1. BALI
Totalitas untuk Mandara
NAKES TELADAN 2012
Banggalah jadi perawat,
banggalah jadi NAKES
MEDIAKOM
Kementerian Kesehatan RI Info Sehat untuk Semua
ISSN1978-3523
EDISI37IOKTOBERI2012
BEBASKAN
PASUNG...!
2.
3. ETALASE
reDaKsi menerima nasKaH Dari PembaCa, DaPaT DiKirim Ke alamaT email kontak@depkes.go.id
Peduli
Kesehatan Jiwadrg. Murti Utami, MPH
SUSUnAn rEDAkSi Penanggung JaWab: drg. Murti Utami, MPH, i reDaKTur:
Dra. Hikmandari A, M.Ed, Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS i eDiTOr/PenYunTing Mulyadi,
SKM, M.Kes, Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM, M.Rijadi, SKM, MSc.PH, Mety Setyowati, SKM, Aji
Muhawarman, ST, Resti Kiantini, SKM, M.Kes i Desain graFis dan FOTOgraFer: Drg. Anitasari
S.M, Dewi Indah Sari, SE, MM, Giri Inayah, S.Sos, Sumardiono, SE, Sri Wahyuni, S.Sos, MM, Wayang
MasJendra,S.Sn,Lu’ay,S.Sos,DodiSukmana,S.I.KomiseKreTariaT:WaspodoPurwanto,Endang
Retnowaty, drg. Ria Purwanti, M.Kes, Dwi Handriyani, S.Sos, Dessyana Fa’as, SE, Sekar Indrawati,
S.Sos, Awallokita Mayangsari, SKM, Delta Fitriana, SE, Iriyadi, Zahrudin. iALAMAT reDaKsi: Pusat
Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Kesehatan RI Blok A, Ruang 109, JL. HR. Rasuna Said
Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta 12950 i TelePOn: 021-5201590; 021-52907416-9 i FaKs: 021-5223002;
021-52960661 i email: info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id i Call CenTer: 021-500567
O
rang dengan masalah kesehatan Jiwa (
ODMK), mempunyai keunikan tersendiri. Ia
sangat berbeda dengan pasien lain. Mulai
dari penampilan, penanganan, rujukan dan
penanganan pasca perawatan dari pelayanan
di sarana kesehatan. Seringkali, pasien kesehatan jiwa keluar
dari rumah sakit, kemudian kembali ke rumah, mereka
kambuh lagi. Mengapa ? salah satunya tidak ada kepedulian
keluarga terhadap mereka. Padahal, mereka sangat
membutuhkan perhatian dari orang terdekat dan sekeliling.
Kebersamaan, sentuhan, keberadaan dan perhatian orang
sekelilingnya sangat menentukan.
Penanggulangan kesehatan jiwa masih terus dilakukan
kerjasama lintas sektor, seperti Kementerian Kesehatan,
Komenterian Sosial, Kementerian Pertanian, dll. Selain itu
juga harus melibatkan petugas kesehatan yang terampil
dan lingkungan keluarga dan sekitarnya. Karena lingkungan
sangat besar perannya dalam menyembuhkan pasien dengan
gangguan jiwa. Sebagai contoh seperti yang telah di lakukan
Puskesmas Bogor Timur, yang diangkat pada rubrik Media
Utama edisi ini, dengan tema“Bebaskan Pasung…!”
Kesehatan jiwa bisa terganggu karena berbagai tekanan
emosi dan keadaan yang ada di sekeliling, baik lingkungan
rumah, sekolah, pekerjaan, jalan raya, dan lainnya. Bagiamana
supaya tidak stress dan cara penanggulangannya ?
Diantaranya, kendalikan pikiran supaya jangan stress. Sebab
yang membuat stress sebagian besar adalah pikiran diri
sendiri. Untuk itu harus selalu berpikir positif, tidak merasa
dibawah tekanan dan berusaha menerima apapun yang
terjadi. Mungkin itu yang harus dilalui dan meyakini pasti ada
hikmah dibalik semua itu. Tetap berdoa’a dan tawaqal.
Jangan lupa, membaca artikel terkait seperti tips mengelola
pikiran supaya tidak stress, bagaimana menanggulangi
supaya masalah tidak berlarut-larut. Termasuk rubrik potret
yang mengetengahkan Menkes: dr. Nafsiah Mboi.
Tak kalah menarik kabar dari tanah suci mekah, antisipasi
virus corona, rubrik daerah“kabar dari Bali”dan“menikmati,
bukan meratapi”, catatan ringan rubrik lentera. Selamat
membaca. Salam sehat…!
BALI
Totalitas untuk Mandara
NAKES TELADAN 2012
Banggalah jadi perawat,
banggalah jadi NAKES
MEDIAKOM
Kementerian Kesehatan RI Info Sehat untuk Semua
ISSN1978-3523
EDISI37IOKTOBERI2012
BEBASKAN
PASUNG...!
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 3
4. 51
65SIapa Dia
Kak Seto
Ahli jiwa yang
cinta dunia anak
Ragam
Gangguan
Akibat
kekurangan
Iodium
60
perTAnYAAn:
Yang terhormat,
Kementerian Kesehatan RI
Di Jakarta
Saya seorang dokter PTT di sebuah
Kabupaten di Kawasan IndonesiaTimur
menanyakan apakah gaji dan insentif
dokter PTT dibayarkan bersama-sama pada
untuk bulan Oktober sampai Desember
2012? Mohon jawaban dan informasi
selengkapnya.
Terima kasih.
Salam,
Seorang dokter PTT
Di Kawasan IndonesiaTimur
JAWABAn:
Sesuai dengan surat Kepala Biro
Umum Kementerian Kesehatan selaku
Kuasa Pengguna Anggaran Nomor:
KU.01.04/4/2289/2012 tertanggal 24
Oktober 2012 tentang Pembayaran gaji dan
insentif PTT triwulan IV tahun 2012 yang
ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia bahwa:
1. Gaji PTT bulan Oktober, Nopember dan
Desember 2012 akan tetap dibayarkan
pada bulan berikutnya setelah yang
bersangkutan melaksanakan tugas dan
daftar usulan daftar gaji telah diterima
Biro Umum.
2. Insentif PTT untuk bulan Oktober,
Nopember dan Desember 2012 ditunda
pembayarannya dan akan dibayarkan
pada bulan Januari 2012.
Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
atau melalui PusatTanggap dan Respon
Cepat (PTRC) Kementerian Kesehatan
melalui nomor (kode lokal) 500567 atau
email: kontak@kemkes.go.id.
SURAT
PEMBACA
Bali: Totalitas untuk
Mandara
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM4
5. INFO SEHAT
Kenapa olahraga
bikin otak tokcer
Menonton TV
perpendek usia
Vegetarian lebih
panjang umur
Zat gizi penting untuk mata
Olahraga santai
tak bisa cegah penyakit?
Stres bisa bikin perut selalu lapar
Gerakan penangkal pegal
seharian di kantor
Makanan sehat untuk jantung
Gejala stres bisa dilihat dari kulit
Mencegah timbulnya
gangguan jiwa
STOP PRESS
Pelaksanaan haji: Perhatian khusus
bagi yang berisiko tinggi
Kenali dan hindari virus corona
Tugas puskesmas dan guru
wujudkan sekolah sehat
Pemenang sekolah sehat 2012
Banggalah jadi perawat,
banggalah jadi nakes
Promosi dengan pengobatan gratis
Waspadai iklan kesehatan yang
menggoda namun menyesatkan
Hibah vaksin
untuk pemerintah Kenya
Kemajuan teknologi
untuk kesehatan
MEDIA UTAMA
Potret pelayanan
kesehatan jiwa
Indonesia perlu UU kesehatan jiwa
Pembangunan kesehatan jiwa
Mengembangkan kesadaran diri
dan tingkatkan hubungan positif
6-13
14-31
32-50
32-50
51-59
69-71
68
66-67
64-65
60-63
MEDIA UTAMA
Bagaimana mengelola masalah
supaya tidak stres
Awasi putra putri Anda
jika sudah kecanduan game
Stres pada anak
Bebaskan pasung
Hasan beruntung ada Hindun
Pelayanan kesehatan jiwa di
puskesmas bogor timur
DAERAH
BALI:
Totalitas untuk Mandara
Bali dalam angka dan fakta
Untuk Bali yang Mandara
E-JKBM untuk merengkuh sadikin
Gratis layanan antar
Kasih ibu sepanjang jalan
RAGAM
Ganguan akibat kekurangan iodium
SIAPA DIA
Kak Seto dan Rose Mini
Mereka ahli jiwa yang cinta dunia
anak
POTRET
Merubah budaya manusia
RESENSI
LENTERA
Untukmu Pemuda Indonesia
Menikmati bukan meratapi
DAFTAR ISI
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 5
6. INFO SEHAT
B
ukan rahasia lagi jika olahraga dapat membantu
memelihara kesehatan dan kesegaran seseorang.
Manfaat besar lainnya dari aktivitas fisik ini adalah
mampu memperbaiki performa otak untuk jangka
waktu panjang. Demikian disampaikan ahli spesialis
saraf dari PacHealth@ThePlaza, dr Pukovisa Prawiroharjo, SpS saat
ditemui dalam acara“How to Boost Your Brain Power through
Exercise”di Jakarta.
Menurut Pukovisa, saat seseorang berolahraga akan memicu zat
yang dinamakan brain-derived neurotrophic factor (BDNF) di otak.
Zat ini penting untuk regulasi pertahanan dan pertumbuhan sel
otak. Saat olahraga, zat BDNF dapat mencapai puncak sampai tiga
kali lipat dibandingkan saat beristirahat.
Selain pengaruh zat BDNF yang baik bagi otak, olahraga juga
memperlancar jalannya aliran darah ke otak. Seperti telah
diketahui, otak memerlukan asupan zat makanan yang diperoleh
dari darah. “Aliran darah ini bisa semakin lancar dengan bantuan
olahraga”, ujarnya.
Jenis olahraga yang baik untuk otak adalah olahraga dinamik,
seperti aerobik, jogging, dan berenang. Kegiatan non-olahraga
seperti menari juga baik karena gerakannya membantu
memperlancar aliran darah ke otak lebih optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Nino Sujudi dari majalah Men›s
Health Indonesia menambahkan, olahraga yang baik dilakukan 3-5
hari dalam seminggu. Olahraga penuh selama 7 hari malah tidak
disarankan karena tubuh butuh istirahat dan membentuk otot.
Saat berolahraga, sebaiknya tidak memforsir tubuh selama
berjam-jam. Setiap satu set olahraga butuh istirahat sejenak
selama 1-2 menit. Agar tidak cedera saat berolahraga, ada baiknya
orang melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum dan
sesudah olahraga.
Selain itu, fokuskan diri saat berolahraga, rasakan kontraksi otot
selama melakukan gerakan. Supaya tidak bosan dalam olahraga
maka seseorang perlu memvariasikan latihan. Terakhir, catatlah
hasil latihan dalam jurnal sebagai evaluasi,”ujarnya. (Kompas.com)
Kenapa olahraga
Bikin otakTokcer?
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM6
7. Menonton TV
perpendek Usia
Vegetarian
I
ngin memiliki panjang umur? Cobalah menjadi vegetarian. Menurut
sebuah penelitian, orang yang vegetarian, terutama pria, hidup
lebih lama dibanding kebanyakan orang. Peneliti dari Loma Linda
University di California menemukan bahwa pria dari kelompok
Advent yang memang tidak mengonsumsi daging rata-rata hidup
sampai usia 83,3 tahun sementara kaum wanita yang vegetarian hidup
sampai usia 85,7 tahun. Usia tersebut lebih tinggi sekitar 6-9 tahun dari
populasi kebanyakan.
Penelitian sekitar tahun 1970 dan 1980 yang mengamati sekitar 10.000
orang dari kelompok Advent Hari Ketujuh juga menemukan bahwa usia
mereka lebih panjang.
Dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Food & Nutrition
Conference and Expo dengan melibatkan 96.000 orang di Amerika
Serikat dan Kanada, hal tersebut semakin dikuatkan. Meski penelitian
itu belum selesai sepenuhnya namun ketua peneliti Gary E Fraser
mengungkapkan bahwa selain panjang umur, penganut vegetarian
umumnya lebih langsing.
Selain itu para penganut pola makan vegetarian juga lebih jarang
menderita resistensi insulin dibanding orang yang makan daging.
“Orang yang menganut pesco-vegetarian atau semi-vegetarian yang
membatasi produk makanan hewani namun masih makan daging
seminggu sekali, memiliki proteksi tingkat menengah,”kata Fraser.
(All4woman, Kompas.com)
LebihPanjangUmur
S
emakin banyak anda menonton televisi, semakin
pendek usia hidup anda. Demikian kesimpulan
yang dibuat oleh para peneliti di Australia.
Menurut mereka, setiap jam yang dihabiskan
untuk menonton televisi bagi anda yang berusia di
atas 25 tahun, maka tingkat harapan hidup berkurang
sebanyak 22 menit. Dalam rata-rata kehidupan
seseorang, 4,8 tahun berkurang karena menonton
televisi.
Menurut laporan situs news.com.au hari Selasa
(16/10), para peneliti membandingkan mereka yang
rata-rata menonton televisi selama enam jam sehari
dibandingkan mereka yang tidak menonton sama sekali.
Menggunakan data yang digunakan berasal dari
Biro Pusat Statistik dan Studi mengenai Gaya Hidup,
Kegemukan dan Diabetes Australia, para peneliti ini
membuat tabel tingkat harapan hidup berdasarkan
kebiasaan menonton televisi warga Australia.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas
Queensland dan diterbitkan di British Journal of Sport
Medicine.
“Lamanya menonton televisi bertalian dengan tingkat
kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lainnya
seperti merokok, kegemukan dan tidak adanya kegiatan
fisik,”kata penelitian tersebut seperti dilaporkan
koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa tingkat kematian
disebabkan juga karena banyaknya waktu yang
dihabiskan warga dewasa Australia menonton televisi
setiap harinya.”
Penelitian ini juga menyimpulkan di tahun 2008,
warga Australia yang berusia 25 tahun ke atas
menonton televisi sebanyak 9.8 miliar jam di tahun
itu saja. Penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat
menyimpulkan bahwa rata-rata warga Amerika Serikat
menonton televisi 35,5 jam setiap minggunya.
Penelitian menonton televisi ini merupakan penelitian
pertama yang menghubungkan dampak menonton
dengan tingkat harapan hidup, dan menyerukan adanya
usaha bersama guna memperingatkan orang dewasa
akan menonton terlalu banyak televisi. ( ADelaide,
Kompas.com)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 7
8. INFO SEHAT
Lutein dan Zeaksantin
Sejumlah studi menunjukkan kedua jenis antioksidan yang masuk
golongan karotenoid ini mampu mengurangi risiko penyakit mata
kronis, termasuk katarak dan AMD. Tak heran jika belakangan
lutein dan zeaksantin makin populer sebagai nutrisi penyehat
mata.
Sumber lutein antara lain cabai atau paprika kuning, mangga,
bayam, brokoli, sawi. Zeaksantin dapat diperoleh dari paprika
jingga, brokoli, jagung, lettuce, bayam, buah asam, jeruk, dan
telur.
ZatGizi
Penting Vitamin C
Vitamin ini dapat menurunkan risiko terjadinya katarak dan
memperlambat perkembangan AMD serta hilangnya ketajaman
visual. Banyak terdapat dalam jambu biji, jeruk, bayam, pisang,
apel, tomat, pepaya, nenas, brokoli, stroberi, paprika, kiwi, dan
blewah.
Vitamin E
Dapat melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal
bebas. Sumber vitamin E antara lain almon, kacang tanah, ubi
jalar, bayam, sawi, pepaya, asparagus, paprika.
Asam lemak esensial
Membantu memelihara sistem saraf, memberi energi bagi sel-
sel dan meningkatkan sistem imun. Omega-3 penting untuk
perkembangan visual yang baik dan fungsi retina. Sumber
omega-3 misalnya ikan salmon, tuna, kakap, makarel, bilis, sardin,
tiram, kedelai, tahu.
Zinc
Tras mineral ini disebut juga molekul penolong. Berperan
penting dalam mengangkut vitamin A dari hati ke retina
untuk memproduksi melanin, pigmen pelindung di mata. Zinc
terkonsentrasi tinggi di mata, terutama retina dan koroid, lapisan
jaringan pembuluh darah yang ada di bawah retina. Sumbernya
daging sapi, lobster, udang, telur, salmon, susu, yoghurt, biji wijen,
biji labu, oat.
Sulfur
Membantu menjaga lensa mata tetap kuat. Bisa diperoleh dari
bawang putih dan sayuran keluarga kol. (SehatNews.com)
Kalau hanya mengandalkan wortel untuk
menyehatkan mata, itu kuno. Supaya mata
indah dan bercahaya, untuk mencegah
penyakit, dan menunda pemakaian kacamata
di kemudian hari, konsumsi beragam buah
serta sayuran. Bukan cuma yang berwarna
jingga, tapi juga merah, kuning, hijau. Tidak
cukup hanya dengan vitamin A karena mata
kita perlu bermacam-macam zat gizi.
Matauntuk
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM8
9. C
ukup banyak penelitian yang menyarankan olahraga
moderat 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Namun, studi terbaru mengatakan bahwa yang penting
adalah intensitasnya, bukan durasinya.
Hal itu berarti, meski sama-sama melakukan olahraga jalan kaki
dengan durasi yang sama, tetapi yang lebih berdampak positif
adalah olahraga jalan kaki cepat sampai berkeringat.
Dalam penelitian, orang yang melakukan jalan cepat
dan jogging selama dua sampai empat jam per minggu, risiko
terkena sindrom metabolik turun sampai 50 persen. Sedangkan
mereka yang berolahraga jalan kaki dalam kecepatan santai setiap
hari tetap berisiko terkena sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sebutan untuk kumpulan faktor risiko
yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes.
Faktor risiko tersebut termasuk hipertensi, gula darah tinggi, kadar
trigliserida tinggi, kolesterol tinggi, serta lemak perut.
“Yang penting bukan waktu yang dihabiskan untuk olahraga,
tetapi kualitas waktu itu yang menentukan kesehatan secara
keseluruhan,”kata Neeru Jayanthi, direktur medis dari unit
kedokteran olahraga Loyola University Health System di
Maywood.
Jayanthi menjelaskan, kegiatan berkebun jika dilakukan dua
sampai empat kali dalam seminggu sampai berkeringat akan
bermanfaat.
Penelitian yang dilakukannya melibatkan 10.000 orang dewasa
berusia 21-98 tahun dari Kopenhagen, Denmark. Mereka ditanyai
level aktivitas yang dilakukannya sejak awal penelitian dan terus
dimonitor selama 10 tahun. (WebMD)
OlahragaSantai
TakBisaCegahPenyakit?
J
angan buru-buru mencari makanan jika perut Anda
sering terasa lapar. Coba telisik kembali apakah
belakangan ini Anda sedang menghadapi beban
pekerjaan atau masalah.
Stres diketahui bisa menyebabkan perut sering kelaparan.
Bukankah ketika kita sedang stres karena masalah pekerjaan
atau pribadi, kita kerap mencari camilan atau makanan.
Memang ada juga orang yang justru kehilangan nafsu
makan jika sendang memiliki beban pikiran, tetapi
kebanyakan orang justru menjadikan makanan sebagai
pelarian untuk mendapatkan rasa nyaman. Tak heran jika
berat badan sulit turun.
“Banyak orang menyadari pentingnya mengatasi emosi
negatif dan mereka mendapatkan kenyamanan dari
makanan,”kata Martin Binks, PhD, direktur riset kesehatan
perilaku.
Makanan sebagai pelarian stres juga bisa dipicu oleh
hormon yang menyebabkan rasa lapar. “Ada bukti penelitian
yang menyebutkan gejala hormonal kompleks yakni
melibatkan rasa lapar dan kenyang, serta keinginan makan
dipengaruhi oleh stres dan pola tidur,”kata Binks.
Kombinasi dari coping atau pemecahan masalah dengan
mekanisme biologi tadi menyebabkan mengapa ada orang
yang otomatis mencari makanan untuk meredakan stresnya
sementara ada orang yang mencari solusi lain.
Bila kita selalu merespon emosi dengan makanan,
maka hal itu akan menjadi kebiasaan.“Makin sering kita
melakukannya, makin hal itu menjadi pola, kemudian jadi
kebiasaan,”kata Anne Wolf, ahli gizi.
Karenanya, menurut Wolf, untuk mengatasinya kita perlu
menemukan kebiasaan baru. Misalnya saja, kalau sedang
stres biasanya Anda langsung membuka laci untuk mencari
camilan, kali ini tunda dulu. Cobalah untuk duduk tenang,
atur napas dan coba lihat apa yang terjadi.
“Penting untuk berhenti dan berpikir mengenai hal itu.
Apakah kita memang lapar atau hanya pengin makan
sebagai respon stres?,”kata Wolf.
Bila kita mau sebentar saja menahan keinginan makan itu
biasanya rasa stres itu akan hilang dan kita tak lagi merasa
lapar. Lakukan hal ini terus sampai akhirnya menggantikan
kebiasaan makan berlebih saat stres.
(Kompas.com)
StresBisaBikin
PerutSelaluLapar
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 9
10. D
uduk berjam-jam di depan
komputer pasti akan memicu
rasa pegal di sekujur tubuh,
atau bahkan meningkatkan
risiko penyakit kronis seperti
diabetes dan penyakit jatung. Beberapa
gerakan olahraga bisa menangkal efek negatif
tersebut.
Kadang-kadang, olahraga tidak benar-benar
menangkal efek dari terlalu banyak duduk
tetapi hanya mengurangi risikonya. Karena itu,
tetap disarankan untuk sekali waktu berdiri
lalu beranjak dari meja kerja, sekadar berjalan
ke kantin untuk makan siang atau menghirup
udara segar.
Beberapa gerakan yang diklaim bisa
menangkal efek pegal-pegal setelah seharian
duduk di kantor antara lain sebagai berikut,
Gerakan
Penangkal Pegal
Setelah Seharian di Kantor
INFO SEHAT
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM10
11. Deep squats
Sederhananya, gerakan squats adalah gerakan jongkok-berdiri yang tujuannya adalah
melatih otot paha dan betis. Otot-otot tersebut jarang digerakkan selama duduk di depan
komputer, sehingga jadi lemah dan gampang pegal kalau dipakai untuk berjalan.
Deep squats dimulai dengan membuka kaki selebar bahu dan tubuh tegak menghadap
ke depan. Perlahan, lakukan gerakan jongkok seperti hendak duduk di kursi dengan tumit
tetap menapak di lantai. Lakukan serendah mungkin hingga betis menempel dengan
paha belakang, tetapi jangan sampai terasa sakit karena bisa memicu cedera otot.
Bend and twist
Membungkuk (bend) dan memutar pinggul (twist) adalah gerakan yang paling rentan
memicu cedera. Jika otot-otot yang terlibat dalam gerakan ini cukup terlatih, maka postur
tubuh akan menjadi sangat kokoh menahan pegal meski dipakai untuk duduk berjam-
jam.
Cara melatihnya adalah berdiri dengan membawa bola atau dumbell kecil di tangan.
Posisikan punggung agak memungkuk, dengan tangan mengarah 45 derajat ke depan.
Dengan posisi tetap membungkuk, ayunkan bola di tangan ke arah samping lalu
secepatnya kembali ke posisi semula.
Alternating step-up
Gerakan step-up pada dasarnya meniru gerakan naik turun tangga. Alternating step-up
membuatnya jadi sedikit lebih berat, namun itu berarti akan menghasilkan otot-otot
paha dan betis yang lebih kokoh untuk menunjang rangka tubuh dalam menopang berat
badan.
Awali dengan berdiri di atas step atau semacam pijakan yang tingginya kurang lebih
selutut. Turunkan salah satu kaki hingga ujung jarinya menyentuh lantai. Namun sebelum
tumitnya menapak, angkat kembali dengan kekuatan kaki yang satunya lagi, lalu ulangi
untuk kaki yang lain.
Walking lunges
Lunges atau gerakan jongkok sambil melangkahkan kaki lebar-lebar ke arah depan juga
termasuk latihan untuk otot kaki. Karena otot yang digunakan sama seperti saat berjalan
atau berlari, maka latihan ini sangat berguna dalam keseharian.
Pertama-tama, berdirilah dengan kaki dibuka selebar bahu lalu bayangkan saat ini
sedang berada di atas bantalan rel kereta. Langkahkan salah satu kaki jauh-jauh seolah
ingin menapak di bantalan rel berikutnya. Begitu menapak, turunkan lutut hingga
beberapa centimeter saja di atas lantai. Tarik kaki yang satunya menyusul kaki yang di
depan, lalu lakukan bergantian.
Cobra
Kecenderungan saat duduk di depan komputer adalah terlalu membungkuk, sehingga
sering memicu pegal di sekitar otot punggung. Penangkalnya adalah gerakan cobra, yang
sesuai namanya, mirip gerakan ular kobra saat berhadapan dengan musuhnya.
Ambil matras, posisikan tubuh tengkurap menghadap dengan wajah ke bawah. Telapak
tangan menghadap ke bawah, persis di bawah bahu. Tulang panggul tetap menempel di
matras, perlahan dorong tubuh bagian atas dengan kedua tangan seperti saat melakukan
gerakan push up. Dorong setinggi mungkin hingga punggung melengkung ke belakang,
namun batasi jangan sampai kesakitan. (News.com.au)
Jantung merupakan salah satu organ penting bagi
kehidupan manusia. Organ ini berfungsi untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang
mengalir di tubuh membawa sari-sari makanan,
yang menjadikan tubuh tetap sehat dan kuat untuk
beraktifitas. Kesehatan tubuh salah satunya sangat
bergantung pada kesehatan jantung. Di bawah
ini adalah beberapa contoh makanan yang dapat
menjaga kesehatan jantung jika dikonsumsi.
Almond
Kacang Almond mengandung vitamin B2
(riboflavin), vitamin E, magnesium dan zinc yang
secara keseluruhan membuat jantung berada dalam
keadaan baik. Selain baik untuk jantung, almond
juga bagus untuk kesehatan pembuluh darah dan
kulit.
Asparagus
Sayur hijau ini ampuh untuk menjaga kesehatan
jantung, sebab asparagus mengandung folate,
vitamin C dan vitamin D, yang dapat menghindari
jantung dari radang. Radang jantung adalah kondisi
ketika kantung jantung mengalami peradangan,
yang menyebabkan terjadinya penimbunan cairan
di Jantung secara bertahap dan dalam waktu yang
lama. Hal ini akan berakibat denyut jantung menjadi
melemah.
Kacang Merah
Kacang-kacangan mengandung protein nabati,
vitamin B, zat besi, dan kalsium. Dengan menyajikan
sebanyak 15 gram dalam sup, akan membantu
melawan kolesterol jahat yang berbahaya bagi
kesehatan jantung.
Kacang kacangan pada dasarnya mengandung
banyak protein, vitamin B, magnesium, omega-3,
kalsium, dan fiber. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Dr. James Anderson dari University
of Kentucky , dengan makan satu cangkir
kacang matang setiap hari akan mengurangi
kolestrol sebanyak 20%. Semua macam kacang
menyehatkan, termasuk kacang hitam, kacang
kedelai dan bahkan kacang panggang dalam kaleng.
Tidak hanya kacang dalam bentuk utuh, tetapi
juga hasil olahan kacang, utamanya olahan kacang
kedelai, seperti tofu dan susu kacang, mengandung
banyak protein, vitamin B1, B12,folate,enzim
neacin, kalsium, dan potassium yang baik untuk
kesehatan jantung.
Makanan Sehat
Untuk Jantung
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 11
12. INFO SEHAT
Lima strategi untuk memperbaiki gejala stres pada kulit wajah :
1. Kekeringan
Stres kronis dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang
dapat merusak kemampuan kulit untuk menahan air. Hilangnya
kelembaban alami kulit juga dapat mengurangi luminositas.
Untuk mencegah efek buruk stres terhadap kekeringan kulit,
gunakan produk kecantikan yang hypoallergenic dan bebas
pewangi.
Produk dengan PH rendah dapat mencegah kekeringan dan
peradangan lebih lanjut. Cuci wajah Anda dengan air hangat dan
olesi wajah dengan krim yang memiliki manfaat melembabkan.
2. Garis halus
Kortisol juga memicu peningkatan kadar gula darah, yang dapat
menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin, yaitu serat protein
yang mencegah ketegangan otot dan membuat kulit tetap halus.
Ketegangan otot juga menyebabkan kerutan permanen pada
wajah. Untuk mengurangi garis-garis halus pada wajah dengan
mengoleskan krim yang terbuat dari retinol dan antioksidan
untuk mendorong produksi kolagen.
Gejala stres bukan hanya ditunjukkan melalui
perilaku saja seperti timbulnya kecemasan,
tetapi juga tampak pada kulit wajah seseorang
seperti timbulnya jerawat dan sebagainya. Atasi
stres dan lakukan beberapa perawatan khusus
agar kulit wajah tetap sehat dan terhindar dari
efek buruk stres.
3. Kemerahan
Ketika seseorang sedang stres, aliran darahnya akan meningkat
karena kapiler darah mengalami perluasan. Karena stres
melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga pelebaran
kapiler ini dapat bertahan lebih lama dan membuat kulit wajah
tampak kemerahan. Atasi stres dengan cara alami dan anda dapat
mengoleskan krim topikal yang mengandung anti-inflamasi
seperti allantoin dan ekstrak akar licorice untuk meringankan kulit
wajah yang kemerahan.
4. Jerawat
Stres meningkatkan peradangan yang menyebabkan jerawat.
Gunakan krim yang mengandung asam salisilat agar kulit
mengalami peluruhan dan sel-sel kulit mati berganti dengan sel-
sel yang lebih baru dan sehat.
5. Lingkaran gelap di bawah mata
Kecemasan akibat stres menyebabkan reaksi berantai, yang
mengarah ke gangguan tidur ketika malam hari, sehingga
menyebabkan munculnya lingkaran gelap di abawah mata.
Gunakan irisan mentimun pada mata untuk menyempitkan
pembuluh darah dan getah bening yang membawa cairan
penyebab warna gelap pada area mata. (yu)
Gejala Stress bisa di lihat dari
Kulit
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM12
13. Mencegah Timbulnya gangguan
Jiwa 1. Faktor organo-biologik:
• Hindarkan factor genetic, jangan menikah dengan
orang yang mempunyai hubungan darah atau
persaudaraan.
• Hindarkan cedera kepala (trauma).
• Hindarkan infeksi (terutama infeksi otak atau selaput
otak).
• Hindarkan kekurangan gizi dan vitamin.
• Hindarkan tumor di otak.
• Hindarkan penyalahgunaan zat (alcohol, heroin, ganja,
dll).
• Olahraga yang teratur.
• Pola hidup sehat.
2. Faktor psiko-edukatif:
• Anak dibesarkan dengan kasih sayang dan bijaksana
(jangan biasakan memukul dan memberikan hukuman
fisikmaupun psikis seperti cacian ataupun hinaan.
• Biarkan anak tumbuh dengan mandiri.
• Tidak dimanja.
• Tidak dilindungi secara berlebihan.
• Tidak diperlakukan secara tidak adil.
• Tidak dijadikan objek oleh orang tua.
3. Faktor sosio-kultural:
• Pilih lingkungan yang baik untuk membesarkan anak.
• Menyesuaikan diri dengan lingkungan apa saja.
• Memiliki pekerjaan yang sesuai dan mencukupi
kebutuhan.
• Tidak bergaul dengan orang yang tidak bermoral.
• Memiliki keyakinan agama yang benar.
• Tidak melakukan hal-hal yang berbau kriminal dan
tercela.
Berikut beberapa ciri orang sehat yang“sakit” yaitu :
1. Sangat mementingkan diri sendiri (egois).
2. Hutang tidak mau bayar.
3. Tidak tahu malu.
4. Senang melihat orang lain susah.
5. Iri hati melihat orang lain berhasil.
6. Curang.
7. Senang korupsi.
8. Tidak mau antri.
9. Suka melanggar segala ketentuan yang berlaku
(berbagai Sumber)
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit
yang bisa di cegah atau meminimalisir,
berikut ini mungkin dapat membantu
anda mencegah timbulnya gangguan
jiwa. Pencegahan gangguan jiwa dapat
dilihat dari berbagai faktor berikut:
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 13
14. STOP PRESS
P
uncak ibadah haji sudah
terlewati. Saat ini, ribuan
jemaah haji dari seluruh dunia
mulai meninggalkan Tanah
Haram menuju negara masing-
masing menemui keluarga tercinta dan
handai taulan. Demikian pula jamaah haji
Indonesia yang berangsur-angsur kembali
ke Tanah Air. Kloter pertama jemaah haji
Indonesia berangkat dari Arab Saudi Rabu
30 Oktober 2012.
Minat masyarakat Indonesia untuk pergi
haji tahun ini cukup tinggi. Jumlah jemaah
haji reguler tahun ini tercatat 196.412
orang, yang terbagi dalam 485 Kloter.
Tingginya jumlah jemaah Risti,
memunculkan tantangan dalam
pemberian pelayanan kesehatan selama
penyelenggaraan haji. Kendati demikian,
hal ini tidak menyurutkan komitmen
Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
untuk mensukseskan pelayanan
Pelaksanaan Haji
Perhatian Khusus
Bagi yang Berisiko Tinggi
kesehatan kepada jemaah haji dalam
penyelenggaraan haji tahun ini, agar
angka kesakitan dan kematian dapat
diturunkan.
Untuk mengantisipasi tingginya angka
jemaah risti, pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan jemaah haji telah dimulai
sejak dini, yakni sejak enam bulan
sebelum keberangkatan. Pemeriksaan
dan pembinaan dilakukan melalui
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota dengan melibatkan seluruh unsur
petugas kesehatan daerah. Pembinaan
juga dilakukan melalui Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Majelis
Taklim, Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia
(AKHI), perguruan tinggi dan Organisasi
Masyarakat Islam lainnya serta sektor yang
terkait.
Menjelang keberangkatan, para jemaah
juga menjalani serangkaian pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan di masing-
masing embarkasi.
Perhatian khusus
Pelayanan kesehatan selama jemaah
berada di Tanah Suci menjadi perhatian
Kemenkes. Secara administratif, pelayanan
kesehatan ini berada di tiga daerah
kerja (Daker), yakni Daker Jeddah, Daker
Madinah yang terbagi lagi menjadi 4
sektor dan Daker Makkah dengan 11
sektor.
Secara umum, ketiga Daker ini sudah
dipersiapkan sarana dan prasarananya
jauh sebelum musim haji tiba, dan terus
disempurnakan oleh para petugas Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang
Kesehatan yang mulai bertugas di Daker
sejak tanggal 16 September 2012.
Sarana dan prasarana yang disiapkan
mencakup, antara lain, obat-obatan, alat-
alat kesehatan (Alkes), kendaraan ambulans
Labaiik… labaiik… labaiik…
Kementerian Kesehatan terus berupaya menekan angka kesakitan dan kematian jemaah
haji. Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah kesehatan jemaah risiko tinggi, yang
jumlahnya diperkirakan mencapai separuh dari jemaah haji Indonesia.
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM14
15. dan fasilitas-fasilitas kesehatan seperti
Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di
Makkah dan Madinah, Madinatul Hujjaj di
Jeddah, dan Pelayanan Kesehatan Oktagon
di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Untuk melengkapi alat kesehatan, secara
khusus Kemenkes mendatangkan dua
unit rontgen ke Arab Saudi. Alat kesehatan
yang dipinjam dari Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan (PPKK) ini ditempatkan di
BPHI Makkah dan Madinah.
Sementara itu, Madinatul Hujjaj Jeddah
menjadi depo obat-obatan dan alkes yang
selain melayani kebutuhan Daker Jeddah
sendiri, juga sebagai penopang atau buffer
stok obat dan Alkes untuk kedua Daker
lainnya. Fasilitas yang dulu dikenal jemaah
haji Indonesia sebagai Hotel Transit Haji ini
juga menjadi pool bagi 31 unit kendaraan
ambulans.
Instalasi BPHI juga tak luput dari
pembenahan. Selain menambah
kelengkapan alat kesehatan, Kemenkes
juga menambah ruang-ruang tindakan
medis, khususnya di BPHI Madinah, agar
pasien dapat dilayani dengan lebih baik.
Selain itu, Kemenkes juga menaruh
perhatian atas kesiapan Safari Wukuf yang
menjadi tanggung jawab PPIH Bidang
Kesehatan. Safari Wukuf merupakan salah
satu bentuk pelayanan yang diberikan
kepada jemaah haji yang sakit, agar
mereka tetap dapat melakukan ritual haji
pada periode Armina (Arafah, Muzdalifah
dan Mina), khususnya ketika wukuf di
Padang Arafah.
Wukuf di Arafah yang jatuh pada tanggal 9
Dzulhijjah merupakan ibadah yang wajib
dilakukan oleh para jemaah haji, termasuk
mereka yang sakit. Jika tidak dilakukan,
maka hajinya tidak sah.
Jamaah haji Indonesia yang sakit dan
tidak mampu berjalan menuju Arafah
untuk wukuf diberangkatkan dengan
ambulans atau bus kecil yang disediakan
PPIH. Keberadaan mereka di sana tidak
menginap, tapi hanya berdiam beberapa
jam saja. Selama periode Armina,
para jemaah haji yang sakit tak hanya
didampingi pembimbing ibadah, tapi juga
tenaga medis.
Sesuai rencana
Upaya persiapan penyelenggaraan haji
bidang kesehatan terus menerus dipantau
oleh Kemenkes. Untuk memantapkan
kesiapan penyelenggaraannya dan
melihat langsung kondisi di lapangan,
Kemenkes mengirim Tim Pengawasan dan
Pengendalian (Wasdal) serta Tim Barang
Milik Negara (BMN) beberapa waktu
menjelang gelombang pertama Kloter haji
Indonesia tiba di Arab Saudi.
Tim Wasdal yang dipimpin Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan dr.
Ratna Rosita, MPHM meninjau kesiapan
fasilitas-fasilitas seperti Madinatul Hujjaj,
BPHI Madinah, BPHI Makkah, Pelayanan
Kesehatan Oktagon di Bandara King Abdul
Aziz Jeddah, dan pengelolaan Katering
Andalus di Madinah.
Adapun fokus kesiapan yang dipantau
meliputi aspek pelayanan kesehatan,
ketersediaan obat/alat kesehatan, sanitasi
surveilans, gizi makanan, ketenagaan dan
sarana penunjang (seperti ambulans, dll).
Selaku penanggung jawabWasdal, Sekjen
memberikan arahan kepada para petugas
agar bekerja dengan penuh tanggung
jawab, profesional, dan bersungguh-
sungguh mensukseskan pelayanan
kesehatan terhadap jamaah haji, agar angka
kesakitan dan kematian dapat diturunkan.
Tim Wasdal dan BMN di Arab Saudi menilai
persiapan penyelenggaraan haji Bidang
kesehatan tahun 1433H/2012M telah
berjalan sesuai rencana. Fasilitas-fasilitas
pelayanan kesehatan di ketiga Daker telah
beroperasi penuh sejak awal kedatangan
jemaah haji ke Tanah Suci.
Kini para tamu Allah telah kembali ke
Tanah Air. Semoga kesempurnaan ibadah
haji dapat menjadikan para jemaah
menjadi haji yang mabrur dan ,membawa
kebaikan untuk bangsa Indonesia. Amiin.
(gi. Rief)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 15
16. STOP PRESSSTOP PRESS
A
IDS dan TB yang menjadi
salah satu target MDGs masih
saja sulit untuk ditanggulangi.
Begitupun penyakit yang
ditularkan dari binatang
seperi flu burung dan flu babi yang juga
masih terus memakan korban sampai saat
ini. Ini masih ditambah lagi dengan tren
meningkatnya angka kematian akibat
penyakit tidak menular, sebut saja jantung,
kanker dan diabetes. Jadi tepat sekali bila
dikatakan pemerintah kini menghadapi
double bahkan triple burden penyakit. Kali
ini permasalahan soal penyakit semakin
berat lagi.
Ingatkah anda akan wabah severe
acute respiratory syndrome (SARS) yang
menghebohkan dunia pada tahun 2003
karena telah menyebabkan ratusan
nyawa manusia melayang? Ya, SARS
pernah menjadi penyakit atau sindrom
gangguan sistem pernafasan yang sangat
menakutkan warga dunia karena tingginya
kasus kesakitan dan angka kematiannya.
Tercatat ditemukan 8.069 orang terjangkit
kenali, hindari
SARS dengan 10% dari penderita
meninggal dunia. Kini wabah tersebut
mulai mengancam kembali.
Kali ini virus corona muncul lagi namun
dengan varian/jenis yang berbeda dengan
virus corona yang menyebabkan SARS.
Sepak terjang virus ini sejak Juli hingga
September 2012 telah menelan korban
2 orang dari Arab Saudi dan Qatar. Tidak
hanya itu, ada 5 orang asal Denmark dan
seorang balita di Hongkong yang juga
diduga terkena serangan virus corona
ini. Rentetan kejadian ini memunculkan
kekuatiran akan merebaknya lagi wabah
SARS yang dulu. Celakanya lagi virus ini
ditengarai menyebar di kawasan timur
tengah tepatnya di Arab Saudi. 2 orang
korban yang meninggal dunia memiliki
riwayat melakukan perjalanan ke negara
tersebut.
Kekuatiran ini tidak berlebihan mengingat
saat ini sedang musim haji dimana ada
lebih dari 2 juta manusia disana. Indonesia
sendiri mengirimkan sekitar 210 ribu
jemaah haji, dimana 50% diantaranya
termasuk ke dalam kelompok risiko tinggi
yaitu kelompok jemaah berusia lebih
dari 65 tahun dan relatif kondisi fisiknya
lemah sehingga rentan tertular penyakit.
Tetapi ada hal yang agak melegakan
yakni World Health Organization (WHO)
telah menyatakan bahwa virus tersebut
saat ini tidak menyebar antar manusia.
Walau begitu, WHO telah menghimbau
seluruh petugas kesehatan di 194 negara
anggota untuk tetap waspada bila
menemukan pasien dengan gejala ISPA.
Pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi
pun telah melakukan tindakan antisipatif
dengan memberikan penyuluhan kepada
petugas kesehatan di kloter dan jemaah
haji untuk mencegah menyebarluasnya
virus ini di seantero negaranya dan terus
melakukan kajian yang intens bersama
para ahli dan pihak WHO.
Terlepas dari kondisi yang masih
terkendali, tidak ada salahnya bila kita
mengenal lebih jauh tentang virus ini agar
kita dapat menghindari dan mencegah
Penyakit seolah tidak berhenti mengeluarkan‘produk’terbarunya. Belum lagi tuntas
upaya pemberantasan penyakit yang telah lama dikenal, semacam AIDS, TB, dan diare,
penyakit bersumber binatang dan penyakit tidak menular mulai unjuk gigi.
Virus
Corona
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM16
17. terjangkitnya penyakit yang juga dikenal
dengan istilah SARS-like disease tersebut.
Apa?
Kata“Corona”berasal dari bahasa Latin
yang artinya“crown”atau mahkota.
Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus
itu sendiri yang kalau dilihat dengan
mikroskop nampak seperti mahkota
(Gambar bawah). Coronavirus adalah virus
yang berbentuk bulat dan berdiameter
sekitar 100-120 nm.
Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun
1965, dari cairan hidung seorang anak
yang menampakan gejala pilek (common
cold), yang biasanya disebabkan oleh
infeksi Rhinovirus atau virus Influenza.
Dan, kenyataannya, memang sulit
sekali membedakan antara gejala
infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan
Coronavirus.
Selain menginfeksi manusia, Coronavirus
juga menginfeksi binatang seperti babi,
anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan
ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi
virus ini umumnya juga menyebabkan
gejala gangguan pernapasan (pneumonia)
seperti halnya pada manusia.
Virus baru ini adalah tipe virus korona
yang merupakan anggota keluarga besar
virus termasuk flu biasa dan SARS (sindrom
pernafasan akut). Virus baru ini bukan
SARS dan kini diberi nama ”London1_novel
CoV 2012.”
Ini adalah pertama kalinya virus korona
diidentifikasi di dunia yaitu di Timur
Tengah.
Infeksi terkini diidentifikasi oleh Badan
Perlindungan Kesehatan di Colindale,
London. Secara genetik, virus ini sama
dengan yang ditemukan di Arab Saudi.
Saat ini belum ada cukup informasi untuk
mengetahui bahayanya pada manusia.
Bagaimana penyebarannya?
Virus ini tidak stabil di udara, dan hanya
mampu hidup selama 3 jam, sehingga
kecil sekali kemungkinan penularan lewat
udara. Kemungkinan besar penularan virus
ini adalah lewat bersin atau batuk dari
orang yang terinfeksi kepada orang yang
dekat dengannya.
Virus korona mengakibatkan infeksi
saluran pernafasan pada manusia dan
hewan. Kedua pasien yang terinfeksi
menunjukkan gejala demam, batuk dan
sulit bernafas.
Saat ini belum diketahui apakah kedua
kasus itu merupakan infeksi tipikal atau
bukan.
Virus ini kemungkinan tersebar melalui air
liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau
bersin. Tetapi para ahli yakin virus korona
tidak terlalu mudah menyebar karena
menurut mereka jika memang demikian,
maka seharusnya lebih banyak orang yang
telah tertular dan bukan hanya dua.
Apa gejalanya?
Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan
Virus Corona
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 17
18. bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy,
gejala gastrointestinal, batuk, radang
tenggorokan dan gejala non-spesifik
lainnya. Satu-satunya gejala yang sering
dialami seluruh pasien adalah demam
di atas 38 °C (100.4 °F). Sesak napas bisa
terjadi kemudian.
Gejala tersebut biasanya muncul 2–10
hari setelah terekspos, tetapi sampai 13
hari juga pernah dilaporkan terjadi. Pada
kebanyakan kasus gejala biasanya muncul
antara 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus
membutuhkan ventilasi mekanis.
Kedua korban meninggal dunia
mengalami sindrom pernafasan akut
dengan gagal ginjal.
Bagaimana mengobatinya?
Dokter/tenaga ahli belum mengetahui
metode perawatan yang terbaik tetapi
pasien dengan gejala-gejala parah harus
dirujuk ke unit perawatan intensif agar
mereka dapat bernafas dengan normal.
Tidak ada vaksin untuk mencegah atau
melawan virus ini.
Namun pasien mau pun perawat dan
dokter yang bertugas diharuskan
mengenakan masker dan melakukan
protokol penyakit menular untuk
mencegah potensi penyebaran virus.
Bagaimana mencegahnya?
Mencegah lebih baik daripada mengobati,
prinsip ini berlaku untuk menghadapi
semua jenis penyakit, termasuk SARS
like disease. Khusus bagi para jemaah
haji, beberapa hal ini mungkin dapat
membantu.
1. Tetap tenang karena pemerintah Arab
Saudi telah menangani masalah ini.
Petugas kesehatan Indonesia yang
ada di Mekkah juga siap membantu
memberikan pertolongan dan informasi.
2. Jamaah haji tetap menjaga kesehatan
agar daya tahan tubuh menjadi kuat.
3. Jangan terlalu lelah, cukup istirahat.
4. Gunakan masker di tempat terbuka dan
banyak orang.
5. Mengonsumsi buah-buahan dalam
jumlah yang cukup terutama kurma.
6. Hindari makanan goreng-gorengan dan
minuman dingin.
7. Perbanyak minum air dalam suhu
normal minimal 8 hingga 10 gelas
sehari.
(AM, diolah dari berbagai sumber)
STOP PRESSSTOP PRESS
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM18
19. K
ementerian Kesehatan
memberikan penghargaan
kepada Puskesmas yang sekolah
binaannya menjadi Pemenang
Lomba Sekolah Sehat Tingkat
Nasional tahun 2012.
Penghargaan diberikan dalam kegiatan
audiensi Menkes RI dengan pemenang
Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional
tahun 2012 di Jakarta. Penghargaan
diberikan berupa plakat, serta satu unit
laptop dan DVD sebagai bentuk apresiasi.
Di sela-sela sambutannya, Menteri
Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,
MPH, mengatakan bahwa Puskesmas
TugasPuskesmasdanGuruWujudkan
merupakan wadah yang berkewajiban
memberikan pembinaan kepada Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di Tingkat
Kecamatan.
Selain itu peran petugas kesehatan dan
para guru yang peduli akan masyarakat di
sekitarnya mampu menjadikan UKS yang
baik bagi masyarakatnya.
UKS adalah upaya luar biasa dalam
memberikan hak anak, untuk itu marilah
Menteri Pendidikan, Menteri Agama,
Menteri Dalam Negeri, dan Menteri
Kesehatan sama-sama menjadikan sebagai
salah satu usaha pemerintah yang bekerja
sama dengan masyarakat dalam rangka
Petugas Puskesmas sebagai Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat
Kecamatan memiliki peran yang strategis dalam penyelenggaraan Lomba Sekolah
Sehat. Peran ini penting terutama dalam pelayanan kesehatan seperti pemberian
imunisasi, pelaksanaan penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala, dan
pemberian penyuluhan. Sementara guru berperan dalam peningkatan pengetahuan
dan sikap, utamanya dalam memonitor perilaku peserta didik sehari-hari.
SekolahSehat
pemenuhan hak asasi anak.
Program UKS dirintis sejak tahun 1956.
UKS dilaksanakan secara komprehensif
melalui TRIAS UKS yaitu pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sehat. Pada
tahun 1984, diperkuat dengan terbitnya
surat keputusan bersama 4 Menteri yaitu
Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan,
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama.
Pemberian penghargaan ini merupakan
motivasi bagi para petugas kesehatan
untuk lebih meningkatkan pembinaan
secara berjenjang di semua sekolah di
wilayah binaan. (yu)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 19
20. M
enteri Kesehatan RI, dr.
Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH
melakukan audiensi
dengan perwakilan dari
para pemenang Lomba
Sekolah Sehat Tingkat Nasional tahun
2012, di Kantor Kementerian Kesehatan,
Jakarta. Para pemenang telah berada di
Jakarta sejak 24 September 2012, untuk
mengikuti serangkaian kegiatan yang
telah dipersiapkan termasuk mengikuti
Rapat Kerja Nasional UKS ke XI.
Lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional
tahun 2012 diikuti oleh 94 sekolah, yang
Pemenang
Sekolah Sehat 2012
terdiri dari: 23 Taman Kanak-kanak (TK)/
Raudathul Athfal (RA): 24 Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI): 24 Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs): 23 Sekolah Menengah
Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah (MA), yang berasal
dari 24 Provinsi.
Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat
Nasional tahun 2012, merupakan 6 sekolah
yang terpilih dari masing-masing jenjang
pendidikan. Sebanyak 24 sekolah yang
meraih predikat Sekolah Sehat tingkat
Nasional, berasal dari Provinsi: DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Banten, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera
Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.
Menkes RI secara simbolis memberikan
piagam penghargaan kepada Sekolah dan
Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
yang mendapat predikat sebagai Pemenang
Lomba Sekolah SehatTingkat Nasional 2012.
Di tingkatTK/RA,TK Atisa Dipamkara, Kec.
Curug, Kab.Tanggerang, Banten menjadi
juara pertama. Juara II diraih olehTK Aisyiyah
Bebekan, Kec.Taman, Kab.Sidoarjo, Jawa
Timur. Juara III yaituTK Islam Sa’adatuddarain
Wakan, Kec. Praya, Kab. LombokTengah,
NusaTenggara Barat. Untuk juara harapan
I diraih olehTK Santa Ursula, Kec. Sawah
Pada tanggal 25 September 2012 Menkes memberikan
plakat kepada perwakilan dari Pemenang Puskesmas
pembina UKS dalam rangka Lomba Sekolah Sehat, di
Jakarta
STOP PRESSSTOP PRESS
Menkes: serahkan penghargaan kepada para pemenang lomba sekolah sehat
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM20
21. Besar, Jakarta Pusat.TK Negeri Pembinaan
Pariaman, Kec. Enam Lingkung, Kab. Padang
Pariaman, padang Pariaman mendapatkan
juara harapan II. SertaTK Aisyiyah Bustanul
Atfhal, Kec. Karanganyar, Kab. Indramayu,
Jawa Barat menempati posisi Harapan III.
Sementara itu di tingkat SD/MI, SDN
Suryakencana, Kec. Cikole, Kota Sukabumi,
Prov. Jawa Barat meraih juara pertama, SDK
SangTimur, Kec. Cakung, JakartaTimur,
Prov. DKI Jakarta mendapatkan juara ke dua.
Juara III diraih oleh Madrasah Ibtidaiyah
Negeri (MIN) Demangan, Kec.Taman
Demangan, Kota Madiun, Prov. Jawa timur,
dan yang mendapatkan peringkat harapan
I adalah SDN 33 Palembang, Kec. 1B II, Kota
Palembang, Prov. Sumatera Selatan, SDN
Murungsari 2, Kec. AmuntaiTengah, Kab.
Hulu Sungai Utara, Prov. Kalimantan Selatan
meraih harapan II dan SDN 25 Panaikang,
Kec. Bantaeng, Kab. Bantaeng, Prov. Sulawesi
Selatan berada di posisi harapan III.
Ditingkat SMP/MTs, juara I diduduki oleh
SMPN 12Tebo, Kec. Rimbo Ilir, Kab.Tebo,
Prov. Jambi. Juara II SMPN 1 Susukan, Kec.
Susukan, Kab. Banjarnegara, Prov. Jawa
Tengah. Juara III ditempati oleh SMPN 1
Kempo, Kec. Kempo, Kab. Dompu, Prov.
NusaTenggara Barat. Untuk peringkat
harapan I diraih oleh SMPN 1 Selat, Kec.
Selat, Kab. Kapuas, Prov. KalimantanTengah.
Juara Harapan II SMPN 216, Kec. Senen,
Kota Jakarta Pusat, Prov. DKI Jakarta, dan
SMPN 4 Kediri, Kota Kediri, Prov. JawaTimur
mendapatkan harapan III.
Untuk tingkat SMA/MA/SMK, Juara pertama
diraih oleh MAN Baubau, Kota Baubau,
Prov. SulawesiTenggara. Juara II SMKN
MuaraTeweh, Kab. Barito Utara, Prov.
KalimantanTengah. Juara III diduduki oleh
SMAN 78 Jakarta, Kec. Kemanggisan, Kota
Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta. Sementara
itu juara harapan I berhasil dicapai oleh
MAN Jombang, Kab. Jombang, Prov. Jawa
Timur. Harapan II SMAN 15 Bandung, Kota
Bandung, Prov Jawa Barat dan juara harapan
III oleh SMAN 6 Palembang, Kec. Sekip
Ujung, Kota Palembang, Prov. Sumatera
Selatan. Selain memberikan penghargaan
kepada pemenang sekolah sehat dan tim
pembina UKS, Kemenkes juga memberikan
penghargaan serta hadiah kepada
Puskesmas pembina UKS di tingkat Nasional.
Di tingkatTK/RA, juara pertama berhasil
diraih oleh Puskesmas Curug, Kec. Curug,
Kab.Tangerang, Prov. Banten. Juara II
ditempati oleh PuskesmasTaman, Kec.
Taman, Kab. Sidoarjo, Prov. JawaTimur.
Juara III Puskesmas Praya, Kec. Praya, Kab.
LombokTengah, Prov. NusaTenggara
Barat. Untuk juara Harapan I ditempati oleh
Puskesmas Sawah Besar, Kec. Sawah Besar,
Kota Jakarta Pusat, Prov. DKI Jakarta, juara
harapan II Puskesmas Pakandangan, Kec.
Enam Lingkung, Kab. Padang Pariaman,
Prov. Sumatera Barat, dan yang menempati
harapan III adalah Puskesmas Margadadi,
Kec. Karanganyar, Kab. Indramayu, Prov.
Jawa Barat.
Untuk di tingkat SD/MI, juara I diduduki
oleh Puskesmas Selabatu, Kec. Cikole,
Kota Sukabumi, Prov. Jawa Barat. Juara
II Puskesmas Cakung, Kec. Cakung, Kota
JakartaTimur, Prov. DKI Jakarta. Juara
III Puskesmas Demangan, Kec.Taman
Demangan, Kota Madiun, Prov. Jawa
Timur. Lalu untuk juara harapan I berhasil
diraih oleh Puskesmas Makrayu, Kec. 1B II,
Kota Palembang, Prov. Sumatera Selatan,
juara harapan II Puskesmas SEI Karias, Kec.
AmuntaiTengah, Kab. Hulu Sungai Utara,
Prov. Kalimantan Selatan, dan posisi harapan
III Puskesmas Bissappu, Kec. Bantaeng, Kab.
Bantaeng, Prov. Sulawesi Selatan.
Sementara itu di tingkat SMP/MI juara I
Puskesmas Rimbo Ilir, Kec. Rimbo Ilir, Kab.
Tebo, Prov. Jambi. Juara II ditempati oleh
Puskesmas 2 Susukan, Kec. Susukan, Kab.
Banjarnegara, Prov. JawaTengah. Untuk
posisi juara III berhasil diraih oleh Puskesmas
Kempo, Kec. Kempo, Kab. Dompu, Prov.
NusaTenggara Barat. Untuk juara harapan I
di tempati oleh Puskesmas Selat, Kec. Selat,
Kab. Kapuas, Prov. KalimantanTengah.
Harapan II Puskesmas Kec. Senen, Kota
Jakarta Pusat, Prov. DKI Jakarta, dan Harapan
III Puskesmas Sukoreme, Kec. Mojoroto, Kota
Kediri, Prov. JawaTimur.
Untuk tingkat SMA/MA/SMK, juara
pertama diraih Puskesmas Wajo, Kec.
Murhum, Kota Baubau, Prov. Sulawesi
Tenggara. Peringkat II diduduki Puskesmas
Muara Teweh, Kec. Teweh Tengah, Kab.
Barito Utara, Prov. Kalimantan Tengah.
Juara III Puskesmas Palmerah, Kec.
Palmerah, Kota Jakarta Barat, Prov. DKI
Jakarta. Untuk juara harapan I di tempati
oleh Puskesmas Jabon, Kec. Jombang,
Kab. Jombang, Prov. Jawa Timur. Juara
Harapan II Puskesmas Srijadi, Kec. Sukasari,
Kota Bandung, Prov. Jawa Barat, dan
juara harapan III dicapai oleh Puskesmas
Basuki Rahmat, Kec. Sekip Ujung, kota
Palembang, Prov. Sumatera Selatan.
Pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat, telah
dilaksanakan untuk tingkat SD/MI sejak
1991; tingkat SMP/MTs sejak 2000; tingkat
TK/RA dan SMA/SMK/MA sejak 2004.
Hal-hal yang dinilai dalam Lomba Sekolah
Sehat Tingkat Nasional, antara lain:
a. Penilaian terhadap Tim Pembina Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat
Provinsi, Kab/Kota, dan Kecamatan.
Aspek yang dinilai meliputi kegiatan
pembinaan UKS, diantaranya
pemantauan, pelatihan, dan keterlibatan
sekolah.
b. Penilaian terhadap sekolah, dengan
aspek yang dinilai antara lain kebersihan
sarana/prasarana kelas, ruang guru,
kantin, toilet, air bersih, tempat cuci
tangan, tempat ibadah, kondisi tempat
sampah, dan UKS.
c. Penilaian terhadap perilaku kesehatan
peserta didik, diantaranya pengetahuan
tentang UKS, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
d. Penilaian terhadap pelaksanaan
pelayanan kesehatan, seperti
pelaksanaan penjaringan kesehatan dan
penyuluhan oleh petugas Puskesmas,
dan lain-lain.
Tim penilai Lomba Sekolah Sehat
Tingkat Nasional berasal dari lintas
sektor, yakni Kementerian Kesehatan,
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Agama, dan
Kementerian Dalam Negeri (yu)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 21
22. D
engan prasarana dan sarana
yang terbatas serta kondisi
geografis yang sulit, perawat
yang biasa disapa Efi ini tidak
pernah putus asa melayani
masyarakat Kabupaten Samosir, Propinsi
Sumatera Utara. Perawat kelahiran
tahun 1985 ini tidak menolak ditugaskan
di daerah yang tergolong terpencil
tersebut, karena dorongan hatinya untuk
membantu, membimbing, dan membina
serta memperbaiki derajat kesehatan
disana. Meski usianya tergolong muda,
Efi mau dan mampu mengabdi sebagai
pelayan kesehatan, sementara kebanyakan
tenaga muda masa kini takut dan
menolak untuk bertugas di daerah yang
terpencil. Hal ini yang mengantarkan Efi D.
Sitanggang, S.Kep terpilih menjadi tenaga
kesehatan teladan tahun 2012.
Menurut Efi puteri daerah Sumatera Utara
ini, menjadi tenaga kesehatan perawat
adalah panggilan hidupnya. Efi, telah
mengabdikan dirinya sebagai perawat
sejak tahun 2009 di Puskesmas Sitiotio
Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera
Utara.
Dengan transportasi yang minim, efi dan
tenaga kesehatan lainnya lebih sering
mendatangi pasien ke rumah mereka
untuk hal yang darurat atau pasien
lanjut usia yang sulit untuk berjalan ke
Puskesmas.“Biasanya mereka tinggal
telepon dan kami yang perawat yang
datang untuk periksa sakitnya”, ujar efi.
Kabupaten Samosir yang merupakan
daerah kepulauan, sehingga masih
ada beberapa desa yang hanya dapat
dijangkau menggunakan kapal (boat)
sewaan. Selain kapal, efi dan teman-
teman nakes lainnya menggunakan
sepeda motor untuk mendatangi pasien
ke rumah-rumah karena kondisi jalan
yang sulit bila dilalui mobil. Begitu pula
bila pasien perlu dirujuk ke Rumah Sakit,
karena lokasinya yang jauh dari Puskesmas
sehingga harus menggunakan kapal
menuju rumah Sakit. Inilah yang menjadi
kendala.
Mengenai program Jampersal, efi
mengaku agak sulit awalnya karena
sebelum ada Jampersal biaya persalinan
tinggi. Hal ini memang sangat membantu
masyarakat karena meringankan mereka.
Namun, tenaga kesehatan yang biasa
menerima upah yang tinggi karena
tingginya biaya persalinan tadi, sekarang
mengikuti standar yang ada.“Hal ini
harus tetap dilakukan karena sosialisasi
Jampersal sendiri sudah ada di media-
media, dan masyarakat sudah pintar untuk
tahu informasi ini”, jelas efi.
Predikat teladan ini merupakan tanggung
jawab yang harus diembannya. Pesan
Presiden SBY yang melekat dalam benak
Efi, bahwa harus tetap menjadi teladan
di tengah-tengah keluarga, pekerjaan
dan masyarakat.“Saat ini bisa go
nasional, semoga ke depannya bisa go
Internasional”, ucap Efi dengan semangat.
Pengalaman yang dia dapat selama
berada di Jakarta sebagai tenaga
kesehatan teladan akan dia terapkan di
daerahnya nanti. Efi juga akan mengajak
teman-teman sesama tenaga kesehatan
di Samosir untuk menumbuhkan rasa,
rasa empati, rasa memiliki dan mencintai
daerah, serta mencintai masyarakatnya.
“Banggalah menjadi perawat, banggalah
menjadi tenaga kesehatan dan mari kita
terus mengabdikan hidup kita, karena kita
ini adalah pelayan Tuhan”, pesan Efi. (Eci)
BanggalahJadiPerawat,BanggalahJadi
Nakes
Efi D Sitanggang
STOP PRESSSTOP PRESS
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM22
23. PromosidenganPengobatan
GRATIS
S
ebagai satu-satunya dokter
perempuan yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Pulau Morotai, dokter Diana
bekerja dengan penuh tanggung
jawab. Itu pula salah satu alasan mengapa
dia terpilih menjadi Tenaga Kesehatan
Teladan Tahun 2012. dr. Diana Pinangkaan
memang baru 2 tahun mengabdi di
Puskesmas Daruba, Pulau Morotai, Propinsi
Maluku Utara, namun sudah banyak
pengalaman yang dia dapat selama
melayani masyarakat daerah tersebut.
Daerah binaan Puskesmas tempat dr.
Diana bekerja ada sekitar 20 Desa baik
terpencil maupun sangat terpencil. Kondisi
geografis yang mayoritas adalah air, dr.
Diana seringkali menggunakan kapal laut
(speed boat) untuk mengunjungi pasien-
pasiennya. Selain kapal laut, akses menuju
Ibu Kota Propinsi menggunakan pesawat.
Kondisi geografis menjadi salah satu
kendala dalam pelayanan kesehatan di
Morotai.“Kalau misalnya ada ombak besar,
badai, kita paling hanyut ke Philipine
karena Morotai itu berada di daerah lautan
Pacific”, akunya sambil tertawa.
Selain kondisi geografis, kendala
lainnya adalah budaya dan kebiasaan
masyarakat yang belum mempercayai
pelayanan kesehatan. Perempuan asal
Menado ini mengaku awalnya tidak
mengalami kesulitan dalam beradaptasi
dengan masyarakat setempat, melalui
pendekatan secara kekeluargaan dan
berbaur salah satu cara agar diterima
ditengah masyarakat. Masyarakat Pulau
Morotai masih mempercayai hal mistis dan
pengobatan tradisional, sehingga jarang
sekali datang ke Pukesmas. Mengajak
dan menyakinkan masyarakat untuk
berobat ke Puskesmas pun perlu waktu
dan strategi yang tepat. dr. Diana dan
tenaga kesehatan lain pun mengadakan
pengobatan gratis untuk menarik
masyarakat untuk berobat, hal ini cukup
berhasil.“Kadang kita promosi dengan
pengobatan gratis, baru mereka mau”, ujar
dr. Diana.
Tingkat perekonomian masyarakat
Morotai mayoritas diperoleh dari
pertanian dan kebanyakan hasil taninya
bukan untuk dijual, hanya untuk
konsumsi sendiri, sehingga mereka tidak
memiliki cukup biaya untuk berobat ke
Puskesmas. Untuk sampai ke Puskesmas
pun mereka membutuhkan dana untuk
sewa transportasi, sehingga dr. Diana
terkadang menjemput pasien dengan
mobil. Saat ini mobil satu-satunya yang
dimiliki Puskesmas Daruba mengalami
kerusakan dan dia berharap agar segera
mendapatkan gantinya.“Kalau boleh
mobil kita yang rusak, bisa dikirim
gantinya karena kita tidak dapat melayani
dan berarti pengobatan Pusling berhenti”
pesan dr. Diana untuk Kemenkes.
dr. Diana mengaku bahagia, senang sekali
dan bersyukur kepada Tuhan terpilih
menjadi tenaga kesehatan teladan karena
bisa bertemu langsung dengan Bapak
Presiden SBY dan Menteri Kesehatan
untuk pertama kalinya. Sepulangnya dari
Jakarta, dr. Diana akan terus melakukan
promosi tentang pentingnya kesehatan
agar masyarakat mau datang ke pelayanan
kesehatan khususnya Puskesmas sehingga
diharapkan derajat kesehatan di Pulau
Morotai meningkat. (Eci)
dr. Diana Morotai
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 23
24. “Saya penderita diabetes, sudah berulang kali berobat ke
dokter, tapi tak kunjung sembuh. Kini setelah saya berobat
keKlinikTongfang,diabetessayahilang.TerimakasihKlinik
Tongfang…”
B
egitulah kira-kira cuplikan
testimoni seorang pasien pada
iklan Klinik TCM Tong Fang yang
pernah menyedot perhatian
sebagian besar orang, karena
begitu sering tayangannya muncul di layar
televisi. Booming iklan klinik kesehatan
Tong Fang yang berhasil menyedot
perhatian masyarakat khususnya di dunia
maya, menjadi cerita menarik. Banyak
orang kemudian menjadi kreatif mencipta
iklan sejenis yang diplesetkan dan
diparodikan menjadi bahan lucu-lucuan
dan olok-olok. di jejaring media social
seperti twitter, facebook dan blackberry
messenger. Iklan tersebut sukses menyita
perhatian pemirsa televisi, mulai warga di
perkampungan hingga seorang Menteri
Kesehatan.
Banyak orang yang terkesima dan akhirnya
tergoda untuk mencoba pengobatan
tradisional, pengobatan alternative, atau
pengobatan herbal tersebut. Apapun
namanya, pengobatan jenis ini memang
semakin populer saja. Seakan ini menjadi
jawaban bagi ancaman penyakit masa kini,
khususnya penyakit tidak menular macam
jantung, kanker, diabetes dan stroke.
Alasan yang diungkapkan pengguna
sederhana saja, keputusasaan terhadap
pengobatan konvensional yang tidak
membuahkan hasil sehingga memutuskan
untuk mencobanya. Padahal janji-janji,
harapan dan testimoni yang diberikan
tidaklah sepenuhnya benar bahkan
cenderung menyesatkan. Etika kedokteran
saja yang memiliki dasar keilmuan fomal
dan dibantu teknologi tinggi tidak boleh
menjanjikan kesembuhan, tetapi para
pengobat tradisional ini dengan berani
mengobral janji manis.
Media massa, baik cetak, online
maupun elektronik, memang masih
menjadi andalan banyak kalangan
untuk mempromosikan produknya baik
berupa barang maupun jasa. Hal ini pun
disadari oleh para pelaku kesehatan,
khususnya pengobat tradisional. Tapi
yang disayangkan adalah promosi
yang mereka lakukan terlalu masif dan
kerap menyesatkan. Mereka seolah
punya dana berlimpah untuk terus
muncul di TV. Pemerintah sepertinya
tidak berdaya menghadapi gencarnya
iklan mereka. Jangankan untuk
menghentikan penayangannya, untuk
memasang publikasi penyeimbangpun
masih terkendala dengan keterbatasan
anggaran.
Pelanggaran iklan kesehatan tidak hanya
berbentuk pengobatan tradisional ala
Traditional Chinese Medicine (TCM), tapi
banyak ragam lainnya. Bila kita perhatikan,
ada produk obat atau produk kesehatan
rumah tangga yang menggunakan model
iklan seorang selebriti yang juga berprofesi
sebagai dokter dan atau menggunakan
atribut dokter. Mungkin pernah juga
kita lihat iklan rumah sakit yang tidak
berdomisili di Indonesia, tetapi berlokasi
di negara tetangga seperti China, Malaysia
dan Singapura. Dan masih banyak variasi
iklan kesehatan lainnya.
Ini baru di media televisi, belum lagi
kita mendengar iklan semacam itu
di radio. Setiap haripun kita melihat
dan membacanya di koran, majalah
dan tabloid yang jenisnya jauh lebih
beragam dan frekuensinya lebih sering
dibandingkan yang kerap kita lihat di
televisi. Fenomena ini tidak hanya terjadi
di Jakarta, bahkan di media lokal/daerah
juga promosi pengobatan tradisional/
alternatif sudah mulai menjamur, baik
WaspadaiIklanKesehatanyang
Namun
Menyesatkan
Menggoda
STOP PRESSSTOP PRESS
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM24
25. yang bentuknya iklan maupun berupa
program talkshow. Bila ditelusuri lebih
jauh, mereka juga sekarang sudah
menyentuh promosi melalui media online
dan media sosial. Ini belum termasuk
strategi pemasaran melalui word of mouth
dari orang ke orang atau pada komunitas-
komunitas tertentu yang sulit dideteksi
dan dicegah.
Langkah pemerintah
Berbicara mengenai iklan kesehatan,
pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Kesehatan (Kemenkes), sebenarnya telah
membuat rambu-rambu yang harus
dipatuhi oleh berbagai pihak. Rambu-
rambu tersebut dituangkan dalam bentuk
Peraturan Menteri Kesehatan No.1787/
MENKES/PER/2010 yang efektif berlaku
sejak 28 Desember 2010. Permenkes ini
mengatur dengan jelas segala hal yang
diperbolehkan dan dilarang dalam materi
iklan di media massa.
Sebenarnya produk hukum ini tidak
melarang total fasilitas kesehatan dan
tenaga kesehatan mempromosikan
produk barang dan jasanya, hanya saja
ada beberapa hal yang perlu dibatasi dan
harus sesuai dengan etika profesi, etika
rumah sakit dan perundangan lainnya
yang berlaku. Pasal-pasal didalamnya
mengatur secara jelas tentang larangan-
larangan dimaksud. Adapun ketentuan
yang sering dilanggar diantaranya:
mempublikasikan metode, obat, alat
atau teknologi kesehatan yang belum
diterima oleh masyarakat kedokteran
karena manfaat dan keamanannya belum
terbukti; mengiklankan promosi penjualan
dalam bentuk potongan harga (diskon);
dan member testimony/kesaksian atas
hasil yang diperoleh, padahal hal tersebut
tidak benar terjadi.
Selain mengatur soal hal-hal yang
berkaitan dengan isi iklan, Permenkes
tersebut juga mengamanahkan
untuk membentuk tim penilaian dan
pengawasan iklan kesehatan di media
massa. Tim ini memiliki kewenangan
antara lain untuk: memberi konsultasi atas
materi iklan, menerima dan memeriksa
laporan pengaduan masyarakat tentang
iklan kesehatan, memanggil dan meminta
keterangan saksi/pelapor dan member
rekomendasi kepada Menteri/pejabat
yang ditunjuk untuk mengambil tindakan
administratif. Sesuai perintah Permenkes
tersebut, telah diterbitkan pula Surat
Keputusan Menteri Kesehatan No.038/
MENKES/SK/II/2012 tentang Tim Penilaian
dan Pengawasan Iklan dan Publikasi
Pelayanan Kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan. Tim ini diketuai
oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik yang
anggotanya adalah para Sekretaris Unit
Utama Kemenkes, Kepala Biro Hukum
dan Organisasi Kemenkes, Direktur Bina
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif
dan Komplementer Kemenkes dan
ex.offcio dari BPOM.
Kemenkes sesungguhnya sangat
mendukung pengembangan pengobatan
tradisional/alternatif yang telah ditemukan
sejak jaman nenek moyang dulu.
Indonesia yang memiliki kekayaan alam
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 25
26. yang luar biasa menyimpan potensi besar
untuk dapat menjadikan tanaman obat
menjadi media pilihan dalam mendukung
proses penyembuhan penyakit dengan
obat-obatan kimia. Ribuan suku bangsa
di Indonesia juga menyimpan metode
pengobatan dan racikan ramuan turun-
temurun dari bahan alami yang diakui
cukup mumpuni menyembuhkan
beragam jenis penyakit.
Data Riskesdas 2010 menunjukkan
jumlah penderita dan angka kematian
akibat penyakit tidak menular mengalami
tren peningkatan. Riskesdas juga
memperlihatkan bahwa 59% masyarakat
merasakan manfaat ramuan tradisional
atau jamu. Saat ini, pelayanan kesehatan
tradisional sudah ada di sekitar 51 RS
pemerintah dan puskesmas. Data dan
kondisi tersebut menggambarkan hal
yang positif, bahwa peningkatan tren
penyakit tidak menular juga diikuti oleh
kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan
non konvensional. Tapi sekali lagi sifatnya
bukan sebagai pengobatan utama, tapi
sebagai penunjang. Obat konvensional
bekerja untuk mengatasi penyakit,
sedangkan obat herbal bekerja untuk
meningkatkan imunitas tubuh, sehingga
diharapkan kombinasi keduanya dapat
mempercepat proses penyembuhan
penyakit . Yang penting juga, apapun
pilihan cara pengobatan, baik
konvensional saja ataupun yang disertai
tradisional, tetap harus berlandaskan
diagnosis dokter. Adapun metode
pengobatan tradisional yang sudah diakui
saat ini di Indonesia adalah akupunktur,
hiperbarik dan penggunaan herbal, baik
yang dikenal dengan sebutan jamu, obat
herbal terstandar maupun fitofarmaka.
Kerjasama lintas sektor
Kembali kepada upaya yang telah
dilakukan pemerintah. Saat ini proses
penapisan pengobatan tradisional melalui
Dinkes Kabupaten/Kota mulai diperketat.
Demikian juga proses uji obat atau ramuan
yang diberikan harus melalui Badan POM.
Jadi bagi masyarakat calon pengguna,
harap lebih berhati-hati terhadap klinik
pengobatan tradisional/alternative yang
belum memiliki izin praktik dan izin edar
obatnya karena belum teruji dari aspek
keamanan dan khasiatnya. Pengobatan
macam ini juga ternyata tidak sedikit
mengeluarkan biaya. Padahal awalnya
hanya diminta biaya ala kadarnya,
sekedar untuk menarik minat masyarakat.
Namun setelah mulai merasakan ada
sedikit perubahan, biasanya konsumen
diminta untuk melakukan beberapa kali
pengobatan dan menebus biaya ramuan
obat-obatan herbal yang diklaim sangat
handal.
Pada bulan Agustus yang lalu, tim dari
Kemenkes, Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) dan Dinas Kesehatan Propinsi DKI
Jakarta pernah melakukan audiensi
dengan para komisioner Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI). Pada pertemuan tersebut,
unsur pemerintah meminta bantuan
KPI selaku lembaga yang berwenang
mengontrol tayangan lembaga penyiaran
untuk menegur media televisi yang
menayangkan iklan pengobatan
tradisional/alternative yang saat itu tengah
marak disiarkan. Alhasil, tidak berapa lama
kemudian, iklan-iklan tersebut hilang dari
peredaran. Tapi ternyata masalah tidak
berhenti sampai disitu. Iklan-iklan melalui
media radio dan media cetak belum
tersentuh. Media terkesan tidak peduli
dengan dampak negative yang mungkin
dapat ditimbulkan oleh promosi yang
berlebihan dan melanggar aturan main.
Tidak hanya itu. Sebelumnya Kemenkes
sudah pernah beberapa kali melakukan
sosialisasi tentang Permenkes tentang
STOP PRESSSTOP PRESS
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM26
27. iklan kesehatan tersebut. Beberapa kali
Pusat Komunikasi Publik Kemenkes telah
mengirimkan surat teguran / himbauan
kepada pihak media sehubungan dengan
iklan-iklan mereka. Namun sepertinya
langkah-langkah tersebut seperti
macan ompong yang tidak memberi
efek jera kepada media pemasang iklan.
Sebagaimana diketahui, iklan merupakan
sumber pemasukan dana terbesar bagi
media. Menghentikan pemuatan iklan
sama saja menutup perusahaan mereka.
Sehingga tidak heran bila media cuek saja
dengan teguran yang diberikan.
Sayangnya, Permenkes tersebut juga
tidak memiliki klausul yang mengatur
tentang sanksi terhadap media pemasang,
tapi sanksi dapat diberikan kepada
fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga
kesehatan yang diberikan oleh Menteri
atau Kepala Dinas Kesehatan Propinsi.
Kedua pejabat ini berwenang untuk
memerintahkan pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan dan/atau tenaga
kesehatan untuk mengubah, menarik
atau menghentikan iklan yang melanggar
ketentuan. Bila hal ini tidak dilakukan,
maka dapat diambil tindakan administratif
berupa: (a) pencabutan surat izin
operasional/praktik/kerja untuk jangka
waktu selamanya 1 (satu) tahun dan (b)
pencabutan surat izin tersebut untuk
selamanya. Disamping itu juga dapat
dikenakan sanksi oleh Majelis Kehormatan
Etik Profesi, Majelis Disiplin Profesi dan/
atau Majelis Kehormatan Etik RS Indonesia.
Tindakan preventif
Melihat situasi ini, nampaknya upaya
preventif harus dikedepankan. Tindakan
harus dimulai pada bagian hulu. Disinilah
peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sebagai lembaga yang menerbitkan izin
klinik-klinik pengobatan tradisional/
alternative tersebut harus didorong.
Dinkes harus lebih tegas dan ketat dalam
mengeluarkan izin. Proses penapisan
pada sisi metode pengobatan, SDM,
obat/ramuan, alat dan kliniknya mutlak
dilakukan. Bila semua persyaratan dipenuhi,
barulah izin dapat dikeluarkan. Tugas
Dinkes tidak berhenti sampai disitu. Sesuai
Permenkes 1787, Dinkes juga berkewajiban
untuk mengawasi dan memberikan sanksi
bila dalam hal promosi masih melanggar
segala ketentuan yang ada.
Meskipun demikian, upaya pengawasan
iklan kesehatan juga tidak boleh surut.
Bak gayung bersambut, pemikiran ini juga
disadari sekali oleh KPI. Untuk itu pada
awal Oktober yang lalu KPI mengundang
para stakeholders untuk membicarakan
tentang rencana pembentukan kelompok
kerja dan penyiapan Memorandum of
Understanding (MoU) tentang isu-isu
kesehatan di lembaga penyiaran antara
KPI dengan Kemenkes, BPOM, IDI,
POLRI dan MUI. Materi isu kesehatan
tentunya lebih luas lagi dibandingkan
hanya soal pengobatan tradisional,
tetapi juga program tayangan di
televisi seperti berita, film, sinetron,
talkshow, dsb yang mengandung
content kesehatan. Polri dilibatkan
karena sudah mulai banyak aduan
dari masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang telah menipu dan
merugikan masyarakat. MUI diikutsertakan
dengan pertimbangan mulai maraknya
program berbayar/talkshow di TV yang
menayangkan pengobatan berdasarkan
aliran/kepercayaan agama tertentu/
supranatural. Apabila diperlukan,
pokja akan melibatkan kementerian/
lembaga lain, diluar 5 instansi tadi, untuk
membahas permasalahan pada tayangan
di lembaga penyiaran.
Jika rencana ini terealisir maka tugas
Kemenkes akan lebih ringan dalam
mengawasi tayangan di lembaga
penyiaran karena dibantu oleh pokja
ini. Pokja akan dibekali dengan buku
panduan khusus dalam menjalankan
tugasnya dan yang tidak kalah pentingnya
juga memilki kewenangan yang lebih
kuat dalam melakukan tindakan. Untuk
mengantisipasi pelanggaran, pokja juga
akan menghimbau para rumah produksi
untuk berkonsultasi dengan ahlinya
sebelum membuat dan menayangkan
iklan. Pokja juga mengharapkan dukungan
dari Lembaga Sensor Film (LSF) agar dapat
memperketat proses seleksi/sensor tidak
hanya terhadap isu SARA tetapi juga isu
kesehatan yang telah dituangkan dalam
MoU tersebut.
Akan tetapi, pekerjaan ini belum selesai
sampai disini. Masih ada PR lain yang
belum diselesaikan. Apa itu? Promosi
melalui media lain yang belum serius
digarap, media cetak, online dan sosial.
Media ini juga tidak kalah hebatnya
dalam memasang iklan bidang kesehatan.
Siapa yang sepatutnya berperan? Ada
Badan Pengawas Periklanan Persatuan
Perusahaan Periklanan Indonesia (BPP-
P3I) dan mungkin Dewan Pers yang dapat
diandalkan. Semoga lembaga/instansi ini
dapat lebih menunjukkan tajinya terhadap
fenomena yang tengah berlangsung, agar
masyarakat Indonesia terlindung dari
iklan atau program produk dan pelayanan
kesehatan yang merugikan. (AM)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 27
28. STOP PRESSSTOP PRESS
G
una mengimplementasikan komitmen tersebut,
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian
Kesehatan Indonesia telah menyepakati memberikan
hibah vaksin Mencevax ACW135
Y kepada Pemerintah
Republic of Kenya untuk membantu penanggulangan
epidemi Meningitis di negara tersebut.
Rencana Hibah vaksin Mencevax ACW135
Y milik Kementerian
Kesehatan kepada Pemerintah Kenya dibahas pada Rapat Dengar
Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dengan Sekretaris Jenderal Kemkes
RI tanggal 6 Februari 2012. Rapat Paripurna DPR-RI menyetujui Hibah
Barang Milik Negara berupaVaksin Mencevax ACW135
Y milik Kemkes
RI kepada Pemerintah Kenya pada tanggal 28 Februari 2012.
Pada tanggal 3 September 2012, bertempat di Wisma KBRI
Nairobi, Tim melakukan koordinasi dengan pihak KBRI Nairobi dan
diterima oleh T Wisnu Mahendra Sihombing, Minister Counsellor
KBRI di Nairobi beserta jajarannya guna menyampaikan maksud
dan agenda kunjungan. KBRI Nairobi menyampaikan dukungan
dan juga menugaskan Third Secretary KBRI Nairobi untuk
mendampingi tim selama kunjungan di Nairobi-Kenya.
Setelah melakukan serangkaian pembahasan persiapan
penerimaaan hibah antara pemerintah Indonesia dan Kenya,
disepakati waktu dan tempat serah terima hibah vaksin Mencevax
ACW135
Y dari Indonesia.
Tepatnya, 5 September 2012, acara serah terima hibah Vaksin
Mencevax 135
Y milik Kemkes RI kepada Pemerintah Kenya
dilakukan di Ministry of Public Health and Sanitation Republic of
Kenya. Pihak kementerian Kesehatan RI diwakili oleh Achmad
Djohari, MM Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemkes RI
sedangkan pihak Kenya diwakili oleh dr. S. K.Sharif Director of
Public Health and Sanitation Ministry of Public Health and Sanitation
Republic of Kenya.
Menurut ketua tim Achmad Djohari, kegiatan hibah ini untuk
membantu penanggulangan penyakit Meningitis di Kenya.
Selain itu, pihak Kementerian Kesehatan Kenya mengharapkan
kerjasama nyata dengan Kementerian Kesehatan RI dalam
menanggulangi penyakit menular lainnya seperti AIDS, Malaria,
Yellow Fever. Tim juga berkesempatan melakukan kunjungan ke
gudang penyimpanan vaksin Mencevax ACW135
Y milik Kemkes
Kenya di Nairobi.
Adapun tim yang menyerahkan hibah vaksin terdiiri; Achmad
Djohari, SKM, MM (Kepala Biro Keuangan dan BMN), Drs. Setyo
Budi Hartono, Kepala Bagian APBN III - Biro Perencanaan
& Anggaran, Muhamad Firdaus, ST, MT, MKM dari Pusat
Kesehatan Haji, Albert Christanto, S.Farm, Apt dari Dit. Bina
Obat Publik Ditjen Binfar dan Alkes, Martono, SAP dari Biro
Umum dan Nur Muhamad, SKM, MKM dari Pusat Kerjasama
Luar Negeri. Pra
Hibah Vaksin untuk Pemerintah Kenya
Pemerintah Indonesia menghibahkan Vaksin Mencevax ACW135
Y kepada Pemerintah
Kenya tanggal 2 – 7 September 2012. Proses hibah ini, berdasarkan Resolusi WHA
tahun 2011 tentang Global Health Security yang menyatakan bahwa negara-negara
yang mampu agar dapat membantu negara Afrika dalam menghadapi Epidemi
Meningitis.
Ahmad Djohari (kiri) dari Indonesia berjabat tangan dengan
S.K Sharif dari Kenya
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM28
29. Australia:
kacamata untuk mencegah
kantuk ketika mengemudi
Pada bulan Juni tahun 2012, peneliti-peneliti di Australia
menanamkan sensor di dalam kacamata mengemudi untuk
mengukur seberapa sering dan lama kedipan mata ketika tidak
mengantuk dan mengantuk. Sensor pada kacamata ini terhubung
dengan layar pada dasbor. Ketika pengemudi mengantuk, sensor
akan menampilkan tingkat kekantukan di dasbor mobil dan
memberikan peringatan jika tingkat kantuk melebihi batas aman.
Penyakit yang muncul di dunia semakin lama semakin berkembang. Perkembanganya penyakit tentu
membahayakan manusia, apalagi penyakit yang mematikan. Manusia berusaha survive melawan
perkembangan penyakit dengan melakukan berbagai penelitian di bidang kesehatan maupun
bidang teknologi yang mendukung bidang kesehatan. Berikut ini adalah kemajuan dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai negara di dunia yang dapat mendukung kemajuan
kesehatan, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
Kacamata ini dirancang untuk pengemudi yang biasa melakukan
perjalanan pada malam hari. Kacamata ini kemungkinan baru
akan diproduksi masal dalam dua tahun ke depan.
Manfaat yang diberikan kacamata ini akan sangat besar, sebab
menurut data WHO sekitar 2,4 juta manusia di dunia per
tahun meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, dan salah satu
penyebabnya adalah karena mengendarai kendaraan dalam
keadaan mengantuk. Dengan adanya kacamata antikantuk,
diharapkan angka kematian di jalan akan dapat menurun.
Kemajuan Teknologi
untuk Kesehatan
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 29
30. Singapura:
“robot kepiting”untuk kanker
perut
Kanker perut atau stomach cancer adalah
nama yang digunakan untuk menjelaskan
tumor yang berada di dalam perut.
Menurut penelitian yang dimuat dalam
jurnal National Cancer Institute, Amerika
Serikat, kanker perut termasuk jenis
kanker yang mematikan. Dari sepuluh
orang yang meninggal karena kanker,
satu di antaranya disebabkan kanker
perut. Kanker perut dapat muncul karena
pola makanan yang tidak sehat, seperti
sering memakan daging olahan, seperti
sosis, daging asap, dan ham. Cara untuk
mengobati penderita kanker perut adalah
dengan melakukan operasi.
Akan tetapi, dengan perkembangan
teknologi manusia, seperti yang dilakukan
oleh seorang peneliti di Singapura, Lawrence
Ho, yang mengembangkan robot untuk
mengangkat tumor dengan cepat dan tanpa
merusak jaringan perut. Jika biasanya untuk
mengangkat kanker perut dilakukan dengan
cara bedah perut, hal tersebut tidak perlu
dilakukan lagi jika menggunakan robot
ini. Caranya hanya dengan memasukkan
tabung fleksibel dengan kamera ke tempat
kanker yang berada di perut melalui mulut.
Kemudian, robot dengan“kaki kepiting”
yang telah berada dalam tabung fleksibel
tadi akan menjepit jaringan kanker dan
mengirisnya, serta mengeluarkannya
melalui mulut. Operasi kanker perut dengan
menggunakan“robot kepiting”ini sudah
dilakukan kepada lima pasien dan telah
berhasil.
Kemajuan yang diterima melalui
penggunaan“robot kepiting”ini
adalah pengehematan waktu dalam
operasinya. Jika satu kali operasi perut
normal biasanya menghabiskan waktu
hingga delapan jam, akan tetapi dengan
menggunakan kepiting ini pekerjaan
tersebut dapat dilakukan rata-rata dalam
waktu 18 menit.
Kanada: bom ruang kuman
Jenis-jenis penyakit menular banyak
berkembang di berbagai negara di dunia.
Penyakit menular biasanya disebabkan
oleh virus, jamur, bakteri jahat ataupun
kuman. Penyebarannya melalui suatu
media perantara, dapat melalui media
makanan, benda sehari-hari, hewan atau
bahkan menular melalui manusia.
Kuman sendiri merupakan organisme
kecil yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan, baik ringan ataupun berat.
Kuman bisa terdapat dimana-mana,
seperti di remot tv, handphone, uang,
sepatu, ataupun ada di tangan kita sendiri.
Beberapa penyakit yang dapat timbul
karena kuman, misalnya diare dan TBC.
Banyak ilmuan dan peneliti di dunia yang
berusaha untuk meningkatkan angka
kesehatan manusia dengan meminimalkan
bahaya penyakit kuman di lingkungan
manusia. Seperti yang dilakukan oleh para
peneliti di kampus Queen’s University,
yang berharap dapat mencegah infeksi
atau penyebaran penyakit di rumah sakit
STOP PRESSSTOP PRESS
dengan semprotan“bom ruang”yang
menggabungkan ozon dan uap hidrogen
peroksida untuk membunuh bakteri dan
menyeterilisasi ruang di sekitar“bom”
ditempatkan dalam waktu satu jam.
Para peneliti yakin bahwa semprotan ini
juga dapat menghancurkan virus, jamur,
dan kutu busuk. Setelah“bom kuman”
diledakan, dilanjutkan dengan proses
sterilisasi untuk menghilangkan bahan
kimia dari udara sehingga tempat tersebut
aman dan nyaman bagi orang untuk
bernapas. Semprotan ini tidak hanya
dapat digunakan di rumah sakit, tetapi
juga dapat digunakan di tempat rumah
ataupun hotel yang dipenuhi kuman.
Amerika Serikat: tato gula
darah
Banyak orang yang suka mengonsumsi
makanan atau minuman manis, baik dalam
keadaan makan berat atau hanya sekadar
cemilan. Bagi mereka yang masih berusia
muda cenderung tidak terlalu khawatir
dibandingkan mereka yang telah berusia
tua terhadap dampak dari seringnya
mengonsumsi makanan atau minuman
yang manis-manis. Dampak yang sering
muncul dari seringnya mengonsumsi yang
manis-manis adalah naiknya kadar gula
dalam darah.
Ketika kadar gula naik, maka yang
terpintas adalah penyakit diabetes
atau lebih dikenal dengan nama
penyakit kencing manis, yaitu penyakit
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM30
31. yang disebabkan gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh, dimana organ
pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Dampak dari penyakit ini adalah
ketika orang yang diabetes terluka, maka
lukanya akan lama sembuh dan sering
mengalami pembengkakkan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk
mencegah penyakit ini adalah dengan
mengonsumsi makanan dengan kadar
gula teratur dan rajin memeriksa kadar
gula dalam darah. Pemeriksaan kadar gula
dalam darah biasanya dilakukan di rumah
sakit ataupun klinik-klinik kesehatan.
Dengan perkembangan dunia ilmu
pengetahuan, seperti yang dilakukan
para kimiawan dari Northeastern
University, Amerika Serikat, yang telah
mengembangkan sebuah metode untuk
menyuntikkan sensor neon kecil di bawah
kulit yang dapat mendeteksi glukosa
atau kadar gula dalam darah, sehingga
seseorang tidak perlu bolak-balik rumah
sakit untuk mengukur kadar gula dalam
darah. Sensor neon yang ditempatkan
dalam kulit mirip seperti tato temporary.
Cara untuk melakukan pemeriksaannya
hanya dengan mengambil foto tato
temporery tersebut dengan alat pemindai
khusus yang ada di kamera ponsel pintar
pemilik tato. Program komputer kemudian
akan menganalisa foto tersebut dan
melaporkan jumlah gula darah. Walaupun
metode ini masih dalam pengujian
keakuratan hasil, tetapi dengan“tato gula
darah”ini seseorang dapat melakukan
penghematan waktu dibandingkan harus
ke rumah sakit.
Inggris: pil pintar
Dengan makin banyaknya penyakit di
masyarakat, obat yang ditawarkan pun
makin beragam. Obat-obat ini pun makin
lama makin dapat dijual bebas dan tidak
perlu menggunakan resep dokter. Secara
efisiensi waktu ini adalah hal yang baik,
akan tetapi dampak yang ditakutkan
adalah overdosis dari penggunaan obat
yang sembarangan.
Pada tahun 2012 ini, sebuah perusahaan
farmasi di Amerika Serikat, Proteus
Biomedis, mencoba mengembangkan“pil
pintar”.“Pil pintar”ini adalah berupa sensor
kecil yang ditanamkan dalam beberapa
tablet obat yang dapat dikonsumsi pasien
dengan aman.“Pil pintar”ini dipasarkan di
apotek-apotek di Inggris.
Pil yang sudah diminum akan memiliki
koneksi dengan ponsel pintar yang
dimiliki peminum pil pintar. Pil pintar ini
nantinya akan dikoneksikan juga dengan
patch tang terdapat pada lengan, yang
berfungsi mengukur tekanan jantung.
Dari koneksi tersebut, akan muncul hasil
di smartpone mengenai waktu yang tepat
dan dosis yang tepat untuk mengonsumsi
obat ketika seseorang itu sakit.“Pil pintar”
ini akan sangat membantu tugas dokter
dalam mengawasi kebiasaan pengobatan
pasien.
Denmark: spons untuk
tentara
Tentara adalah pasukan militer yang
dilatih khusus untuk melindungi negara
dari ancaman serius, utamanya yang
membahayakan negara. Sebagai kekuatan
terdepan, tentara sering kali terlibat
dalam peperangan, yang menyebabkan
meninggalnya banyak tentara. Salah
satu penyebab banyaknya tentara yang
meninggal dalam perang adalah karena
masalah pendarahan. Atas dasar ini, para
peneliti mencoba mencari solusinya, salah
satunya dengan mengembangkan spons
khusus untuk tentara.
Para peneliti di Massachutts Institute
of Technology (MIT) mencoba
mengombinasikan antara bahan kimia
dengan bahan protein pembukaan alami
yang ditemukan dalam darah. Dengan
penggabungan ini, akan dihasilkan spons
yang dapat membekukan darah. Dalam
tes yang dilakukan oleh Ferrosan Medical
Devices di Denmark, spons kecil itu benar-
benar menghentikan pendarahan pada
hewan dalam waktu 60 detik. Para peneliti
masih terus bekerjakeras agar spons ini
dapat digunakan dalam 2 sampai 3 tahun
lagi, sehingga masalah pendarahan hebat
bagi tentara di medan perang dapat
diatasi.
Spons ini nantinya diharapkan tidak hanya
digunakan khusus oleh tentara, tetapi juga
akan diproduksi secara masal sehingga
dapat digunakan oleh masyarakat umum
sebagai alat pertolongan pertama pada
kecelakaan.
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 31
33. dr. Nova Riyanti Yusuf, anggota Komisi IX DPR RI, Februari 2012
melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Nusa Tenggara Barat,
diantaranya mengadvokasi pembebasan seorang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) usia 36 tahun yang telah dipasung selama 14 tahun. ODGJ
tersebut berhasil dilepaskan dan kemudian dibawa oleh petugas
kesehatan ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi. Saat ini masih banyak dari
mereka yang lebih lama dalam pasungan.
BEBASKAN
PASUNG....!
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 33
34. K
ondisi ini, menjadi semakin rumit, ketika masyarakat
dengan pemahamanya sendiri memasung anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Walau sudah
ada pelarangan melakukan pemasungan sejak tahun
1977. Ironisnya, kini ada 18.000 orang dengan masalah
kesehatan jiwa (ODMK) terpasung di Indonesia. Sementara,
Kementerian Kesehatan telah mencanangkan“Indonesia bebas
pasung 2014”. Mungkinkah....?.
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, tentang penemuan
kasus pasung, dari estimasi lebih dari 18.000 ODMK yang
terpasung, baru ditemukan 1020 orang dari 14 provinsi. Dari
jumlah temuan tersebut, baru 834 kasus yang mendapat
penanganan. Tiga besar provinsi yang menemukan ODMK
terpasung berturut-turut yakni: Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Aceh.
Tidak ada kesehatan, tanpa kesehatan jiwa, tutur dr. Nova Riyanti
Yusuf, SpKJ, menutup pemaparan pada acara peran media
dalam pelayanan kesehatan jiwa, Sabtu 6 Oktober 2012 di
Jakarta. Pernyataan itu terasa menyentak, ketika melihat potret
pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia belum memenuhi harapan.
Mulai dari minimnya sarana pelayanan kesehatan jiwa, tenaga
dokter, perawat dan undang-undang kesehatanan jiwa yang
mengaturnya.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Wakil Ketua Komisi IX DPR
RI, Nova Riyanti Yusuf mengatakan“berat”. Kalau melihat kendala
dan tantangan, sulit mencapai Indonesia bebas pasung 2014.
“ Jadi Indonesia bebas pasung baru akan tercapai setelah 2014”,
ujar dokter yang namanya sering disingkat“Noriyu”ini. Bagimana
caranya ?
Hapus diskriminasi
Menurut Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti,
masih banyak dari kalangan masyarakat yang mendiskriminasikan
ODMK, bahkan dari anggota keluarga sendiri. Hal ini akan
membuat semakin sulit bagi ODMK, untuk bersosialisasi kembali
dengan masyarakat, sekalipun sudah normal seperti sediakala.
Tetap saja masih ada anggapan negatif.“ Untuk itu semua pihak
berkewajiban menghapus cara pandang negatif ini dengan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat, sehingga memiliki
cara pandang yang benar terhadap ODMK”. ujar Yeni.
Padahal, kesembuhan ODMK, sangat bergantung dengan
penerimaan anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Seperti
disampaikan NS.Nia Yuniawati Rahmat, S.Kep, seorang perawat
Puskemas Bogor Timur, saat mengunjungi salah satu pasien yang
sudah normal dan bekerja sebagai tukang las besi, di daerah Katu
Lampah Bogor Timur.
Menurut Nia, penerimaan masyarakat, khususnya anggota
keluarga, sangat besar pengaruhnya terhadap kesembuhan
ODMK.“ Penerimaan itu meliputi; keikhlasan menerima ODMK
apa adanya, mendukung dengan tetap menyapa dengan ramah,
Media Utama
foto bersama saat workshop media kesehatan jiwa
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM34
36. mengajak bergaul dengan teman dan tetangga, memberi pujian
setiap perilaku baik dan mengingatkan minum obat secara teratur,
termasuk kontrol ke puskesmas secara teratur pula”ujar Nia.
Menurut Yeni, orang dengan masalah kesehatan jiwa, termasuk
katagori penyandang disabilitas. Mereka salah satu yang
mendapat perlindungan berdasarkan UU No 19 tahun 2011,
tentang pengesahan konvensi hak-hak penyandang disabilitas.
“Dengan Konvensi ini, telah mengubah paradigma orang dengan
disabilitas dari charity based menjadi rights based. Konvensi
ini, bertujuan untuk memajukan, melindungi, dan menjamin
penikmatan semua hak asasi manusia dan kebebasan mendasar
secara penuh dan setara oleh semua orang penyandang disabilitas
dan untuk memajukan penghormatan atas martabat yang
melekat pada diri mereka”ujar Yeni.
Prinsip-prinsip dari konvensi tersebut antara lain: penghormatan
atas martabat yang melekat, otoritas individual termasuk
kebebasan untuk menentukan pilihan dan kemandirian.
Secara umum, konvensi memiliki prinsip :
• Penghormatan atas martabat yang melekat, otoritas individual termasuk
kebebasan untuk menentukan pilihan, dan kemandirian orang-orang;
• Nondiskriminasi;
• Partisipasi dan keterlibatan penuh dan efektif dalam masyarakat;
• Penghormatan atas perbedaan dan penerimaan orang-orang penyandang
cacat sebagai bagian dari keragaman manusia dan rasa kemanusiaan;
• Kesetaraan kesempatan;
• Aksesibilitas;
• Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan;
• Penghormatan atas kapasitas yang berkembang dari anak-anak penyandang
cacat dan penghormatan atas hak anak-anak penyandang cacat untuk
melindungi identitas mereka.
Partisipasi dan keterlibatan penuh dan efektif dalam masyarakat.
Penghormatan atas perbedaan dan penerimaan orang-orang
penyandang cacat sebagai bagian dari keragaman manusia dan
rasa kemanusiaan, kesetaraan kesempatan, aksesibilitas dan
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Menurut Yeni, karena negara-negara yang meratifikasi konvensi
ini, maka negara berkewajiban untuk menjamin dan memajukan
pemenuhan semua hak asasi manusia dan kebebasan mendasar
semua orang penyandang cacat tanpa diskriminasi atas dasar
kecacatan mereka.
“Untuk itu, negara pihak yang berkewajiban untuk mengadopsi
semua langkah legislatif, administratif, dan lainnya untuk
pelaksanaan semua hak yang diakui dalam konvensi ini. Termasuk
mengambil semua langkah yang layak, untuk memperbaiki,
menghapuskan hukum, kebiasaan, dan praktik-praktik yang
diskriminatif terhadap orang-orang penyandang cacat”; tambah
Yeni. Pra
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM36
37. Peran media
Menurut Agus Sudibyo, Komisi Pengaduan Masyarakat Dewan
Pers, ODMK, sering mendapat stigma negatif dari masyarakat.
Mereka sering diperlakukan secara diskriminasi dalam
berbagai hal. Perlakukan masyarakat seperti ini, ada andil dari
pemberitaan media yang tidak tepat dalam menyampaikan
pesan kepada masyarakat.“Hal ini disebabkan tidak pahamnya
wartawan wartawan merupakan manusia ensiklopedis, yakni
pengetahuannya luas, tapi hanya sedikit, termasuk konten
kesehatan jiwa secara utuh. Maklum tidak ada wartawan yang
berlatar belakang dokter atau psikiatri”, ujar Agus.
“Sebenarnya, wartawan tidak berniat buruk, tapi karena
ketidakpahamannya secara utuh, dapat menyebarkan
kesalahpahaman. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi isu-
isu kesehatan secara periodik kepada wartawan, khususnya
kesehatan jiwa, seperti workshop peran media bertema isu
kesehatan”, tambah Agus.
Menurut dr. Pandu, sesepuh ahli kesehatan jiwa, begitu wartawan
menyebut, secara sukarela menyediakan waktu berdiskusi
dengan wartawan.“Tema yang akan diangkat disesuaikan dengan
kebutuhan atau isu yang sedang trend. Untuk saat ini misalnya
terkait dengan tawuran pelajar”, ujar dr. Pandu.
Hal disampaikan saat berbincang-bincang mengikuti workshop
peran media dalam meningkatkan derajat kesehatan jiwa di
Indonesia, 6 Oktober 2012, di Jakarta.
Menurut Agus, kesalahan wartawan menyampaikan pesan
kepada publik juga karena pengaruh trend berita online. Yakni
media yang berusaha menyajikan berita secara cepat. Masing-
masing media berusaha ingin menjadi penyaji berita yang paling
cepat. Karena mengejar cepat, sehingga kode etik jurnalistik
dilanggar.“Seharusnya, walau kejar tayang tetap melaksanakan
kode etik seperti; akurasi , keberimbangan, pemisahan fakta
dan opini, menguji informasi, asas praduga tak bersalah dan
tidak menyalahgunakan profesi. Menghindari prasangka dan
diskriminasi sara, jenis kelamin, orang lemah, miskin, sakit, cacat
jiwa atau cacat jasmani”, ujar Agus.
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 37
38. Hasan Beruntung
ada HindunHasan (34 th), pernah mengalami gangguan jiwa. Kejadianya bermula
dari rasa kecewa yang mendalam saat duduk di bangku SMP. Ia tak
mendapatkan nilai sebagus waktu duduk di bangku SD. Rasa kekecewaan
itu terus berlanjut. Tanpa sadar, hasan mulai tertawa sendiri. Tidak tahu
apa yang ditertawakan. Kemudian berjalan keluar rumah tanpa tujuan.
Hasan sedang mengecat pagar besi ditempat kerja dekat rumahnya
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM38
39. U
ntunglah, Hindun, ibunda Hasan segera menyadari
hal ini dan mengantarkan ke puskesmas Bogor Timur
untuk berobat. Memang tidak mudah membawa
orang yang bermasalah dengan jiwa ke tempat
penyembuhan. Hasan selalu bilang“saya tidak sakit”.
Tapi dengan berbagai cara, Hindun dapat membujuk supaya
bersedia berobat.“San, kamu harus berobat, karena kulitmu
banyak panu, agar kulitmu bersih, nanti cepat dapat jodoh”, ujar
Hindun yang sudah menjanda. Suaminya telah meninggal sejak
Hasan masih umur 8 bulan.
Setelah beberapa kali berkunjung ke Puskesmas Bogor Timur
untuk pengobatan. Hasan bisa di katakan pulih, tetapi harus
tetap minum obat terus menerus. Untuk pemberian obatpun
ibunya harus terus menerus membujuk agar bersedia minum.
“Mendampingi minum obat, butuh ketekunan khusus. Ke ikhlasan
demi seorang anak sembuh total dari gangguan jiwa. Juga doa
yang tidak ada putus-putusnya”ujar Hindun dalam bahasa sunda.
“Saya tak pernah merasa kecil hati atau minder dengan kondisi
Hasan yang bermasalah dengan kesehatan jiwanya. Sebab
ini kehendak Allah, saya hanya berusaha membantu untuk
kesembuhannya. Alhamdulillah, tetangga juga mengerti dan
mendukung untuk kesembuhan Hasan”, aku Hindun
Penanganan pasien gangguan jiwa memang tidak mudah, uang
saja tidak cukup untuk penyembuhan harus ada kepedulian,
terutama dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Contoh
pasien gangguan jiwa lain, dia sarjana, berkeluarga dan
cukup mampu. Mungkin ada pencetus, lalu stres dan tidak
bisa mengelolanya, kemudian stres berkelanjutan. Sementara,
keluarganya tidak membantu dalam pengobatan, bahkan di
cemooh dan di kucilkan, akibatnya semakin parah.
Hasan yang menderita gangguan jiwa kini sudah sembuh dan
dapat beraktifitas kembali ke masyarakat. Ia bekerja sebagai
pengelas pagar di rumah pak Oman Lukman, tetangganya.“Dia
baik, nurut dan rajin kerja”, ujar Lukman.
Lukman, sosok tetangga yang peduli untuk memberdayakan
Hasan sebagai salah satu tenaga kerjanya. Ia berharap dengan
adanya kesibukan, mengurangi kesempatan untuk melamun.
“Gajinya sih tidak seberapa, yang penting ada kesibukan,
sehingga tidak kambuh lagi”, ujar Lukman.
Jadi kesembuhan Hasan, sangat ditentukan dukungan keluarga
terutama ibunya dan orang-orang terdekat seperti tetangga yang
mengajaknya untuk bekerja.
Hasan, 4 bersaudara dan sebagai anak bontot, harus mencari
penghidupan sendiri bersama Hindun. Bekerja sebagai tukang
las, Ia mendapat gaji Rp 30.000/hari. Paling banyak satu bulan
hanya bekerja 10 hari, sisa waktu untuk kegiatan rumah dengan
membuat telor asin. Hasan beruntung ada Hindun, bagaimana
dengan Hasan-Hasan yang lain ?
Hasan berkeinginan membuka las sendiri, berusaha mencari uang
yang banyak untuk menikah. Sebab dengan menikah akan ada
orang lain yang peduli, selain Hindun dan dirinya. Menurut suster
Nia dari Puskesmas Bogor Timur, menikah dapat menyembuhkan
gangguan jiwa.“ Ada banyak kasus perceraian, berujung pada
gangguan jiwa, setelah rujuk kembali, mereka segera sembuh
permanen”, kata suster Nia (Pra,Yn)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 39
40. U
U Kesehatan Jiwa diperlukan untuk melindungi hak-
hak ODGJ dengan memberikan kerangka hukum
untuk mengatasi isu-isu penting seperti integrasi
ODGJ kembali ke masyarakat, peningkatan akses ke
fasilitas pelayanan kesehatan jiwa, perlindungan hak
asasi manusia, seperti hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan
pendidikan, hak untuk mendapatkan perumahan, dan hak untuk
bekerja. Legislasi juga dapat memainkan peran penting dalam
mempromosikan Kesehatan Jiwa dan mencegah gangguan jiwa.
Menurut WHO, hingga tahun 2003 terdapat 25% negara-negara
dengan hampir 31% dari populasi dunia yang belum memiliki UU
Kesehatan Jiwa. Setengah dari UU Kesehatan Jiwa yang berlaku
di seluruh dunia saat ini disahkan setelah tahun 1990, sementara
sekitar 15% dari undang-undang itu diberlakukan sebelum 1960.
Indonesia, sebenarnya telah memiliki UU Kesehatan Jiwa, yaitu
UU nomor 3 tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa. Namun, UU
3/1966 tersebut kemudian dibatalkan oleh UU nomor 3 tahun
1992 tentang Kesehatan yang selanjutnya telah diganti dengan
UU 36/2009.
Menurut anggota DPR RI Komisi IX, dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ
Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa telah masuk dalam
daftar Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) 2009-2014 dan
sejak 30 Agustus 2012 telah ditambahkan ke Daftar RUU Prioritas
2012. Saat ini, draft Naskah Akademik serta draft RUU Kesehatan
Jiwa sedang disusun oleh Biro Perundang-Undangan Sekretariat
Jenderal DPR RI yang juga melibatkan tenaga ahli dari Komisi IX.
Ditargetkan bahwa Naskah Akademik dan RUU Kesehatan
Jiwa tersebut akan diserahkan kepada Komisi IX paling lambat
minggu ketiga Oktober untuk dibahas di dalam internal komisi.
Setelah Komisi IX menyelesaikan pembahasan dan memberikan
persetujuan, maka Naskah Akademik dan RUU tersebut akan
diteruskan ke Badan Legislasi untuk dilakukan proses harmonisasi,
pembulatan, dan pemantapan. Setelah proses di Baleg tersebut,
kemudian Naskah Akademik dan RUU Kesehatan Jiwa akan
Indonesia butuh UU
KesehatanJiwaMelalui kebijakan yang berpihak kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),
Pemerintah dapat membuat perencanaan dan program yang mengarah pada
pelayanan kesehatan jiwa yang lebih baik. Untuk melaksanakan kebijakan,
rencana, dan program tersebut, Pemerintah memerlukan undang-undang yang
baik dan proporsional yang akan menempatkan kebijakan dan rencana dalam
konteks hak asasi manusia yang diterima secara internasional.
diajukan dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk mendapatkan
persetujuan dari seluruh anggota DPR sebagai RUU usul inisiatif
DPR dan siap untuk dibahas dengan Pemerintah.
Tata Tertib DPR RI membatasi pembahasan sebuah RUU antara
DPR dan Pemerintah paling lama dua kali masa sidang dengan
kemungkinan tambahan paling banyak satu kali masa sidang
(satu masa sidang berlangsung sekitar 3 hingga 4 bulan).
“Jadi, jika tak ada aral melintang, maka mudah-mudahan sebelum
ulang tahun ke-68 Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 2013, kita sudah memiliki UU Kesehatan Jiwa”, ujar dr
Nova.
UU Kesehatan Jiwa adalah salah satu kebutuhan hukum
masyarakat yang mendesak untuk dilaksanakan. Saat ini,
peraturan mengenai kesehatan jiwa di Indonesia masih
tersebar luas di berbagai peraturan perundang-undangan dan
belum terkompilasi dalam suatu instrumen kesehatan jiwa
yang menyeluruh. Ini menyebabkan perlindungan terhadap
ODGJ belum optimal. UU Kesehatan Jiwa akan menjadi dasar
hukum bagi ODGJ dan seluruh masyarakat untuk mendapatkan
perlindungan dan pemenuhan hak-hak dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Keberadaan UU Kesehatan Jiwa diharapkan juga dapat menjadi
dasar hukum bagi peningkatan sistem kesehatan mental di
Indonesia, mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif; pemanfaatan tenaga kesehatan jiwa, sampai masalah
perlindungan hukum, baik untuk ODGJ, keluarga ODGJ, maupun
tenaga kesehatan mental yang bersinggungan langsung dengan
ODGJ.
Sebagai perbandingan, berikut adalah beberapa daftar negara
yang telah memiliki UU Kesehatan Mental atau sejenisnya, yaitu
UU Kesehatan Jiwa Korea dan Hukum Publik Italia (1978), Undang-
Undang Kesehatan Mental di Inggris dan Wales (1983), Undang-
Undang Federasi Rusia tentang Pengobatan Psikiatri (1992), UU
Media Utama
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM40
41. Kesehatan Jiwa Belarus (1999), UU Kesehatan Jiwa Jepang (1950),
UU Kesehatan Jiwa Austria dan UU Kesehatan Jiwa Argentina
(1991), UU Kesehatan Jiwa Pakistan (2001), UU Kesehatan Jiwa
Tunisia (1992), UU Kesehatan Jiwa Cina (telah berlaku lebih dari 16
tahun).
Bahkan pada tahun 2005 Sri Lanka menyusun Kebijakan
Kesehatan Jiwa Sri Lanka (2005-2015) dalam menanggapi tsunami
2004 (meskipun dampak tsunami 2004 Di Sri Lanka tidak seberat
seperti yang dirasakan di Indonesia).
SUBTANSI UU KESEHATAN JIWA
Tujuan utama memberlakukan UU Kesehatan Jiwa adalah untuk
memberikan perlindungan yang komprehensif bagi hak-hak
para ODGJ, keluarga mereka, dan tenaga kesehatan jiwa yang
bersinggungan langsung dengan ODGJ serta masyarakat,
terutama yang terlibat dalam pelayanan kesehatan jiwa.
Untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas, UU Kesehatan
Jiwa akan mengatur beberapa substansi penting seperti pedoman
kesehatan jiwa, baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif;
alur penanganan ODGJ yang baik dengan berbasis keluarga,
masyarakat, dan rumah sakit serta koordinasi antar instansi
pemerintah yang terkait dengan pelayanan kesehatan jiwa.
Selain itu, UU Kesehatan Jiwa juga akan mengatur mengenai
sumber daya kesehatan jiwa yang terdiri dari sumber daya
manusia, fasilitas, obat-obatan, teknologi dan produk-produknya,
serta pendanaan kesehatan jiwa; pemeriksaan kesehatan
jiwa untuk kepentingan penegakan hukum; pembinaan dan
pengawasan dari pusat layanan kesehatan yang terlibat dalam
penanganan ODGJ, serta tugas, wewenang, dan tanggung jawab
Pemerintah (Pra, Temmy)
EDISI 38 I OKTOBER I 2012 MEDIAKOM 41