1. ANGGOTA KELOMPOK :
FIKAR RAHMATILLAH - 12215662
INDRA WAHYUDI - 13215364
MEGAH PAHLETI - 17215540
RETNA NURFATIMAH Z - 15215786
2. Kondisi yang pasti
Informasi yang lengkap
diramalkan secara tepat hasil
dari suatu tindakan
3. Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi / jawaban / hasil.
Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap
Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain, teknik
pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian.
Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model
yang bersifat deterministik.
Biasanya dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah
rutin.
Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
5. Linear Progarmming
metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai suatu tujuan
seperti memaksimumkan keuntungan
dan meminimumkan biaya.
(Siringoringo, 2005).
Dalam model LP dikenal dua macam fungsi
yaitu ;
fungsi tujuan (objective function)
fungsi batasan (constraint function)
6. Asumsi dasar dalam linear programing yaitu :
1. Proportionality, dimana naik turunnya nilai Z (tujuan) dan penggunaan sumber daya
akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatannya.
Contoh : Z = C1X1 + X2C2 + ...........+ CnXn
Penambahan 1 unit X1 akan menaikkan nilai Z sebesar C1, dan seterusnya
2. Additivity, dimana nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau kenaikan
dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa
mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lainnya.
3. Divisibility, dimana output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
4. Deterministic, dimana semua parameter yang terdapat dalam linier programing dapat
diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
Metode penyelesaian program linear :
Metode grafikMetode aljabar Metode simpleks
7. Contoh Kasus
Sebuah perusahaan ingin menentukan berapa banyak masing-masing
dari kedua produk yang berbeda yang akan dihasilkan dengan jam
tenaga kerja yang terbatas agar memperoleh keuntungan maksimum.
Jenis BB & TK Kg BB & Jam TK Maksimum
Kain Sutra Kain Wol Penyediaan (Kg)
Benang Sutra 2 3 60
Benang Wol - 2 30
TK 2 1 40
Keuntungan 40 30
4. Membuat Grafik
1) 2X1 + 3X2= 60
X1 = 0; X2 = 20
X1 = 30; X2 = 0
1) 2X2= 30
X2 = 15
1) 2X1 + X2= 40
X1 = 0; X2 = 40
X1 = 20; X2 = 0
Jawaban :
1. Variable Keputusan :
a. Kain Sutra = X1
b. Kain Wol = X2
2. Menentukan Fungsi Tujuan
Maksimalisasi Z = 40X1 + 30X2
3. Menentukan Fungsi Kendala
2X1 + 3X2 ≤ 60
2X2 ≤ 30
2X1 + X2 ≤ 40
40
20
15
3020
2X2= 30
2X1 + 3X2= 60
2X1 + X2= 40
X2
X1
8. A = (0,0)
B = (20,0)
C = ?
2X₁ + 3X₂ = 60 2X₁ + 10 = 40
2X₁ + X₂ = 40 2X₁ = 30
2X₂ = 20 X₁ = 15
X₂ = 10
D = ?
2X₂ = 30 2X1 + 3X2 = 60
X₂ = 15 2X1 + 3(15) = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15
X1 = 7,5
E = (0,15)
5. Mencari Keuntungan Maks Z = 40X1 + 30X2
A = 40 (0) + 30(0) = 0
B = 40 (20) + 0 = 800
C = 40 (15) + 30(10) = 900
D = 40 (7,5) + 30(15) = 750
E = 40 (0) + 30(15) = 450
6. Kesimpulan :
Dari kelima titik A,B,C,D,dan E yang dibandingkan
ternya titik C-lah yangmemberikan keuntungan yang
maksimal sebesar 900,- apabila mampu
memproduksi kain sutra sebanyak 15 dan kain wol
sebanyak 10.
9. Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis jaringan digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari serangkaian pekerjaan. Masalah-
masalah yang dimaksud antara lain adalah :
Waktu penyelesaian dari serangkaian
pekerjaan
Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan
serangkaian pekerjaan
waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan.
Istilah – istilah dalam analisis jaringan antara lain adalah :
Jalur KritisKejadian Aktivitas
10. ■ Sebelum suatu aktivitas dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya
(yang menjadi syarat) harus sudah selesai dikerjakan terlebih dahulu.
■ Anak panah yang menjadi simbol sebuah aktivitas hanya
menunjukkan arah dan urutan kejadian, jadi panjang pendek dan
bentuknya tidak akan memberi pengaruh apapun.
■ Lingkaran, yang merupakan simbol dari kejadian, diberi nomor
sedemikian rupa sehingga tidak memiliki nomor yang sama dan
sebaiknya berurutan, sehingga dapat menggambarkan urutan
kejadian. Biasanya nomor yang lebih kecil diletakkan di kejadian awal
(permulaan anak panah).
■ Dua buah kejadian (lingkaran) hanya dapat dihubungkan dengan satu
anak panah.
■ Sebuah rangkaian pekerjaan hanya dapat dimulai dan diakhiri dengan
sebuah kejadian (lingkaran).
11. Contoh Kasus
Sebuah perusahaan MAJU TERUS sedang menghadapi masalah dengan
kerusakan mesin produksinya berencana mengganti mesin yang rusak tersebut.
Setelah dialakukan identifikasi, serangkaian kegiatan yang diperlukan dalam rangka
penggantian mesin yang rusak tersebut adalah seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Keterangan
Kegiatan yang
Mendahului
Waktu yang Dibutuhkan
(hari)
A Merencanakan - 10
B Memesan mesin baru A 2
C Menyiapkan mesin B 8
D Pesan material rangka mesin A 4
E Membuat rangka D 3
F Finishing rangka E 1
G Memasang mesin pada rangka C, F 5
Dari masalah perusahaan di atas, berapakah waktu optimal yang diperlukan untuk menyelesaikan
serangkaian pekerjaan penggantian mesin tersebut?
12. Jawab :
b. Jalur Kritis dan Waktu Penyelesaian
A10 + B2 + C8 + G5 = 25
A10 + D4 + E3 + F1 + G5 = 50
A10
B2 C8
D4
E3 F1
G5
a. Gambar Jaringan
Kesimpulan :
Jadi, dari penyelesaian di atas dapat diketahui bahwa waktu penyelesaian yang diperlukan perusahaan Maju
Terus untuk menyelesaikan serangkaian pekerjaan penggantian mesin tersebut adalah 50 hari dengan melalui
jalur A-D-E-F-G.
13. Teori Antrian
Teori antrian dirancang untuk memperkirakan berapa banyak langganan menunggu
dalam suatu garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas
pelayanan dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan
berubah.
Diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun 1909
14. Contoh Kasus :
Penumpang KA datang ke loket mengikuti distribusi poisson dengan tingkat rata-rata 20/jam.
Misal secara rata-rata setiap penumpang dilayani 2 menit dan waktu layanan mengikuti distribusi
eksponensial, maka carilah :
a) Probabilitas kepastian dan jumlah pelanggan dalam system ke-4
b) Rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian (Lq)
c) Rata-rata banyaknya pengantri dalam system (L)
d) Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq)
e) Rata-rata waktu mengunggu dalam system (W)
f) Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam system (Po atau I)
g) Berapa probabilitas pengantri tidak mendapat tempat duduk jika kursi yang disediakan di depan
loket hanya 5 (Pn≥5)
h) Analisis dari penelitian konsultan tersebut
16. KESIMPULAN
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak
alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi keputusan pasti
,keputusan resiko, keputusan tidak pasti, dan keputusan dalam konflik. Suatu keputusan
dalam kondisi pasti apa-bila hasil setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dengan
pasti. Dalam kondisi pasti ini, pengambil keputu-san secara pasti mengetahui yang akan
terjadi dimasa yang akan datang. Kondisi pasti didukung oleh informasi yang lengkap
sehingga diramalkan secara tepat hasil dari suatu tindakan.
Ada beberapa teknik penyelesaian peng-ambilan keputusan kondisi pasti :
Teori AntrianAnalisis JaringanLinear Programming