SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
MEKANIKA TANAH
SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH
PENYEBABPENURUNAN /SETTLEMENT
• Tanah tidak mampu mendukung
beban yang disebabkan pondasi
bangunan
• Pemadatan
tanah yang
kurang (poor
compaction)
• Perubahan kadarair
• vegetasi • Konsolidasitanah
PENDAHULUAN
• Penambahan beban di atas suatu permukaan tanahdapat
menyebabkan lapisan tanah di bawahnya mengalami
pemampatan
deformasipatikel tanah, relokasipartikel,
keluarnyaair atau udaradi dalampori
penurunan (settlement) pada tanah yang
disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi
menjadi :
1) Penurunan segera (immediate settelement)Kompresi awal (elastis)
2) Konsolidasi primer (primary consolidation)  kompresi tanahakibat
proses disipasi air pori
3) Konsolidasi sekunder (secondary consolidation)  kompresi setelah
disipasi selesai, terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yg
lebih stabil
PERISTIWA
KONSOLIDASI
PRIMER
pasir
lempung
pasir
air
Partikel
lempung
Penurunan
segera
air konsolidasi
Partikel
lempung
air
PERISTIWA
KONSOLIDASI
PRIMER
Pada peristiwa konsolidasi air dari dalam pori mengalir ke luar, udara tidak
diperhitungkan
PROSES YANG TERJADI PADA TANAH
YANG MENGALAMI KONSOLIDASI
Kecepatan KONSOLIDASI tergantung pada
kecepatan air mengalir dari pori tanah?
PERBEDAAN KONSOLIDASI DAN PEMADATAN
udara
air
partikel
tanah
udara
air
partikel
tanah
air
partikel
tanah
air
partikel
tanah
Peristiwa Konsolidasi
Peristiwa Pemadatan
Pengurangan volume
udara
Pengurangan volume
air
AKIBAT PERISTIWA KONSOLIDASI
Penurunan
e
eo
P (log)
Pra konsolodasi
Konsolidasi
primer
Konsolidasi
sekunder
Tahap penurunan pada tanah
Tahap 1: Pemampatan awal (initial compression) akibat
pembebanan awal. Ini disebut juga tahap pra-konsolidasi
Tahap 2: Pemampatan yang disertai keluarnya air dan udara
dari massa tanah. Ini disebut juga tahap konsolidasi primer
Tahap 3: Pemampatan setelah air dan udara pada pori telah
keluar. Pemampatan pada proses ini terjadi akibat relokasi
butiran yang bersifat plastis pada tanah. Ini dísebut juga
tahap konsolidasi sekunder.
Penurunan
Penurunan tanah secara keseluruhan
dinyatakan
St = Si + Sp + Ss
dimana,
St = total penurunan
Si = penurunan segera (immediate settlement)
Sp= penurunan akibat konsolidasi primer (primary
consolidation settlement)
Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder (secondary
consolidation settlement)
Penurunan
Pada peristiwa konsolidasi akan dipelajari 2 hal:
1. Besarnya penurunan yang terjadi, tergantung pd:
- kompresibilitas tanah
- ketebalan tanah yg kompresibel
- besarnya tambahan tegangan
2. Laju/kecepatan proses konsolidasi, tergantung pd:
- permeabilitas tanah
- ketebalan tanah yg kompresibel
- kondisi drainase di atas dan di bawah tnh yg
kompresibel
Kondisi tanah di alam:
1. Tanah normally consolidated
Tanah di alam telah mengalami
konsolidasi oleh pengaruh beban
beratnya sendiri selama riwayat
pembentukannya (lihat Gambar 1)
Gambar 1 (Tanah NC): OCR=1
Kondisi tanah di alam :
2. Tanah over consolidated
Tanah yang dalam sejarahnya pernah
mengalami tekanan efektif yng lbh besar
drpd tekanan efektif saat ini (Gambar 2a
dan Gambar 2b).
Gambar 2a: OCR>1
Gambar 2b:
Kondisi tanah di
alam :
Menurut riwayat pembebanannya tanah dibedakanatas:
• NormallyconsolidatedOCR=1  tegangan yang pernah terjadi =
tegangan yang dialami sekarang.
• Over consolidatedOCR> 1, terjadi bila:
a) perubahan tegangan total yang terjadi karena erosi, penggalian,
melelehnya lapisan salju yangmenutupi.
b) Perubahan tekanan pori karena penguapan oleh pohon-pohon, pemompaan
air tanah dalam, pengaliran air tanah kelorong saluran, dan pengeringan
lapisan permukaan.
• Under consolidatedOCR<1, JIKA jika tanah tersebut sedangmengalami
konsolidasi, tidak stabil. Tanahdalam proses pembentukan (baru
diendapkan) dan belum sampai pada kondisi setimbang.
- Menentukan koefisien pemampatan (av)
- Menentukan koefisien pemampatan volume (mv)
- Menentukan index pemampatan (Cv)
- Menentukan koefisien konsolidasi (Cc)
- Menentukan koefisien permeabilitas (k)
- Menentukan derajat konsolidasi tanah (T)
Konsolidasi
Uji konsolidasi di laboratorium
Terzaghi memperkenalkan pengujian
konsolidasi 1 dimensi sebagai berikut :
Contoh tanah dibebani selama waktu (t)
tertentu.
Proses pembebanan dilakukan bertahap
Lama pembebanan masing-masing 24
jam
Setiap saat dicatat penurunan dial
(besarnya penurunan di permukaan
tanah
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
o
c
P
P
P
P
P
C
e
atau













'
'
log



















o
o
c
c
c
P
P
e
P
P
e
C
P
e
C
P
e
C
'
log
log
´
log
log
)
(log
)
(
e
 log P
Po P’
P (log)
e
)
(log
)
(
P
e
Cc



Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
To e
e
V
V




1
o
o
o
o
H
e
e
H
e
e
H
H








1
1
Tinjauan 1 dimensi
Vv
Vs
VTo
1
eo
VT Vs
Vv1
V = e =eo- e1
e1
1
Sebelum ada beban luar Setelah ada beban luar
solid
solid
void
void
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
o
H
e
e
H




1










o
c
P
P
C
e
'
log
o
o
o
c
e
H
P
P
C
H











1
'
log
Penurunan akibat konsolidasi primer
Penurunan akibat beban luar
maka







 




o
o
o
o
c
P
P
P
e
H
C
H log
1
karena P’=P+Po, maka
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Bila tekanan efektif overburden tahah Po dinyatakan so’ dan
pertambahan tegangan pada tanah akibat beban luar P
dinyatakan s maka,







 




'
'
log
1 o
o
o
o
c
e
H
C
H
s
s
s







 




'
'
log
1 o
o
o
o
c
p
e
H
C
S
s
s
s
H adalah nilai penurunan akibat konsolidasi primer (Sp)
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Dimana:
Sp = penurunan akibat konsolidasi primer
Cc = koefisien kompressi tanah
Ho = tebal awal lapis tanah yang mengalami konsolidasi
s = pertambahan tegangan di titik yang ditinjau akibat beban luar
so’= tekanan overburden efektif tanah di titik yang ditinjau
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
s
s’o Ho Ho-H
atau
Ho-Sp
Beban luar
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Untuk memperoleh hasil
perhitungan yang lebih teliti,
lapisan yang terkonsolidasi
sebaiknya dibagi dalam
beberapa lapisan
Ho1
Ho2
Hoi







 




oi
oi
i
oi
oi
ci
p
e
H
C
S
s
s
s
log
1
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Proses keluarnya air dari lapisan tanah berlangsung seiring
proses penurunan yang terjadi.
Hubungan antara waktu penurunan dengan persentase
konsolidasi dinyatakan
t
H
T
C r
v
v
2

Dimana : Cv = koefisien konsolidasi (cm2/dt)
t = waktu (dt)
Hr = Panjang jalur drainase air di tanah
Tv = faktor waktu (tidak ada satuan)
Hubungan persen konsolidasi dengan faktor waktu
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
100 %
50
10
90
30
70
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Ug
Persen
konsolidasi
Tv , faktor waktu
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Persen konsolidasi
Jumlah air yang keluar dari tanah berbanding lurus dengan
penurunan tekanan air pori (u) pada tanah.
Persentase penurunan tekanan air pori sebanding dengan
persentase konsolidasi yang terjadi.
o
i
o
i
o
u
u
u
u
u
U 


 1
g
Dimana Ug  persen konsolidasi
uo= tekanan air pori awal
ui = tekanan air pori dimana konsolidasi telah berlangsung
Penentuan panjang jalur drainase
Bila air keluar dari tanah hanya melaluai1 arah :
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
H Hr
lempung
batuan
pasir
Hr = H
Bila air keluar dari tahan melalui 2 arah
pasir
pasir
lempung
H Hr
Hr = ½ H
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Menentukan Cv (koefisien konsolidasi) di laboratorium
Dibuat korelasi) antara penurunan dial (Dh) terhadap
akar waktu ( ) pada 1 beban uji konsolidasi di lab (misalnya 10 kPa). Nilai Cv
diperoleh dari 90 % konsolidasi
t
a
b
b = 1,15a
90
t
v
r
C
H
t
2
90
848
,
0

90
2
848
,
0
t
H
C r
v 
atau
Hr
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Contoh,
untuk 90% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,848
90
2
848
,
0
t
Hr
Cv 
untuk 50% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,197
50
2
197
,
0
t
Hr
Cv 
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
Koefisien konsolidasi sekunder
t
1.0 10 100 1000
tp
e
Ca
1
t
ep










p
t
t
e
C
2
log
a
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
Koefisien kompressi konsolidasi sekunder Ca
t2 = tp + t







 






 

p
p
t
t
t
H
H
C
log
a
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
maka, besarnya penurunan akibat konsolidasi







 




p
p
p
s
t
t
t
e
H
C
H log
1
a
Dimana :
H : tebal lapisan yang ditinjau
H : penurunan akibat konsolidasi sekunder
tp : waktu dimana akhir konsolidasi primer dicapai
t : perubahan waktu yang menghasilkan penurunan
konsolidasi sekunder
Ca : koefisien kompressi sekunder
FENOMENA PERISTIWA KONSOLIDASI
 Menara Pisa: peristiwa penurunan akibat
konsolidasi dan beda penurunan
 Bandara Kansai di Jepang
MENARA PISA
Menara yang dasarnya ditahan oleh tanah dengan kondisi material seperti jeli (agar-
agar) atau busa karet dengan kedalaman yang sangat besar. Kemiringan menara
meningkat setiap saat sampai pada posisi kemungkiinan menara akan runtuh.
PROFIL TANAH DI BAWAH MENARA
Pondasi terletak di atas tanah pasir berlempung (lapisan A) yang terletak di atas
Tanah lempung dengan ketebalan 30 m (lapisan B). Bagian bawah adalah tanah pasir.
Akibat lapisan lempung yang cukup tebal maka menara menjadi tidak stabil.
FASE PEMBANGUNAN MENARA
Fase I : 1170- 1178 sampai lantai 3 (miring ke sisi kiri gambar)
Fase II : 1272 -1278 sampai lantai 7 (miring ke sisi kanan gambar)
Fase III: 1360 – 1370 sampai lantai 8
Pelabuhan Udara Kansai Jepang
• Kansai International Airport (関西国際空港, Kansai
Kokusai Kūkō) adalah lapangan terbang internasional
yg berlokasi di pulau buatan di pelabuhan osaka 38
km sebelah barat laut stasiun osaka, propinsi osaka
Jepang
• Perencana pelabuhan melibatkan beberapa orang ahli
dalam mengestimasi kemungkinan penurunan yang
terjadi pada pulau tersebut akibat berat sendiri. Hasil
estimasi adalah 19 sampai 25 feet.
Lempung
aluvial
Lempung
dialuvial
100 m
1000 ft= 304 m
60 ft=18m
MSL
PROFIL TANAH
KANSAI INTERNATIONAL AIRPORT
FAKTA LAPANGAN
• Penurunan sudah mencapai 8m (26 ft), lebih
besar dari perkiraan awal
• Besarnya penurunan sudah mulai mengecil
dari 50 cm (20 in) selama 1994 menjadi 7 cm
(2.8 in) pada tahun 2008.
JAWAB PERTANYAAN BERIKUT
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSOLIDASI
2. KAPAN KONSOLIDASI PRIMER TERJADI
3. APAKAH PERISTIWA KONSOLIDASI PRIMER
BISA DIHINDARI
4. KONDISI LAPISAN TANAH SEPERTI APA YANG
PERLU DIWASPADAI
5. APA YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN
KONSOLIDASI PRIMER

More Related Content

What's hot

Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxMufid Rahmadi
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)Sumarno Feriyal
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)Faizin Mahfudz
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasiJaka Jaka
 
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONSumarno Feriyal
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturHelny Lalan
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 

What's hot (20)

Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
173213944 perencanaan-angkur
173213944 perencanaan-angkur173213944 perencanaan-angkur
173213944 perencanaan-angkur
 
Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptx
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Despon 1
Despon 1Despon 1
Despon 1
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 

Similar to 11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx

Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Andika Johdi II
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalfrdb76
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxRahmiAulia35
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahDicky Pulungan
 

Similar to 11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx (10)

Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
 
Konsolidasi primer pau
Konsolidasi primer pauKonsolidasi primer pau
Konsolidasi primer pau
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
 
Conduit
ConduitConduit
Conduit
 
MEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.pptMEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.ppt
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanah
 
1701 chapter ii
1701 chapter ii1701 chapter ii
1701 chapter ii
 
ilmu tanah.ppt
ilmu tanah.pptilmu tanah.ppt
ilmu tanah.ppt
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx

  • 2. PENYEBABPENURUNAN /SETTLEMENT • Tanah tidak mampu mendukung beban yang disebabkan pondasi bangunan • Pemadatan tanah yang kurang (poor compaction) • Perubahan kadarair • vegetasi • Konsolidasitanah
  • 3. PENDAHULUAN • Penambahan beban di atas suatu permukaan tanahdapat menyebabkan lapisan tanah di bawahnya mengalami pemampatan deformasipatikel tanah, relokasipartikel, keluarnyaair atau udaradi dalampori penurunan (settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi menjadi : 1) Penurunan segera (immediate settelement)Kompresi awal (elastis) 2) Konsolidasi primer (primary consolidation)  kompresi tanahakibat proses disipasi air pori 3) Konsolidasi sekunder (secondary consolidation)  kompresi setelah disipasi selesai, terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yg lebih stabil
  • 4.
  • 7. Pada peristiwa konsolidasi air dari dalam pori mengalir ke luar, udara tidak diperhitungkan
  • 8. PROSES YANG TERJADI PADA TANAH YANG MENGALAMI KONSOLIDASI
  • 9. Kecepatan KONSOLIDASI tergantung pada kecepatan air mengalir dari pori tanah?
  • 10. PERBEDAAN KONSOLIDASI DAN PEMADATAN udara air partikel tanah udara air partikel tanah air partikel tanah air partikel tanah Peristiwa Konsolidasi Peristiwa Pemadatan Pengurangan volume udara Pengurangan volume air
  • 13. Tahap penurunan pada tanah Tahap 1: Pemampatan awal (initial compression) akibat pembebanan awal. Ini disebut juga tahap pra-konsolidasi Tahap 2: Pemampatan yang disertai keluarnya air dan udara dari massa tanah. Ini disebut juga tahap konsolidasi primer Tahap 3: Pemampatan setelah air dan udara pada pori telah keluar. Pemampatan pada proses ini terjadi akibat relokasi butiran yang bersifat plastis pada tanah. Ini dísebut juga tahap konsolidasi sekunder. Penurunan
  • 14. Penurunan tanah secara keseluruhan dinyatakan St = Si + Sp + Ss dimana, St = total penurunan Si = penurunan segera (immediate settlement) Sp= penurunan akibat konsolidasi primer (primary consolidation settlement) Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder (secondary consolidation settlement) Penurunan
  • 15. Pada peristiwa konsolidasi akan dipelajari 2 hal: 1. Besarnya penurunan yang terjadi, tergantung pd: - kompresibilitas tanah - ketebalan tanah yg kompresibel - besarnya tambahan tegangan 2. Laju/kecepatan proses konsolidasi, tergantung pd: - permeabilitas tanah - ketebalan tanah yg kompresibel - kondisi drainase di atas dan di bawah tnh yg kompresibel
  • 16. Kondisi tanah di alam: 1. Tanah normally consolidated Tanah di alam telah mengalami konsolidasi oleh pengaruh beban beratnya sendiri selama riwayat pembentukannya (lihat Gambar 1)
  • 17. Gambar 1 (Tanah NC): OCR=1
  • 18. Kondisi tanah di alam : 2. Tanah over consolidated Tanah yang dalam sejarahnya pernah mengalami tekanan efektif yng lbh besar drpd tekanan efektif saat ini (Gambar 2a dan Gambar 2b).
  • 21. Kondisi tanah di alam : Menurut riwayat pembebanannya tanah dibedakanatas: • NormallyconsolidatedOCR=1  tegangan yang pernah terjadi = tegangan yang dialami sekarang. • Over consolidatedOCR> 1, terjadi bila: a) perubahan tegangan total yang terjadi karena erosi, penggalian, melelehnya lapisan salju yangmenutupi. b) Perubahan tekanan pori karena penguapan oleh pohon-pohon, pemompaan air tanah dalam, pengaliran air tanah kelorong saluran, dan pengeringan lapisan permukaan. • Under consolidatedOCR<1, JIKA jika tanah tersebut sedangmengalami konsolidasi, tidak stabil. Tanahdalam proses pembentukan (baru diendapkan) dan belum sampai pada kondisi setimbang.
  • 22. - Menentukan koefisien pemampatan (av) - Menentukan koefisien pemampatan volume (mv) - Menentukan index pemampatan (Cv) - Menentukan koefisien konsolidasi (Cc) - Menentukan koefisien permeabilitas (k) - Menentukan derajat konsolidasi tanah (T)
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Konsolidasi Uji konsolidasi di laboratorium Terzaghi memperkenalkan pengujian konsolidasi 1 dimensi sebagai berikut : Contoh tanah dibebani selama waktu (t) tertentu. Proses pembebanan dilakukan bertahap Lama pembebanan masing-masing 24 jam Setiap saat dicatat penurunan dial (besarnya penurunan di permukaan tanah
  • 29. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi o To e e V V     1 o o o o H e e H e e H H         1 1 Tinjauan 1 dimensi Vv Vs VTo 1 eo VT Vs Vv1 V = e =eo- e1 e1 1 Sebelum ada beban luar Setelah ada beban luar solid solid void void
  • 30. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi o o H e e H     1           o c P P C e ' log o o o c e H P P C H            1 ' log Penurunan akibat konsolidasi primer Penurunan akibat beban luar maka              o o o o c P P P e H C H log 1 karena P’=P+Po, maka
  • 31. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Bila tekanan efektif overburden tahah Po dinyatakan so’ dan pertambahan tegangan pada tanah akibat beban luar P dinyatakan s maka,              ' ' log 1 o o o o c e H C H s s s
  • 32.              ' ' log 1 o o o o c p e H C S s s s H adalah nilai penurunan akibat konsolidasi primer (Sp) Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Dimana: Sp = penurunan akibat konsolidasi primer Cc = koefisien kompressi tanah Ho = tebal awal lapis tanah yang mengalami konsolidasi s = pertambahan tegangan di titik yang ditinjau akibat beban luar so’= tekanan overburden efektif tanah di titik yang ditinjau
  • 33. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi s s’o Ho Ho-H atau Ho-Sp Beban luar
  • 34. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Untuk memperoleh hasil perhitungan yang lebih teliti, lapisan yang terkonsolidasi sebaiknya dibagi dalam beberapa lapisan Ho1 Ho2 Hoi              oi oi i oi oi ci p e H C S s s s log 1
  • 35. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Proses keluarnya air dari lapisan tanah berlangsung seiring proses penurunan yang terjadi. Hubungan antara waktu penurunan dengan persentase konsolidasi dinyatakan t H T C r v v 2  Dimana : Cv = koefisien konsolidasi (cm2/dt) t = waktu (dt) Hr = Panjang jalur drainase air di tanah Tv = faktor waktu (tidak ada satuan)
  • 36. Hubungan persen konsolidasi dengan faktor waktu Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) 100 % 50 10 90 30 70 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Ug Persen konsolidasi Tv , faktor waktu
  • 37. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Persen konsolidasi Jumlah air yang keluar dari tanah berbanding lurus dengan penurunan tekanan air pori (u) pada tanah. Persentase penurunan tekanan air pori sebanding dengan persentase konsolidasi yang terjadi. o i o i o u u u u u U     1 g Dimana Ug  persen konsolidasi uo= tekanan air pori awal ui = tekanan air pori dimana konsolidasi telah berlangsung
  • 38. Penentuan panjang jalur drainase Bila air keluar dari tanah hanya melaluai1 arah : Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) H Hr lempung batuan pasir Hr = H Bila air keluar dari tahan melalui 2 arah pasir pasir lempung H Hr Hr = ½ H
  • 39. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Menentukan Cv (koefisien konsolidasi) di laboratorium Dibuat korelasi) antara penurunan dial (Dh) terhadap akar waktu ( ) pada 1 beban uji konsolidasi di lab (misalnya 10 kPa). Nilai Cv diperoleh dari 90 % konsolidasi t a b b = 1,15a 90 t v r C H t 2 90 848 , 0  90 2 848 , 0 t H C r v  atau Hr
  • 40. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Contoh, untuk 90% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,848 90 2 848 , 0 t Hr Cv  untuk 50% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,197 50 2 197 , 0 t Hr Cv 
  • 41. Penurunan akibat konsolidasi sekunder Koefisien konsolidasi sekunder t 1.0 10 100 1000 tp e Ca 1 t ep
  • 42.           p t t e C 2 log a Penurunan akibat konsolidasi sekunder Koefisien kompressi konsolidasi sekunder Ca t2 = tp + t                   p p t t t H H C log a
  • 43. Penurunan akibat konsolidasi sekunder maka, besarnya penurunan akibat konsolidasi              p p p s t t t e H C H log 1 a Dimana : H : tebal lapisan yang ditinjau H : penurunan akibat konsolidasi sekunder tp : waktu dimana akhir konsolidasi primer dicapai t : perubahan waktu yang menghasilkan penurunan konsolidasi sekunder Ca : koefisien kompressi sekunder
  • 44. FENOMENA PERISTIWA KONSOLIDASI  Menara Pisa: peristiwa penurunan akibat konsolidasi dan beda penurunan  Bandara Kansai di Jepang
  • 45. MENARA PISA Menara yang dasarnya ditahan oleh tanah dengan kondisi material seperti jeli (agar- agar) atau busa karet dengan kedalaman yang sangat besar. Kemiringan menara meningkat setiap saat sampai pada posisi kemungkiinan menara akan runtuh.
  • 46. PROFIL TANAH DI BAWAH MENARA Pondasi terletak di atas tanah pasir berlempung (lapisan A) yang terletak di atas Tanah lempung dengan ketebalan 30 m (lapisan B). Bagian bawah adalah tanah pasir. Akibat lapisan lempung yang cukup tebal maka menara menjadi tidak stabil.
  • 47. FASE PEMBANGUNAN MENARA Fase I : 1170- 1178 sampai lantai 3 (miring ke sisi kiri gambar) Fase II : 1272 -1278 sampai lantai 7 (miring ke sisi kanan gambar) Fase III: 1360 – 1370 sampai lantai 8
  • 48. Pelabuhan Udara Kansai Jepang • Kansai International Airport (関西国際空港, Kansai Kokusai Kūkō) adalah lapangan terbang internasional yg berlokasi di pulau buatan di pelabuhan osaka 38 km sebelah barat laut stasiun osaka, propinsi osaka Jepang
  • 49.
  • 50.
  • 51. • Perencana pelabuhan melibatkan beberapa orang ahli dalam mengestimasi kemungkinan penurunan yang terjadi pada pulau tersebut akibat berat sendiri. Hasil estimasi adalah 19 sampai 25 feet. Lempung aluvial Lempung dialuvial 100 m 1000 ft= 304 m 60 ft=18m MSL PROFIL TANAH
  • 53. FAKTA LAPANGAN • Penurunan sudah mencapai 8m (26 ft), lebih besar dari perkiraan awal • Besarnya penurunan sudah mulai mengecil dari 50 cm (20 in) selama 1994 menjadi 7 cm (2.8 in) pada tahun 2008.
  • 54. JAWAB PERTANYAAN BERIKUT 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSOLIDASI 2. KAPAN KONSOLIDASI PRIMER TERJADI 3. APAKAH PERISTIWA KONSOLIDASI PRIMER BISA DIHINDARI 4. KONDISI LAPISAN TANAH SEPERTI APA YANG PERLU DIWASPADAI 5. APA YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN KONSOLIDASI PRIMER