2. Cinta itu merupakan perasaan yang mesti ada
pada tiap-tiap diri manusia. Ia laksana
setetes embun yang turun dari langit, bersih
dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang
subur, disana akan tumbuh kesucian hati,
keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi,
dan lain-lain perangai terpuji
-Hamka
5. No.
Angkatan
Sastrawan
Karya
Karakteristik
1.
1930
Sutan Takdir
Alisjahbana
Dian Tak kunjung
Padam (1932)
a. Bahasa yang dipakai
adalah bahasa
Indonesia modern
Tebaran Mega kumpulan sajak (1935)
2.
Hamka
b. Temanya tidak hanya
tentang adat atau kawin
Layar Terkembang
paksa, tetapi mencakup
(1936)
masalah yang kompleks,
Anak Perawan di Sarang
seperti emansipasi
Penyamun (1940)
wanita, kehidupan kaum
intelek, dan sebagainya
Tenggelamnya Kapal
(Habis Gelap Terbitlah
Van der Wijck (1939)
Terang, Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck)
Tuan Direktur (1950)
c. Pengaruh barat terasa
Didalam Lembah
sekali, terutama dari
Kehidoepan (1940)
Angkatan ’80 Belanda
Di Bawah Lindungan
d. Aliran yang dianut
Ka’bah (1938)
adalah romantik
idealisme (Pancaran
Cinta)
e.
`
f.
Setting yang menonjol
adalah masyarakat
6. 3.
Armijin Pane
Belenggu(1940)
Jiwa Berjiwa
Gamelan Djiwa kumpulan sajak (1960)
Djinak-djinak Merpati sandiwara (1950)
Habis Gelap Terbitlah
Terang - Terjemahan
Surat R.A. Kartini (1945)
Kisah Antara Manusia kumpulan cerpen (1953)
4.
Anak Agung
Pandji Tisna
Ni Rawit Ceti Penjual
Orang (1935)
Sukreni Gadis Bali
(1936)
I Swasta Setahun di
Bedahulu (1938)
e. Setting yang menonjol
adalah masyarakat
penjajahan (Sandhyakala
Ning Majapahit)
7. 5.
Sanusi Pane Pancaran Cinta (1926)
Puspa Mega (1927)
Madah Kelana (1931)
Sandhyakala Ning
Majapahit (1933)
Kertajaya (1932)
6.
Roestam
Effendi
Bebasari: toneel dalam
3 pertundjukan
Pertjikan Permenungan
7.
Sariamin
Ismail
Kalau Tak
Untung (1933)
Pengaruh Keadaan
(1937)
8. 8.
Tengku Amir
Hamza
Nyanyi Sunyi (1937)
Begawat Gita (1933)
Setanggi Timur (1939)
9.
J.E
Tatengkeng
Rindoe
Dendam (1934)
10.
Fatimah
Kehilangan
Hasan Delais Mestika (1935)
11.
Said Daeng
Muntu
Pembalasan
Karena Kerendahan
Boedi (1941)
12.
Karim Halim
Palawijaya (1944)
9. Sesuai dengan semangat pembaruan bangsa Indonesia
pada waktu itu, maka isi roman pujangga baru juga
menyangkut masalah yang kompleks tidak hanya
menyangkut masalah adat saja, misalnya tentang politik,
sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan
sebagainya.
Pada umumnya cara melukiskan cerita dalam roman
pujangga baru selalu bercorak “romantis idealis”, yaitu
berdasarkan cita-cita pengarang yang terkandung dlam hati
nuraninya.
10. Kelompok II :
> Deby Fauzana
> Rahmat Fitrah Almasni
> Rahmat Lutvi Furqon
> Rinda Febriyolla
THANKS TO : Our Friends in PAPARAXII_GO ^_^