SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Bagian 9:
PENAGIHAN PAJAK
Pengertian Penagihan
Pajak

Dasar-Dasar Penagihan
Angguran dan Penundaan
Pembayaran
Tindakan Penagihan pajak:

1. Surat Tegoran
2. Surat Paksa
3. Penyitaan
4. Pelelangan
•Hak mendahulu Pajak
• Penagihan seketika dan sekaligus
•Pencegahan, Penyanderaan, dan gugatan
• Angsuran dan Penundaan Pembayaran
• Penghapusan Piutang pajak
PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK

Kewenangan yang dimiliki fiskus untuk menagih utang pajak yang tidak dilunasi
oleh Penanggung Pajak yang dilakukan dengan prosedur tertentu berdasarkan
UU.
DASAR HUKUM
PENAGIHAN PAJAK

•UU NOMOR 6 TAHUN 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir (STDT) UU NOMOR 16 TAHUN 2009
MENGENAI KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
(KUP)
• UU NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA STDT
UU NOMOR 19 TAHUN 2000
Subyek dan Obyek Penagihan
Subyek Penagihan pasal 1 angka (3) UU Penagihan
pajak dengan Surat Paksa (PPSP)

Penanggung Pajak :
 orang pribadi atau badan yang bertanggung
jawab atas pembayaran pajak,
 termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak
 menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan
4
OBJEK PENAGIHAN
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)
STP

SKPKB
SKPKBT

SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Peninjauan Kembali
Tidak dibayarnya UTANG PAJAK
Akan menjadi TUNGGAKAN PAJAK
Untuk menegakkan ketentuan UU pajak
dilakukan tindakan penagihan pajak.
UTANG PAJAK
PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
TERMASUK SANKSI ADMINISTRASI BERUPA
BUNGA, DENDA ATAU KENAIKAN YANG
TERCANTUM DALAM SURAT KETETAPAN
PAJAK ATAU SURAT SEJENISNYA
BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN

BIAYA PENAGIHAN PAJAK
1. PELAKSANAAN SURAT PAKSA.
2. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN
PENYITAAN.
3. PENGUMUMAN LELANG
4. PEMBATALAN LELANG
5. JASA PENILAI
6. BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN DENGAN
PENAGIHAN
PEJABAT PENAGIHAN PAJAK
Pejabat ditunjuk oleh:
Menteri Keuangan

DJP DLM HAL INI :
- KEPALA KANTOR PELAYANAN
PAJAK

Pajak Pusat

Gubernur/Bupati/Walikota

- KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROPINSI ; ATAU
- KEPALA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN/KOTA

Pajak Daerah
Tahapan-tahapan WP yang tidak
melunasi pajaknya
1. Surat Teguran/surat peringatan (langkah pertama).
2. Surat Paksa
3. Penyitaan
4. Pelelangan
SURAT PAKSA
(Ps 7 PPSP jo PS.15 PMK NO 24/PMK.03/2008
dengan berkepala

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
• Mempunyai kekuatan eksekutorial.
• Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
a. nama WP/WP&PP
memuat
b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak
d. perintah untuk membayar
Diterbitkan apabila:
• PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST
atau Surat Peringatan;
• Terhadap PP sudah dilaksanakan Penagihan seketika atau sekaligus atau
• PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau
penundaan pembayaran.
PENYITAAN
• Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam
setelah Surat Paksa diberitahukan.
• Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi.
• Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi berasal dari
Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi

• Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP, dan
saksi-saksi
• Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan,
kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
• Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan
• Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP menolak
untuk tanda tangan.
• Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau ditempat
barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, ditempat umum
• Atas barang yg disita ditempel segel sita
TUJUAN PENYITAAN
•
•

•
•

Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan
utang pajak dari Penanggung Pajak.
Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap
semua barang Penanggung Pajak, baik yang berada di
tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan
Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang
penguasaannya berada ditangan pihak lain.
Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak
lain, misalnya disewakan atau dipinjamkan,
sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan
sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, misalnya barang
yang dihipotekan, digadaikan, atau diagunkan.
Pasal 15 UU No. 19/ 1997 Dikecualikan
dari Penyitaan
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang
digunakan oleh PP dan keluarga yang menjadi
tanggungannya;
Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu
bulan beserta peralatan memasak yangb ada dirumah;
Perlengkapan PP yang bersifat dinas;
Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan
PP dan alat-alat yang dipergunakan ut pendidikan,
kebudayaan dan keilmuan;
Peralatan dalam keadaan baik yang masih digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan
jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp 20 juta;
Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh PP dan
keluarga yg menjadi tanggungannya.
Penitipan Barang Sitaan
BARANG
SITAAN
Dititipkan
Penanggung
Pajak

Kecuali
menurut Jurusita perlu disimpan

Kantor

Tempat lain:

Pejabat

Bank, Pegadaian
LELANG
Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan
Pelaksanaan lelang minimum 14 hari setelah pengumuman lelang
Pengumuman lelang:
• Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali
• Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali
• Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus melalui media massa

Pejabat

• mengajukan pemintaan lelang.
• menghadiri pelaksanaan lelang:
- menentukan dilepasnya barang;
- menandatangani Risalah Lelang.
• dan Jurusita pajak beserta keluarganya
dilarang membeli barang sitaan yg
dilelang.

sanksi sesuai
ketentuan yg
berlaku.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd UU
NO. 28 TAHUN 2007

(1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas
barang-barang milik Penanggung Pajak.
(2) Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga,
denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak.
(3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak
mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu
penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak
dan/atau barang tidak bergerak;
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
dimaksud; dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan.
16
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007

(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau
dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau
badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan
dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit,
pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham
atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta
tersebut untuk membayar utang pajak Wajib Pajak
tersebut.

17
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
(Ps 20 KUP jo PS.6 PPSP JO.PS.13 PMK NO.24/PMK.03/2008
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari
semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak

Apabila
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan
atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia;
c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya,
atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau
dikuasainya,atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.

Diterbitkan SPPSS oleh
Pejabat sebelum Surat Paksa:

a. nama WP/ WP dan PP
b. besarnya utang pajak
c. perintah untuk membayar
d. saat pelunasan pajak
• adalah
larangan yang
bersifat
sementara
terhadap
Penanggung
Pajak tertentu
untuk keluar
dari wilayah
Negara
Republik
Indonesia
berdasarkan
alasan
tertentu

SYARAT

• PASAL 29
S.D. 32
UU PPSP

DEFINISI

DASAR HUKUM

PENCEGAHAN

• Penanggung
Pajak yg
mempunyai
utang pajak
sekurangkurangnya
sebesar
Rp100 juta
• diragukan
itikad baiknya

Main Menu
PROSEDUR PENCEGAHAN

USULAN
PENCEGAHAN

USULAN

MENKEU

PENCEGAHAN

1

2
4

KPP/KP PBB

DJP

3

7

6

5
4

5
4

3

2 1SURAT KPD
MENKEH

3
2
KMK TTG PENETAPAN PENCEGAHAN
PP BEPERGIAN KE LN, SALINAN
DIBERIKAN KPD:
1. MENKEH & HAM
2. DIRJEN PAJAK
3. DIR. P4
4. KAKANWIL
5. KPP
6. PP YBS

1
KMK
PENCEGAHAN

20
PENYANDERAAN

(PASAL 33 S.D. 36 UU PPSP)

pengekangan sementara waktu kebebasan
Penanggung Pajak dengan menempatkannya
di tempat tertentu
(Pasal 1 angka 21 uu PPSP)

Penanggung Pajak yg mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya
sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya

Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan, dpt
diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan
21
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN

PENANGGUNG PAJAK
PENANGGUNG PAJAK

BERIBADAH
BERIBADAH

SIDANG RESMI
SIDANG RESMI

PEMILIHAN UMUM
PENGADILAN

PENCEGAHAN & PENYANDERAAN THD PENANGGUNG
PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK
22
PELUNASAN UTANG PAJAK
MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN

PENUNGGAK
PAJAK

YANG MEMBERIKAN
PUTUSAN PENGANGSURAN
ATAU PENUNDAAN

WAJIB PAJAK
PENANGGUNG
PAJAK

1. PASAL 9 UNDANGUNDANG NOMOR 28
TAHUN 2007 TENTANG
KUP
2. PASAL 9 s.d. 12
PERMENKEU NO.
184/PMK.03/2007
3. PERDIRJEN PAJAK NO.
KEP-38PJ.2008

PEJABAT

PENGANGSURAN ADALAH
PELUNASAN HUTANG PAJAK
DENGAN CARA MENYERAHKAN
SEDIKIT DEMI SEDIKIT ATAU
PEMBAYARAN TIDAK SEKALIGUS

SUBJEK
YANG TERLIBAT

DASAR HUKUM

PENGANGSURAN
DAN
PENUNDAAN

SYARAT & ALUR
PROSES PENGANGSURAN &
PENUNDAAN

ATAS NAMA DIREKTUR
JENDERAL PAJAK

DEFINISI

PENUNDAAN ADALAH
PENANGGUHAN ATAU
MENGUNDURKAN UNTUK
SEMENTARA WAKTU
PELUNASAN HUTANG PAJAK
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK

DALUWARSA

SEBAB LAIN
DALUWARSA
1. WP telah meninggal dunia dengan
tidak meninggalkan warisan dan tdk
mempunyai ahli waris;
2. Ahli waris tdk dapat ditemukan lagi;
3. WP tdk mempunyai harta kekayaan
lagi
4. Hak untuk melakukan penagihan
sudah daluarsa setelah lewat waktu 5
tahun setelah tertib tagihan.
Daluarsa penagihan pajak tertangguh apabila:
1. Diterbitkan surat paksa
2. Ada pengakuan utang pajak dari WP baik
langsung maupun tidak langsung;
3. Diterbitkan SKPKB, SKPKBT;
4. Dilakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan.

26
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK

SEBAB LAIN

Misalnya:
* WP pajak tidak ditemukan,
* Dokumen tidak lengkap,
* Keadaan yang tdk dapat
dihindarkan sp bencana
alam, kebakaran.
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007
PP No 80 Tahun 2007
PMK No 24/PMK.03/2008

 UTANG PAJAK &
BIAYA PENAGIHAN
Langsung,
Pos,
Ekspedisi/k
urir dgn
bukti kirim

PENCABUTAN
SITA`

 PUTUSAN
PENGADILAN

LUNAS

SKP
SKPKB
SKPKBT
dll

7
hari

SURAT
TEGURAN

21
hari

SP

2X24 jam






SPMP/
PENYITAAN

14 HARI TDK
LUNAS

PENGUMUMAN DI
MEDIA MASA

 PARATE
EXECUTIE
 DIBERITAHUKAN
OLEH JURUSITA
PAJAK
 DIBUAT BAP SP

PENCEGAHAN



SPMP
JURUSITA + 2 SAKSI
BAP SITA
BRG BERGERAK & BRG TDK
BERGERAK
BRG YG DISITA DILARANG:








DIPINDAHTANGANKAN
DISEWAKAN
DIPINJAMKAN
DISEMBUNYIKAN
DIHILANGKAN
DIRUSAK



Jatuh tempo

PENYITAAN ATAS REK. BANK
& EFEK

PENYANDERAAN

Barang
Bergerak
1X

PENGUMUMAN
LELANG

14 hari

Barang Tdk
Bergerak
2X

PELAKSANAAN
LELANG

SYARAT:
 UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
 DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN
28
TETAP DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakeryeryey
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Bbe Mee
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakWanda Ramadhan
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMkaromah95
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.pptFebi71
 

What's hot (20)

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
4.bea materai
4.bea materai4.bea materai
4.bea materai
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
 

Viewers also liked

Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak Rahma Anggraeni
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Vivi Silvia
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaUniversity of Brawijaya
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakAde Septian
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetRoko Subagya
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Bagus Budiono
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Raja Matridi Aeksalo
 
Media persentasi materi pajak
Media persentasi materi pajakMedia persentasi materi pajak
Media persentasi materi pajakwidytia17
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakFair Nurfachrizi
 

Viewers also liked (20)

Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak
 
Kup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajakKup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajak
 
Kup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiranKup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiran
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajak
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Kup penyidikan
Kup penyidikanKup penyidikan
Kup penyidikan
 
2. subjek pajak
2. subjek pajak2. subjek pajak
2. subjek pajak
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung Pajak
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
 
pp
pppp
pp
 
Media persentasi materi pajak
Media persentasi materi pajakMedia persentasi materi pajak
Media persentasi materi pajak
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 

Similar to PAJAK9

Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxKenBintangRafi
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxzefriwau
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12nandaezio1
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12nandaezio1
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12nandaezio1
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxAtikaSitiAminah1
 
materi keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfmateri keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfputriirtup1
 
Keberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfKeberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfputriirtup1
 
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfSlide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfputriirtup1
 
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanHak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanArridho Abduh
 
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptKetentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptIrmaBoruSitumorang
 

Similar to PAJAK9 (20)

Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
 
Kup I
Kup IKup I
Kup I
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pengadilan Pajak.pptx
Pengadilan Pajak.pptxPengadilan Pajak.pptx
Pengadilan Pajak.pptx
 
materi keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfmateri keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdf
 
Keberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfKeberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdf
 
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfSlide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
 
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanHak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
 
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptKetentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
 
Uu 19 2000
Uu 19 2000Uu 19 2000
Uu 19 2000
 
Hak mendahulu
Hak mendahuluHak mendahulu
Hak mendahulu
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

PAJAK9

  • 1. Bagian 9: PENAGIHAN PAJAK Pengertian Penagihan Pajak Dasar-Dasar Penagihan Angguran dan Penundaan Pembayaran Tindakan Penagihan pajak: 1. Surat Tegoran 2. Surat Paksa 3. Penyitaan 4. Pelelangan •Hak mendahulu Pajak • Penagihan seketika dan sekaligus •Pencegahan, Penyanderaan, dan gugatan • Angsuran dan Penundaan Pembayaran • Penghapusan Piutang pajak
  • 2. PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK Kewenangan yang dimiliki fiskus untuk menagih utang pajak yang tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak yang dilakukan dengan prosedur tertentu berdasarkan UU.
  • 3. DASAR HUKUM PENAGIHAN PAJAK •UU NOMOR 6 TAHUN 1983 sebagaimana telah diubah terakhir (STDT) UU NOMOR 16 TAHUN 2009 MENGENAI KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN (KUP) • UU NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA STDT UU NOMOR 19 TAHUN 2000
  • 4. Subyek dan Obyek Penagihan Subyek Penagihan pasal 1 angka (3) UU Penagihan pajak dengan Surat Paksa (PPSP) Penanggung Pajak :  orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak,  termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak  menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan 4
  • 5. OBJEK PENAGIHAN Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP) STP SKPKB SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding Peninjauan Kembali
  • 6. Tidak dibayarnya UTANG PAJAK Akan menjadi TUNGGAKAN PAJAK Untuk menegakkan ketentuan UU pajak dilakukan tindakan penagihan pajak.
  • 7. UTANG PAJAK PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR TERMASUK SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA, DENDA ATAU KENAIKAN YANG TERCANTUM DALAM SURAT KETETAPAN PAJAK ATAU SURAT SEJENISNYA BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN BIAYA PENAGIHAN PAJAK 1. PELAKSANAAN SURAT PAKSA. 2. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENYITAAN. 3. PENGUMUMAN LELANG 4. PEMBATALAN LELANG 5. JASA PENILAI 6. BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN DENGAN PENAGIHAN
  • 8. PEJABAT PENAGIHAN PAJAK Pejabat ditunjuk oleh: Menteri Keuangan DJP DLM HAL INI : - KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK Pajak Pusat Gubernur/Bupati/Walikota - KEPALA DINAS PENDAPATAN PROPINSI ; ATAU - KEPALA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA Pajak Daerah
  • 9. Tahapan-tahapan WP yang tidak melunasi pajaknya 1. Surat Teguran/surat peringatan (langkah pertama). 2. Surat Paksa 3. Penyitaan 4. Pelelangan
  • 10. SURAT PAKSA (Ps 7 PPSP jo PS.15 PMK NO 24/PMK.03/2008 dengan berkepala “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” • Mempunyai kekuatan eksekutorial. • Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. a. nama WP/WP&PP memuat b. dasar penagihan c. besarnya utang pajak d. perintah untuk membayar Diterbitkan apabila: • PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST atau Surat Peringatan; • Terhadap PP sudah dilaksanakan Penagihan seketika atau sekaligus atau • PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran.
  • 11. PENYITAAN • Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan. • Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi. • Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi berasal dari Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi • Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP, dan saksi-saksi • Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan • Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan • Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP menolak untuk tanda tangan. • Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, ditempat umum • Atas barang yg disita ditempel segel sita
  • 12. TUJUAN PENYITAAN • • • • Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan utang pajak dari Penanggung Pajak. Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap semua barang Penanggung Pajak, baik yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang penguasaannya berada ditangan pihak lain. Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak lain, misalnya disewakan atau dipinjamkan, sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, misalnya barang yang dihipotekan, digadaikan, atau diagunkan.
  • 13. Pasal 15 UU No. 19/ 1997 Dikecualikan dari Penyitaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh PP dan keluarga yang menjadi tanggungannya; Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta peralatan memasak yangb ada dirumah; Perlengkapan PP yang bersifat dinas; Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan PP dan alat-alat yang dipergunakan ut pendidikan, kebudayaan dan keilmuan; Peralatan dalam keadaan baik yang masih digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp 20 juta; Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh PP dan keluarga yg menjadi tanggungannya.
  • 14. Penitipan Barang Sitaan BARANG SITAAN Dititipkan Penanggung Pajak Kecuali menurut Jurusita perlu disimpan Kantor Tempat lain: Pejabat Bank, Pegadaian
  • 15. LELANG Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan Pelaksanaan lelang minimum 14 hari setelah pengumuman lelang Pengumuman lelang: • Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali • Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali • Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus melalui media massa Pejabat • mengajukan pemintaan lelang. • menghadiri pelaksanaan lelang: - menentukan dilepasnya barang; - menandatangani Risalah Lelang. • dan Jurusita pajak beserta keluarganya dilarang membeli barang sitaan yg dilelang. sanksi sesuai ketentuan yg berlaku.
  • 16. HAK MENDAHULU Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd UU NO. 28 TAHUN 2007 (1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang milik Penanggung Pajak. (2) Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak. (3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali terhadap: a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud; dan/atau c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan. 16
  • 17. HAK MENDAHULU Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007 (3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak Wajib Pajak tersebut. 17
  • 18. PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS (Ps 20 KUP jo PS.6 PPSP JO.PS.13 PMK NO.24/PMK.03/2008 Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak Apabila a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu; b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia; c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya,atau melakukan perubahan bentuk lainnya; d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau, e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan. Diterbitkan SPPSS oleh Pejabat sebelum Surat Paksa: a. nama WP/ WP dan PP b. besarnya utang pajak c. perintah untuk membayar d. saat pelunasan pajak
  • 19. • adalah larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu SYARAT • PASAL 29 S.D. 32 UU PPSP DEFINISI DASAR HUKUM PENCEGAHAN • Penanggung Pajak yg mempunyai utang pajak sekurangkurangnya sebesar Rp100 juta • diragukan itikad baiknya Main Menu
  • 20. PROSEDUR PENCEGAHAN USULAN PENCEGAHAN USULAN MENKEU PENCEGAHAN 1 2 4 KPP/KP PBB DJP 3 7 6 5 4 5 4 3 2 1SURAT KPD MENKEH 3 2 KMK TTG PENETAPAN PENCEGAHAN PP BEPERGIAN KE LN, SALINAN DIBERIKAN KPD: 1. MENKEH & HAM 2. DIRJEN PAJAK 3. DIR. P4 4. KAKANWIL 5. KPP 6. PP YBS 1 KMK PENCEGAHAN 20
  • 21. PENYANDERAAN (PASAL 33 S.D. 36 UU PPSP) pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu (Pasal 1 angka 21 uu PPSP) Penanggung Pajak yg mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan, dpt diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan 21
  • 22. PENYANDERAAN TDK BOLEH DILAKSANAKAN PENANGGUNG PAJAK PENANGGUNG PAJAK BERIBADAH BERIBADAH SIDANG RESMI SIDANG RESMI PEMILIHAN UMUM PENGADILAN PENCEGAHAN & PENYANDERAAN THD PENANGGUNG PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK 22
  • 23. PELUNASAN UTANG PAJAK MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN PENUNGGAK PAJAK YANG MEMBERIKAN PUTUSAN PENGANGSURAN ATAU PENUNDAAN WAJIB PAJAK PENANGGUNG PAJAK 1. PASAL 9 UNDANGUNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KUP 2. PASAL 9 s.d. 12 PERMENKEU NO. 184/PMK.03/2007 3. PERDIRJEN PAJAK NO. KEP-38PJ.2008 PEJABAT PENGANGSURAN ADALAH PELUNASAN HUTANG PAJAK DENGAN CARA MENYERAHKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT ATAU PEMBAYARAN TIDAK SEKALIGUS SUBJEK YANG TERLIBAT DASAR HUKUM PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN SYARAT & ALUR PROSES PENGANGSURAN & PENUNDAAN ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL PAJAK DEFINISI PENUNDAAN ADALAH PENANGGUHAN ATAU MENGUNDURKAN UNTUK SEMENTARA WAKTU PELUNASAN HUTANG PAJAK
  • 25. DALUWARSA 1. WP telah meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan dan tdk mempunyai ahli waris; 2. Ahli waris tdk dapat ditemukan lagi; 3. WP tdk mempunyai harta kekayaan lagi 4. Hak untuk melakukan penagihan sudah daluarsa setelah lewat waktu 5 tahun setelah tertib tagihan.
  • 26. Daluarsa penagihan pajak tertangguh apabila: 1. Diterbitkan surat paksa 2. Ada pengakuan utang pajak dari WP baik langsung maupun tidak langsung; 3. Diterbitkan SKPKB, SKPKBT; 4. Dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan. 26
  • 27. ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK SEBAB LAIN Misalnya: * WP pajak tidak ditemukan, * Dokumen tidak lengkap, * Keadaan yang tdk dapat dihindarkan sp bencana alam, kebakaran.
  • 28. ALUR DAN JADWAL PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK Dasar Hukum : UU No 19 Tahun 2000 UU No 28 Tahun 2007 PP No 80 Tahun 2007 PMK No 24/PMK.03/2008  UTANG PAJAK & BIAYA PENAGIHAN Langsung, Pos, Ekspedisi/k urir dgn bukti kirim PENCABUTAN SITA`  PUTUSAN PENGADILAN LUNAS SKP SKPKB SKPKBT dll 7 hari SURAT TEGURAN 21 hari SP 2X24 jam     SPMP/ PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS PENGUMUMAN DI MEDIA MASA  PARATE EXECUTIE  DIBERITAHUKAN OLEH JURUSITA PAJAK  DIBUAT BAP SP PENCEGAHAN  SPMP JURUSITA + 2 SAKSI BAP SITA BRG BERGERAK & BRG TDK BERGERAK BRG YG DISITA DILARANG:       DIPINDAHTANGANKAN DISEWAKAN DIPINJAMKAN DISEMBUNYIKAN DIHILANGKAN DIRUSAK  Jatuh tempo PENYITAAN ATAS REK. BANK & EFEK PENYANDERAAN Barang Bergerak 1X PENGUMUMAN LELANG 14 hari Barang Tdk Bergerak 2X PELAKSANAAN LELANG SYARAT:  UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt  DIRAGUKAN ITIKAD BAIK JANGKA WAKTU: 6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN AKIBAT: UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN 28 TETAP DILAKSANAKAN * KEP / IJIN MENKEU