Pengemasan
Penyajian/Display
1.
2.
3.
4.
Cleanliness
LinkedIn : Sinta Lestari
Fungsi Cleanliness :
1. Mencegah terjadinya kontaminasi silang ke produk atau makanan
2. Mencegah adanya hama
3. Membuat area kerja menjadi nyaman
4. Mencegah adanya komplain pelanggan
Cleaning merupakan proses untuk menghilangkan kotoran, sisa makanan, minyak
dari permukaan.
Basic Rules Cleanliness :
1. Tersedianya prosedur cleaning (peralatan dan area)
2. Tersedianya jadwal cleaning
3. Tersedianya fasilitas pencucian (cleaning tools, sink, sumber air dan air panas,
cleaning machine)
4. Tersedianya cleaning agent dan sanitizer
5. Tersedianya dokumen aktivitas cleaning.
Point cleaning area : Atap, lampu, fan, pintu, sudut ruang, rak, wadah
penyimpanan, meja, sink, drainase dan lantai.
Urutan Kerja Cleanliness :
1. Scraping : Memisahkan kotoran dari peralatan yang akan dicuci
2. Flushing : Menyiramkan air hingga peralatan terendam
3. Washing : Menggunakan cleaning agent (Misal sabun, detergen dll)
4. Rinse : Membilas dengan air bersih yang mengalir
5. Sanitizing : Menggunakan sanitizer (Misal alkohol 70%)
6. Toweling : Mengeringkan dengan pengerinh steril atau manual.
Good Personal Hygiene
LinkedIn : Sinta Lestari
Definisi :
Suatu tindakan untuk memelihara serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan.
Tujuan :
Untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan
individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain.
List Good Personal Hygiene
LinkedIn : Sinta Lestari
Tidak menderita penyakit mudah menular (seperti batuk, pilek, diare)
Bebas dari (Coronavirus, Norovirus, Virus hepatitis A, Shigella spp.,
Enterohemorrhagic atau Escherichia coli yang menghasilkan toksin shiga, atau
salmonella typhi) yang dibuktikan dengan medical check up satu tahun sekali.
Tidak dalam keadaan sakit.
Menutup luka.
Kondisi Kesehatan
Kebersihan Diri
Menggunakan peralatan personal hygiene (diantaranya Apron, masker, hairnet,
sepatu boots)
Memakai sarung tangan jika diperlukan
Tidak memakai perhiasan
Tidak berdandan berlebihan.
Hand Wash Tutorial
LinkedIn : Sinta Lestari
Cuci tangan wajib dilakukan ketika :
Sebelum memulai bekerja
Setelah dari toilet
Setelah menyentuh benda kotor/sampah
Setelah batuk, bersin dan memegang
hidung
Sebelum makan
Setelah makan, minum atau merokok
Setiap 30 menit sekali.
Cuci tangan wajib menggunakan :
Air bersih yang mengalir
Sabun cuci tangan sesuai standar
Mengeringkan tangan (menggunakan
Hand Dryer atau Tissue).
Premises and Facilities
LinkedIn : Sinta Lestari
Lantai, dinding, dan pintu harus dalam keadaan baik dan bersih
Fasilitas berfungsi dengan baik dan dalam keadaan kondisi bersih
(Sistem drainase, fasilitas cuci tangan, exhaust fan, undercounter chiller)
Alat penerangan tertutup/ menggunakan jenis LED dan penerangan
memadai
Evaporator/ unit pendingin (Fan, blower, heater, pipa, chiller), ice maker
berfungsi dan tidak berkarat. Tersedia plastik curtain pada ruang
penyimpanan dingin.
Ruang penyimpanan harus digunakan sesuai peruntukannya dan tidak
terdapat akses hama.
Grease trap harus tersedia, berfungsi dengan baik, bersih dan terawat.
Air panas tersedia di area pengolahan produk.
Tersedia UV Box, insect killer, cleaning tools, cleaning machine,
perlengkapan personal hygiene dan terawat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Premises and Facilities
LinkedIn : Sinta Lestari
Menggunakan peralatan plastik dan stainless steel (diantaranya Container,
pallet, dan rak gastronom) untuk penyimpanan produk segar dan in house
production).
Peralatan pengolahan produk sesuai dengan standar dan menggunakan
material food grade
Tidak menggunakan peralatan yang berpotensi mengkontaminasi (peralatan
kayu, sponge kawat, karton dan styrofoam di area display)
Penggunaan peralatan kerja memperhatikan produk yang ditangani
Peralatan kerja harus berfungsi dengan baik, terawat, tidak rusak, kondisi
utuh dan tidak berkarat
Tersedia termometer dan dikalibrasi secara berkala (perhatikan faktor koreksi)
Timbangan tersedia, dalam keadaan baik dan di tera secara berkala (setahun
sekali dan memiliki sertifikat)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pest Management
LinkedIn : Sinta Lestari
Hama adalah makhluk hidup yang keberadaannya mengganggu ataupun
merugikan kehidupan manusia.
Hama adalah carrier (pembawa) penyakit, hama dapat mengkontaminasi
makanan dan food contact surface (permukaan) yang berakibat keracunan
makanan.
Penutupan akses
Temukan jalur yang dilalui oleh hama
Cegah terbawanya hama dari luar ke dalam
Melindungi bangunan/ gedung terhadap hama yang sudah terlanjur masuk
agar tidak berkembang biak
Mencegah kondisi yang dibutuhkan/ yang menguntungkan bagi hama
Mencegah tersedianya sarang bagi hama
Implementasi cleaning dan sanitasi
Treatment sesuai kebutuhan dan dilaksanakan secara rutin
Penanganan dan progres terdokumentasi dan terinformasikan dengan baik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pest Management :
Definisi :
Audit adalah proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk
mendapatkan bukti objektif dan mengevaluasi secara objektif untuk menetapkan
sejauh mana kriteria audit terpenuhi.
Prinsip audit : Integritas, penyajian yang obyektif (fair), profesional, independen,
dan pendekatan berdasarkan bukti.
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan
indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan tentang kegiatan/
program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/kegiatan itu selanjutnya.
Corrective Action adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab dari suatu
masalah. Dan harus bisa mencegah recurrence atau kejadian yang sama terulang
kembali.
Pengawasan Sanitasi Hygiene
LinkedIn : Sinta Lestari
Audit
Monitoring
Corrective Action
Microtesting
1.
2.
3.
4.
Contoh Form Inspeksi Sanitasi Hygiene
LinkedIn : Sinta Lestari
Nauli, Riska. 2021. Online Training Sanitation and Hygiene for Retail
Industry. Mindo Education : Zoom Meeting
Handwashing:Which works best? Soap vs. Sanitizer dalam
https://www.bgcharlem.org/single-post/handwashing-which-works-
best-soap-vs-sanitizer, diakses pada 13 April 2023
Personal Hygiene for Retail Employee https://www.fda.gov/food/retail-
food-industryregulatory-assistance-training/retail-food-protection-
employee-health-and-personal-hygiene-handbook, diakses pada 13
April 2023
Corrective Action. https://www.dqsglobal.com/id-id/blog/corrective-
action-atau-hanya-correction, diakses 14 April 2023
Monitoring https://eprints.sinus.ac.id/138/2/14.4.10013_BAB_II.pdf,
diakses 14 April 2023
Form Inspeksi Sanitasi dan Hygiene di Supermarket.
https://www.academia.edu/37304385/FORM_INSPEKSI_KESEHATAN_S
UPERMARKET_SANITASI_KESEHATAN_LINGKUNGAN_docx, diakses
pada 16 April 2023
Peraturan Kepala BPOM No. 21 Tahun 2011 tentang penerapan sistem
jaminan keamanan dan mutu pangan olahan di sarana peredaran.
Peraturan Kepala BPOM No. 11 Tahun 2016
Referensi
LinkedIn : Sinta Lestari
FOR
THANK YOU
Sinta Lestari
READING
https://www.linkedin.com/in/sintalestari1

More Related Content

What's hot

Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungansunarto bin sudi
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Rizki Darmawan
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaAliHafid3
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyasujatno angga
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganPetrus Asmara
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Standar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihStandar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihyudi3456
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxPrinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxWinduPratama4
 

What's hot (20)

Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
 
MANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RSMANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RS
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasabogaKmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Standar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihStandar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersih
 
Ppt k3lh-baru
Ppt k3lh-baruPpt k3lh-baru
Ppt k3lh-baru
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
 
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxPrinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
 

Similar to Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf

Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptTiara104284
 
sanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptsanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptAuliaRahmadLubis
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptxRetnoListyawati
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
 
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxFauziahNurHutauruk
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPTRiP Consultant
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptNanaNunu11
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptrhamset
 
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIluthfipmi1
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptx
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptxHygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptx
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptxArmunantoSomalinggi
 

Similar to Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf (20)

Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
 
sanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptsanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.ppt
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMP
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
SSOP (1).pptx
SSOP (1).pptxSSOP (1).pptx
SSOP (1).pptx
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikitMakalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptx
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptxHygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptx
Hygiene, Sanitasi dan K3_rev - P2.pptx
 

More from Sinta Lestari

AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdf
AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdfAAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdf
AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdfSinta Lestari
 
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfBab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfSinta Lestari
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfSinta Lestari
 
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfBab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfSinta Lestari
 
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfSinta Lestari
 
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfBab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfSinta Lestari
 
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdf
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdfGlosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdf
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdfSinta Lestari
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfSinta Lestari
 
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdf
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdfBAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdf
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdfSinta Lestari
 
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptx
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptxPenjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptx
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptxSinta Lestari
 
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdf
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdfPasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdf
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdfSinta Lestari
 
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi Indonesia
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi IndonesiaISO 9001:2015 Quality Management System Versi Indonesia
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi IndonesiaSinta Lestari
 
ERP_Tugas Latihan.pdf
ERP_Tugas Latihan.pdfERP_Tugas Latihan.pdf
ERP_Tugas Latihan.pdfSinta Lestari
 

More from Sinta Lestari (13)

AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdf
AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdfAAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdf
AAS Atomic Absorption Spectroscopy .pdf
 
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfBab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
 
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfBab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
 
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
 
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfBab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
 
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdf
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdfGlosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdf
Glosarium CPOB PerBPOM No 34 2018.pdf
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
 
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdf
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdfBAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdf
BAB 1 Sistem Mutu Industri Farmasi dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pdf
 
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptx
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptxPenjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptx
Penjelasan Umum CPOB dalam Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018.pptx
 
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdf
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdfPasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdf
Pasal pada Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang CPOB.pdf
 
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi Indonesia
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi IndonesiaISO 9001:2015 Quality Management System Versi Indonesia
ISO 9001:2015 Quality Management System Versi Indonesia
 
ERP_Tugas Latihan.pdf
ERP_Tugas Latihan.pdfERP_Tugas Latihan.pdf
ERP_Tugas Latihan.pdf
 

Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf

  • 1. DI INDUSTRI RETAIL Definisi Manfaat Penerapan Regulasi Implementasi SANITASI LinkedIn : Sinta Lestari & HYGINE Tujuan
  • 2. Definisi LinkedIn : Sinta Lestari Sanitasi adalah Suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi adalah Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Hygiene adalah Suatu pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. Sanitasi Hygine Makanan adalah Upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguang kesehatan. Sanitasi Hygine Makanan merupakan Metode untuk menjaga makanan agar tetap aman dikonsumsi, dan bebas kuman penyakit/mikroba patogen. Keamanan Pangan menurut PP No. 28 Tahun 2004 adalah Kondisi dan upaya mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Industri Retail lebih dikenal dengan modern retail merupakan bisnis retail yang terdiri dari produk olahan in house dan produk FMCG supplier.
  • 3. Tujuan LinkedIn : Sinta Lestari Sanitasi dan hygiene memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lainnya yang diakibatkan dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Sanitasi dan hygiene memiliki tujuan untuk mencegah berkembangnya penyakit menular, mencegah timbulnya penyakit akibat kerja, mencegah terjadinya kecelakaan, dan menjaga kebersihan area. Hygiene dan sanitasi bertujuan untuk menghilangkan semua sumber potensial kontaminasi dan kontaminasi silang di semua area yang dapat berisiko pada mutu produk (Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2016) Manfaat Penerapan Menjamin pangan yang aman bagi konsumen. Memenuhi regulasi yang berlaku Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pekerja dan customer Mencegah adanya customer complaint.
  • 4. UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan : Pasal 67, 71 dan 86 Ketentuan : Menjaga pangan agar aman, higienis, bermutu dan mencegah cemaran yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. PP No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan : pasal 8 Ketentuan: Setiap orang yang memproduksi dan memperdagangkan pangan, wajib memenuhi standar keamanan dan mutu pangan. Peraturan Kepala BPOM No. 21 Tahun 2011 tentang penerapan sistem jaminan keamanan dan mutu pangan olahan di sarana peredaran. Ketentuan : Pedoman cara peredaran pangan yang baik. Regulasi LinkedIn : Sinta Lestari
  • 5. Metode Kerja diantaranya : Penerimaan produk, penyimpanan produk, pengolahan dan display produk. Cleanliness diantaranya : Kebersihan area dan kebersihan peralatan Good Personal Hygine diantaranya : Kondisi kesehatan, perilaku, kebiasaan, dan penampilan. Premysis dan Facilyties diantaranya : Fasilitas bangungan dan peralatan pendukung. Pest Management diantaranya : Dokumen pendukung dan treatment. Implementasi LinkedIn : Sinta Lestari Detail Implementasi
  • 6. Pemeriksaan kebersihan dan suhu kendaraan pengiriman disertai dengan pencatatan. Pemeriksaan kualitas dan kesesuaian produk disertai dengan pencatatan. Pemeriksaan suhu produk disertai dengan pencatatan. Perhatikan transit time. Pemberian label identitas produk 1. 2. 3. 4. 5. Penerimaan Produk LinkedIn : Sinta Lestari Penyimpanan Produk Segar/Olahan Menerapkan sistem FIFO/FEFO* dengan tersedianya label (Tanggal kedatangan, tanggal produksi, tanggal expired, dan tanggal buka). Tidak ada produk yang tidak layak/Kadaluarsa. Produk disimpan berdasarkan kategori/Karakteristik suhu. Tidak membekukan/mendinginkan kembali produk Bahan makanan disimpan diarea yang bersih dan terhindar dari kontaminasi silang. Peralatan penyimpanan dalam keadaan baik dan bersih. Produk dipisahkan dan disusun sesuai kaidah gastronom (Jika produk olahan menggunakan rak gastronom) Tersedia area khusus untuk produk breakage dan return. Terdapat kontrol pengendalian lingkungan penyimpanan (kebersihan dan suhu). 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. *FIFO adalah singkatan dari First In First Out. *FEFO adalah singkatan dari First Expired First Out.
  • 7. Basic Rules Pengolahan Produk LinkedIn : Sinta Lestari Penyimpanan Produk FMCG Menerapkan sistem FIFO/FEFO Tidak ada produk yang tidak layak/ kadaluarsa Produk disimpan berdasarkan kategori/karakteristik suhu Tidak membekukan/mendinginkan kembali produk Produk stock dan breakage tertutup dengan baik Peralatan penyimpanan dalam keadaan baik dan bersih Penyusunan produk (Jumlah tumpukan, jarak produk dengan dinding dan langit-langit, tidak boleh bersentuhan dengan lantai). Tersedia area khusus untuk produk breakage dan return. Terdapat kontrol pengendalian lingkungan penyimpanan (kebersihan dan suhu) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Setiap tahapan proses harus diidentifikasi bahaya yang mungkin timbul/terjadi. tentukan tindakan pencegahan yang dapat menghilangkan/ meminimalisir potensi bahaya yang mungkin terjadi. Pastikan terhindar dari kontaminasi silang pada tiap tahapan proses. Sumber kontaminasi silang diantaranya : Food to Food, Equipment to Food, by the food handler, by pets and waste, dan by water. 1. 2. 3.
  • 8. LinkedIn : Sinta Lestari Urutan Pengolahan Produk Point penting dalam pengolahan produk : Standar produk/resep, Bahan baku produk olahan (kualitas bahan), Proses pencucian, Peralatan yang digunakan, Area proses pengolahan, Kontrol suhu, Label identitas produk, Pengendalian terhadap alergen, Penjamah Display harus sesuai karakteristik produk Display memperhatikan kaidah FIFO dan FEFO Suhu produk di area display harus terjaga Penempatan produk tidak menyebabkan kontaminasi Display produk menggunakan material food grade Produk siap saji harus terhidar dari kontaminasi Produk harus dalam keadaan baik (Good Quality) Tidak ada produk kadaluarsa atau produk melewati batas waktu pemajangan Tersedia dokumen standar penarikan produk Produk cancel haru segera dikembalikan ke area display. Pemajangan Produk Persiapan Pemasakan/Pengolahan Pengemasan Penyajian/Display 1. 2. 3. 4.
  • 9. Cleanliness LinkedIn : Sinta Lestari Fungsi Cleanliness : 1. Mencegah terjadinya kontaminasi silang ke produk atau makanan 2. Mencegah adanya hama 3. Membuat area kerja menjadi nyaman 4. Mencegah adanya komplain pelanggan Cleaning merupakan proses untuk menghilangkan kotoran, sisa makanan, minyak dari permukaan. Basic Rules Cleanliness : 1. Tersedianya prosedur cleaning (peralatan dan area) 2. Tersedianya jadwal cleaning 3. Tersedianya fasilitas pencucian (cleaning tools, sink, sumber air dan air panas, cleaning machine) 4. Tersedianya cleaning agent dan sanitizer 5. Tersedianya dokumen aktivitas cleaning. Point cleaning area : Atap, lampu, fan, pintu, sudut ruang, rak, wadah penyimpanan, meja, sink, drainase dan lantai. Urutan Kerja Cleanliness : 1. Scraping : Memisahkan kotoran dari peralatan yang akan dicuci 2. Flushing : Menyiramkan air hingga peralatan terendam 3. Washing : Menggunakan cleaning agent (Misal sabun, detergen dll) 4. Rinse : Membilas dengan air bersih yang mengalir 5. Sanitizing : Menggunakan sanitizer (Misal alkohol 70%) 6. Toweling : Mengeringkan dengan pengerinh steril atau manual.
  • 10. Good Personal Hygiene LinkedIn : Sinta Lestari Definisi : Suatu tindakan untuk memelihara serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Tujuan : Untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain.
  • 11. List Good Personal Hygiene LinkedIn : Sinta Lestari Tidak menderita penyakit mudah menular (seperti batuk, pilek, diare) Bebas dari (Coronavirus, Norovirus, Virus hepatitis A, Shigella spp., Enterohemorrhagic atau Escherichia coli yang menghasilkan toksin shiga, atau salmonella typhi) yang dibuktikan dengan medical check up satu tahun sekali. Tidak dalam keadaan sakit. Menutup luka. Kondisi Kesehatan Kebersihan Diri Menggunakan peralatan personal hygiene (diantaranya Apron, masker, hairnet, sepatu boots) Memakai sarung tangan jika diperlukan Tidak memakai perhiasan Tidak berdandan berlebihan.
  • 12. Hand Wash Tutorial LinkedIn : Sinta Lestari Cuci tangan wajib dilakukan ketika : Sebelum memulai bekerja Setelah dari toilet Setelah menyentuh benda kotor/sampah Setelah batuk, bersin dan memegang hidung Sebelum makan Setelah makan, minum atau merokok Setiap 30 menit sekali. Cuci tangan wajib menggunakan : Air bersih yang mengalir Sabun cuci tangan sesuai standar Mengeringkan tangan (menggunakan Hand Dryer atau Tissue).
  • 13. Premises and Facilities LinkedIn : Sinta Lestari Lantai, dinding, dan pintu harus dalam keadaan baik dan bersih Fasilitas berfungsi dengan baik dan dalam keadaan kondisi bersih (Sistem drainase, fasilitas cuci tangan, exhaust fan, undercounter chiller) Alat penerangan tertutup/ menggunakan jenis LED dan penerangan memadai Evaporator/ unit pendingin (Fan, blower, heater, pipa, chiller), ice maker berfungsi dan tidak berkarat. Tersedia plastik curtain pada ruang penyimpanan dingin. Ruang penyimpanan harus digunakan sesuai peruntukannya dan tidak terdapat akses hama. Grease trap harus tersedia, berfungsi dengan baik, bersih dan terawat. Air panas tersedia di area pengolahan produk. Tersedia UV Box, insect killer, cleaning tools, cleaning machine, perlengkapan personal hygiene dan terawat. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
  • 14. Premises and Facilities LinkedIn : Sinta Lestari Menggunakan peralatan plastik dan stainless steel (diantaranya Container, pallet, dan rak gastronom) untuk penyimpanan produk segar dan in house production). Peralatan pengolahan produk sesuai dengan standar dan menggunakan material food grade Tidak menggunakan peralatan yang berpotensi mengkontaminasi (peralatan kayu, sponge kawat, karton dan styrofoam di area display) Penggunaan peralatan kerja memperhatikan produk yang ditangani Peralatan kerja harus berfungsi dengan baik, terawat, tidak rusak, kondisi utuh dan tidak berkarat Tersedia termometer dan dikalibrasi secara berkala (perhatikan faktor koreksi) Timbangan tersedia, dalam keadaan baik dan di tera secara berkala (setahun sekali dan memiliki sertifikat) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
  • 15. Pest Management LinkedIn : Sinta Lestari Hama adalah makhluk hidup yang keberadaannya mengganggu ataupun merugikan kehidupan manusia. Hama adalah carrier (pembawa) penyakit, hama dapat mengkontaminasi makanan dan food contact surface (permukaan) yang berakibat keracunan makanan. Penutupan akses Temukan jalur yang dilalui oleh hama Cegah terbawanya hama dari luar ke dalam Melindungi bangunan/ gedung terhadap hama yang sudah terlanjur masuk agar tidak berkembang biak Mencegah kondisi yang dibutuhkan/ yang menguntungkan bagi hama Mencegah tersedianya sarang bagi hama Implementasi cleaning dan sanitasi Treatment sesuai kebutuhan dan dilaksanakan secara rutin Penanganan dan progres terdokumentasi dan terinformasikan dengan baik. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pest Management : Definisi :
  • 16. Audit adalah proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti objektif dan mengevaluasi secara objektif untuk menetapkan sejauh mana kriteria audit terpenuhi. Prinsip audit : Integritas, penyajian yang obyektif (fair), profesional, independen, dan pendekatan berdasarkan bukti. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Corrective Action adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab dari suatu masalah. Dan harus bisa mencegah recurrence atau kejadian yang sama terulang kembali. Pengawasan Sanitasi Hygiene LinkedIn : Sinta Lestari Audit Monitoring Corrective Action Microtesting 1. 2. 3. 4.
  • 17. Contoh Form Inspeksi Sanitasi Hygiene LinkedIn : Sinta Lestari
  • 18. Nauli, Riska. 2021. Online Training Sanitation and Hygiene for Retail Industry. Mindo Education : Zoom Meeting Handwashing:Which works best? Soap vs. Sanitizer dalam https://www.bgcharlem.org/single-post/handwashing-which-works- best-soap-vs-sanitizer, diakses pada 13 April 2023 Personal Hygiene for Retail Employee https://www.fda.gov/food/retail- food-industryregulatory-assistance-training/retail-food-protection- employee-health-and-personal-hygiene-handbook, diakses pada 13 April 2023 Corrective Action. https://www.dqsglobal.com/id-id/blog/corrective- action-atau-hanya-correction, diakses 14 April 2023 Monitoring https://eprints.sinus.ac.id/138/2/14.4.10013_BAB_II.pdf, diakses 14 April 2023 Form Inspeksi Sanitasi dan Hygiene di Supermarket. https://www.academia.edu/37304385/FORM_INSPEKSI_KESEHATAN_S UPERMARKET_SANITASI_KESEHATAN_LINGKUNGAN_docx, diakses pada 16 April 2023 Peraturan Kepala BPOM No. 21 Tahun 2011 tentang penerapan sistem jaminan keamanan dan mutu pangan olahan di sarana peredaran. Peraturan Kepala BPOM No. 11 Tahun 2016 Referensi LinkedIn : Sinta Lestari