Boost Your Research and Innovation through SNI = Tingkatkan Penelitian dan Riset Anda melalui SNI
1. Boost Your Research
and Innovation through SNI
Muhammad Bahrudin
Badan Standardisasi Nasional
Kedaireka Academy, 15 November 2022 (Daring)
2. MUHAMMAD BAHRUDIN
Data Librarian / Subject Specialist on Standardization
KONTAK.
0812-9853-2501 | m.ambar@live.com
IG - Twitter: @amberrtrixx
linkedin.com/in/muhammadbahrudin
artikelpustakawan.wordpress.com
researchgate.net/profile/Muhammad_Bahrudin
AFILIASI.
Perpustakaan BSN
Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi – BSN
Jalan M.H. Thamrin 08, Jakarta Pusat 10340
T. 021 3917300 | E. dokinfo@bsn.go.id
https://perpustakaan.bsn.go.id/
PENDIDIKAN.
• S1 Ilmu Perpustakaan, FIB UI (2009 – 2013)
• S2 Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP UI (2021 – sekarang)
PENGALAMAN.
• Auditor Internal Sistem Manajemen, BSN (ISO 9001, ISO 37001)
• Tim Kerja Satgas SPIP, BSN – Implementer ISO 9001, ISO 37001, ISO 31000,
ISO 27001
• Pengurus Forum Perpustakaan Khusus Indonesia, Forum Perpustakaan
Digital Indonesia, dan PD Ikatan Pustakawan Indonesia - DKI Jakarta
3. OUTLINE
• Tentang standar dan SNI
• Sekilas BSN dan skema SPK
• Pengembangan dan penerapan
SNI
• Akreditasi, sertifikasi, dan
hubungan stakeholder
• Standar, riset, dan inovasi
Sumber gambar: Kelly Sikkema on Unsplash
5. APA ITU STANDAR?
• Sepeda/motor tidak
ambruk
• Berfungsi menopang
beban kendaraan saat
parkir
• Efisiensi ruang parkir
Sumber gambar: ototrend.com / blibli.com
6. APA ITU STANDAR?
• Kepastian untuk pelanggan
• Jaminan kepuasan pelanggan
• Meningkatkan keberterimaan
produk di pasar (domestik/ekspor)
Sumber gambar: shopee.com
7. APA ITU STANDAR?
• Jaminan
interchangeability,
compatibility, dan
interoperability
• Konsistensi mutu
produk/jasa
• Kredibilitas produk/
sistem/proses/jasa
Sumber gambar: https://www.hallcars.com/blog/can-alloy-wheels-be-painted-polished-chromed/
8. STANDAR menurut UU No. 20/2014
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan,
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus
semua pihak/pemerintah/ keputusan internasional yang terkait
dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
9. ASAS STANDARDISASI
menurut UU No. 20/2014, Pasal 2
Manfaat
Konsensus dan tidak memihak
Transparansi dan keterbukaan
Efektif dan relevan
Koheren
Dimensi pembangunan nasional
Kompeten dan tertelusur
Sumber: Pengantar Standardisasi Edisi 2 (2014: 18)
10. TUJUAN STANDARDISASI
menurut UU No. 20/2014, Pasal 3
Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi
produksi, daya saing nasional, persaingan
usaha yang sehat dan transparan dalam
perdagangan, kepastian usaha, dan
kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan
inovasi teknologi;
Meningkatkan perlindungan kepada
konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan
masyarakat lainnya, serta negara, baik dari
aspek keselamatan, keamanan, kesehatan,
maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;
dan
Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan
efisiensi transaksi perdagangan barang
dan/atau jasa di dalam negeri dan luar negeri.
12. SIFAT JANGKAUAN,
PERSYARATAN DAN LEVEL STANDAR
Sumber: Proses Pengembangan Standar ISO (2017: 2-13)
Standard Operating Procedure (SOP)
SNI (Indonesia); MS (Malaysia); JIS (Jepang); BS
(Inggris); DIN (Jerman); ANSI (Amerika); dll.
European Norme (EN) → CEN, CENELEC, ETSI
→ Regulasi Uni Eropa No. 1025/2012
ISO, IEC, ITU, CAC
13. APA ITU SNI?
Standar Nasional Indonesia
Dirumuskan oleh Komite Teknis/Subkomite
Teknis dan ditetapkan oleh BSN
Berlaku di wilayah NKRI
Direviu (kaji ulang) secara berkala
Prinsip awal pemberlakuannya SUKARELA,
dan bisa menjadi WAJIB
14. KATEGORI SNI DAN CONTOHNYA
BARANG
• Helm, setrika,
kipas angin,
kopi instan,
gula palma,
buku tulis,
kursi, dll.
JASA
• Logistik,
transportasi,
konstruksi,
pariwisata,
pasar rakyat,
laundry RS, dll.
SISTEM
• SMM, SMKI,
SMAP, SMBL,
SME, SMKP,
SMOP, SMK3,
SML, SMAK,
SMHACCP,
SMKRP, dll.
PROSES
• Cara uji
barang,
manajemen
koleksi,
pengolahan
makanan, dll.
PERSONEL
• Personel
reaktor nuklir,
personel
konstruksi,
personel
pertambangan
(migas), dll.
15. DOKUMEN SNI
Nomor SNI
Judul SNI (ID-EN)
Watermark SNI
Kode International
Classification for
Standards (ICS)
Logo dokumen SNI
Logo BSN
Isi Standar:
1. Prakata
2. Pendahuluan
3. Ruang Lingkup
4. Acuan Normatif
5. Istilah dan Definisi
6. Persyaratan
7. Metode (uji, inspeksi)
8. Bilbiografi
9. Personil
Tingkat kesetaraan
standar
• Perumusan Mandiri
• Adopsi IDT/MOD
19. SKEMA SPK DI INDONESIA
Pengembangan
standar
Pengelolaan
penerapan SNI
dan PK
Akreditasi
LPK
Pengelolaan SNSU
Penilaian
kesesuaian
(pengujian,
inspeksi,
sertifikasi)
Kalibrasi;
Produksi bahan
acuan
Organisasi
dan/atau
perseorangan
Masyarakat
dan
linkungan
MUTU barang, jasa, proses, sistem, person
MUTU barang, jasa, proses, sistem, person
usulan
SNI
usulan
SNI
permohonan
laporan atau
sertifikat
sistem dan skema
permohonan
sertifikat
pembinaan;
promosi
ketertelusuran
ketertelusuran
sertifikat
standar dan
alat ukur
sertifikat
alat
ukur,
uji
dan
CRM evaluasi efektifitas
pembinaan; promosi; evaluasi efektifitas
ketertelusuran
sertifikat
alat ukur
permohonan
sertifikat
masukan;
informasi;
pengaduan
pembinaan;
promosi
masukan; informasi;pengaduan
22. PRINSIP PERUMUSAN SNI
Transparan dan
terbuka
• Terbuka bagi semua
pihak yang
berkepentingan untuk
mengetahui program
pengembangan SNI
serta memberikan
kesempatan yang sama
bagi yang berminat
untuk berpartisipasi.
Konsensus dan
tidak memihak
• Memberikan
kesempatan bagi pihak-
pihak yang memiliki
kepentingan untuk
mengutarakan
pandangannya serta
mengakomodasikan
pencapaian
kesepakatan oleh
pihak-pihak tersebut
secara konsensus
(mufakat/ suara
mayoritas) dan tidak
memihak kepada pihak
tertentu
Efektif dan
relevan
• Harus mengupayakan
agar hasilnya dapat
diterapkan secara
efektif sesuai dengan
konteks keperluannya.
Koheren
• Sejauh mungkin
mengacu kepada satu
standar internasional
yang relevan dan
menghindarkan
duplikasi dengan
kegiatan perumusan
standar internasional
agar hasilnya harmonis
dengan perkembangan
internasional.
Dimensi
pengembangan
• Mempertimbangkan
kebutuhan pemangku
kepentingan termasuk
usaha kecil dan
menengah serta
kebutuhan daerah.
Sumber: Pengantar Standardisasi Edisi 2 (2014: 36)
24. CONTOH: Sektor Konstruksi
Komite Teknis 91-04
Sumber Daya Air
Komite Teknis 91-05
Rekayasa Jalan
dan Jembatan
Komite Teknis 91-06
Pekerjaan Teknik Sipil dan
Bangunan Gedung
Komite Teknis 91-09
Perencanaan Sains Bangunan
Gedung
Komite Teknis 91-08
Perencanaan Desain
Bangunan dan Kawasan
Permukiman
Komite Teknis 91-07
Sarpras Penyehatan
Lingkungan Permukiman dan
Perumahan
Umum : 445 SNI
Air : 84 SNI
Jalan : 74 SNI
Bangunan : 197 SNI
Total : 800 SNI
Metode : 408 SNI
Tatacara : 205 SNI
Spesifikasi : 189 SNI
Total : 800 SNI
+Pedoman : 345 Ped.
25. CONTOH: Sektor Konstruksi
Komite Teknis 77-01
Logam, baja dan produk baja
Komite Teknis 77-03
Produk logam non besi
Komite Teknis 79-02
Struktur Kayu
Komite Teknis 91-03
Perencanaan Umum
Instalasi Listrik
Komite Teknis 81-02
Industri Keramik
Komite Teknis 81-01
Industri Kaca
BSN
Kemenperin
Kementerian ESDM
26. PENERAPAN SNI (PRODUK)
SUKARELA
• Penerapan SNI pada dasarnya
bersifat sukarela
• SNI dapat diterapkan oleh
siapapun yang membutuhkan
• Tidak ada konsekuensi hukum
WAJIB
• SNI diberlakukan wajib dalam
rangka melindungi kepentingan
umum, keamanan negara,
perkembangan ekonomi
nasional, dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup
melalui regulasi teknis oleh
K/L.
• Memiliki konsekuensi hukum
Sertifikat Kesesuaian
Surat Persetujuan
Penggunaan Tanda SNI Regulator Teknis (K/L)
> 14.000 SNI 303 SNI
27. SNI DIBERLAKUKAN WAJIB
per September 2022
Kementerian Perindustrian
124 SNI
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
2 SNI
Kementerian Perdagangan
24 SNI
Kementerian ESDM
88 SNI
Kementerian Perhubungan
9 SNI
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
4 SNI
Kementerian Pertanian
7 SNI
Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
44 SNI
Badan Siber dan Sandi Negara
1 SNI
28. - Struktur
SNI 2847:2013
Persyaratan beton
struktural untuk
bangunan Gedung
(ACI 318)
SNI 1727:2020
Beban desain
minimum dan
kriteria terkait utk
bangunan gedung
dan struktur lain
(ASCE 7)
SNI 1729:2020
Spesifikasi untuk
bangunan gedung baja
structural
(AISC 316)
SNI 6880:2016
Spesifikasi beton
struktural
(ACI 301)
- Produk
SNI 2049:2015
Semen Portland
(ASTM 150)
SNI 2461
Agregat Ringan
beton structural
(ASTM C330)
SNI 8321
Agregat beton
(ASTM C33)
SNI 2052:2017
Baja tulangan
(ASTM 615; ASTM
706; JIS 3112)
- Uji Produk
SNI 4803
Hammer (ASTM C805)
SNI 8389
Uji tarik logam
(JIS B7721; ASTM E8)
ASTM C403
Fineness test
SNI 0417
Uji Lengkung logam
(JIS Z2248)
ASTM C114
Chemical Analysis
SNI C185
Air content test
- Uji Struktur
SNI 4154
Kuat lentur beton (ASTM
C293)
SNI 1972:2008
Uji Slump Beton (ASTM
C143; AASTHO T119)
SNI 2491:2014
Kuat Tarik Belah
specimen silinder
(ASTM C496)
SNI 1974-2011
Kuat Tekan Beton
(ASTM C39;AASTHO T22)
SNI 1726:2019
CONTOH: SKEMA PENERAPAN SNI
29. Kawat
Tulangan
Fitting
Ballast
Luminer
Lampu
Sakelar
Kontak
9 SNI
Bar
4 SNI
Lemba
ran
5 SNI
Profil
Kabel
Lampu
MCB
SNI 2049:2015 Semen Portland (SP)
SNI 15-3500-2004 SP campur
SNI 7064:2014 SP komposit
SNI 0302:2014 SP pozolan
SNI 15-0129-2004 SP putih
SNI ISO 13006:2010 Ubin Keramik - Definisi,
Klasifikasi, Karakteristik dan Penandaan
SNI 15-0047-2005 Kaca lembaran
SNI ISO 21690:2013 Kaca untuk Bangunan - Blok Kaca
SNI ISO 25537:2011 Kaca untuk bangunan - kaca lembaran berlapis perak
SNI 15-4756-1998 Kaca cermin lembaran untuk penggunaan umum
Instalasi
Listrik
4 SNI
Kaca
6 SNI
Semen
Keramik
20 SNI Baja
SNI
Beton
2 SNI
Pipa
Penerapan Wajib SNI Produk – Bahan Bangunan
30. Berlaku
secara
wajib
pada
produk
BAJA
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Perindustrian
1 SNI 07-0052-2006 Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P Kanal U)
2 SNI 07-0065-2002 Baja tulangan beton hasil canai panas ulang
3 SNI 07-0329-2005 Baja profil I-beam proses canai panas (Bj P I-beam)
4 SNI 07-0601-2006 Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)
5 SNI 07-0954-2005 Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan
6 SNI 07-2053-2006 Baja lembaran lapis seng (Bj LS)
7 SNI 07-2054-2006 Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P siku sama kaki)
8 SNI 07-3567-2006 Baja lembaran dan gulungan canai dingin (Bj D)
9 SNI 07-7178-2006 Baja profil WF-beam proses canai panas (Bj P WF-beam)
10 SNI 1154:2016 Tujuh Kawat Baja tanpa Lapisan Dipilin Untuk Konstruksi Beton Pratekan
11 SNI 0039:2013 Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng
12 SNI 0076:2008 Tali kawat baja
13 SNI 0139:2008 Penyambung pipa berulir dari besi cor meleabel hitam
14 SNI 0727:2008 Tali Kawat Baja Untuk Minyak dan Gas Bumi
15 SNI 1155:2016 Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire/KBjP)
16 SNI 2052:2017 Baja tulangan beton
17 SNI 2610:2011 Baja profil H hasil pengelasan dengan filer untuk konstruksi umum
18 SNI 4096:2007 Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng (Bj.L-AS)
19 SNI 7614-2010 Baja Batangan Untuk Keperluan Umum (BJKU)
20 SNI 7701:2016 Kawat Baja Quens Temper untuk Konstruksi Beton Pratekan
Penerapan Wajib SNI Baja
31. SNI Tata Cara Perencanaan:
SNI 03-1736-1989 struktur bangunan pencegahan bahaya
kebakaran
SNI 03-1745-1989 pemasangan sistem hidran
SNI 03-1977-1990 modular untuk perancangan bangunan
SNI 03–2394-1991 bangunan kedokteran nuklir di rumah sakit
SNI 03–2395-1991 bangunan radiologi di rumah sakit,
SNI 03–2397-1991 bangunan sederhana tahan angin
SNI 2404-2015 pengendalian rayap tanah pra konstruksi
SNI 2405-2015 pengendalian rayap tanah paska konstruksi
SNI 03-1735-2000 bangunan dan lingkungan pencegahan
bahaya kebakaran
SNI 1741-2008 Uji ketahanan api komponen struktur bangunan
SNI 1740-2008 Uji bakar bahan bangunan
SNI 1739-2008 Uji jalar api pada permukaan bahan bangunan
SNI Tata Cara Perencanaan :
1. SNI 1734 beton dan struktur dinding bertulang
2. SNI 2847 penghitungan struktur beton
3. SNI 3430 dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang
4. SNI 3976 pengadukan pengecoran beton.
5. SNI 2834 pembuatan rencana campuran beton normal
6. SNI 3449 pembuatan campuran beton ringan dengan agregat ringan
7. SNI 7833-2012 beton pracetak dan prategang
8. SNI 8367-2017 Spec. rangka pemikul momen beton pracetak
SNI 1726:2019 beban gempa
SNI 1727-2020 Beban minimum
SNI 2407: 2008 pengecatan kayu
SNI 7973:2013 Spesifikasi desain konstruksi kayu
Pedoman
Spesifik
Kayu
Beton
Beban
SNI Tata Cara Perencanaan :
1. SNI 1729:2020 Spesifikasi bangunan gedung baja
2. SNI 7860:2020 seismik untuk bangunan gedung baja struktural
3. SNI 7971-2013 Struktur baja canai dingin
4. SNI 8306-2016 Spesifikasi baja struktural kekuatan tinggi
5. SNI 6764-2016 Spesifikasi baja karbon struktural
Baja
bambu
SNI Wajib Struktur Atas
32. SNI Tata Cara Perencanaan & pemasangan (7):
SNI 03-1736-2000 sistem proteksi pasif pencegahan bahaya kebakaran
SNI 03-1746-2000 sarana jalan ke luar penyelamatan bahaya kebakaran
SNI 03-1745-2000 sistem pipa tegak dan slang pencegahan kebakaran
SNI 03-3985-2000 sistem deteksi dan alarm kebakaran pencegahan
kebakaran
SNI 03-3989-2000 sistem springkler otomatik untuk pencegahan
kebakaran
SNI 03-6571-2001 Sistem pengendalian asap kebakaran
SNI 03-0712-2004 Sistem manajemen asap dalam mal/atrium
SNI 03-6573-2001 pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem
peringatan bahaya
SNI 03-7015-2004 Sistem proteksi petir pada bangunan gedung.
SNI 04-7018-2004Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga
SNI Tata Cara Perencanaan:
SNI 2847 penghitungan struktur beton (pondasi)
SNI 1726:2019 beban gempa
SNI 1727-2020 Beban minimum
SNI 8153-2015 Sistem plambing pada bangunan gedung
Proteksi
Plam-
bing
Beton
Beban
SNI Tata Cara Perencanaan :
1. SNI 0225-1:2020 PUIL 1: fundamental & definisi
2. SNI 0225-2:2020 PUIL 2: Desain instalasi listrik; SNI 0225-2 s.d 9
3. SNI 04-0227-2003 Tegangan standar (rev.94)
4. SNI 04-7018-2004 Sistem pasokan daya listrik darurat & siaga
5. SNI 04-7019-2004 Sistem pasokan daya listrik darurat e-tersimpan
Instalasi
Listrik
EMC
komuni
kasi
SNI Wajib Struktur Bawah
33. SNI Sistem/ tatacara Pemasangan
SNI 03-7011-2004 Keselamatan pada bangunan
fasilitas pelayanan kesehatan
SNI Tata cara:
SNI 03-6390-2000 Konservasi energi sistem tata udara;
SNI 03-6572-2001 sistem ventilasi dan pengkondisian
SNI 03-6767-2002 sistem ventilasi mekanis tata udara (asap kebakaran)
SNI 8602:2018 Kinerja termal jendela/pintu- koefisien kalor (JIS)
Standar tentang tata cara perencanaan, pemasangan, dan
pemeliharaan sistem ventilasi;
SNI 6389:2020 Konservasi energi selubung bangunan (Rev.00)
SNI 6390:2020 Konservasi energi sistem tata udara bangunan (Rev.00)
SNI 6196-2011 Audit energi pada bangunan gedung (Rev.00)
SNI Tata Cara Perencanaan :
SNI 6197:2020 Konservasi energi sistem pencahayaan (rev.00)
SNI 03-2396-2001 sistem pencahayaan alami
SNI 03-6575-2001 sistem pencahayaan buatan
SNI 7062:2020 intensitas di tempat kerja
SNI 03-5674-2001 pencahayaanan pencahayaan darurat, tanda
arah dan sistem peringatan bahaya
SNI Sistem/ tatacara Pemasangan
SNI 8153-2015 Sistem plambing pada bangunan gedung (6481)
SNI 2398:2017 tangki septik dengan pengolahan lanjutan
SNI 03-6379-2000 perangkap bau
SNI 4829.1.d 4 -2015 Sistem perpipaan plastik
SNI 03-6367-2000 Pipa beton untuk air buangan - gorong-gorong
SNI 03-6368-2000 Pipa beton untuk saluran air limbah
SNI 06-2459-2002 sumur resapan air hujan lahan pekarangan
SNI 03-2453-2002 Sumur Resapan Air Hujan Lahan Pekarangan
Ventilasi
& Termal
Sanita
si
Pencaha
yaan
SNI Tata Cara Perencanaan :
1. SNI 0225-1:2020 PUIL 1: fundamental & definisi
2. SNI 0225-2:2020 PUIL 2: Desain instalasi listrik; SNI 0225-2 s.d 9
3. SNI 04-0227-2003 Tegangan standar (rev.94)
4. SNI 04-7018-2004 Sistem pasokan daya listrik darurat & siaga
5. SNI 04-7019-2004 Sistem pasokan daya listrik darurat e-tersimpan
Instalasi
Listrik
Medik
Suara
Bising
SNI Wajib terkait Kesehatan Bangunan
34. SNI Tata cara perancangan:
SNI 03-6573-2001 sistem transportasi vertikal (lif)
SNI 03-1735-2000 akses bangunan dan lingkungan untuk
pencegahan bahaya kebakaran
SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan
pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan
terhadap bahaya kebakaran
SNI Sistem/tatacara Pemasangan
SNI 7766-2012 Jalur evakuasi tsunami
SNI 7743-2011 Rambu evakuasi tsunami
Eva-
kuasi
SNI Perysaratan/Uji:
SNI 03-6248-2000 Syarat-syarat umum konstruksi
eskalator yang dijalankan dengan tenaga listrik
SNI 05-7052-2004 Syarat-syarat umum konstruksi lift
penumpang yang dijalankan dengan motor traksi tanpa
kamar mesin
SNI 03-1718-1989 Lift, Pemeriksaan dan pengujian
Lift &
Akses
SNI Wajib terkait Kemudahan Bangunan
36. DEFINISI
menurut UU No. 20/2014, Pasal 1
Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh KAN,
yang menyatakan bahwa suatu lembaga, institusi, atau laboratorium
memiliki kompetensi serta berhak melaksanakan Penilaian Kesesuaian
Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan Penilaian Kesesuaian yang
berkaitan dengan pemberian jaminan tertulis bahwa Barang, Jasa,
Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi Standar dan/atau
regulasi.
37. LPK
(LS/LU/LI)
Produsen
Penyedia Jasa
Konsumen
Akreditasi
Asesmen kompetensi LPK
Produksi Bahan / membangun
konstruksi sesuai SNI
Sertifikasi
Sertifikasi Produk
Sertifikasi BUJK
Quality
Assurance
PP 34/2018, KAN = Lembaga nonstruktural yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Akreditasi LPK
Kepres 78/2001, KAN memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN, Ketua KAN adalah Kepala BSN, beranggotakan perwakilan stakeholder
Hubungan Stakeholder
38. SNI ISO 17065
SNI ISO 17025
SNI ISO 17020
Produsen
SNI ISO 9001
SNI Produk
Regulasi Pemerintah
Sertifikasi
Sertifikasi Produk
Sertifikasi BUJK
(11 LSBU)
LSBU
LS Pro
Lab
Penyedia
jasa
SNI ISO 9001
SNI ISO 37001
Regulasi Pemerintah
Pemenuhan Standar bagi Stakeholder
40. Produk Karet
dan Plastik
Produk Kaca dan Keramik
Kayu, Berbahan Kayu,
dan Furniture
Elektroteknika, Telekomunikasi, dan Produk Optik
PBSN Nomor 6 tahun 2021 tentang Skema Penilaian
Kesesuaian Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor
Sektor Elektroteknika, Telekomunikasi, dan Produk Optik;
a) mobil penumpang dan/atau kendaraan komersial
ringan bertenaga listrik berbasis baterai – performa
tercantum dalam Lampiran I;
b) pak baterai kendaraan listrik tipe L, M dan N –
keselamatan tercantum dalam Lampiran II;
c) baterai yang dapat dilepas dan ditukar untuk
kendaraan bermotor listrik kategori LS tercantum
dalam Lampiran III;
d) sakelar kontrol jarak jauh elektromagnetik tercantum
dalam Lampiran IV;
e) moped dan/atau sepeda motor listrik berbasis baterai
tercantum dalam Lampiran V;
f) Bank Daya Ionlitium tercantum dalam Lampiran VI,
Makanan dan
Minuman
Tekstil dan
Produk Pakaian
Kimia
Peralatan dan Produk
Penanganan Kesehatan
34 Peraturan
BSN
17 Sektor
270 Skema 875 SNI
Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, dan
Perikanan
Peralatan
Penanganan
Material
Logam dan
Produk Logam
Sumber: https://bsn.go.id/main/bsn/isi_bsn/20379/sektor-bahan-
bangunan-konstruksi-dan-teknik-sipil
Skema Sertifikasi - Sukarela
Kertas dan Produk
berbahan Kertas
Peralatan Rumah Tangga
Non Elektronik, Olahraga
dan Hiburan
Jasa
Keantariksaan
Bahan Bangunan, Konstruksi dan
Teknik Sipil
Peralatan dan Permesinan
41. SPPT SNI Fisik SPPT SNI Digital
Tanda SNI (PBSN 2/2017)
Keterangan:
Y = 11x
r = 0,5x
Surat Persetujuan
Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI)
44. DEFINISI INOVASI
“A new or improved product or process (or
combination thereof) that differs significantly
from the unit’s previous products or
processes and that has been made available
to potential users (product) or brought into
use by the unit (process).”
~ (OECD/Eurostat, 2018)
“A new or changed entity,
realizing or redistributing
value.”
~ ISO 56000, Innovation management –
Fundamentals and vocabulary
Sumber gambar: iso.org
45. DEFINISI INOVASI
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau
cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi.”
~ (UU 18/2002, Sisnas Litbangrap IPTEK)
“Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan,
pengkajian, dan/atau penerapan, yang mengandung unsur
kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan
kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.”
~ (UU 19/2019, SISNAS IPTEK)
Sumber gambar: iso.org
46. JENIS INOVASI
Inovasi Produk
Barang atau jasa baru atau yang
ditingkatkan yang berbeda secara
signifikan dari barang atau jasa
perusahaan sebelumnya; dan telah
diperkenalkan di pasar.
Inovasi Proses Bisnis
Proses bisnis baru atau yang
ditingkatkan untuk satu atau lebih
fungsi bisnis yang berbeda secara
signifikan dari proses bisnis
perusahaan sebelumnya; dan telah
digunakan oleh perusahaan.
Sumber gambar: iso.org
47. Peran Standar dalam Proses Inovasi
Function Reduction of information cost Interoperability between components Inreased quality
of Standards Reduction of transaction cost Savings in adaption cost Reduced health, safety, privacy risks
Building critical mass
Economies of scale
Creation of network externalities
pure basic
research
oriented basic
research
applied basic
research
experimental
basic research
diffusion
S S S S
semantic
standards
measurement
and testing
standards
interface
standards
compatibility standards
quality standards
variety-reducing standards
Sumber : INTEREST Project, Blind (2004)
48. PERAN STANDAR PADA INOVASI
Standar sebagai sumber pengetahuan
Standar untuk pengujian
Standar untuk penelitian
Standar untuk komunikasi internal
Standar untuk memenuhi persyaratan
• Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang
erat antara jumlah
standar dan indikator
inovasi (Blind, 2004)
49. KEBUTUHAN
PENGGUNA
• Konsumen
• Perusahaan
• Industri
• Pemerintah
• Pengujian dan
sertifikasi
TEKNOLOGI
• Ide/inovasi
• Konsep
• Nilai perspektif
• Metode
• Produk dan jasa
STANDAR
50. MENGAPA INDUSTRI
berinteraksi dengan standar?
• Memahami risiko-risiko yang mungkin
terjadi
• Efisiensi dan mencegah hasil R&D yang
tidak bermanfaat
• Inovasi
• Menjadi lebih terbuka
• Membangun kepercayaan pelanggan
• Mengendalikan perubahan pasar
• Menjadi perusahaan yang terkemuka
Sumber gambar: kemenperin.go.id
51. How standards affect
a company’s
innovation activities
and performance?
- a literature review
Sumber gambar: iso.org
52. Penerapan dan sertifikasi ISO 9001
memiliki efek positif tidak langsung
pada inovasi dengan berkontribusi pada
kodifikasi pengetahuan di perusahaan.
Hal ini mengarah pada kinerja inovasi
yang lebih baik (Bénézech et al., 2001;
Marcus dan Naveh, 2005).
Standar dapat memacu inovasi dengan
mengkodifikasi akumulasi pengetahuan
teknologi yang mungkin juga
memberikan dasar munculnya
teknologi baru (Allen dan Sriram, 2000) Pada Community Innovation Survey
2020 di Jerman, lebih dari 10%
perusahaan inovatif mengandalkan
standar untuk mendukung aktivitas
inovasi mereka (Rammer, 2020).
Standar, berbeda dengan paten, telah
terbukti menjadi sumber pengetahuan
yang kurang dimanfaatkan untuk
pengembangan produk baru
(Grossmann et al., 2016).
Lembaga penelitian menggunakan
standar sebagai input untuk pekerjaan
mereka, dengan prevalensi yang lebih
tinggi di antara mereka yang terlibat
dalam penelitian terapan versus dasar
(Blind dan Gauch, 2009). Secara khusus,
standar memainkan peran penting
untuk penelitian di bidang TIK.
function of standards
INFORMATION
Dampak positif standar
terhadap inovasi
53. Ada banyak kasus standar dominan yang
mengurangi variasi di pasar dan menghalangi
kemungkinan inovasi alternatif atau inovasi
lanjutan. Contohnya termasuk format Video
Home System (VHS) yang meraih kesuksesan
atas saingannya Betamax untuk perekaman
video dan standar kompatibilitas terbuka
seperti format pdf. Prediksi teoretis bahwa
standar-standar ini mendukung inovasi
tambahan daripada inovasi radikal didukung
secara kuantitatif oleh Baron et al. (2016).
Desain dominan yang ada (misalnya didukung
oleh standar tertentu) telah terbukti
mengurangi tingkat inovasi industri dan
kinerja inovatif secara keseluruhan (Brem et
al., 2016), dibandingkan dengan situasi di
mana ada desain teknologi yang bersaing.
Keberhasilan adopsi awal GSM (Global System for
Mobile Communications, standar kompatibilitas
jaringan untuk telekomunikasi seluler seluler digital)
di Eropa tidak hanya mendorong peluncuran
komunikasi seluler di Eropa, tetapi juga mendorong
tindak lanjut dan inovasi pelengkap yang membawa
kesuksesan ke beberapa perusahaan Eropa
(Pelkman, 2001).
function of standards
VARIETY REDUCTION
Dampak positif standar
terhadap inovasi
Dampak negatif standar
terhadap inovasi
Dampak campuran/tidak meyakinkan
dari standar terhadap inovasi
54. Mengenai standar kompatibilitas, ada
beberapa studi di bidang ini dan tidak ada
standar ISO spesifik. Contoh buku teks standar
kompatibilitas menciptakan lock-in dengan
teknologi lama atau tidak efisien adalah tata
letak keyboard QWERTY, yang telah
memojokkan pasar meskipun tata letak
terkenal lebih cepat dan lebih efisien yang
dikembangkan oleh Dvorak. Ini adalah ilustrasi
yang baik dari situasi di mana ada eksternalitas
jaringan yang kuat tanpa ada kompatibilitas
dengan desain alternatif (David, 1985; Arthur,
1989; Katz dan Shapiro, 1992).
ISO 56000 tentang sistem manajemen inovasi
dikembangkan dengan tujuan mendorong efisiensi
inovasi di perusahaan. Namun, publikasi terbarunya
– dirilis pada Februari 2020 – berarti masih ada
bukti yang cukup tentang dampak positif inovasi.
Hasil penelitian yang kuat hanya bisa diharapkan
paling cepat dalam lima tahun.
function of standards
COMPATIBILITY
Dampak negatif standar
terhadap inovasi
Dampak campuran/tidak meyakinkan
dari standar terhadap inovasi
55. ISO 9001 terkadang berdampak negatif pada
inovasi produk, terutama yang berkaitan dengan
proses pengembangan dan waktu untuk
memasarkan produk baru (Manders et al., 2016;
Terziovski dan Guerrero, 2014). Hal ini dapat
dijelaskan oleh tingginya biaya implementasi
standar yang semestinya ditujukan untuk
penelitian dan inovasi. Namun demikian, hampir
setengah dari studi menunjukkan tidak ada
dampak, baik positif maupun negatif, dari seri
ISO 9000 pada inovasi produk (Manders et al.,
2016).
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui
penambangan web, sebuah studi tahun 2021
menemukan hubungan erat antara
perusahaan yang melakukan sertifikasi
ISO/IEC 27001 dan inovasi produk yang
sukses (meskipun tidak ada hubungan sebab
akibat yang diklaim) (Mirtsch et al., 2021a).
Oleh karena itu, adopsi ISO/IEC 27001 dapat
dianggap sebagai inovasi pencegahan itu
sendiri, untuk melindungi dari serangan cyber.
ISO 9001 dapat memiliki
efek positif pada kinerja
inovasi proses (Terziovski
dan Guerrero, 2014).
function of standards
MINIMUM QUALITY
Dampak positif standar
terhadap inovasi
Dampak negatif standar
terhadap inovasi
56. Di pasar yang tidak pasti, standar
memiliki dampak yang lebih positif
pada efisiensi inovasi dibandingkan
dengan peraturan pemerintah (Blind
et al., 2017).
Ada interaksi yang kompleks antara kepentingan standardisasi
pemerintah, kegiatan badan standar dan insentif perusahaan untuk
menetapkan standar industri de facto (kasus colokan/plug untuk
kendaraan listrik adalah salah satu contohnya). Interaksi ini membutuhkan
penelitian lebih lanjut untuk lebih dipahami (Wiegmann et al., 2017).
Di pasar yang matang, peraturan
wajib terbukti lebih efektif daripada
standar dalam mempromosikan
efisiensi inovasi (Blind et al., 2017).
the relationship between
STANDARDS, REGULATIONS
& INNOVATION POLICY
Dampak positif standar
terhadap inovasi
Dampak negatif standar
terhadap inovasi
Standardisasi semakin dianggap sebagai area penting dari
kebijakan inovasi dan para peneliti sedang menyelidiki bagaimana
instrumen kebijakan terkait dengan standardisasi, termasuk
pengaruhnya terhadap inovasi (Ho dan O'Sullivan, 2019).
Instrumen kebijakan penting lainnya difokuskan pada
pengembangan standar. Ini termasuk pemberian dukungan
keuangan kepada lembaga penelitian inovatif dan perusahaan kecil
dan menengah atas keterlibatan mereka dalam standardisasi.
Dampak campuran/tidak meyakinkan
dari standar terhadap inovasi
57. STANDAR, RISET, & INOVASI
• Banyak studi menganggap standar adalah eksogen untuk sistem
inovasi. Namun, Blind dan Gauch (2009) telah menyajikan
pendekatan komprehensif yang menunjukkan bahwa riset dan
inovasi menjadi katalis penting untuk pengembangan standar
baru.
• Blind dan van Laer (2021) juga mengungkapkan korelasi yang erat
antara riset dan standardisasi. Temuan ini melengkapi penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa semakin inovatif suatu
perusahaan (Wakke et al., 2015) atau suatu negara (Blind et al.,
2021), semakin besar partisipasinya dalam pengembangan
standar.
58. SNI DAN PATEN
Hak paten dalam perumusan SNI
• Dalam hal usulan PNPS dan perumusan SNI
terkait dengan hak paten, maka pihak yang
memiliki paten atau yang mengetahui
kepemilikan suatu paten agar
memberitahukan kepada BSN dan Komtek
yang bersangkutan untuk diambil tindakan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Hak paten dalam dokumen SNI
• SNI yang memuat hak paten dapat dikaji
ulang bila pemilik hak paten tidak
memberikan ijin penggunaan hak paten tanpa
dikenai biaya.
59. FORMULIR PENCANTUMAN
PATEN DALAM SNI
*Lampiran II PBSN 3/2018, Pedoman pengembangan SNI
*Lampiran VII PBSN 3/2018, Pedoman pengembangan SNI
60. SNI SEBAGAI REFERENSI RISET
• Bagan korelasi SNI dengan rumpun
ilmu pendidikan tinggi
• Kajian tahun 2018, tingkat relevansi
SNI dengan rumpun ilmu perguruan
tinggi mencapai lebih dari 71% hingga
pada level ruang lingkup subjek bidang
program studi yang ada.
• SNI sangat strategis untuk dapat
dimanfaatkan bagi sivitas akademis
sebagai referensi sesuai bidang
ilmunya dalam rangka pengembangan
iptek.