Teknologi reproduksi tumbuhan meliputi hidroponik, kultur jaringan, dan vertikultur. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan air sebagai media tanam. Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan untuk memperbanyak tanaman, sedangkan vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal di ruang sempit.
4. Pengertian Hidroponik
Hidroponik ditemukan oleh DR.W.F Geri Che dari Universitas California tahun 1936. Kata Hidroponik berasal
dari bahasa Yunani yaitu "hydro" yang berarti air dan "ponics" yang artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja.
Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air.
Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi
hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam atau soilless. Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan
pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa
tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
6. BACK
Keuntungan Menanam Tanaman dengan
Sistem Hidroponik
Beberapa keuntungan menanam tanaman dengan sistem hidroponik adalah :
a. Tidak menggunakan lahan yang luas (cocok untuk wilayah perkotaan yang lahan pertaniannya semakin
sempit)
b. Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah
c. Menghasilkan tanaman yang bersih dan bermutu (sifat anakan unggul)
d. Menghemat penggunaan tanah
7. Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata vertical
dan culture yang artinya, teknik budidaya tanaman secara vertikal diruang
sempit dengan memanfaatkan bidang sebagai tempat bercocok tanam,
sehingga penanamannya menggunakan sistem budidaya pertanian secara
bertingkat baik indoor maupun outdoor. Tujuan utama aplikasi teknik
vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin. Teknik
budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan
biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek
atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy,
baby kalian, dan selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu
luas.
Pengertian Vertikultur
8. 1. Wadah yang digunakan dalam pembuatan vertikultur dapat berupa bahan alami seperti bambu, pipa bulat
paralon, talang air, botol dan gelas plastik bekas air mineral, pot maupun polybag yang dibuatkan dudukan/rak.
2. Media tanam yang digunakan dapat berupa tanah, kompos, pupuk kandang, sekam, arang sekam, pasir, zeolit,dll.
3. Penempatan vertikultur dalam ruang pun beragam, ada yang sengaja dibuatkan dudukan dan ada yang ditempel di
dinding, pagar, bahkan jendela. Ada pula yang menggantung, terlebih jika wadahnya memang dari pot gantung.
Yang terpenting adalah bagaimana membuat seluruh tanaman dalam rangkaian mendapat sinar matahari dalam
porsi yang sama. Pengairannya juga demikian, ada yang sudah diatur secara otomatis, ada yang memanfaatkan
gaya gravitasi untuk mengalirkan air dan tentunga secara manual dengan penyiraman secara langsung pada pagi
dan sore hari.
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan:
* Penyiraman harus tetap dilakukan secara regular.
* Sebaiknya gunakan media tanam yang lebih ringan, pada tanah dicampur kompos, arang sekam ataupun pupuk
kandang. Kelebihan arang sekam yang bersifat buffer dapat menetralkan senyawa toksik.
* Karena ruang akar dan media yang terbatas maka perlu pemupukan secara teratur agar tanaman tetap sehat,
lebih baik pupuk cair. Aplikasi pupuk cair dapat dilakukan sekali seminggu dengan menyemprotkan langsung ke daun.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena pada saat itu stomata sedang terbuka.
* Setiap saat melakukan pengamatan terhadap adanya serangan hama dan penyakit. Hal ini penting menyangkut
langkah pengendalian yang kita lakukan.
* Lakukan penggantian media pada periode tertentu seperti ketika media sudah padat atau penuh dengan akar.
Untuk tanaman jangka pendek dapat dilakukan penggantian media pada siklus tiga kali panen. Sedangkan tanaman
jangka menengah tiap dua kali panen. Beda dengan tanaman hias, karena tidak ada panen maka dapat dilakukan rutin
tiap enam bulan.
* Pot gantung yang menggunakan tatakan air juga perlu dibersihkan secara berkala dari endapan media maupun
lumut.
Teknik Budidaya Tanaman dengan
Vertikultur
9. Adapun keuntungan membudidayakan tanaman dengan menggunakan teknik vertikultur adalah :
1. Tidak memerlukan lahan yang luas.
2. Cocok untuk wilayah perkotaan yang lahan pertaniannya sempit dan rumah yang memiliki halaman tidak
luas.
3. Dapat menanam berbagai macam tanaman dalam lahan yang sempit.
4. Tempat hidupnya bisa menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti paralon bekas.
5. Jumlah populasi tanaman bisa lebih banyak pada luasan yang sama dengan sistem budidaya yang
konvensional (di lahan luas/bedengan).
BACK
Keuntungan Budidaya Tanaman dengan
Teknik Vertikultur
10. Kultur jaringan adalah memanfaatkan sifat totipotensi (kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
menjadi individu yang sempurna), yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tumbuhan. Teori
ini digagaskan oleh G.Heberlandt pada tahun 1898, yang berasal dari jerman dan dipopulerkan
oleh Muer, Hildebrant, Ruker. Pada teknik ini, kita hanya membutuhkan bagian tubuh dari
tanaman dan jaringan yang kita ambil untuk dikultur disebut eksplan, contohnya : ujung batang,
ujung daun, dan ujung akar. Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan disebut juga teknik
mikropropagasi atau teknik in vitro.
Pengertian Kultur Jaringan
11. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah :
• Pembuatan media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.Media yang digunakan biasanya
terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol
kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
• Inisiasi
adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering
digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
• Sterilisasi
adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, peralatan yang sudah di
sterilisasi dengan etanol, dan teknisi yang steril.
• Multiplikasi
adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media, untuk menghindari
adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
• Pengakaran
adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur
jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
• Aklimatisasi
adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara
hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan
serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan
bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Teknik Budidaya Tanaman dengan
Kultur Jaringan
12. END
Keunggulan Kultur Jaringan :
• Pengadaan bibit tidak tergantung musim
• Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas
yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
• Bibit yang dihasilkan seragam
• Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
• Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
• Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya
• Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induknya.
• Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
• Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakannya.
Keuntungan Teknik Kultur Jaringan