SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
UC Onliner
April 2014
UC Onliner
April 2014
UC Onliner
April 2014
Editorial
Halo UC onliners,
Bulan April ini, kita akan mengulas
tentang Womenpreneur karena
kita memperingati hari Kartini
sebagai hari emansipasi wanita.
Sejak jaman Kartini, perempuan
Indonesia mempunyai persamaan
hak dengan para laki-laki seperti
bisa ikut memutuskan keputusan
yang diperlukan dalam rumah
tangga, memilih karir yang diminati,
memimpin di permerintahan, bahkan
bisa mempunyai bisnis sendiri.
Saat ini kita bisa melihat banyak
perempuan yang telah berhasil
di dalam berentrepreneur, seperti
Martha Tilaar (bisnis kecantikan),
Merry Riana (motivator), dan Imelda
Sundoro (otomotif dan properti).
Perempuan-perempuan ini telah
menjadi inspirasi para kaum hawa
yang ingin memulai usaha dengan
modal mimpi dan keberanian untuk
mewujudkannya.
Di edisi kali ini ada liputan khusus
dengan Imelda Sundoro dan Junita
Ciputra, perempuan yang menjadi
inspirasi di edisi UC Onliners pada
kali ini. Keduanya menceritakan
pengalaman pribadinya sebagai
entrepreneur di dalam menjalankan
bisnis.
Tidak ketinggalan pula liputan UCEO
gathering yang diadakan pada bulan
April di Surabaya. Dan laporan dari
program-program yang ada di UCEO
seperti Ekspor, The Climbers, PEP,
PEK, dan PER.
Semoga isi dari majalah UC
Onliners edisi Womenpreneurship
ini dapat menginspirasi dan dapat
menumbuhkan semangat wanita
yang ada di seluruh Indonesia untuk
berentreprenur.
Salam Entrepreneur !
Redaksi.
FROM THE EDITOR
Daftar Isi
Being powerful is like being a lady. If you have to tell people you are, you aren’t. –
Margaret Thatcher
Dream, believe, and make it happen ! - Agnes Monica
A woman is like a teabag. It’s only when she’s in hot water that you realize how strong
she is. – Nancy Reagan
Don’t wait for opportunity, become the opportunity. –Baylor Barbee
UC Onliner
Topik Utama
Inspiring Womenpreneur
UCEO News 04
Gathering UCEO Surabaya
10
13
Profil Peserta 15
Junita Ciputra
Imelda Sundoro
05
Artikel
10 Kejutan Mahal yang Anda Hadapi Ketika Bertumbuh
03
UC Onliner Chief Editor
Nur Agustinus - @nuragustinus
Managing Editor
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Editor
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Agitya Kristantoko - @agitya_totoko
Bernardinus Arisandi - @Nduzzt
Staff Accounting
Reny Pebriasari - @gindorrr
Design & Artistic
Rachmat Wijanarko - @kokomin1878
Abraham Imanuel G. - @ciamsoy
Documentation
Samuel Leksono
Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca.
Silahkan kirim via e-mail ke dlearning@ciputra.ac.id
Majalah UC Onliner diterbitkan oleh Continuing Studies Center Universitas Ciputra.
Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala bentuk tanpa izin
tertulis dari redaksi.
Reporter
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Agitya Kristantoko - @agitya_totoko
Bernardinus Arisandi - @Nduzzt
Foto : Michael Lim
Kulit Luar : Koko
Pembaca UC Onliner dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan melalui email
dlearning@ciputra.ac.id
untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email : reny.pebriasari@ciputra.ac.id
04
Jurnal Refleksi
Pentingnya Pendidikan dan Keahlian
Oleh : Pipiet Kinarya
Resensi Buku 17
Testimoni 19
08
Lokasi dan Lingkungan Menentukan Kemajuan
Oleh : Bunda Elsya 09
IDE/ Inspirasi
Sejatinya Kita Adalah Entrepreneur
Oleh : Nur Agustinus 11
07
UC Onliner
April 2014
UCEO News
04
UCEO mengadakan gathering di
Surabaya pada hari Kamis, 10
April 2014, bertempat di kampus
Universitas Ciputra. Acara yang
diadakan yang dimulai dengan makan
bersama dan tersebut dimulai pukul
18.30 WIB. Pembicara dari acara
UCEO gathering adalah Antonius
Tanan (Presiden Direktur UCEO) dan
Poedjiati Tan (Fasilitator program
Pengantar Eentrepreneur Ritel
UCEO) yang membawakan materi
tentang pentingnya pelayanan dalam
bisnis ritel. Ini sesuai dengan tema
utama yakni “Kiat Membangun Bisnis
Ritel”
UCEO gathering yang dilakukan
di Surabaya ini bertujuan agar UC
Onliners bisa mengetahui bagaimana
cara membangun bisnis ritel yang
baik, serta terdapat aktivitas yang
kecil untuk menggali lebih lagi melatih
kreativitas dari sebuah bisnis yaitu
Tambah Kurang Tiru Ubah Kombinasi
yang dikenal dengan singkatan
TaKuTirUKo yang dibawakan oleh
Antonius Tanan. Peserta yang hadir
sekaligus berlatih dengan beberapa
contoh.
Sebelumnya, seorang alumni PER
batch 3 yang juga hadir, yakni Tulik
Setyawati, diminta untuk menuturkan
usahanya yang telah dilakukan di
daerah asalnya, yakni Blitar. Tulik
sebelumnya bekerja sebagai buruh
migran di Hong Kong dan belajar
entrepreneurship secara online di
sana. Kini dia membuka sebuah
rumah baca yang sekaligus memberi
pelatihan membuat kerajinan serta
menjual beberapa barang kebutuhan
rumah tangga.
Dengan dipandu oleh Eric Pramono,
Tulik menceritakan pengalamannya
serta suka dukanya membangun
usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Mimpinya adalah
orang-orang di daerahnya tidak perlu
lagi harus bekerja di luar negeri,
tapi bisa sejahtera di kampung
halamannya sendiri. Tulik menyadari,
dengan bekerja di luar negeri,
mungkin nampaknya enak karena
mendapat penghasilan yang lumayan.
Tapi banyak pengorbanan yang harus
dilakukan. Jauh dari keluarga, suami
dan anak.
Peserta yang hadir oleh Antonius
Tanan juga diminta memberikan ide
kreatif dengan metode TaKuTirUKo
untuk usaha yang dilakukan Tulik.Apa
yang bisa ditambahkan, hal apa yang
bisa dikurangi, dan lain sebagainya.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara
tanya jawab.
Acara UCEO gathering ini diadakan
dengan harapan agar komunitas
UCEO dapat saling mengenal antara
satu anggota dengan anggota lainnya
yang akan berguna untuk individual itu
sendiri. Selanjutnya gathering UCEO
diharapkan agar terus dilakukan oleh
UCEOx di kota manapun agar virus
entrepreneur terus ditularkan kepada
semakin banyak orang. (to)
Gathering UCEO Surabaya
PhotoBy;AbrahamImanuelG.-@ciamsoy
UC Onliner
April 2014
05
Topik Utama
Entrepreneurshipdijamansekarang
sudah menjamur di mana-mana,
baik di kalangan orangtua maupun
anak muda. Dan saat ini sudah bukan
jamannya lagi hanya laki-laki saja
yang berentrepreneur, tetapi saat
ini juga sudah banyak perempuan
yang berentrepreneur. Sudah bukan
waktunya lagi perempuan hanya di
rumah saja untuk menjadi ibu rumah
tangga yang baik, tetapi perempuan
bisa juga menjadi pengusaha.
Perempuan selalu dianggap
sebaiknya di rumah saja untuk
mengatur rumah tangga tanpa ikut
campur tangan dengan urusan
pemasukan keuangan rumah tangga
sebab yang mencari nafkah adalah
laki-laki. Tetapi sejak emansipasi
perempuan yang dilakukan oleh
Ibu kita Kartini, perempuan dapat
melakukan segala sesuatu sesuai
dengan kemampuan termasuk
menjadi seorang entrepreneur.
Perempuan di generasi saat ini
berbeda dengan generasi 10 tahun
yang lalu. Dulu yang notabene
perempuan hanya mengurus anak
dan kebutuhan rumah tangga, tetapi
saat ini tidaklah seperti itu lagi. Atau
yang lebih tidak nyaman lagi ketika
seorang perempuan bekerja di kantor
dengan kondisi sudah menikah
dan sudah mempunyai anak, pasti
waktu yang dipunyai tidak banyak
untuk mengurus rumah tangga dan
anak mengingat jam kerja kantor
yang panjang ditambah lamanya
perjalanan jika tinggal di kota besar
yang sangat padat.
Mempunyai usaha sendiri membuat
waktu fleksibel. Banyak perempuan
yang mempunyai bisnis sendiri bisa
membagi waktu dengan mudah
antara berbisnis dan mengurus rumah
tangga secara bersamaan, hal ini juga
yang membuat perempuan dianggap
mempunyai kekuatan superpower.
Sejak era Kartini, emansipasi
perempuan terus dikumandangkan
agar hak-hak perempuan dapat
disejajarkan dengan para lelaki.
Perempuan lebih bisa menentukan
apa yang ingin dilakukan termasuk
di dalam berbisnis, apa yang ingin
dicapai bersama dalam membangun
rumah tangga, dan perempuan dapat
ikut mengambil keputusan yang
menyangkut rumah tangga.
Para perempuan bisa diberi
bimbingan untuk bisa mandiri dalam
menjalankan bisnis sendiri. Survei
yang dilakukan IPB dan KPP-PA
pada tahun 2011 membuktikan
70% pelaku industri rumahan ada
perempuan membutuhkan bimbingan
dan dampingan lintas sektor
untuk meningkatkan usaha. Para
perempuan ini tidak ingin menjadi TKI
jika mendapat penghasilan tetap Rp
1,2 juta per bulan (Bisnis.com, 2013).
Passion menjadi salah satu faktor
utama yang bisa membuat semua
orang tidak terkecuali seorang
perempuan mampu untuk memulai
usaha yang bisa dijadikan sumber
penghasilan dari keluarga. Semakin
kuatnya passion yang dimiliki
seseorang merupakan pendorong
INSPIRING
WOMENPRENEUR
“Bergaulah dengan para pemenang karena pemenang
memberi pengaruh baik kepada Anda. Sedangkan
pecundang dapat meracuni Anda.” ~ Merry Riana
UC Onliner
April 2014
06
Topik Utama
“To succeed you have to believe in something with such a
passion that it becomes a reality.” ~ Anita Roddick
alami yang tidak dipungkiri bisa
membuat seseorang bisa sukses,
tentunya disertai dengan ketekunan
agar usaha bisa menjadi berhasil dan
tanggung jawab terhadap apa yang
telah dikerjakan.
Contohnya saja Martha Tilaar
yang mempunyai mimpi membuat
perempuan Asia menjadi cantik.
Sebenarnya untuk memulai sebuah
bisnis bagi seorang perempuan
tidaklah sulit, asalkan ada kemauan
yang kuat dari seorang perempuan
untuk maju karena semua usaha
besar dulunya berasal dari usaha kecil
atau mikro. Martha Tilaar memulai
usahanya dengan keberanian dan
mengumpulkan sedikit modal, dan
akhirnya membuka salon yang
berukuran 4x6 meter dan modal yang
kecil. Promosi awal yang dilakukan
hanya dengan menyebarkan brosur
yang dititipkan kepada tukang koran
yang mengantar koran ke rumah
rumah di daerah sekitar rumahnya.
Dan saat ini merk kosmetik yang
dibangunnya telah menjadi salah
satu merk kosmetik yang terkenal di
Indonesia.
Keinginan atau motivasi yang kuat
bisa menjadikan seseorang menjadi
superior di hidupnya. Dengan
motivasi yang kuat pula, seseorang
mampu melewati segala rintangan
baik suka maupun duka, karena
yang ingin dilihat adalah satu titik
yaitu keberhasilan. Perempuan juga
mampu memberikan semangat dan
dorongan kepada orang lain walaupun
dia sendiri sedang mengalami
masalah.
MerryRianamenjadisosokperempuan
yang saat ini juga dikenal sebagai
motivator perempuan no. 1 yang telah
dikenal di Indonesia bahkan di Asia
Tenggara juga dulunya merupakan
seorang wanita yang tidak mempunyai
apa-apa dan bahkan mempunyai
hutang sebesar $40.000. Namun
perempuan yang memulai resolusi
mengenai kebebasan finansial di usia
20 tahun ini mengajarkan pada kita
bahwa jangan takut untuk bermimpi
yang besar. Dan hal ini terbukti
ketika usianya menginjak 26 tahun,
Merry Riana berhasil mendapatkan
$1.000.000 nya yang pertama.
Prestasi ini sungguh membanggakan,
bahkan menjadi motivasi bagi anak
muda dan kaum perempuan dalam
mengejar impiannya.
Membangun karir dari 0 sampai
menjadi besar merupakan hal yang
tidak mudah bagi perempuan yang
merintis seorang diri. Tetapi bekerja
bersama-sama dengan keluarga,
partner, dan rekan kerja seakan
membuat semuanya menjadi mudah
karena kita bisa melaluinya bersama-
sama dengan berbagi bersama dan
membangun bersama demi kebaikan
untuk ke depannya.
Sun Motor Grup, perusahaan yang
menguasai dunia otomotif di lebih dari
30 kota di Indonesia sebagai agen
tunggal. Sun Motor grup didalangi
perempuan tangguh bernama Imelda
Sundoro, yang baginya bekerja adalah
hiburan dan bukan penderitaan.
Perempuan yang memulai usahanya
dari nol bersama dengan suaminya
yaitu usaha jahit, garmen, furnitur,
jual beli mobil bekas, dealer mobil,
sampai ke bidang properti.
Intinya semua pribadi manusia entah
itu orangtua atau anak muda, laki-
laki maupun perempuan semuanya
bisa memulai usaha dengan passion,
mimpi, dan keberanian. Teruslah
berjuang karena di balik semuanya
itu ada kesuksesan yang menunggu.
MarthaTilaar,MerryRiana,danImelda
Sundoro bisa, pasti perempuan-
perempuan lain juga bisa ! (to)
UC Onliner
April 2014
07
Topik Utama
Junita Ciputra
Q: Bisa Ibu ceritakan sedikit awal
bagaimana Ibu terjun ke dunia
entrepreneur?
A: Kalau saya masuk ke dunia
Entrepreneur mungkin karena latar
belakang keluarga, yaitu kita,saya
datang dari keluarga yang sangat
entrepreneurial. Mempunyai ayah
yang visionary dan itu memang
percakapan kita sehari-hari. Memang
selalu tentang bagaimana mengelola
bisnis, bagaimana melakukan usaha-
usaha baru. Jadi bisa dikatakan
masuknya saya ke dunia entrepreneur
itu lebih melalui default. Lahir dalam
keluarga pengusaha dan dibesarkan
dalam percakapan-percakapan
yang selalu mengenai bisnis-bisnis
orang lain, bisnis kami sendiri, makro
ekonomi-makro ekonomi itu adalah
memang makanan kami sehari-hari.
Q: Menurut Ibu Yunita, Apa
halangan terbesar bagi seorang
wanita di dalam kehidupan
berbisnis?
A: Mungkin yang saya melihat
pentingnya adalah balance. Sebab
seperti yang sudah saya katakan,
bahwa seorang wanita waktu dia
menjadi pebisnis. Dia itu harus ulet,
dia harus tekun, dia harus tegas,
dia harus mempunyai leadership.
Yang mana sifat-sifat tersebut
adalah bertentangan dengan apa
yang diharapkan oleh seorang ibu
membesarkan anak-anak, terutama
anak-anak kecil. Jadi bagaimana
caranya waktu wanita itu pulang,
seorang carrier women itu pulang ke
rumah dia itu menjadi seorang mother
yang sifatnya nurturing, supporting,
yang tidak keras, tidak otoriter padahal
di bisnis itu sifat itu kadang-kadang
diperlukan. Nah, ini balancing ini
yang diperlukan oleh seorang wanita
supaya dia berhasil dalam keluarga
dan juga berhasil dalam bisnis.
Q: Apa saran Ibu untuk UC Onliner
terutama para wanita yang ingin
memulai bisnis mereka?
A: Saya pernah berdiskusi dengan
salah satu direktur kami yang juga
mengurusi pengajaran kepada
para TKW. Karena pak Anton ini
sudah mengajar 5 ribu TKW di
Hongkong. Pada akhirnya, yang
pak Anton mengatakan pada saya
dari pengalaman mengajar 5 ribu
orang TKW. Sesudah melewati
training mereka akhirnya memilih
untuk berbisnis yang berhubungan
dengan kewanitaan. Jadi misalnya
banyak dari mereka itu bikin café,
bikin warung, jadi urusan bikin kue
berusaha dengan keahlian yang para
wanita punyai. Nah, mungkin juga
waktu kami membuat training di UGM
itu juga ada seorang ibu yang sangat
berhasil, karena dia melakukan
konfeksi baju bordir baju muslim yang
akhirnya berhasil diekspor ke Timur
Tengah dan sebagainya itu juga
berhubungan dengan kewanitaan.
Maksud saya bisnis itu kita harus
mempunyai passion terhadap itu, dan
banyak wanita mungkin yang sudah
mulai kecil dididik dengan hal-hal
yang berbau kewanitaan, akhirnya
mereka menjadi sangat-sangat baik.
Dan itu menjadikan alasan mereka
waktu mereka berbisnis mereka
mulai dengan sesuatu yang mereka
memang saudah sangat baik mereka
melakukannya. Itu salah satu tips
mungkin untuk para wanita, apa yang
sudah kalian lakukan dengan baik
and passionate about that. Sebab
saya melihat ada 2 tipe entrepreneur.
Tipe pertama adalah entrepreneur
yang melihat peluang dan bisa
masuk ke mana saja asal bekerja
keras, asal tekun, asal berinovasi.
Tapi ada juga tipe entrepreneurship
yang entrepreneurs yang has to be
passionate about it. Kalau dia nggak
passionate , dia nggak akan berhasil.
Jadi itu juga berdasarkan apa yang
mereka sukai. Because kalau anda
passion about it, pasti anda akan
kerja keras sekali untuk itu akan
berinovasi dan malahan sampai
pikiran itu 24 jam itu dikuasai oleh
pikiran bagaimana membuat usaha ini
behasil. Putar otak terus, ini gimana.
Jadi untuk menjadi entrepreneur
apakah anda mempunyai sesuatu
yang membuat anda itu diinspirasi by
the problem atau by the passion atau
by the hobby. Sampai hobi itu memiliki
anda atau problem itu memiliki anda
sampai anda itu berpikir bagaimana
ini sih harus berhasil pokoknya. Itu
mungkin salah satu kunci untuk
keberhasilan. (sl)
ExclusiveInterview
UC Onliner
April 2014
Topik Utama
Q: Bisa Ibu ceritakan sedikit awal
bagaimana Ibu terjun ke dunia
entrepreneur?
A: Saya, sejak umur 9 tahun jadi
anak yatim. Sejak itulah saya melihat
keadaan daripada ibu saya bekerja
sendiri. Saya mempunyai adik 6
orang, jadi di situ tergerak hati saya
untuk membantu sedikit-sedikit
walaupun entah pada mulanya hanya
cuci piring dan lain sebagainya. Pergi
ke pasar untuk beli barang-barang
bekas untuk dijual ke toko. Dicuci
dan lain sebagainya itu itulah yang
permulaan membantu orang tua
untuk menyekolahkan anak-anaknya
semua.
Q: Bisa diceritakan pengalaman
Ibu saat menerima penghargaan
Ernst & Young Special Award for
Entrepreneurial Spirit di tahun
2008?
A: Saya mempunyai keberanian untuk
mengambil langkah, mengambil sikap
dan saya mempunyai visi, mempunyai
imajinasi, aksi – reaction yang cepat
sekali dan tanpa menunda dan penuh
semangat. Tanpa pantang mundur
berganti-ganti dari pekerjaan A ke B
ke C ke D, apapun pekerjannya saya
bisa lakukan, saya kerjakan tanpa
melihat dengan melihat keadaan di
luar bagaimana untuk mendapatkan
sukses, saya tidak hanya satu
macam pekerjaan. Beraneka macam
pekerjaan dan dengan semangat
tahan banting tidak mengenal
waktu, itulah yang membuat saya
mendapatkan award di tahun 2008.
Q: Ibu Imelda juga membangun
Hotel Serba Batik di Solo tahun
2009. Darimana datangnya
inspirasi tersebut?
A: Pada saat itu kan dianugerahi batik
sebagai pertama kali di Indonesia
batik. Tetapi tidak pernah ada yang
memikirkan masalah batik dan
budaya Jawa, untuk itu saya orbitkan
di bekas Bank BHS. Bank BHS pada
muasalnya adalah saya renovasi
sedemikian rupa membuatkan
batik semuanya dari sandal sampai
kimono sampai sprei sampai bed
cover sampai keten sampai dekoratif
dan lain sebagainya sampai tiang-
tiangnya sampai kolom-kolom
sampai plafon. Apapun berupa batik
dan dalam bentukan tembaga, ukir
dan lain sebagainya, sampai fasat
depan pun berupa batik teruntum
seperti yang di Keraton Surakarta.
Itu semuanya saya ciptakan dengan
tambal sulam bukan asli pure-murni
dari baru. Supaya mendapatkan beda
dari pada yang lain. Kalau kita nggak
inovati dan kreatif, banyak pesaing.
Kalau hotel itu terlalu banyak suplay
dan demand nya, tidak seimbang. Jadi
kita harus menciptakan suasana beda
dan digemari oleh dunia untuk wisata.
Jadi itulah Indonesia, mengangkat
kepada batik dan budaya Jawa. Saya
ciptakan di situ, jadi mendapatkan
MURI.
Q: Menurut ibu bagaimana
membagi waktu antara menjadi
women preneur dengan menjadi
ibu rumah tangga yang tentunya
menjadi kodrat wanita?
A: Ya memang kalau di luar jam
kerja saya SMS terhadap staff-
staff kami kan. Kita bisa forward ke
tempat beberapa GM begitu, tetapi
juga harus membagi ya. Istilahnya
mesti pertama kali, mesti anak
sekolah dahulu, bagaimana caaranya
membagi untuk mereka untuk sampai
ke sekolah dengan selamat, mungkin
dengan naik becak pertama kali
PP bukan mobil bukan driver, terus
suami kalau makanan biasa kalau
hanya berdua, bertiga makanan
food court biasa itu ya bisa masakan
biasa seperti orang pelayan cukup.
Jadi membagi itu harus, kita harus
membagi waktu dengan mendidik
sedemikian rupa supaya anak kita
bisa jadi nggak hanya cari duit saja.
Anak kita bisa jadi, jadi orang yang
terhormat dengan terhormat maksud
saya bukan jadi orang amoral. Saya
senang anak-anak semua bermoral
dan bisa dipandang di masyarakat
bukan dalam arti kata materi, tetapi
inner beauty nya itu saya utamakan.
Q : Apa saran Ibu untuk UC Onliner
terutama para wanita yang ingin
memulai bisnis mereka?
A: Saya kira segala pekerjaan itu bisa
diusahakan sejak awal. Tapi untuk itu
yang penting integrity kita harus kuat,
strategi kita harus ada. Entrepreneur
dengan mengambil langkah yang
berani juga harus ada , tentunya
disesuaikan dengan kemampuan
kita dan dilihat dari padakompetitor
kita bagaimana. Dan yang bisa
membangun kita semuanya itu adalah
integrity kita, sikap kita, IQ kita. IQ
dan EQ itu harus selaras dan wisdom
juga dan inner beauty juga ada. Jadi,
kita sukses tidak bisa hanya dilihat
hanya dari teori saja, harus semuanya
berenteng, tanggung semuanya satu
sama lain berkaitan begitu. Saya kira
itu yang harus diwaspadai integrity,
strategi juga harus ada semuanya itu
tidak bisa hanya begitu saja. Banyak
sekali ragamnya, banyak sekali itu
prosesnya panjang, tidak hanya 3
faktor itu. Kalau integrity tidak, tidak
bisa. Karena untuk menciptkan
sumber daya manusia bagaimana
kalau kamu tidak wisdom ya tidak
bisa, kalau kamu untuk permodalan
juga kalau kamu tidak ada integrity
siapa orang mau deket sama kamu,
kita mau partner dengan orang yang
baik-baik kita bisa pilih. Tapi kalau
kamu tidak ada integritynya kita
justru tidak bisa banyak pilihan. Kita
seperti seorang itu kalau cantik kita
jadi uberan banyak orang. Tapi begitu
juga kita harus bisa memilih untuk
cari partner, memilih kita tidaklah
sulit, gampang sekali justru kita yang
disamperin banyak orang. (sl)
08
Imelda Sundoro
ExclusiveInterview
UC Onliner
April 2014
09
Artikel
Pemilihan lokasi sangat penting
bagi usaha yang berhubungan
langsung dengan konsumen.
Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan saat menentukan lokasi
usaha jika rumah tinggal kita tidak
berada di tempat strategis untuk
sebuah usaha:
Pertama: Modal-jika kita memiliki
modal yang cukup,tentu kita bisa
membeli lokasi usaha dan menjadi
hak milik selamanya,tapi jika modal
yang kita pas-pasan tentu kita akan
memilih menyewa tempat usaha dan
itu akan menjadi beban biaya setiap
bulan nya,untuk itu jangan lupa untuk
memasuk kan biaya sewa kedalam
biaya operasional bulanan.biaya
sewa tak akan menjadi masalah
serius jika usaha yang kita bangun
memiliki omset yang tinggi tiap bulan
nya.
Kedua: Konsumen/ Pembeli- lokasi
usaha juga menyesuaikan dengan
konsumen yang akan kita bidik,kita
akan menjual barang atau jasa pada
siapa,barang atau jasa apa yang
sering mereka butuhkan,seberapa
tinggi daya beli mereka.untuk
mengetahui daya beli mereka kita
bisa mempelajari harga yang sudah
di patok para pelaku usaha yang
sudah ada di suatu lokasi.
Ketiga: Pesaing-Jika lokasi usaha
banyak memberikan keuntungan,
tentu akan banyak peminatnya,
dan jika kita ingin membeli lokasi
usaha di tempat seperti itu,kita harus
siapkan strategi untuk memenangkan
persaingan secara sehat.
Keempat: Akses Memilih tempat
usaha juga harus memikirkan
cara konsumen medatangi lokasi
tersebut,semakin mudah di akses
tentu semakin baik suatu lokasi
usaha.
Kelima: Legalitas- Aspek logalitas
penting dalam menentukan lokasi
usaha demi kelancaran usaha itu
sendiri.usaha akan terganggu jika
ternyata tempat yang kita beli atau
sewa itu bermasalah.
Keenam: Lingkungan-lingkungan
tempat usaha harusnya memberikan
nilai tambah bagi pelaku
usaha,lingkungan yang bersih,aman
akan menumbuhkan ide baru untuk
usaha baru sehingga usaha akan
berkembang dengan baik.
Ketujuh: Potensi pengunjung-
percuma membuka usaha di tempat
yang ramai tapi pengunjung kita
hanya beberapa orang karena
lokasi kita yang tersembunyi dari
pandangan pengunjung,misalnya di
pojok belakang pusat perbelanjaan
atau perkantoran atau di sudut
yang jarang di lalui pengunjung.
jadi seberapa banyak pengunjung
yang mengetahui lokasi kita sangat
menentukankelangsunganusahakita.
Keberagaman potensi pengunjung
juga bisa menjadi pertimbangan kita
dalam membuka usaha.
Secara garis besar dalam menentukan
tempat usaha kita harus lakukan kajian
atas suatu lokasi.seberapa lokasi itu
memiliki ke unggulan,kelemahan nya
apa,peluangnya apa dan kendala
yang mungkin terjadi apa, jika kita
membuka usaha di tempat tersebut.
Baik, kiranya itu share ilmu tentang
bagaimana menentukan lokasi usaha,
yang saya dapatkan dari para dosen
Universitas Ciputra Entrepreeurship
Center,semoga bermanfaat.
Bunda Elsya
(Siti Chosidah)
Oleh : Bunda Elsya
Lokasi dan Lingkungan
Menentukan Kemajuan Suatu
Usaha
UC Onliner
April 2014
10
Ketika Anda sedang menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika penjualan sedang meningkat
merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga
berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini sepuluh kejutan yang perlu dihindari.
1. Menjanjikan lebih banyak ― hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak dan minta
supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak
mungkin.
2. Terlambat mengantarkan ― karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak bisa lagi memenuhi batas
waktu. Pelanggan menjadi tidak senang.
3. Mutu bicara ― karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda mengurangi mutu di sana-sini dan, heran
bin ajaib, pekerjaan memang tidak sesuai standart.
4. Pemasok yang lambat ― Anda meneruskan tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah
mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan.
5. Pembayaran yang terlambat ― pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi mimpi buruk bagi Anda.
Karena dikecewakan, mereka lalu menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu.
6. Kurva belajar ― Anda mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi mereka perlu
banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena staff Anda harus melatih mereka.
7. Berebut ruang ― dengan bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda kekurangan
ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan meningkat.
8. Sistemnya berkarat ― barangkali Anda memakai sistem kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang
sangat sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu meningkatkan peralatan.
9. Waktu berjalan ― jarum jam rasanya berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja.
10. Pasangan panik ― tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan
disambut dengan badai pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai.
Tentu saja, menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya perlu waspada terhadap kenyataan
bahwa jika Anda tidak keluar dan berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum mendapatkan
pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan
komputer. Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu
tampaknya bergerak lebih cepat.
Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan.
• Jadwal ― dengan menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak khusus, spreadsheet
atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang
diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan sehingga mereka tahu kapan mereka bisa
mengharapkan Anda akan menyerahkan tugas Anda.
• Berkomunikasi ― pikirkan bagaimana situs e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk
memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian memberitahukan lagi ketika pesanan sudah
dikirim. Kalau ada masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab Anda terus diberi tahu;
perusahaan itu jujur dan realistis. Coba pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif.
• Menilai ― sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Apakah Anda
menyelesaikannya dalam batas waktu dan biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu
penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan kita bisa mengubah apa yang akan terjadi
kelak. Ciptakan budaya perbaikan terus-menerus.
Sumber: Robert Asthon (2006). Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia
10 Kejutan Mahal yang Anda
Hadapi Ketika Bertumbuh
Artikel
Ketika Anda sedang menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika penjualan sedang meningkat
merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga
berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini sepuluh kejutan yang perlu dihindari.
1. Menjanjikan lebih banyak ― hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak dan minta
supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak
mungkin.
2. Terlambat mengantarkan ― karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak bisa lagi memenuhi batas
waktu. Pelanggan menjadi tidak senang.
3. Mutu bicara ― karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda mengurangi mutu di sana-sini dan, heran
bin ajaib, pekerjaan memang tidak sesuai standart.
4. Pemasok yang lambat ― Anda meneruskan tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah
mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan.
5. Pembayaran yang terlambat ― pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi mimpi buruk bagi Anda.
Karena dikecewakan, mereka lalu menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu.
6. Kurva belajar ― Anda mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi mereka perlu
banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena staff Anda harus melatih mereka.
7. Berebut ruang ― dengan bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda kekurangan
ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan meningkat.
8. Sistemnya berkarat ― barangkali Anda memakai sistem kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang
sangat sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu meningkatkan peralatan.
9. Waktu berjalan ― jarum jam rasanya berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja.
10. Pasangan panik ― tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan
disambut dengan badai pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai.
Tentu saja, menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya perlu waspada terhadap kenyataan
bahwa jika Anda tidak keluar dan berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum mendapatkan
pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan
komputer. Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu
tampaknya bergerak lebih cepat.
Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan.
• Jadwal ― dengan menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak khusus, spreadsheet
atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang
diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan sehingga mereka tahu kapan mereka bisa
mengharapkan Anda akan menyerahkan tugas Anda.
• Berkomunikasi ― pikirkan bagaimana situs e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk
memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian memberitahukan lagi ketika pesanan sudah
dikirim. Kalau ada masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab Anda terus diberi tahu;
perusahaan itu jujur dan realistis. Coba pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif.
• Menilai ― sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Apakah Anda
menyelesaikannya dalam batas waktu dan biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu
penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan kita bisa mengubah apa yang akan terjadi
kelak. Ciptakan budaya perbaikan terus-menerus.
Sumber: Robert Asthon (2006). Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia
10 Kejutan Mahal yang Anda
Hadapi Ketika Bertumbuh
UC Onliner
April 2014
11
IDE/ Inspirasi
Saya sangat terkesan dengan
ucapan yang pernah disampaikan
oleh Muhammad Yunus, seorang
entrepreneur sosial asal Bangladesh,
peraih Nobel. “All human beings are
entrepreneurs. When we were in the
caves, we were all self-employed …
finding our food, feeding ourselves.
That’s where human history began. As
civilizationcame,wesuppressedit.We
became ‘labor’ because they stamped
us, ‘You are labor.’ We forgot that we
are entrepreneurs.” Artinya kira-kira,
kita semua adalah entrepreneur.
Saat kita tinggal di gua dulu, kita
semua adalah bekerja untuk diri kita
sendiri… mencari makan, mensuplai
kebutuhan kita sendiri. Itulah sejarah
awal manusia. Ketika peradaban
berkembang, kita kemudian menekan
hal itu. Kita menjadi ‘pekerja’ karena
mereka mencap kita, “kamu adalah
pekerja.’ Kita lupa bahwa kita ini
adalah entrepreneur.
Apa yang diucapkan Muhammad
Yunus ini menggugah diri saya.
Ya, mengapa kita sekarang harus
tergantung pada pemberian orang lain
sebagai pekerja? Manusia memang
telah dibudayakan sedemikian rupa,
entah oleh siapa, barangkali juga
karena sistem perekonomian kita,
bahwa siapa yang menganggur
dianggap sebagai beban. Orang
harus bekerja, sehingga dengan
demikian, dia harus bisa menjadi
manusia yang berguna. Lulus sekolah
harus bekerja. Bahkan bekerja jadi
sebuah tuntutan dan keharusan. Ibu
juga harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga. Bekerja
dalam sebuah sistem, bergabung
dengan sebuah industri, di mana
kemudian terbentuk dua jenis
masyarakat yang berbeda, kaum
borjuis dan kaum proletar. Kaum
borjuis adalah sebuah kelas sosial
dari orang-orang yang dicirikan oleh
kepemilikan modal dan kelakuan yang
terkait dengan kepemilikan tersebut.
Mereka adalah bagian dari kelas
menengah atau kelas pedagang, dan
mendapatkan kekuatan ekonomi dan
sosial dari pekerjaan, pendidikan,
dan kekayaan. Berada di sisi yang
lain adalah kaum proletar, yakni
kelas yang menerima gaji oleh kelas
pertama yaitu kelas majikan. Mereka
bekerja guna memenuhi kebutuhan
mereka sehari-hari. Sedang kelas
majikan bekerja dengan mencari
untung atau laba.
Kehidupan manusia kemudian dibagi-
bagi dalam strata yang bertingkat-
tingkat. Saya tidak ingin membuat
rumit pembahasan ini dengan
membawa kita ke dalam sistem
budaya yang tampaknya membeda-
bedakan manusia. Namun kembali
kepada kata-kata dari Muhammad
Yunus tadi, kita sejatinya adalah
entrepreneur. Sejarah awal manusia
menunjukkan hal itu. Namun kita
menjadi kehilangan keberanian
mengambil resiko, menjadi tumpul
kemampuan kita melihat buruan kita
yang harusnya merupakan peluang,
serta berhenti melakukan inovasi
karena terpenuhinya kebutuhan
kita oleh pihak lain. Kita benar-
benar menjadi tak berdaya, ibarat
singa yang sudah menjadi tua dan
ompong, terlebih kemudian terbiasa
mendapatkan makanan yang sudah
dijatah sehingga kita tak perlu lagi
pusing mencari di luar.
Tapi… kita sejatinya adalah
entrepreneur. Kata-kata itu terngiang
terus, membuat saya lantas bertanya,
mengapa bangsa kita kekurangan
entrepreneur saat ini. Apakah karena
memang disebabkan karena kita
terjajah cukup lama? Atau secara
mental kita terkonstruksi sedemikian
rupa?
Ketika beberapa waktu lalu saya
mampir ke sebuah toko buku, saya
melihat sebuah buku yang ukurannya
cukup besar, berjudul “Pekerdja di
Djawa Tempo Doeloe” karya Olivier
Johannes Raap. Saya melihat satu-
satu gambar foto dari masa lalu
tentang pekerjaan yang dilakukan
oleh bangsa kita. Ada tukang kopi,
tukang es, penjual tebu, penjual
jagung, penjual rujak ulek, penjual
Sejatinya Kita Adalah
Entrepreneur
Oleh : Nur Agustinus
UC Onliner
April 2014
IDE/ Inspirasi
ikan, penjual roti, penjual gulali,
penjual rokok dan masih banyak
lainnya. Ada juga tukang oncom,
penjual gula jawa, pedagang ternak,
penjual singkong. Bahkan ada warung
makan, toko alat kerja, rumah gadai,
pemintal benang, penenun, perajin
topi, perajin keris, emas, kulit, wayang
dan lainnya. Termasuk juga penjual
jasa, mulai dari penatu, tukang
pos, babu, guru, pengemudi becak,
pengemudi perahu, hingga pelacur.
Semua pekerjaan ada fotonya di
sana. Belum lagi pekerjaan yang
berhubungan dengan keahlian seperti
tukang kunci, tukang sepeda, tukang
pijat, tukang jahit, hingga seniman
mulai penari ular, wayang senggol,
artis keroncong sampai dalang.
Kalau saya lihat di buku ini, sejatinya
bangsa kita adalah bangsa yang
mau bekerja keras dan hidup
secara mandiri. Tiap orang punya
keahliannya sendiri-sendiri.
Mungkin juga secara turun temurun.
Sebenarnya, kalau kita kembal ke
sistem peradaban manusia di jaman
dahulu, ketika barter masih terjadi,
maka tiap orang pasti punya sesuatu
untuk dipertukarkan. Nampaknya
ketika alat tukar itu diseragamkan
menjadi uang, yang dicari kini adalah
uang untuk bisa membeli kebutuhan
kita yang lain. Salah satu yang bisa
dijual adalah tenaga atau pikiran.
Akhirnya kita lantas memilih menjadi
pekerja bukan lagi berusaha sendiri.
Saya sependapat betul dengan apa
yang dikatakan Muhammad Yunus.
Seharusnya, kita ini sejatinya adalah
entrepreneur. Namun kita telah lupa,
karena kita telah terlena sedemikian
lama. Saya pikir terlalu naif jika kita
menyalahkan ini karena penjajah.
Tapi betul bahwa pikiran kita dibentuk
dan dikonstruksi secara sosial,
mungkin untuk kepentingan salah
satu pihak agar kita kemudian yang
bekerja untuk mereka lantas membeli
produk mereka juga. Kita harusnya
ingat, menggali kembali jati diri kita,
menelusuri keahlian yang harusnya
bisa kita miliki dan kembangkan,
membangkitkan keberanian kita
untuk mengambil resiko yang terukur
serta mempertajam naluri kita untuk
berusaha, agar ketika kita melihat
sekitar maka kita akan kemudian
berpikir. Sebab sejatinya… kita
adalah entrepreneur!
Salam Entrepreneur.
www.nuragustinus.com
12
UC Onliner
April 2014
13
Jurnal Refleksi
Catatan sebuah pengalaman
Bagaimana pendapatmu akan
pentingnya pendidikan? Apakah
penting, kurang penting atau tidak
penting?
Menurutku, pendidikan itu penting.
Perlu digaris-bawahi, penting baget!
Hak siapa saja yang ingin maju dan
berkembang. Tidak melihat apakah
dia kaya, miskin, buruk, cantik, jelek
dan sebagainya. Termasuk aku yang
TKW/BMI. Ada banyak pembelajaran,
hikmah yang bisa ku petik dan ikuti
selama berada di Hong Kong, di mana
hal tersebut tidak bisa aku dapatkan
di Indonesia. Lebih tepatnya tidak
ada kesempatan dan akses kesana.
Benar tidak?
Aku jadi ingat kata dosennya M.Rifa’i
Rifan, seorang motivator dan penulis
buku best seller bahwa “pendidikan
kita lebih hidup. Karena impian
membuat kita mempunyai harapan.
Selanjutnya harapan itu membuat kita
berjuang untuk bisa mewujudkannya.
Keinginan untuk sekolah itu selalu
membara di dalam dada. Sayang
kesempatan dan sarana tidak
mendukung ketika masih di Indonesia.
But, ketika hidup mengantarkanku
menjadi seorang TKW/BMI Hong
Kong dan kesempatan itu ada,
langsung aku angkut saja. Berbagai
alternatif pendidikan bisa kita pilih
sesuai dengan passion atau minat.
Termasuk kuliah online. Tentu ini
memudahkanku yang statusnya TKW
dengan ruang dan waktu terbatas.
Beruntung aku kenal Mandiri
sahabatku, program pendidikan
praktis kewirausahaan yang di gagas
oleh bank Mandiri. Dari kelas ini pula
yang mengentarkanku kenal dengan
Ciputra Entrepreneurship Center,
lanjut ke kelas ritel dan manajemen
Universitas Ciputra Entrepreneurship
Online (UCEO), Surabaya.
Yuuppp...
Sejak itu mindset-ku jauh berubah.
Banyakhalyangbisaakukembangkan
dari berbagai resourches atau sumber
daya yang ada. Teori efektuasi by
Saraswati, boothstraping, takutiruko,
blue ocean, merubah rongsokan
menjadiemas,taskresking,mengelola
kegagalan, dan banyak lagi materi
kewirausahaan yang bisa kita pelajari
dan terapkan dalam bisnis kita. Bukan
sekedar menjadi pedagang, penulis,
atau profesi apa pun. Tetapi dengan
jiwa entreprenuership kita mampu
mengembangkan seluruh potensi
yang ada.
Masa-masa 4 th di Hong Kong adalah
masa penggemblengan diri. Ini
lompatan mindset yang luar biasa.
Di ikuti dengan berbagai tawaran
yang tidak kuduga sebelumnya.
Dua tahun terakhir menjadi moment
yang mengantarkankanku pada satu
statment bahwa “nothing imposible,
selama kita mau berusaha, belajar
dan berdo’a lebih keras.” Dengan
lantang ku katakan, YES I CAN!
Yang tak kalah penting adalah
PENTINGNYA
PENDIDIKAN & KEAHLIAN
Oleh : Pipiet Kinarya
itu ibarat sebuah pisau. Pisau
itu bisa kau gunakan kapan saja
sesuai kebutuhan. Akan menjadi
tajam atau tumpul tergantung yang
memakainya.”
Nah, jika TKW/BMI NGAMPUS? So,
what?
Impian adalah sesuatu yang membuat
Pipiet dan mentornya, Bapak Teddy Saputra
UC Onliner
April 2014
14
Jurnal Refleksi
keahlian. Mungkin kita tidak punya
gelar sarjana atau doktor, tetapi
dengan mmpunyai keahlian/skill,
maka itu juga sebuah pisau yang
lain. Kita tidak akan tahu kapan
akan menggunakannya. Bisa jadi
tidak sekarang, mungkin di butuhkan
pada saat kepepet. Jadi, selama 4 th
di Hong Kong aku juga membekali
diriku dengan berbagai keahlian
terutama di bidang kerajinan dan
pengembangan diri. Aku tak mau
kepergianku meninggalkan anak dan
suami menjadi sia-sia. Pulang hanya
membawa uang saja, ah itu mah
biasa. Tetapi pulang membawa ilmu,
ketrampilan, keahlian dan mindset
yang berbeda itu membuat aku
pribadi jauh lebih percaya diri.
Jadi, jika ada kesempatan, sarana
yang menunjang dan kamu abaikan
begitu saja, hmmmm.. Nyesel itu
tempatnya di belakang loh! So, yuk
kita c’mon... Memanfaatkan segala
hal untuk pengembangan diri dan
aktualisasi diri. Setuju?
Nah, menjadi TKW/BMI yang smart
bukanlah omong kosong belaka
bukan? Semoga kelak bisa menjadi
“the agents of change” atau agen
perubahan untuk diri sendiri, keluarga
dan lingkungan. Itu harapan dan
impianku yang lain. Its so simple!
Masalah tentu saja banyak sekali
dalam perjalanannya. Pun ketika
sekarang aku sudah mudik ke
kampung halaman, di Indonesia
tercinta. Meski rencana sudah di
kondisi sosial masyarakat kampung
yang psimitif menjadi tantangan yang
harus ku taklukkan. Membuatku harus
beradaptasi lagi dengan Indonesia-
ku (maaf) yang harap maklum dalam
berbagai halnya. Mencari solusinya
dan alhamdulillah, satu per satu
menemukan jalannya.
Ahaaa..
Jaringan net sudah mulai lancar.
Kantor my homepreneur sudah
bisa di tempati. Peralatan dan harta
karun dari Hong Kong juga sudah
datang. Keluarga kelinciku juga mulai
bertambah, dan saatnya berburu
lagi. Dekat dengan Cemplok dan
Cinta, nikmat dr Tuhan-MU yang
mana yang aku dustakan? Syukurku
semakin bertambah, semoga semua
dimudahkan oleh-NYA.
PR masih segunung yang harus
ku selesaikan dengan segala
permasalahannya. So, bismillah..
Say no to malas. Say no tak bisa
dengan percaya bahwa setiap
masalah ada solusinya. Memulai lagi
meski dari nol, so what gitu loh?
Ini pengalamanku. Apa pengalaman-
mu kawan?
http://pipietkinarya.blogspot.com
“Pendidikan itu ibarat
sebuah pisau. Pisau itu
bisa kau gunakan kapan
saja sesuai kebutuhan.
Akan menjadi tajam atau
tumpul tergantung yang
memakainya.” ~ M.Rifa’i
Rifan
susun matang, persiapan sudah
maksimal, toh Indonesia bukanlah
Hong Kong yang segala fasilitas
publiknya nyaman dan lancar. So,
kendala demi kendala terus terang
membuatku pusing tujuh keliling.
Fasilitas publik, ribetnya birokrasi,
tempat di kampung yang cukup jauh
dari kota, jaringan net yang lelet,
UC Onliner
April 2014
Profil Peserta
15
Diana Allan adalah salah satu perserta UCEO yang tinggal
di Jakarta. Saat opening T100 di Jakarta beberapa waktu
yang lalu dia hadir dan terlihat sangat antusias dalam acara
tersebut. “Event ini sangat bagus. Saya datang ke event ini
untuk menambah wawasan dan menambah teman”, ungkap
Diana saat bertemu tim UCEO.
Perempuan yang memiliki usaha bisnis media dan publikasi
serta property ini berharap dengan dia mengikuti online course
T100, dia dapat mengembangkan usahanya dan bisa belajar
lebih banyak dari para entrepreneur di Indonesia. “Saya
berharap untuk teman-teman yang baru mengetahui program
ini, mari segera bergabung secepatnya”, ajaknya.
Dia berharap agar UCEO terus berkembang dan terus
melakukan inovasi dengan menyelenggarakan perkuliahan
online yang aplikatif dan mampu menciptakan entrepreneur
lebih banyak lagi. (ak)
Diana Allan
Pada tahun 1999 Andianto Riyadi berangkat ke
Malaysia meninggalkan kampung halamannya
untuk mencari lapangan kerja sebagai BMI. Pria yang
biasa dipanggil Andri ini mencoba peruntungannya
untuk bekerja di pabrik plastik sebagai operator. Pada
tahun 2012 dia mengenal entrepreneurship melalui
UCDE yang saat itu mengadakan seminar untuk BMI
di Malaysia.
Andri kemudian bertekad untuk merubah nasibnya
dan belajar tentang ilmu entrepreneurship. Pada
akhir tahun 2012, dia mendaftar sebagai peserta PER
(Pengantar Entrepreneur Ritel) Batch yang kedua.
Pria kelahiran Cilacap, 36 tahun silam ini dengan
semangat yang tinggi mengikuti pembelajaran online
yang diadakan Universitas Ciputra. Andri belajar dari
cara menggunakankomputer hingga bisa mengerjakan
setiap tugas dan pembelaran yang diberikan dengan
tekun hingga pada akhirnya dia meraih peringkat tiga
besar pada saat pengumuman kelulusan.
“Andri bersukur karena bisa mengikuti pembelajaran di
UCDE ini justu karena mengikuti pembelajaran ini andri
bertambah wawasannya. Dan dari ilmu Entrepreneur
sendiri sungguh beruntung bisa belajar, di sini Andri
bertambah luas wawasannya tentang Entrepreneur.
Bagaimana caranya memulai usaha, passion,
berinovasi, mendapatkan modal, SWOT, mengerti
tentang Cash Flow, tentang BMC dan masih banyak
lagi”, ungkap Andri dalam blog pribadinya. (ak)
Andrianto Riyadi
UC Onliner
April 2014
Profil Peserta
Ketika membaca bahan ajar dari Bapak Sudhamek di pembelajaran online
T100, ada kata-kata yang sangat menempel di kepala saya, salah satu
falsafah hidup orang Jawa yaitu, URIP IKU URUP : hidup itu harus berfaedah
bagi orang lain.
Saya sangat setuju dengan kata-kata tersebut. Bisnis itu tidak hanya sekedar
dari profit, bisnis itu tidak hanya untuk kepentingan kita sendiri yang dikatakan
share holder. Bisnis itu keberadaannya diperlukan oleh banyak pemangku
kepentingan dan ini semuanya saling merajut tidak terpisah-pisahkan. Kalau
kita melihat kehidupan sesungguhnya adalah sebuah jaringan/ network, maka
kita kemudian melihat bisnis itu tidak dengan cara yang dangkal. Kalau kita
melihat bisnis itu hanya persoalan profit atau hanya kepentingan stake holder
tertentu lebih komplitnya share holder, atau kemudian bisnis itu diadakan
adalah untuk kepentingan manusia semata-mata, maka di situlah kemudian
bisa terjadinya ketidakharmonisan dengan lingkungan kita terutamanya alam.
Saat ini walau berjalan agak lambat, saya berusaha untuk tetap dengan visi
dan misi saya, bahwa saya menjalankan usaha batik ini tetap berpedoman
“hanya menggunakan batik cap atau batik tulis” sebagai bentuk penghargaan
saya kepada pengrajin-pengrajin batik di luar sana. Walau di daerah Manado
ini belum banyak yang mengerti tentang perbedaan macam-macam batik,
sehingga menjadi PR yang lumayan berat bagi saya untuk mengenalkan
pakaian-pakaian dengan kain-kain tradisional maupun batik. Saya juga
berencana untuk bekerja sama dengan pengrajin-pengrajin lokal Manado
untuk pemasangan asesoris sehingga saya dapat memberikan kontribusi
untuk masyarakat sekitar juga. (ak)
Poppy Anandita
16
Pria kelahiran Belawan, 13 September 1985 ini telah mengikuti
beberapa pembelajaran Universitas Ciputra Entrepreneurship
Online (UCEO). Walaupun pria ini sibuk dengan aktivitas
pekerjaannya, tetapi dia tetap menyempatkan diri untuk mengikuti
pembelajaran entrepreneurship mulai dari Entrepreneurship Ciputra
Way (ECW), Tumbuh 100x (T100). Dan pria yang saat ini tengah
mengikuti program Pengantar Entrepreneurship (PEP) untuk
memperdalam bisnis travel. Dan yang tidak kalah penting pria yang
pernah bekerja selama 8 tahun di Bali ini sedang menjalankan bisnis
restorannya di Medan yang diberi label Ayam dan Bebek Tulang
Lunak Anak Medan.
Menurut Zulfan banyak sekali manfaat yang ia rasakan setelah
mengikuti materi pembelajaran di UCEO. Menurut dia, UCEO
adalah suatu wadah positif dimana seseorang yang menginginkan
kesuksesan harus mengerti langkah awal yaitu meningkatkan
kualitas diri dan hal tersebut menuntun kepada kesuksesan yang
akan datang dari segala arah. (to)
Zulfan Effendy
UC Onliner
April 2014
Resensi Buku
Penulis : Ilman Akbar
Penerbit: Metagraf, 2013
ISBN : 978-602-9212-81-5
Buku ini merupakan kumpulan kisah-kisah dari pebisnis muda yang sangat
menginspirasi untuk meraih kesuksesan. Ilman akbar mencoba membuka
wawasan pembaca terhadap pebisnis-pebisnis yang sukses bahkan pada saat masih
pada usia muda. Deskripsi muda pada buku ini yang dimaksud adalah usia dibawah
30 tahun yang mana telah memiliki usaha atau bisnis dan bisa menginspirasi para
pembaca. Buku ini mampu mengajak anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk
ikut menjadi pengusaha, dan memulainya sejak dini. Profil 101 pengusaha muda ini
diperoleh berdasarkan survey dari kriteria pebisnis muda yang telah memenangkan
berbagai kompetisi bisnis tingkat nasional dan profilnya sering muncul di berbagai
media.
Buku ini terdiri dari empat bab. Dimana pada bab dua terdapat 101 nama-nama young entrepreneur yang bisa
menginspirasi pembaca melalui kisah suksesnya dalam memulai dan menjalankan suatu bisnis. Salah satu contohnya
adalah Reza Nurhilman. Siapa yang tidak mengenal produk keripik singkong pedas dengan nama merk Maicih? Tentu
kita semua mengenalnya. Ya, keripik pedas yang berasal dari bahan dasar singkong ini telah terkenal luas di kalangan
masyarakat. Reza adalah pionir founder keripik singkong Maicih ini. Inovasi tidak harus melulu mengenai produk,
akan tetapi bisa melalui inovasi dalam hal memasarkannya (marketing). Reza mempunyai ide dalam memasarkan
produknya ini yaitu melalui media social (twitter dan facebook) dengan cara menjualnya secara eksklusif di tempat yang
berbeda-beda setiap harinya, sehingga secara tidak langsung mengharuskan penggemar keripik Maicih ini untuk selalu
memantau facebook dan twitter untuk mencari lokasi penjualan keripik Maicih. Cara pemasaran yang bisa dibilang
sedikit berbeda ini telah berhasil membuat keripik Maicih terkenal dan banyak dibicarakan orang.
Pesan yang ingin disampaikan oleh buku ini adalah saran untuk memulai suatu usaha/bisnis sejak usia muda. Karena
kalau bisa sukses di usia muda, kenapa harus menunggu sampai usia tua? Namun juga jangan meniru apa yang telah
dilakukan oleh 101 pebisnis muda pada buku ini. Karena walaupun pebisnis tersebut berhasil, bukan jaminan bahwa
kita juga akan berhasil jika kita meng-copy paste usaha mereka. Kunci keberhasilan itu tercapai karena banyak faktor,
maka dari itu teruslah berfikir kritis dan kreatif di bidang apapun dalam usaha anda. (rp)
The Case Method : Mendidik Manajer ala Harvard
Penulis : Hadi Satyagraha
Penerbit : Erlangga, Jakarta 2013
Buku ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan oleh mayoritas
sekolah bisnis terkemuka di dunia. Hadi Satyagraha yang telah menulis
buku ini ingin membuka wawasan pembaca bahwa pada saat ini, sekolah-
sekolah bisnis sudah menggunakan Metode Kasus (Case Method), yang mana
Case Method ini diadopsi dari pionir pemakai pertamanya yaitu dari Harvard
Business School, Amerika. Dimana cara ini merupakan titik keberhasilan
dalam mendidik calon-calon manager karena terbukti sangat efektif. Metode ini
mengutamakan pendekatan pembelajaran secara aktif (active learning) yang
berorientasi kepada pembelajar (student-centered).
Buku ini terdiri dari tujuh bab dan disertai dengan lampiran gambar serta tabel
sebagai media pendukung penjelasan materi dalam buku ini. Pada awalnya
buku ini menjelaskan mengenai managemen dan manager, kemudian tujuan
pendidikan manager, metode kasus, keunggulan metode kasus, belajar dengan
metode kasus, serta mengajar dengan metode kasus. Buku ini sangat lengkap
bagi pembaca yang ingin belajar dari awal menerapkan metode kasus tersebut
101 Young CEO :
Menggali Rahasia Sukses 101 Pebisnis
Muda Indonesia di Bawah Umur 30
17
UC Onliner
April 2014
Resensi Buku
Komunikasi Bisnis :
Peran Komunikasi Interpersonal
dalam Aktivitas Bisnis
Penulis : Drs. Suharsono, M.Si & Lukas Dwiantara, SIP, M.Si
Penerbit : Center of Academic Publishing Service (CAPS),
Yogyakarta 2013
ISBN : (10) 602-9324-35-7
(13) 978-602-9324-35-8
Buku yang merupakan karangan dari Suharsono dan Lukas Dwiantara ini mencoba
menyampaikan dan menjelaskan mengenai upaya dalam mempermudah
dan menambah wawasan di bidang komunikasi bisnis, baik untuk mahasiswa
maupun profesi/praktisi bisnis. Pengetahuan mengenai ilmu komunikasi dirasa
sangat penting jika kita ingin membangun sebuah bisnis. Pada buku ini penulis
ingin menekankan pada peran komunikasi interpersonal dalam aktivitas bisnis.
Komunikasi interpersonal ini sangat bersifat alamiah, jadi walaupun perkembangan
teknologi sudah sangat canggih, namun komunikasi secara langsung (tatap muka)
lebih disukai oleh beberapa individu masyarakat. Sama halnya dengan bisnis, walaupun pada saat ini sudah didukung
oleh berbagai media, namun orang akan lebih suka jika aktivitas bisnis dapat dilakukan secara langsung.
Di dalam buku ini terdapat 10 bab, dengan masing-masing penjelasan mengenai komunikasi bisnis di tiap babnya.
Buku ini menjelaskan mulai dari definisi mengenai apa itu komunikasi, kemudian model, bentuk, dan fungsinya. Dalam
buku ini dijelaskan juga mengenai hambatan dalam berkomunikasi, jenis-jenis komunikasi (verbal dan nonverbal),
komunikasi interpersonal dalam bsnis, komunikasi antar budaya dalam bisnis, rapat dalam aktivitas bisnis, presentasi
dan retorika, korespondensi dalam bisnis, serta bab terakhir buku ini menjelasakan mengenai proposal dan laporan
dalam bisnis.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, di dalam buku ini dijelaskan bahwa definisi dari komunikasi interpersonal adalah
bentuk komunikasi tatap muka secara langsung, baik yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan
kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari pelajaran atau ilmu
mengenai komunikasi bisnis secara langsung ini. Jadi wawasan mengenai komunikasi bisnis ini perlu sekali diketahui
jika ingin memulai dan menjalankan suatu bisnis. (rp)
18
kedalam tahap managerial dalam berbisnis. Metode kasus sangat diperlukan sebagai sarana pendukung teori, karena
jika hanya dengan teori, maka bisnis tidak akan maju dan berkembang kecuali jika kita belajar secara langsung
menangani sebuah hambatan dan belajar bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Buku ini layak untuk dibaca karena selain berisi penjelasan dan wawasan yang menambah pengetahuan pembaca, buku
ini juga ditulis oleh penulis yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya. Buku ini juga merupakan buku komprehensif
pertama yang diterbitkan ke dalam Bahasa Indonesia, yang mana telah menguraikan secara menyeluruh mengenai
Metode Kasus dalam perkuliahan. Yang terakhir, buku ini juga telah mendapat banyak dukungan dari dosen/pengajar
di kampus-kampus ternama sehingga tidak diragukan lagi isi dari buku ini sangatlah bermanfaat bagi pembaca. (rp)
UC Onliner
April 2014
19
Testimoni
UC Onliner
Maret 2014
Saya juga terinspirasi sekali dari ibu Martha Tilaar. Bagaimana ia membangun
bisnisnya dari sebuah salon kecil, dengan hanya menebar brosur bertuliskan
american licensed beautician would like to serve you dalam bidang kecantikan.
Sehingga datang pelanggan – pelanggan yang membuat nama salon tersebut
makin mencuat. Saya juga kagum sekali akan inovasi yang tanpa batas dari beliau,
kejujurannya dalam menjalankan bisnis dan keuletannya dalam menghadapi
berbagai cobaan. Dan saya juga sangat terinspirasi sekali bagaimana beliau
memulai usahanya dengan berpikir dari apa yang ada dirinya dipadukan dengan
kerinduannya memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sehingga memberi nilai
tambah untuk mempercantik wanita Indonesia. Visi yang sangat mulia sekali dari
Ibu Martha Tilaar.
Poulus Leonardo, Peserta T100
http://poulusleonardo.wordpress.com/2014/04/05/resource-management-mggu-iii-
uceo-kuliah-enterpreneur-online-dari-ciputra/
Banyak pelajaran dan materi yang telah kita terima. Saya lebih mengerti dan
tahu lebih banyak mengenai destinasti-destinasi wisata di Indonesia mau-
pun luar negeri, walau hanya melalui internet saya senang untuk lebih mengenali
beberapa wisata dunia. Pikiran menjadi lebih terbuka untuk bisa mengenali pelu-
ang-peluang wisata di sekitar kita. Lebih banyak teman yang bisa kita ajak untuk
sharing mengenai wisata.
Manfaat usaha yang telah saya dapatkan adalah, saya bisa melihat peluang2
usaha di sekitar saya. Misalnya saat ini saya telah memulai membuka city tour
untuk wilayah jogjakarta, bali, dan jawa timur. Ide itu muncul setelah saya mempe-
lajari materi wisata tentang usaha2 yang bisa di jalankan dengan ilmu pariwisata.
Hanya dengan modal 2 mobil yang sedang nganggur di rumah dan saudara yang
saat ini sedang membangun kampung wisata saya bekerjasama dengannya untuk
membuka jasa city tour di jawa timur.
Demikian jurnal refleksi saya mengenai pengantar ilmu pariwisata, sangat berman-
faat sekali ilmunya.
Jessica Saiful Rohman, Peserta PEP batch 1
Proses perubahan ini menjadi sangat penting karena supaya tadi, kalau kita
mengharapkan suatu hal yang berbeda dengan cara yang sama, sebetulnya
itu akan menjadi omong kosong. Kita harus bisa berubah kalau kita melakukan hal
yang berbeda. Kita tidak bisa hanya berputar-putar di roda putar seperti tikus putih
atau hamster yang bermain berputar-putar saja. Kita harus bisa melangkah keluar
membuat perubahan dan menciptakan kemenangan untuk bisa mencapai hasil
yang baik dan bisa tumbuh seratus kali.
Double applause untuk T100 dan terima kasih tak terhingga untuk UCEO yang
telah membagikan ilmu smoga kebaikan akan dibalas dengan kebaikan yang
berlimpah. Amin
Subchan, Peserta T100
http://subchanra.blogspot.com/2014/04/jurnal-minggu-ke-6.html
UC Onliner
April 2014

More Related Content

What's hot

Pengusaha sukses menengah di indonesia
Pengusaha sukses menengah di indonesiaPengusaha sukses menengah di indonesia
Pengusaha sukses menengah di indonesiaVJ Asenk
 
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Naneth A. Ekopriyono
 
Potentia edisi 14
Potentia edisi 14 Potentia edisi 14
Potentia edisi 14 Vonny Wiyani
 
Sebi social entrepreneurship
Sebi social entrepreneurshipSebi social entrepreneurship
Sebi social entrepreneurshipMuhammad Zen
 
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKM
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKMBagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKM
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKMKanaidi Ken Part II
 
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?Kanaidi Ken Part II
 
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi Bisnis
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi BisnisBiografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi Bisnis
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi BisnisMuhammad Hafizh
 
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Jumadi Subur
 

What's hot (14)

Pengusaha sukses menengah di indonesia
Pengusaha sukses menengah di indonesiaPengusaha sukses menengah di indonesia
Pengusaha sukses menengah di indonesia
 
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
 
Trri sumono
Trri sumonoTrri sumono
Trri sumono
 
Ti saraswatiap
Ti saraswatiapTi saraswatiap
Ti saraswatiap
 
Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial
 
Kepepet
KepepetKepepet
Kepepet
 
Potentia edisi 14
Potentia edisi 14 Potentia edisi 14
Potentia edisi 14
 
POTENTIA 14
POTENTIA 14POTENTIA 14
POTENTIA 14
 
PKMM
PKMMPKMM
PKMM
 
Sebi social entrepreneurship
Sebi social entrepreneurshipSebi social entrepreneurship
Sebi social entrepreneurship
 
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKM
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKMBagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKM
Bagaimana menumbuhkan Jiwa Kewirausahan dan Koperasi & UMKM
 
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?
Apa saja perbedaan antara Koperasi dan Badan Usaha lainnya?
 
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi Bisnis
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi BisnisBiografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi Bisnis
Biografi Chairul Tanjung Lengkap – Inspirasi Bisnis
 
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
 

Similar to Inspirasi dari Wanita-Wanita Berprestasi

UC Onliner 4
UC Onliner 4UC Onliner 4
UC Onliner 4UCEO
 
Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014UCEO
 
MEKAR Newsletter ed.04 - 21 April 2014
MEKAR Newsletter  ed.04 - 21 April 2014MEKAR Newsletter  ed.04 - 21 April 2014
MEKAR Newsletter ed.04 - 21 April 2014Mekar Net
 
UC Onliners edisi 6 (Juli - Agustus)
UC Onliners edisi 6  (Juli - Agustus)UC Onliners edisi 6  (Juli - Agustus)
UC Onliners edisi 6 (Juli - Agustus)Tiffany Oktoriana
 
UC Onliner 6
UC Onliner 6UC Onliner 6
UC Onliner 6UCEO
 
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...opurwitasari
 
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015LAZNas Chevron
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Nur Agustinus
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3UCEO
 
Winning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder ProfileWinning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder ProfileLaila Asri
 
Majalah UC Onliner, Februari 2014
Majalah UC Onliner, Februari 2014Majalah UC Onliner, Februari 2014
Majalah UC Onliner, Februari 2014Nur Agustinus
 
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015UCEO
 
konsep dasar kewirausahaan _2017
konsep dasar kewirausahaan _2017konsep dasar kewirausahaan _2017
konsep dasar kewirausahaan _2017irvan sidik
 
UC Onliner 2
UC Onliner 2UC Onliner 2
UC Onliner 2UCEO
 
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015Entrepreneur Way #10 - Mei 2015
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015UCEO
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)Diana Amelia Bagti
 
Chairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptChairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptDea Daulika
 

Similar to Inspirasi dari Wanita-Wanita Berprestasi (20)

UC Onliner 4
UC Onliner 4UC Onliner 4
UC Onliner 4
 
Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014
 
MEKAR Newsletter ed.04 - 21 April 2014
MEKAR Newsletter  ed.04 - 21 April 2014MEKAR Newsletter  ed.04 - 21 April 2014
MEKAR Newsletter ed.04 - 21 April 2014
 
UC Onliners edisi 6 (Juli - Agustus)
UC Onliners edisi 6  (Juli - Agustus)UC Onliners edisi 6  (Juli - Agustus)
UC Onliners edisi 6 (Juli - Agustus)
 
UC Onliner 6
UC Onliner 6UC Onliner 6
UC Onliner 6
 
Upload
UploadUpload
Upload
 
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...
2, kwh, oktaviana purwitasari, hapzi ali, putri tanjung, universitas mercubua...
 
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015
NEWSLETTER LAZNas Chevron Karyawan Muslim Chevron Rumbai 2015
 
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3
 
Winning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder ProfileWinning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder Profile
 
Majalah UC Onliner #2, Februari 2014
Majalah UC Onliner #2, Februari 2014Majalah UC Onliner #2, Februari 2014
Majalah UC Onliner #2, Februari 2014
 
Majalah UC Onliner, Februari 2014
Majalah UC Onliner, Februari 2014Majalah UC Onliner, Februari 2014
Majalah UC Onliner, Februari 2014
 
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
 
konsep dasar kewirausahaan _2017
konsep dasar kewirausahaan _2017konsep dasar kewirausahaan _2017
konsep dasar kewirausahaan _2017
 
UC Onliner 2
UC Onliner 2UC Onliner 2
UC Onliner 2
 
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015Entrepreneur Way #10 - Mei 2015
Entrepreneur Way #10 - Mei 2015
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
 
Chairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptChairul tanjung ppt
Chairul tanjung ppt
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Inspirasi dari Wanita-Wanita Berprestasi

  • 3. UC Onliner April 2014 Editorial Halo UC onliners, Bulan April ini, kita akan mengulas tentang Womenpreneur karena kita memperingati hari Kartini sebagai hari emansipasi wanita. Sejak jaman Kartini, perempuan Indonesia mempunyai persamaan hak dengan para laki-laki seperti bisa ikut memutuskan keputusan yang diperlukan dalam rumah tangga, memilih karir yang diminati, memimpin di permerintahan, bahkan bisa mempunyai bisnis sendiri. Saat ini kita bisa melihat banyak perempuan yang telah berhasil di dalam berentrepreneur, seperti Martha Tilaar (bisnis kecantikan), Merry Riana (motivator), dan Imelda Sundoro (otomotif dan properti). Perempuan-perempuan ini telah menjadi inspirasi para kaum hawa yang ingin memulai usaha dengan modal mimpi dan keberanian untuk mewujudkannya. Di edisi kali ini ada liputan khusus dengan Imelda Sundoro dan Junita Ciputra, perempuan yang menjadi inspirasi di edisi UC Onliners pada kali ini. Keduanya menceritakan pengalaman pribadinya sebagai entrepreneur di dalam menjalankan bisnis. Tidak ketinggalan pula liputan UCEO gathering yang diadakan pada bulan April di Surabaya. Dan laporan dari program-program yang ada di UCEO seperti Ekspor, The Climbers, PEP, PEK, dan PER. Semoga isi dari majalah UC Onliners edisi Womenpreneurship ini dapat menginspirasi dan dapat menumbuhkan semangat wanita yang ada di seluruh Indonesia untuk berentreprenur. Salam Entrepreneur ! Redaksi. FROM THE EDITOR Daftar Isi Being powerful is like being a lady. If you have to tell people you are, you aren’t. – Margaret Thatcher Dream, believe, and make it happen ! - Agnes Monica A woman is like a teabag. It’s only when she’s in hot water that you realize how strong she is. – Nancy Reagan Don’t wait for opportunity, become the opportunity. –Baylor Barbee UC Onliner Topik Utama Inspiring Womenpreneur UCEO News 04 Gathering UCEO Surabaya 10 13 Profil Peserta 15 Junita Ciputra Imelda Sundoro 05 Artikel 10 Kejutan Mahal yang Anda Hadapi Ketika Bertumbuh 03 UC Onliner Chief Editor Nur Agustinus - @nuragustinus Managing Editor Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana Editor Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana Agitya Kristantoko - @agitya_totoko Bernardinus Arisandi - @Nduzzt Staff Accounting Reny Pebriasari - @gindorrr Design & Artistic Rachmat Wijanarko - @kokomin1878 Abraham Imanuel G. - @ciamsoy Documentation Samuel Leksono Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca. Silahkan kirim via e-mail ke dlearning@ciputra.ac.id Majalah UC Onliner diterbitkan oleh Continuing Studies Center Universitas Ciputra. Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala bentuk tanpa izin tertulis dari redaksi. Reporter Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana Agitya Kristantoko - @agitya_totoko Bernardinus Arisandi - @Nduzzt Foto : Michael Lim Kulit Luar : Koko Pembaca UC Onliner dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan melalui email dlearning@ciputra.ac.id untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email : reny.pebriasari@ciputra.ac.id 04 Jurnal Refleksi Pentingnya Pendidikan dan Keahlian Oleh : Pipiet Kinarya Resensi Buku 17 Testimoni 19 08 Lokasi dan Lingkungan Menentukan Kemajuan Oleh : Bunda Elsya 09 IDE/ Inspirasi Sejatinya Kita Adalah Entrepreneur Oleh : Nur Agustinus 11 07
  • 4. UC Onliner April 2014 UCEO News 04 UCEO mengadakan gathering di Surabaya pada hari Kamis, 10 April 2014, bertempat di kampus Universitas Ciputra. Acara yang diadakan yang dimulai dengan makan bersama dan tersebut dimulai pukul 18.30 WIB. Pembicara dari acara UCEO gathering adalah Antonius Tanan (Presiden Direktur UCEO) dan Poedjiati Tan (Fasilitator program Pengantar Eentrepreneur Ritel UCEO) yang membawakan materi tentang pentingnya pelayanan dalam bisnis ritel. Ini sesuai dengan tema utama yakni “Kiat Membangun Bisnis Ritel” UCEO gathering yang dilakukan di Surabaya ini bertujuan agar UC Onliners bisa mengetahui bagaimana cara membangun bisnis ritel yang baik, serta terdapat aktivitas yang kecil untuk menggali lebih lagi melatih kreativitas dari sebuah bisnis yaitu Tambah Kurang Tiru Ubah Kombinasi yang dikenal dengan singkatan TaKuTirUKo yang dibawakan oleh Antonius Tanan. Peserta yang hadir sekaligus berlatih dengan beberapa contoh. Sebelumnya, seorang alumni PER batch 3 yang juga hadir, yakni Tulik Setyawati, diminta untuk menuturkan usahanya yang telah dilakukan di daerah asalnya, yakni Blitar. Tulik sebelumnya bekerja sebagai buruh migran di Hong Kong dan belajar entrepreneurship secara online di sana. Kini dia membuka sebuah rumah baca yang sekaligus memberi pelatihan membuat kerajinan serta menjual beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Dengan dipandu oleh Eric Pramono, Tulik menceritakan pengalamannya serta suka dukanya membangun usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Mimpinya adalah orang-orang di daerahnya tidak perlu lagi harus bekerja di luar negeri, tapi bisa sejahtera di kampung halamannya sendiri. Tulik menyadari, dengan bekerja di luar negeri, mungkin nampaknya enak karena mendapat penghasilan yang lumayan. Tapi banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Jauh dari keluarga, suami dan anak. Peserta yang hadir oleh Antonius Tanan juga diminta memberikan ide kreatif dengan metode TaKuTirUKo untuk usaha yang dilakukan Tulik.Apa yang bisa ditambahkan, hal apa yang bisa dikurangi, dan lain sebagainya. Setelah itu dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Acara UCEO gathering ini diadakan dengan harapan agar komunitas UCEO dapat saling mengenal antara satu anggota dengan anggota lainnya yang akan berguna untuk individual itu sendiri. Selanjutnya gathering UCEO diharapkan agar terus dilakukan oleh UCEOx di kota manapun agar virus entrepreneur terus ditularkan kepada semakin banyak orang. (to) Gathering UCEO Surabaya PhotoBy;AbrahamImanuelG.-@ciamsoy
  • 5. UC Onliner April 2014 05 Topik Utama Entrepreneurshipdijamansekarang sudah menjamur di mana-mana, baik di kalangan orangtua maupun anak muda. Dan saat ini sudah bukan jamannya lagi hanya laki-laki saja yang berentrepreneur, tetapi saat ini juga sudah banyak perempuan yang berentrepreneur. Sudah bukan waktunya lagi perempuan hanya di rumah saja untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik, tetapi perempuan bisa juga menjadi pengusaha. Perempuan selalu dianggap sebaiknya di rumah saja untuk mengatur rumah tangga tanpa ikut campur tangan dengan urusan pemasukan keuangan rumah tangga sebab yang mencari nafkah adalah laki-laki. Tetapi sejak emansipasi perempuan yang dilakukan oleh Ibu kita Kartini, perempuan dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan termasuk menjadi seorang entrepreneur. Perempuan di generasi saat ini berbeda dengan generasi 10 tahun yang lalu. Dulu yang notabene perempuan hanya mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga, tetapi saat ini tidaklah seperti itu lagi. Atau yang lebih tidak nyaman lagi ketika seorang perempuan bekerja di kantor dengan kondisi sudah menikah dan sudah mempunyai anak, pasti waktu yang dipunyai tidak banyak untuk mengurus rumah tangga dan anak mengingat jam kerja kantor yang panjang ditambah lamanya perjalanan jika tinggal di kota besar yang sangat padat. Mempunyai usaha sendiri membuat waktu fleksibel. Banyak perempuan yang mempunyai bisnis sendiri bisa membagi waktu dengan mudah antara berbisnis dan mengurus rumah tangga secara bersamaan, hal ini juga yang membuat perempuan dianggap mempunyai kekuatan superpower. Sejak era Kartini, emansipasi perempuan terus dikumandangkan agar hak-hak perempuan dapat disejajarkan dengan para lelaki. Perempuan lebih bisa menentukan apa yang ingin dilakukan termasuk di dalam berbisnis, apa yang ingin dicapai bersama dalam membangun rumah tangga, dan perempuan dapat ikut mengambil keputusan yang menyangkut rumah tangga. Para perempuan bisa diberi bimbingan untuk bisa mandiri dalam menjalankan bisnis sendiri. Survei yang dilakukan IPB dan KPP-PA pada tahun 2011 membuktikan 70% pelaku industri rumahan ada perempuan membutuhkan bimbingan dan dampingan lintas sektor untuk meningkatkan usaha. Para perempuan ini tidak ingin menjadi TKI jika mendapat penghasilan tetap Rp 1,2 juta per bulan (Bisnis.com, 2013). Passion menjadi salah satu faktor utama yang bisa membuat semua orang tidak terkecuali seorang perempuan mampu untuk memulai usaha yang bisa dijadikan sumber penghasilan dari keluarga. Semakin kuatnya passion yang dimiliki seseorang merupakan pendorong INSPIRING WOMENPRENEUR “Bergaulah dengan para pemenang karena pemenang memberi pengaruh baik kepada Anda. Sedangkan pecundang dapat meracuni Anda.” ~ Merry Riana
  • 6. UC Onliner April 2014 06 Topik Utama “To succeed you have to believe in something with such a passion that it becomes a reality.” ~ Anita Roddick alami yang tidak dipungkiri bisa membuat seseorang bisa sukses, tentunya disertai dengan ketekunan agar usaha bisa menjadi berhasil dan tanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakan. Contohnya saja Martha Tilaar yang mempunyai mimpi membuat perempuan Asia menjadi cantik. Sebenarnya untuk memulai sebuah bisnis bagi seorang perempuan tidaklah sulit, asalkan ada kemauan yang kuat dari seorang perempuan untuk maju karena semua usaha besar dulunya berasal dari usaha kecil atau mikro. Martha Tilaar memulai usahanya dengan keberanian dan mengumpulkan sedikit modal, dan akhirnya membuka salon yang berukuran 4x6 meter dan modal yang kecil. Promosi awal yang dilakukan hanya dengan menyebarkan brosur yang dititipkan kepada tukang koran yang mengantar koran ke rumah rumah di daerah sekitar rumahnya. Dan saat ini merk kosmetik yang dibangunnya telah menjadi salah satu merk kosmetik yang terkenal di Indonesia. Keinginan atau motivasi yang kuat bisa menjadikan seseorang menjadi superior di hidupnya. Dengan motivasi yang kuat pula, seseorang mampu melewati segala rintangan baik suka maupun duka, karena yang ingin dilihat adalah satu titik yaitu keberhasilan. Perempuan juga mampu memberikan semangat dan dorongan kepada orang lain walaupun dia sendiri sedang mengalami masalah. MerryRianamenjadisosokperempuan yang saat ini juga dikenal sebagai motivator perempuan no. 1 yang telah dikenal di Indonesia bahkan di Asia Tenggara juga dulunya merupakan seorang wanita yang tidak mempunyai apa-apa dan bahkan mempunyai hutang sebesar $40.000. Namun perempuan yang memulai resolusi mengenai kebebasan finansial di usia 20 tahun ini mengajarkan pada kita bahwa jangan takut untuk bermimpi yang besar. Dan hal ini terbukti ketika usianya menginjak 26 tahun, Merry Riana berhasil mendapatkan $1.000.000 nya yang pertama. Prestasi ini sungguh membanggakan, bahkan menjadi motivasi bagi anak muda dan kaum perempuan dalam mengejar impiannya. Membangun karir dari 0 sampai menjadi besar merupakan hal yang tidak mudah bagi perempuan yang merintis seorang diri. Tetapi bekerja bersama-sama dengan keluarga, partner, dan rekan kerja seakan membuat semuanya menjadi mudah karena kita bisa melaluinya bersama- sama dengan berbagi bersama dan membangun bersama demi kebaikan untuk ke depannya. Sun Motor Grup, perusahaan yang menguasai dunia otomotif di lebih dari 30 kota di Indonesia sebagai agen tunggal. Sun Motor grup didalangi perempuan tangguh bernama Imelda Sundoro, yang baginya bekerja adalah hiburan dan bukan penderitaan. Perempuan yang memulai usahanya dari nol bersama dengan suaminya yaitu usaha jahit, garmen, furnitur, jual beli mobil bekas, dealer mobil, sampai ke bidang properti. Intinya semua pribadi manusia entah itu orangtua atau anak muda, laki- laki maupun perempuan semuanya bisa memulai usaha dengan passion, mimpi, dan keberanian. Teruslah berjuang karena di balik semuanya itu ada kesuksesan yang menunggu. MarthaTilaar,MerryRiana,danImelda Sundoro bisa, pasti perempuan- perempuan lain juga bisa ! (to)
  • 7. UC Onliner April 2014 07 Topik Utama Junita Ciputra Q: Bisa Ibu ceritakan sedikit awal bagaimana Ibu terjun ke dunia entrepreneur? A: Kalau saya masuk ke dunia Entrepreneur mungkin karena latar belakang keluarga, yaitu kita,saya datang dari keluarga yang sangat entrepreneurial. Mempunyai ayah yang visionary dan itu memang percakapan kita sehari-hari. Memang selalu tentang bagaimana mengelola bisnis, bagaimana melakukan usaha- usaha baru. Jadi bisa dikatakan masuknya saya ke dunia entrepreneur itu lebih melalui default. Lahir dalam keluarga pengusaha dan dibesarkan dalam percakapan-percakapan yang selalu mengenai bisnis-bisnis orang lain, bisnis kami sendiri, makro ekonomi-makro ekonomi itu adalah memang makanan kami sehari-hari. Q: Menurut Ibu Yunita, Apa halangan terbesar bagi seorang wanita di dalam kehidupan berbisnis? A: Mungkin yang saya melihat pentingnya adalah balance. Sebab seperti yang sudah saya katakan, bahwa seorang wanita waktu dia menjadi pebisnis. Dia itu harus ulet, dia harus tekun, dia harus tegas, dia harus mempunyai leadership. Yang mana sifat-sifat tersebut adalah bertentangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang ibu membesarkan anak-anak, terutama anak-anak kecil. Jadi bagaimana caranya waktu wanita itu pulang, seorang carrier women itu pulang ke rumah dia itu menjadi seorang mother yang sifatnya nurturing, supporting, yang tidak keras, tidak otoriter padahal di bisnis itu sifat itu kadang-kadang diperlukan. Nah, ini balancing ini yang diperlukan oleh seorang wanita supaya dia berhasil dalam keluarga dan juga berhasil dalam bisnis. Q: Apa saran Ibu untuk UC Onliner terutama para wanita yang ingin memulai bisnis mereka? A: Saya pernah berdiskusi dengan salah satu direktur kami yang juga mengurusi pengajaran kepada para TKW. Karena pak Anton ini sudah mengajar 5 ribu TKW di Hongkong. Pada akhirnya, yang pak Anton mengatakan pada saya dari pengalaman mengajar 5 ribu orang TKW. Sesudah melewati training mereka akhirnya memilih untuk berbisnis yang berhubungan dengan kewanitaan. Jadi misalnya banyak dari mereka itu bikin café, bikin warung, jadi urusan bikin kue berusaha dengan keahlian yang para wanita punyai. Nah, mungkin juga waktu kami membuat training di UGM itu juga ada seorang ibu yang sangat berhasil, karena dia melakukan konfeksi baju bordir baju muslim yang akhirnya berhasil diekspor ke Timur Tengah dan sebagainya itu juga berhubungan dengan kewanitaan. Maksud saya bisnis itu kita harus mempunyai passion terhadap itu, dan banyak wanita mungkin yang sudah mulai kecil dididik dengan hal-hal yang berbau kewanitaan, akhirnya mereka menjadi sangat-sangat baik. Dan itu menjadikan alasan mereka waktu mereka berbisnis mereka mulai dengan sesuatu yang mereka memang saudah sangat baik mereka melakukannya. Itu salah satu tips mungkin untuk para wanita, apa yang sudah kalian lakukan dengan baik and passionate about that. Sebab saya melihat ada 2 tipe entrepreneur. Tipe pertama adalah entrepreneur yang melihat peluang dan bisa masuk ke mana saja asal bekerja keras, asal tekun, asal berinovasi. Tapi ada juga tipe entrepreneurship yang entrepreneurs yang has to be passionate about it. Kalau dia nggak passionate , dia nggak akan berhasil. Jadi itu juga berdasarkan apa yang mereka sukai. Because kalau anda passion about it, pasti anda akan kerja keras sekali untuk itu akan berinovasi dan malahan sampai pikiran itu 24 jam itu dikuasai oleh pikiran bagaimana membuat usaha ini behasil. Putar otak terus, ini gimana. Jadi untuk menjadi entrepreneur apakah anda mempunyai sesuatu yang membuat anda itu diinspirasi by the problem atau by the passion atau by the hobby. Sampai hobi itu memiliki anda atau problem itu memiliki anda sampai anda itu berpikir bagaimana ini sih harus berhasil pokoknya. Itu mungkin salah satu kunci untuk keberhasilan. (sl) ExclusiveInterview
  • 8. UC Onliner April 2014 Topik Utama Q: Bisa Ibu ceritakan sedikit awal bagaimana Ibu terjun ke dunia entrepreneur? A: Saya, sejak umur 9 tahun jadi anak yatim. Sejak itulah saya melihat keadaan daripada ibu saya bekerja sendiri. Saya mempunyai adik 6 orang, jadi di situ tergerak hati saya untuk membantu sedikit-sedikit walaupun entah pada mulanya hanya cuci piring dan lain sebagainya. Pergi ke pasar untuk beli barang-barang bekas untuk dijual ke toko. Dicuci dan lain sebagainya itu itulah yang permulaan membantu orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya semua. Q: Bisa diceritakan pengalaman Ibu saat menerima penghargaan Ernst & Young Special Award for Entrepreneurial Spirit di tahun 2008? A: Saya mempunyai keberanian untuk mengambil langkah, mengambil sikap dan saya mempunyai visi, mempunyai imajinasi, aksi – reaction yang cepat sekali dan tanpa menunda dan penuh semangat. Tanpa pantang mundur berganti-ganti dari pekerjaan A ke B ke C ke D, apapun pekerjannya saya bisa lakukan, saya kerjakan tanpa melihat dengan melihat keadaan di luar bagaimana untuk mendapatkan sukses, saya tidak hanya satu macam pekerjaan. Beraneka macam pekerjaan dan dengan semangat tahan banting tidak mengenal waktu, itulah yang membuat saya mendapatkan award di tahun 2008. Q: Ibu Imelda juga membangun Hotel Serba Batik di Solo tahun 2009. Darimana datangnya inspirasi tersebut? A: Pada saat itu kan dianugerahi batik sebagai pertama kali di Indonesia batik. Tetapi tidak pernah ada yang memikirkan masalah batik dan budaya Jawa, untuk itu saya orbitkan di bekas Bank BHS. Bank BHS pada muasalnya adalah saya renovasi sedemikian rupa membuatkan batik semuanya dari sandal sampai kimono sampai sprei sampai bed cover sampai keten sampai dekoratif dan lain sebagainya sampai tiang- tiangnya sampai kolom-kolom sampai plafon. Apapun berupa batik dan dalam bentukan tembaga, ukir dan lain sebagainya, sampai fasat depan pun berupa batik teruntum seperti yang di Keraton Surakarta. Itu semuanya saya ciptakan dengan tambal sulam bukan asli pure-murni dari baru. Supaya mendapatkan beda dari pada yang lain. Kalau kita nggak inovati dan kreatif, banyak pesaing. Kalau hotel itu terlalu banyak suplay dan demand nya, tidak seimbang. Jadi kita harus menciptakan suasana beda dan digemari oleh dunia untuk wisata. Jadi itulah Indonesia, mengangkat kepada batik dan budaya Jawa. Saya ciptakan di situ, jadi mendapatkan MURI. Q: Menurut ibu bagaimana membagi waktu antara menjadi women preneur dengan menjadi ibu rumah tangga yang tentunya menjadi kodrat wanita? A: Ya memang kalau di luar jam kerja saya SMS terhadap staff- staff kami kan. Kita bisa forward ke tempat beberapa GM begitu, tetapi juga harus membagi ya. Istilahnya mesti pertama kali, mesti anak sekolah dahulu, bagaimana caaranya membagi untuk mereka untuk sampai ke sekolah dengan selamat, mungkin dengan naik becak pertama kali PP bukan mobil bukan driver, terus suami kalau makanan biasa kalau hanya berdua, bertiga makanan food court biasa itu ya bisa masakan biasa seperti orang pelayan cukup. Jadi membagi itu harus, kita harus membagi waktu dengan mendidik sedemikian rupa supaya anak kita bisa jadi nggak hanya cari duit saja. Anak kita bisa jadi, jadi orang yang terhormat dengan terhormat maksud saya bukan jadi orang amoral. Saya senang anak-anak semua bermoral dan bisa dipandang di masyarakat bukan dalam arti kata materi, tetapi inner beauty nya itu saya utamakan. Q : Apa saran Ibu untuk UC Onliner terutama para wanita yang ingin memulai bisnis mereka? A: Saya kira segala pekerjaan itu bisa diusahakan sejak awal. Tapi untuk itu yang penting integrity kita harus kuat, strategi kita harus ada. Entrepreneur dengan mengambil langkah yang berani juga harus ada , tentunya disesuaikan dengan kemampuan kita dan dilihat dari padakompetitor kita bagaimana. Dan yang bisa membangun kita semuanya itu adalah integrity kita, sikap kita, IQ kita. IQ dan EQ itu harus selaras dan wisdom juga dan inner beauty juga ada. Jadi, kita sukses tidak bisa hanya dilihat hanya dari teori saja, harus semuanya berenteng, tanggung semuanya satu sama lain berkaitan begitu. Saya kira itu yang harus diwaspadai integrity, strategi juga harus ada semuanya itu tidak bisa hanya begitu saja. Banyak sekali ragamnya, banyak sekali itu prosesnya panjang, tidak hanya 3 faktor itu. Kalau integrity tidak, tidak bisa. Karena untuk menciptkan sumber daya manusia bagaimana kalau kamu tidak wisdom ya tidak bisa, kalau kamu untuk permodalan juga kalau kamu tidak ada integrity siapa orang mau deket sama kamu, kita mau partner dengan orang yang baik-baik kita bisa pilih. Tapi kalau kamu tidak ada integritynya kita justru tidak bisa banyak pilihan. Kita seperti seorang itu kalau cantik kita jadi uberan banyak orang. Tapi begitu juga kita harus bisa memilih untuk cari partner, memilih kita tidaklah sulit, gampang sekali justru kita yang disamperin banyak orang. (sl) 08 Imelda Sundoro ExclusiveInterview
  • 9. UC Onliner April 2014 09 Artikel Pemilihan lokasi sangat penting bagi usaha yang berhubungan langsung dengan konsumen. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan saat menentukan lokasi usaha jika rumah tinggal kita tidak berada di tempat strategis untuk sebuah usaha: Pertama: Modal-jika kita memiliki modal yang cukup,tentu kita bisa membeli lokasi usaha dan menjadi hak milik selamanya,tapi jika modal yang kita pas-pasan tentu kita akan memilih menyewa tempat usaha dan itu akan menjadi beban biaya setiap bulan nya,untuk itu jangan lupa untuk memasuk kan biaya sewa kedalam biaya operasional bulanan.biaya sewa tak akan menjadi masalah serius jika usaha yang kita bangun memiliki omset yang tinggi tiap bulan nya. Kedua: Konsumen/ Pembeli- lokasi usaha juga menyesuaikan dengan konsumen yang akan kita bidik,kita akan menjual barang atau jasa pada siapa,barang atau jasa apa yang sering mereka butuhkan,seberapa tinggi daya beli mereka.untuk mengetahui daya beli mereka kita bisa mempelajari harga yang sudah di patok para pelaku usaha yang sudah ada di suatu lokasi. Ketiga: Pesaing-Jika lokasi usaha banyak memberikan keuntungan, tentu akan banyak peminatnya, dan jika kita ingin membeli lokasi usaha di tempat seperti itu,kita harus siapkan strategi untuk memenangkan persaingan secara sehat. Keempat: Akses Memilih tempat usaha juga harus memikirkan cara konsumen medatangi lokasi tersebut,semakin mudah di akses tentu semakin baik suatu lokasi usaha. Kelima: Legalitas- Aspek logalitas penting dalam menentukan lokasi usaha demi kelancaran usaha itu sendiri.usaha akan terganggu jika ternyata tempat yang kita beli atau sewa itu bermasalah. Keenam: Lingkungan-lingkungan tempat usaha harusnya memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha,lingkungan yang bersih,aman akan menumbuhkan ide baru untuk usaha baru sehingga usaha akan berkembang dengan baik. Ketujuh: Potensi pengunjung- percuma membuka usaha di tempat yang ramai tapi pengunjung kita hanya beberapa orang karena lokasi kita yang tersembunyi dari pandangan pengunjung,misalnya di pojok belakang pusat perbelanjaan atau perkantoran atau di sudut yang jarang di lalui pengunjung. jadi seberapa banyak pengunjung yang mengetahui lokasi kita sangat menentukankelangsunganusahakita. Keberagaman potensi pengunjung juga bisa menjadi pertimbangan kita dalam membuka usaha. Secara garis besar dalam menentukan tempat usaha kita harus lakukan kajian atas suatu lokasi.seberapa lokasi itu memiliki ke unggulan,kelemahan nya apa,peluangnya apa dan kendala yang mungkin terjadi apa, jika kita membuka usaha di tempat tersebut. Baik, kiranya itu share ilmu tentang bagaimana menentukan lokasi usaha, yang saya dapatkan dari para dosen Universitas Ciputra Entrepreeurship Center,semoga bermanfaat. Bunda Elsya (Siti Chosidah) Oleh : Bunda Elsya Lokasi dan Lingkungan Menentukan Kemajuan Suatu Usaha
  • 10. UC Onliner April 2014 10 Ketika Anda sedang menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika penjualan sedang meningkat merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini sepuluh kejutan yang perlu dihindari. 1. Menjanjikan lebih banyak ― hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak dan minta supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak mungkin. 2. Terlambat mengantarkan ― karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak bisa lagi memenuhi batas waktu. Pelanggan menjadi tidak senang. 3. Mutu bicara ― karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda mengurangi mutu di sana-sini dan, heran bin ajaib, pekerjaan memang tidak sesuai standart. 4. Pemasok yang lambat ― Anda meneruskan tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan. 5. Pembayaran yang terlambat ― pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi mimpi buruk bagi Anda. Karena dikecewakan, mereka lalu menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu. 6. Kurva belajar ― Anda mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi mereka perlu banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena staff Anda harus melatih mereka. 7. Berebut ruang ― dengan bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda kekurangan ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan meningkat. 8. Sistemnya berkarat ― barangkali Anda memakai sistem kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang sangat sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu meningkatkan peralatan. 9. Waktu berjalan ― jarum jam rasanya berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja. 10. Pasangan panik ― tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan disambut dengan badai pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai. Tentu saja, menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya perlu waspada terhadap kenyataan bahwa jika Anda tidak keluar dan berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum mendapatkan pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan komputer. Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu tampaknya bergerak lebih cepat. Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan. • Jadwal ― dengan menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak khusus, spreadsheet atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan sehingga mereka tahu kapan mereka bisa mengharapkan Anda akan menyerahkan tugas Anda. • Berkomunikasi ― pikirkan bagaimana situs e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian memberitahukan lagi ketika pesanan sudah dikirim. Kalau ada masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab Anda terus diberi tahu; perusahaan itu jujur dan realistis. Coba pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif. • Menilai ― sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Apakah Anda menyelesaikannya dalam batas waktu dan biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan kita bisa mengubah apa yang akan terjadi kelak. Ciptakan budaya perbaikan terus-menerus. Sumber: Robert Asthon (2006). Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia 10 Kejutan Mahal yang Anda Hadapi Ketika Bertumbuh Artikel Ketika Anda sedang menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika penjualan sedang meningkat merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini sepuluh kejutan yang perlu dihindari. 1. Menjanjikan lebih banyak ― hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak dan minta supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak mungkin. 2. Terlambat mengantarkan ― karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak bisa lagi memenuhi batas waktu. Pelanggan menjadi tidak senang. 3. Mutu bicara ― karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda mengurangi mutu di sana-sini dan, heran bin ajaib, pekerjaan memang tidak sesuai standart. 4. Pemasok yang lambat ― Anda meneruskan tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan. 5. Pembayaran yang terlambat ― pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi mimpi buruk bagi Anda. Karena dikecewakan, mereka lalu menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu. 6. Kurva belajar ― Anda mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi mereka perlu banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena staff Anda harus melatih mereka. 7. Berebut ruang ― dengan bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda kekurangan ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan meningkat. 8. Sistemnya berkarat ― barangkali Anda memakai sistem kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang sangat sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu meningkatkan peralatan. 9. Waktu berjalan ― jarum jam rasanya berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja. 10. Pasangan panik ― tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan disambut dengan badai pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai. Tentu saja, menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya perlu waspada terhadap kenyataan bahwa jika Anda tidak keluar dan berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum mendapatkan pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan komputer. Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu tampaknya bergerak lebih cepat. Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan. • Jadwal ― dengan menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak khusus, spreadsheet atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan sehingga mereka tahu kapan mereka bisa mengharapkan Anda akan menyerahkan tugas Anda. • Berkomunikasi ― pikirkan bagaimana situs e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian memberitahukan lagi ketika pesanan sudah dikirim. Kalau ada masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab Anda terus diberi tahu; perusahaan itu jujur dan realistis. Coba pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif. • Menilai ― sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Apakah Anda menyelesaikannya dalam batas waktu dan biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan kita bisa mengubah apa yang akan terjadi kelak. Ciptakan budaya perbaikan terus-menerus. Sumber: Robert Asthon (2006). Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia 10 Kejutan Mahal yang Anda Hadapi Ketika Bertumbuh
  • 11. UC Onliner April 2014 11 IDE/ Inspirasi Saya sangat terkesan dengan ucapan yang pernah disampaikan oleh Muhammad Yunus, seorang entrepreneur sosial asal Bangladesh, peraih Nobel. “All human beings are entrepreneurs. When we were in the caves, we were all self-employed … finding our food, feeding ourselves. That’s where human history began. As civilizationcame,wesuppressedit.We became ‘labor’ because they stamped us, ‘You are labor.’ We forgot that we are entrepreneurs.” Artinya kira-kira, kita semua adalah entrepreneur. Saat kita tinggal di gua dulu, kita semua adalah bekerja untuk diri kita sendiri… mencari makan, mensuplai kebutuhan kita sendiri. Itulah sejarah awal manusia. Ketika peradaban berkembang, kita kemudian menekan hal itu. Kita menjadi ‘pekerja’ karena mereka mencap kita, “kamu adalah pekerja.’ Kita lupa bahwa kita ini adalah entrepreneur. Apa yang diucapkan Muhammad Yunus ini menggugah diri saya. Ya, mengapa kita sekarang harus tergantung pada pemberian orang lain sebagai pekerja? Manusia memang telah dibudayakan sedemikian rupa, entah oleh siapa, barangkali juga karena sistem perekonomian kita, bahwa siapa yang menganggur dianggap sebagai beban. Orang harus bekerja, sehingga dengan demikian, dia harus bisa menjadi manusia yang berguna. Lulus sekolah harus bekerja. Bahkan bekerja jadi sebuah tuntutan dan keharusan. Ibu juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bekerja dalam sebuah sistem, bergabung dengan sebuah industri, di mana kemudian terbentuk dua jenis masyarakat yang berbeda, kaum borjuis dan kaum proletar. Kaum borjuis adalah sebuah kelas sosial dari orang-orang yang dicirikan oleh kepemilikan modal dan kelakuan yang terkait dengan kepemilikan tersebut. Mereka adalah bagian dari kelas menengah atau kelas pedagang, dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan sosial dari pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan. Berada di sisi yang lain adalah kaum proletar, yakni kelas yang menerima gaji oleh kelas pertama yaitu kelas majikan. Mereka bekerja guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sedang kelas majikan bekerja dengan mencari untung atau laba. Kehidupan manusia kemudian dibagi- bagi dalam strata yang bertingkat- tingkat. Saya tidak ingin membuat rumit pembahasan ini dengan membawa kita ke dalam sistem budaya yang tampaknya membeda- bedakan manusia. Namun kembali kepada kata-kata dari Muhammad Yunus tadi, kita sejatinya adalah entrepreneur. Sejarah awal manusia menunjukkan hal itu. Namun kita menjadi kehilangan keberanian mengambil resiko, menjadi tumpul kemampuan kita melihat buruan kita yang harusnya merupakan peluang, serta berhenti melakukan inovasi karena terpenuhinya kebutuhan kita oleh pihak lain. Kita benar- benar menjadi tak berdaya, ibarat singa yang sudah menjadi tua dan ompong, terlebih kemudian terbiasa mendapatkan makanan yang sudah dijatah sehingga kita tak perlu lagi pusing mencari di luar. Tapi… kita sejatinya adalah entrepreneur. Kata-kata itu terngiang terus, membuat saya lantas bertanya, mengapa bangsa kita kekurangan entrepreneur saat ini. Apakah karena memang disebabkan karena kita terjajah cukup lama? Atau secara mental kita terkonstruksi sedemikian rupa? Ketika beberapa waktu lalu saya mampir ke sebuah toko buku, saya melihat sebuah buku yang ukurannya cukup besar, berjudul “Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe” karya Olivier Johannes Raap. Saya melihat satu- satu gambar foto dari masa lalu tentang pekerjaan yang dilakukan oleh bangsa kita. Ada tukang kopi, tukang es, penjual tebu, penjual jagung, penjual rujak ulek, penjual Sejatinya Kita Adalah Entrepreneur Oleh : Nur Agustinus
  • 12. UC Onliner April 2014 IDE/ Inspirasi ikan, penjual roti, penjual gulali, penjual rokok dan masih banyak lainnya. Ada juga tukang oncom, penjual gula jawa, pedagang ternak, penjual singkong. Bahkan ada warung makan, toko alat kerja, rumah gadai, pemintal benang, penenun, perajin topi, perajin keris, emas, kulit, wayang dan lainnya. Termasuk juga penjual jasa, mulai dari penatu, tukang pos, babu, guru, pengemudi becak, pengemudi perahu, hingga pelacur. Semua pekerjaan ada fotonya di sana. Belum lagi pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian seperti tukang kunci, tukang sepeda, tukang pijat, tukang jahit, hingga seniman mulai penari ular, wayang senggol, artis keroncong sampai dalang. Kalau saya lihat di buku ini, sejatinya bangsa kita adalah bangsa yang mau bekerja keras dan hidup secara mandiri. Tiap orang punya keahliannya sendiri-sendiri. Mungkin juga secara turun temurun. Sebenarnya, kalau kita kembal ke sistem peradaban manusia di jaman dahulu, ketika barter masih terjadi, maka tiap orang pasti punya sesuatu untuk dipertukarkan. Nampaknya ketika alat tukar itu diseragamkan menjadi uang, yang dicari kini adalah uang untuk bisa membeli kebutuhan kita yang lain. Salah satu yang bisa dijual adalah tenaga atau pikiran. Akhirnya kita lantas memilih menjadi pekerja bukan lagi berusaha sendiri. Saya sependapat betul dengan apa yang dikatakan Muhammad Yunus. Seharusnya, kita ini sejatinya adalah entrepreneur. Namun kita telah lupa, karena kita telah terlena sedemikian lama. Saya pikir terlalu naif jika kita menyalahkan ini karena penjajah. Tapi betul bahwa pikiran kita dibentuk dan dikonstruksi secara sosial, mungkin untuk kepentingan salah satu pihak agar kita kemudian yang bekerja untuk mereka lantas membeli produk mereka juga. Kita harusnya ingat, menggali kembali jati diri kita, menelusuri keahlian yang harusnya bisa kita miliki dan kembangkan, membangkitkan keberanian kita untuk mengambil resiko yang terukur serta mempertajam naluri kita untuk berusaha, agar ketika kita melihat sekitar maka kita akan kemudian berpikir. Sebab sejatinya… kita adalah entrepreneur! Salam Entrepreneur. www.nuragustinus.com 12
  • 13. UC Onliner April 2014 13 Jurnal Refleksi Catatan sebuah pengalaman Bagaimana pendapatmu akan pentingnya pendidikan? Apakah penting, kurang penting atau tidak penting? Menurutku, pendidikan itu penting. Perlu digaris-bawahi, penting baget! Hak siapa saja yang ingin maju dan berkembang. Tidak melihat apakah dia kaya, miskin, buruk, cantik, jelek dan sebagainya. Termasuk aku yang TKW/BMI. Ada banyak pembelajaran, hikmah yang bisa ku petik dan ikuti selama berada di Hong Kong, di mana hal tersebut tidak bisa aku dapatkan di Indonesia. Lebih tepatnya tidak ada kesempatan dan akses kesana. Benar tidak? Aku jadi ingat kata dosennya M.Rifa’i Rifan, seorang motivator dan penulis buku best seller bahwa “pendidikan kita lebih hidup. Karena impian membuat kita mempunyai harapan. Selanjutnya harapan itu membuat kita berjuang untuk bisa mewujudkannya. Keinginan untuk sekolah itu selalu membara di dalam dada. Sayang kesempatan dan sarana tidak mendukung ketika masih di Indonesia. But, ketika hidup mengantarkanku menjadi seorang TKW/BMI Hong Kong dan kesempatan itu ada, langsung aku angkut saja. Berbagai alternatif pendidikan bisa kita pilih sesuai dengan passion atau minat. Termasuk kuliah online. Tentu ini memudahkanku yang statusnya TKW dengan ruang dan waktu terbatas. Beruntung aku kenal Mandiri sahabatku, program pendidikan praktis kewirausahaan yang di gagas oleh bank Mandiri. Dari kelas ini pula yang mengentarkanku kenal dengan Ciputra Entrepreneurship Center, lanjut ke kelas ritel dan manajemen Universitas Ciputra Entrepreneurship Online (UCEO), Surabaya. Yuuppp... Sejak itu mindset-ku jauh berubah. Banyakhalyangbisaakukembangkan dari berbagai resourches atau sumber daya yang ada. Teori efektuasi by Saraswati, boothstraping, takutiruko, blue ocean, merubah rongsokan menjadiemas,taskresking,mengelola kegagalan, dan banyak lagi materi kewirausahaan yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam bisnis kita. Bukan sekedar menjadi pedagang, penulis, atau profesi apa pun. Tetapi dengan jiwa entreprenuership kita mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada. Masa-masa 4 th di Hong Kong adalah masa penggemblengan diri. Ini lompatan mindset yang luar biasa. Di ikuti dengan berbagai tawaran yang tidak kuduga sebelumnya. Dua tahun terakhir menjadi moment yang mengantarkankanku pada satu statment bahwa “nothing imposible, selama kita mau berusaha, belajar dan berdo’a lebih keras.” Dengan lantang ku katakan, YES I CAN! Yang tak kalah penting adalah PENTINGNYA PENDIDIKAN & KEAHLIAN Oleh : Pipiet Kinarya itu ibarat sebuah pisau. Pisau itu bisa kau gunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Akan menjadi tajam atau tumpul tergantung yang memakainya.” Nah, jika TKW/BMI NGAMPUS? So, what? Impian adalah sesuatu yang membuat Pipiet dan mentornya, Bapak Teddy Saputra
  • 14. UC Onliner April 2014 14 Jurnal Refleksi keahlian. Mungkin kita tidak punya gelar sarjana atau doktor, tetapi dengan mmpunyai keahlian/skill, maka itu juga sebuah pisau yang lain. Kita tidak akan tahu kapan akan menggunakannya. Bisa jadi tidak sekarang, mungkin di butuhkan pada saat kepepet. Jadi, selama 4 th di Hong Kong aku juga membekali diriku dengan berbagai keahlian terutama di bidang kerajinan dan pengembangan diri. Aku tak mau kepergianku meninggalkan anak dan suami menjadi sia-sia. Pulang hanya membawa uang saja, ah itu mah biasa. Tetapi pulang membawa ilmu, ketrampilan, keahlian dan mindset yang berbeda itu membuat aku pribadi jauh lebih percaya diri. Jadi, jika ada kesempatan, sarana yang menunjang dan kamu abaikan begitu saja, hmmmm.. Nyesel itu tempatnya di belakang loh! So, yuk kita c’mon... Memanfaatkan segala hal untuk pengembangan diri dan aktualisasi diri. Setuju? Nah, menjadi TKW/BMI yang smart bukanlah omong kosong belaka bukan? Semoga kelak bisa menjadi “the agents of change” atau agen perubahan untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Itu harapan dan impianku yang lain. Its so simple! Masalah tentu saja banyak sekali dalam perjalanannya. Pun ketika sekarang aku sudah mudik ke kampung halaman, di Indonesia tercinta. Meski rencana sudah di kondisi sosial masyarakat kampung yang psimitif menjadi tantangan yang harus ku taklukkan. Membuatku harus beradaptasi lagi dengan Indonesia- ku (maaf) yang harap maklum dalam berbagai halnya. Mencari solusinya dan alhamdulillah, satu per satu menemukan jalannya. Ahaaa.. Jaringan net sudah mulai lancar. Kantor my homepreneur sudah bisa di tempati. Peralatan dan harta karun dari Hong Kong juga sudah datang. Keluarga kelinciku juga mulai bertambah, dan saatnya berburu lagi. Dekat dengan Cemplok dan Cinta, nikmat dr Tuhan-MU yang mana yang aku dustakan? Syukurku semakin bertambah, semoga semua dimudahkan oleh-NYA. PR masih segunung yang harus ku selesaikan dengan segala permasalahannya. So, bismillah.. Say no to malas. Say no tak bisa dengan percaya bahwa setiap masalah ada solusinya. Memulai lagi meski dari nol, so what gitu loh? Ini pengalamanku. Apa pengalaman- mu kawan? http://pipietkinarya.blogspot.com “Pendidikan itu ibarat sebuah pisau. Pisau itu bisa kau gunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Akan menjadi tajam atau tumpul tergantung yang memakainya.” ~ M.Rifa’i Rifan susun matang, persiapan sudah maksimal, toh Indonesia bukanlah Hong Kong yang segala fasilitas publiknya nyaman dan lancar. So, kendala demi kendala terus terang membuatku pusing tujuh keliling. Fasilitas publik, ribetnya birokrasi, tempat di kampung yang cukup jauh dari kota, jaringan net yang lelet,
  • 15. UC Onliner April 2014 Profil Peserta 15 Diana Allan adalah salah satu perserta UCEO yang tinggal di Jakarta. Saat opening T100 di Jakarta beberapa waktu yang lalu dia hadir dan terlihat sangat antusias dalam acara tersebut. “Event ini sangat bagus. Saya datang ke event ini untuk menambah wawasan dan menambah teman”, ungkap Diana saat bertemu tim UCEO. Perempuan yang memiliki usaha bisnis media dan publikasi serta property ini berharap dengan dia mengikuti online course T100, dia dapat mengembangkan usahanya dan bisa belajar lebih banyak dari para entrepreneur di Indonesia. “Saya berharap untuk teman-teman yang baru mengetahui program ini, mari segera bergabung secepatnya”, ajaknya. Dia berharap agar UCEO terus berkembang dan terus melakukan inovasi dengan menyelenggarakan perkuliahan online yang aplikatif dan mampu menciptakan entrepreneur lebih banyak lagi. (ak) Diana Allan Pada tahun 1999 Andianto Riyadi berangkat ke Malaysia meninggalkan kampung halamannya untuk mencari lapangan kerja sebagai BMI. Pria yang biasa dipanggil Andri ini mencoba peruntungannya untuk bekerja di pabrik plastik sebagai operator. Pada tahun 2012 dia mengenal entrepreneurship melalui UCDE yang saat itu mengadakan seminar untuk BMI di Malaysia. Andri kemudian bertekad untuk merubah nasibnya dan belajar tentang ilmu entrepreneurship. Pada akhir tahun 2012, dia mendaftar sebagai peserta PER (Pengantar Entrepreneur Ritel) Batch yang kedua. Pria kelahiran Cilacap, 36 tahun silam ini dengan semangat yang tinggi mengikuti pembelajaran online yang diadakan Universitas Ciputra. Andri belajar dari cara menggunakankomputer hingga bisa mengerjakan setiap tugas dan pembelaran yang diberikan dengan tekun hingga pada akhirnya dia meraih peringkat tiga besar pada saat pengumuman kelulusan. “Andri bersukur karena bisa mengikuti pembelajaran di UCDE ini justu karena mengikuti pembelajaran ini andri bertambah wawasannya. Dan dari ilmu Entrepreneur sendiri sungguh beruntung bisa belajar, di sini Andri bertambah luas wawasannya tentang Entrepreneur. Bagaimana caranya memulai usaha, passion, berinovasi, mendapatkan modal, SWOT, mengerti tentang Cash Flow, tentang BMC dan masih banyak lagi”, ungkap Andri dalam blog pribadinya. (ak) Andrianto Riyadi
  • 16. UC Onliner April 2014 Profil Peserta Ketika membaca bahan ajar dari Bapak Sudhamek di pembelajaran online T100, ada kata-kata yang sangat menempel di kepala saya, salah satu falsafah hidup orang Jawa yaitu, URIP IKU URUP : hidup itu harus berfaedah bagi orang lain. Saya sangat setuju dengan kata-kata tersebut. Bisnis itu tidak hanya sekedar dari profit, bisnis itu tidak hanya untuk kepentingan kita sendiri yang dikatakan share holder. Bisnis itu keberadaannya diperlukan oleh banyak pemangku kepentingan dan ini semuanya saling merajut tidak terpisah-pisahkan. Kalau kita melihat kehidupan sesungguhnya adalah sebuah jaringan/ network, maka kita kemudian melihat bisnis itu tidak dengan cara yang dangkal. Kalau kita melihat bisnis itu hanya persoalan profit atau hanya kepentingan stake holder tertentu lebih komplitnya share holder, atau kemudian bisnis itu diadakan adalah untuk kepentingan manusia semata-mata, maka di situlah kemudian bisa terjadinya ketidakharmonisan dengan lingkungan kita terutamanya alam. Saat ini walau berjalan agak lambat, saya berusaha untuk tetap dengan visi dan misi saya, bahwa saya menjalankan usaha batik ini tetap berpedoman “hanya menggunakan batik cap atau batik tulis” sebagai bentuk penghargaan saya kepada pengrajin-pengrajin batik di luar sana. Walau di daerah Manado ini belum banyak yang mengerti tentang perbedaan macam-macam batik, sehingga menjadi PR yang lumayan berat bagi saya untuk mengenalkan pakaian-pakaian dengan kain-kain tradisional maupun batik. Saya juga berencana untuk bekerja sama dengan pengrajin-pengrajin lokal Manado untuk pemasangan asesoris sehingga saya dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitar juga. (ak) Poppy Anandita 16 Pria kelahiran Belawan, 13 September 1985 ini telah mengikuti beberapa pembelajaran Universitas Ciputra Entrepreneurship Online (UCEO). Walaupun pria ini sibuk dengan aktivitas pekerjaannya, tetapi dia tetap menyempatkan diri untuk mengikuti pembelajaran entrepreneurship mulai dari Entrepreneurship Ciputra Way (ECW), Tumbuh 100x (T100). Dan pria yang saat ini tengah mengikuti program Pengantar Entrepreneurship (PEP) untuk memperdalam bisnis travel. Dan yang tidak kalah penting pria yang pernah bekerja selama 8 tahun di Bali ini sedang menjalankan bisnis restorannya di Medan yang diberi label Ayam dan Bebek Tulang Lunak Anak Medan. Menurut Zulfan banyak sekali manfaat yang ia rasakan setelah mengikuti materi pembelajaran di UCEO. Menurut dia, UCEO adalah suatu wadah positif dimana seseorang yang menginginkan kesuksesan harus mengerti langkah awal yaitu meningkatkan kualitas diri dan hal tersebut menuntun kepada kesuksesan yang akan datang dari segala arah. (to) Zulfan Effendy
  • 17. UC Onliner April 2014 Resensi Buku Penulis : Ilman Akbar Penerbit: Metagraf, 2013 ISBN : 978-602-9212-81-5 Buku ini merupakan kumpulan kisah-kisah dari pebisnis muda yang sangat menginspirasi untuk meraih kesuksesan. Ilman akbar mencoba membuka wawasan pembaca terhadap pebisnis-pebisnis yang sukses bahkan pada saat masih pada usia muda. Deskripsi muda pada buku ini yang dimaksud adalah usia dibawah 30 tahun yang mana telah memiliki usaha atau bisnis dan bisa menginspirasi para pembaca. Buku ini mampu mengajak anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk ikut menjadi pengusaha, dan memulainya sejak dini. Profil 101 pengusaha muda ini diperoleh berdasarkan survey dari kriteria pebisnis muda yang telah memenangkan berbagai kompetisi bisnis tingkat nasional dan profilnya sering muncul di berbagai media. Buku ini terdiri dari empat bab. Dimana pada bab dua terdapat 101 nama-nama young entrepreneur yang bisa menginspirasi pembaca melalui kisah suksesnya dalam memulai dan menjalankan suatu bisnis. Salah satu contohnya adalah Reza Nurhilman. Siapa yang tidak mengenal produk keripik singkong pedas dengan nama merk Maicih? Tentu kita semua mengenalnya. Ya, keripik pedas yang berasal dari bahan dasar singkong ini telah terkenal luas di kalangan masyarakat. Reza adalah pionir founder keripik singkong Maicih ini. Inovasi tidak harus melulu mengenai produk, akan tetapi bisa melalui inovasi dalam hal memasarkannya (marketing). Reza mempunyai ide dalam memasarkan produknya ini yaitu melalui media social (twitter dan facebook) dengan cara menjualnya secara eksklusif di tempat yang berbeda-beda setiap harinya, sehingga secara tidak langsung mengharuskan penggemar keripik Maicih ini untuk selalu memantau facebook dan twitter untuk mencari lokasi penjualan keripik Maicih. Cara pemasaran yang bisa dibilang sedikit berbeda ini telah berhasil membuat keripik Maicih terkenal dan banyak dibicarakan orang. Pesan yang ingin disampaikan oleh buku ini adalah saran untuk memulai suatu usaha/bisnis sejak usia muda. Karena kalau bisa sukses di usia muda, kenapa harus menunggu sampai usia tua? Namun juga jangan meniru apa yang telah dilakukan oleh 101 pebisnis muda pada buku ini. Karena walaupun pebisnis tersebut berhasil, bukan jaminan bahwa kita juga akan berhasil jika kita meng-copy paste usaha mereka. Kunci keberhasilan itu tercapai karena banyak faktor, maka dari itu teruslah berfikir kritis dan kreatif di bidang apapun dalam usaha anda. (rp) The Case Method : Mendidik Manajer ala Harvard Penulis : Hadi Satyagraha Penerbit : Erlangga, Jakarta 2013 Buku ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan oleh mayoritas sekolah bisnis terkemuka di dunia. Hadi Satyagraha yang telah menulis buku ini ingin membuka wawasan pembaca bahwa pada saat ini, sekolah- sekolah bisnis sudah menggunakan Metode Kasus (Case Method), yang mana Case Method ini diadopsi dari pionir pemakai pertamanya yaitu dari Harvard Business School, Amerika. Dimana cara ini merupakan titik keberhasilan dalam mendidik calon-calon manager karena terbukti sangat efektif. Metode ini mengutamakan pendekatan pembelajaran secara aktif (active learning) yang berorientasi kepada pembelajar (student-centered). Buku ini terdiri dari tujuh bab dan disertai dengan lampiran gambar serta tabel sebagai media pendukung penjelasan materi dalam buku ini. Pada awalnya buku ini menjelaskan mengenai managemen dan manager, kemudian tujuan pendidikan manager, metode kasus, keunggulan metode kasus, belajar dengan metode kasus, serta mengajar dengan metode kasus. Buku ini sangat lengkap bagi pembaca yang ingin belajar dari awal menerapkan metode kasus tersebut 101 Young CEO : Menggali Rahasia Sukses 101 Pebisnis Muda Indonesia di Bawah Umur 30 17
  • 18. UC Onliner April 2014 Resensi Buku Komunikasi Bisnis : Peran Komunikasi Interpersonal dalam Aktivitas Bisnis Penulis : Drs. Suharsono, M.Si & Lukas Dwiantara, SIP, M.Si Penerbit : Center of Academic Publishing Service (CAPS), Yogyakarta 2013 ISBN : (10) 602-9324-35-7 (13) 978-602-9324-35-8 Buku yang merupakan karangan dari Suharsono dan Lukas Dwiantara ini mencoba menyampaikan dan menjelaskan mengenai upaya dalam mempermudah dan menambah wawasan di bidang komunikasi bisnis, baik untuk mahasiswa maupun profesi/praktisi bisnis. Pengetahuan mengenai ilmu komunikasi dirasa sangat penting jika kita ingin membangun sebuah bisnis. Pada buku ini penulis ingin menekankan pada peran komunikasi interpersonal dalam aktivitas bisnis. Komunikasi interpersonal ini sangat bersifat alamiah, jadi walaupun perkembangan teknologi sudah sangat canggih, namun komunikasi secara langsung (tatap muka) lebih disukai oleh beberapa individu masyarakat. Sama halnya dengan bisnis, walaupun pada saat ini sudah didukung oleh berbagai media, namun orang akan lebih suka jika aktivitas bisnis dapat dilakukan secara langsung. Di dalam buku ini terdapat 10 bab, dengan masing-masing penjelasan mengenai komunikasi bisnis di tiap babnya. Buku ini menjelaskan mulai dari definisi mengenai apa itu komunikasi, kemudian model, bentuk, dan fungsinya. Dalam buku ini dijelaskan juga mengenai hambatan dalam berkomunikasi, jenis-jenis komunikasi (verbal dan nonverbal), komunikasi interpersonal dalam bsnis, komunikasi antar budaya dalam bisnis, rapat dalam aktivitas bisnis, presentasi dan retorika, korespondensi dalam bisnis, serta bab terakhir buku ini menjelasakan mengenai proposal dan laporan dalam bisnis. Seperti yang sudah disebutkan di awal, di dalam buku ini dijelaskan bahwa definisi dari komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi tatap muka secara langsung, baik yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari pelajaran atau ilmu mengenai komunikasi bisnis secara langsung ini. Jadi wawasan mengenai komunikasi bisnis ini perlu sekali diketahui jika ingin memulai dan menjalankan suatu bisnis. (rp) 18 kedalam tahap managerial dalam berbisnis. Metode kasus sangat diperlukan sebagai sarana pendukung teori, karena jika hanya dengan teori, maka bisnis tidak akan maju dan berkembang kecuali jika kita belajar secara langsung menangani sebuah hambatan dan belajar bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Buku ini layak untuk dibaca karena selain berisi penjelasan dan wawasan yang menambah pengetahuan pembaca, buku ini juga ditulis oleh penulis yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya. Buku ini juga merupakan buku komprehensif pertama yang diterbitkan ke dalam Bahasa Indonesia, yang mana telah menguraikan secara menyeluruh mengenai Metode Kasus dalam perkuliahan. Yang terakhir, buku ini juga telah mendapat banyak dukungan dari dosen/pengajar di kampus-kampus ternama sehingga tidak diragukan lagi isi dari buku ini sangatlah bermanfaat bagi pembaca. (rp)
  • 19. UC Onliner April 2014 19 Testimoni UC Onliner Maret 2014 Saya juga terinspirasi sekali dari ibu Martha Tilaar. Bagaimana ia membangun bisnisnya dari sebuah salon kecil, dengan hanya menebar brosur bertuliskan american licensed beautician would like to serve you dalam bidang kecantikan. Sehingga datang pelanggan – pelanggan yang membuat nama salon tersebut makin mencuat. Saya juga kagum sekali akan inovasi yang tanpa batas dari beliau, kejujurannya dalam menjalankan bisnis dan keuletannya dalam menghadapi berbagai cobaan. Dan saya juga sangat terinspirasi sekali bagaimana beliau memulai usahanya dengan berpikir dari apa yang ada dirinya dipadukan dengan kerinduannya memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sehingga memberi nilai tambah untuk mempercantik wanita Indonesia. Visi yang sangat mulia sekali dari Ibu Martha Tilaar. Poulus Leonardo, Peserta T100 http://poulusleonardo.wordpress.com/2014/04/05/resource-management-mggu-iii- uceo-kuliah-enterpreneur-online-dari-ciputra/ Banyak pelajaran dan materi yang telah kita terima. Saya lebih mengerti dan tahu lebih banyak mengenai destinasti-destinasi wisata di Indonesia mau- pun luar negeri, walau hanya melalui internet saya senang untuk lebih mengenali beberapa wisata dunia. Pikiran menjadi lebih terbuka untuk bisa mengenali pelu- ang-peluang wisata di sekitar kita. Lebih banyak teman yang bisa kita ajak untuk sharing mengenai wisata. Manfaat usaha yang telah saya dapatkan adalah, saya bisa melihat peluang2 usaha di sekitar saya. Misalnya saat ini saya telah memulai membuka city tour untuk wilayah jogjakarta, bali, dan jawa timur. Ide itu muncul setelah saya mempe- lajari materi wisata tentang usaha2 yang bisa di jalankan dengan ilmu pariwisata. Hanya dengan modal 2 mobil yang sedang nganggur di rumah dan saudara yang saat ini sedang membangun kampung wisata saya bekerjasama dengannya untuk membuka jasa city tour di jawa timur. Demikian jurnal refleksi saya mengenai pengantar ilmu pariwisata, sangat berman- faat sekali ilmunya. Jessica Saiful Rohman, Peserta PEP batch 1 Proses perubahan ini menjadi sangat penting karena supaya tadi, kalau kita mengharapkan suatu hal yang berbeda dengan cara yang sama, sebetulnya itu akan menjadi omong kosong. Kita harus bisa berubah kalau kita melakukan hal yang berbeda. Kita tidak bisa hanya berputar-putar di roda putar seperti tikus putih atau hamster yang bermain berputar-putar saja. Kita harus bisa melangkah keluar membuat perubahan dan menciptakan kemenangan untuk bisa mencapai hasil yang baik dan bisa tumbuh seratus kali. Double applause untuk T100 dan terima kasih tak terhingga untuk UCEO yang telah membagikan ilmu smoga kebaikan akan dibalas dengan kebaikan yang berlimpah. Amin Subchan, Peserta T100 http://subchanra.blogspot.com/2014/04/jurnal-minggu-ke-6.html