SlideShare a Scribd company logo
Penyelenggaraan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimah dengan cara: memandikan. mengafani, menyalatkan, dan
menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimah dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi
orang-orang Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya.
Pengertian
01
Tahapan Mengurus
Jenazah
02 Mengkafani
03
04 Menguburkan
Menyolatkan
Memandikan
Syarat syarat jenazah yang wajib dimandikan adalah:
a) Beragama Islam.
b) Didapati potongan tubuhnya walaupun sedikit.
c) Bukan mati Syahid (Mati dalam peperangan untuk membela agama Islam)
Ketentuan dalam memandikan jenazah adalah jika jenazah yang hendak dimandikan
adalah perempuan yang sudah dewasa, maka yang memandikan nya harus
perempuan juga, atau boleh juga suaminya atau mahramnya. Begitupun sebaliknya
untuk jenazah laki-laki.
Air yang digunakan untuk memandikan jenazah hendaknya air yang suci dan Sucikan.
Sebaiknya air terakhir yang digunakan untuk memandikan jenazah dicampur dengan
sedikit kapur Barus atau harum-haruman.
Memandikan Jenazah
Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
a. Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi
b. Jenazah dimandikan di tempat tertutup.
c. Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain basah (sebaiknya kain sarung)
Agar auratnya tidak mudah terbuka.
d. Jenazah dibersihkan dari najis yang melekat di tubuhnya atau yang mungkin keluar dari
duburnya (setelah perutnya ditekan) dengan menggunakan air dan sabun mandi. Sesudah
itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung
tangan. Kemudian sarung tangan yang dikenakan diganti dengan sarung tangan bersih
dan dengan menggunakan anak jari tangan kiri yang sudah memakai sarung tangan, gigi
dan mulut jenazah dibersihkan.
e. Setelahnya selama tubuh jenazah Dari rambut kepala sampai telapak kaki menggunakan
air dan sabun mandi. Ketika memandikan jenazah Disunnahkan mendahulukan bagian
badan jenazah sebelah kanan, baru kemudian bagian badannya sebelah kiri. Juga
Disunnahkan jenazah dimandikan tiga kali atau lima kali.
f. kemudian dirapikan rambutnya serta Diwudhukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian
badanya dikeringkan dengan memakai handuk. Selesailah tahapan memandikan jenazah.
Mengkafani jenazah maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Kain kafan
diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah,
jika ia meninggalkan harta.
Kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan
adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajib memberi nafkah jenazah di masa
hidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada/tidak mampu, maka untuk membeli
kain kafan itu diambilkan dan baitul mal. Jika baitul mal tidak ada, maka yang wajib
menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang Islam yang mampu.
Mengkafani Jenazah
‫وا‬ُ‫س‬ْ‫ال‬
ْْ‫ن‬ِ‫م‬
ْ
ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬
ِْ
‫اض‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬
‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ْ
ْ‫ي‬َ‫خ‬
ُْ‫ر‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
ْْ‫و‬َ‫م‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬
( ‫رواه‬
‫الترمذي‬ )
Artinya: Berpakaianlah kamu dengan
pakaianmu yang berwarna putih, karena
pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu
dengan kain putih itu." (HR. Tirmizi)
Ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah:
a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat
melapisi atau menutupi seluruh tubuhnya. Namun, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus
oleh tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan untuk
wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan yaitu: kain basahan (kain mandi), baju,
tutup kepala, kerudung (cadar) dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
b. Cara memakaikan kain kafan
• Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali di atasnya,
kira-kira letaknya di tempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafanı.
• Hamparkan di atas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap
helainya diberi harum-haruman.
• Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan di atas hamparan kain
kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya, tangan kanan di
atas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua tangannya diluruskan ke bawah. Tempelkan kapas
secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
• Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan
empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu di bagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kakinya.
1. Membaca niat dalam hati
• Niat sholat jenazah laki-laki
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ت‬ِِّ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬
َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬
ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬
‫إمام‬
ْ
‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬
‫هلل‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬
Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa
Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai)
imam/makmum karena Allah Ta'ala."
• Niat sholat jenazah perempuan
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫َذا‬‫ه‬
‫ِّت‬ِ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬
َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬
ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬
‫إماما‬ / ْ
‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬
‫هلل‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬
Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai)
imam/makmum karena Allah Ta'ala."
2. Takbir
3. Membaca Surat Al-Fatihah
4.Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW
Menyolatkan Jenazah
5. Mendoakan Jenazah ketika takbir ke 3
ْ
َّ‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬
ْ
ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬
ْ
ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ َ‫و‬
ُْ‫ْف‬‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬
ْ
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
6. Membaca Doa Setelah Takbir ke-4
ْ
َّ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬
َْ
‫ل‬
‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ ِ
‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬
ْ
ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬
ْ
َ‫ل‬ َ‫و‬
‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ْْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."
7.Mengucap Salam
ْ
ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬
ْ
ِ‫للا‬
ْ
ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫و‬
"Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan dishalatkan Hukum penguburan jenazah
orang muslim (muslimah) adalah fardu kifayah. Penguburan jenazah sebaiknya dilaksanakan
dengan segera.
Sebelum dan sesudah jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman, sebaiknya lakukan
perbuatan-perbuatan berikut :
a) Perwakilan keluarga jenazah memberi sambutan (pidato). Isi sambutannya berupa
permohonan kepada orang-orang yang bertakziah agar mereka bersedia memaafkan
kesalahan-kesalahan almarhum/almarhumah semasa hidupnya dan melunaskan hutang.
b) jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Orang-orang Islam (muslimin) yang
bertakziah hendaknya ikut mengantar jenazah ke tempat pemakaman.
c) Pada waktu mengantar jenazah, hendaknya bersikap khusuk dan tawaduk, sambil
mengingat-ingat tentang kehidupan yang akan dialami oleh jenazah di alam kubur dan akhirat.
Orang-orang yang mengantar jenazah dilarang meratap dan berteriak-teriak. Insya Allah jika
mengantar jenazah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah maka orang yang mengantar
jenazah itu akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Menguburkan Jenazah
‫وا‬ُ‫ع‬ ِ
‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
ْْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
ْ
‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬
ْ
ْ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
ِْ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬
ْْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
ْ
َ‫غ‬
َْ‫ْر‬‫ي‬
َْ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
َْ‫ان‬َ‫ك‬
‫ا‬ًّ‫َر‬‫ش‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬
ْْ‫ن‬َ‫ع‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ
‫ر‬
Artinya: "Segerakanlah jenazah itu dikuburkan.
Jika ia seorang yang saleh, akan cepat mendapat
ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh (ahli
maksiat), la akan cepat meninggalkan kejelekan
dan pundak-pundak kamu semua" (H.R.Jama'ah).
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang lubang kubur dan tata cara penguburan :
1. Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara ke arah selatan. Panjangnya lubang kubur
disesuaikan dengan tingginya jenazah. Dalamnya harus cukup sehingga bau busuk mayat tidak
tercium ke luar atau binatang buas pun tidak akan mampu membongkarnya.
2. Setelah sampai di makam, jenazah diletakkan di pinggir atas lubang kubur sebelah kiblat,
sejajar dengan lubang kubur. Kemudian tiga laki-laki muslim (keluarga dekat jenazah) turun ke
lubang kubur, dan tiga lainnya berdiri di atas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri
menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkannya kepada tiga laki-laki
yang berdiri di lubang kubur. Jenazah diletakkan dengan hati-hati di lubang lahat dengan
posisi miring, kepala di sebelah utara, kaki menjulur ke selatan menghadap kiblat. Ketika
jenazah dimasukkan ke dalam lubang kubur disunnahkan membaca:
‫بسم‬
ْ
ِ‫للا‬
َْ‫و‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬
ِْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
ْ
ِ‫للا‬
Artinya: "Dengan nama Allah dan atas nama agama Rasulullah
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya
disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan
di liang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
Wassalamualaikum

More Related Content

Similar to Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan

Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahJuaria Muin
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahmea_ascha
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)kemarau20
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah samiul12
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 

Similar to Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan (20)

Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus Jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazah Materi jenazah
Materi jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 

Recently uploaded

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnorazizahnaa21
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 

Recently uploaded (20)

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 

Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan

  • 1.
  • 2. Penyelenggaraan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimah dengan cara: memandikan. mengafani, menyalatkan, dan menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimah dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya. Pengertian
  • 3. 01 Tahapan Mengurus Jenazah 02 Mengkafani 03 04 Menguburkan Menyolatkan Memandikan
  • 4. Syarat syarat jenazah yang wajib dimandikan adalah: a) Beragama Islam. b) Didapati potongan tubuhnya walaupun sedikit. c) Bukan mati Syahid (Mati dalam peperangan untuk membela agama Islam) Ketentuan dalam memandikan jenazah adalah jika jenazah yang hendak dimandikan adalah perempuan yang sudah dewasa, maka yang memandikan nya harus perempuan juga, atau boleh juga suaminya atau mahramnya. Begitupun sebaliknya untuk jenazah laki-laki. Air yang digunakan untuk memandikan jenazah hendaknya air yang suci dan Sucikan. Sebaiknya air terakhir yang digunakan untuk memandikan jenazah dicampur dengan sedikit kapur Barus atau harum-haruman. Memandikan Jenazah
  • 5. Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut: a. Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi b. Jenazah dimandikan di tempat tertutup. c. Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain basah (sebaiknya kain sarung) Agar auratnya tidak mudah terbuka. d. Jenazah dibersihkan dari najis yang melekat di tubuhnya atau yang mungkin keluar dari duburnya (setelah perutnya ditekan) dengan menggunakan air dan sabun mandi. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian sarung tangan yang dikenakan diganti dengan sarung tangan bersih dan dengan menggunakan anak jari tangan kiri yang sudah memakai sarung tangan, gigi dan mulut jenazah dibersihkan. e. Setelahnya selama tubuh jenazah Dari rambut kepala sampai telapak kaki menggunakan air dan sabun mandi. Ketika memandikan jenazah Disunnahkan mendahulukan bagian badan jenazah sebelah kanan, baru kemudian bagian badannya sebelah kiri. Juga Disunnahkan jenazah dimandikan tiga kali atau lima kali. f. kemudian dirapikan rambutnya serta Diwudhukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian badanya dikeringkan dengan memakai handuk. Selesailah tahapan memandikan jenazah.
  • 6. Mengkafani jenazah maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia meninggalkan harta. Kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajib memberi nafkah jenazah di masa hidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada/tidak mampu, maka untuk membeli kain kafan itu diambilkan dan baitul mal. Jika baitul mal tidak ada, maka yang wajib menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang Islam yang mampu. Mengkafani Jenazah
  • 8. Ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah: a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi atau menutupi seluruh tubuhnya. Namun, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan untuk wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan yaitu: kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala, kerudung (cadar) dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya. b. Cara memakaikan kain kafan • Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali di atasnya, kira-kira letaknya di tempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafanı. • Hamparkan di atas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman. • Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan di atas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya, tangan kanan di atas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua tangannya diluruskan ke bawah. Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya. • Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu di bagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kakinya.
  • 9. 1. Membaca niat dalam hati • Niat sholat jenazah laki-laki ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ت‬ِِّ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬ ‫إمام‬ ْ ‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ‫هلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta'ala." • Niat sholat jenazah perempuan ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َذا‬‫ه‬ ‫ِّت‬ِ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬ ‫إماما‬ / ْ ‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ‫هلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta'ala." 2. Takbir 3. Membaca Surat Al-Fatihah 4.Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW Menyolatkan Jenazah
  • 10. 5. Mendoakan Jenazah ketika takbir ke 3 ْ َّ‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ْ ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬ ْ ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُْ‫ْف‬‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia." 6. Membaca Doa Setelah Takbir ke-4 ْ َّ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬ َْ ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ ِ ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia." 7.Mengucap Salam ْ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ ِ‫للا‬ ْ ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫و‬ "Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
  • 11. Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan dishalatkan Hukum penguburan jenazah orang muslim (muslimah) adalah fardu kifayah. Penguburan jenazah sebaiknya dilaksanakan dengan segera. Sebelum dan sesudah jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman, sebaiknya lakukan perbuatan-perbuatan berikut : a) Perwakilan keluarga jenazah memberi sambutan (pidato). Isi sambutannya berupa permohonan kepada orang-orang yang bertakziah agar mereka bersedia memaafkan kesalahan-kesalahan almarhum/almarhumah semasa hidupnya dan melunaskan hutang. b) jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Orang-orang Islam (muslimin) yang bertakziah hendaknya ikut mengantar jenazah ke tempat pemakaman. c) Pada waktu mengantar jenazah, hendaknya bersikap khusuk dan tawaduk, sambil mengingat-ingat tentang kehidupan yang akan dialami oleh jenazah di alam kubur dan akhirat. Orang-orang yang mengantar jenazah dilarang meratap dan berteriak-teriak. Insya Allah jika mengantar jenazah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah maka orang yang mengantar jenazah itu akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. Menguburkan Jenazah
  • 12. ‫وا‬ُ‫ع‬ ِ ‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ْ ِ‫ة‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ ‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ ْ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِْ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ْْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ َ‫غ‬ َْ‫ْر‬‫ي‬ َْ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َْ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬ًّ‫َر‬‫ش‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬ ْْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ ‫ر‬ Artinya: "Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, akan cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh (ahli maksiat), la akan cepat meninggalkan kejelekan dan pundak-pundak kamu semua" (H.R.Jama'ah).
  • 13. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang lubang kubur dan tata cara penguburan : 1. Lubang Kubur Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara ke arah selatan. Panjangnya lubang kubur disesuaikan dengan tingginya jenazah. Dalamnya harus cukup sehingga bau busuk mayat tidak tercium ke luar atau binatang buas pun tidak akan mampu membongkarnya. 2. Setelah sampai di makam, jenazah diletakkan di pinggir atas lubang kubur sebelah kiblat, sejajar dengan lubang kubur. Kemudian tiga laki-laki muslim (keluarga dekat jenazah) turun ke lubang kubur, dan tiga lainnya berdiri di atas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkannya kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur. Jenazah diletakkan dengan hati-hati di lubang lahat dengan posisi miring, kepala di sebelah utara, kaki menjulur ke selatan menghadap kiblat. Ketika jenazah dimasukkan ke dalam lubang kubur disunnahkan membaca: ‫بسم‬ ْ ِ‫للا‬ َْ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ِْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ْ ِ‫للا‬ Artinya: "Dengan nama Allah dan atas nama agama Rasulullah Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan di liang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.