SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Makalah Kimia Unsur 
PRORAM ILMU PENGETAHUAN ALAM 
MAKALAH KIMIA TENTANG 
KIMIA UNSUR 
KATA PENGANTAR 
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt 
yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan 
salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, 
sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu 
guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan 
bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. 
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Kimia Unsur” yang kami buat berdasarkan refrensi yang 
kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa 
menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan 
semaksimal dan sebaik mugkin. 
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang 
membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 
Gerung, 25 Oktober 2011 
Penyusun 
DAFTAR ISI 
JUDUL 
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i 
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1 
B. TUJUAN................................................................................................................ ........ 2 
C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 2 
D. MANFAAT PAULISAN.............................................................................................. 2 
E. METODE PENULISAN............................................................................................... 2 
BAB II ISI 
A. KEBERADAAN UNSUR DI ALAM.......................................................................... 3 
B. PENGELOMPOKAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR KIMIA.................................... 8 
C. KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR-UNSUR KIMIA........................................ 22 
D. PEMISAHAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR KIMIA................................ 29 
BAB III PENUTUP 
A. KESIMPULAN............................................................................................................. 35 
B. SARAN................................................................................................................. ......... 35 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... . 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah 
sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam 
beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, 
unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia 
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan 
didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan 
berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya 
akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi 
logam yang dibutuhkan. 
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari -hari diantaranya adalah, besi, tembaga, 
atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan 
unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya. 
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur- 
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa 
ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak 
bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen 
(N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. 
Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan 
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, 
sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan 
mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia 
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer. 
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini 
mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan 
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak 
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara 
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui 
makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi. 
B. Tujuan 
1. Mengetahui dan memehami keberadaan unsur-unsur kimia di alam. 
2. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia 
3. Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia 
4. Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia 
C. Rumusan Masalah 
1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam 
2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsure kimia
3. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia 
4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia 
D. Manfaat Penulisan 
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya 
umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia 
unsur. 
E. Metode Penulisan 
Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang kimia 
unsur selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing Internet 
BAB II 
ISI 
A. Keberadaan Unsur Kimia di Alam 
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah 
sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk 
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk 
unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), 
karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan 
dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur 
kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, 
silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber 
logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, 
nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer. 
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk 
unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk 
senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) 
termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan 
seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang
banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, 
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, 
tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. 
Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk 
logam murni bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di Aceh, Lampung 
Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang 
aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-unsur 
di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. 
Unsur 
% Massa 
Unsur 
% Massa 
Oksigen 
49,20 
Klor 
O,19 
Silikon 
25,67 
Fosfor
0,11 
Aluminium 
7,50 
Mangan 
0,09 
Besi 
4,71 
Karbon 
0,08 
Kalsium 
3,39 
Belerang 
0,06 
Natrium
2,63 
Barium 
0,04 
Kalium 
2,40 
Nitrogen 
0,03 
Magnesium 
1,93 
Flour 
0,03 
Hidrogen 
0,87 
Stosium
0,02 
Titanium 
0,58 
Unsur lain 
0,47 
1. Komposisi alkali dalam kerak bumi 
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, 
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K. 
Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Berikut ini tabel 
kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta). 
Unsur 
Kadar bpj 
Li 
65 
Na 
28.300 
K 
25.900 
Rb
310 
Cs 
7 
1. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya 
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6) 
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). 
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O). 
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4 
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4). 
Berikut ini tabel mengenai penjelasan di atas: 
Unsur 
Sumber di Alam 
Keteranga 
Berilium 
§ Senyawa silikat beril 
3BeSiO3.Al2(SiO3)atau Be3Al2(SiO3)6 
Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerak bumi sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18 
yang memiliki 2 jenis warna : 
1. Biru-hijau muda, yakni aquamaryn
2. Hijau tua, yakni permata emerald (adanya sampai 2% ion Cr (III) dalam struktur kristalnya) 
Magnesium 
§ Magnesit (MgCO3) 
§ Dolomit (CaCO3MgCO3) 
§ Epsomit (garam inggris) 
(MgSO4.7H2 O)) 
§ Hiserit (MgSO4.3H2O) 
§ Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O) 
§ Olivin (Mg2SiO4) 
§ Asbes (CaMg(SiO3)4) 
Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8 (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yang 
mengandung magnesium adalah carnellite, magnesite dan dolomite. Air laut mengandung 0,13% 
magnesium, dan merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas. 
Kalsium 
§ Dolomit (CaCO3MgCO3) 
§ Batu kapur/marmer(CaCO3)
Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima (±8,6%) pada kulit bumi. Terdapat sebagai mineral 
silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan khlorida. CaCO3 
§ Gips (CaSO4.2H2O) 
§ Fosforit (Ca3(PO4)2) 
§ Floursfar (CaF2) 
§ Apatit (Ca3(PO4)2CaF2) 
bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai limestone (batu kapur/gamping), marbel dan kapur atau 
juga dapat ditemukan dalam kerangka binatang laut. Mineral sulfat diantaranya adalah gypsum 
CaSO4.2H2O atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. 
Stronsium 
§ Selesit (SrSO4) 
§ Stronsianit (SrCO3) 
Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak bumi, sebagai mineral stronsianit SrSO4. 
Barium 
§ Barit (BaSO4) 
§ Witerit (BaCO3) 
Kelimpahan Ba di alam sangat sedikit, dan terdapat sebagai barit (BaSO4). 
Radium
§ Fr (bijih uranium) 
§ Zat radioaktif 
Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat jarang sekali, tetapi keberadaannya dapat dideteksi 
dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya membelah dengan spontan, mengemisi partikel α 
sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah bijih uranium (U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata dalam 
kerak bumi kurang dari 10‑4. 
3. Unsur-unsur periode ketiga di alam 
Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: 
Unsur 
Sebagai senyawa 
Na 
Mg
Al 
Si 
P 
S 
Cl 
NaNO3 : Senyawa Chili 
NaCl : Dalam air lauit 
MgCO3 : Magnesit 
MgSO4.7H2O : Garam Inggris 
KCl.MgCl2.6H­2O 
: Karnalit 
MgCO3.CaCO3 : Dormalit 
MgCl2 : Dalam air laut 
Al2O­3.2SiO2.2H2O 
: Kaolin 
Al2O3.nH2O : Bauksit 
Na3AlF6 : Kriolit 
SiO2 : Pasir 
Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat 
Ca3(Po4)2 : Fosfit, dalam tulang
Bebas di alam 
FeS2 : Pirit 
CaSO4.2H2O : Gips 
NaCl : Dalam air laut 
2. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam 
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, 
atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat. 
Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel dibawah ini. 
Logam 
Nama Mineral 
Rumus 
Ti 
Cr 
Mn 
Fe 
CO 
Ni
Rulite 
Kromit 
Pirolusit 
manganit 
hemetitit 
mangetitit 
Pirit 
Siderite 
Limonit 
Kobalt 
pentlandit 
TiO2 
Cr2O3.FeO 
MnO­2 
Mn2O3.H2O 
Fe2O3 
Fe3O4 
FeS2 
FeCO3 
Fe2O3.H2O 
CoAsS 
FeNiS
B. Pengelompokan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia 
1. Pengelompokan 
Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur yang 
dikenal pada masa itu mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John 
Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam 
pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur 
mempunyai atom-atom dengan sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lain. Hal yang 
membedakan diantara unsur adalah massanya. 
Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa yang 
amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada 
tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819 melakukan penentuan massa atom relatif 
berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap unsur 
mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Penelitian selanjutnya 
melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur 
berdasarkan massa atom relatif 
Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya. 
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron valensi, 
dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, 
semilogam, nonlogam,dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia dikelompokan 
golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, DAN 
VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan 
aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 
periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat 
nonlogam. Berikut perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa. 
a. Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logan dan nonlogam 
Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah ditemukkan 
pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam 
pengelompokan: 
Ø Sifat logam meliputi : 
§ Dapat menghantarkan panas dan listrik 
§ Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat ) 
§ Mengkilap, terlebih jika digosok 
§ Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
§ Bersifat reduktor 
Ø Sifat nonlogam meliputi: 
§ Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik 
§ Sukar dibentuk 
§ Tidak mengkilap (buram) 
§ Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar 
§ Bersifat oksidator 
b. Pengelompokan unsur berdasarkan Triad Dobreiner 
Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan 
massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari 
massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat 
ketiga unsur dari masing-masing kelompok. Contohnya, Li, Na, dan K. 
c. Pengelommpokan unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands 
Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom reletifnya. 
Dalam tabal Newlands tidak terdapat unsure gas mulia karena pada saat itu gas mulia belum ditemukan. 
Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894, yaitu gas Argon. 
Kelemahan pengelompokan unsur oktaf Newlands diantaranya hanya cocok untuk unsur dengan massa 
atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur 
d. Tabel periodik modern. 
Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih dulu 
membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala 
unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur. Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah 
berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik 
modern dari hasil penelitiannya (1887-1915). Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang, 
merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev 
disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan 
kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa 
hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah 
kulit elektron. 
Ø Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam. 
Ø Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. 
Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan
transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida. Adapun pembagian 
tersebut sebagai berikut: 
· Unsur-Unsur Logam Golongan IA 
Logam yang termasuk golongan IA ber 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar 
sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr 
· Unsur-Unsur Logam Golongan IIA 
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IIA berjumlah 6 unsur. 
Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terlua se banyak 2 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur 
golonganIIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra. 
· Unsur-Unsur Logam Selain Golongan IA dan IIA 
Unsur-unsur logam golongan utama yang tidak termasuk golongan 
IA dan IIA berjumlah 7 unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki elektron terluar dari 2 hingga 5, termasuk 
blok p, dan menempati golongan IIA,IVA, dan VA. Unsur-unsur logam tersebut adalah Al, Ga, In, Ti, Sn, 
Pb, Bi. 
· Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi 
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan transisi berjumlah dari 
50 unsur. Logam transisi dapat menempati periode 4 dan 5 serta termasuk blok d. unsur-unsur tersebut 
adalah Sc, Ti, Cr, Mn. Fe, Ni, Cu, Co, Zn, Ag,Cd, Ce, W, Pt, Au,dan Hg. 
· Unsur-unsur yang bersifat semilogam 
Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur tersebut teletak di anatara logam dan 
nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At 
· Unsur-unsur yang bersifat nonlogam 
Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat sedikit. Beberapa unsur nonlogam 
menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan VIA 
· Unsur-unsur nonlogam golongan VIIA 
unsur-unsur nonlogam yang termasuk golongan VIIA (halogen) 
berjumlah 4 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 7 elektron dan 
termasuk blok p. unsur-unsur halogen berbentuk gas dan dalam keadaan bebasnya berupa molekul 
unsur diatomik. Inilah unsur-unsur golongan halogen yaitu, F, Ci, I ,Br.
· Unsur-unsur nonlogam selain golongan VIIA 
Unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H, C, N, O, 
P, S, Se. 
Ø Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 
periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat 
nonlogam. 
2. Sifat-sifat unsur kimia 
Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud, 
warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari -jari atom, 
kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur. 
a. Unsur-unsur golongan logam golongan alkali dan alkali tanah 
Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA ( 3Li 11Na 19K 
37Rb 55Cs 87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur 
logam tersebut: 
Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah 
Sifat 
Li 
Na 
K 
Rb
Cs 
nomor atom 
3 
11 
19 
37 
55 
Jari-jari atom (pm) 
155 
190 
235 
248 
267 
Jari-jari ion M+(pm)
60 
95 
133 
148 
169 
Titik leleh (0C) 
181 
97,8 
63,6 
38,9 
28,4 
Titik didih (0C) 
1.347 
883
774 
688 
678 
Kerapatan (g/cm3) 
0,53 
0,97 
0,86 
1,59 
1,90 
Kekerasan (skala Mohs) 
0,6 
0,4 
0,5
0,3 
0,3 
Warna nyala 
Merah 
Kuning 
Ungu 
Merah 
biru 
Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali 
Sifat 
Li 
Na 
K 
Rb
Cs 
nomor atom 
4 
12 
20 
38 
56 
Jari-jari atom (pm) 
90 
130 
174 
192 
198 
Jari-jari ion M+(pm)
3 
65 
99 
113 
135 
Titik leleh (0C) 
1.278 
649 
839 
769 
725 
Titik didih (0C) 
2.970
1.090 
1.484 
1.384 
1.640 
Kerapatan (g/cm3) 
1,86 
1,72 
1,55 
2,54 
3,59 
Kekerasan (skala Mohs) 
5 
2,0 
1,5
1,8 
2 
Warna nyala 
Putih 
Putih 
Merah 
Merah tua 
hijau 
Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali tanah 
Sifat 
Li 
Na 
K
Rb 
Cs 
Konfigurasi electron 
[He]2s1 
[Ne]3s1 
[Ar]4s1 
[Kr]5s2 
[Xe]6s1 
Energi ionisasi pertama (kj/mol) 
519 
498 
418 
401 
376
Keelektronegatifan 
1,0 
0,9 
0,8 
0,8 
0,7 
Potensial elektrode standar (volt) 
-3,045 
-2,714 
-2,925 
-2,925 
-2,923 
Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 
1. Golongan alkali (IA) 
Ø Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
§ Mempunyai satu elektron terluar (ns1) 
§ Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron) 
§ Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi) 
§ Sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya). 
§ Reaksinya dengan air berlangsung cepat. 
§ Titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah. 
Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar: 
§ makin ke bawah kereaktifan bertambah. 
§ makin ke bawah basanya makin kuat. 
§ makin ke bawah titik leleh makin rendah. 
Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya. 
Ø Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi. 
Ø Reaksi menyala dengan nyala Na berwarna kuning dan K ungu. 
Ø Semua senyawa alkali larut baik dalam air. 
2. Golongan alkali tanah (IIA) 
Ø Mempunyai dua elektron terluar (ns2): 
§ energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah. 
§ reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA. 
§ sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif. 
§ reaksinya dengan air berlangsung lambat. 
§ titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA. 
Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah. 
§ makin ke bawah basanya makin kuat.
§ makin ke bawah titik leleh makin rendah. 
Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya. 
Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi 
Ø Reaksi menyala dengan nyala Sr merah dan Br hijau 
Ø Senyawa Cl-, S2-, dan NO3 dari IIA larut baik dalam air. 
Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke bawah makin 
kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA semakin ke bawah semakin besar (semakin 
mudah larut) 
b. Unsur- Unsur Logam Golongan Transisi 
Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi 
sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium), Cr (Krom), Mn 
(Mangan), Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng). Semua unsur transisi 
mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak electrontiak 
berpasangan. berikut ini sifat-sifat umum dari unsur-unsur logam golongan transisi. 
Ø Biloksnya pasti positif, 
Ø Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2) 
Ø Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+, 
Ø Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat. 
Ø Memiliki ikatan logam yang sangat kuat 
Ø Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ). 
Ø Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC 
(Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng). 
Ø Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan 
oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi 
ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan 
utama. 
Ø Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan 
magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet). 
Ø Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat dilihat 
dalam tabel berikut:
c. Unsur-Unsur Golongan Halogen 
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik. Kelompok ini 
dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum 
ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. 
Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. 
Sifat unsure-unsur golongan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 
Sifat 
Flour 
Klor 
Brom 
Iodium 
Astatin 
Massa atom 
19 
35,5 
80 
127
210 
Jari-jari atom (A) 
72 
99 
115 
133 
155 
Titik leleh (0C) 
-220 
-101 
-7 
-113 
302 
Titik didih (0C)
-188 
-35 
59 
183 
337 
Keelektronegatipan 
4,1 
2,8 
2,8 
2,5 
2,2 
Wujud 
gas
gas 
cair 
padat 
Padat 
Warna 
Kuning muda 
Hijau kekuningan 
Merah coklat 
ungu 
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn hologen sebagai berikut: 
Ø Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun. 
§ Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2 
§ Reduktor : I->Br->Cl->F-Ø 
Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil. 
Ø Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
Ø Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar. 
Ø Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil 
d. Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia 
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur 
ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia dahulu disebut juga golongan nol. Gas mulia 
terdiri atas unsure-unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). 
Sifat umum golongan ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini . 
Sifat 
Gas Mulia 
He 
Ne 
Ar 
Kr 
Xe 
Rn 
Nomor atom
2 
10 
18 
36 
54 
86 
Massa atom 
4 
20 
40 
84 
131 
222 
Jari-jari atom(A)
0,93 
1,12 
1,54 
1,69 
1,90 
2,20 
Energi ionisasi(kJmol-1) 
2.640 
2.080 
1.420 
1.350 
1.170 
1.040
Titik didih (0C) 
-269 
-246 
-180 
-152 
-107 
-62 
Titik leleh (0C) 
-272 
-249 
-189 
-157 
-112
-71 
Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut: 
Ø Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air. 
Ø Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia 
bersifat kekal dan diberi valensi nol. 
Ø Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom) 
Ø Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar bereaksi dengan unsur 
lainnya. 
Ø Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh 
maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya massa atom gas 
mulia. 
e. Unsur Karbon 
Karbon merupakan unsur yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur 
karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak 
atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel berikut: 
Sifat Keterangan 
i-jari kovalen 0,77 Jari-jari ion 0,15Warna (arang)Hitam 
Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut. 
Ø Sangat tidak reaktif, jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan elektron-elektron 
terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya sebagai berikut. 
Ø Karbon ada yang membentuk senyawa organik dan ada juga yang membentuk senyawa anorganik. 
Senyawa organik di antaranya senyawa hidrokarbon, alkohol, aldehida, keton, ester,dan asam 
karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat, sulfida, dan halida. 
Ø Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu atom 
yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang. 
Ø Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air. 
Ø Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.
Ø Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5. 
f. Unsur Nitrogen 
Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika nitrogen 
Sifat 
Keterangan 
titik leleh (oC) 
-210 
titik didih (oC) 
-196 
jari-jari kovalen (A) 
0,75 
jari-jari ion (N3+) (A) 
1,71 
jari-jari ion (N5+) (A) 
0,11 
warna pada suhu kamar 
gas tidak berwarna
Sifat kimia unsur nitrogen: 
Ø Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen melainkan 
oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa reaksi nitrogen. 
Ø Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai 
oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, 
dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5. 
Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. 
Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. 
g. Unsur Oksigen 
Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm. Sifat fisika unsur 
oksigen. 
Sifat 
Keterangan 
titik leleh (oC) 
-218,8 
titik didih (oC) 
-183,0 
jari-jari kovalen (A) 
0,73 
jari-jari ion (O2-) (A) 1,4 warna pada suhu kamar gas tidak berwarna 
Sifat-sifat kimia unsur oksigen 
Ø Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2. 
Ø Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
Ø Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O), 
peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon. 
Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. 
Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. 
h. Unsur-unsur periode ketiga 
Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum 
unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut: 
Ø Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak. 
Ø Sifat logam semakin berkurang 
Ø Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah 
Ø Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah 
Ø Energi ionisasi bertambah 
Ø Keelektronegatifan bertambah 
Ø Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam ) 
Ø Semakin bersifat oksidator 
Ø Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar 
Ø Kekuatan basa: semakin bersifat asam 
i. Sifat Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat 
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas unsur periode 
keempat antara lain: 
Ø Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi. 
Ø Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif pada umumnya lebih dari satu. 
Ø Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks 
Ø Pada umumnya senyawanya berwarna 
Ø Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator 
C. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia 
1. Kegunaan Unsur-Unsur Kimia
A. Unsur Gas Mulia 
a. Helium 
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi 
balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. 
Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk 
penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen 
dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat 
menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. 
Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan 
cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian. 
b. Argon 
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga 
digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi 
dengan wolfram (tungsten) yang panas. 
c. Neon 
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, 
indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi. 
d. Kripton 
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga 
digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi 
e. Xenon 
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga 
digunakan dalam pembuatan tabung elektron. 
f. Radon 
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap 
dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. 
B. Unsur Logam dan Nonlogam 
a. Karbon 
Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan lempung}, anode 
dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit), Arang aktif
(mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang tidak baik dari suatu cairan 
atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air minum, buah-buahan (juice), madu, 
dan vodka;Š sebagai obat sakit prut atau keracunan makanan {norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat, 
kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet (khususnya ban kendaraan bermotor; membuat 
ebonit) 
b. Oksigen 
Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk 
membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket 
c. Nitrogen 
Nitogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai 
bana pembeku dalam industri pengolahan makanan. 
d. Silikon 
Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai 
solar 
e. fosfor 
Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat 
pembentuk paduan logam 
f. Natrium 
Natrium dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada rektor nuklir, reduktor kuat (dalam pengolahan 
logam Li, K, Zr, dan logam alkali yang berat), Reduksi Titanium (IV) Klorida menjadi logam Ti, lampu 
penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut). Adapun manfaat dari senyawa-senyawa 
Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan, 
dan menghilangkan belerang dari minyak bumi ), Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun, 
deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah), NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang 
krn pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl 
(sbg garam dapur, bumbu masak, membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk 
pengawet ikan) 
g. Magnesium 
Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat rangka 
pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa magnesium sebagai berikut: MgO (pelapis 
tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran semen magnesium dg 
serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus 
{pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag {padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat 
basa})
h. Aluminium 
Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat rangka 
dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan menjadi 
lembaran tipis untuk pembungkus coklat;kaleng minuman bersoda, daun aluminium dengan campuran 
Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat macam logam 
i. Tembaga/Cuprum 
Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti 
kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music. 
C. Golongan Alkali 
Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa yang dapat bermanfaat 
sebagai berikut: 
a. NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab baku 
pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin 
b. Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda cuci , pelunak kesadahan air , zat pembersih peralatan 
rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun, deterjen, dan minuman botol. 
c. NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar 
menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan 
penyangga. 
d. NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain. 
e. NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain. 
f. Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan sebagai obat 
pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik. 
g. KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi. 
h. KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur. 
i. K2Cr2O7 dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi 
D. Golongan Alkali Tanah 
Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut: 
a. Berilium 
Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah korosi logam. 
§ Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi. 
§ Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian pesawat supersonic, hal ini 
karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil. 
§ Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal -sinyal elektronik dan dilalui sinar x, maka 
digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x. 
§ Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor nuklir, karena berilium 
mempunyai kecenderungan menangkap neutron. 
§ Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat oseanografi 
b. Magnesium 
Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut: 
§ Magnesium karbonat (MgCl2.6H2O) digunakan sebagai refaktor dan bahan isolasi. 
§ Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman bersoda. 
§ Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dan digunakan pada proses penyulingan 
gula. 
§ Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garam inggris (Epsom Salt) dan magnesium oksida 
(MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuci perut. 
§ Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan pada bahan pembuatan bagian-bagian 
pesawat, kaki atau tangan buatan, Vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture. 
§ Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan. 
§ Digunakan untuk membuat reagen Grignard. 
c. Kalsium 
Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut: 
§ Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel dan stainless steel. 
§ Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan pada akumulator. 
§ Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar. 
§ Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan. 
§ Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida
d. Stronsium 
Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut: 
§ Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampu jalan kereta api. 
§ Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir. 
§ Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang. 
§ Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir. 
e. Barium 
Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut: 
§ Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik. 
§ Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium. 
§ Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api. 
§ Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X. 
f. Radium 
Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut: 
§ Digunakan untuk membuat cat berbahaya (luminous paint) yang digunakan piringan jam, tombol 
pintu atau benda-benda lain agar tampak berbahaya (berpijar) dalam kegelapan. 
§ Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh Henri Danlos yang menggunakan radium untuk 
pengobatan penyakit tubercolusis pada kulit serta beberapa penyakit kanker. 
2. Bahaya Unsur-Unsur Kimia 
A. Karbon 
a. Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca 
b. Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon 
c. Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal 
d. Dalam bentuk CS2 bersifat racun 
e. Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen 
B. Nitrogen
Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan iritasi pada 
mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan. 
C. Silikon 
Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan 
melumpuhkan beberapa otot wajah. 
D. Fosfor 
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah 
radioaktif. 
E. Belerang 
Belerang dalam bentuk H2Ssangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk 
H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi. 
F. Radon 
Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru. 
G. Aluminium 
Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan 
dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global. 
H. Krom 
Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker. 
I. Mangan 
Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat 
mengganggu system saraf pusat. 
J. Logam Tembaga 
Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini 
dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi organisme – organism perairan. 
D. Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia 
Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut: 
2. Golongan Alkali 
a. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan 
katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada
katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana 
elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan 
udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin 
b. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut dengan 
menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat diterapkan di 
daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang 
terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan 
kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan 
menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil 
penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan 
dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. 
Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk 
mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk 
melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch). 
c. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: 1) 
Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH 
dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang 
terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses 
solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai 
pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. 
Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon 
dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari 
elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan 
NaCl). 
3. Golongan Alkali Tanah 
a. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada 
katode. Hasil sampingnya adalah klorin. 
b. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan 
memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi 
seperti berikut. CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan 
disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik 
kembali. Kapur tohor sangat higroskopis. 
c. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. 
Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan 
karbon. 
4. Golongan IIIA
a. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. 
Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang 
dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang 
dicelupkan dalam campuran. 
b. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat murni 
(kaolin) dengan asam sulfat pekat. c. Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, 
dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut. 
5. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi, 
dengan reaksi seperti berikut. 
6. Golongan VA 
a. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih 
dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang 
melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. 
Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi 
dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah 
menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang 
komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom. 
b. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara 
komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber- 
Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi 
yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan 
antara 130 – 200 atm. 
c. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia 
yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina 
abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur 
Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi 
seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan 
memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara. 
7. Golongan VIA 
a. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch 
yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses 
ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai 
menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, 
sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, 
sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam 
udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10% 
volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C, kemudian dimurnikan dengan cara 
pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan 
menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 
450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti 
berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat 
udara cair. 2) Elektrolisis air. 
8. Golongan VIIA atau Halogen 
a. Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. 
b. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan asam sulfat. 
Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini 
diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. c. Garam Hipoklorit dan 
garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas 
klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa. 
c. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini 
dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur, 
sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke 
dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan 
penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau 
rangsang. 
d. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi seperti 
berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-abu tua. Iod tidak mudah larut 
dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter. 
e. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan fluorit dan 
asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi yang terjadi 
seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC berupa gas. 
9. Golongan VIIIA atau Gas Mulia 
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara memisahkan 
logam dari bijinya adalah sebagai berikut: 
a. Penambangan 
b. Pemekatan biji logam 
c. Pengubahan mineral menjadi senyawa 
d. Pengubahan senyawa menjadi logam
e. Pemurnian logam 
f. Pembuatan paduan logam 
Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen, dan 
lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair. 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan 
kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B 
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, 
semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita 
dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua 
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, 
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur 
kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari 
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki 
unsur-unsur tersebut. 
B. Saran 
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia Unsur” ini, 
untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari 
berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik 
dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi 
pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam. 
. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
2. http://gas-mulia.blogspot.com/ 
3. http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam 
4. http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia 
5. Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku. 
6. Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum. 
7. www.wikipedia.org 
8. www.chem-is-try.org

More Related Content

What's hot

Makalah alkali tanah
Makalah alkali tanahMakalah alkali tanah
Makalah alkali tanahUNIMUS
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Vina Widya Putri
 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5AryaBramantya1
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'an
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'anKajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'an
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'anAbdillah20
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenRama Dewantara
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAEKO SUPRIYADI
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 

What's hot (20)

Makalah halogen
Makalah halogenMakalah halogen
Makalah halogen
 
Makalah alkali tanah
Makalah alkali tanahMakalah alkali tanah
Makalah alkali tanah
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia KaliumSifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
 
Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
 
Fosfor
FosforFosfor
Fosfor
 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Tokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPUTokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPU
 
Makalah fosfor
Makalah fosforMakalah fosfor
Makalah fosfor
 
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'an
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'anKajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'an
Kajian Metabolisme Karbohidrat dalam Al Qur'an
 
Oksigen
OksigenOksigen
Oksigen
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIA
 
Stoikiometri1
Stoikiometri1Stoikiometri1
Stoikiometri1
 
Ppt wolfarm
Ppt wolfarmPpt wolfarm
Ppt wolfarm
 
Nanoteknologi Musa
Nanoteknologi  MusaNanoteknologi  Musa
Nanoteknologi Musa
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 

Similar to Makalah kimia unsur

Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamDionza Surya
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaTommy Nandez
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamMAN SIDOARJO
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxRahmat Hidayat
 
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12ViaraNoor
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxAyuLestari576038
 
Klasifikasi Zat.pdf
Klasifikasi Zat.pdfKlasifikasi Zat.pdf
Klasifikasi Zat.pdfyudiprakasa
 
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahanRpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahanDaniele Tegar Abadi
 
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materi
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materiIpa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materi
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materiWiddiGhani
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasidaeyah
 

Similar to Makalah kimia unsur (20)

Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utama
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
 
Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
 
Klasifikasi Zat.pdf
Klasifikasi Zat.pdfKlasifikasi Zat.pdf
Klasifikasi Zat.pdf
 
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahanRpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
 
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materi
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materiIpa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materi
Ipa smk kelas_xb_1_pengertian_dan_sifat_materi
 
Kimia unsur
Kimia unsur  Kimia unsur
Kimia unsur
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 
PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPT M6 KB3
PPT M6 KB3
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasi
 
senyawa organik
senyawa organiksenyawa organik
senyawa organik
 
KIR Kimia
KIR KimiaKIR Kimia
KIR Kimia
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah kimia unsur

  • 1. Makalah Kimia Unsur PRORAM ILMU PENGETAHUAN ALAM MAKALAH KIMIA TENTANG KIMIA UNSUR KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Kimia Unsur” yang kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin. Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Gerung, 25 Oktober 2011 Penyusun DAFTAR ISI JUDUL KATA PENGANTAR............................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN
  • 2. A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1 B. TUJUAN................................................................................................................ ........ 2 C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 2 D. MANFAAT PAULISAN.............................................................................................. 2 E. METODE PENULISAN............................................................................................... 2 BAB II ISI A. KEBERADAAN UNSUR DI ALAM.......................................................................... 3 B. PENGELOMPOKAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR KIMIA.................................... 8 C. KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR-UNSUR KIMIA........................................ 22 D. PEMISAHAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR KIMIA................................ 29 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................................................. 35 B. SARAN................................................................................................................. ......... 35 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... . BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
  • 3. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan. Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari -hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya. Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur- Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi. B. Tujuan 1. Mengetahui dan memehami keberadaan unsur-unsur kimia di alam. 2. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia 3. Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia 4. Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia C. Rumusan Masalah 1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam 2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsure kimia
  • 4. 3. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia 4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia D. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur. E. Metode Penulisan Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang kimia unsur selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing Internet BAB II ISI A. Keberadaan Unsur Kimia di Alam Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer. Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang
  • 5. banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-unsur di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Unsur % Massa Unsur % Massa Oksigen 49,20 Klor O,19 Silikon 25,67 Fosfor
  • 6. 0,11 Aluminium 7,50 Mangan 0,09 Besi 4,71 Karbon 0,08 Kalsium 3,39 Belerang 0,06 Natrium
  • 7. 2,63 Barium 0,04 Kalium 2,40 Nitrogen 0,03 Magnesium 1,93 Flour 0,03 Hidrogen 0,87 Stosium
  • 8. 0,02 Titanium 0,58 Unsur lain 0,47 1. Komposisi alkali dalam kerak bumi Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Berikut ini tabel kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta). Unsur Kadar bpj Li 65 Na 28.300 K 25.900 Rb
  • 9. 310 Cs 7 1. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6) b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O). d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4 e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4). Berikut ini tabel mengenai penjelasan di atas: Unsur Sumber di Alam Keteranga Berilium § Senyawa silikat beril 3BeSiO3.Al2(SiO3)atau Be3Al2(SiO3)6 Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerak bumi sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18 yang memiliki 2 jenis warna : 1. Biru-hijau muda, yakni aquamaryn
  • 10. 2. Hijau tua, yakni permata emerald (adanya sampai 2% ion Cr (III) dalam struktur kristalnya) Magnesium § Magnesit (MgCO3) § Dolomit (CaCO3MgCO3) § Epsomit (garam inggris) (MgSO4.7H2 O)) § Hiserit (MgSO4.3H2O) § Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O) § Olivin (Mg2SiO4) § Asbes (CaMg(SiO3)4) Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8 (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yang mengandung magnesium adalah carnellite, magnesite dan dolomite. Air laut mengandung 0,13% magnesium, dan merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas. Kalsium § Dolomit (CaCO3MgCO3) § Batu kapur/marmer(CaCO3)
  • 11. Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima (±8,6%) pada kulit bumi. Terdapat sebagai mineral silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan khlorida. CaCO3 § Gips (CaSO4.2H2O) § Fosforit (Ca3(PO4)2) § Floursfar (CaF2) § Apatit (Ca3(PO4)2CaF2) bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai limestone (batu kapur/gamping), marbel dan kapur atau juga dapat ditemukan dalam kerangka binatang laut. Mineral sulfat diantaranya adalah gypsum CaSO4.2H2O atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Stronsium § Selesit (SrSO4) § Stronsianit (SrCO3) Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak bumi, sebagai mineral stronsianit SrSO4. Barium § Barit (BaSO4) § Witerit (BaCO3) Kelimpahan Ba di alam sangat sedikit, dan terdapat sebagai barit (BaSO4). Radium
  • 12. § Fr (bijih uranium) § Zat radioaktif Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat jarang sekali, tetapi keberadaannya dapat dideteksi dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya membelah dengan spontan, mengemisi partikel α sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah bijih uranium (U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata dalam kerak bumi kurang dari 10‑4. 3. Unsur-unsur periode ketiga di alam Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Unsur Sebagai senyawa Na Mg
  • 13. Al Si P S Cl NaNO3 : Senyawa Chili NaCl : Dalam air lauit MgCO3 : Magnesit MgSO4.7H2O : Garam Inggris KCl.MgCl2.6H­2O : Karnalit MgCO3.CaCO3 : Dormalit MgCl2 : Dalam air laut Al2O­3.2SiO2.2H2O : Kaolin Al2O3.nH2O : Bauksit Na3AlF6 : Kriolit SiO2 : Pasir Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat Ca3(Po4)2 : Fosfit, dalam tulang
  • 14. Bebas di alam FeS2 : Pirit CaSO4.2H2O : Gips NaCl : Dalam air laut 2. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat. Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel dibawah ini. Logam Nama Mineral Rumus Ti Cr Mn Fe CO Ni
  • 15. Rulite Kromit Pirolusit manganit hemetitit mangetitit Pirit Siderite Limonit Kobalt pentlandit TiO2 Cr2O3.FeO MnO­2 Mn2O3.H2O Fe2O3 Fe3O4 FeS2 FeCO3 Fe2O3.H2O CoAsS FeNiS
  • 16. B. Pengelompokan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia 1. Pengelompokan Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur yang dikenal pada masa itu mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lain. Hal yang membedakan diantara unsur adalah massanya. Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa yang amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819 melakukan penentuan massa atom relatif berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Penelitian selanjutnya melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, nonlogam,dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia dikelompokan golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, DAN VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam. Berikut perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa. a. Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logan dan nonlogam Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah ditemukkan pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam pengelompokan: Ø Sifat logam meliputi : § Dapat menghantarkan panas dan listrik § Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat ) § Mengkilap, terlebih jika digosok § Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
  • 17. § Bersifat reduktor Ø Sifat nonlogam meliputi: § Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik § Sukar dibentuk § Tidak mengkilap (buram) § Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar § Bersifat oksidator b. Pengelompokan unsur berdasarkan Triad Dobreiner Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat ketiga unsur dari masing-masing kelompok. Contohnya, Li, Na, dan K. c. Pengelommpokan unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom reletifnya. Dalam tabal Newlands tidak terdapat unsure gas mulia karena pada saat itu gas mulia belum ditemukan. Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894, yaitu gas Argon. Kelemahan pengelompokan unsur oktaf Newlands diantaranya hanya cocok untuk unsur dengan massa atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur d. Tabel periodik modern. Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih dulu membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur. Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik modern dari hasil penelitiannya (1887-1915). Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang, merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Ø Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam. Ø Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan
  • 18. transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida. Adapun pembagian tersebut sebagai berikut: · Unsur-Unsur Logam Golongan IA Logam yang termasuk golongan IA ber 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr · Unsur-Unsur Logam Golongan IIA Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IIA berjumlah 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terlua se banyak 2 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golonganIIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra. · Unsur-Unsur Logam Selain Golongan IA dan IIA Unsur-unsur logam golongan utama yang tidak termasuk golongan IA dan IIA berjumlah 7 unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki elektron terluar dari 2 hingga 5, termasuk blok p, dan menempati golongan IIA,IVA, dan VA. Unsur-unsur logam tersebut adalah Al, Ga, In, Ti, Sn, Pb, Bi. · Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi Unsur-unsur logam yang termasuk golongan transisi berjumlah dari 50 unsur. Logam transisi dapat menempati periode 4 dan 5 serta termasuk blok d. unsur-unsur tersebut adalah Sc, Ti, Cr, Mn. Fe, Ni, Cu, Co, Zn, Ag,Cd, Ce, W, Pt, Au,dan Hg. · Unsur-unsur yang bersifat semilogam Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur tersebut teletak di anatara logam dan nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At · Unsur-unsur yang bersifat nonlogam Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat sedikit. Beberapa unsur nonlogam menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan VIA · Unsur-unsur nonlogam golongan VIIA unsur-unsur nonlogam yang termasuk golongan VIIA (halogen) berjumlah 4 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 7 elektron dan termasuk blok p. unsur-unsur halogen berbentuk gas dan dalam keadaan bebasnya berupa molekul unsur diatomik. Inilah unsur-unsur golongan halogen yaitu, F, Ci, I ,Br.
  • 19. · Unsur-unsur nonlogam selain golongan VIIA Unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H, C, N, O, P, S, Se. Ø Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat nonlogam. 2. Sifat-sifat unsur kimia Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud, warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari -jari atom, kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur. a. Unsur-unsur golongan logam golongan alkali dan alkali tanah Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA ( 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur logam tersebut: Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah Sifat Li Na K Rb
  • 20. Cs nomor atom 3 11 19 37 55 Jari-jari atom (pm) 155 190 235 248 267 Jari-jari ion M+(pm)
  • 21. 60 95 133 148 169 Titik leleh (0C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4 Titik didih (0C) 1.347 883
  • 22. 774 688 678 Kerapatan (g/cm3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90 Kekerasan (skala Mohs) 0,6 0,4 0,5
  • 23. 0,3 0,3 Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah biru Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali Sifat Li Na K Rb
  • 24. Cs nomor atom 4 12 20 38 56 Jari-jari atom (pm) 90 130 174 192 198 Jari-jari ion M+(pm)
  • 25. 3 65 99 113 135 Titik leleh (0C) 1.278 649 839 769 725 Titik didih (0C) 2.970
  • 26. 1.090 1.484 1.384 1.640 Kerapatan (g/cm3) 1,86 1,72 1,55 2,54 3,59 Kekerasan (skala Mohs) 5 2,0 1,5
  • 27. 1,8 2 Warna nyala Putih Putih Merah Merah tua hijau Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali tanah Sifat Li Na K
  • 28. Rb Cs Konfigurasi electron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s2 [Xe]6s1 Energi ionisasi pertama (kj/mol) 519 498 418 401 376
  • 29. Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 Potensial elektrode standar (volt) -3,045 -2,714 -2,925 -2,925 -2,923 Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Golongan alkali (IA) Ø Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
  • 30. § Mempunyai satu elektron terluar (ns1) § Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron) § Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi) § Sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya). § Reaksinya dengan air berlangsung cepat. § Titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah. Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar: § makin ke bawah kereaktifan bertambah. § makin ke bawah basanya makin kuat. § makin ke bawah titik leleh makin rendah. Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya. Ø Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi. Ø Reaksi menyala dengan nyala Na berwarna kuning dan K ungu. Ø Semua senyawa alkali larut baik dalam air. 2. Golongan alkali tanah (IIA) Ø Mempunyai dua elektron terluar (ns2): § energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah. § reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA. § sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif. § reaksinya dengan air berlangsung lambat. § titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA. Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah. § makin ke bawah basanya makin kuat.
  • 31. § makin ke bawah titik leleh makin rendah. Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya. Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi Ø Reaksi menyala dengan nyala Sr merah dan Br hijau Ø Senyawa Cl-, S2-, dan NO3 dari IIA larut baik dalam air. Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke bawah makin kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA semakin ke bawah semakin besar (semakin mudah larut) b. Unsur- Unsur Logam Golongan Transisi Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium), Cr (Krom), Mn (Mangan), Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak electrontiak berpasangan. berikut ini sifat-sifat umum dari unsur-unsur logam golongan transisi. Ø Biloksnya pasti positif, Ø Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2) Ø Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+, Ø Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat. Ø Memiliki ikatan logam yang sangat kuat Ø Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ). Ø Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng). Ø Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama. Ø Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet). Ø Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat dilihat dalam tabel berikut:
  • 32. c. Unsur-Unsur Golongan Halogen Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik. Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Sifat unsure-unsur golongan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Sifat Flour Klor Brom Iodium Astatin Massa atom 19 35,5 80 127
  • 33. 210 Jari-jari atom (A) 72 99 115 133 155 Titik leleh (0C) -220 -101 -7 -113 302 Titik didih (0C)
  • 34. -188 -35 59 183 337 Keelektronegatipan 4,1 2,8 2,8 2,5 2,2 Wujud gas
  • 35. gas cair padat Padat Warna Kuning muda Hijau kekuningan Merah coklat ungu Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn hologen sebagai berikut: Ø Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun. § Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2 § Reduktor : I->Br->Cl->F-Ø Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil. Ø Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
  • 36. Ø Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar. Ø Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil d. Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia dahulu disebut juga golongan nol. Gas mulia terdiri atas unsure-unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). Sifat umum golongan ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini . Sifat Gas Mulia He Ne Ar Kr Xe Rn Nomor atom
  • 37. 2 10 18 36 54 86 Massa atom 4 20 40 84 131 222 Jari-jari atom(A)
  • 38. 0,93 1,12 1,54 1,69 1,90 2,20 Energi ionisasi(kJmol-1) 2.640 2.080 1.420 1.350 1.170 1.040
  • 39. Titik didih (0C) -269 -246 -180 -152 -107 -62 Titik leleh (0C) -272 -249 -189 -157 -112
  • 40. -71 Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut: Ø Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air. Ø Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol. Ø Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom) Ø Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar bereaksi dengan unsur lainnya. Ø Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya massa atom gas mulia. e. Unsur Karbon Karbon merupakan unsur yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel berikut: Sifat Keterangan i-jari kovalen 0,77 Jari-jari ion 0,15Warna (arang)Hitam Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut. Ø Sangat tidak reaktif, jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan elektron-elektron terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya sebagai berikut. Ø Karbon ada yang membentuk senyawa organik dan ada juga yang membentuk senyawa anorganik. Senyawa organik di antaranya senyawa hidrokarbon, alkohol, aldehida, keton, ester,dan asam karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat, sulfida, dan halida. Ø Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu atom yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang. Ø Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air. Ø Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.
  • 41. Ø Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5. f. Unsur Nitrogen Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika nitrogen Sifat Keterangan titik leleh (oC) -210 titik didih (oC) -196 jari-jari kovalen (A) 0,75 jari-jari ion (N3+) (A) 1,71 jari-jari ion (N5+) (A) 0,11 warna pada suhu kamar gas tidak berwarna
  • 42. Sifat kimia unsur nitrogen: Ø Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen melainkan oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa reaksi nitrogen. Ø Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5. Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. g. Unsur Oksigen Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm. Sifat fisika unsur oksigen. Sifat Keterangan titik leleh (oC) -218,8 titik didih (oC) -183,0 jari-jari kovalen (A) 0,73 jari-jari ion (O2-) (A) 1,4 warna pada suhu kamar gas tidak berwarna Sifat-sifat kimia unsur oksigen Ø Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2. Ø Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
  • 43. Ø Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon. Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. h. Unsur-unsur periode ketiga Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut: Ø Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak. Ø Sifat logam semakin berkurang Ø Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah Ø Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah Ø Energi ionisasi bertambah Ø Keelektronegatifan bertambah Ø Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam ) Ø Semakin bersifat oksidator Ø Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar Ø Kekuatan basa: semakin bersifat asam i. Sifat Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas unsur periode keempat antara lain: Ø Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi. Ø Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif pada umumnya lebih dari satu. Ø Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks Ø Pada umumnya senyawanya berwarna Ø Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator C. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia 1. Kegunaan Unsur-Unsur Kimia
  • 44. A. Unsur Gas Mulia a. Helium Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian. b. Argon Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas. c. Neon Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi. d. Kripton Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi e. Xenon Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron. f. Radon Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. B. Unsur Logam dan Nonlogam a. Karbon Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan lempung}, anode dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit), Arang aktif
  • 45. (mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang tidak baik dari suatu cairan atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air minum, buah-buahan (juice), madu, dan vodka;Š sebagai obat sakit prut atau keracunan makanan {norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat, kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet (khususnya ban kendaraan bermotor; membuat ebonit) b. Oksigen Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket c. Nitrogen Nitogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai bana pembeku dalam industri pengolahan makanan. d. Silikon Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai solar e. fosfor Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat pembentuk paduan logam f. Natrium Natrium dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada rektor nuklir, reduktor kuat (dalam pengolahan logam Li, K, Zr, dan logam alkali yang berat), Reduksi Titanium (IV) Klorida menjadi logam Ti, lampu penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut). Adapun manfaat dari senyawa-senyawa Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak bumi ), Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun, deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah), NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang krn pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl (sbg garam dapur, bumbu masak, membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk pengawet ikan) g. Magnesium Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat rangka pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa magnesium sebagai berikut: MgO (pelapis tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran semen magnesium dg serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus {pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag {padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat basa})
  • 46. h. Aluminium Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat rangka dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan menjadi lembaran tipis untuk pembungkus coklat;kaleng minuman bersoda, daun aluminium dengan campuran Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat macam logam i. Tembaga/Cuprum Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music. C. Golongan Alkali Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa yang dapat bermanfaat sebagai berikut: a. NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab baku pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin b. Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda cuci , pelunak kesadahan air , zat pembersih peralatan rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun, deterjen, dan minuman botol. c. NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan penyangga. d. NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain. e. NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain. f. Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan sebagai obat pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik. g. KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi. h. KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur. i. K2Cr2O7 dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi D. Golongan Alkali Tanah Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Berilium Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:
  • 47. § Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah korosi logam. § Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi. § Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian pesawat supersonic, hal ini karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil. § Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal -sinyal elektronik dan dilalui sinar x, maka digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x. § Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron. § Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat oseanografi b. Magnesium Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut: § Magnesium karbonat (MgCl2.6H2O) digunakan sebagai refaktor dan bahan isolasi. § Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman bersoda. § Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dan digunakan pada proses penyulingan gula. § Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garam inggris (Epsom Salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuci perut. § Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan pada bahan pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, Vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture. § Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan. § Digunakan untuk membuat reagen Grignard. c. Kalsium Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut: § Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel dan stainless steel. § Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan pada akumulator. § Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar. § Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan. § Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida
  • 48. d. Stronsium Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut: § Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampu jalan kereta api. § Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir. § Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang. § Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir. e. Barium Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut: § Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik. § Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium. § Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api. § Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X. f. Radium Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut: § Digunakan untuk membuat cat berbahaya (luminous paint) yang digunakan piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar tampak berbahaya (berpijar) dalam kegelapan. § Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh Henri Danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tubercolusis pada kulit serta beberapa penyakit kanker. 2. Bahaya Unsur-Unsur Kimia A. Karbon a. Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca b. Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon c. Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal d. Dalam bentuk CS2 bersifat racun e. Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen B. Nitrogen
  • 49. Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan. C. Silikon Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah. D. Fosfor Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif. E. Belerang Belerang dalam bentuk H2Ssangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi. F. Radon Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru. G. Aluminium Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global. H. Krom Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker. I. Mangan Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat mengganggu system saraf pusat. J. Logam Tembaga Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi organisme – organism perairan. D. Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut: 2. Golongan Alkali a. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada
  • 50. katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin b. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch). c. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: 1) Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl). 3. Golongan Alkali Tanah a. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin. b. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi seperti berikut. CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis. c. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon. 4. Golongan IIIA
  • 51. a. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran. b. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat. c. Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut. 5. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut. 6. Golongan VA a. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom. b. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber- Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm. c. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara. 7. Golongan VIA a. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
  • 52. b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat udara cair. 2) Elektrolisis air. 8. Golongan VIIA atau Halogen a. Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. b. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. c. Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa. c. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang. d. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-abu tua. Iod tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter. e. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan fluorit dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC berupa gas. 9. Golongan VIIIA atau Gas Mulia Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut: a. Penambangan b. Pemekatan biji logam c. Pengubahan mineral menjadi senyawa d. Pengubahan senyawa menjadi logam
  • 53. e. Pemurnian logam f. Pembuatan paduan logam Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen, dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. B. Saran Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam. . DAFTAR PUSTAKA 1. http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
  • 54. 2. http://gas-mulia.blogspot.com/ 3. http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam 4. http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia 5. Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku. 6. Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum. 7. www.wikipedia.org 8. www.chem-is-try.org